2. PENGERTIAN
PERSONALITY DISORDER (Gangguan Kepribadian)
Dulu istilah gangguan kepribadian (personality
disorder) sering disebut sebagai psychopathy,
artinya adalah adanya kekuranga atau gangguan
dalam jiwa yang tampil dalam perilakunya sehari-
hari. Kadang-kadang juga disebut dengan
sociopathy, karena yang diperhitungkan adalah
perilaku yang menimbulkan atau memberi dampak
negatif terhadap masyarakat. Istilah psychopathy
digunakan oleh masyarakat di Eropa sedangkan
istilah sociopathy digunakan oleh masyarakat di
Amerika.
3. Personality disorder adalah gangguan-gangguan
dalam perilaku yang memberikan dampak atau
dinilai negatif oleh masyarakat. Pemahaman ini
bersumber pada masalah perkembangan, yaitu
bahwa manusia berkembang dari lahir dalam suatu
proses dimana terjadi interaksi antara dirinya
dengan lingkungannya. Proses inilah yang
menyebabkan kondisi di dalam diri seseorang (inner
world) menimbulkan adanya perkembangan
kepribadian, termasuk didalamnya tugas-tugas
perkembangan dan moralitas dalam berperilaku.
Dalam personality disorder, kejadian yang tampil
adalah bahwa pada suatu taraf usia tertentu
individu berperilaku menurut pola perilaku anak-
anak yang lebih muda atau jauh lebih muda dari
usianya. Dengan kata lain pada orang tersebut, ia
masih berorientasi pada diri sendiri atau
kepentingannya sendiri.
4. KLASIFIKASI PERSOALITY DISORDER
KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik.
PARANOID
SKIZOID
SKIZOTIPAL
KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau eratik (tidak
menentu)
ANTISOSIAL
BORDERLINE
HISTRIONIK
NARSISISTIK
KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan
AVOIDANT
DEPENDEN
OBSESIF KOMPULSIF
6. A.1 CIRI CIRI PARANOID
Kecurigaan yang berulang tanpa dasar atau bukti yang kuat,
terhadap orang lain bahwa orang itu akan mengeksploitasi,
bersikap jahat atau menipu dirinya.
Sulit mempercayai orang lain dan tidak dapat bersikap loyal
terhadap orang atau kerjasama tim.
Enggan berbagi pelbagai informasi kepada orang lain disebabkan
rasa takut yang tidak beralasan bahwa sewaktu-waktu orang lain
akan bersikap jahat kepadanya
Mengartikan kata-kata atau teguran yang ramah sebagai ancaman
atau merendahkan dirinya
Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, meskipun pada
masalah-masalah kecil. Sulit untuk memaafkan orang lain yang
pernah menganggu, melukai, menyakiti atau mengabaikan dirinya.
Ketika bersinggungan dengan karakter atau reputasinya oleh orang
lain, ia akan segera bereaksi dengan amarah atau menyerang balik
orang itu (dengan kekerasaan fisik).
Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual
dari pasangannya.
Read more: http://doktersehat.com/paranoid-personality-disorder-
gangguan-kepribadian-paranoid/#ixzz5EtsWjMGU
7. PENYEBAB
Penyebab utama munculnya gangguan kepribadian paranoid
tidak diketahu secara pasti, namun diperkirakan faktor
genetika mempunyai peran terhadap kemunculannya
gangguan tersebut, misalnya anggota keluarga dengan
gangguan skizofrenia. Gangguan kepribadian paranoid dapat
juga muncul dari pengalaman masa kanak-kanak yang
tumbuh dari keluarga yang mendidik anak-anaknya dengan
ancaman. Perilaku orangtua dengan kesehariannya yang
kasar, berantakan, merendahkan diri anak-anaknya, juga
mempengaruhi pembentukan karakteristik gangguan ini
pada anak dikemudian hari.
Read more: http://doktersehat.com/paranoid-personality-
disorder-gangguan-kepribadian-paranoid/#ixzz5EtsgxsvU
9. A .2 GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal dan extreme loner.
Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam kadar yang lebih
rendah dari skizofrenia
Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang kuat
Mereka tampak menjaga jarak
Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang tersenyum atau
salam kepada orang lain
Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding skizofrenia
10. Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak
menikah
Perempuan -> cenderung menerima ajakan
romantis, namun pasif dan menikah, mereka jarang
berinisiatif mengembangkan ikatan emosionalnya
dengan pasangan
Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan
inner life, misalnya terlihat tidak minat secara
seksual tapi menjadi voyeuristik dan tertarik
dengan pornografi
Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang
kuat, rasa ingin tahu yang mendalam akan orang
dan harapan akan cinta yang tidak dapat
diekspresikan
Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan
dengan rasa mendalam thd hewan
12. KELOMPOK A.3
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL
Ditandai dengan keeksentrikan dalam
berpikir dan berperilaku, namun tanpa
ciri psikotik yang jelas.
Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi
sosial, bahkan saat sedang berinteraksi
dengan orang yang dikenalnya.
Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan
dengan pikiran paranoid (takut akan
disakiti orang lain)
Keeksentrikannya meliputi perilaku,
persepsi dan keyakinan yang ganjil.
13. Lanjutan…
Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk
pikiran delusional dimana seseorang membaca makna
pribadi dari perilaku orang lain atau peristiwa
eksternal, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang
membicarakan mereka.
Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti
keyakinan bahwa mereka memiliki indera keenam atau
bahwa orang lain dapat merasakan perasaan mereka.
Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak
dalam artian yang tidak biasa, sehingga sulit dipahami
14. Penampilan mereka berantakan, menunjukkan
sikap dan perilaku yang tidak umum seperti
berbicara sendiri saat bersama orang lain
Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit
emosi
Cenderung menarik diri secara sosial dan
menjaga jarak
Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-
orang yang tidak dikenal
17. KELOMPOK B DRAMATIS, EMOSIONAL , ERATIK
1. ANTISOSIAL
Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak
bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan
untuk kesalahan mereka
Secara berulang melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan sering melanggar
hukum
Mengabaikan norma dan konvensi sosial,
impulsif dan gagal membina komitmen
interpersonal dan pekerjaan
18. Lanjutan…
Sering pula menunjukkan kharisma dalam
penampilan mereka
IQ minimal rata-rata
Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat
berhadapan dengan situasi yang mengancam,
kurang rasa bersalah dan penyesalan atas
kesalahan mereka
Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada
fungsi psikis
Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
19. Lanjutan…
Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
DIMENSI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian: kharisma di luar,
egois, self centeredness, kurang
empati, keji, tidak menyesal atas
kesalahan, tidak menghargai
perasaan dan kesejahteraan orang
lain, tidak bertanggung jawab, tidak
peka dengan kebutuhan orang lain,
20. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir
Biasanya gejala akan menurun seiring dengan bertambahnya usia
Banyak pasien yang mengalami gejala somatisasi dan keluhan fisik
Seringkali disertai dengan gangguan depresif, penyalahgunaan zat dan
alkohol
23. KELOMPOK B.2
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN
BORDERLINE
Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra
diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls
Perilakunya berada pada batas(ambang) antara
NEUROSIS dan PSIKOSIS
Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu
serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan
pada waktu lainnya
Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai
pada depresi dan kecemasan yang masing-masing
berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari
24. Lanjutan
Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan usaha-
usaha nekat untuk menghindari perasaan ditinggalkan
Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi pribadi yang
menuntut secara sosial
Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan mengakibatkan
kerenggangan hubungan sosial
Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan
berubah-ubah
Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang ekstrem
(saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam kebencian
(saat mereka merasa terabaikan)
Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan menggebu-
gebu
26. KELOMPOK B.3
GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan
perhatian, pujian, dukungan berulang dan persetujuan
Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang
besar untuk menjadi pusat perhatian
Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka
tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah
Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan
saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat
marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut
mereka yang baru
Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat
orang lain mengecewakan mereka
27. Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak
agar orang lain meninggalkan aktivitasnya dan segera
membawanya ke dokter
Mereka cenderung self centered dan tidak toleran
terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin apa
yang mereka inginkan saat mereka menginginkannya
Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan
penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain
Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak
aksesoris
Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih,
kecewa dan marah.
29. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang
berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan
kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan
Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas
khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja
Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan
perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil
dalam karir
Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung
marah jika dikritik
30. KELOMPOK C.1
GANGGUAN KEPRIBADIAN AVOIDANT
Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan
penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial
Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan
penerimaan
Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan
menyendiri
Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran
bahwa orang lain akan melihat mereka merona, menangis
atau bertindak gugup
Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan
resiko atau usaha dalam mencoba hal baru
Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain
sebagai penghinaan atau ejekan
31. KELOMPOK C.2
GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDENCE
Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang
mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang
berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati
Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka
serta sangat takut akan perpisahan
Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain
Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil
sekalipun
Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang
tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan
teman-teman mereka
Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain
memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan
32. Lanjutan
Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya
untuk memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan
apa yang cocok baginya, tetangga mana yang boleh diajak
bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb
Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di
bawah kemampuan mereka
Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta
terpaku pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan
Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu
hubungan dekat atau karena ada kemungkinan menjalani
kehidupan sendiri
Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang
lain
Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
33. KELOMPOK C.3
GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain
yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya
spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada
detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan
perasaan
Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan
kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan
segala sesuatunya tepat waktu
Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi
harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri
untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka
Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun
prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak
pernah tampak mulai bekerja
34. Lanjutan
Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak
penting
Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya
sendiri, tanpa mau kompromi
Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka
gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan
aktivitas waktu luang
Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan
menunda atau menghindarinya karena takut membuat
keputusan yang salah
Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan
etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh
keyakinan