MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
TT3 PKDP_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
1. JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD
Nama : Ayu Imtyas Rusdiansyah
NIM : 858745338
Kelas : 2B
1.
Dalam konteks globalisasi, "global shrinkage" mengacu pada fenomena penyusutan atau
mengerutnya dunia secara global. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana
jarak antara berbagai tempat di dunia semakin terasa lebih pendek karena kemajuan
teknologi dalam bidang transportasi dan komunikasi. Dengan adanya perkembangan
tersebut, jarak fisik yang dapat ditempuh dalam waktu singkat semakin meningkat, dan
informasi dapat tersebar dengan cepat ke berbagai penjuru dunia. Dengan demikian, global
shrinkage mengindikasikan pengurangan perasaan jarak dan batasan geografis antara
berbagai wilayah di dunia. Hal ini terjadi karena orang dapat dengan mudah melakukan
perjalanan internasional dan berkomunikasi melalui media elektronik dalam waktu yang
relatif singkat. Akibatnya, masyarakat di berbagai negara semakin terhubung satu sama
lain secara lebih cepat dan intensif. Global shrinkage juga mencerminkan perluasan
cakrawala intelektual dan meningkatnya kesadaran akan ketergantungan ekonomi antar
negara. Dalam era globalisasi, informasi dapat dengan mudah diakses dari berbagai
sumber di seluruh dunia, dan interaksi antarwarga dunia semakin meningkat. Hal ini
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, budaya, dan ekonomi.
2.
Standar penilaian pendidikan mencakup mekanisme, prosedur, dan instrumen yang
digunakan dalam penilaian hasil belajar siswa. Ini mencakup penilaian yang dilakukan
oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Berikut adalah substansi dari standar
penilaian pendidikan:
a. Penilaian oleh pendidik: Pendidik melakukan penilaian secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar siswa. Penilaian ini
dilakukan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas. Tujuannya adalah untuk menilai pencapaian
kompetensi siswa, menyusun laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian juga dapat melibatkan pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap siswa dalam mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
b. Penilaian oleh satuan pendidikan: Satuan pendidikan melakukan penilaian untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan dalam semua mata pelajaran. Ini
termasuk mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian ini merupakan
penilaian akhir yang menentukan kelulusan siswa dari satuan pendidikan.
c. Penilaian oleh pemerintah: Pemerintah melakukan penilaian untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional dalam mata pelajaran tertentu,
2. terutama dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Penilaian
ini dilakukan melalui ujian nasional yang objektif, adil, dan akuntabel. Hasil ujian
nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pemetaan mutu program
pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan
siswa, serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
3.
Dalam pengembangan komponen yang diimplementasikan dalam pembelajaran, RPP
memiliki dua fungsi utama, yaitu:
a. Fungsi Prediktif atau Hipotetik:
RPP yang disusun dengan baik memiliki fungsi prediktif yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi/metode pengajaran, dan alat
penilaian. Fungsi ini memungkinkan guru untuk memprediksi atau merencanakan
secara terperinci apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Guru dapat
mengidentifikasi tujuan atau kompetensi apa yang harus dicapai oleh siswa, materi
atau pengalaman belajar apa yang perlu disampaikan, strategi atau metode apa yang
sesuai untuk menyajikan materi, dan alat penilaian apa yang digunakan untuk
mengukur pencapaian tujuan. Dengan adanya RPP yang prediktif, guru dapat
mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif.
b. Fungsi Preventif:
RPP juga memiliki fungsi preventif yang berkaitan dengan mencegah terjadinya
ketidaksesuaian atau masalah dalam implementasi pembelajaran. Dengan menyusun
RPP sebelumnya, guru dapat melakukan telaah dan sinergi antara berbagai
komponen pembelajaran yang akan diimplementasikan. Hal ini membantu guru
dalam mengidentifikasi potensi masalah atau ketidaksesuaian yang mungkin
muncul, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran. Dengan
demikian, guru dapat melakukan langkah-langkah pencegahan terlebih dahulu agar
kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.
Selain itu, RPP juga memiliki fungsi korektif atau kuratif. Setelah melaksanakan
pembelajaran dan mengimplementasikan RPP, guru dapat melakukan evaluasi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan melakukan refleksi terhadap implementasi
RPP sebelumnya, guru dapat mengidentifikasi kekurangan atau perbaikan yang perlu
dilakukan. Dengan demikian, RPP yang disusun berdasarkan hasil refleksi ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.
4.
Menerima (A1)
Menanggapi (A2)
Menghargai (A3)
Mengatur Diri (A4)
Menjadikan Pola Hidup (A5)
Tingkatan Kemampuan pada Domain Afektif
3. Berikut adalah urutan domain afektif secara sistematis:
1. Menerima (Receiving):
a. Kesadaran siswa terhadap rangsangan dari luar.
b. Kemauan dan perhatian terhadap sesuatu yang diajarkan.
c. Mengakui pentingnya dan menghargai perbedaan.
2. Menanggapi (Responding):
a. Reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan.
b. Kepatuhan pada peraturan, perintah, atau tuntutan.
c. Berperan aktif dalam berbagai kegiatan.
3. Menghargai (Valuing):
a. Menerima dan menyukai suatu nilai, objek, atau kegiatan.
b. Menyepakati nilai-nilai atau perjanjian.
c. Menghargai karya seni, pendapat, atau ide.
4. Mengatur Diri (Organization):
a. Kemampuan membentuk atau mengorganisasi sistem nilai.
b. Menangkap hubungan antara nilai-nilai yang berbeda.
c. Bertanggung jawab dalam melakukan sesuatu.
5. Menjadikan Pola Hidup (Characterization by Value):
a. Menerapkan sistem nilai sebagai pola kepribadian dan tingkah laku.
b. Merefleksikan nilai-nilai dalam pola hidup sehari-hari.
c. Memiliki kepercayaan diri, disiplin, dan kontrol diri.
DAFTAR REFERENSI
Hermawan, Asep Herry. 2021. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD (Edisi 2).
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka