SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KOLELITIASIS
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Kolelitiasis/koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau
pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya
adalah kolesteroL
2. Etiologi
Penyebab batu dalam kandung empedu sampai sekarang belum diketahui
secara pasti, akan tetapi faktor predisposisi yang paling penting tampaknya
adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan
empedu, stasis empedu dan dan infeksi kandung empedu.

3. Patofisiologi
Ada dua tipe utama batu empedu: batu yang terutama tersusun dari pigmen
dan batu yang terutama tersusun dari kolesterol.
1. Batu Pigmen
Pigmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empedu
↓
Akibat berkurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranferase
↓
Presipitasi / pengendapan
↓
Berbentuk batu empedu
↓
Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi
2. Batu Kolesterol
Proses degenerasi dan adanya penyakit hati
↓
Penurunan fungsi hati
↓
Penyakit gastrointestinal Gangguan metabolisme
↓↓
Mal absorpsi garam empedu ¬ Penurunan sintesis (pembentukan) asam
empedu
↓
Peningkatan sintesis kolesterol
↓
Berperan sebagai penunjang
iritan pada kandung empedu ¬ Supersaturasi (kejenuhan) getah empedu oleh
kolesterol
↓↓
Peradangan dalam Peningkatan sekresi kolesterol
kandung empedu
↓
Kemudian kolesterol keluar dari getah empedu
Penyakit kandung ↓
empedu (kolesistitis)
Pengendapan kolesterol
↓
Batu empedu

4. Gambaran Klinis
Penderita batu empedu sering mempunyai gejala-gejala kolesistitis akut atau
kronik.
Gejala akut:
•

Nyeri hebat yang timbul mendadak pada abdomen bagian atas terutama
ditengah epigastrium; nyeri menjalar ke punggung dan bahu kanan. Nyeri
dapat berlangsung berjam-jam atau dapat kambuh kembali setelah remisi
parsial. Bila penyakit mereda, nyeri dapat ditemukan diatas kandung
empedu.

•

Berkeringat banyak dan gelisah

•

Nausea dan muntah-muntah sering terjadi
Gejala Kronik:
•

Mirip dengan akut, tetapi beratnya nyri dan tanda-tanda fisik kurang
nyata.

•

Riwayat dyspepsia, intoleransi lemak.

•

Nyeri ulu hati atau flatulen yang berlangsung lama.

•

Setelah terbentuk batu dapat berdiam dengan tenang dalam kandung
empedu dan tidak menimbulkan masalah, atau dapat menimbulkan
komplikasi

5. Komplikasi:
•

Infeksi kandung empedu

•

Obstruksi pada ductus sistikus.

•

Peritonitis

•

Ruptura dinding kandung empedu

6. Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis Kolelitiasis didasarkan dari hasil Kolesistografi atau Ultrasonografi
yang menunjukkan adanya batu atau malfungsi kandung empedu.
Pengobatan yang lazim pada keadaan ini adalah dengan pembedahan:
•

Kolesistectomy yaitu mengangkat kandung empedu

•

Koledokolitomi yaitu mengangkat batu dari duktus koledokus.
•

Pada kasus empiema atau bila penderita dengan keadaan buruk, kandung
empedu

tidak

dapat

dibuang

tetapi

hanya

dilakukan

drainase

( Kolesistotomi).

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
 Nyeri / kenyamanan
Tanda : Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas, distensi abdomen
Gejala : Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas.
 Integritas ego
Tanda

: Gelisah,

nampak

bingung

bila

ditanya

Gejala

penyakitnya, klien nampak cemas
: Klien
mengatakan
tidak
mengetahui

tentang
tentang

pendyakitnya, klien mengatakan khawati akan kondisi
kesehatannya.
 Makanan dan cairan
Tanda
Gejala

: Distensi abdomen,
: Klien mengeluh mual dan muntah, klien mengatakan
nafsu makan menurun

b. Klasifikasi Data
Data Subyektif
 Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas
 Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya
 Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.
 Klien mengeluh mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan menurun
Data Obyektif
 Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium)
 Wajah nampak meringis bila nyeri timbul
 Gelisah
 Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya
 klien nampak cemas
 Distensi abdomen
 Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas

c. Analisa Data
Data
1

Penyebab
2
Batu empedu

Masalah
3
Gangguan rasa

 Klien mengatakan

↓

nyaman : nyeri

Ds :
nyeri pada perut
kuadran

kanan

Aliran empedu tersumbat
↓
Distensi kandung empedu

atas

↓
Merangsang ujung-ujung saraf

Do :

sekitar untuk mengeluarkan

 Nampak
memegang
abdomen

area
bagian

↓
Impuls disampaikan ke serat

kanan atas
 Nyeri tekan pada
kuadrat kanan atas

saraf aferen simpatis
↓
Menghasilkan substansi P

(daerah
epigastrium)
 Wajah

bradikinin dan serotonin

nampak

meringis bila nyeri
timbul
 Distensi abdomen,

(di medula spinalis)
↓
Thalamus
↓
Serat saraf eferen Hipotalamus
↓
Nyeri dipersepsikan

Ds :
 Klien mengatakan

Ada dianosa akan penyakit
koliletiasis

Kurang
pengetahuan
tidak mengetahui
tentang

↓
Perubahan status kesehatan

pendyakitnya

↓

 Klien mengatakan
khawati

akan

Kurang terpajangnya informasi
↓
Kurangnya sumber informasi

kondisi
kesehatannya.

akan penyakit yang dialami
klien
↓

Do :
 klien

nampak

Kurang pengetahuan

cemas
 Nampak bingung
bila

ditanya

tentang
penyakitnya
 Gelisah
Ds :
 Klien

Obstruksi saluran empedu
mengeluh

mual dan muntah
 Klien mengatakan
nafsu
menurun

makan

↓

gangguan

Alir balik cairan empedu ke

kebutuhan

hepar (bilirubin, garam
empedu, kolesterol)
↓
Proses peradangan disekitar
hepatobiliar
↓

Do :
Tidak ada data

Resiko

Pengeluaran enzim-enzim
SGOT dan SGPT
↓

nutrisi
Peningkatan SGOT dan SGPT
bersifat iritatif di saluran cerna
↓
Merangsang nervus vagal (N.X
Vagus)
↓
Menekan rangsangan sistem
saraf parasimpatis
↓
Penurunan peristaltik sistem
akumulasi gas usus pencernaan
(usus dan lambung) di sistem
pencernaan
↓
Makanan tertahan di lambung
rasa penuh dengan gas
↓
Peningkatan rasa mual
kembung
↓
Pengaktifan pusat muntah
(medula oblongata)

↓
Pengaktifan saraf kranialis ke
wajah, kerongkongan,
serta neuron-neuron motorik
spinalis ke otot-otot abdomen
dan diafragma
↓
Muntah
↓
Intake nutrisi kurang
↓
Resiko gangguan nutrisi
d. Prioritas Masalah
1) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis
(obstruksi kandung kemih)
2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat
kurang terpajangnya informasi
3) Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis
(obstruksi kandung kemih), ditandai dengan :
Ds

:  Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas

Do :  Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas
 Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium)
 Wajah nampak meringis bila nyeri timbul
 Distensi abdomen
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat
kurang terpajangnya informasi, ditandai dengan :
Ds

:  Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya

 Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.
Do :  klien nampak cemas
 Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya
 Gelisah
c. Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah,
ditandai dengan :
Ds

:  Klien mengeluh mual dan muntah

 Klien mengatakan nafsu makan menurun
Do : Tidak ada data
3. Perencanaan
No
1
1

Diagnosa Keperawatan
2
Gangguan rasa nyaman : Tupan :

Tujuan
3

Rencana Keperawatan
Intervensi
Rasional
4
5
1. Lakukan
pengkajian 1. Agar
mengetahui

nyeri berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan

nyeri

proses biologis (obstruksi keperawatan selama 5 hari

komprehensif,

kandung kemih), ditandai gangguan rasa nyaman :

lokasi,

dengan :

awitan/durasi, frekuensi,

dalam

Ds :

kualitas,

intervensi selanjutnya.

 Klien mengatakan nyeri Tupen :

keparahan nyeri

pada

nyeri dapat teratasi

kuadran Setelah diberikan tindakaa

perut

yang

seberapa parah nyeri

meliputi

yang dirasakan klien

karakteristik,

serta membantu kita

intesitas

2. Ajarkan

dan

menentukan

penggunakaan 2. Dengan

teknik

keperawatan selama 3 hari

relaksasi dan distraksi

seperti

klien

beransur-ansur hilang

Do :

teknik non farmakologis,

nyeri yang dirasakan klien

kanan atas

distraksi,

relaksasi,

mengalihkan rasa nyeri

memegang dengan kriteria :

 Nampak

area abdomen bagian

- Ekspresi wajah nampak
ceria

kanan atas

yang yang dirasakan.
3. Atur

posisi

tekan

pada

- Tidak nyeri tekan pada

klien 3. Dengan

senyaman mungkin

 Nyeri

dapat

posisi

yang

nyaman, klien dapat
merasa lebih nyaman

4. Kolaborasi

dalam 4. Pemberian

analgetik
kuadrat

kanan

atas

area abdomen kanan atas

pemberian anti analgetik

(daerah epigastrium)
 Wajah
meringis

membantu

dalam

mengatasi rasa nyeri.

nampak
bila

nyeri

timbul
2

 Distensi abdomen
Kurang
pengetahuan Tupan :

1. Berikan panduan sistem 1. Untuk

berhubungan dengan salah Setelah diberikan tindakan
pemahaman akibat kurang keperawatan
terpajangnya
tentang

kesehatan

daerah

masalah

klien

penggunaan

informasi kurang pengetahuan teratasi
penyakitnya

memfasilitasi

2. Berikan

pemahaman 2. Membantu klien dalam

Tupen :

kepada klien akan proses

memahami

Ds :

Setelah diberikan tindakan

penyakit,

yang

keperawatan selama 3 hari

dianjurkan

mengetahui

tentang

pendyakitnya

layanan

kesehatan yang tepat

ditandai dengan :

 Klien mengatakan tidak

dan

diet

yang

informasi

berhubungan

dengan

proses

klien dapat memahami akan

timbulnya

penyakitnya dengan kriteria

secara
klien

penyakit

khusus

serta

mengetahui

makanan apa saja yang
- Klien dapat menjelaskan
 Klien

mengatakan

tentang penyakitnya dan 3. Berikan

harus dikonsumsi
pemahaman 3. Agar klien memahami
khawati akan kondisi
kesehatannya.

proses pengobatan

pada klien akan prosedur

- Tindakan cemas lagi akan

Do :

kondisi penyakitnya

terhadap

atau

yang

penanganan

penyakitnya
4. Berikan

aktivitas

harus dilakukan

dilakukan

1. Pantau

berhubungan dengan mual Setelah diberikan tindakan
ditandai keperawatan

dengan :

kekurangan

Ds :

intake

nutrisi 1.

klien

resiko

dan muntah

harus
selama

nutrisi

Untuk mengetahui
kebutuhan nutrisi klien
yang

terjadi

 Klien mengeluh mual

yang

proses penyembuhan.

 Gelisah
Resiko gangguan nutrisi Tupan:
muntah

oleh

pemahan 4. Agar klien mengalami

aktivitas / latihan yang

tentang

penyakitnya

dan

atau

petugas kesehatan

 Nampak bingung bila

3

dilakukan

dianjurkan

 klien nampak cemas
ditanya

penanganan

tidak

terpenuhi

sehingga

dapat

membantu

dalam

menentukan intervensi
Tupen:

selanjutnya.

Setelah dilakukan intervensi
selama 2 x 24 jam tanda-

 Klien

mengatakan

nafsu makan menurun

tanda

kekurangan

nutrisi 2. Berikan cairan sesuai 2.

tidak ada, ditandai dengan:
- Klien tidak mual dan

dengan kebutuhan

Untuk
pemenuhan
dalam

membantu
klien
pemenuhan
Do :
Tidak ada data

muntah lagi
- Nafsu

makan

meningkat.

cairan
klien 3. Berikan
dengan

makanan 3.
porsi

sedikit

Dengan
sedikit

tetapi sering

tapi

therapi

sesuai anjuran dokter

sering

membantu klien dalam
memenuhi

4. Berikan

porsi

IV

kebutuhan

akan nutrisi
4.

Untuk
meminimalkan

rasa

mual dan membantu
intake nutrisi
4, Pelaksanaan
No
1
1

Hari /
tanggal
2

Diagnosa
Keperawatan
3
Gangguan rasa

Jam

Impelementasi

4
1. Melakukan

nyaman : nyeri

yang

berhubungan

lokasi,

dengan proses

5
pengkajian

awitan/durasi,

biologi (obstruksi
kandung kemih)

komprehensif,

nyeri

meliputi

karakteristik,
frekuensi,

kualitas, intesitas dan keparahan
nyeri
2. Mengajarkan

penggunakaan

teknik non farmakologis, seperti
relaksasi, distraksi,
3. Mengatur posisi klien senyaman
mungkin
4. Penatalaksanaan
analgetik
2

Kurang
pengetahuan
berhubungan
kurang
pemahaman
akibat kurang
terpajangnya
informasi tentang

3

penyakitnya
Resiko gangguan
nutrisi

pemberian
berhubungan
dengan mual dan
muntah

More Related Content

What's hot

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFBaskoro Abdiansyah
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Askep anak glomerulonefritis akut (gna)
Askep anak glomerulonefritis akut (gna)Askep anak glomerulonefritis akut (gna)
Askep anak glomerulonefritis akut (gna)Omay Khan
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
 
CEDERA KEPALA BERAT
CEDERA KEPALA BERATCEDERA KEPALA BERAT
CEDERA KEPALA BERATgretykansilo
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryChristian Paomey
 
Pp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatisPp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatisKANDA IZUL
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 

What's hot (20)

Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Askep anak glomerulonefritis akut (gna)
Askep anak glomerulonefritis akut (gna)Askep anak glomerulonefritis akut (gna)
Askep anak glomerulonefritis akut (gna)
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
CEDERA KEPALA BERAT
CEDERA KEPALA BERATCEDERA KEPALA BERAT
CEDERA KEPALA BERAT
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
 
Pp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatisPp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatis
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Askep asma
Askep asmaAskep asma
Askep asma
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 

Similar to Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA

Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganYabniel Lit Jingga
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptxfriskawany35
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriIndri Permanasari
 
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriIndri Permanasari
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxsyahda nabilla
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampungyeti2023207209068
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
Ureterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhimaUreterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhimaBhima
 

Similar to Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA (20)

9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
CR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptxCR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptx
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
 
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISMEGagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
 
Askep batu empedu
Askep batu empeduAskep batu empedu
Askep batu empedu
 
Ureterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhimaUreterolithiasis bhima
Ureterolithiasis bhima
 
Beranda
BerandaBeranda
Beranda
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. KOLELITIASIS A. KONSEP PENYAKIT 1. Pengertian Kolelitiasis/koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesteroL 2. Etiologi Penyebab batu dalam kandung empedu sampai sekarang belum diketahui secara pasti, akan tetapi faktor predisposisi yang paling penting tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis empedu dan dan infeksi kandung empedu. 3. Patofisiologi Ada dua tipe utama batu empedu: batu yang terutama tersusun dari pigmen dan batu yang terutama tersusun dari kolesterol. 1. Batu Pigmen Pigmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empedu ↓ Akibat berkurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranferase ↓ Presipitasi / pengendapan
  • 2. ↓ Berbentuk batu empedu ↓ Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi 2. Batu Kolesterol Proses degenerasi dan adanya penyakit hati ↓ Penurunan fungsi hati ↓ Penyakit gastrointestinal Gangguan metabolisme ↓↓ Mal absorpsi garam empedu ¬ Penurunan sintesis (pembentukan) asam empedu ↓ Peningkatan sintesis kolesterol ↓ Berperan sebagai penunjang iritan pada kandung empedu ¬ Supersaturasi (kejenuhan) getah empedu oleh kolesterol ↓↓ Peradangan dalam Peningkatan sekresi kolesterol kandung empedu
  • 3. ↓ Kemudian kolesterol keluar dari getah empedu Penyakit kandung ↓ empedu (kolesistitis) Pengendapan kolesterol ↓ Batu empedu 4. Gambaran Klinis Penderita batu empedu sering mempunyai gejala-gejala kolesistitis akut atau kronik. Gejala akut: • Nyeri hebat yang timbul mendadak pada abdomen bagian atas terutama ditengah epigastrium; nyeri menjalar ke punggung dan bahu kanan. Nyeri dapat berlangsung berjam-jam atau dapat kambuh kembali setelah remisi parsial. Bila penyakit mereda, nyeri dapat ditemukan diatas kandung empedu. • Berkeringat banyak dan gelisah • Nausea dan muntah-muntah sering terjadi
  • 4. Gejala Kronik: • Mirip dengan akut, tetapi beratnya nyri dan tanda-tanda fisik kurang nyata. • Riwayat dyspepsia, intoleransi lemak. • Nyeri ulu hati atau flatulen yang berlangsung lama. • Setelah terbentuk batu dapat berdiam dengan tenang dalam kandung empedu dan tidak menimbulkan masalah, atau dapat menimbulkan komplikasi 5. Komplikasi: • Infeksi kandung empedu • Obstruksi pada ductus sistikus. • Peritonitis • Ruptura dinding kandung empedu 6. Diagnosis dan pengobatan Diagnosis Kolelitiasis didasarkan dari hasil Kolesistografi atau Ultrasonografi yang menunjukkan adanya batu atau malfungsi kandung empedu. Pengobatan yang lazim pada keadaan ini adalah dengan pembedahan: • Kolesistectomy yaitu mengangkat kandung empedu • Koledokolitomi yaitu mengangkat batu dari duktus koledokus.
  • 5. • Pada kasus empiema atau bila penderita dengan keadaan buruk, kandung empedu tidak dapat dibuang tetapi hanya dilakukan drainase ( Kolesistotomi). B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Pengumpulan Data  Nyeri / kenyamanan Tanda : Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas, distensi abdomen Gejala : Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas.  Integritas ego Tanda : Gelisah, nampak bingung bila ditanya Gejala penyakitnya, klien nampak cemas : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang tentang pendyakitnya, klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.  Makanan dan cairan Tanda Gejala : Distensi abdomen, : Klien mengeluh mual dan muntah, klien mengatakan nafsu makan menurun b. Klasifikasi Data Data Subyektif
  • 6.  Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas  Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya  Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya.  Klien mengeluh mual dan muntah  Klien mengatakan nafsu makan menurun Data Obyektif  Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium)  Wajah nampak meringis bila nyeri timbul  Gelisah  Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya  klien nampak cemas  Distensi abdomen  Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas c. Analisa Data
  • 7. Data 1 Penyebab 2 Batu empedu Masalah 3 Gangguan rasa  Klien mengatakan ↓ nyaman : nyeri Ds : nyeri pada perut kuadran kanan Aliran empedu tersumbat ↓ Distensi kandung empedu atas ↓ Merangsang ujung-ujung saraf Do : sekitar untuk mengeluarkan  Nampak memegang abdomen area bagian ↓ Impuls disampaikan ke serat kanan atas  Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas saraf aferen simpatis ↓ Menghasilkan substansi P (daerah epigastrium)  Wajah bradikinin dan serotonin nampak meringis bila nyeri timbul  Distensi abdomen, (di medula spinalis) ↓ Thalamus ↓ Serat saraf eferen Hipotalamus ↓ Nyeri dipersepsikan Ds :  Klien mengatakan Ada dianosa akan penyakit koliletiasis Kurang pengetahuan
  • 8. tidak mengetahui tentang ↓ Perubahan status kesehatan pendyakitnya ↓  Klien mengatakan khawati akan Kurang terpajangnya informasi ↓ Kurangnya sumber informasi kondisi kesehatannya. akan penyakit yang dialami klien ↓ Do :  klien nampak Kurang pengetahuan cemas  Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya  Gelisah Ds :  Klien Obstruksi saluran empedu mengeluh mual dan muntah  Klien mengatakan nafsu menurun makan ↓ gangguan Alir balik cairan empedu ke kebutuhan hepar (bilirubin, garam empedu, kolesterol) ↓ Proses peradangan disekitar hepatobiliar ↓ Do : Tidak ada data Resiko Pengeluaran enzim-enzim SGOT dan SGPT ↓ nutrisi
  • 9. Peningkatan SGOT dan SGPT bersifat iritatif di saluran cerna ↓ Merangsang nervus vagal (N.X Vagus) ↓ Menekan rangsangan sistem saraf parasimpatis ↓ Penurunan peristaltik sistem akumulasi gas usus pencernaan (usus dan lambung) di sistem pencernaan ↓ Makanan tertahan di lambung rasa penuh dengan gas ↓ Peningkatan rasa mual kembung ↓ Pengaktifan pusat muntah (medula oblongata) ↓ Pengaktifan saraf kranialis ke wajah, kerongkongan,
  • 10. serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot-otot abdomen dan diafragma ↓ Muntah ↓ Intake nutrisi kurang ↓ Resiko gangguan nutrisi d. Prioritas Masalah 1) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis (obstruksi kandung kemih) 2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi 3) Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah. 2. Diagnosa Keperawatan a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses biologis (obstruksi kandung kemih), ditandai dengan :
  • 11. Ds :  Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran kanan atas Do :  Nampak memegang area abdomen bagian kanan atas  Nyeri tekan pada kuadrat kanan atas (daerah epigastrium)  Wajah nampak meringis bila nyeri timbul  Distensi abdomen b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi, ditandai dengan : Ds :  Klien mengatakan tidak mengetahui tentang pendyakitnya  Klien mengatakan khawati akan kondisi kesehatannya. Do :  klien nampak cemas  Nampak bingung bila ditanya tentang penyakitnya  Gelisah c. Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah, ditandai dengan : Ds :  Klien mengeluh mual dan muntah  Klien mengatakan nafsu makan menurun Do : Tidak ada data
  • 12. 3. Perencanaan No 1 1 Diagnosa Keperawatan 2 Gangguan rasa nyaman : Tupan : Tujuan 3 Rencana Keperawatan Intervensi Rasional 4 5 1. Lakukan pengkajian 1. Agar mengetahui nyeri berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan nyeri proses biologis (obstruksi keperawatan selama 5 hari komprehensif, kandung kemih), ditandai gangguan rasa nyaman : lokasi, dengan : awitan/durasi, frekuensi, dalam Ds : kualitas, intervensi selanjutnya.  Klien mengatakan nyeri Tupen : keparahan nyeri pada nyeri dapat teratasi kuadran Setelah diberikan tindakaa perut yang seberapa parah nyeri meliputi yang dirasakan klien karakteristik, serta membantu kita intesitas 2. Ajarkan dan menentukan penggunakaan 2. Dengan teknik keperawatan selama 3 hari relaksasi dan distraksi seperti klien beransur-ansur hilang Do : teknik non farmakologis, nyeri yang dirasakan klien kanan atas distraksi, relaksasi, mengalihkan rasa nyeri memegang dengan kriteria :  Nampak area abdomen bagian - Ekspresi wajah nampak ceria kanan atas yang yang dirasakan. 3. Atur posisi tekan pada - Tidak nyeri tekan pada klien 3. Dengan senyaman mungkin  Nyeri dapat posisi yang nyaman, klien dapat merasa lebih nyaman 4. Kolaborasi dalam 4. Pemberian analgetik
  • 13. kuadrat kanan atas area abdomen kanan atas pemberian anti analgetik (daerah epigastrium)  Wajah meringis membantu dalam mengatasi rasa nyeri. nampak bila nyeri timbul 2  Distensi abdomen Kurang pengetahuan Tupan : 1. Berikan panduan sistem 1. Untuk berhubungan dengan salah Setelah diberikan tindakan pemahaman akibat kurang keperawatan terpajangnya tentang kesehatan daerah masalah klien penggunaan informasi kurang pengetahuan teratasi penyakitnya memfasilitasi 2. Berikan pemahaman 2. Membantu klien dalam Tupen : kepada klien akan proses memahami Ds : Setelah diberikan tindakan penyakit, yang keperawatan selama 3 hari dianjurkan mengetahui tentang pendyakitnya layanan kesehatan yang tepat ditandai dengan :  Klien mengatakan tidak dan diet yang informasi berhubungan dengan proses klien dapat memahami akan timbulnya penyakitnya dengan kriteria secara klien penyakit khusus serta mengetahui makanan apa saja yang - Klien dapat menjelaskan  Klien mengatakan tentang penyakitnya dan 3. Berikan harus dikonsumsi pemahaman 3. Agar klien memahami
  • 14. khawati akan kondisi kesehatannya. proses pengobatan pada klien akan prosedur - Tindakan cemas lagi akan Do : kondisi penyakitnya terhadap atau yang penanganan penyakitnya 4. Berikan aktivitas harus dilakukan dilakukan 1. Pantau berhubungan dengan mual Setelah diberikan tindakan ditandai keperawatan dengan : kekurangan Ds : intake nutrisi 1. klien resiko dan muntah harus selama nutrisi Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien yang terjadi  Klien mengeluh mual yang proses penyembuhan.  Gelisah Resiko gangguan nutrisi Tupan: muntah oleh pemahan 4. Agar klien mengalami aktivitas / latihan yang tentang penyakitnya dan atau petugas kesehatan  Nampak bingung bila 3 dilakukan dianjurkan  klien nampak cemas ditanya penanganan tidak terpenuhi sehingga dapat membantu dalam menentukan intervensi Tupen: selanjutnya. Setelah dilakukan intervensi selama 2 x 24 jam tanda-  Klien mengatakan nafsu makan menurun tanda kekurangan nutrisi 2. Berikan cairan sesuai 2. tidak ada, ditandai dengan: - Klien tidak mual dan dengan kebutuhan Untuk pemenuhan dalam membantu klien pemenuhan
  • 15. Do : Tidak ada data muntah lagi - Nafsu makan meningkat. cairan klien 3. Berikan dengan makanan 3. porsi sedikit Dengan sedikit tetapi sering tapi therapi sesuai anjuran dokter sering membantu klien dalam memenuhi 4. Berikan porsi IV kebutuhan akan nutrisi 4. Untuk meminimalkan rasa mual dan membantu intake nutrisi
  • 16. 4, Pelaksanaan No 1 1 Hari / tanggal 2 Diagnosa Keperawatan 3 Gangguan rasa Jam Impelementasi 4 1. Melakukan nyaman : nyeri yang berhubungan lokasi, dengan proses 5 pengkajian awitan/durasi, biologi (obstruksi kandung kemih) komprehensif, nyeri meliputi karakteristik, frekuensi, kualitas, intesitas dan keparahan nyeri 2. Mengajarkan penggunakaan teknik non farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, 3. Mengatur posisi klien senyaman mungkin 4. Penatalaksanaan analgetik 2 Kurang pengetahuan berhubungan kurang pemahaman akibat kurang terpajangnya informasi tentang 3 penyakitnya Resiko gangguan nutrisi pemberian