SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Khairunnisaa’ 14.031.014.060
ANDI ULVI R. 14.031.014.063
NUR IKHWANSYAH 14.031.014.078
wahyuNingsih 14.031.014.096
Universitas Islam Makassar
KLIK DI SINI
KELOMPOK
VIII
KELAS IVB
FARMASI
MIPA
Absopsi obAt DAlAm
sistem GAstrointestin
Ke Slide Awal
Obat-obat pada umumnya
bersifat asam atau basa,
kemudian memiliki sifat ionis
dan sifat membran biologis di
mana sifat-sifat ini sangat
berpengaruh pada proses
difusi pasif.
Obat mengalami transportasi
melalui membran terdiri dari dua
transpor yaitu transpor aktif dan
traspor pasif. Transpor pasif
seperti difusi terjadi saat absorpsi
obat di gastrointestin yaitu dari
daerah yang berkonsentrasi tinggi
dalam gastrointestin ke daerah
dengan konsentrasi rendah pada
sisi sirkulasi sistemik.
Seperti membran biologis
pada umumnya, membran
gastrointenstinal juga bersifat
lipofilik sehingga obat yang
larut dalam lemak/lipid akan
lebih cepat diabsorpsi.
Hipotesis ph-partisi
Menurut Brodie dalam hipotesis pH-partisi, obat-obat diabsorpsi dari saluran
gastrointestin dengan difusi pasif besarnya relatif terhadap fraksi obat tidak terionisasi
pada pH usus.
Transpor Obat oleh difusi melalui suatu membran pada mukosa gastrointestin
dinyatakan dalan hukum Fick:
dM Dm SK
- = (Cg – Cp)
dt h
Dimana: M : jumlah obat dalam kompartemen usus dalam waktu t
Dm : Difusivitas dalam membran usus
S : Luas membran
K : Koefisien Partisi antara membram dan medium air
h : ketebalan membran
Cg : Konsentrasi obat dalam kompartemen usus
Cp :Konsentrasi obat dalam kompartemen plasma pada waktu t
Modifikasi pH-Partisi
Menurut Ho dan Higuchi bahwa
prinsip pH-partisi hanya kira-kira,
dengan menganggap bahwa obat
diabsorpsimelalui mukosa usus
hanya dalam bentuk tidak
terionisasi.
Menurut Ho etal bahwa
Absorpsi dari zat-zat ionik dan
nonionik yag relatif kecil
melalui pori-pori air dan lapisan
difusi ai di depan membran
harus dipertimbangkan.
Pertimbangan dari dua hal diatas
menghasilkan persamaan:
Di mana :
Paq : Koefisien permeabilitas obat dalam lapisan batas
air (cm/detik)
Pm: Koefisien permeabilitas efektif untuk obat dalam
daerah lemak dan daerah air polar dari membran
(cm/detik)
S : Luas permukaan
V : Volume ruas usus
Ku : Laju hilangnya obat yang mengikut kinetika
orde-satu (/detik)
Pnyata : Koefisien permeabilitas nyata (cm/detik)
Dari rumus tersebut di gunakan, pertama untuk
pengendalian lapisan batas air dan kedua untuk
pengendalian membran.
Tahap yang menentukan laju untuk
transfor obat melewati membran
1. Jika Koefisien permeabilitas dari
membran usus (yakni kecepatan
obat melalui membran dalam
cm/detik) jauh lebih besar
daripada koefisien permeabiitas
dari lapisan air, lapisan air akan
menyebabkan perjalanan obat
lebih lambat dan menjadi satu
pembatas yang menentukan laju.
maka, Paq/Pm akan lebih kecil dari
satu, dan persamaan
disederhanakan menjadi:
Ku, maka = (S/V) Paq
Di mana : Ku sekarang
dituliis sebagai Ku,
maka karena konstanta
laju difusi yang mungkin
maksimum ditentukan
oleh perjalanan
melewati lapisan batas
air.
2. Sebaliknya, jika permeabilitas
dari lapisan batas air jenuh lebih
besar dari permeabilitas
membran, maka, Paq/Pm akan
menjadi jauh lebih besar dari
satu, dan persamaan
disederhanakan menjadi: Ku = (S/V) Pm
Contoh Soal:
Hitunglah konstanta laju orde-satu, Ku untuk suatu
alkohol alifatis melewati membran mukosa dari usus
halus tikus jika S/V=11,2 , Paq = 1,5 x cm/detik,
dan Pm = 1,1 x cm/detik.
Jawab :
Ku= (11,2) 1,5 x + 1,1 x
(1,5 x ) (1,1 x )
= 7,1 x /detik
Untuk obat elektrolik lemah, lonstanta laju absorpsi Ku
adalah
Untuk fraksi dari obat yang tidak terdisosiasi Xs pada
pH permukaan membran dalam air adalah
Basa lemah Asam Lemah
Contoh :
Suatu obat asam lemah yang mempunyai Ka= 1,48 x
ditaruh dalam duodenum dalam suatu larutan dapar
pH 5,0. Anggaplah konsentrasi = 1 x dalam
duodenum, Paq = 5 x cm/detik, Po= 1,14 x
cm/detik, Pp= 2,4 x cm/detik dan S/V = 11,20 /cm.
Hitunglah konstanta laju absorpsi Ku ?
Jawab :
=
Faktor-Faktor YangFaktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Absorpsi ObatMempengaruhi Absorpsi Obat
Kecepatan pengosongan
lambung
Kecepatan pengosongan
lambung besar penurunan→
proses absorpsi obat-obat
yang bersifat asam.
Kecepatan pengosongan
lambung kecil peningkatan→
proses absorpsi obat-obat
yang bersifat basa.
pH medium
Lambung : asam untuk obat-obat yang→
bersifat asam
Usus : basa untuk obat-obat yang→
bersifat basa.
Motilitas usus
Jika terjadi motilitas usus yang
besar (ex : diare), obat sulit
diabsorpsi.
Jumlah pembuluh darah setempat
Intra muskular dengan sub kutan
Intra muscular absorpsinya lebih
cepat, karena jumlah pembuluh darah
di otot lebih banyak dari pada di kulit
Ke Slide Awal
X
Exit

More Related Content

What's hot

Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakKezia Hani Novita
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiMina Audina
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiGilang Rizki Al Farizi
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusiIhsan Yaacob
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekundermiomadre
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipidVenansi Viktaria
 

What's hot (20)

Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
 

Similar to Farfis ii absorbsi obat dalam gastrointestin

Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxAbsorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxYeoreumBi
 
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfFarmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfdewi306100
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)Syifa Dhila
 
farkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdffarkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdfOwiVanaya
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi dinana88
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 
Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...
Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...
Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...ALLKuliah
 
Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)
Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)
Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)Afrian Rahmanda
 
chronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug deliverychronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug deliveryanna maria manullang
 
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...SofiaNofianti
 
Sistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifSistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifJingga Matahari
 
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptxPPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptxDINDASTIFANYSAKINAH
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
fdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
fdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptfdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
fdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptEriskaAgustin
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxHelmiMildani
 

Similar to Farfis ii absorbsi obat dalam gastrointestin (20)

Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxAbsorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
 
ADME kimed.pptx
ADME kimed.pptxADME kimed.pptx
ADME kimed.pptx
 
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfFarmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Absorpsi
AbsorpsiAbsorpsi
Absorpsi
 
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
 
farkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdffarkin 1 - edit.pdf
farkin 1 - edit.pdf
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
Farmakokinetik ii
Farmakokinetik iiFarmakokinetik ii
Farmakokinetik ii
 
Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...
Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...
Ppt farmasi fisika - MERANCANG DESAIN PRODUK OBAT BERDASARKAN SIFAT FISIKA KI...
 
Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)
Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)
Pendahuluan biofar (yg ud ditambah)
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
chronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug deliverychronoterapeutics oral : future of drug delivery
chronoterapeutics oral : future of drug delivery
 
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pa...
 
Sistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasifSistem transpor aktif dan pasif
Sistem transpor aktif dan pasif
 
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptxPPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
fdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
fdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptfdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
fdokumen.com_uji-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

Farfis ii absorbsi obat dalam gastrointestin

  • 1. Khairunnisaa’ 14.031.014.060 ANDI ULVI R. 14.031.014.063 NUR IKHWANSYAH 14.031.014.078 wahyuNingsih 14.031.014.096 Universitas Islam Makassar KLIK DI SINI KELOMPOK VIII KELAS IVB FARMASI MIPA
  • 2. Absopsi obAt DAlAm sistem GAstrointestin Ke Slide Awal Obat-obat pada umumnya bersifat asam atau basa, kemudian memiliki sifat ionis dan sifat membran biologis di mana sifat-sifat ini sangat berpengaruh pada proses difusi pasif. Obat mengalami transportasi melalui membran terdiri dari dua transpor yaitu transpor aktif dan traspor pasif. Transpor pasif seperti difusi terjadi saat absorpsi obat di gastrointestin yaitu dari daerah yang berkonsentrasi tinggi dalam gastrointestin ke daerah dengan konsentrasi rendah pada sisi sirkulasi sistemik. Seperti membran biologis pada umumnya, membran gastrointenstinal juga bersifat lipofilik sehingga obat yang larut dalam lemak/lipid akan lebih cepat diabsorpsi.
  • 3. Hipotesis ph-partisi Menurut Brodie dalam hipotesis pH-partisi, obat-obat diabsorpsi dari saluran gastrointestin dengan difusi pasif besarnya relatif terhadap fraksi obat tidak terionisasi pada pH usus. Transpor Obat oleh difusi melalui suatu membran pada mukosa gastrointestin dinyatakan dalan hukum Fick: dM Dm SK - = (Cg – Cp) dt h Dimana: M : jumlah obat dalam kompartemen usus dalam waktu t Dm : Difusivitas dalam membran usus S : Luas membran K : Koefisien Partisi antara membram dan medium air h : ketebalan membran Cg : Konsentrasi obat dalam kompartemen usus Cp :Konsentrasi obat dalam kompartemen plasma pada waktu t
  • 4. Modifikasi pH-Partisi Menurut Ho dan Higuchi bahwa prinsip pH-partisi hanya kira-kira, dengan menganggap bahwa obat diabsorpsimelalui mukosa usus hanya dalam bentuk tidak terionisasi. Menurut Ho etal bahwa Absorpsi dari zat-zat ionik dan nonionik yag relatif kecil melalui pori-pori air dan lapisan difusi ai di depan membran harus dipertimbangkan.
  • 5. Pertimbangan dari dua hal diatas menghasilkan persamaan: Di mana : Paq : Koefisien permeabilitas obat dalam lapisan batas air (cm/detik) Pm: Koefisien permeabilitas efektif untuk obat dalam daerah lemak dan daerah air polar dari membran (cm/detik)
  • 6. S : Luas permukaan V : Volume ruas usus Ku : Laju hilangnya obat yang mengikut kinetika orde-satu (/detik) Pnyata : Koefisien permeabilitas nyata (cm/detik) Dari rumus tersebut di gunakan, pertama untuk pengendalian lapisan batas air dan kedua untuk pengendalian membran.
  • 7. Tahap yang menentukan laju untuk transfor obat melewati membran 1. Jika Koefisien permeabilitas dari membran usus (yakni kecepatan obat melalui membran dalam cm/detik) jauh lebih besar daripada koefisien permeabiitas dari lapisan air, lapisan air akan menyebabkan perjalanan obat lebih lambat dan menjadi satu pembatas yang menentukan laju. maka, Paq/Pm akan lebih kecil dari satu, dan persamaan disederhanakan menjadi: Ku, maka = (S/V) Paq Di mana : Ku sekarang dituliis sebagai Ku, maka karena konstanta laju difusi yang mungkin maksimum ditentukan oleh perjalanan melewati lapisan batas air.
  • 8. 2. Sebaliknya, jika permeabilitas dari lapisan batas air jenuh lebih besar dari permeabilitas membran, maka, Paq/Pm akan menjadi jauh lebih besar dari satu, dan persamaan disederhanakan menjadi: Ku = (S/V) Pm
  • 9. Contoh Soal: Hitunglah konstanta laju orde-satu, Ku untuk suatu alkohol alifatis melewati membran mukosa dari usus halus tikus jika S/V=11,2 , Paq = 1,5 x cm/detik, dan Pm = 1,1 x cm/detik. Jawab : Ku= (11,2) 1,5 x + 1,1 x (1,5 x ) (1,1 x ) = 7,1 x /detik
  • 10. Untuk obat elektrolik lemah, lonstanta laju absorpsi Ku adalah Untuk fraksi dari obat yang tidak terdisosiasi Xs pada pH permukaan membran dalam air adalah Basa lemah Asam Lemah
  • 11. Contoh : Suatu obat asam lemah yang mempunyai Ka= 1,48 x ditaruh dalam duodenum dalam suatu larutan dapar pH 5,0. Anggaplah konsentrasi = 1 x dalam duodenum, Paq = 5 x cm/detik, Po= 1,14 x cm/detik, Pp= 2,4 x cm/detik dan S/V = 11,20 /cm. Hitunglah konstanta laju absorpsi Ku ?
  • 13. Faktor-Faktor YangFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Absorpsi ObatMempengaruhi Absorpsi Obat Kecepatan pengosongan lambung Kecepatan pengosongan lambung besar penurunan→ proses absorpsi obat-obat yang bersifat asam. Kecepatan pengosongan lambung kecil peningkatan→ proses absorpsi obat-obat yang bersifat basa. pH medium Lambung : asam untuk obat-obat yang→ bersifat asam Usus : basa untuk obat-obat yang→ bersifat basa. Motilitas usus Jika terjadi motilitas usus yang besar (ex : diare), obat sulit diabsorpsi. Jumlah pembuluh darah setempat Intra muskular dengan sub kutan Intra muscular absorpsinya lebih cepat, karena jumlah pembuluh darah di otot lebih banyak dari pada di kulit