SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
1
TEORI PREFERENSI
KONSUMEN
2
Aplikasi
Matematis
Pendekatan
Prilaku
Konsumen
Teori Modern
Preferensi
Konsumen
Cardinal Vs
Ordinal
TEORI
PREFERENSI
KONUMEN
Cardinal
Ordinal
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Baca: Jogiyanto
Bab 6. Fungsi Utility
Fungsi Utility
3
Utility (kepuasan) digambarkan sebagai beberapa
tingkat kepuasan (satisfaction) yang terukur yang
didapat oleh konsumen dari mengkonsumsi barang
atau jasa
Terlepas dari cara yang tepat dalam konsumen
didefinisikan, sebagian besar konsumen
menghabiskan banyak uang untuk memuaskan
kebutuhannya. Kepuasan konsumen dalam kajian
ekonomi makro dikenal dengan istilah utility.
4
Cardinal Utility
 Ini adalah semacam indeks, seperti utility, yang
memberikan nilai angka pasti terhadap sesuatu
yang dapat membandingkan kepuasan antar
konsumen.
 Akan tetapi, selagi utility tidak terlihat tentunya
sangatlah sulit untuk mengukur
permasalahannya dalam Membangun satu set
indeks cardinal utility tiap individu. Mungkin
saja tiap orang dapat membentuk indeks tersebut
sesuai dengan preferensi individu sehingga dapat
diperbandingkan dengan yang lainnya
TMPK
Cardinal
Ordinal
5
Ordinal Utility
 Menyatakan bahwa tidak semua kepuasan dapat diukur
dengan angka pasti apalagi dengan memberi kepuasan untuk
masing-masing barang atau jasa. Utiliti disini diukur
berdasarkan ranking (ordo)
 Sebagai Contoh: utility sebuah humburger tentunya
merupakan penjumlahan dari utility masing-masing
komponen yang membentuk humburger tersebut (roti,
sayuran, daging cincang, tomat, bawang bombai, garam,
bawang putih dan bumbu-bumbu lainnya). Kepuasan dari
masing-masing unsur tersebut tidaklah mempengaruhi
kepuasan unsur yang lainnya. Namun yang jelas, humburger
itu tidak pernah ada kalau roti tidak ada.
TMPK
Cardinal
Ordinal
6
 Dengan demikian, secara minimal, teori mengenai
Kepuasan (utility) ini adalah sejumlah kombinasi dari
mengkonsumsi barang yang tidak perlu dipisahkan antara
unsur yang satu dengan yang lainnya.
 Misalnya, unsur sayuran dapat saja dikonstruksi dengan
bermacam proporsi yang berbeda dari roti, daging cincang,
bawang dan lainnya, tetapi tak satupun berdiri dengan
sendirinya. Ekonom sering menyebut kelompok kombinasi
konsumsi terhadap suatu barang dengan istilah
consumption bundle. Semua bundle tersebut dibutuhkan
untuk menlahirkan indeks kepuasan yang menyatakan
tinggi rendahnya kombinasi mana yang disukai oleh
konsumen.
TMPK
Cardinal
Ordinal
7
TEORI MODERN PREFERENSI KONSUMEN
 Dalam teori modern, indeks utility adalah merepresentasikan
preferensi ordinal konsumen. Para ahli membuat model
maksimasi utility dengan menggunakan peralatan matematis
karena dianggap sangat cocok untuk digunakan, yang jelas
hasilnya tidak memilih angka tertinggi melainkan memilih
mana yang bundle yang sangat sesuai dengan anggaran yang
tersedia.
 Untuk mengembangkan teori modern mengenai preferensi,
diasumsikan hanya dua barang yang akan dikonsumsi, sebut
saja barang X dan barang Y. Konsumen diasumsikan
meranking bundel konsumsi dan memilih bundel yang
disenangi. Masing-masing bundel terdiri dari x unit dari X
dan y unit dari Y. Gambar berikut memperlihatkan dua
kemungkinan bundel konsumsi, bundel pada titik A yang
terdridari xA dan yA, dan B yang terdiri dari xB dan yB
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
8
BundlesBundles
Definition: A Bundle is a collection
of goods (e.g., 2 apples, 3 green
beans).
 In an economy with n goods, a
bundle has n elements, some of
which may be zero.
9
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
Y
YA
Gambar 1. Bundel Konsumsi
0
XA XB
B
X
YB
A
10
 Dalil preferensi konsumen: 1 - 4,
merupakan property angka nyata. Agar
dapat merepresentasikan preferensi
konsumen di antara bundel konsumsi
dengan indeks angka nyata, maka harus
dipenuhi dalil-dalil berikut ini:
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
11
PreferencesPreferences
◦ Behavioral Assumption: Each person
has his/her own preferences over
bundles.
◦ A person can rank two bundles A and B.
Either
 A is preferred to B
 B is preferred to A
 A is indifferent to B
◦ One person may prefer A to B whilst
another prefers B to A.
12
Dalil 1
 Preferensi adalah komplet (preferences are complete).
Untuk setiap dua bundel konsumsi A dan B, konsumen
dapat membuat satu dari tiga perbandingan berikut:
A lebih disukai dari B (dinotasikan ApB)
B lebih disukai dari A (dinotasikan BpA)
A tidak berbeda dengan B (dinotasikan A’B)
 Preferensi berarti bahwa seseorang akan mempunyai satu
bundel yang disukai, dan indifference berarti seseorang
tidak membedakan masing-masing bundel. Dalil ini
menyatakan bahwa konsumen dapat membuat
perbandingan berkitu untuk setiap kemungkinan pasangan
kombinasi dari bundel tersebut
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
13
Dalil 2
 Preferensi adalah refleksif (preferences
are reflexive). Jika konsumen diwakilkan
dengan dua bundel yang identik, sehingga
A=B dalam segala hal. A adalah
indifference dari B. Arinya bahwa jika A
dan B adalah sama, maka konsemen
mempunyai ranking terhadap bundel
tersebut adalah sama
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
14
Dalil 3
 Preferensi adalah transitif (preferensces
are transitive). Jika seorang konsumen
menyukai A dari B, dan B lebih disukai
dari C, maka konsumen harus menyukai A
dari pada C. Ap
B dan Bp
C  Ap
C.
Demikian juga jika konsumen indifference
antara A dan B, dan antara B dan C, maka
dia juga indifference antara A dan C. A’B,
dan B’C, maka A’C.
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
15
Dalil 4
 Preferensi adalah berkesinambungan
(preferensces are continuous). Jika bundel A
lebih disukai dari bundel B dan bundel C,
maka walaupun C lebih kecil sedikit dari B,
selagi lebih kecil dari A, maka tetap saja kita
katakana A lebih disukai dari C
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
16
Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva
indifference sebagai berikut;
A2
*
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
Gambar 2. Kurva Indiferens Komplit (a)
TMPK
A1
B
C2
C1
B2
17
Dalil 5
 Preferensi memperlihatkan “lebih banyak lebih
disukai“ (preferensces exhibit nonsiation).
 Dari bundel konsumsi A dan B, bahwa seharusnya
A1=B1=C1, A2=B2=C2, Namun C1>A1>B1 yang
seharusnya sama. Demikian juga yang lainnya,
sehingga secara logika tidak mungkin itu terjadi
kalau dalil konsistensi di anut. Disini terlihat
bahwa preferensi seseorang terhadap suatu barang
tidak konsisten, dan kurva indifferennya sering
berpotongan.
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
18
Dalil 6
 Untuk dapat dijadikan teori, maka diperlukan
konsistensi diperlukan dalil berikut:
 Kurva indifference memperlihatkan penurunan
tingkat substitusi marginal (Indifference curve
exhibit diminishing marginal rate of substituion).
Dalil akan memperlihatkan konsistensi bahwa
kurva indiferen hanya akan rasional hanya
sampai batas garis rigid (ridge line) dimana
kurva indiferen cekung ke titik asal.
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
19
Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva indifference sebagai berikut
Y
A
A1 * C2
Ridge line
U
B1
X
ridge line
Gambar 2. Kurva Indiferens yang Rasional
A2 *
* C1
*
B2
BLISS POINT
(Maximum Utility)
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
Indifference Curves
20
QuantityofA
Quantity of B
12
10
8
6
4
2
0
2 4 6 8 10 12
j
k
l
m
I
Indifference curvesIndifference curves
are downslopingare downsloping
Indifference curvesIndifference curves
are downslopingare downsloping
21
1. Pendekatan Marginal Utility
 Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa
kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur
dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang
bersifat ‘cardinal’) seperti kita mengukur volume air,
panjang jalan atau berat suatu benda.
 Pertama yang digunakan oleh ekonom dalam
menggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapat
diukur. Jika utility dapat diukur, maka akan banyak
pertanyaan-pertanyaan ekonomi dapat dijawab. Tidak
hanya dapat dimengerti dan memprediksi tingkah laku
individu, kita juga dapat menghasilkan distribusi dari
barang dan jasa
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
22
Asumsi Penggunaan Pendekatan:
 Utility dapat diukur dengan uang
 Konsisten dalam preferensi
 More is better and the definition of a ‘good’
 Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal
Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak
sesuatu barang dikonsumsikan, maka
tambahan kepuasan (marginal utility) yang
diperoleh dari setiap satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun.
 Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan
total yang maksimum.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
23
Kesulitan dalam mengukur utility
antara lain disebabkan oleh:
 Penggunaan unit ukurannya, akan
sangat sulit untuk mengukur util untuk
masing-masing benda.
 Terdapat kesulitan dalam
membandingkan kepuasan seseorang
dengan orang lain.
 Kesulitan berikutnya adalah dalam
penggunaan asumsi cateris paribus
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
24
Perhatikan Gambar 4 bahwa
semakin banyak barang X yang
dikonsumsikan, semakin kecil
Marginal Utility yang diperoleh
dari barang X yang terakhir
dikonsumsikan (anggapan (d) di
atas).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
25
Rp.
Marginal Utility yang diukur
Px* dalam nilai uang
B
A C D
Px E
0 X4 X1 X3 X2 X
Gambar 4. Marginal Utility
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
26
 Bila harga barang X adalah OPx, maka pada
tingkat konsumsi yang lebih rendah dari OX3,
tingkat kepuasan total (Total Utility) konsumen
belum mencapai maksimum. Misalnya:
 Pada tingkat konsumsi OX1, maka setiap
tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan
memberikan tambahan kepuasan (yang dinilai
dengan uang) sebesar X1B sedangkan
pengorbanan (berupa pembayaran harga untuk 1
unit tersebut adalah hanya X1A (=OPx).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
27
 Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila
konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu
masih menguntungkan baginya apabila ia
menambah pembelian barang X.
 Sebaliknya, pada tingkat konsumsi yang lebih
besar dari OX3, maka kepuasan total konsumen
juga tidak maksimum. Misalnya pada tingkat
konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang
diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir dari
barang X hanya sebesar X2E, sedangkan
pengorbanan konsumen adalah X2D (=OPx); Jadi
akan menambah kepuasan total konsumen bila ia
mengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
28
 Konsumen mencapai kepuasan total yang
maksimum pada tingkat konsumsi (pembelian)
di mana pengorbanan untuk pembelian unit
terakhir tersebut (yang tidak lain adalah harga
unit tersebut) adalah sama dengan kepuasan
tambahan yang didapatkan dari unit terakhir
tersebut.
 Perhatikan fungsi kepuasan dibawah ini :
TU = f (barang-barang konsumsi)
TU = f (X, Y,…, dan sebagainya)
 Dimana TU = total utility
X = Barang konsumsi X
Y = Barang konsumsi Y
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
29
TUx
55
TU
20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 X
Gambar 5. Kurva Total Utility
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
30
 Maka marginal utility adalah turunan
pertama dari TU terhadap masing-masing
X dan Y. Besar pengaruh perubahan
terhadap TU akibat dari bertambah/
berkurang barang X dan Y, dapat dihitung
dengan menurunkan secara parsial TU
terhadap masing-masing barang.
 Bila seandainya harga barang X naik dari
OPx menjadi OPx*, maka untuk mencapai
posisi kepuasan total yang maksimum
(atau sering disebut posisi equilibrium
konsumen), konsumen akan memilih
tingkat konsumsi (pembelian) sebesar
OX4 (yang lebih kecil dari OX3). Jadi
perilaku konsumen yang dinyatakan oleh
Hukum Permintaan tersebut. TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
31
MUX
20
MU
0 1 2 3 4 5 6 7 8 X
Gambar 6. Kurva Marginal Utility
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
32
 Kepuasan Total Maksimum tercapai bila:
dan Px = MUx, atau
 Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal
Utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur
dengan uang) tidak lain adalah Kurva
Permintaan Konsumen, karena menunjukkan
tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia
minta) pada berbagai tingkat harga.
X
TU
MUX
∂
∂
= Y
TU
MUY
∂
∂
=
1=
X
X
P
MU
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
33
 Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa
macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium
konsumen adalah:
 Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen
mempunyai uang (atau penghasilan atau ‘budget’) yang
cukup untuk dibelanjakan bagi setiap barang sampai
Marginal Utility setiap barang sama dengan harga masing-
masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yang
lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai
sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk
membeli barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap
barang, maka dibuktikanbawa dengan uang yang terbatas
tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi
bila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga
memenuhi syarat:

1........... ===
Z
Z
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
P
MU
1........... >==
Z
Z
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
P
MU
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
34
 Ini disebut syarat equlibrium konsumen
dengan constraint, (yaitu dengan
pembatasan jumlah uang yang dipunyai).
Sehingga dengan demikian konsumen
akan puas bila ia mampu membeli
sebanyak 5 unit X pada harga Rp. 20 dan
MUx = 20. Kalau konsumen membeli
lebih kecil dari 5 unit maka kepuasannya
belum maksimum karena MU<Px.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
35
2. Pendekatan Indifference Curve
a. Indifference Curve
 Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat
kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan
diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan
nilai gunanya secara pasti. Konsumen secara rasional ingin
membeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barang
konsumsi, misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu
buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y
konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana.
Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X
dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah
satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah
dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap
sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan
sama atau indifference curve.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
36
 Definisi indifference curve: adalah kurva
yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dari konsumsi (atau
pembelian) barang-barang yang
menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama.
 Indifference curve memperlihatkan
semua kombinasi dari pilihan konsumen
yang memberikan tingkat kepuasan atau
utility yang sama bagi seseorang atau
konsumen
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
37
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Gambar: Kurva Indiferen
A
B
C
D
F
E
50
40
30
20
504030200
X
Y
IC
Not Preferred
Preferred
38
 Kurva ini mengindikasikan bahwa konsumen
indifferent (tidak beda) antara pilihan
kombinasi, - market baskets, (A, B, C). Kurva
ini menyatakan bahwa konsumen merasa
tidak merasa lebih baik atau dirugikan untuk
melepaskan 10 units makanan untuk
mendapatkan 20 unit pakaian dan pindah dari
kombinasi A ke kombinasi B.

Lantas, kurva indiferens seseorang U1
memperlihatkan semua kombinasi barang
yang menghasilkan kepuasan yang sama,
seperti market basket A.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
39
 Secara teoritis suatu indifference curve
memenuhi syarat-syarat berikut:
 Konsisten (prinsip transitivity); Jika
dikatakan kombinasi A lebih disukai dari
B dan B lebih disukai dari C, maka A
mestilah lebih disukai dari C. Dengan
dalil ini maka kurva indifferen tidak ada
yang berpotongan
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
40
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Pakaian
Gambar 8. Kurva Indiferens tidak berpotongan
Makanan
C
IC1B
0
A IC2
41
Banyak lebih disukai dari
sedikit (more is better) juga
merupakan alasan rasional
sehingga kurva indiferen yang
berada pada sisi kanan lebih
disukai
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
42
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
C
B
A IC3
IC2
IC1
Pakaian
Makanan0
Gambar 9. Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin
43
 Kurva indiferens tidak harus
parelel karena perubahan utilitas
tidak harus proporsional, tetapi
syarat (2) harus tetap dipakai.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
44
Pakaian
TMPK
IC2
IC1
0 Makanan
Gambar 10. Kurva Indiferens Tidak Selalu Harus Parelel
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
45
 Jika konsumen dapat menukar kombinasi
komoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama,
maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar
nilai kepuasan dari barang X dan Y.
 Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas
X berarti menambah atau mengurangi total
kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya
perubahan marginal utilitinya (MU). Jadi
perubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahan
MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:
MRS
MU
MU
Y
TU
X
TU
X
Y
Y
X
==
∂
∂
∂
∂
=
∂
∂
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
46
 Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal
Rate of Substitution (MRS), yang sebenarnya
menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.
 MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran
(trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitas
konsumen yang tidak berubah.
 Karena prinsip inilah maka kurva indiferens
mempunyai kecenderungan cembung terhadap
titik asal (convex to origin )
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
47
Four key elements in consumer
choice
Consumer’s income
Prices of goods
Consumer preferences
The assumption that consumers maximise
utility
48
b. Budget Line
 Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama-
tama dibutuhkan mengembangkan konsep apa pilihan yang
dibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible ditentukan
oleh pendapatan konsumen dan harga barang-barang yang
di konsumsi. Oleh sebab itu untuk mengkaji secara teoritis
tentang kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi
barang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harus
diketahui:
Px = harga produk X
Py = harga produk Y
M = pendapatan konsumen
Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah
pendapatan konsumen.
PxX + PyY ≤ M
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
49
 Daerah feasibel bagi konsumen dalam
mengkonsumsi suatu barang adalah
sebagai berikut:
 Jika diketahui masing-masing variabel:
Px = Rp. 500 per unit
Py = Rp. 250 per unit
M = Rp. 10.000.-
Berapa jumlah X dan Y dapat dibeli?
Titik A = M/Py = 10.000/250 = 40 unit
Titik B = M/Px= 10.000/500 = 20 unit
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
50
Daerah
anggaran
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Y
M/Py
A
Feasible
set
B
M/Px0 X
Gambar 11.Garis Anggaran
51
 Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi
pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yang
dalam ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line
(garis anggaran). Budget line ini mempunyai
kemiringan (slope) sama dengan rasio harga.
dy/dx = - Px/Py
 Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan
jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat
harga tertentu.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
52
 Konsumen hanya mampu membeli sejumlah
barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis
anggaran. Titik-titik pada sebelah kiri garis
anggaran tersebut menunjukkan tingkat
pengeluaran yang lebih rendah.
 Garis anggaran hanya memberikan indikasi
daerah/wilayah mana konsumen mampu membeli
barang X dan Y, namun tidak menjelaskan secara
pasti berapa jumlah yang dapat dibeli.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
53
 Garis anggaran mempunyai ciri-ciri sbb:
1. Berslope negatif
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin
besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan
anggaran atau harga.
 Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi
komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka dibatasi oleh
pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu
maka konsumen harus mengatur komposisi komoditas
sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan ini
dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL).
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
54
c. Keseimbangan
 Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
behavior) adalah untuk menentukan preferensi,
pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).
 Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah
untuk memaksimumkan tingkat kepuasan
(utility). Subject to batasan bahwa untuk membeli
barang konsumen tidak akan melebihi jumlah
pendapatan per periode tertentu yang dapat dia
belanjakan.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
55
 Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat,
 yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendiri
suatu barang telah sama.
 Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang diperoleh
persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi
komoditas X sama dengan tambahan manfaat yang
diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk
mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan di atas
disusun kembali menjadi:
 atau dan
Y
X
Y
X
P
P
MU
MU
=
Y
X
P
P
MRS =
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
=
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
56
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
B5
B4
B1
B3
B2
IC3
IC2
IC1
0 1 3 Makanan
Pakaian
Gambar 14. Keseimbangan Konsumen
57
 Sekelompok barang yang memberikan tingkat
kepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat:
 Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva
indiferens terttinggi bersinggungan dengan
garis anggaran.
 Keadaan tersebut akan terjadi pada titik
singgung antara kurva indiferens tertinggi
dengan garis anggaran
 Perhatikan Gambar 14. Dengan perpindahan
sepanjang budget line missal dari B5 ke B3
dan lantas berpindah pada kurva indiferens
yang lebih tinggi U2 > U1 konsumen akan
dapat meningkatkan utility-nya. Konsumen
juga akan meningkat kepuasannya dengan
berpindah dari B2 ke B3.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
58
 Pada umumnya konsumen dalam keadaan
seimbang (equilibrium) bila tingkat
kemungkinan tertinggi yang ia dapatkan
dihadapkan dengan sejumlah pendapatan yang
tersedia dan harga barang X dan Y yang
berlaku.

Keadaan ini akan terjadi bila kurva indiferens
hanya bersinggungan dengan budget line.
Equilibrium konsumen adalah kondisi yang
dicapai bila pembelian terhadap kombinasi
barang oleh konsumen yang memaksimumkan
utilitynya subject to budget constraint (kendala
anggaran) dan ini akan tercapai bila konsumsi
disesuaikan dengan MRSxy = Px / Py untuk
setiap dua barang.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
59
Gambar 15. Besaran MRS
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
60
 MRS – memberikan jumlah maksimum Y yang
konsumen ingin untuk lepaskan (korbankan)
untuk mendapatkan sejumlah tambahan unit
barang X
 Rasio harga Px / Py memberikan sejumlah barang
Y yang harus dikorbankan oleh konsumen bila ia
ingin tambahan pembelian barang X pada harga
yang berlaku untuk kedua barang tersebut.
 Oleh karena itu kondisi equilibrium
mengimplikasikan bahwa konsumen membeli
barang X sampai pada titik dimana maksimum Y
yang dia ingin korbankan untuk tambahan unit
dari barang X sama jumlah dengan yang ia harus
korbankan terhadap unit terakhir dari barang X
pada harga yang berlaku.
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
61
Gambar 16. Keseimbangan Konsumen
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
62
Contoh:
 Jika diketahui bahwa konsumen mempunyai fungsi utility
(kepuasannya) U = 2X0,4
Y0,6
. Dia akan membeli dua jenis
barang X dengan harga Rp. 500 per unit dan barang Y
dengan harga Rp. 250 per unit. Jumlah pendapatan yang
dianggarkan untuk membeli ke dua barang tersebut sebanyak
Rp. 50.000.- Ditanya berapa kombinasi (banyak) X dan Y
dapat dibeli agar dicapai kepuasan maksimum.
Solusi :
 Fungsi tujuan : Umax = 2X0,4
Y0,6
 Fungsi batasan : 50.000 = 500X + 250Y
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
63
 Langkah pertama yang dilakukan adalah
mendapatkan solusi MRS=Rasio Harga.
Jika U= 2X0,4
Y0,6
MUX = 0,8X-0,6
Y0,6
MUY = 1,2X0,4
Y-0,4
 Y = 3 X
Langkah berikutnya adalah mensubstitusikan Y
ke dalam persamaan Garis Anggaran :
50.000 - 500X – 250(3X) = 0
50.000 = 1250X
 X = 40 unit dan Y = 3 (40) = 120 unit.
Dan
 U = 2(40)0,4
(120)0,6
U = 154.65 unit
TMPK
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
64
Pakaian
TMPK
200
120
U = 154,65
0 40 100 Makanan
Gambar 16. Keseimbangan Konsumen
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan

More Related Content

What's hot

Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsiAry Efendi
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiQuinta Nursabrina
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiMakro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiEsterina Danar Puja
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan RatnaVidyawati
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiHarya Wirawan
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBasuki Rahmat
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumenquantum enterprise
 

What's hot (20)

Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan InflasiMakro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Makro: Pertumbuhan Uang dan Inflasi
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
pengaruh pajak
pengaruh pajakpengaruh pajak
pengaruh pajak
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barang
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
 

Viewers also liked

indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachAstana Ilmu
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Defina Sulastiningtiyas
 
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumenMikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumenAnnisa Khoerunnisya
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Elsy Resita
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Defina Sulastiningtiyas
 
Teori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku KonsumenTeori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku Konsumensischayank
 
Pendekatan ordinal atau indifference curva
Pendekatan ordinal atau indifference curvaPendekatan ordinal atau indifference curva
Pendekatan ordinal atau indifference curvaHaidar Bashofi
 
Teori produksi ekonomi mikro
Teori produksi ekonomi mikroTeori produksi ekonomi mikro
Teori produksi ekonomi mikrogoder21
 
Elasticity of substitution
Elasticity of substitutionElasticity of substitution
Elasticity of substitutionSrishti Sinha
 
Indifference curves
Indifference curvesIndifference curves
Indifference curvesMahak Arora
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)irfan firdaus
 
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialContoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialAshari Arnan
 

Viewers also liked (19)

indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen2 (kuliah ke 7)
 
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumenMikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
 
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsenKegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
 
PROCEEDINGS MIE 2013
PROCEEDINGS MIE 2013PROCEEDINGS MIE 2013
PROCEEDINGS MIE 2013
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
 
TEORI KONSUMSI
TEORI KONSUMSITEORI KONSUMSI
TEORI KONSUMSI
 
Teori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku KonsumenTeori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku Konsumen
 
Pendekatan ordinal atau indifference curva
Pendekatan ordinal atau indifference curvaPendekatan ordinal atau indifference curva
Pendekatan ordinal atau indifference curva
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasiEfektivitas organisasi
Efektivitas organisasi
 
Teori produksi ekonomi mikro
Teori produksi ekonomi mikroTeori produksi ekonomi mikro
Teori produksi ekonomi mikro
 
Elasticity of substitution
Elasticity of substitutionElasticity of substitution
Elasticity of substitution
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Indifference curves
Indifference curvesIndifference curves
Indifference curves
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialContoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
 
Teori Konsumsi
Teori KonsumsiTeori Konsumsi
Teori Konsumsi
 

Similar to 1TEORI PREFERENSI KONSUMEN

8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxRiskaintan3
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfRiskaintan3
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfPPGhybrid3
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxIrfanFauzi83
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxFaisFaisal4
 
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxTUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxAfifahtusSyaleha
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxIqbal369541
 
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Anggi Andrian
 
Teori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptTeori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptDoniArif1
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Haidar Bashofi
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxSasa995222
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaAstana Ilmu
 

Similar to 1TEORI PREFERENSI KONSUMEN (20)

8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptx
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdf
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
Soal ekonomi mikro(1)
Soal ekonomi mikro(1)Soal ekonomi mikro(1)
Soal ekonomi mikro(1)
 
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxTUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
 
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
 
Teori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptTeori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.ppt
 
feb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdffeb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdf
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
 
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKROTEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKRO
 
Pengantar teori perilaku konsumen
Pengantar teori perilaku konsumenPengantar teori perilaku konsumen
Pengantar teori perilaku konsumen
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
 
Choice - microeconomics
Choice - microeconomicsChoice - microeconomics
Choice - microeconomics
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

1TEORI PREFERENSI KONSUMEN

  • 2. 2 Aplikasi Matematis Pendekatan Prilaku Konsumen Teori Modern Preferensi Konsumen Cardinal Vs Ordinal TEORI PREFERENSI KONUMEN Cardinal Ordinal Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan Baca: Jogiyanto Bab 6. Fungsi Utility
  • 3. Fungsi Utility 3 Utility (kepuasan) digambarkan sebagai beberapa tingkat kepuasan (satisfaction) yang terukur yang didapat oleh konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa Terlepas dari cara yang tepat dalam konsumen didefinisikan, sebagian besar konsumen menghabiskan banyak uang untuk memuaskan kebutuhannya. Kepuasan konsumen dalam kajian ekonomi makro dikenal dengan istilah utility.
  • 4. 4 Cardinal Utility  Ini adalah semacam indeks, seperti utility, yang memberikan nilai angka pasti terhadap sesuatu yang dapat membandingkan kepuasan antar konsumen.  Akan tetapi, selagi utility tidak terlihat tentunya sangatlah sulit untuk mengukur permasalahannya dalam Membangun satu set indeks cardinal utility tiap individu. Mungkin saja tiap orang dapat membentuk indeks tersebut sesuai dengan preferensi individu sehingga dapat diperbandingkan dengan yang lainnya TMPK Cardinal Ordinal
  • 5. 5 Ordinal Utility  Menyatakan bahwa tidak semua kepuasan dapat diukur dengan angka pasti apalagi dengan memberi kepuasan untuk masing-masing barang atau jasa. Utiliti disini diukur berdasarkan ranking (ordo)  Sebagai Contoh: utility sebuah humburger tentunya merupakan penjumlahan dari utility masing-masing komponen yang membentuk humburger tersebut (roti, sayuran, daging cincang, tomat, bawang bombai, garam, bawang putih dan bumbu-bumbu lainnya). Kepuasan dari masing-masing unsur tersebut tidaklah mempengaruhi kepuasan unsur yang lainnya. Namun yang jelas, humburger itu tidak pernah ada kalau roti tidak ada. TMPK Cardinal Ordinal
  • 6. 6  Dengan demikian, secara minimal, teori mengenai Kepuasan (utility) ini adalah sejumlah kombinasi dari mengkonsumsi barang yang tidak perlu dipisahkan antara unsur yang satu dengan yang lainnya.  Misalnya, unsur sayuran dapat saja dikonstruksi dengan bermacam proporsi yang berbeda dari roti, daging cincang, bawang dan lainnya, tetapi tak satupun berdiri dengan sendirinya. Ekonom sering menyebut kelompok kombinasi konsumsi terhadap suatu barang dengan istilah consumption bundle. Semua bundle tersebut dibutuhkan untuk menlahirkan indeks kepuasan yang menyatakan tinggi rendahnya kombinasi mana yang disukai oleh konsumen. TMPK Cardinal Ordinal
  • 7. 7 TEORI MODERN PREFERENSI KONSUMEN  Dalam teori modern, indeks utility adalah merepresentasikan preferensi ordinal konsumen. Para ahli membuat model maksimasi utility dengan menggunakan peralatan matematis karena dianggap sangat cocok untuk digunakan, yang jelas hasilnya tidak memilih angka tertinggi melainkan memilih mana yang bundle yang sangat sesuai dengan anggaran yang tersedia.  Untuk mengembangkan teori modern mengenai preferensi, diasumsikan hanya dua barang yang akan dikonsumsi, sebut saja barang X dan barang Y. Konsumen diasumsikan meranking bundel konsumsi dan memilih bundel yang disenangi. Masing-masing bundel terdiri dari x unit dari X dan y unit dari Y. Gambar berikut memperlihatkan dua kemungkinan bundel konsumsi, bundel pada titik A yang terdridari xA dan yA, dan B yang terdiri dari xB dan yB Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 8. 8 BundlesBundles Definition: A Bundle is a collection of goods (e.g., 2 apples, 3 green beans).  In an economy with n goods, a bundle has n elements, some of which may be zero.
  • 9. 9 Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK Y YA Gambar 1. Bundel Konsumsi 0 XA XB B X YB A
  • 10. 10  Dalil preferensi konsumen: 1 - 4, merupakan property angka nyata. Agar dapat merepresentasikan preferensi konsumen di antara bundel konsumsi dengan indeks angka nyata, maka harus dipenuhi dalil-dalil berikut ini: Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 11. 11 PreferencesPreferences ◦ Behavioral Assumption: Each person has his/her own preferences over bundles. ◦ A person can rank two bundles A and B. Either  A is preferred to B  B is preferred to A  A is indifferent to B ◦ One person may prefer A to B whilst another prefers B to A.
  • 12. 12 Dalil 1  Preferensi adalah komplet (preferences are complete). Untuk setiap dua bundel konsumsi A dan B, konsumen dapat membuat satu dari tiga perbandingan berikut: A lebih disukai dari B (dinotasikan ApB) B lebih disukai dari A (dinotasikan BpA) A tidak berbeda dengan B (dinotasikan A’B)  Preferensi berarti bahwa seseorang akan mempunyai satu bundel yang disukai, dan indifference berarti seseorang tidak membedakan masing-masing bundel. Dalil ini menyatakan bahwa konsumen dapat membuat perbandingan berkitu untuk setiap kemungkinan pasangan kombinasi dari bundel tersebut Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 13. 13 Dalil 2  Preferensi adalah refleksif (preferences are reflexive). Jika konsumen diwakilkan dengan dua bundel yang identik, sehingga A=B dalam segala hal. A adalah indifference dari B. Arinya bahwa jika A dan B adalah sama, maka konsemen mempunyai ranking terhadap bundel tersebut adalah sama Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 14. 14 Dalil 3  Preferensi adalah transitif (preferensces are transitive). Jika seorang konsumen menyukai A dari B, dan B lebih disukai dari C, maka konsumen harus menyukai A dari pada C. Ap B dan Bp C  Ap C. Demikian juga jika konsumen indifference antara A dan B, dan antara B dan C, maka dia juga indifference antara A dan C. A’B, dan B’C, maka A’C. Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 15. 15 Dalil 4  Preferensi adalah berkesinambungan (preferensces are continuous). Jika bundel A lebih disukai dari bundel B dan bundel C, maka walaupun C lebih kecil sedikit dari B, selagi lebih kecil dari A, maka tetap saja kita katakana A lebih disukai dari C Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 16. 16 Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva indifference sebagai berikut; A2 * Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 Gambar 2. Kurva Indiferens Komplit (a) TMPK A1 B C2 C1 B2
  • 17. 17 Dalil 5  Preferensi memperlihatkan “lebih banyak lebih disukai“ (preferensces exhibit nonsiation).  Dari bundel konsumsi A dan B, bahwa seharusnya A1=B1=C1, A2=B2=C2, Namun C1>A1>B1 yang seharusnya sama. Demikian juga yang lainnya, sehingga secara logika tidak mungkin itu terjadi kalau dalil konsistensi di anut. Disini terlihat bahwa preferensi seseorang terhadap suatu barang tidak konsisten, dan kurva indifferennya sering berpotongan. Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 18. 18 Dalil 6  Untuk dapat dijadikan teori, maka diperlukan konsistensi diperlukan dalil berikut:  Kurva indifference memperlihatkan penurunan tingkat substitusi marginal (Indifference curve exhibit diminishing marginal rate of substituion). Dalil akan memperlihatkan konsistensi bahwa kurva indiferen hanya akan rasional hanya sampai batas garis rigid (ridge line) dimana kurva indiferen cekung ke titik asal. Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 19. 19 Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva indifference sebagai berikut Y A A1 * C2 Ridge line U B1 X ridge line Gambar 2. Kurva Indiferens yang Rasional A2 * * C1 * B2 BLISS POINT (Maximum Utility) Dalil 1 Dalil 2 Dalil 3 Dalil 4 Dalil 5 Dalil 6 TMPK
  • 20. Indifference Curves 20 QuantityofA Quantity of B 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 j k l m I Indifference curvesIndifference curves are downslopingare downsloping Indifference curvesIndifference curves are downslopingare downsloping
  • 21. 21 1. Pendekatan Marginal Utility  Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat ‘cardinal’) seperti kita mengukur volume air, panjang jalan atau berat suatu benda.  Pertama yang digunakan oleh ekonom dalam menggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapat diukur. Jika utility dapat diukur, maka akan banyak pertanyaan-pertanyaan ekonomi dapat dijawab. Tidak hanya dapat dimengerti dan memprediksi tingkah laku individu, kita juga dapat menghasilkan distribusi dari barang dan jasa TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 22. 22 Asumsi Penggunaan Pendekatan:  Utility dapat diukur dengan uang  Konsisten dalam preferensi  More is better and the definition of a ‘good’  Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.  Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 23. 23 Kesulitan dalam mengukur utility antara lain disebabkan oleh:  Penggunaan unit ukurannya, akan sangat sulit untuk mengukur util untuk masing-masing benda.  Terdapat kesulitan dalam membandingkan kepuasan seseorang dengan orang lain.  Kesulitan berikutnya adalah dalam penggunaan asumsi cateris paribus TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 24. 24 Perhatikan Gambar 4 bahwa semakin banyak barang X yang dikonsumsikan, semakin kecil Marginal Utility yang diperoleh dari barang X yang terakhir dikonsumsikan (anggapan (d) di atas). TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 25. 25 Rp. Marginal Utility yang diukur Px* dalam nilai uang B A C D Px E 0 X4 X1 X3 X2 X Gambar 4. Marginal Utility TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 26. 26  Bila harga barang X adalah OPx, maka pada tingkat konsumsi yang lebih rendah dari OX3, tingkat kepuasan total (Total Utility) konsumen belum mencapai maksimum. Misalnya:  Pada tingkat konsumsi OX1, maka setiap tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan memberikan tambahan kepuasan (yang dinilai dengan uang) sebesar X1B sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga untuk 1 unit tersebut adalah hanya X1A (=OPx). TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 27. 27  Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu masih menguntungkan baginya apabila ia menambah pembelian barang X.  Sebaliknya, pada tingkat konsumsi yang lebih besar dari OX3, maka kepuasan total konsumen juga tidak maksimum. Misalnya pada tingkat konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir dari barang X hanya sebesar X2E, sedangkan pengorbanan konsumen adalah X2D (=OPx); Jadi akan menambah kepuasan total konsumen bila ia mengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya). TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 28. 28  Konsumen mencapai kepuasan total yang maksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana pengorbanan untuk pembelian unit terakhir tersebut (yang tidak lain adalah harga unit tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit terakhir tersebut.  Perhatikan fungsi kepuasan dibawah ini : TU = f (barang-barang konsumsi) TU = f (X, Y,…, dan sebagainya)  Dimana TU = total utility X = Barang konsumsi X Y = Barang konsumsi Y TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 29. 29 TUx 55 TU 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 X Gambar 5. Kurva Total Utility TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 30. 30  Maka marginal utility adalah turunan pertama dari TU terhadap masing-masing X dan Y. Besar pengaruh perubahan terhadap TU akibat dari bertambah/ berkurang barang X dan Y, dapat dihitung dengan menurunkan secara parsial TU terhadap masing-masing barang.  Bila seandainya harga barang X naik dari OPx menjadi OPx*, maka untuk mencapai posisi kepuasan total yang maksimum (atau sering disebut posisi equilibrium konsumen), konsumen akan memilih tingkat konsumsi (pembelian) sebesar OX4 (yang lebih kecil dari OX3). Jadi perilaku konsumen yang dinyatakan oleh Hukum Permintaan tersebut. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 31. 31 MUX 20 MU 0 1 2 3 4 5 6 7 8 X Gambar 6. Kurva Marginal Utility Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 32. 32  Kepuasan Total Maksimum tercapai bila: dan Px = MUx, atau  Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal Utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur dengan uang) tidak lain adalah Kurva Permintaan Konsumen, karena menunjukkan tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia minta) pada berbagai tingkat harga. X TU MUX ∂ ∂ = Y TU MUY ∂ ∂ = 1= X X P MU TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 33. 33  Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah:  Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai uang (atau penghasilan atau ‘budget’) yang cukup untuk dibelanjakan bagi setiap barang sampai Marginal Utility setiap barang sama dengan harga masing- masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk membeli barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap barang, maka dibuktikanbawa dengan uang yang terbatas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga memenuhi syarat:  1........... === Z Z Y Y X X P MU P MU P MU 1........... >== Z Z Y Y X X P MU P MU P MU TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 34. 34  Ini disebut syarat equlibrium konsumen dengan constraint, (yaitu dengan pembatasan jumlah uang yang dipunyai). Sehingga dengan demikian konsumen akan puas bila ia mampu membeli sebanyak 5 unit X pada harga Rp. 20 dan MUx = 20. Kalau konsumen membeli lebih kecil dari 5 unit maka kepuasannya belum maksimum karena MU<Px. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 35. 35 2. Pendekatan Indifference Curve a. Indifference Curve  Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Konsumen secara rasional ingin membeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barang konsumsi, misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 36. 36  Definisi indifference curve: adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.  Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan atau utility yang sama bagi seseorang atau konsumen TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 37. 37 TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan Gambar: Kurva Indiferen A B C D F E 50 40 30 20 504030200 X Y IC Not Preferred Preferred
  • 38. 38  Kurva ini mengindikasikan bahwa konsumen indifferent (tidak beda) antara pilihan kombinasi, - market baskets, (A, B, C). Kurva ini menyatakan bahwa konsumen merasa tidak merasa lebih baik atau dirugikan untuk melepaskan 10 units makanan untuk mendapatkan 20 unit pakaian dan pindah dari kombinasi A ke kombinasi B.  Lantas, kurva indiferens seseorang U1 memperlihatkan semua kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan yang sama, seperti market basket A. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 39. 39  Secara teoritis suatu indifference curve memenuhi syarat-syarat berikut:  Konsisten (prinsip transitivity); Jika dikatakan kombinasi A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C, maka A mestilah lebih disukai dari C. Dengan dalil ini maka kurva indifferen tidak ada yang berpotongan TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 40. 40 TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan Pakaian Gambar 8. Kurva Indiferens tidak berpotongan Makanan C IC1B 0 A IC2
  • 41. 41 Banyak lebih disukai dari sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga kurva indiferen yang berada pada sisi kanan lebih disukai TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 42. 42 TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan C B A IC3 IC2 IC1 Pakaian Makanan0 Gambar 9. Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin
  • 43. 43  Kurva indiferens tidak harus parelel karena perubahan utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat (2) harus tetap dipakai. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 44. 44 Pakaian TMPK IC2 IC1 0 Makanan Gambar 10. Kurva Indiferens Tidak Selalu Harus Parelel Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 45. 45  Jika konsumen dapat menukar kombinasi komoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai kepuasan dari barang X dan Y.  Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas X berarti menambah atau mengurangi total kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya perubahan marginal utilitinya (MU). Jadi perubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahan MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah: MRS MU MU Y TU X TU X Y Y X == ∂ ∂ ∂ ∂ = ∂ ∂ TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 46. 46  Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS), yang sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.  MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran (trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitas konsumen yang tidak berubah.  Karena prinsip inilah maka kurva indiferens mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal (convex to origin ) TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 47. 47 Four key elements in consumer choice Consumer’s income Prices of goods Consumer preferences The assumption that consumers maximise utility
  • 48. 48 b. Budget Line  Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama- tama dibutuhkan mengembangkan konsep apa pilihan yang dibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible ditentukan oleh pendapatan konsumen dan harga barang-barang yang di konsumsi. Oleh sebab itu untuk mengkaji secara teoritis tentang kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harus diketahui: Px = harga produk X Py = harga produk Y M = pendapatan konsumen Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah pendapatan konsumen. PxX + PyY ≤ M TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 49. 49  Daerah feasibel bagi konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang adalah sebagai berikut:  Jika diketahui masing-masing variabel: Px = Rp. 500 per unit Py = Rp. 250 per unit M = Rp. 10.000.- Berapa jumlah X dan Y dapat dibeli? Titik A = M/Py = 10.000/250 = 40 unit Titik B = M/Px= 10.000/500 = 20 unit TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 50. 50 Daerah anggaran TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan Y M/Py A Feasible set B M/Px0 X Gambar 11.Garis Anggaran
  • 51. 51  Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line (garis anggaran). Budget line ini mempunyai kemiringan (slope) sama dengan rasio harga. dy/dx = - Px/Py  Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 52. 52  Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran. Titik-titik pada sebelah kiri garis anggaran tersebut menunjukkan tingkat pengeluaran yang lebih rendah.  Garis anggaran hanya memberikan indikasi daerah/wilayah mana konsumen mampu membeli barang X dan Y, namun tidak menjelaskan secara pasti berapa jumlah yang dapat dibeli. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 53. 53  Garis anggaran mempunyai ciri-ciri sbb: 1. Berslope negatif 2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah 3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar 4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.  Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus mengatur komposisi komoditas sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan ini dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL). TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 54. 54 c. Keseimbangan  Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior) adalah untuk menentukan preferensi, pendapatan dan harga barang mempengaruhi pilihan konsumen (consumer choices).  Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu yang dapat dia belanjakan. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 55. 55  Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat,  yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendiri suatu barang telah sama.  Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X sama dengan tambahan manfaat yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan di atas disusun kembali menjadi:  atau dan Y X Y X P P MU MU = Y X P P MRS = Y Y X X P MU P MU = TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 56. 56 TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan B5 B4 B1 B3 B2 IC3 IC2 IC1 0 1 3 Makanan Pakaian Gambar 14. Keseimbangan Konsumen
  • 57. 57  Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat:  Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens terttinggi bersinggungan dengan garis anggaran.  Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis anggaran  Perhatikan Gambar 14. Dengan perpindahan sepanjang budget line missal dari B5 ke B3 dan lantas berpindah pada kurva indiferens yang lebih tinggi U2 > U1 konsumen akan dapat meningkatkan utility-nya. Konsumen juga akan meningkat kepuasannya dengan berpindah dari B2 ke B3. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 58. 58  Pada umumnya konsumen dalam keadaan seimbang (equilibrium) bila tingkat kemungkinan tertinggi yang ia dapatkan dihadapkan dengan sejumlah pendapatan yang tersedia dan harga barang X dan Y yang berlaku.  Keadaan ini akan terjadi bila kurva indiferens hanya bersinggungan dengan budget line. Equilibrium konsumen adalah kondisi yang dicapai bila pembelian terhadap kombinasi barang oleh konsumen yang memaksimumkan utilitynya subject to budget constraint (kendala anggaran) dan ini akan tercapai bila konsumsi disesuaikan dengan MRSxy = Px / Py untuk setiap dua barang. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 59. 59 Gambar 15. Besaran MRS TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 60. 60  MRS – memberikan jumlah maksimum Y yang konsumen ingin untuk lepaskan (korbankan) untuk mendapatkan sejumlah tambahan unit barang X  Rasio harga Px / Py memberikan sejumlah barang Y yang harus dikorbankan oleh konsumen bila ia ingin tambahan pembelian barang X pada harga yang berlaku untuk kedua barang tersebut.  Oleh karena itu kondisi equilibrium mengimplikasikan bahwa konsumen membeli barang X sampai pada titik dimana maksimum Y yang dia ingin korbankan untuk tambahan unit dari barang X sama jumlah dengan yang ia harus korbankan terhadap unit terakhir dari barang X pada harga yang berlaku. TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 61. 61 Gambar 16. Keseimbangan Konsumen TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 62. 62 Contoh:  Jika diketahui bahwa konsumen mempunyai fungsi utility (kepuasannya) U = 2X0,4 Y0,6 . Dia akan membeli dua jenis barang X dengan harga Rp. 500 per unit dan barang Y dengan harga Rp. 250 per unit. Jumlah pendapatan yang dianggarkan untuk membeli ke dua barang tersebut sebanyak Rp. 50.000.- Ditanya berapa kombinasi (banyak) X dan Y dapat dibeli agar dicapai kepuasan maksimum. Solusi :  Fungsi tujuan : Umax = 2X0,4 Y0,6  Fungsi batasan : 50.000 = 500X + 250Y TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 63. 63  Langkah pertama yang dilakukan adalah mendapatkan solusi MRS=Rasio Harga. Jika U= 2X0,4 Y0,6 MUX = 0,8X-0,6 Y0,6 MUY = 1,2X0,4 Y-0,4  Y = 3 X Langkah berikutnya adalah mensubstitusikan Y ke dalam persamaan Garis Anggaran : 50.000 - 500X – 250(3X) = 0 50.000 = 1250X  X = 40 unit dan Y = 3 (40) = 120 unit. Dan  U = 2(40)0,4 (120)0,6 U = 154.65 unit TMPK Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan
  • 64. 64 Pakaian TMPK 200 120 U = 154,65 0 40 100 Makanan Gambar 16. Keseimbangan Konsumen Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan