Dokumen tersebut membahas gangguan kepribadian histrionik, termasuk definisi, ciri-ciri, prevalensi, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya. Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku mencari perhatian dan dramatis yang berlebihan. Prevalensinya sekitar 2-3% dan lebih sering ditemukan pada wanita. Faktor penyebabnya belum jelas tetapi diduga terkait faktor genetik dan pengalaman masa
2. Gangguan kepribadian dapat menyebabkan
distress atau gangguan signifikan dalam
fungsi sosial atau pekerjaannya.
Salah satu gangguan kepribadian gangguan
kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik sering
ditemukan. Prevalensi gangguan kepribadian
histrionik pada populasi umum : 2-3%
3. Kepribadian didefinisikan sebagai totalitas
sifat emosional dan perilaku yang menandai
kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam
kondisi biasanya, kepribadian relatif stabil
dan dapat diramalkan.
Dua aspek kepribadian:
- Kepribadian dinamis
- Fleksibilitas dan variasi kepribadian
dalam keadaan tertentu
4. DSM-IV-TR pola perilaku dan pengalaman
internal yang bertahan lama (mulai dari
anak-anak atau remaja dan berlanjut ke
dewasa), persisten, dan pervasif yang dapat
menyebabkan distress atau gangguan
signifikan dalam fungsi sosial atau
pekerjaannya.
Pasien dengan gangguan kepribadian
menunjukkan pola maladaptif, tidak
fleksibel yang berhubungan dengan
lingkungan dan dirinya sendiri.
5. Berdasarkan DSM-IV, gangguan kepribadian
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, antara lain:
Kelompok A (penyendiri, aneh, eksentrik)
Gangguan kepibadian paranoid, schizoid, dan
skizotipal.
Kelompok B (dramatik, emosional, dan tidak
menentu)
Gangguan kepribadian
antisosial, ambang, histrionik, dan narsistik.
Kelompok C (cemas, ketakutan)
Gangguan kepribadian menghindar, dependen, dan
anankastik.
6. Secara harfiah, kata histrionic berasal dari
bahasa latin, yaitu "histrionicus" yang berarti
“pertaining to be an actor”.
Gangguan kepribadian histrionik (Histrionic
Personality Disorder) adalah jenis gangguan
kepribadian dimana individu yang terkena akan
menampilkan pola mencari perhatian dan
perilaku berlebihan yang dramatis.
Individu dengan gangguan kepribadian histrionik
sangat
emosional, menawan, energik, manipulatif, men
ggoda, impulsif, tidak menentu, dan menuntut.
7. Prevalensi pada populasi umum kira-kira
mencapai 2-3%.
Lebih sering didiagnosis pada wanita
dibandingkan pria.
Ketika penilaian terstruktur digunakan untuk
mendiagnosa gangguan kepribadian
histrionik, dokter melaporkan tingkat
prevalensi pria dan wanita adalah sama.
8. Faktor penyebab utama tidak diketahui secara
pasti.
Diduga pengalaman masa kanak-kanak dan
faktor genetik, mempunyai pengaruh terhadap
timbulnya gangguan kepribadian ini.
9. Diperkirakan bahwa gangguan kepribadian histrionik
mungkin disebabkan oleh:
1.Biologis Neurokimia
Studi menunjukkan bahwa pasien dengan
gangguan kepribadian histrionik memiliki sistem
noradrenergik yang sangat responsif.
2.Perkembangan
Fase oral diduga merupakan faktor penentu dari
gangguan kepibadian histrionik.
Masa kecil yang traumatis memberikan kontribusi
terhadap pengembangan gangguan kepribadian
histrionik.
10. 3. Biososial
Individu dengan gangguan kepribadian
histrionik telah belajar untuk mendapatkan
apa yang diinginkan dari orang lain dengan
menarik perhatian pada diri mereka sendiri.
11. Pola pervasif dan emosionalitas yang eksesif dan
mencari perhatian, yang bermula pada masa
dewasa awal dan muncul di berbagai macam
konteks.
Merasa tidak nyaman dalam situasi-situasi di mana
orang itu tidak menjadi pusat perhatian.
Interaksi dengan orang lain seringkali ditandai
dengan perilaku yang menggoda atau provokatif
secara seksual, yang tidak pada tempatnya.
Memperlihatkan ekspresi emosi yang berubah-ubah
dengan cepat dan “dangkal”.
12. Secara konsisten menggunakan penampilan fisik
untuk menarik perhatian.
Gaya berbicara yang terlalu impresionistik dan
kurang mengandung detail.
Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal, dan
ekspresi emosi yang berlebihan.
Mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh
keadaan.
Menggangap hubungannya lebih intim dibanding
kenyataan.
13. KriteriaDiagnostik untuk Gangguan
Kepribadian Histrionik berdasarkan PPDGJ-III
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
(a) Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization) seperti bersandiwara
(theatrically), yang dibesar-besarkan (exaggerated);
(b) Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan;
(c) Keadaan afektif yang dangkal dan labil;
(d) Terus-menerus mencari kegairahan (excitement), penghargaan (appreciation)
dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian;
(e) Penampilan atau perilaku “merangsang” (seductive) yang tidak memadai;
(f) Terlalu peduli dengan daya tarik fisik.
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.
15. Cognitive-behavioral therapy
Untuk membantu individu mengenal dan mengubah
penyimpangan-penyimpangan cara berpikir yang
muncul dari perasaan dan perilaku.
Group therapy
Digunakan untuk membantu individu dengan gangguan
kepibadian histrionik agar dapat bekerja dalam
hubungan interpersonal.
16. Psycodinamic therapy
Terapi ini bisa membantu agar si penderita ini lebih
menyadari tentang apa yang dia rasakan.
Family therapy
Terapi keluarga melatih anggota keluarga menghargai
individu, meningkatkan komunikasi dan
penyelesaian masalah secara bersama-sama dan
saling mendukung.
Medikasi obat
Farmakoterapi bukan terapi pilihan untuk individu
dengan gangguan kepribadian histrionik, kecuali
jika disertai dengan gangguan lain, misalnya
depresi maka antidepresan diindikasikan.
17. Dengan bertambahnya usia, pasien dengan
gangguan kepribadian histrionik cenderung
menunjukkan gejala yang lebih sedikit.
Pasien adalah pencari sensasi dan mungkin
mengalami masalah dengan hukum,
penyalahgunaan zat, dan bertindak kepada
siapa saja
18. Kaplan, Harold I, Benjamin J. Sadock, Jack A. Grebb. Kaplan-Sadock Sinopsis
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2. Jakarta: Binarupa
Aksara; 2010.
Kupfer, D.J, Horner, M.S, Brent, D.A, dkk. Oxford American Handbook of
Psychiatry, Edisi 1. Oxford University Press; 2008.
Anonim. Histrionic Personality Disorder. Cleveland Clinic [Internet]. 2005
[Diakses pada 25 November 2011]. Diunduh dari:
http://my.clevelandclinic.org/disorders/personality_disorders/hic_histrionic
_personality_disorder.aspx
Pfohl, Bruce. Histrionic Personality Disorder. Dalam: Simonsen E,
Ronningstam E, Millon T, editor. WPA/ISSPD Educational Program on
Personality Disorde. USA: World Psychiatric Association; 2006.
Anonim. Histrionic Personality Disorder. Encyclopedia of Mental Disorder
[Internet]. 2011 [Diakses pada 25 November 2011]. Diunduh dari:
http://www.minddisorders.com/Flu-Inv/Histrionic-personality-disorder.html
Hahn, Rhoda K, Lawrence J. Albera, Christopher Reist. Current Clinical
Strategies Psychiatry. California: Current Clinical Strategies Publishing; 2006.
Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.
Jakarta: PT Nuh Jaya; 2001.