4. Pada cabang olahraga ini sangat
memerlukan
kekuatan otot tangan (melempar dan
memukul bola)
kekuatan otot kaki (berlari cepat)
kelincahan (berhenti setelah berlari)
feel (menangkap bola)
5. Di cabang olahraga Baseball
kebanyakan gerak dilakukan
dengan pendek pendek dan singkat,
cepat, dan dilakukan secara
eksplosif.
Biasanya perbandingan bergerak
dengan beristirahat di cabang
olahraga Baseball adalah sekitar 1
banding 3
6. Contoh
Jika pemain memasuki batter’s box dan akan
mengayunkan pukulan, mengantisipasi lemparan pitch,
lalu mengayunkan bat mungkin memerlukan waktu
selama 15 detik, maka akan ada waktu lagi selama 45
detik sampai 1 menit sebelum permainan kembali bersiap
dan masuk ke box batter.
7. PROGRAM LATIHAN UNTUK BASEBALL
Ketika akan merancang sebuah
program latihan untuk atlet
dalam cabang olahraga
tertentu, harus memperhatikan
kebutuhan energi dan tujuan
apa yang ingin dicapai.
8. SISTEM
ENERGI DALAM
TUBUH
MANUSIA
# 1. sistem kecepatan
– speed system
(Sistem latic anaerobic
/ ATP-PC)
Menyediakan energi
untuk kerja tubuh tidak
lebih dari 10 detik.
Sistem yg pertama
bekerja ketika mulai
bergerak
(Latihan dg beban
berat dan
menurunkan repetisi)
# 2. sistem daya
tahan cepat – speed
endurance system (
sistem aerobic asam
laktat)
Menyediakan energi
selama 10 detik – 2
menit
Menghasilkan
banyak asam laktat
(Latihan dg beban
dan repetisi yang
sedang)
# 3. sistem
endurance – sistem
aerobic
(sistem aerobic)
Memberikan energi >
2 menit
Tidak terlalu kuat
tetapi dapat bertahan
selama berjam jam
(Latihan dg beban
ringan dan
meningkatkan
repetisi)
9. Untuk latihan daya tahan sebaiknya dilakukan
diluar musim pertandingan / pra-musin (2-3
bulan sblm musim pertandingan).
Ketika hampir memasuki musim pertandingan,
atlet lebih fokus untuk meningkatkan
kecepatan, kekuatan dan tenaga.
Selama musim pertandingan, sasaran pemain
hanya menjaga tingkat kebugarannya, agar
tetap prima saat tampil di lapangan.
14. Fraktur colles adalah trauma yang terjadi
pada pergelangan tangan, dimana fraktur
berbentuk seperti sendok makan. Fraktur
ini terjadi akibat terjatuh dengan bertumpu
pada satu tangan yang terenggang dalam
keaadan terbuka.
Fraktur terjadi pada bagian metapisis distal
radius dengan jarak 2-2,5 cm dari
permukaan sendi distal radius.
PENGERTIAN
15. Radius bagian distal bersendi
dengan tulang carpus, yaitu
tulang lunatum dan navicular
kearah distal, dan dengan tulang
ulna bagian distal kearah
medial. Bagian distal sendi
radio-carpal diperkuat dengan
volar dan dorsal, dan ligament
radiocarpal kolateral ulnar dan
radial. Antara radius dan ulna
selain ada ligament terdapat
pula diskus artikularis.
ANATOMI
16. Fraktur Colles dapat timbul setelah
penderita terjatuh dengan tangan posisi
terkadang dan meyangga badan (Appley,
1995 ; Salter, 1981). Pasien terjatuh dalam
keadaan tangan terbuka dan pronasi,
tubuh beserta lengan berputar ke ke
dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang
terfiksasi di tanah berputar keluar
(eksorotasi/supinasi). Pada saat terjatuh
sebagian energi yang timbul diserap oleh
jaringan lunak dan persendian tangan,
kemudian diteruskan ke distal radius,
hingga dapat menimbulkan patah tulang
pada daerah yang lemah yaitu antara
batas tulang kortikal dan tulang
spongiosa.
ETIOLOGI
17. Fraktur kearah dorsal satu
inchi dari bagian distal radius
dalam posisi dan supinasi dan
foream dalam posisi pronasi.
Periosteum akan
terkelupas dari tulang dan robek
dari sisi yang berlawanan pada
tempat terjadinya trauma. Ruptur
pembuluh darah didalam fraktur,
maka akan timbul nyeri. Tulang
pada permukaan fraktur yang tidak
mendapat persediaan darah akan
mati sepanjang satu atau dua
millimeter.
PATOLOGI
18. Grade 0 : Fraktur biasa degan sedikit
atau tanpa cidera jaringan lunak
sekitarnya
Grade 1 : fraktur dengan absorsi
dangkal/memar kulit dan jaringan
subkutan
Grade 2 : fraktur yang lebih berat
dengan kontusio jaringan lunak
bagian dalam dan pembengkakan
Grade 3 : cidera bera dengan
kerusakan jaringan lunak yang nyata
dan ancaman sindroma
compartement.
GRADE CLOSE FRAKTUR
19. Anamesis
Riwayat jatuh -> tangan menopang berat badan dengan
posisi distal radius dalam posisi supinasi dan foream dalam
posisi pronasi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi -> tampak odema, raut wajah menahan kesakitan,
tangan yang sehat menyanggah tangan yang sakit.
Palpasi -> nyeri lokal (+), nyeri tekan (+), nyeri diam (+).
Pemeriksaan ROM
Pasien belum mampu menggerakan baik aktif, maupun
pasif, karena adanya nyeri.
ASSESMENT FT.
20. Pemeriksaan Antopometri
Ada perbedaan antara tangan dan kiri -> ODEMA
Pemeriksaan Penunjang
X-ray : mengetahui derajat pemulihan dan letak pasti
fraktur.
22. a. AKUT
TOTAPS
PENANGANAN FT
• Menanyakan keadaan pasien
• Untuk mengetahui keadaan dan tingkat
kesadaran pasien
Talk
• Melihat kondisi pasien secara umum (area
cidera, pernafasan, raut muka, vital sign)
Observe
• Menyentuh area yang cidera
• Untuk mengetahui seberapa besar derajat
cidera
Touch
• Meminta pasien untuk menggerakkan regio
yang cidera secara aktif
• Mengetahui derajat cidera
Active
• Dilakukan apabila pasien tidak dapat
melakukan gerak aktif
• Menentukan derajat cidera
Pasive
• Pemeriksaan sebelum atlet kembali bermain ke lapangan
Skill Test
23. REST
Menghentikan/mengistirahatkan semua aktifitas yang
melibatkan sendi yang mengalami cidera
CLORE ETIL
Diberikan secara tegak lurus, dengan jarak 10 cm dan
dengan sudut 30 derajat
ICE
Diberikan apabila tidak ada clore etil. Mengkompres
dengan menggunakan handuk yang telah direndam
dengan air es kemudian dilapisi dengan plastik (menjaga
handuk agar suhunya tetap terjaga) selama 15 menit,
sekiranya suhu handuk mulai berubah, handuk di rendam
dalam air es kembali, dst ice towel
25. indikasi Kompres Dingin
Spasme Otot Merelaksasi otot dan
menurunkan kontraktilitasnya
Inflamasi Vasokontriksi menurunkan
permeabilitas kapiler
menurunkan aliran darah,
memperlambat metabolisme
seluler
Nyeri Meredakan nyeri dengan
memperlambat kecepatan
konduksi saraf dan menghambat
inpuls saraf, menyebabkan mati
rasa, bekerja sebagai
counterirritant, meningkatkan
ambang nyeri.
Cedera traumatik Meredakan pendarahan dengan
INDIKASI PILIHAN KOMPRES DINGIN
26. PENANGANAN FT.
b. KRONIS
Heating (Infra Red)
a. Mengurangi rasa nyeri
sisa metabolisme terbuang sehingga rasa
nyeri berkurang, dan efek sedatif pada
superfisial sensory nerve ending akibat
pengaruh heating
b. Rileksasi otot
suhu meningkat sehingga otot menjadi rileks
dan spasme berkurang
c. Meningkatkan suppaly darah
27. Sangat baik dilakukan sebelum terapi latihan (exercise)
Waktu 15 menit
Jarak 45 cm
Indikasi : setelah peradangan sub akut, arthritis, gangguan
sirkulasi darah, penyakit kulit
Kontra indikasi: gangguan sensibilitas, luks terbuka,
pendarahan hbat
28. Elektrical Stimulation (TENS)
a. Memelihara fisiologis otot dan mencegah atrofi
b. Reduksi fungsi otot
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Melancarkam resorbsi oedema
29. Indikasi: pasca trauma, nyeri, lesi LMN baru/kronis, sebagai
awal dari excercise
Kontra indikasi: luka baru terbuka, peradangan akut,
demam, pemakaian plat
30. Terapi Latihan (Exercise)
a. Loosening Exercise
Merupakan latihan pertama ketika pasien
memasuki fase kronis dan merupakan
pelemasan pasca diberikan imobilisasi.
No weight
No pain
32. b. Stretching Exercise
Dilakukan setelah Loosening Exercise mampu untuk
dilakukan dan tidak ada rasa sakit
Prayer streetch
untuk membantu meningkatkan elastisitas otot,
meningkatkan lgs, dan meningkatkan kekuatan otot
tangan.
caranya: telapak tangan kanan da kiri saling
bertemu, tekuk siku 90 derajat, lalu dengan kekuatan
yan sama dorongkedua tangan kearah yang
berlawanan. 10x gerakan 2-3x pengulangan.
33. Wrist flexor stretch
Siku tangan lurus
dengan punggung
tangan menghadap
keatas, lalau tarik
pergelangan tangan
kebelakang, rasakan
rasa regangan. 10
detik per gerakan 2-
3x pengulangan
Wrist extensor
stretch
Kebalikan dari wrist
extensor stretch
34. C. STRENGTHENING EXERCISE
Resistance band
wrist extension
posisi siku 90 derajat,
genggam resistance
band dengan posisi
telapak tngan
menghadap bawah.
Lengkungkantangan
keatas secara perlahan.
10x gerakan
3xpengulangan
Resistance band
wrist flexion
kebalikan dari
resistance band wrist
extension
35. Towel wring
untuk meningkatkan
kekuatan otot dan
kelenturan otot tangan.
caranya: menggenggam
handuk lalu
memutarnya kedepan
dan kebelakang.
10xgerakan 2-3x
pengulangan
Wrist roll
untuk meningkatkan
luas gerak sendi pada
tangan,
caranya: kedua siku
tangan diletakkan
diatas meja kemudian
tangan yang sehat
memeganggi tangan
yang sakit agar stabil,
lalu gerakan memutar
seperti jarum jam. 10x
gerakan 2-3x
pengulangan
36. Grasping
untuk mengimobilisasi tulang tangan.
caranya: letakkan obyek ditelapak tangan
pasien, kemudan pasien diminta untuk
menggenggam erat obyek (obyek dimulai
dari yang kecil-besar) 10x gerakan 2-3x
pengulangan