Idealisme dalam pendidikan menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dan ide-ide di atas materi. Tujuan pendidikan idealisme adalah membentuk karakter siswa dan masyarakat yang ideal serta mencapai kesempurnaan melalui penanaman nilai-nilai mutlak. Guru berperan sebagai teladan dan pemandu rohani siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
2. FILSAFAT adalah
….
Kata filsafat /
falsafat (bahasa
Yunani).
Philos : cinta,
senang, suka.
Sophia: berarti
pengetahuan,
hikmah, dan
kebijaksanaan.
Philosophia y
ang berarti
cinta
pengetahuan
filsafat adalah
cinta kepada ilmu
pengetahuan
atau kebenaran,
suka kepada
hikmah dan
kebijaksanaan.
Filsafat sering
pula diartikan
sebagai
pandangan
hidup.
filsafat adalah
ilmu pengetahuan
yang menyelidiki
dan memikirkan
segala sesuatunya
secara mendalam
dan sungguh-
sungguh, serta
radikal sehingga
mencapai hakikat
segala situasi
tersebut.
3. FUNGSI FILSAFAT
1
• Sebagai alat mencari kebenaran
dari segala fenomena yang ada,
memberikan pengertian tentang
cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
2
• Memberikan ajaran
tentang moral dan etika
yang berguna dalam
kehidupan
3
• Menjadi sumber inspirasi dan pedoman
untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi,
politik, hukum dan sebagainya.
Dari pelajaran filsafat kita
diharapkan menjadi orang yang
dapat berpikir sendiri,
memberikan dasar-dasar
pengetahuan kita, memberikan
padangan yang sintesis pula
sehingga seluruh pengetahuan
kita merupakan kesatuan, hidup
kita dipimpin oleh pengetahuan
kita. Selain itu, sebagai sarana
bagi manusia untuk dapat
memecahkan berbagai
problematika kehidupan yang
dihadapinya, termasuk
problematika dalam bidang
pendidikan
4. FILSAFAT DAN
PENDIDIKAN
• Secara filosofis,
pendidikan adalah
hasil dari peradaban
suatu bangsa yang
terus menerus
dikembangkan
berdasarkan cita-
cita dan tujuan
filsafat serta
pandangan
hidupnya, sehingga
menjadi suatu
kenyataan yang
melembaga di
dalam
masyarakatnya.
• Pendidikan sendiri
pada hakikatnya
merupakan proses
pewarisan nilai-
nilai filsafat, yang
dikembangkan
untuk memenuhi
kebutuhan hidup
untuk menjadi
kehidupan yang
lebih baik atau
sempurna dari
keadaan
sebelumnya.
• Filsafat pendidikan
menjadi dasar
bagaimana suatu
bangsa itu berpikir,
berperasaan, dan
berkelakuan yang
menentukan bentuk
sikap hidupnya.
Adapun proses
pendidikan
dilakukan secara
terus menerus
dilakukan dari
generasi ke generasi
secara sadar dan
penuh keinsafan.
5. IDEALISME
Keberadaan idea tidak tampak dalam wujud
lahiriah, tetapi gambaran yang asli hanya
dapat dipotret oleh jiwa murni. Sedangkan
yang dimaksud dengan idea adalah hakikat
murni dan asli. Keberadaannya sangat
absolut dan kesempurnaannya sangat
mutlak, tidak bisa dijangkau oleh material.
Pada kenyataannya, idea digambarkan
dengan dunia yang tidak berbentuk
demikian jiwa bertempat di dalam dunia
yang tidak bertubuh yang dikatakan dunia
idea.
Idealisme menekankan pada realitas ide-
gagasan, pemikiran, akal-pikir atau kedirian
daripada sebagai suatu penekanan pada
objek-objek & daya-daya material.
Idealisme menekankan akal pikir (mind)
sebagai hal dasar atau lebih dulu ada bagi
materi, & bahkan menganggap bahwa akal
pikir adalah sesuatu yang nyata, sedangkan
materi adalah akibat yang ditimbulkan oleh
akal-pikir atau jiwa (mind).
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat
pendidikan yang berpaham bahwa
pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah
ide. Tokoh aliran idealisme adalah Plato
(427-374 SM), murid Sokrates. Aliran
idealisme merupakan suatu aliran ilmu
filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang
semata-mata bersifat rohani dan jiwa
terletak di antara gambaran asli (cita)
dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh
panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita
melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia
idea. Aliran ini memandang serta
menganggap bahwa yang nyata hanyalah
idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak
mengalami perubahan serta penggeseran,
6. Inti yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap
roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan
dengan materi bagi kehidupan manusia. Roh itu pada dasarnya
dianggap suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau
materi disebut sebagai penjelmaan dari roh atau sukma. Aliran
idealisme berusaha menerangkan secara alami pikiran yang
keadaannya secara metafisis yang baru berupa gerakan-gerakan
rohaniah dan dimensi gerakan tersebut untuk menemukan
hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia.
Demikian juga hasil adaptasi individu dengan individu lainnya.
Maka apabila kita menganalisa berbagai macam pendapat
tentang isi aliran idealisme, yang pada dasarnya membicarakan
tentang alam pikiran rohani yang berupa angan-angan untuk
mewujudkan cita-cita, di mana manusia berpikir bahwa sumber
pengetahuan terletak pada kenyataan rohani sehingga kepuasaan
hanya bisa dicapai dan dirasakan dengan memiliki nilai-nilai
7. IDEALISME DALAM
PENDIDIKAN
Aliran idealisme terbukti cukup banyak berpengaruh dalam dunia pendidikan.
William T. Harris adalah salah satu tokoh aliran pendidikan idealisme yang sangat
berpengaruh di Amerika Serikat. Idealisme terpusat tentang keberadaan sekolah.
Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan
manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekedar kebutuhan alam semata.
Bagi aliran idealisme, peserta didik merupakan pribadi tersendiri, sebagai makhluk
spiritual. Guru yang menganut paham idealisme biasanya berkeyakinan bahwa
spiritual merupakan suatu kenyataan, mereka tidak melihat murid sebagai apa
adanya, tanpa adanya spiritual. Sejak idealisme sebagai aliran filsafat pendidikan
menjadi keyakinan bahwa realitas adalah pribadi, maka mulai saat itu dipahami
tentang perlunya pengajaran secara individual. Pola pendidikan yang diajarkan
filsafat idealisme berpusat dari idealisme. Pengajaran tidak sepenuhnya berpusat
dari anak atau materi pelajaran, juga bukan masyarakat tapi idealisme. Maka tujuan
pendidikan menurut aliran idealisme terbagi atas tiga hal, tujuan untuk individual,
masyarakat, dan campuran antara keduanya.
Pendidikan idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar anak didik bisa
menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang
harmonis, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk
hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial
adalah perlunya persaudaraan antar manusia. Sedangkan tujuan secara sintesis
dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial sekaligus,
8. IMPLEMENTASI
IDEALISME DALAM
PENDIDIKAN:
Pendidikan bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus menuju pada tujuan yaitu
dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal dan tak terbatas.
Pendidikan adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk memahami realita, nilai-nilai,
kebenaran, maupun sebagai warisan sosial.
Tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual. Memperkenalkan suatu spirit
intelektual guna membangun masyarakat yang ideal.
Pendidikan idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan ide-ide yang diperlukan oleh
semua manusia secara bersama-sama.
Tujuan pendidikan idealisme adalah ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum seyogyanya bersifat tetap dan
tidak menerima perkembangan.
Peranan pendidik menurut aliran ini adalah memenuhi akal peserta didik dengan hakekat-hakekat dan
pengetahuan yang tepat. Dengan kata lain, guru harus menyiapkan situasi dan kondisi yang kondusif untuk
mendidik anak didik, serta lingkungan yang ideal bagi perkembangan mereka, kemudian membimbing
mereka dengan kasih sayang dan dengan ide-ide yang dipelajarinya hingga sampai ke tingkat yang
setinggi-tingginya.
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih memfokuskan pada isi
9. GURU DALAM SISTEM PENGAJARAN
MENURUT ALIRAN IDEALISME
BERFUNGSI SEBAGAI :
• Guru adalah personifikasi dari kenyataan anak didik.
• Guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa.
• Guru haruslah menguasai teknik mengajar secara baik.
• Guru haruslah menjadi pribadi yang baik, sehingga disegani oleh murid.
• Guru menjadi teman dari para muridnya.
• Guru harus menjadi pribadi yang mampu membangkitkan gairah murid untuk belajar.
• Guru harus bisa menjadi idola para siswa.
• Guru harus rajin beribadah, sehingga menjadi insan kamil yang bisa menjadi teladan
para siswanya
• Guru harus menjadi pribadi yang komunikatif.
• Guru harus mampu mengapresiasi terhadap subjek yang menjadi bahan ajar yang
diajarkannya.
• Tidak hanya murid, guru pun harus ikut belajar sebagaimana para siswa belajar
• Guru harus merasa bahagia jika anak muridnya berhasil.
• Guru haruslah bersikap dmokratis dan mengembangkan demokrasi.