Berikut ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut berisi contoh penerapan evaluasi hasil belajar siswa terkait materi Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan melalui beberapa alat evaluasi seperti tes objektif, pertanyaan esai, observasi, dan demonstrasi praktik.
2. Guru dapat menggunakan berbagai alat evaluasi tersebut untuk mengukur pemahaman kognitif, sikap,
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.docx
1. Tanda Tangan Peserta Ujian
BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)
UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)
Nama Mahasiswa : Ayu Imtyas Rusdiansyah ……………………………………………………..…..
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858745338………………………………………………………….………………..
Tanggal Lahir : 11 April 1999…………………………………………………………………….…..
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202 / Pembelajaran IPA di SD ………………..……..……………..
Kode/Nama Program Studi : 119 / PGSD S1……………………………………………………..………………..
Kode/Nama UPBJJ : 71 / Surabaya…………………………………………………..……………………..
Hari/Tanggal UAS THE : Rabu,5Juli2023……………………..………………………………….……………
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
2. BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Ayu Imtyas Rusdiansyah…………………………………..…………………..
NIM : 858745338…………………..……………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202 / Pembelajaran IPA di SD……………………………………..
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)…………………..…..
Program Studi : 119 / PGSD S1……………………………………………………………………..
UPBJJ-UT : Surabaya……………………………………………..………………………………
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Gresik, 5 Juli 2023
Yang Membuat Pernyataan
Ayu Imtyas Rusdiansyah
3. 1.
Contoh penerapan pembelajaran Perubahan Wujud Zat dengan menggunakan teori belajar Bruner dalam
kelas 5 SD adalah sebagai berikut.
Tujuan pembelajaran : Siswa dapat mengenali dan mengklasifikasikan macam-macam perubahan wujud zat
dengan pengamatan dan penafsiran.
a. Guru mempersiapkan beberapa contoh benda atau zat yang mengalami perubahan wujud, seperti es
batu, air, dan uap air, atau lilin padat dan cair, serta mentega padat dan cair. Guru juga menyediakan
bahan-bahan tambahan yang dibutuhkan, seperti wadah, panci, kompor, dan lain-lain.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-6 siswa. Setiap
kelompok diberikan tugas yang berbeda untuk melakukan eksperimen atau pengamatan terkait
perubahan wujud zat.
c. Guru memberikan arahan kepada setiap kelompok untuk mengamati perubahan yang terjadi pada
benda atau zat yang diberikan. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa
untuk mencari tahu bagaimana perubahan wujud terjadi, misalnya "Bagaimana es batu berubah
menjadi air? Apa yang terjadi pada air jika dipanaskan?"
d. Setiap kelompok melakukan eksperimen atau pengamatan sesuai dengan tugas yang diberikan.
Mereka mencatat hasil pengamatan dan mencoba menjelaskan perubahan wujud yang terjadi
berdasarkan apa yang mereka amati.
e. Guru mengunjungi setiap kelompok secara bergantian untuk memberikan bimbingan dan mendukung
proses penemuan siswa. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk memperdalam
pemahaman siswa, seperti "Apakah ada persamaan atau perbedaan dalam perubahan wujud zat yang
kalian amati? Bagaimana kalian dapat menjelaskan perubahan tersebut menggunakan konsep-konsep
yang sudah dipelajari sebelumnya?"
f. Setelah semua kelompok selesai dengan eksperimen atau pengamatan mereka, dilakukan sesi diskusi
kelas. Setiap kelompok dapat mempresentasikan hasil temuan dan penjelasan mereka tentang
perubahan wujud zat yang diamati.
Melalui penerapan pembelajaran ini, siswa aktif terlibat dalam proses belajar dan diberikan kesempatan untuk
menemukan pengetahuan tentang perubahan wujud zat dengan melakukan eksperimen dan pengamatan. Guru
berperan sebagai penuntun dan pengarah yang membantu siswa dalam memperoleh informasi, mengajukan
pertanyaan yang merangsang berpikir kritis, serta memfasilitasi diskusi dan refleksi siswa. Dengan demikian,
tujuan pembelajaran dapat tercapai sambil meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir intelektual siswa.
4. 2.
Penerapan pendekatan Sains-Lingkungan Teknologi-Masyarakat dalam pembelajaran IPA di kelas
dapat memberikan pengalaman belajar yang kaya dan relevan bagi siswa. Pendekatan ini
memungkinkan siswa untuk mempelajari fenomena alam dan masalah lingkungan melalui pendekatan
ilmiah yang melibatkan aspek teknologi dan masyarakat.
Dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Sains-Lingkungan Teknologi-Masyarakat, siswa
akan terlibat dalam berbagai kegiatan yang melibatkan pengamatan, eksperimen, analisis data, dan
komunikasi hasil. Mereka akan belajar tentang penggunaan sumber daya alam, dampak manusia
terhadap lingkungan, dan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk
memecahkan masalah lingkungan.
Pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran ini akan melibatkan eksplorasi langsung terhadap
lingkungan sekitar mereka. Misalnya, mereka dapat melakukan pengamatan dan analisis tentang
kualitas air di sungai atau danau terdekat, mempelajari tanaman dan hewan di sekitar sekolah, atau
memahami pola cuaca dan iklim di wilayah mereka. Siswa juga dapat melakukan eksperimen
sederhana untuk memahami konsep-konsep ilmiah yang terkait dengan lingkungan, seperti efek
rumah kaca atau daur ulang limbah.
Melalui pendekatan Sains-Lingkungan Teknologi-Masyarakat, siswa akan diajak untuk berpikir kritis,
mengembangkan keterampilan observasi, mengumpulkan dan menganalisis data, serta berkomunikasi
secara efektif. Mereka akan belajar bagaimana menggunakan bukti ilmiah untuk mendukung argumen
mereka dan mengambil keputusan yang berkelanjutan terkait dengan lingkungan.
Penerapan pendekatan ini juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai
yang positif terhadap lingkungan. Mereka akan menjadi lebih sadar tentang pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan dan bertanggung jawab terhadap tindakan mereka. Melalui pembelajaran yang
relevan dan menarik, siswa dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam memecahkan
masalah lingkungan di masa depan.
3.
Dalam merancang pembelajaran terintegrasi untuk materi listrik di kelas 5, Bu Ani dapat mengikuti beberapa
langkah berikut.
a. Tentukan topik utama: Pilih topik utama yang ingin diajarkan, dalam hal ini adalah listrik.
b. Identifikasi hubungan dengan mata pelajaran lain: Cari hubungan antara topik listrik dengan mata
pelajaran lain seperti matematika, biologi, kimia, fisika, dan ilmu sosial. Misalnya, hubungan listrik
dengan cahaya, energi, populasi, bahan kimia, dan aspek sosial dan budaya.
c. Tentukan bahasan yang terkait: Cari pokok bahasan atau subpokok bahasan dalam setiap mata
pelajaran yang berkaitan dengan topik listrik. Pastikan bahasan tersebut sesuai dengan kurikulum dan
GBPP (Gagasan Besar Program Pembelajaran) yang berlaku.
5. d. Buat pemetaan kegiatan pembelajaran: Buat pemetaan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
berbagai mata pelajaran terkait. Pemetaan ini akan mempermudah dalam menentukan kegiatan
belajar-mengajar yang terintegrasi.
e. Gunakan pertanyaan sebagai alat penghubung: Gunakan pertanyaan yang mengaitkan topik listrik
dengan mata pelajaran terkait. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu menggiring siswa untuk
memahami keterkaitan antara berbagai konsep dalam pembelajaran terintegrasi.
f. Kreativitas dalam penggunaan alat peraga: Gunakan alat peraga atau media pembelajaran yang
relevan dengan topik listrik dan mata pelajaran terkait. Misalnya, menggunakan alat bantu sederhana
seperti penggaris plastik, kain wool, serpihan kertas, balon karet, dan sebagainya untuk
menggambarkan sifat-sifat listrik.
g. Manfaatkan aspek praktis dalam pembelajaran: Ajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan melakukan percobaan sederhana atau kegiatan praktis yang melibatkan konsep
listrik dan mata pelajaran terkait. Misalnya, membangun rangkaian sederhana menggunakan bahan-
bahan yang mudah ditemukan.
h. Evaluasi dan refleksi: Lakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa tentang keterkaitan antara
berbagai konsep dalam pembelajaran terintegrasi. Lakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan
identifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Dengan merancang pembelajaran terintegrasi seperti ini, Bu Ani dapat mengajak siswa untuk memiliki
kesadaran tentang keterkaitan konsep-konsep dalam materi listrik dengan berbagai mata pelajaran lainnya.
Hal ini akan membantu siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak terpisah-pisah, tetapi saling terkait
dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Untuk mengukur hasil belajar siswa terkait Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada pembahasan
pembusukan makanan, Bu Nina dapat menggunakan beberapa alat evaluasi yang sesuai. Berikut adalah
beberapa alat evaluasi yang cocok untuk mengukur hasil belajar siswa.
1) Alat Evaluasi untuk Mengukur Kognitif:
a. Tes objektif: Bu Nina dapat menyusun tes objektif dengan pertanyaan-pertanyaan yang relevan
tentang konsep Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan. Tes ini dapat berbentuk pilihan
ganda atau isian singkat.
6. b. Pertanyaan esai: Bu Nina juga dapat memberikan pertanyaan esai yang memungkinkan siswa
untuk menjelaskan secara tertulis konsep-konsep yang telah mereka pelajari.
2) Alat Evaluasi untuk Menentukan Kualitas Hati Nurani
a. Observasi: Bu Nina dapat melakukan observasi terhadap sikap dan perilaku siswa dalam
mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari. Misalnya, mengamati apakah siswa
menerapkan prinsip-prinsip kebersihan dan keamanan saat mempelajari pembusukan makanan.
b. Pengamatan langsung: Bu Nina dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas
tertulis yang mengarah pada aspek sikap, seperti mengamati apakah siswa menghargai pendapat
orang lain atau memiliki sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan.
3) Alat Evaluasi untuk Mengukur Kemampuan Keterampilan
a. Demonstrasi: Bu Nina dapat meminta siswa untuk melakukan demonstrasi praktik terkait
Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan. Misalnya, siswa dapat menunjukkan kemampuan
mereka dalam mengidentifikasi tanda-tanda pembusukan pada makanan.
b. Percobaan: Bu Nina dapat memberikan tugas percobaan kepada siswa yang melibatkan
pengamatan, pengukuran, dan analisis terhadap perubahan fisik dan kimia dalam makanan.
Pilihan alat evaluasi yang cocok tergantung pada tujuan pembelajaran, jumlah siswa, dan waktu yang
tersedia. Bu Nina dapat memilih alat evaluasi yang paling sesuai dengan kondisi kelasnya untuk mengukur
dan menilai hasil belajar siswa terkait konsep Perubahan Fisik dan Kimia dalam Makanan pada pembahasan
pembusukan makanan.
DAFTAR REFERENSI
Amelia, Sapriati, dkk. 2021. Pembelajaran IPA di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Carin, A. A. (1992). Science Instruction in the Middle and Secondary Schools: Developing Fundamental
Knowledge and Skills. Merrill.
Harlen, W. (1992). Primary Science: Taking the Plunge. Heinemann.
Semiawan, C. S., Gunarhadi, Gunawan, & Rubini, B. (1992). Pembelajaran IPA di SD. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.