SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
CEDERA
OLAHRAGA
PADA TULANG
ANALISIS CABANG OLAHRAGA
BASE BALL
Pada cabang olahraga ini sangat
memerlukan
 kekuatan otot tangan (melempar dan
memukul bola)
 kekuatan otot kaki (berlari cepat)
 kelincahan (berhenti setelah berlari)
 feel (menangkap bola)
Di cabang olahraga Baseball
kebanyakan gerak dilakukan
dengan pendek pendek dan singkat,
cepat, dan dilakukan secara
eksplosif.
Biasanya perbandingan bergerak
dengan beristirahat di cabang
olahraga Baseball adalah sekitar 1
banding 3
Contoh
Jika pemain memasuki batter’s box dan akan
mengayunkan pukulan, mengantisipasi lemparan pitch,
lalu mengayunkan bat mungkin memerlukan waktu
selama 15 detik, maka akan ada waktu lagi selama 45
detik sampai 1 menit sebelum permainan kembali bersiap
dan masuk ke box batter.
PROGRAM LATIHAN UNTUK BASEBALL
Ketika akan merancang sebuah
program latihan untuk atlet
dalam cabang olahraga
tertentu, harus memperhatikan
kebutuhan energi dan tujuan
apa yang ingin dicapai.
SISTEM
ENERGI DALAM
TUBUH
MANUSIA
# 1. sistem kecepatan
– speed system
(Sistem latic anaerobic
/ ATP-PC)
Menyediakan energi
untuk kerja tubuh tidak
lebih dari 10 detik.
Sistem yg pertama
bekerja ketika mulai
bergerak
(Latihan dg beban
berat dan
menurunkan repetisi)
# 2. sistem daya
tahan cepat – speed
endurance system (
sistem aerobic asam
laktat)
Menyediakan energi
selama 10 detik – 2
menit
Menghasilkan
banyak asam laktat
(Latihan dg beban
dan repetisi yang
sedang)
# 3. sistem
endurance – sistem
aerobic
(sistem aerobic)
Memberikan energi >
2 menit
Tidak terlalu kuat
tetapi dapat bertahan
selama berjam jam
(Latihan dg beban
ringan dan
meningkatkan
repetisi)
Untuk latihan daya tahan sebaiknya dilakukan
diluar musim pertandingan / pra-musin (2-3
bulan sblm musim pertandingan).
Ketika hampir memasuki musim pertandingan,
atlet lebih fokus untuk meningkatkan
kecepatan, kekuatan dan tenaga.
Selama musim pertandingan, sasaran pemain
hanya menjaga tingkat kebugarannya, agar
tetap prima saat tampil di lapangan.
LATIHAN KECEPATAN
LATIHAN KELINCAHAN
Fraktur colles adalah trauma yang terjadi
pada pergelangan tangan, dimana fraktur
berbentuk seperti sendok makan. Fraktur
ini terjadi akibat terjatuh dengan bertumpu
pada satu tangan yang terenggang dalam
keaadan terbuka.
Fraktur terjadi pada bagian metapisis distal
radius dengan jarak 2-2,5 cm dari
permukaan sendi distal radius.
PENGERTIAN
Radius bagian distal bersendi
dengan tulang carpus, yaitu
tulang lunatum dan navicular
kearah distal, dan dengan tulang
ulna bagian distal kearah
medial. Bagian distal sendi
radio-carpal diperkuat dengan
volar dan dorsal, dan ligament
radiocarpal kolateral ulnar dan
radial. Antara radius dan ulna
selain ada ligament terdapat
pula diskus artikularis.
ANATOMI
Fraktur Colles dapat timbul setelah
penderita terjatuh dengan tangan posisi
terkadang dan meyangga badan (Appley,
1995 ; Salter, 1981). Pasien terjatuh dalam
keadaan tangan terbuka dan pronasi,
tubuh beserta lengan berputar ke ke
dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang
terfiksasi di tanah berputar keluar
(eksorotasi/supinasi). Pada saat terjatuh
sebagian energi yang timbul diserap oleh
jaringan lunak dan persendian tangan,
kemudian diteruskan ke distal radius,
hingga dapat menimbulkan patah tulang
pada daerah yang lemah yaitu antara
batas tulang kortikal dan tulang
spongiosa.
ETIOLOGI
Fraktur kearah dorsal satu
inchi dari bagian distal radius
dalam posisi dan supinasi dan
foream dalam posisi pronasi.
Periosteum akan
terkelupas dari tulang dan robek
dari sisi yang berlawanan pada
tempat terjadinya trauma. Ruptur
pembuluh darah didalam fraktur,
maka akan timbul nyeri. Tulang
pada permukaan fraktur yang tidak
mendapat persediaan darah akan
mati sepanjang satu atau dua
millimeter.
PATOLOGI
Grade 0 : Fraktur biasa degan sedikit
atau tanpa cidera jaringan lunak
sekitarnya
Grade 1 : fraktur dengan absorsi
dangkal/memar kulit dan jaringan
subkutan
Grade 2 : fraktur yang lebih berat
dengan kontusio jaringan lunak
bagian dalam dan pembengkakan
Grade 3 : cidera bera dengan
kerusakan jaringan lunak yang nyata
dan ancaman sindroma
compartement.
GRADE CLOSE FRAKTUR
Anamesis
Riwayat jatuh -> tangan menopang berat badan dengan
posisi distal radius dalam posisi supinasi dan foream dalam
posisi pronasi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi -> tampak odema, raut wajah menahan kesakitan,
tangan yang sehat menyanggah tangan yang sakit.
Palpasi -> nyeri lokal (+), nyeri tekan (+), nyeri diam (+).
Pemeriksaan ROM
Pasien belum mampu menggerakan baik aktif, maupun
pasif, karena adanya nyeri.
ASSESMENT FT.
Pemeriksaan Antopometri
Ada perbedaan antara tangan dan kiri -> ODEMA
Pemeriksaan Penunjang
X-ray : mengetahui derajat pemulihan dan letak pasti
fraktur.
Penurunan kekutan otot
Nyeri
Kelemahan otot
Penurunan LGS
Penurunan ADL
IMPAIRMENT
a. AKUT
TOTAPS
PENANGANAN FT
• Menanyakan keadaan pasien
• Untuk mengetahui keadaan dan tingkat
kesadaran pasien
Talk
• Melihat kondisi pasien secara umum (area
cidera, pernafasan, raut muka, vital sign)
Observe
• Menyentuh area yang cidera
• Untuk mengetahui seberapa besar derajat
cidera
Touch
• Meminta pasien untuk menggerakkan regio
yang cidera secara aktif
• Mengetahui derajat cidera
Active
• Dilakukan apabila pasien tidak dapat
melakukan gerak aktif
• Menentukan derajat cidera
Pasive
• Pemeriksaan sebelum atlet kembali bermain ke lapangan
Skill Test
REST
Menghentikan/mengistirahatkan semua aktifitas yang
melibatkan sendi yang mengalami cidera
CLORE ETIL
Diberikan secara tegak lurus, dengan jarak 10 cm dan
dengan sudut 30 derajat
ICE
Diberikan apabila tidak ada clore etil. Mengkompres
dengan menggunakan handuk yang telah direndam
dengan air es kemudian dilapisi dengan plastik (menjaga
handuk agar suhunya tetap terjaga) selama 15 menit,
sekiranya suhu handuk mulai berubah, handuk di rendam
dalam air es kembali, dst  ice towel
REPOSISI/REPOSISI
IMOBILISASI
a. ORIF
b. OREF (plat and screw)
c. No Operasi
penanganan secara konservatif (pemasangan
gips, ortosis, didiamkan saja tanpa pergerakan)
indikasi Kompres Dingin
Spasme Otot Merelaksasi otot dan
menurunkan kontraktilitasnya
Inflamasi Vasokontriksi menurunkan
permeabilitas kapiler
menurunkan aliran darah,
memperlambat metabolisme
seluler
Nyeri Meredakan nyeri dengan
memperlambat kecepatan
konduksi saraf dan menghambat
inpuls saraf, menyebabkan mati
rasa, bekerja sebagai
counterirritant, meningkatkan
ambang nyeri.
Cedera traumatik Meredakan pendarahan dengan
INDIKASI PILIHAN KOMPRES DINGIN
PENANGANAN FT.
b. KRONIS
Heating (Infra Red)
a. Mengurangi rasa nyeri
sisa metabolisme terbuang sehingga rasa
nyeri berkurang, dan efek sedatif pada
superfisial sensory nerve ending akibat
pengaruh heating
b. Rileksasi otot
suhu meningkat sehingga otot menjadi rileks
dan spasme berkurang
c. Meningkatkan suppaly darah
Sangat baik dilakukan sebelum terapi latihan (exercise)
Waktu 15 menit
Jarak 45 cm
Indikasi : setelah peradangan sub akut, arthritis, gangguan
sirkulasi darah, penyakit kulit
Kontra indikasi: gangguan sensibilitas, luks terbuka,
pendarahan hbat
Elektrical Stimulation (TENS)
a. Memelihara fisiologis otot dan mencegah atrofi
b. Reduksi fungsi otot
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Melancarkam resorbsi oedema
Indikasi: pasca trauma, nyeri, lesi LMN baru/kronis, sebagai
awal dari excercise
Kontra indikasi: luka baru terbuka, peradangan akut,
demam, pemakaian plat
Terapi Latihan (Exercise)
a. Loosening Exercise
Merupakan latihan pertama ketika pasien
memasuki fase kronis dan merupakan
pelemasan pasca diberikan imobilisasi.
No weight
No pain
Latihan oposisi reposisi
b. Stretching Exercise
Dilakukan setelah Loosening Exercise mampu untuk
dilakukan dan tidak ada rasa sakit
Prayer streetch
untuk membantu meningkatkan elastisitas otot,
meningkatkan lgs, dan meningkatkan kekuatan otot
tangan.
caranya: telapak tangan kanan da kiri saling
bertemu, tekuk siku 90 derajat, lalu dengan kekuatan
yan sama dorongkedua tangan kearah yang
berlawanan. 10x gerakan 2-3x pengulangan.
Wrist flexor stretch
Siku tangan lurus
dengan punggung
tangan menghadap
keatas, lalau tarik
pergelangan tangan
kebelakang, rasakan
rasa regangan. 10
detik per gerakan 2-
3x pengulangan
Wrist extensor
stretch
Kebalikan dari wrist
extensor stretch
C. STRENGTHENING EXERCISE
Resistance band
wrist extension
posisi siku 90 derajat,
genggam resistance
band dengan posisi
telapak tngan
menghadap bawah.
Lengkungkantangan
keatas secara perlahan.
10x gerakan
3xpengulangan
Resistance band
wrist flexion
kebalikan dari
resistance band wrist
extension
Towel wring
untuk meningkatkan
kekuatan otot dan
kelenturan otot tangan.
caranya: menggenggam
handuk lalu
memutarnya kedepan
dan kebelakang.
10xgerakan 2-3x
pengulangan
 Wrist roll
untuk meningkatkan
luas gerak sendi pada
tangan,
caranya: kedua siku
tangan diletakkan
diatas meja kemudian
tangan yang sehat
memeganggi tangan
yang sakit agar stabil,
lalu gerakan memutar
seperti jarum jam. 10x
gerakan 2-3x
pengulangan
Grasping
untuk mengimobilisasi tulang tangan.
caranya: letakkan obyek ditelapak tangan
pasien, kemudan pasien diminta untuk
menggenggam erat obyek (obyek dimulai
dari yang kecil-besar) 10x gerakan 2-3x
pengulangan
d. Latihan Ketrampilan (Propioseptif)
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx

More Related Content

Similar to 09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx

84116409 kecederaan-dalam-sukan
84116409 kecederaan-dalam-sukan84116409 kecederaan-dalam-sukan
84116409 kecederaan-dalam-sukanrosli sham ramli
 
Latihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxLatihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxdyahuntari1
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxssuserf5305e
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurBustanil Ervan
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalkhusnul huda
 
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxSistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxAisyahHasyim1
 
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports SettingElbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Settingfahrinramadanandiwij
 
stroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxstroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxsardiantidwitirta
 
16 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-201316 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-2013Arifa Alkaf
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxAmelAmeliaPutriAriya
 
Analisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprint
Analisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprintAnalisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprint
Analisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprint464035
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48dKang Arief UrAng SuNda
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalFransiska Oktafiani
 

Similar to 09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx (20)

84116409 kecederaan-dalam-sukan
84116409 kecederaan-dalam-sukan84116409 kecederaan-dalam-sukan
84116409 kecederaan-dalam-sukan
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Latihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxLatihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptx
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptx
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spur
 
ROM
ROMROM
ROM
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
 
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxSistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
 
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports SettingElbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
Elbow Injury and Rehabilitation in Sports Setting
 
Masase olahraga
Masase olahragaMasase olahraga
Masase olahraga
 
stroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxstroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptx
 
16 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-201316 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-2013
 
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptxpresentasi kasus calcaneus spur.pptx
presentasi kasus calcaneus spur.pptx
 
Analisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprint
Analisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprintAnalisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprint
Analisis gerak dalam biomekanik untuk teknik start lari sprint
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Sprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptxSprain Ankle.pptx
Sprain Ankle.pptx
 
Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 

Recently uploaded

karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 

Recently uploaded (20)

karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 

09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx

  • 3.
  • 4. Pada cabang olahraga ini sangat memerlukan  kekuatan otot tangan (melempar dan memukul bola)  kekuatan otot kaki (berlari cepat)  kelincahan (berhenti setelah berlari)  feel (menangkap bola)
  • 5. Di cabang olahraga Baseball kebanyakan gerak dilakukan dengan pendek pendek dan singkat, cepat, dan dilakukan secara eksplosif. Biasanya perbandingan bergerak dengan beristirahat di cabang olahraga Baseball adalah sekitar 1 banding 3
  • 6. Contoh Jika pemain memasuki batter’s box dan akan mengayunkan pukulan, mengantisipasi lemparan pitch, lalu mengayunkan bat mungkin memerlukan waktu selama 15 detik, maka akan ada waktu lagi selama 45 detik sampai 1 menit sebelum permainan kembali bersiap dan masuk ke box batter.
  • 7. PROGRAM LATIHAN UNTUK BASEBALL Ketika akan merancang sebuah program latihan untuk atlet dalam cabang olahraga tertentu, harus memperhatikan kebutuhan energi dan tujuan apa yang ingin dicapai.
  • 8. SISTEM ENERGI DALAM TUBUH MANUSIA # 1. sistem kecepatan – speed system (Sistem latic anaerobic / ATP-PC) Menyediakan energi untuk kerja tubuh tidak lebih dari 10 detik. Sistem yg pertama bekerja ketika mulai bergerak (Latihan dg beban berat dan menurunkan repetisi) # 2. sistem daya tahan cepat – speed endurance system ( sistem aerobic asam laktat) Menyediakan energi selama 10 detik – 2 menit Menghasilkan banyak asam laktat (Latihan dg beban dan repetisi yang sedang) # 3. sistem endurance – sistem aerobic (sistem aerobic) Memberikan energi > 2 menit Tidak terlalu kuat tetapi dapat bertahan selama berjam jam (Latihan dg beban ringan dan meningkatkan repetisi)
  • 9. Untuk latihan daya tahan sebaiknya dilakukan diluar musim pertandingan / pra-musin (2-3 bulan sblm musim pertandingan). Ketika hampir memasuki musim pertandingan, atlet lebih fokus untuk meningkatkan kecepatan, kekuatan dan tenaga. Selama musim pertandingan, sasaran pemain hanya menjaga tingkat kebugarannya, agar tetap prima saat tampil di lapangan.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Fraktur colles adalah trauma yang terjadi pada pergelangan tangan, dimana fraktur berbentuk seperti sendok makan. Fraktur ini terjadi akibat terjatuh dengan bertumpu pada satu tangan yang terenggang dalam keaadan terbuka. Fraktur terjadi pada bagian metapisis distal radius dengan jarak 2-2,5 cm dari permukaan sendi distal radius. PENGERTIAN
  • 15. Radius bagian distal bersendi dengan tulang carpus, yaitu tulang lunatum dan navicular kearah distal, dan dengan tulang ulna bagian distal kearah medial. Bagian distal sendi radio-carpal diperkuat dengan volar dan dorsal, dan ligament radiocarpal kolateral ulnar dan radial. Antara radius dan ulna selain ada ligament terdapat pula diskus artikularis. ANATOMI
  • 16. Fraktur Colles dapat timbul setelah penderita terjatuh dengan tangan posisi terkadang dan meyangga badan (Appley, 1995 ; Salter, 1981). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi). Pada saat terjatuh sebagian energi yang timbul diserap oleh jaringan lunak dan persendian tangan, kemudian diteruskan ke distal radius, hingga dapat menimbulkan patah tulang pada daerah yang lemah yaitu antara batas tulang kortikal dan tulang spongiosa. ETIOLOGI
  • 17. Fraktur kearah dorsal satu inchi dari bagian distal radius dalam posisi dan supinasi dan foream dalam posisi pronasi. Periosteum akan terkelupas dari tulang dan robek dari sisi yang berlawanan pada tempat terjadinya trauma. Ruptur pembuluh darah didalam fraktur, maka akan timbul nyeri. Tulang pada permukaan fraktur yang tidak mendapat persediaan darah akan mati sepanjang satu atau dua millimeter. PATOLOGI
  • 18. Grade 0 : Fraktur biasa degan sedikit atau tanpa cidera jaringan lunak sekitarnya Grade 1 : fraktur dengan absorsi dangkal/memar kulit dan jaringan subkutan Grade 2 : fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian dalam dan pembengkakan Grade 3 : cidera bera dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan ancaman sindroma compartement. GRADE CLOSE FRAKTUR
  • 19. Anamesis Riwayat jatuh -> tangan menopang berat badan dengan posisi distal radius dalam posisi supinasi dan foream dalam posisi pronasi Pemeriksaan Fisik Inspeksi -> tampak odema, raut wajah menahan kesakitan, tangan yang sehat menyanggah tangan yang sakit. Palpasi -> nyeri lokal (+), nyeri tekan (+), nyeri diam (+). Pemeriksaan ROM Pasien belum mampu menggerakan baik aktif, maupun pasif, karena adanya nyeri. ASSESMENT FT.
  • 20. Pemeriksaan Antopometri Ada perbedaan antara tangan dan kiri -> ODEMA Pemeriksaan Penunjang X-ray : mengetahui derajat pemulihan dan letak pasti fraktur.
  • 21. Penurunan kekutan otot Nyeri Kelemahan otot Penurunan LGS Penurunan ADL IMPAIRMENT
  • 22. a. AKUT TOTAPS PENANGANAN FT • Menanyakan keadaan pasien • Untuk mengetahui keadaan dan tingkat kesadaran pasien Talk • Melihat kondisi pasien secara umum (area cidera, pernafasan, raut muka, vital sign) Observe • Menyentuh area yang cidera • Untuk mengetahui seberapa besar derajat cidera Touch • Meminta pasien untuk menggerakkan regio yang cidera secara aktif • Mengetahui derajat cidera Active • Dilakukan apabila pasien tidak dapat melakukan gerak aktif • Menentukan derajat cidera Pasive • Pemeriksaan sebelum atlet kembali bermain ke lapangan Skill Test
  • 23. REST Menghentikan/mengistirahatkan semua aktifitas yang melibatkan sendi yang mengalami cidera CLORE ETIL Diberikan secara tegak lurus, dengan jarak 10 cm dan dengan sudut 30 derajat ICE Diberikan apabila tidak ada clore etil. Mengkompres dengan menggunakan handuk yang telah direndam dengan air es kemudian dilapisi dengan plastik (menjaga handuk agar suhunya tetap terjaga) selama 15 menit, sekiranya suhu handuk mulai berubah, handuk di rendam dalam air es kembali, dst  ice towel
  • 24. REPOSISI/REPOSISI IMOBILISASI a. ORIF b. OREF (plat and screw) c. No Operasi penanganan secara konservatif (pemasangan gips, ortosis, didiamkan saja tanpa pergerakan)
  • 25. indikasi Kompres Dingin Spasme Otot Merelaksasi otot dan menurunkan kontraktilitasnya Inflamasi Vasokontriksi menurunkan permeabilitas kapiler menurunkan aliran darah, memperlambat metabolisme seluler Nyeri Meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf dan menghambat inpuls saraf, menyebabkan mati rasa, bekerja sebagai counterirritant, meningkatkan ambang nyeri. Cedera traumatik Meredakan pendarahan dengan INDIKASI PILIHAN KOMPRES DINGIN
  • 26. PENANGANAN FT. b. KRONIS Heating (Infra Red) a. Mengurangi rasa nyeri sisa metabolisme terbuang sehingga rasa nyeri berkurang, dan efek sedatif pada superfisial sensory nerve ending akibat pengaruh heating b. Rileksasi otot suhu meningkat sehingga otot menjadi rileks dan spasme berkurang c. Meningkatkan suppaly darah
  • 27. Sangat baik dilakukan sebelum terapi latihan (exercise) Waktu 15 menit Jarak 45 cm Indikasi : setelah peradangan sub akut, arthritis, gangguan sirkulasi darah, penyakit kulit Kontra indikasi: gangguan sensibilitas, luks terbuka, pendarahan hbat
  • 28. Elektrical Stimulation (TENS) a. Memelihara fisiologis otot dan mencegah atrofi b. Reduksi fungsi otot c. Melancarkan sirkulasi darah d. Melancarkam resorbsi oedema
  • 29. Indikasi: pasca trauma, nyeri, lesi LMN baru/kronis, sebagai awal dari excercise Kontra indikasi: luka baru terbuka, peradangan akut, demam, pemakaian plat
  • 30. Terapi Latihan (Exercise) a. Loosening Exercise Merupakan latihan pertama ketika pasien memasuki fase kronis dan merupakan pelemasan pasca diberikan imobilisasi. No weight No pain
  • 32. b. Stretching Exercise Dilakukan setelah Loosening Exercise mampu untuk dilakukan dan tidak ada rasa sakit Prayer streetch untuk membantu meningkatkan elastisitas otot, meningkatkan lgs, dan meningkatkan kekuatan otot tangan. caranya: telapak tangan kanan da kiri saling bertemu, tekuk siku 90 derajat, lalu dengan kekuatan yan sama dorongkedua tangan kearah yang berlawanan. 10x gerakan 2-3x pengulangan.
  • 33. Wrist flexor stretch Siku tangan lurus dengan punggung tangan menghadap keatas, lalau tarik pergelangan tangan kebelakang, rasakan rasa regangan. 10 detik per gerakan 2- 3x pengulangan Wrist extensor stretch Kebalikan dari wrist extensor stretch
  • 34. C. STRENGTHENING EXERCISE Resistance band wrist extension posisi siku 90 derajat, genggam resistance band dengan posisi telapak tngan menghadap bawah. Lengkungkantangan keatas secara perlahan. 10x gerakan 3xpengulangan Resistance band wrist flexion kebalikan dari resistance band wrist extension
  • 35. Towel wring untuk meningkatkan kekuatan otot dan kelenturan otot tangan. caranya: menggenggam handuk lalu memutarnya kedepan dan kebelakang. 10xgerakan 2-3x pengulangan  Wrist roll untuk meningkatkan luas gerak sendi pada tangan, caranya: kedua siku tangan diletakkan diatas meja kemudian tangan yang sehat memeganggi tangan yang sakit agar stabil, lalu gerakan memutar seperti jarum jam. 10x gerakan 2-3x pengulangan
  • 36. Grasping untuk mengimobilisasi tulang tangan. caranya: letakkan obyek ditelapak tangan pasien, kemudan pasien diminta untuk menggenggam erat obyek (obyek dimulai dari yang kecil-besar) 10x gerakan 2-3x pengulangan
  • 37. d. Latihan Ketrampilan (Propioseptif)