1. ALIRAN FILSAFAT PERENIALISME DALAM
PENDIDIKAN
Oleh:
RAHMITA SOLIHAT
NIM. 06032681318042
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Mulyadi Eko Purnomo, M.Pd.
Dr. Riswan Jaenuddin, M.Pd.
2. Latar Belakang
• Perenialisme memandang pendidikan itu
sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu
proses mengembalikan kebudayaan
sekarang (zaman modern) ini terutama
pendidikan zaman sekarang ini perlu
dikembalikan kemasa lampau.
Perenialisme merupakan aliran filsafat yang
susunannya mempunyai kesatuan, dimana
susunannya itu merupakan hasil pikiran yang
memberikan kemungkinan bagi seseorang
untuk bersikap yang tegas dan lurus.
3. Karena itulah perenialisme berpendapat
bahwa mencari dan menemukan arah tujuan
yang jelas merupakan tugas yang utama
dari filsafat khususnya filsafat pendidikan.
• Dari uraian di atas, maka yang menjadi
batasan kajian dalam masalah ini
diantaranya membahas pengertian aliran
perenialisme, tokoh-tokoh aliran
perenialisme, dan konsep dasar/pandangan
perenialisme.
4. Aliran Perenialisme
• Perenialisme memandang pendidikan
sebagai jalan kembali atau proses
mengembalikan keadaan manusia
sekarang seperti dalam kebudayaan ideal.
Perenialisme tidak melihat jalan yang
menyakinkan selain, kembali pada prinsipprinsip yang telah sedemikian rupa
membentuk suatu sikap kebiasaan, bahwa
kepribadian manusia yaitu kebudayaan
dahulu (Yunani Kuno).
5. • Perenialisme diambil dari kata
perennial, yang diartikan
sebagai continuing throughout the whole
yearatau lasting for a very long time, yang
bermakna abadi atau kekal. Dari makna
tersebut mempunyai maksud bahwa
Perenialisme mengandung kepercayaan
filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan
norma-norma yang bersifat kekal dan abadi
(Khobir, 2009:62).
6. Ciri-ciri Perenialisme
• Perenialisme berakar pada tradisi filosofis klasik
yang dikembangkan oleh plato, Aristoteles dan
Santo Thomas Aquines.
• Sasaran pendidikan ialah kemampuan menguasai
prinsip kenyataan, kebenaran dan nilai-nilai abadi
dalam arti tak terikat oleh ruang dan waktu.
• Nilai bersifat tak berubah dan universal.
• Bersifat regresif (mundur) dengan memulihkan
kekacauan saat ini melalui nilai zaman pertengahan
(renaissance).
7. Latar Belakang Munculnya Aliran
Filsafat
• Perenialisme memandang
pendidikan adalah sebagai jalan
kembali, atau proses
mengembalikan keadaan manusia
sekarang seperti dalam
kebudayaan ideal
dimaksud, “education as cultural
regression.”
8. Tokoh-tokoh Aliran Perenialisme
• Plato
Dunia ideal bersumber dari ide mutlak, yaitu Tuhan.
• Aristoteles
Mengajarkan cara berfikir atas prinsip realitas, yang lebih
dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari.
Manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus
• Thomas Aquinas
Pendidikan adalah menarik atau menuntun kemampuankemampuan yang masih tidur menjadi aktif dan nyata
yang timbul dan bergantung dari kesadaran-kesadaran
yang mendukungnya pada tiap-tiap individu.
9. Pandangan Aliran Perenialisme
• Pandangan Ontologi Perenialisme
Perenialisme membedakan suatu realita dalam aspekaspek perwujudannya (lebih menekankan pada
pancaindera)
• Pandangan Epistemologis Perenialisme
Dalam pandangan ini ada asas yaitu truth
(mengerti), self evidence (bukti), dan reasoning (hukum
berpikir)
• Pandangan Aksiologi Perenialisme
Hendaknya pendidikan disesuaikan dengan keadaan
manusia yang mempunyai nafsu, kemauan, dan pikiran
10. Pandangan Aliran Perenialisme
• Pandangan Perenialisme Mengenai Kenyataan
(bersifat universal)
• Pandangan Perenialisme Mengenai Nilai
(persoalan spiritual)
• Pandangan Perenialisme Mengenai Pengetahuan
(kesesuaian terhadap kepercayaan)
• Pandangan Perenialisme Tentang Belajar
– Mental dicipline sebagai teori dasar
– Rasionalitas dan Asas Kemerdekaan
– Learning to Reasson (Belajar untuk berpikir)
11. Lanjutan
• Pandangan Perenialisme Mengenai
Hakikat Murid
– makhluk yang dibimbing oleh prinsipprinsip pertama, kebenaran-kebenaran
abadi, pikiran mengangkat dunia biologis
• Pandangan Perenialisme Mengenai
Pendidikan
– pendidikan adalah persiapan bagi
kehidupan di masyarakat
12. Lanjutan
• Pandangan Perenialisme Mengenai Hakikat Guru
– Guru mempunyai peranan dominan dalam
penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di kelas.
– Guru hendaknya orang yang menguasai suatu
cabang ilmu, seorang guru yang ahli (a master
teacher) bertugas membimbing diskusi yang akan
memudahkan siswa menyimpulkan kebenarankebenaran yang tepat, dan wataknya tanpa cela.
Guru dipandang sebagai orang yang memiliki otoritas
dalam suatu bidang pengetahuan dan keahliannya
tifdak diragukan.
13. Simpulan
• Aliran Perenialisme adalah merupakan aliran dalam
filsafat pendidikan yang memandang bahwa
kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad
pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan
sekarang.
• Pandangan aliran ini tentang pendidikan adalah
“belajar untuk berpikir”. Oleh sebab itu, peserta
didik harus dibiasakan untuk berlatih berpikir sejak
dini. Perenialisme juga memiliki formula mengenai
jenjang pendidikan beserta kurikulum, yaitu
pendidikan dasar dan (sekolah)
menengah, pendidikan tinggi dan adult education.
14. Saran
• Tidak semuanya pandangan modern baik
untuk pendidikan, akan tetapi kita tetap
perlu melihat kondisi masa lalu yang
dianggap tradisional atau klasik.
Pengetahuan dasar tradisional seperti
belajar membaca, berhitung, budi pekerti
(akhlakul karimah) perlu diberikan kepada
anak didik di zaman modern agar tujuan
pendidikan dapat tercapai.