SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
TEORI EKONOMI MIKRO
Muhammad Irfan Fauzi 1231800119
Rachma Ida Nuryati 1232200052
Dosen Pengampu :
Dr.Sigit Sardjono, M.Ec
INDIFFERENCE CURVE
APPROACH
PENDEKATAN INDIFERENCE CURVE
• Agar oerilak kose apat dielaska riil, teori idifferece Crve eerlka ada beberapa
aggapa (asumsi), yaitu:
a. Kosumen selalu bersifat rasional (rationality).
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
c. Utility dinyatakan secara ordinal.
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminish
marginal utility)
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beebrapa komoditi.
f. Consistency and transitity of choice
PROPERTI INDIFERENCE CURVE
• Ada tiga kelemahan pada Cardinalist Approach, yaitu:
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatann cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtfull).
Pendekatan ini
beraggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numeric.
2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidal realistis karena jika income
seseorang
meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah.
3. Aggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
• Atas dasar kelemahan pendekatan ini muncul pendekatan ordinal. Pendekatan ordinal ini menyatakan bahwa
utilitas seseorang tidak diukur dengan numeric tetapi bisa di ungkatapkan secara ordinal
• Cara kedua ini tingkat utiity diukur melalui ordinal atau ranking. Akan tetapi tidak disebutkan nilai gunanya
secara pasti.
Kurva IC Menunjukan Berlakunya Hukum
Diminishin Marginal rate of substitution.
• Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia
harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah terstentu.
Inilah yang disebut Marginal Rate Of Subtitution.
SIFAT SIFAT INDIFFERENCE CURVE
1. Berlakuknya hukum diminishingrate of return, yaitu jika kita
menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada
akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambahkan
maka barang X yang ada akan dikurangi. Pengangguran itu
semakin lama semakin berkurang.
2. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
3. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
PADA DUA IC TIDAK SALING
BERPOTONGAN
o Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di
titikB. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A
memberikan utilitassama dengan kombinasi di titik C. Hal ini
disebabkanterletak pada IC1. Dengandemikian, dapat dikatakan
bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasiyang ada di titik
C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik
KENDALA ANGGARAN (BUDGET
CONTRAIN)
Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apa
pun, tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Dengan suatu
tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus mengatur
komposisi barang sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan
ini dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL).
KESEIMBANGAN KONSUMEN
1. Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialahkombinasi yang
terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurvaeran (budget line), atau
apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat.
2. Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilistasnya sedangkan dari
(B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka pertanyaan nya adalah dengan dana
terbatas berapakah utilitas maksimainya; atau dengan utilitas tertentuberapakah
dana minimal yang diperlukan. Untuk itu dapat diperhatikan Gambar 4.4 IC tertinggi
adalah IC terendah.
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
1. Berubahnya salah satu dari harga barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan
indifferencecurve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka
garis anggaran (budetline) dan indifference curve akan bergeser ke
kanan. Hal ini disebabkan jika harganaik jumlah barang X yang dapat
dibeli berkurang dan jika harga turun jumlahbarang X yang dapat dibeli
bertambah.
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
2. Berubahnya pendapatan kosumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang
dikehendaki/dibelikonsumen adalah El. Suatu ketikapendapatan konsumen
meningkat. Meningkatnyapendapatan konsumen menyebabkan preference
konsumen terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik EI
tetapi berubah pada titik E2. Fenomenaini digambarkan garis anggaran (budget
line) dan indifference curve akan bergeserkiri dan sejajar.
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
• Perubahan Harga pada Barang Normal
Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah
makakonsumen akan membeli barang X akan dibeli dalam jumlah lebih
banyak. Bisajuga dikatakan karena harga barang X lebih murah
konsumen mensubstitusi dengan membeli barang X lebih banyak dan
mengurangi jumlah barang Y.
BENTUK INDIFFERENCE CURVE
Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve
adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung
terhadap titik nol. Menggambarkan berlakunya hukum diminishing
marainal utility. Namun demikian, ada beberapa bentuk curve indifference
yang lain, seperti ditunjukkan pada kurva di bawah ini
BENTUK INDIFFERENCE CURVE
• Kurva Indiference yang Linier menunjukkan adanya Substitusi Sempurna bila kita
perhatikan untuk mendapatkan barang X lebih banyak penggantian barang Y dan X
dengan jumlah yang sama, Barang X dan Y mempunyai subtitusi sempurna pengurangan
barang Y sebesar AC sama dengan penambahan X sebesar CB.
• Kurva difference curve yang berupa huruf L menunjukan barang komplemen
KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN
INDIFFRENCE CURVE
. Kritik
1. Kritik terhadap pendekatan indifference curve.
1.1 Menggambarkan bentuk kurva lC yang konveks untuk individu tidaklah mudah.
1.2 Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan hargabarang X
tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lainyang membuat
konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X.
1.3 IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising,
pastbehavior of stock.
PERILAKU PRODUSEN
PERILAKU PRODUSEN
Produksi adalah transformasi atau pengubahan
faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu
proses di mana masukan (input) diubah menjadi output.
Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen
ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku,
tenaga kerja, modal, dan keterampilan). Dalam
membahas perilaku produsen anggapan dasar yang
digunakan adalah bahwa tujuan pengusaha hendak
mencapai laba yang maksimal.
PERILAKU PRODUSEN
Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input,
yaitu labor dan capital, dalam proses
produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi.
Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input,
yaitu labor dan capital, dalam proses produksi dapat
dilakukan dengan beberapa kombinasi
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu
yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang".. Bagi
perusahaan jangka pendek dapat sangat pendek sekali.
Umumnya adalah dalam industri di mana sumber-sumber
tetap yang digunakan oleh perusahaan dalam industri
tersebut sangat sedikit jumlahnya atau dapat ditambah dan
dikurangi dalam jangka pendek.
FUNGSI PRODUKSI
ProdukSi adalah kegiatan mengubah input menjadi
output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi
produksi. Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor
produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses
produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara
input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang
atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
FUNGSI PRODUKSI
Sebagai contoh, fungsi produksi tambak udang
menunjukkan jumlah udang yang dihasilkan dari luas tambak,
jumlah bibit yang ditebar, banyaknya makanan dan obat-
obatan yang dipakai, dan jam kerja karyawannya. Hubungan
antara output dan input itu bisa dalam bentuk linier ataupun
tidak linier.
Bentuk Fungsi Linier:
TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan
produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat
efisiensi penggunaan faktor produksi. Pada Gambar 5.1 kita
membagi fungsi produksi itu dalam tiga tingkatan atau tahap,
yaitu tahap I, tahap II, dan tahap III. Tahap I ditandai dari
produksi awal hingga AP yang maximal. Tahap II dimulai dari AP
maximal hingga MP-nya sama dengan 0 (nol). Tahap III ditandai
dari TP yang mulai menurun.
TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-
rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah.
Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor.
Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
Tahap II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik
maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai
maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan
nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal
ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih
meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus
bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak
labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor
semakin berkurang.
TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi
negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus
sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya
pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
PENGERTIAN KURVA ISOQUANT
Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu".
PENGERTIAN KURVA ISOQUANT
Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.2 dengan
sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja
dan sumbu vertikal menunjukkan faktor capital. Titik-titik di
sepanjang kurva itu menunjukkan kombinasi sumber labor dan
capital yang menghasilkan 100 unit.
SIFAT DARI KURVA ISOQUANT
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva
indifference, yaitu:
1. Cembung ke arah titik origin.
2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan
jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain
semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan
semakin tinggi tingkat produksi
barang tersebut.
SIFAT DARI KURVA ISOQUANT
4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
SIFAT DARI KURVA ISOQUANT
4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
BENTUK ISOQUANT LAIN
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya
substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Substitusi
kapital dan labor secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah
bisa terjadi. Dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya
dilakukan labor saja atau kapital saja. Dalam proses produksi mesti
ada minimal kapital dan ada minimal labor.
BENTUK ISOQUANT INPUT OUTPUT
Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak
adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya
terjadi pada kebutuhan minimum saja. Setelah itu tidak terjadi substitusi.
Sebagai contoh, di suatu perusahan yang sudah menggunakan peralatan yang
modern, dibutuhkan sedikit operator mesin saja. Demikian sebaliknya, pada
usaha kerajinan yang membutuhkan peralatan minimal saja.
ISO-BIAYA (ISOCOST)
Iso-biaya (Isocost) adalah:
"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor
produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu.
"Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber
yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing-
masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu
dilakukan oleh perusahaan itu."
ISO-BIAYA (ISOCOST)
ISO-BIAYA (ISOCOST)
Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga
labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana
yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk
unit.
Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI
unit. Jika kedua titik itu
dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan "garis
Isocost".
Slope kurva Isocost adalah
=M/Pk: M/PI=M/Pk x PI/M = Pl/Pk
Sedang Fungsi TC = PIL + PK K
ISO-BIAYA (ISOCOST)
Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga
labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana
yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk
unit.
Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI
unit. Jika kedua titik itu
dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan "garis
Isocost".
Slope kurva Isocost adalah
=M/Pk: M/PI=M/Pk x PI/M = Pl/Pk
Sedang Fungsi TC = PIL + PK K
JALUR EKSPANSI
Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang
menunjukkan titik- titik least cost combination (LCC) di berbagai
isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan
ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi
produsen yang mempunyai uang yang akan digunakan untuk ongkos
produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas
produksinya, maka agar diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus
mengombinasikan penggunaan input-input L dan K pada titik-titik garis
expantion path.
Perlu dimengerti bahwa jalur ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi
untuk jangka panjang karena perusahaan mengubah-ubah jumlah
semua masukan atau faktor produksi, yaitu faktor produksi L dan faktor
produksi K.
HASIL PENGEMBANGAN DARI SKALA
USAHA
Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital
dan Q adalah output maka:
L+C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah:
= al+aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b> a; (2) b =
a;
dan (3) b < a.
Apabila terjadi:
b> a disebut dengan increasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan
20%
maka output akan meningkat sebesar 30%.
b = a disebut dengan cosntant return to scale.
HASIL PENGEMBANGAN DARI SKALA
USAHA
Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat
sebesar 20%
b< a disebut dengan decreasing return to scale Misalkan input labor dan
kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 10%.
INCREASING RETURN SCALE
Jika input ditambah dua kali lipat, output
bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di
atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output
seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi
meningkat lebih dari 200 unit. Pada gambar di
atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-
titik.
MEMILIH KOMBINASI INPUT YANG EFISIEN
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk
satu peta isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan
isoquant yang lain tidak saling berpotongan. Isoquant yang
terletak semakin jauh dan titik O menunjukkan tingkat output
yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output
ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital.
Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di
bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor produksi
yang akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
KOMBINASI ONGKOS TERKECIL
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang
lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke
kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik
keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant
dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi
perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk
suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost
resources combinations.
KOMBINASI ONGKOS TERKECIL
Perbedaan Gambar 5.7 dan 5.8 adalah kalau Gambar 5.7
ridge-line hanya menunjukkan berbagai kombinasi faktor
produksi mana yang efisien. Sedangkan Gambar 5.8
menunjukkan kombinasi faktor produksi tertentu yang
memberikan ongkos terkecil.
TEORI PRODUSEN
DEFINISI PRODUKSI
• Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor
produksi) menjadi suatu output.
• Produksi merupakan konsep arus (flow consept),
bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-
barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang
atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
• Produsen dalam melakukan kegiatan produksi,
mempunyai landasan teknis, yang didalam teori
ekonomi disebut “fungsi produksi”
• Fungsi Produksi : suatu persamaan yang
menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional)
antara tingkat input yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
DEFINISI PRODUKSI
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut
Q = jumlah output (hasil produksi)
K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan alam (raw material)
T = teknologi
Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai
faktor produksi.
PRODUKSI JANGKA PENDEK
Produksi Jangka Pendek :
Produksi yang menggunakan 2 jenis input, yaitu input tetap
(misal : K)
dan inpur variabel (misal :L).
Secara umum fungsi produksi dinyatakan dengan persamaan
sbb :
Q = f ( K,L)
Dimana Q = output L = Labor dan K = kapital (modal)
• .
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
• Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda
dengan pengertian fisik. Pengertian pasar secara
fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual. Sedangkan pengertian pasar dalam
pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai
harga dan jumlah yang telah diperjualbelikan, dengan
kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing masing
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
harga pasar berapa pun jumlah harga barang yang
diperjual belikan di pasar, harga akan tetap oleh
karena itu harga pasar digambarkan oleh garis lurus
yang sejajar dengan sumbu horizontal
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
1. Pasar Persaingan sempurna memiliki ciri ciri berikut
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identic
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah
• Informasi Terhadap pasar sempurna
CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN
HARGA
Agar perusahaan mendapatkan laba yang maksimal atau rugi
yang minimal, harga dan jumlah produk yang
diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR,
Kaidah menetapkanharga dan jumlah produk dengan MR
= MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh
nilai MC dan MR bersifat centainty
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN
HARGA
• Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar OP1 , dengan harga sebesar OP1
besar TR adalah OP1KQ1. sedang besarnya TC adalah
OP21Q1 dan total laba (TR = TC) adalah sebesar P1P21K
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN
HARGA
Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi
minimum adalah sebesar OP1. dengan harga sebesar
OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedangkan besarnya TR
adalah OP1LQ1
PERIODE JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG DALAM
PERSAINGAN SEMPURNA
• Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian
pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan
barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produknya serta tidak cukup waktu bagi
perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan
perusahaan yang baru.
BENTUK PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
• Pasar Persaingan monopilostik adalah pasar
yang terdapat banyak penjual dan masing
masing penjual dapat memengaruhi harga
dengan jalan deferensiasi produk (membedakan
barang yang sebenarnya sama).
UNSUR MODEL PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI
• Terdapat unsur monopoli
Hal ini terjadi karena jenis barang tersebut hanya
satu macam, sehingga kurva permintaannya miring ke kiri
atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal
• Terdapat unsur persaingan
Hal ini terjadi karena jumlah penjual banyak sehingga
tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh
yang berarti pada penjual lainnya
BENTUK KURVA DEMAND DAN MR
DARI PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di
antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada
persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya horizontal atau
elastis sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis.
Kurva demand perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis,
Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli dan
persaingan sempurna.
BENTUK KURVA DEMAND DAN MR
DARI PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
KONDISI YANG BISA DI ALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat Laba
Supernormal
Dari gambar di atas, harga dan
output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR MC
harga jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyak 001 dan
besarnya laba P1P2LK.
KONDISI YANG BISA DI ALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
. . Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik
yang Mendapat Laba Normal
MR MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan
output yang menjaminlaba maksimal. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC TR,
yaitu sebesar OP1KQ1. 3. Perusahaan dalam
Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba
Normal
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
• Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar
• Promosi penjualan
• Jenis produk
•
• Efisiensi masing masing perusahaan
ARTI MONOPOLI
• Monopoli merupakan suatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pesaingnya.
Keadaan seperti ini merupakan kasus dari monopoli murni atau
pure monoply
CIRI CIRI MONOPOLI
• Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan. Produk atau jasa
yang dihasilkan tidak dapat dibeli di tempat lain.
• Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip. Produk atau jasa
yang dihasilkan hanyalah satu-satunya jenis produk seperti itu
sehingga tidak ada yang dapat menggantikan.
• Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri. Tanpa
sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud.
FAKTOR YANG MENIMBULKAN ADANYA
PASAR MONOPOLI
3 faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar atau perusahaan
memo:
• Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik
dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
• Dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang
lebih tinggi.
• Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli pada perusahaan
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN
OUTPUT
HUBUNGAN P,Q,TR DAN MR
LABA, RUGI, DAN IMPAS BAGI
MONOPOLIS
DISKRIMINASI HARGA
• Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga
Berikut merupakan awal terjadinya diskriminasi harga:
• Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda
secara tajam.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok berdasarkan elastisitas
yang berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali
barang-barang yang dibeli.
OLIGOPOLI
PENGERTIAN OLIGOPOLI
Bentuk Lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar
oligopoly, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga
tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk
bereaksi. Pasar oligopoly adalah pasar yang terdapat banyak penjual
dan masing masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar
KARAKTER PASAR OLIGOPOLI
• Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga
dan jumlah produksi
• Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
MODEL OLIGOPOLI
Model Cournot adalah model pasar duopoly yang pertama kali diteliti
oleh Augustin Cournot pada tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa
barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat
substitute sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama
Semisal ada dua sumber air mineral yang sama dan dimiliki oleh dua
perusahaan yang berbeda. Anggaplah bahwa tidak diperlukan biaya
untuk mengoperasikan sumber sumber tersebut, serta mereka
menjual output di pasar yang mempunyai kurva permintaan linier
dengan slope negatif
PENJELASAN DUOPOLY MENURUT
COURNOT
Output yang dihasilkan perusahaan
kedua adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari
seluruh permintaan yang ada di
pasar Perusahaan pertama yang
menghadapi situasi ini yang
beranggapan bahwa perusahaan
kedua akan tetap mempertahankan
outputnya untuk periode berikutnya,
dengan demikian perusahaan
pertama menawarkan 0,5
PENURUNAN CURVA REAKSI SECARA
MATEMATIS
Kurva permintaan yang dihadapi duopoly adalah
Q = a +bX, dan b > 0, serta Q = Q1 + Q2
Dimana :
Q = jumlah output total
Q1= jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama
Q2= jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua
a= konstanta
B= slope/garis permintaan
DISKRIMINASI HARGA
DISKRIMINASI HARGA
• Sifat Dasar Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi
yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga
yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuannya agar dicapai
keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga berusaha memperluas
memperluas pasar dengan menjual produk yang dihasilkannya di dua pasar
atau lebih yang berbeda
SIFAT SIFAT DASAR DISKRIMINASI
Dalam uraian sebelumnya kita telah mengetahui, bahwa seorang
produsen monopolis dapat menderita rugi karena terlalu
sempitnya pasar. Oleh karena itu produsen tersebut harus
berusaha memperluas pasar, misalnya dengan mengadakan
promosi dan advertensi mengenai barang barang yang dihasilkan
nya
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK DAN NUMERIK
Sebgaimana di atas telah ditulis bahwa diskriminasi harga adalah
kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda bedakan
harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk
yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur
biaya yang sama
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK DAN NUMERIK
Produsen memproduksi barang X
sebanyak Q1Q2 dengan biaya produksi
MC yang konstan sebesar OL.
Produsen hendak melakukan
kebijakan diskriminasi harga pada
kedua pasar yang berbeda, yaitu pasar
A dan pasar B
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TEORI EKONOMI MIKRO.pptx

TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxFaisFaisal4
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxSasa995222
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxRahmadKhadafi2
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxIqbal369541
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
Microeconomics compilation semester 2
Microeconomics compilation semester 2Microeconomics compilation semester 2
Microeconomics compilation semester 2imanuel yosua
 
teori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.pptteori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.pptAruel Gtl
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1Adhi99
 
Bab 3 teori gelagat pengguna
Bab 3 teori gelagat penggunaBab 3 teori gelagat pengguna
Bab 3 teori gelagat penggunaSyahira Md Desa
 
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxPengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxfebitheresia
 
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Putri Larasantang
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 

Similar to TEORI EKONOMI MIKRO.pptx (20)

TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptx
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
Microeconomics compilation semester 2
Microeconomics compilation semester 2Microeconomics compilation semester 2
Microeconomics compilation semester 2
 
teori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.pptteori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
 
Compilation micro
Compilation microCompilation micro
Compilation micro
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
 
Bab 3 teori gelagat pengguna
Bab 3 teori gelagat penggunaBab 3 teori gelagat pengguna
Bab 3 teori gelagat pengguna
 
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptxPengantar Ekonomi Mikro.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

TEORI EKONOMI MIKRO.pptx

  • 1. TEORI EKONOMI MIKRO Muhammad Irfan Fauzi 1231800119 Rachma Ida Nuryati 1232200052 Dosen Pengampu : Dr.Sigit Sardjono, M.Ec
  • 3. PENDEKATAN INDIFERENCE CURVE • Agar oerilak kose apat dielaska riil, teori idifferece Crve eerlka ada beberapa aggapa (asumsi), yaitu: a. Kosumen selalu bersifat rasional (rationality). b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). c. Utility dinyatakan secara ordinal. d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminish marginal utility) e. The total utility dari konsumen tergantung dari beebrapa komoditi. f. Consistency and transitity of choice
  • 4. PROPERTI INDIFERENCE CURVE • Ada tiga kelemahan pada Cardinalist Approach, yaitu: 1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatann cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtfull). Pendekatan ini beraggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numeric. 2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidal realistis karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3. Aggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja. • Atas dasar kelemahan pendekatan ini muncul pendekatan ordinal. Pendekatan ordinal ini menyatakan bahwa utilitas seseorang tidak diukur dengan numeric tetapi bisa di ungkatapkan secara ordinal • Cara kedua ini tingkat utiity diukur melalui ordinal atau ranking. Akan tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti.
  • 5. Kurva IC Menunjukan Berlakunya Hukum Diminishin Marginal rate of substitution. • Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah terstentu. Inilah yang disebut Marginal Rate Of Subtitution.
  • 6. SIFAT SIFAT INDIFFERENCE CURVE 1. Berlakuknya hukum diminishingrate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambahkan maka barang X yang ada akan dikurangi. Pengangguran itu semakin lama semakin berkurang. 2. Cembung terhadap titik 0 atau origin. 3. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
  • 7. PADA DUA IC TIDAK SALING BERPOTONGAN o Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titikB. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitassama dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkanterletak pada IC1. Dengandemikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasiyang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik
  • 8. KENDALA ANGGARAN (BUDGET CONTRAIN) Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apa pun, tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus mengatur komposisi barang sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan ini dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL).
  • 9. KESEIMBANGAN KONSUMEN 1. Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialahkombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurvaeran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. 2. Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilistasnya sedangkan dari (B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka pertanyaan nya adalah dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimainya; atau dengan utilitas tertentuberapakah dana minimal yang diperlukan. Untuk itu dapat diperhatikan Gambar 4.4 IC tertinggi adalah IC terendah.
  • 10. PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN 1. Berubahnya salah satu dari harga barang Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan indifferencecurve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis anggaran (budetline) dan indifference curve akan bergeser ke kanan. Hal ini disebabkan jika harganaik jumlah barang X yang dapat dibeli berkurang dan jika harga turun jumlahbarang X yang dapat dibeli bertambah.
  • 11. PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN 2. Berubahnya pendapatan kosumen Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang dikehendaki/dibelikonsumen adalah El. Suatu ketikapendapatan konsumen meningkat. Meningkatnyapendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik EI tetapi berubah pada titik E2. Fenomenaini digambarkan garis anggaran (budget line) dan indifference curve akan bergeserkiri dan sejajar.
  • 12. PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN 3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior • Perubahan Harga pada Barang Normal Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah makakonsumen akan membeli barang X akan dibeli dalam jumlah lebih banyak. Bisajuga dikatakan karena harga barang X lebih murah konsumen mensubstitusi dengan membeli barang X lebih banyak dan mengurangi jumlah barang Y.
  • 13. BENTUK INDIFFERENCE CURVE Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Menggambarkan berlakunya hukum diminishing marainal utility. Namun demikian, ada beberapa bentuk curve indifference yang lain, seperti ditunjukkan pada kurva di bawah ini
  • 14. BENTUK INDIFFERENCE CURVE • Kurva Indiference yang Linier menunjukkan adanya Substitusi Sempurna bila kita perhatikan untuk mendapatkan barang X lebih banyak penggantian barang Y dan X dengan jumlah yang sama, Barang X dan Y mempunyai subtitusi sempurna pengurangan barang Y sebesar AC sama dengan penambahan X sebesar CB. • Kurva difference curve yang berupa huruf L menunjukan barang komplemen
  • 15. KRITIK DAN APLIKASI PENDEKATAN INDIFFRENCE CURVE . Kritik 1. Kritik terhadap pendekatan indifference curve. 1.1 Menggambarkan bentuk kurva lC yang konveks untuk individu tidaklah mudah. 1.2 Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan hargabarang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lainyang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X. 1.3 IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, pastbehavior of stock.
  • 17. PERILAKU PRODUSEN Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan). Dalam membahas perilaku produsen anggapan dasar yang digunakan adalah bahwa tujuan pengusaha hendak mencapai laba yang maksimal.
  • 18. PERILAKU PRODUSEN Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi. Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi
  • 19. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang".. Bagi perusahaan jangka pendek dapat sangat pendek sekali. Umumnya adalah dalam industri di mana sumber-sumber tetap yang digunakan oleh perusahaan dalam industri tersebut sangat sedikit jumlahnya atau dapat ditambah dan dikurangi dalam jangka pendek.
  • 20. FUNGSI PRODUKSI ProdukSi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
  • 21. FUNGSI PRODUKSI Sebagai contoh, fungsi produksi tambak udang menunjukkan jumlah udang yang dihasilkan dari luas tambak, jumlah bibit yang ditebar, banyaknya makanan dan obat- obatan yang dipakai, dan jam kerja karyawannya. Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier. Bentuk Fungsi Linier:
  • 22. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Pada Gambar 5.1 kita membagi fungsi produksi itu dalam tiga tingkatan atau tahap, yaitu tahap I, tahap II, dan tahap III. Tahap I ditandai dari produksi awal hingga AP yang maximal. Tahap II dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama dengan 0 (nol). Tahap III ditandai dari TP yang mulai menurun.
  • 23. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI Tahap I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata- rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
  • 24. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI Tahap II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang.
  • 25. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI Tahap III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 26. PENGERTIAN KURVA ISOQUANT Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu".
  • 27. PENGERTIAN KURVA ISOQUANT Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.2 dengan sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan faktor capital. Titik-titik di sepanjang kurva itu menunjukkan kombinasi sumber labor dan capital yang menghasilkan 100 unit.
  • 28. SIFAT DARI KURVA ISOQUANT Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference, yaitu: 1. Cembung ke arah titik origin. 2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. 3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
  • 29. SIFAT DARI KURVA ISOQUANT 4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 30. SIFAT DARI KURVA ISOQUANT 4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 31. BENTUK ISOQUANT LAIN Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Substitusi kapital dan labor secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi. Dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan labor saja atau kapital saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada minimal labor.
  • 32. BENTUK ISOQUANT INPUT OUTPUT Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja. Setelah itu tidak terjadi substitusi. Sebagai contoh, di suatu perusahan yang sudah menggunakan peralatan yang modern, dibutuhkan sedikit operator mesin saja. Demikian sebaliknya, pada usaha kerajinan yang membutuhkan peralatan minimal saja.
  • 33. ISO-BIAYA (ISOCOST) Iso-biaya (Isocost) adalah: "Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. "Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing- masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu."
  • 35. ISO-BIAYA (ISOCOST) Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk unit. Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan "garis Isocost". Slope kurva Isocost adalah =M/Pk: M/PI=M/Pk x PI/M = Pl/Pk Sedang Fungsi TC = PIL + PK K
  • 36. ISO-BIAYA (ISOCOST) Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk unit. Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan "garis Isocost". Slope kurva Isocost adalah =M/Pk: M/PI=M/Pk x PI/M = Pl/Pk Sedang Fungsi TC = PIL + PK K
  • 37. JALUR EKSPANSI Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik- titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Jadi produsen yang mempunyai uang yang akan digunakan untuk ongkos produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas produksinya, maka agar diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus mengombinasikan penggunaan input-input L dan K pada titik-titik garis expantion path. Perlu dimengerti bahwa jalur ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi untuk jangka panjang karena perusahaan mengubah-ubah jumlah semua masukan atau faktor produksi, yaitu faktor produksi L dan faktor produksi K.
  • 38. HASIL PENGEMBANGAN DARI SKALA USAHA Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka: L+C akan menghasilkan Q Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah: = al+aC bQ Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b> a; (2) b = a; dan (3) b < a. Apabila terjadi: b> a disebut dengan increasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 30%. b = a disebut dengan cosntant return to scale.
  • 39. HASIL PENGEMBANGAN DARI SKALA USAHA Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20% b< a disebut dengan decreasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 10%.
  • 40. INCREASING RETURN SCALE Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik- titik.
  • 41. MEMILIH KOMBINASI INPUT YANG EFISIEN Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan. Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik O menunjukkan tingkat output yang semakin besar. Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital. Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar di bawah kita dapat membaca sejumlah kombinasi faktor produksi yang akan menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
  • 42. KOMBINASI ONGKOS TERKECIL Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
  • 43. KOMBINASI ONGKOS TERKECIL Perbedaan Gambar 5.7 dan 5.8 adalah kalau Gambar 5.7 ridge-line hanya menunjukkan berbagai kombinasi faktor produksi mana yang efisien. Sedangkan Gambar 5.8 menunjukkan kombinasi faktor produksi tertentu yang memberikan ongkos terkecil.
  • 45. DEFINISI PRODUKSI • Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. • Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang- barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
  • 46. • Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam teori ekonomi disebut “fungsi produksi” • Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. DEFINISI PRODUKSI
  • 47. FUNGSI PRODUKSI Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut Q = jumlah output (hasil produksi) K = modal (kapital) L = tenaga kerja (labor) R = kekayaan alam (raw material) T = teknologi Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor produksi.
  • 48. PRODUKSI JANGKA PENDEK Produksi Jangka Pendek : Produksi yang menggunakan 2 jenis input, yaitu input tetap (misal : K) dan inpur variabel (misal :L). Secara umum fungsi produksi dinyatakan dengan persamaan sbb : Q = f ( K,L) Dimana Q = output L = Labor dan K = kapital (modal) • .
  • 50. PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedangkan pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang telah diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang
  • 51. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar berapa pun jumlah harga barang yang diperjual belikan di pasar, harga akan tetap oleh karena itu harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal
  • 53. CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 1. Pasar Persaingan sempurna memiliki ciri ciri berikut • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak • Barang yang diperjualbelikan homogen/identic • Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah • Informasi Terhadap pasar sempurna
  • 54. CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
  • 55. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA Agar perusahaan mendapatkan laba yang maksimal atau rugi yang minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = MR, Kaidah menetapkanharga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty
  • 56. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA • Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1 , dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1. sedang besarnya TC adalah OP21Q1 dan total laba (TR = TC) adalah sebesar P1P21K
  • 57. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN HARGA Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedangkan besarnya TR adalah OP1LQ1
  • 58. PERIODE JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG DALAM PERSAINGAN SEMPURNA • Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produknya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan perusahaan yang baru.
  • 59. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK • Pasar Persaingan monopilostik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk (membedakan barang yang sebenarnya sama).
  • 60. UNSUR MODEL PASAR PERSAINGAN MONOPOLI • Terdapat unsur monopoli Hal ini terjadi karena jenis barang tersebut hanya satu macam, sehingga kurva permintaannya miring ke kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal • Terdapat unsur persaingan Hal ini terjadi karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti pada penjual lainnya
  • 61. BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI PERUSAHAAN MONOPOLISTIK Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya horizontal atau elastis sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis, Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
  • 62. BENTUK KURVA DEMAND DAN MR DARI PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
  • 63. KONDISI YANG BISA DI ALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK . Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak 001 dan besarnya laba P1P2LK.
  • 64. KONDISI YANG BISA DI ALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK . . Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjaminlaba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC TR, yaitu sebesar OP1KQ1. 3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
  • 65. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA • Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar • Promosi penjualan • Jenis produk • • Efisiensi masing masing perusahaan
  • 66. ARTI MONOPOLI • Monopoli merupakan suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pesaingnya. Keadaan seperti ini merupakan kasus dari monopoli murni atau pure monoply
  • 67. CIRI CIRI MONOPOLI • Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahaan. Produk atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli di tempat lain. • Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip. Produk atau jasa yang dihasilkan hanyalah satu-satunya jenis produk seperti itu sehingga tidak ada yang dapat menggantikan. • Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud.
  • 68. FAKTOR YANG MENIMBULKAN ADANYA PASAR MONOPOLI 3 faktor yang dapat menyebabkan munculnya pasar atau perusahaan memo: • Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. • Dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang lebih tinggi. • Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli pada perusahaan
  • 71. LABA, RUGI, DAN IMPAS BAGI MONOPOLIS
  • 72. DISKRIMINASI HARGA • Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga Berikut merupakan awal terjadinya diskriminasi harga: • Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda secara tajam. • Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda. • Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli.
  • 74. PENGERTIAN OLIGOPOLI Bentuk Lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoly, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoly adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar
  • 75. KARAKTER PASAR OLIGOPOLI • Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi • Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
  • 76. MODEL OLIGOPOLI Model Cournot adalah model pasar duopoly yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot pada tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitute sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama Semisal ada dua sumber air mineral yang sama dan dimiliki oleh dua perusahaan yang berbeda. Anggaplah bahwa tidak diperlukan biaya untuk mengoperasikan sumber sumber tersebut, serta mereka menjual output di pasar yang mempunyai kurva permintaan linier dengan slope negatif
  • 77. PENJELASAN DUOPOLY MENURUT COURNOT Output yang dihasilkan perusahaan kedua adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari seluruh permintaan yang ada di pasar Perusahaan pertama yang menghadapi situasi ini yang beranggapan bahwa perusahaan kedua akan tetap mempertahankan outputnya untuk periode berikutnya, dengan demikian perusahaan pertama menawarkan 0,5
  • 78. PENURUNAN CURVA REAKSI SECARA MATEMATIS Kurva permintaan yang dihadapi duopoly adalah Q = a +bX, dan b > 0, serta Q = Q1 + Q2 Dimana : Q = jumlah output total Q1= jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama Q2= jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua a= konstanta B= slope/garis permintaan
  • 80. DISKRIMINASI HARGA • Sifat Dasar Diskriminasi Harga Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuannya agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga berusaha memperluas memperluas pasar dengan menjual produk yang dihasilkannya di dua pasar atau lebih yang berbeda
  • 81. SIFAT SIFAT DASAR DISKRIMINASI Dalam uraian sebelumnya kita telah mengetahui, bahwa seorang produsen monopolis dapat menderita rugi karena terlalu sempitnya pasar. Oleh karena itu produsen tersebut harus berusaha memperluas pasar, misalnya dengan mengadakan promosi dan advertensi mengenai barang barang yang dihasilkan nya
  • 82. PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK DAN NUMERIK Sebgaimana di atas telah ditulis bahwa diskriminasi harga adalah kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda bedakan harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur biaya yang sama
  • 83. PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK DAN NUMERIK Produsen memproduksi barang X sebanyak Q1Q2 dengan biaya produksi MC yang konstan sebesar OL. Produsen hendak melakukan kebijakan diskriminasi harga pada kedua pasar yang berbeda, yaitu pasar A dan pasar B