Teori Ekonomi Mikro yang membahas terkait Perilaku Konsumen (Indifference Curve), Perilaku Produsen dan Penentuan Harga pada 4 macam Pasar yaitu pada Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Persaingan Monopoli, Pasar Persaingan Monopolistik dan Pasar Persaingan Oligopoli.
Didalam slide diatas banyak pemahaman akan teori secara fundamental disertai dengan kurva sehingga kita dapat benar - benar memahami makna dari masing - masing bab tersebut diatas.
Sumber materi : Buku Teori Ekonomi Mikro oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
1. TEORI EKONOMI MIKRO
Muhammad Ilham Januarta - 1232200017
Mahardhika Harilinawan - 1232200058
Dosen Pengampu :
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.
2. DAFTAR ISI :
PERILAKU KONSUMEN……………………………………………………………..... S3 – S17
PERILAKU PRODUSEN……………………………………………………………….. S18 – S26
PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA………………. S27 – S38
PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLI……………….. S39 – S47
PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK…………. S48 – S78
PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN OLIGOPOLI……………….. S79 – S97
4. Indifference Curve
• Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah
asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan
bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat
diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran utility yang
digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu
bersifat subjektif.
• Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan
adalah tidak realistik karena jika income seseorang
meningkat makan marginal utility dari uang akan berubah.
Orang memiliki income meningkat tersebut bisa membeli
kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli.
Dengan kombinasi yang baru ini konsumen akan merasakan
tingkat kepuasannya bertambah.
• Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya
bersifat psikologis saja.
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
5. Asumsi dalam pendekatan Indifference
Curve
• Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).Read Jewish
American
• Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of
moneyLearn Jewish American)
• Utility dinyatakan secara ordinal
• Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin
berkurang (diminishing marginal utility)
• The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa
komoditi
• Consistency and transitity of choice
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori Indifference
curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
6. Kurva IC menunjukan berlakunya
hukum diminishing marginal rate of
substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia
mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Pengorbanan
barang Y untuk mendapatkan tambahan barang X yang sama
pengorbanan (pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin
berkurang. Lihat gambar dibawah ini AA” > BB” dan seterusnya.
7. Sifat-sifat indifference curve
• Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita
menambah jumlah barnag X, maka jumlah barang Y yang ada
akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y ditambah maka
barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama
semakin berkurang.
• Cembung terhadap titik 0 atau origin
• Dua IC tidak akan saling berpotongan
Keterangan: Kalau bergerak dari arah titik A menuju titik B berarti
pada awalnya konsumen lebih banyak mempunyai barang Y. Jika
konsumne ingin mendapatkan tambahan barang X maka konsumen
harus bersedia Untuk melepas Barang Y Lebih besar dari barang X
yang diperlukan
8. Jika terjadi kumpulan kurva IC, Kurva
IC yang semakin jauh dari titik origin,
utilitasnya semakin besar
Keterangan gambar dibawah kombinasi X dan Y pasa Indifference
curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah
barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling
memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang
berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas
konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh
dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
9. Pada dua IC tidak saling
berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di
titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A
memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini
terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
kombinasi di titik Balik sama dengan kombinasi yang ada di titik C.
Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang
10. Kendala Anggaran (Budget
Contraint)
Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan
kepuasan yang maksimal kepada konsumen dari berbagai
kombinasi yang ada pada curve indifference makan perlu
diketahui kombinasi-kombinasi yang mana yang dapat dicapai
oleh konsumen berdasarkan batasan penghasilannya.
Persamaan Budget Line dapat dituliskan sebagai berikut:
BPx.(X)+Py.Y Keterangan: B= Anggaran
Px= Tingkat harga X
Py= Tingkat Harga Y
Cara membuat garis anggaran (budget line) tersebut di atas
ialah menghubungkan dua titik kombinasi ekstrem antara
barang X dan Y. Kombinasi ekstrem ialah kombinasi yang
terjadi bila pendapatan konsumen seluruhnya dibelikan
dengan barang X berarti barang Y= 0 dan bila pendapat
konsumen dibelikan seluruhnya barang Y berarti barang X= 0.
11. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen
antara curve indifference dengan kurva anggaran (budget
line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan
apa yang diperbuat. Jika dari (A) diketahui konsumen ingin
mengoptimalkan utilitasnya, sedangkan dari (B) diketahui
adanya keterbatasan dana, maka pertanyaannya adalah:
dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya; atau
dengan utilitas tertentu berapakah dana minimal yang
diperlukan.
12. Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang
tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal.
KeseimbanganKonsumenYangOptimal
Keterangan: Dari gambardi atas ada 4 titik (A, B, C, dan D)
Kombinasi. Dari 4 kombinasi di atas, kombinasi yang
memberikan utilitas paling tinggi adalah kombinasi D, karena
kombinasi di titik D ini terletak di IC yang paling jauh dari titik
origin.
13. Perubahan utilitas konsumen
• Berubahnya saah satu dari harga barang
• Berubahnya pendapatan konsumen
• Perubahan harga pada barang normal dan inferior:
- Perubahan harga pada barang normal: Jika terjadi perubahan
harga, misalkan barang X harga lebih murah maka konsumen
akan membeli barang X dengan jumlah yang banyak
- Perubahan harga pada barabg inferior: Semakin murahnya
barang X menghasilkan efek pendapatan negatif, yaitu jumlah
barang X yang diminta berkurang
Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya
kombinasi guna maksimal ini:
14. Derivasi kurva permintaan dari kurva PCC
Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah
jumlah yang diminta. Jika di misalkan harga barang X mengalami
penurunan sedangkan harga barang Y tetap, maka BL akan berubah dari
dari BL ke BL1 ke BL2 (perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar
4.8).
Sekarang keseimbangan berubah dan titik A ke titik B ke titik C. Atas
dasar perubahan yang terjadi dapat ditarik kesimpulan hubungan antara
jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A, B, dan C) karena
perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah kurva permintaan. Jadi
kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal
konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu).
Bila titik-titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi 1
garis, hasil yang diperoleh dikenal dengan price consumption curve
(FCC), yaitu garis yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena
perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat pendapatan tetap
15. Penggambaran Kurva engel dari kurva ICC
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva Engel yang menggambarkan hubungan
antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta (Earnest Engel adalah
orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan
terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam kurva Engel, sebagai sumbu
vertika adalah pendapatan dari sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas).
Jadi ICC atau kurva Engel menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap
perubahan pendapatan. ICC atau Kurva Engel dapat diklasifikasikan sebagai
barang terhadap perubahan pendapatan. ICC atau kurva Engel dapat
diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffen.
Engel mencermati bahwa jika barang yang diminta adalah barang pertanian
atau barang yang bersifat mudah rusak (perishable goods) maka perubahan
pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah barang yang diminta
secara progresif dalam jumlah besar.
16. Bentuk Indifference Curve
Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva indifference curve adalah nonlinierturun
dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
Kurva indifference yang linier menunjukan
adanya substitusi sempurna
Kurva Indifference Curve yang berupa huruf
L menunjukan barang komplemen
17. • Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu
tidaklah mudah
• Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan
adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi
karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat
konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X
• IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect
advertising, past behaviour of stock
Kritik terhadap pendekatan
Indifference curve
19. Perilaku Produsen
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”.Ukuran jangka
waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa
sumber yang digunakan.
Dalam jangka panjang semua factor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi factor-faktor produksi yang paling efisien.
20. FUNGSI PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.Fungsi produksi ialah
hubungan teknis antara factor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam
proses produksi.Fungsi produksi adalah hubungan fisik anatara input (bersumber
masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa
memperhitungkan harga.
Secara sistematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = F(C,L,B,S)
Di mana:
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
21.
22.
23.
24. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK
Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam teori
ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (totak product),AP (average
product),dan MP (marginal product).
HUKUM TAMBAHAN HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG
(The law of diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang (law of diminishing
returns).Dalam hubungan produksi jangka pendek,di mana satu faktor
produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap,akan
dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor
produksi variabel itu secara terus menerus.
25.
26. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
TAHAP 1
Mulai dari titik asal(0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP),yaitu pada
saat produksi marginal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor
ditambah,AP bertambah.
TAHAP 2
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat
produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marginal (MP) sama
dengan 0,AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
TAHAP 3
AP dan TP pada tahap ini semakinberkurang dan MP menjadi negatif karena luas
tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan
labor.Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
28. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak
penjual dan pembeli. Masing – masing penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap.
Oleh karena itu,harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar
dengan sumbu horizontal,yaitu sumbu barang. Dengan
demikian,masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut
harga pasar atau disebutprice taker.
30. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI/SEMPURNA
Pasar persaingan murni memiliki ciri :
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identic
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah
• Informasi terhadap pasar sempurna
31. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi
minimal,harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan
ditetapkan dengan kaidah MC = MR.
Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC
dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR
bersifat centainity (bias diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR
dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC
adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai
turunan pertama dari fungsi akan menghasilkan nilai tertinggi.
32. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA YANG MEMPEROLEH LABA
Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah
sebesarOP1. Dengan harga sebesarOP1 besar TR adalah OPKQ1.
Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR – TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan Jumlah yang diproduksi yang
Menjamin laba maksimal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
33. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Meperoleh Kerugian yang Minimum
• Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum
adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah
OP2KQ1. Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR – TC)
adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit
P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
Menjamin rugi minimal adalah sebesar
P = OP2 dan Q = OQ1
34. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA YANG MEMPEROLEH NORMAL PROFIT
(BREAK EVEN INCOME)
Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adlah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah
sama OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
seperti gambar di atas, untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja
yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini
tidak bias dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
Menjamin laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling rendah
35. Periode Jangka pendek dan jangka panjang yang dialami
perusahaan dalam persaingan sempurna
1. Kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode
jangka pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu
untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan –
perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami
tiga hal, yaitu :
a) Mendapat laba super normal
b) Mendapat laba normal
c) Menderita kerugian
36. Periode Jangka pendek dan jangka panjang yang dialami
perusahaan dalam persaingan sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode
jangka panjang.
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen
masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau
masih dapat mendirikan perusahaan – perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila terjadi kenaikkan permintan barang.
Jika dalam jangka panjang perusahaan – perusahaan hanya mendapatkan
normal profit saja (impas/break even).
37. Keburukan dan Kebaikan Perusahaam yang Berada Dalam
Pasar Persaingan Sempurna
Keburukan :
Tidak ada inovasi dan membatasi piliham konsumen. Produk yang
diperjualbelikan identic dan perusahaan harus bekerja yang paling
efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang
diperjualbelikan tidak ada inovasi. Produk yang homogen ini berakibat
membatasi pilihan konsumen. Konsumen tidak bias memilih karena
masing – masing konsumen tidak kuasa mempengaruhi pasar
38. Keburukan dan Kebaikan Perusahaam yang Berada Dalam
Pasar Persaingan Sempurna
Kebaikan :
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan
sempurna sangat ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian
perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Jika tidak bisa efisien,
perusahaan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan
menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya
harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan
pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya
memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisien dan
konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
40. Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik
• pasar yang terdapat banyak penjual dan masing – masing penjual dapat
memengaruhi dengan jalan deferensiasi produk.
• Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua
barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Caranya
dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek,
pelayanan yang baik, dan lain sebagainnya. Misalkan sabun cuci, sabun
mandi, rokok kretek , dan lain sebagainnya.
• Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. Pertama, terdapat
unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam.
Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun
mendekati horizontal. Kedua, terdapat juga unsur persaingannya karena
jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
42. Tiga Kondisi Yang Bisa Dialami
Persaingan Monopolistik
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli
dapat mengalami tiga hal, yaitu :
• Mendapat laba supernormal.
• Mendapat laba normal.
• Menderita kerugian.
43. 1. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat
Laba Supernormal
Harga dan output yang menjamin
laba maksimal dengan
menggunakan kaidah MR = MC.
Pada kaidah MR = MC harga jual
produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya laba P1P2LK.
44. 2. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat
Laba Normal
MR = MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output
yang menjamin laba maksimal.
Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyak
OQ1 dan besarnya TC = TR,
yaitu sebesar OP1KQ1
45. 3. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Menderita
kerugian
MR = MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin kalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalua rugi kerugian
yang minimal.
Pada kaidah MR = MC harga jual
produk sebesar OP2, sedang biaya
rata ratanya OP1.
Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR). Kerugian
yang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak
OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1),
sedang besarnya TR (OQ1LP2)
46. Akibat Persaingan Monopoli Terhadap
Output dan Harga
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Akan terdapat beberapa efesiensi masing-masing perusahaan dalam jangka
panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan
bebas dan mudah.Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk
membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala
perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum.
47. Akibat Persaingan Monopoli Terhadap
Output dan Harga
3. Promosi Penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan
monopoli. Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan
cara ini akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan
sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi.
Pemborosan seperti ini lebih kecil dalam persaingan monopoli dibandingkan
dengan oligopoli.
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai
ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli.Konsumen dapat
memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan.
Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu
demikian banyak sehingga membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan
dapat menjadi lebih sulit.
49. ARTI
MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan dimana didalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan
pesaing. keadaan seperti ini adalah kasus monopoli
murni atau pure monopoly.
Monopoli murni dalam dunia nyata jarang ditemukan.
50. CIRI CIRI PASAR MONOPOLI
Barang atau Jasa yang dihasilkannya tidak dapat
dibeli dari tempat lain dan para pembeli tidak
memunyai pilihan lain. kalau mereka menginginkan
barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut.
1, Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan. 2, Tidak Memiliki Barang Pengganti Yang Mirip
Barang tersebut merupakan satu satunya jenis
barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang
mirip (close subtitute) yang dapat menggantikan
barang tersebut.
3, Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
Tanpa sifat pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa
adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan dalam industri. keuntungan perusahaan monopoli tidak
akan menyebabkan perusahaan lain memasuki industri tersebut
51. CIRI CIRI PASAR MONOPOLI
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu
satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga
dapat dikuasai, perusahaan monopoli dipandang
sebagai penentu harga atau price setter
4. Dapat Memengaruhi Penetapan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu satunya
perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan
barangnya dengan menggunakan iklan. pemberli yang
memerlukan barang yang diproduksi terpaksa membeli darinya.
52. FAKTOR FAKTOR YANG
MENIMBULKAN ADANYA PASAR
MONOPOLI
01
Perusahaan monopoli memunyai suatu
suber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lain
02
Perusahaan monopoli pada umumnya
dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga tingkat
produksi yang sangat tinggi.
03
Monopoli ada dan berkembang melalui
undang - undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada
perusahaan.
53. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG
AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk kedalam industri
persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan -
perusahaan baru lainnya yang masuk kedalam suatu industri.
Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar.
Sang monopolis dapat menghalangi masuknya perusahaan baru
kedalam industri tersebut dengan beberapa cara, salah satunya adalah
mengendalikan bahan baku yang diperlukan untuk memropuksi
produknya.
55. Gambar diatas menunjukan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat
output optimal. kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q, yang sekaligus
menunjukan tingkat output optimal. harga maksimal yang masih dapat diterima oleh
konsumen untuk output Q dan P. Kombinasi harga dan output yang memaksimalkan
laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukan
oleh daerah CPP'C'. Laba diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi TC (OCC'Q)
HARGA
DAN
OUTPUT
56. POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu satunya produsen dalam
suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah
kurva permintaan pasar.
Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan
monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjual dalam
persaingan murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya
dengan harga pasar yang ada. Sang monopolis mengadapi kurva
permintaan atas produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang
dijualnya per unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal
ini memunyai akibat penting bagi pendapatan marjinal sang
monopolis dalam hubungannya dnegan harga
57. Penentuan Harga dan Output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk
perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR
= MC. Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah jika persaingan sempurna kecondongan
kurva permintaan horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis bersifat elastis dan cukup besar dengan kemiringan
yang landai. kurva permintaan monopolis berbentuk miring dengan kecondongan berbentuk inelastis. bentuk kurva
seperti ini dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar sang monopolis harus menurunkan harga ini.
HUBUNGAN
P, TR, MR
58. LABA, RUGI, DAN IMPAS
BAGI MONOPOLI
Ada suatu salah pengertian umum, yaitu bahwa seorang monopolis harus membuat untung. ada atau tidak adanya laba tergantung
pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh sang monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis mungkin
menderita rugi jangka pendek yang disebabkan oleh biaya awal yang besar dan demand-nya belum berkembang karena belum
dikenal namun dalam jangka panjang sang monopolis akan mengalami keuntungan.
Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat
mencegah perusahaan lain masuk kedalam industri, maka laba ekonomi yang diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka
panjang.
59. Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu posisi keuntungan maksimum akan
dicapai pada saat MC = MR.
Keuntungan maksimum pada saat MC = MR adalah pada produksi sebesar Q yaitu (P1KLP2)
MONOPOLI
MENDAPATKAN
LABA
60. Besarnya TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata - rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik
menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR (0P1KQ) dan TC (0QKP1)
MONOPOLI
MENGALAMI
IMPAS
61. Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata rata yang terus menerus
sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR (0P1LQ) dan TC (0P2KQ)
MONOPOLI
MENGALAMI
KERUGIAN
62. KERUGIAN ADANYA
MONOPOLI
Kerugian masyrarakat dengan adanya monopoli bukan
hanya timbul karena perusahaan monopoli bisa menikmati
keuntungan diatas keuntungan wajar tetapi ada bentuk -
bentuk kerugian lain. Akan tetapi monopoli tidak selalu lebih
buruk daripada persaingan sempurna yaitu bila kita lihat
dari segi - segi lain, diantaranya adalah :
01 Output yang Lebih Kecil
02 Halangan Bagi Perusahaan Lain yang
Hendak Masuk Pasar
03 Efisiensi Ekonomi
04 Promosi Penjualan
63. Sebelum ada penetapan harga oleh pemerintah, produsen monopolis memaksimumkan keuntungan pada produksi 0Q1
dengan harga setinggi 0P1. apabila pemerintah menginginkan kesejahteraan masyarakat, maka pemerintah
menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat itu lebih banyak lagi dan harga yang lebih murah.
PENGATURAN
HARGA
64. Disebut Decreasing Cost karena kita menghadapi kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi
permintaan yang ada dipasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun.
PENGATURAN
HARGA
MONOPOLI
MURNI
DENGAN
DECRASING
COST
65. Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri dimana LRAC jatuh diatas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya
ada ruang untuk satu pemasok untuk sepenuhnya memanfaatkan semua skala ekonomi internal, mencapai skala efisien
minimum, dan oleh karena itu mencapai efisiensi produktif.
MONOPOLI
ALAMI
66. PERPAJAKA
N
Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap
dasarnya (lumpsum) dan dapat bersifat khusus (specific). Pajak yang
lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah
barang yang dihasilkan, sedangkan pajak yang khusus sifatnya
tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan oleh monopolis
tersebut.
67. Pajak lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh julah barang yang dihasilkan perusahaan. Berapapun jumlah barang yang
dihasilkan, jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan tetap sama. Pajak lumpsum memiliki sifat seperti biaya
tetap sehingga tidak akan memengaruhi besarnya biaya marjinal dan hanya berpengaruh kepada biaya rata - rata.
Dengan adanya pajak lumpsum ini, harga dan output tetap, yaitu harga sebesar 0P3 dan output sebesar 0Q. Dengan
adanya pajak membuat laba monopolis berkurang yang semula adalah (P1P3LN) menjadi sebesar (P2P3LM)
PAJAK
LUMPSUM
68. Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan. Pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak
persatuan barang yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang dihasilkan maka semakin besar pula pajak yang harus
dibayarkan.
Kurva AC dan MC merupakan kurva awal sebelum dikenakan pajak, pajak adalah semacam biaya variabel dan
menggeser AC dan MC. Dihadapkan dengan AC" dan MC" sang monopolis mengurangi outputnya dari 0Q2 menjadi 0Q1
dan menaikan harganya dari 0P3 menjadi 0P4 untuk mencapai laba maksimum. dengan adanya pajak khusus
keuntungan perusahaan menjadi berkurang yang tadinya adalah (P1P2LN) sekarang menjadi (P2P3LM)
PAJAK
KHUSUS
(SPECIFIC)
69. MONOPOLI DAN EFISIENSI
Dalam catatan ini kita mengevaluasi biaya dan manfaat
dari bisnis dengan otot industri, kekuatan harga
monopoli pasar. Kasus ekonomi dan sosial standar
terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah. Pasar
berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah
kondisi dimana bisnis harus beroperasi terlepas dari
apakah mereka memiliki keuatan pasar yang nyata.
70. Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh Harvey Libenstein. Kurangnya kompetisi yang nyata dapat
memberikan monopoli kurang insetif untuk berinvestasi dalam ide - ide baru atau memertimbangkan kesejahteraan
konsumen.
Perbandingan antara persaingan sempurna monopoli dan sebuah industri yang kompetitif akan menghasilkan dalam
jangka panjang dimana permintaan pasar sama dengan penawaran pasar.
Keseimbangan output dan harga Q1 dan P comp pada diagram sebelah kiri dan diagram sebelah kanan adalah Harga =
MC dan industri memenuhi persyaratan untuk efisiensi alokatif.
X INEFISIENSI
DIBAWAH
MONOPOLI
71. Jika industri ini diambil alih oleh monopoli titik memaksimalkan keuntungan (MC=MR) adalah pada harga dan Q2 P mon
output. Monopoli ini mengenakan harga yang lebih tinggi membatasi output total dan dengan demikian mengurangi
kesejahteraan ekonomi. Kenaikan P mon mengurangi surplus konsumen.
Pengurangan kesejahteraan konsumen adalah transfer murni untuk produsen melalui keuntungan yang lebih tinggi, tetapi
beberapa kerugian yang tidak bisa dipindahkan ke agen - agen ekonomi lainnya. hal ini dikenal sebagai hilangnya
kesejahteraan bobot mati dan sama dengan daerah ABC.
X INEFISIENSI
DIBAWAH
MONOPOLI
72. Hasil serupa terlihat dalam diagram berikutnya yang membuat asumsi kerja rata - rata janka panjang dan biaya yang
konstan marjinal dibawah kedua persaingan dan monopoli. Hilangnya bobot mati kesejahteraan ekonomi dibawah
monopoli (yang memaksimalkan keuntungan harga P1 dan Q1) ditunjukan oleh segitiga ABC. Harga kompetitif dan output
Pc dan Qc masing - masing.
X INEFISIENSI
DIBAWAH
MONOPOLI
73. POTENSI MANFAAT DARI MONOPOLI
Konsentrasi pasar yang tinggi (Jumlah beberapa
penjual) tidak selalu sinyal tidak ada persaingan.
terkadang hak tersebut dapat mecerminkan keberhasilan
perusahaan terkemuka dalam menyediakan produk
berkualitas lebih baik dan lebih efisien daripada pesaing
mereka yang lebih kecil. Semakin pasar dimana
monopoli tampak ada sebenarnya menjadi perebutan
karena efek kompetisi internsional yang terus
berkembang.
74. Kita mengasumsikan bahwa monopoli mampu mendorong biaya marjinal lebih rendah dalam jangka panjang,
menemukan sebuah output ekuilibrium Q2 dan harga dibawah harga kompetitif.
Keuntungan monopoli, penelitian dan pengembangan, serta definisi dinamis sebagai perusahaan mampu mendapatkan
keuntungan abnormal dalam jangka panjang. Mungkin ada tingkat yang lebih cepat dari perkembangan teknologi yang
akan mengurangi biaya dan menghasilkan produk berkualitas lebih baik bagi konsumen. Hal ini disebabkan monopoli itu
akan menginvestasikan keuntungan dalam penlitian dan pengembangan untuk mempromosikan efisiensi dinamis.
SKALA
EKONOMIS
75. SIFAT DISKRIMINASI HARGA
Distriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memerluas
pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya dipasar yang
berbeda. Dua pasar yang berbeda berarti bahwa dua pasar itu
memiliki elastisitas permintaan yang berlainan dan tidak ada
kemungkinan bahwa barang yang sudah dijual dipasar yang satu
dijual kembali di pasar yang lain oleh pembeli di salah satu pasar
tersebut.
76. KONDISI TERJADINYA DISKRIMINASI
HARGA
01
Pembeli - pembeli memunyai elastisitas
permintaan yang berbeda - beda secara
tajam.
02
Para penjual mengetahui perbedaan -
perbedaan ini dan dapat menggolongkan
pembeli dalam kelompok - kelompok
berdasarkan elastisitas yang berbeda -
beda.
03
Para penjual dapat mencegah pembeli
untuk menjual kembali barang - barang
yang dibeli.
77. 3 MACAM DISKRIMINASI HARGA
Merupakan keadaan dimana seorang produsen
monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus
konsumen. Diskriminasi derajat pertama ini juga
biasa disebut dengan Diskriminasi Pribadi.
1, Diskriminasi harga derajat pertama 2, Distriminasi harga derajat kedua
Produsen mengenakan harga yang beda untuk
setiap kelompok jumlah pembelian yang berbeda. Ini
merupakan versi yang lebih sederhana, dimana
penjual hanya dapat menetapkan harga dengan
menurunkan kelompok - kelompok harga.
3, Diskriminasi harga tingkat ketiga
Produsen benar - benar menjual barang di pasar yang berbeda,
yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi
tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional.
78. Kurva diatas menggambarkan kasus diskriminasi derajat ketiga.
Output sebesar Q1Q2 akan dijual pada dua pasar, 0Q1 dijual pada pasar A dan 0Q2 dijual pada pasar B. agar
keuntungan penjual maksimal maka ditetapkan dengan kaidah MR = MC. Harga jual produk di pasar A adalah sebesar
0Pa dan dipasar B adalah 0Pb.
Untuk menetapkan harga di masing - masing pasar potongan kurva MC = Kurva MR. Titik potong MR = MC berada di K
untuk pasar A dan dititik M untuk pasar B. Pada titik potong tersebut ditarik garis vertikal memotong garis horizontal yang
menggambarkan banyaknya output dan sampai memotong kurva permintaan dimasing - masing pasar.
PENETAPAN
HARGA
SECARA
GRAFIK
80. Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar
oligopoly, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan
seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar
oligopoly adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing – masing
penjual dapat memengaruhi harga pasar.
Secara teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan dalam
pasar agar dapat dikatakan oligopoly. Namun, untuk dasar analisis,biasanya
jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh.
PENGERTIAN PASAR
OLIGOPOLI
81. Ciri lain oligopoly yang dikemukakan oleh
Douglas :
NO
.
ASUMSI KETERANGAN
1. JUMLAH PENJUAL Lebih dari satu bias 2,4, atau 10. Penelitian dari Herfindal jika ada 4
perusahaan besar (CR FOUR) di pasar itu yang mampu menguasai
lebih dari 40 persen pangsa pasar.
2. KONDISI BIAYA Dalam jangka pendek MC bias mengalami penurunan, konstan, dan
mengikat.
3 JUMLAH PEMBELI Produsen oligopoly dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat
banyak
4 KONDISI DEMAND Close substitute tetapi bisa homogeny atau terdiferensiasi
5 FUNGSI
TUJUANNYA
Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal. Sedang
jangka panjang menginginkan menguasai pasar
6 STRATEGI Strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi, desain
82. DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoly bias juga terjadi dalam industri di mana wilayah
pasar satu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Dalam
industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing
dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang
sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bias dimasukkan dalam
masalah penentuan harga/output dari oligopoly. Perhatikan duopoly, sebuah
bentuk khusus oligopoly, di mana ada dua perusahaan yang menghasilkan
suatu produk tertentu.
83. Model oligopoli
1. MODEL COURNOT (a)
Model cournot adalah model pasar duopoly (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh
agustin cournot tahun 1938.Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua
perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per
unit sama.
84. Model oligopoli
1. MODEL COURNOT (b)
Model cournot ditinjau dari kurva reaksi (Reaction Curved) seperti ditunjukan gambar
dibawah ini :
85. Model oligopoli
2. MODEL BERTRAND
Model pasar duopoly yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan pertama kali
pada tahum 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing – masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan
tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing – masing
perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan berusaha
memaksimumkan keuntungan dengan asumsi bahwa harga yang ditetapkan oleh
pesaingnya tetap.
86. Model oligopoli
3. MODEL CHAMBERLIN (model untuk pasar kelompok kecil)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar
ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa
perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.Chamberlin
berpendapat bahwa apabila masing-masing perusahaan tidak menyadari akan
ketergantungan mereka, maka pasar akan mencapai keseimbanganCournot jika masing –
masing perusahhaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan tingkat
output-nya, atau perusahaan akan mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing
masing perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing akan tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya.
87. Model oligopoli
4. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH (the kinked – Demand Model)
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang
merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu:
a) Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensasi
produk
b) Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan – perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut
c) Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri tidak akan mengikutinya
88. Model oligopoli
4. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH (the kinked – Demand Model)
Gambar Kurva Permintaan Patah :
89. Model oligopoli
5. MODEL STACKELBERG
Model ini pertama kali diperlihatkan
oleh henrich Von Stackelberg tahun
1952, yang merupakan
pengembangan dari model Cournot.
Dalam model ini dianggap bahwa
salah satu perusahaan dalam pasar
oligopoly cukup kuat menjadi leader
sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya dapat berperilaku seperti
halnya perusahaan yang digambarkan
oleh model Cournot.
93. Ciri – Ciri Pasar Oligopoli :
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
3. Promosi masih diperlukan
94. Model Penetapan Harga Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoly ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga
produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah :
1. Pasar Kartel
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership)
95. Pasar dengan Ketegaran Harga
Salah satu tipe keadaan yang
ditimbulkannya adalah kinked demand
curve atau kurva permintaan yang
patah.
Seseorang penjual dapat menaikkan
jumlah penjualannya dengan jalan
menurunkan harganya. Hal ini
mengakibatkan larinya pembeli dan
penjual yang lain dan dating
berbondong-bonding untuk membeli
barang tersebut. Tindakan ini akan
diikuti oleh penjual lain.
97. Pengaruh Oligopoli Terhadap
Kesejahteraan
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan monopoli. Di satu
pihak oligopoly menimbul efek yang negative dalam bentuk :
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen
oligopoly dalam jangka panjang
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroprasi pada AC yang
minimal
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC;
seperti dalam kasus oligopoly
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro