SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
SPRAIN ANKLE
D4 B FT
KELOMPOK 3 :
1. Edenia Chintya Nagari (P27226020222)
2. Faishal Ahmad Khoirruddin (P27226020223)
3. Febrina Maharani Putri A. (P27226020224)
4. Fikrotul Ilmah Nafi’ah (P27226020225)
MEKANISME OF INJURY
SPRAIN ANKLE
ETIOLOGI + FAKTOR RISIKO
MELAKUKAN MANIFESTASI KLINIS
ASSESMENT FT
MANAJEMENT FT
ETIOLOGI + FAKTOR RISIKO
Etiologi dari sprain ankle merupakan akibat dari gerakan pergelangan
kaki yang melebihi kekuatan ligamen ankle.
Faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sprain
ankle dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor ekstrinsik dan faktor
intrinsik:
1. Faktor ekstrinsik : kesalahan dalam pelatihan, kinerja yang buruk,
teknik yang salah dan menapak pada permukaan yang tidak rata.
2. Faktor intrinsik : kerusakan jaringan penyangga, ketidakstabilan
aktif oleh otot-otot penggerak foot and ankle (muscle weaknes),
poor proprioceptive, hypermobile foot and ankle.
Faktor resiko ankle sprain:
1. Longgarnya ligamen di pergelangan kaki akibat riwayat terkilir
sebelumnya,
2. Jenis sepatu tertentu (misalnya high heels), akan meningkatkan
risiko untuk jatuh,
3. Pola berjalan tertentu yang cenderung memungkinkan kaki terputar
atau adanya kelainan postur tumit yang sedikit mengarah ke dalam,
4. Bentuk aktivitas fisik/olahraga yang banyak mengandalkan gerakan
melompat, bergulir, dan memutar kaki.
MEKANISME OF INJURY
Mekanisme terjadinya sprain ankle disebabkan oleh gerakan ke sisi luar/samping
(lateral) atau sisi dalam/tengah (medial) dari pergelangan kaki yang terjadi secara
mendadak. Terkilir secara invesi yaitu kaki berbelok dan atau membengkok ke dalam
dan terbalik. Tipe ini merupakan cedera yang paling umum terjadi pada pergelangna
kaki. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tulang penstabil pada sisi belah samping yang
mengakibatkan tekanan pada kaki menjadi terbalik.
Terjadinya sprain ankle pada sisi lateral juga dapat disebabkan tekanan yang kuat
pada tumit yang menekan kaki menjadi inverse, membuatnya lebih mungkin untuk
terjadi sprain ankle pada sisi lateral.
Sebaliknya sprain ankle pada sisi ekternal bisa disebabkan kaki yang melakukan
gerakan pronasi berlebih atau adanya tekanan dari telapak kaki sisi sebelah
dalam/tengah secara longitudinal lebih memungkinkan untuk terjadi eversi dan
menyebabkan pola sprain pada pergelangan kaki bagian medial. Cedera sprain pada
pergelangan kaki dengan pola eversi (medial) lebih jarang terjadi daripada cedera
sprain dengan pola inverse. Mekanisme yang biasa terjadi adalah olahragawan yang
tiba-tiba menapakkan kakinya pada lubang di lapangan olahraga menyebabkan kaki
tergerak dengan paksa dan menanamkan kaki pada gerakan yang eksternal.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala pada kondisi acute sprain ankle:
Timbulnya nyeri Muncul oedema Ketidakstabilan sendi
ASSESMENT FT
Untuk mendiagnosa pada sprain ankle dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan khusus:
1. Pemeriksaan Fisik
 Foot : Memperhatikan adanya deformitas, bengkak dan memar untuk
menentukan tingkat keparahan dari sprain ankle serta kecenderungan terjadi
fraktur.
 Feel : Lakukan palpasi pada seluruh fibula, distal tibia, kaki dan tendon
Achilles untuk menyingkirkan adanya fraktur.
 Move : Perhatikan adanya nyeri pada gerakan pasif inversi dan eversi.
Pada sprain ankle lateral, nyeri akan meningkat pada gerakan inversi,
sedangkan pada medial sprain nyeri akan lebih meningkat pada gerakan
eversi
2. Pemeriksaan khusus
 Anterior Drawer Test : Dilakukan untuk memeriksa stabilitas dari ankle
khususnya pada Anterior Talofibular Ligament. Pada kaki yang
mengalami cedera akan terlihat pergerakan yang lebih banyak
dibandingkan kaki yang tidak.
 Talar Tilt Test : Digunakan untuk melihat adanya gerakan inversi yang
berlebih pada ankle dan menentukan adanya robekan dari ligamen ada
pada ligamen calcaneofibular.
 Squeeze Test : Pemeriksaan kompresi fibular digunakan apabila terdapat
kecurigaan terjadinya cedera sindesmotik atau fibular. Hasil positif
dikatakan apabila ditemui nyeri pada bagian bawah fibula.
 External Rotation Test : Pemeriksaan rotasi eksternal dilakukan untuk
menentukan integritas dari ligamen sindesmotik. Pemeriksaan dikatakan
positif apabila terdapat nyeri pada sindemosis.
DERAJAT NYERI SPRAIN ANKLE:
1. Derajat I :
Ditandai dengan ligamentum teregang tetapi tida mengalami kerobekan.
Pergelangan kaki biasanya tidak terlalu membengkak, nyeri ringan dan sedikit
bengkak namun dapat meningkatkan resiko terjadinya cedera berulang
2. Derajat II :
Ditandai dengan ligament yang mengalami kerobekan, pembengkakan dan memar
dengan jelas, nyeri hebat (aktualitas berjalan) dan biasanya berjalan menimbulkan
nyeri.
3. Derajat III :
Ditandai dengan ligament yang mengalami kerobekan total, sehingga terjadi
pembengkakan dan kadang perdarahan dibawah kulit. Akibatnya pergelangan kaki
menjadi tidak stabil dan tidak mampu menahan beban.
MANAJEMENT FT
Setelah asesmen dilakukan dan diagnose di tegakkan berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan, fisioterapi dapat memulai perencanaan terhadap pasien dengan
pertimbangan kebutuhan intervensi dan mengarah kearah pengembangan fisioterapi.
Intervensi yang dapat di pilih ialah sebagai berikut :
1. Ultrasound : Ultrasound bermanfaat untuk menurunkan rasa nyeri yang dirasa
pasien menggunakan efek termal
2. Tens : Tens dapat menurunkan rasa nyeri dengan proses blok tranmisi nyeri
3. Mengunakan metode RICE :
 Rest : Pasien harus di pastikan beristirahat dan tidak beraktivitas terlebih
dahulu.
 Ice : Dapat dilakukan pengompresan daerah yang mengalami cidera selama 15
menit, guna menurutkan rasa nyeri yang dirasa dan menghambat terjadinya
vasodilatasi dan sebagai penanganan awal jika terdapat inflamasi.
 Compression : Pembalutan atau gips dapat diberikan jika cidera yang dialami
pasien parah (ligament pergelangan kaki putus)
 Elevation : Pasien dapat menggunakan crutch (tongkat ketiak). Berguna untuk
mengakat bagian yang cidera agar meminimalisir pembengkakan. Selain itu
dapat menggunakan metode meletakkan kaki secara lurus dengan diganjal
dengan bantal.
4. Terapi Latihan : Terapi Latihan perlu diberikan pada kasus sprain ankle guna
mengembalikan linkup gerak sendi (LGS). Pemberian terapi latihan secara
langsung ataupun menggunakan alat , dapat memberikan efek yang cukup terhadap
pemulihan ligament. Salah satu latihan yang dapat diberikan ialah melatih gerakan
inversi dan eversi.
5. Latihan Ankle Exercise Theraband : Latihan ini berguna untuk mengembalikan
kekuatan otot yang menurun akibat beberapa tahap selama masa penyembuhan.
Latihan ini merupakan bagian dari terapi Latihan.
Setelah dilakukan intervensi yang dipilih dan meinplementasikan kepada pasien.
Fisioterapi juga perlu melakukan evaluasi terhadap respon tubuh pasien terhadap
Latihan yang diberikan. Evaluasi juga dapat ,engetahui perkembangan pasien selama
dialkukan Latihan, terdapat penurunan ataupun peningkatan terhadap kondisi pasien.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2cokordawahyu
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur editzxrickyjack
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikNida Hidayati
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
108822053-Epidural-Anestesi.ppt
108822053-Epidural-Anestesi.ppt108822053-Epidural-Anestesi.ppt
108822053-Epidural-Anestesi.pptZilvaHayati
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndromesriyulianti19
 
Osteomyelitis presentation
Osteomyelitis presentationOsteomyelitis presentation
Osteomyelitis presentationgapini
 
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd bandRedi Eka Suryani
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUjamaludin muhtar
 

What's hot (20)

Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Modul Trigger Points
Modul Trigger PointsModul Trigger Points
Modul Trigger Points
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Frozen Shoulder.pptx
Frozen Shoulder.pptxFrozen Shoulder.pptx
Frozen Shoulder.pptx
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotik
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
108822053-Epidural-Anestesi.ppt
108822053-Epidural-Anestesi.ppt108822053-Epidural-Anestesi.ppt
108822053-Epidural-Anestesi.ppt
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
Hnp
HnpHnp
Hnp
 
Osteomyelitis presentation
Osteomyelitis presentationOsteomyelitis presentation
Osteomyelitis presentation
 
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan  malrotasi disertai ladd band
(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
 
Vulnus degloving
Vulnus  deglovingVulnus  degloving
Vulnus degloving
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 

Similar to Sprain Ankle.pptx

Deep massage at illiotibialis band disorder
Deep massage at illiotibialis band disorderDeep massage at illiotibialis band disorder
Deep massage at illiotibialis band disorderLailia Hameeda
 
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptxEniSofyanti
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurBustanil Ervan
 
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxaishadhiyas
 
Golfers elbow
Golfers elbowGolfers elbow
Golfers elbowliatrias
 
asuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulderasuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulderNining Mulyana Sari
 
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdfnikentriwiyandari
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Mar Aqma
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxcobadulu007123
 
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
Bab 3  penilaian kecerderaan sukanBab 3  penilaian kecerderaan sukan
Bab 3 penilaian kecerderaan sukankhairul azlan taib
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptxssuserafb1be
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxssuserf5305e
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxfotocopy6
 
Referat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndromeReferat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndromeazmiarraga
 

Similar to Sprain Ankle.pptx (20)

7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
Satpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritisSatpel rematoid artritis
Satpel rematoid artritis
 
Deep massage at illiotibialis band disorder
Deep massage at illiotibialis band disorderDeep massage at illiotibialis band disorder
Deep massage at illiotibialis band disorder
 
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spur
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptx
 
Golfers elbow
Golfers elbowGolfers elbow
Golfers elbow
 
asuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulderasuhan fisioterapi frozen shoulder
asuhan fisioterapi frozen shoulder
 
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
170-Article Text-864-1-10-20220209 (2).pdf
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
Bab 3  penilaian kecerderaan sukanBab 3  penilaian kecerderaan sukan
Bab 3 penilaian kecerderaan sukan
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptx
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
Referat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndromeReferat / Pengayaan Piriformis syndrome
Referat / Pengayaan Piriformis syndrome
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Sprain Ankle.pptx

  • 1. SPRAIN ANKLE D4 B FT KELOMPOK 3 : 1. Edenia Chintya Nagari (P27226020222) 2. Faishal Ahmad Khoirruddin (P27226020223) 3. Febrina Maharani Putri A. (P27226020224) 4. Fikrotul Ilmah Nafi’ah (P27226020225)
  • 2. MEKANISME OF INJURY SPRAIN ANKLE ETIOLOGI + FAKTOR RISIKO MELAKUKAN MANIFESTASI KLINIS ASSESMENT FT MANAJEMENT FT
  • 3. ETIOLOGI + FAKTOR RISIKO Etiologi dari sprain ankle merupakan akibat dari gerakan pergelangan kaki yang melebihi kekuatan ligamen ankle. Faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sprain ankle dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik: 1. Faktor ekstrinsik : kesalahan dalam pelatihan, kinerja yang buruk, teknik yang salah dan menapak pada permukaan yang tidak rata. 2. Faktor intrinsik : kerusakan jaringan penyangga, ketidakstabilan aktif oleh otot-otot penggerak foot and ankle (muscle weaknes), poor proprioceptive, hypermobile foot and ankle.
  • 4.
  • 5. Faktor resiko ankle sprain: 1. Longgarnya ligamen di pergelangan kaki akibat riwayat terkilir sebelumnya, 2. Jenis sepatu tertentu (misalnya high heels), akan meningkatkan risiko untuk jatuh, 3. Pola berjalan tertentu yang cenderung memungkinkan kaki terputar atau adanya kelainan postur tumit yang sedikit mengarah ke dalam, 4. Bentuk aktivitas fisik/olahraga yang banyak mengandalkan gerakan melompat, bergulir, dan memutar kaki.
  • 6. MEKANISME OF INJURY Mekanisme terjadinya sprain ankle disebabkan oleh gerakan ke sisi luar/samping (lateral) atau sisi dalam/tengah (medial) dari pergelangan kaki yang terjadi secara mendadak. Terkilir secara invesi yaitu kaki berbelok dan atau membengkok ke dalam dan terbalik. Tipe ini merupakan cedera yang paling umum terjadi pada pergelangna kaki. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tulang penstabil pada sisi belah samping yang mengakibatkan tekanan pada kaki menjadi terbalik. Terjadinya sprain ankle pada sisi lateral juga dapat disebabkan tekanan yang kuat pada tumit yang menekan kaki menjadi inverse, membuatnya lebih mungkin untuk terjadi sprain ankle pada sisi lateral.
  • 7. Sebaliknya sprain ankle pada sisi ekternal bisa disebabkan kaki yang melakukan gerakan pronasi berlebih atau adanya tekanan dari telapak kaki sisi sebelah dalam/tengah secara longitudinal lebih memungkinkan untuk terjadi eversi dan menyebabkan pola sprain pada pergelangan kaki bagian medial. Cedera sprain pada pergelangan kaki dengan pola eversi (medial) lebih jarang terjadi daripada cedera sprain dengan pola inverse. Mekanisme yang biasa terjadi adalah olahragawan yang tiba-tiba menapakkan kakinya pada lubang di lapangan olahraga menyebabkan kaki tergerak dengan paksa dan menanamkan kaki pada gerakan yang eksternal.
  • 8. MANIFESTASI KLINIS Gejala pada kondisi acute sprain ankle: Timbulnya nyeri Muncul oedema Ketidakstabilan sendi
  • 9. ASSESMENT FT Untuk mendiagnosa pada sprain ankle dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan khusus: 1. Pemeriksaan Fisik  Foot : Memperhatikan adanya deformitas, bengkak dan memar untuk menentukan tingkat keparahan dari sprain ankle serta kecenderungan terjadi fraktur.  Feel : Lakukan palpasi pada seluruh fibula, distal tibia, kaki dan tendon Achilles untuk menyingkirkan adanya fraktur.  Move : Perhatikan adanya nyeri pada gerakan pasif inversi dan eversi. Pada sprain ankle lateral, nyeri akan meningkat pada gerakan inversi, sedangkan pada medial sprain nyeri akan lebih meningkat pada gerakan eversi
  • 10. 2. Pemeriksaan khusus  Anterior Drawer Test : Dilakukan untuk memeriksa stabilitas dari ankle khususnya pada Anterior Talofibular Ligament. Pada kaki yang mengalami cedera akan terlihat pergerakan yang lebih banyak dibandingkan kaki yang tidak.  Talar Tilt Test : Digunakan untuk melihat adanya gerakan inversi yang berlebih pada ankle dan menentukan adanya robekan dari ligamen ada pada ligamen calcaneofibular.
  • 11.  Squeeze Test : Pemeriksaan kompresi fibular digunakan apabila terdapat kecurigaan terjadinya cedera sindesmotik atau fibular. Hasil positif dikatakan apabila ditemui nyeri pada bagian bawah fibula.  External Rotation Test : Pemeriksaan rotasi eksternal dilakukan untuk menentukan integritas dari ligamen sindesmotik. Pemeriksaan dikatakan positif apabila terdapat nyeri pada sindemosis.
  • 12. DERAJAT NYERI SPRAIN ANKLE: 1. Derajat I : Ditandai dengan ligamentum teregang tetapi tida mengalami kerobekan. Pergelangan kaki biasanya tidak terlalu membengkak, nyeri ringan dan sedikit bengkak namun dapat meningkatkan resiko terjadinya cedera berulang 2. Derajat II : Ditandai dengan ligament yang mengalami kerobekan, pembengkakan dan memar dengan jelas, nyeri hebat (aktualitas berjalan) dan biasanya berjalan menimbulkan nyeri. 3. Derajat III : Ditandai dengan ligament yang mengalami kerobekan total, sehingga terjadi pembengkakan dan kadang perdarahan dibawah kulit. Akibatnya pergelangan kaki menjadi tidak stabil dan tidak mampu menahan beban.
  • 13. MANAJEMENT FT Setelah asesmen dilakukan dan diagnose di tegakkan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, fisioterapi dapat memulai perencanaan terhadap pasien dengan pertimbangan kebutuhan intervensi dan mengarah kearah pengembangan fisioterapi. Intervensi yang dapat di pilih ialah sebagai berikut : 1. Ultrasound : Ultrasound bermanfaat untuk menurunkan rasa nyeri yang dirasa pasien menggunakan efek termal 2. Tens : Tens dapat menurunkan rasa nyeri dengan proses blok tranmisi nyeri
  • 14. 3. Mengunakan metode RICE :  Rest : Pasien harus di pastikan beristirahat dan tidak beraktivitas terlebih dahulu.  Ice : Dapat dilakukan pengompresan daerah yang mengalami cidera selama 15 menit, guna menurutkan rasa nyeri yang dirasa dan menghambat terjadinya vasodilatasi dan sebagai penanganan awal jika terdapat inflamasi.  Compression : Pembalutan atau gips dapat diberikan jika cidera yang dialami pasien parah (ligament pergelangan kaki putus)  Elevation : Pasien dapat menggunakan crutch (tongkat ketiak). Berguna untuk mengakat bagian yang cidera agar meminimalisir pembengkakan. Selain itu dapat menggunakan metode meletakkan kaki secara lurus dengan diganjal dengan bantal.
  • 15. 4. Terapi Latihan : Terapi Latihan perlu diberikan pada kasus sprain ankle guna mengembalikan linkup gerak sendi (LGS). Pemberian terapi latihan secara langsung ataupun menggunakan alat , dapat memberikan efek yang cukup terhadap pemulihan ligament. Salah satu latihan yang dapat diberikan ialah melatih gerakan inversi dan eversi. 5. Latihan Ankle Exercise Theraband : Latihan ini berguna untuk mengembalikan kekuatan otot yang menurun akibat beberapa tahap selama masa penyembuhan. Latihan ini merupakan bagian dari terapi Latihan. Setelah dilakukan intervensi yang dipilih dan meinplementasikan kepada pasien. Fisioterapi juga perlu melakukan evaluasi terhadap respon tubuh pasien terhadap Latihan yang diberikan. Evaluasi juga dapat ,engetahui perkembangan pasien selama dialkukan Latihan, terdapat penurunan ataupun peningkatan terhadap kondisi pasien.