SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MAKALAH

    DISAIN UV 3 in I UNTUK MEREDUKSI POPULASI BAKTERI
            PADA PENYEDIAAN AIR SKALA BESAR

DESIGN OF 3 IN 1 ULTRAVIOLET TO REDUCE BACTERIA POPULATION
                 ON HIGH SCALE WATER SUPPLY




                             Oleh :
                Nana S.S. Udi Putra, S.Hut, M.Si.
                          Fauzia, S.Pi
                       Samsul Bahri, S.Pi
                            Tamrin




          DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
        DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
            BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR
                          2008
                                                             1
DISAIN UV 3 in I UNTUK MEREDUKSI POPULASI BAKTERI PADA PENYEDIAAN AIR SKALA
                                       BESAR 1

                                  Nana S.S. Udi Putra2, Fauzia3, Samsul Bahri2, Tamrin4
                                           E-mail : nana_ssup@yaho.com
                                          Balai Budidaya Air Payau Takalar

                                                            Abstrak

       Sentuhan teknologi sterilisasi dengan menggunakan sinar UV telah menghasilkan dampak yang
baik bagi keberhasilan kegiatan budidaya, akan tetapi perlu inovasi-inovasi untuk mengatasi masalah
tingginya kebutuhan suplai air dalam waktu yang cepat. Oleh karena itu dibuat model ultraviolet “three
in one” yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui
kemampuan reduksi populasi bakteri patogen dari disain UV three in one. Metode yang digunakan
adalah dengan mengalirkan air secara gravitasi dari reservoar yang dilewatkan melalui dua UV tree in
one pada 4 kecepatan berbeda (33,26 ton/jam, 32,61 ton/jam, 29,18 ton/jam, dan 17,46 ton/jam) dengan
memanfaatkan sistem buka tutup keran air. Populasi bakteri pada sampel air (sebelum dan sesudah
melalui UV) diidentifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kecepatan tertinggi (33,26 ton/jam) sinar
UV mampu mereduksi bakteri jenis Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp sebanyak 49,1
%, 40,3 % dan 36,2%. Pada kecepatan terendah (17,46 ton/jam) bakter-bakteri tersebut mampu
direduksi berturut-turut hingga 100%, 78 % dan 88%. Bakteri yang paling mudah direduksi dengan UV
adalah jenis Vibrio harvei, dimana bakteri jenis ini mampu di hilangkan secara total pada kecepatan 32,
61 ton/jam. Disain UV three in one cukup efisien untuk mengontrol populasi bakteri patogen pada
penyediaan air skala besar.

Kata kunci : disain UV, three in one,


                DESIGN OF 3 IN 1 ULTRAVIOLET TO REDUCE BACTERIA POPULATION
                                 ON HIGH SCALE WATER SUPPLY

                                                           Abstrct

          Sterilization technology used ultraviolet was had a good resulted in aquaculture successfully, but
it still need several inovations for solving of the high requirement water supply in a moment. Therefore
was made “three in one UV design” solved that problem. This engineering was aimed to know the
reduction capability of population pathogen bacteria of three in one UV design. Method used is passed
water media by gravitation system from the reservoar on two of three in one UV designs in 4 water flows
different (33,26 t/hr, 32,61 t/hr, 29,18 t/hr, dan 17,46 t/hr). The bacteria population of water sampel
(before and after pass ultraviolet) was identified. The result showed that the higher water flow (33,26
t/hr) was able to reduce the bacteria population of Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp
about 49,1 %, 40,3 % and 36,2% respectively. In the lowwer (17,46 t/hr) was able to reduct the bacteria
population of Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp about 100 %, 78 % and 88%
respectively. Vibrio harvei is themost easy to reduct by UV, it could be reducted untill 100 % on water
flow of 32,61 t/hr, So three in one UV design was efficien for controlling bacteria pathogen in high scale
water supply.

Key words : UV design, three in one

1
  Makalah disampaikan pada Indonesian Aquaculture 2008, Malioboro Jogjakarta
2
  Calon Perekayasa BBAP Takalar
3
  Perekayasa Muda BBAP Takalar
4
  Calon Litkayasa BBAP Takalar
                                                                                                          2
I.     PENDAHULUAN



Latar Belakang

        Peningkatan aktivitas di suatu wilayah menyebabkan terdegradasinya kualitas lingkungan perairan,
sehingga tekanan bagi kelangsungan hidup hewan air di dalamnya semakin besar. Karena air adalah faktor vital
bagi kehidupan ikan. Air sebagai media kehidupan bagi ikan bersifat pasif, akan menerima berbagai intervensi
baik faktor fisik maupun biologi. Sehingga peran pembudidaya menjadi sangat besar dalam mempertahankan
kualitas air bagi media ikan budidaya. Pilihan tersebut bisa dilakukan dengan mencari sumber air yang masih baik
atau dengan memberikan perlakuan terhadap media air yang semakin terbatas.

       Seiring dengan perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk membuat pilihan untuk mencari
sumber air yang masih bersih juga sama-sama memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga alternatif kedua
menjadi pilihan bagi pembudidaya. Sejumlah jenis bakteri yang berbahaya bagi kehidupan ikan budidaya sudah
ditemukan pada sumber air budidaya. Bahkan hasil monitoring laboratorium kesehatan ikan BBAP Takalar
mengidentifikasi bahwa bakteri-bakteri patogen disekitar lokasi budidaya telah resisten terhadap obat antibiotik
pada dosis tertentu, sehingga perlu dosis yang lebih tinggi untuk mematikannya.

        Salah satu faktor yang dapat menghambat kelangsungan hidup ikan budidaya adalah serangan patogen,
selain bisa karena faktor fisika dan kimia air media. Patogen merupakan agen biologi yang penyebabkan
munculnya penyakit atau infeksi penyakit (Pillay, 1990). Secara umum lingkungan perairan selalu memiliki potensi
terdapatnya patogen, apalagi kondisi lingkungan perairan mendukung untuk munculnya patogen. Di lain pihak
bakteri mempunyai rang kondisi lingkungan yang lebar seperti suhu, pH, kandungan garam yang tinggi (Post,
1987), bahkan bisa membentuk flagela atau kapsul pada kondisi paling jelek sekalipun dan akan muncul dan aktif
kembali ketika kondisi lingkungan mendukung. Bakteri patogen bersifat saprofit dan menyerang ikan ketika ikan
dalam kondisi yang tidak fit atau seimbang, defisiensi nutrisi (Post, 1987).

        Bakteri yang dikenali bisa menjadi patogen bagi hewan air budidaya adalah berasal dari genus Vibrio,
Flexybacter, Pseudomonas, Edwardsiella, Yersinia, Pasteurella, Aeromonas, Alteromonas, Flurobacterium,
Clostridium, Reibacterium, Streptococus, Mycobacterium, dan Nocardia (Roberts, 1989). Beberapa genus
diantaranya seperti, Vibrio, flexibacter, Pseudomonas dan Aeromonas banyak ditemukan di perairan pantai
Takalar (Udi Putra, et. Al., 2006).

         Pemanfaatan disinfektan banyak dilakukan untuk mereduksi kehadiran bakteri pada media budidaya
seperti penggunaan klorin, monoklorin, klorin oksida, sinar ultraviolet (UV), ozon, dan campuran oksidan
(Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). Penggunaan sistem UV adalah salah pilihan terbaik untuk mengatasi
permasalahan patogen bagi ikan budidaya dengan dampak yang tidak ada bagi lingkungan. Lampu-lampu UV
yang saat ini dibuat sudah sangat efektif berfungsi menginaktifasi mikroorganisma, karena mampu menghasilkan
panjang gelombang 254 nm dengan merkuri bertekanan rendah (Aquatic Eco-systems, Inc., 2005). Sinar UV
effektif dalam menginaktifasi mikroorganisma patogen seperti bakteri, virus dan protozoa Lechevallier dan Kwok-
Keung Au, 2004).

        Sinar UV akan menyerang thymine yang ada di dalam DNA dan RNA karena bahan tersebut sangat
reaktif terhadap sinar ultraviolet terutama dalam bentuk dimer (thyamine-thyamine double bond). Radiasi ini
berdampak pada proses transkripsi dan duplikasinya terganggu dan menjadi kacau, sehingga mikroorganisma
menjadi steril (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004).

      BBAP Takalar telah berhasil mendesain sistem disinfektan dengan menggunakan lampu UV yang
mengadopsi sistem dari produsen-produsen import. Produsen import yang mahal membuat kesulitan bagi
pembudidaya-pembudidaya skala kecil untuk diaplikasikan. Akan tetapi permasalahan tersebut saat ini bisa di
pecahkan dengan adanya sistem UV dengan sistem knock down dengan memanfaatkan pipa PVC, dimana ketika
lampu UV sudah turun kemampuannya atau dilakukan perawatan, lampu UV bisa diganti atau dibersihkan.



                                                                                                              3
Efektivitas cahaya UV akan sangat bergantung pada tingkat interaksi antara patogen dan cahaya UV itu
sendiri, oleh karena itu sangat berkaitan dengan kecepatan aliran air, intensitas cahaya UV, jarak antara patogen
dengan sumber cahaya UV.

       Lampu tunggal yang dipasang pada pipa PVC berdiameter 2.5’ mampu mereduksi bakteri patogen yang
ditemukan di dalam air media hingga 70% dari total bakteri pada kecepatan aliran 1.67 L/det (Putra, et.al., 2006),
dan bahkan bakteri jenis Felxybacter sp inaktif hingga 85.5% dan jenis Vibrio sp, 100 % tidak aktif lagi pada
kecepatan yang sama (Putra, et.al., 2006).

        Kebutuhan suplai air yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat seperti pada kegiatan pembenihan
skala besar tanpa resirkulasi, membutuhkan sistem disinfektan yang sama namun tetap mampu mereduksi
sejumlah bakteri patogen yang masuk ke dalam media air budidaya. Sehingga dengan kebutuhan tersebut perlu
disain yang tepat yang mana desain sistem UV yang mampu merespon kebutuhan-kebutuhan tersebut namun
tetap dapat mereduksi patogen di dalam media air budidaya.

1.2. Tujuan

      Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui daya reduksi populasi bakteri patogen dari disinfektan UV 3 in i
pada kecepatan suplai air tinggi.

1.3. Sasaran

       Diperoleh informasi yang akurat mengenai kemampuan UV pada kecepatan dan volume air yang lebih
besar sehingga penggunaan UV akan lebih efisien.




                                        II.    BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

       Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan September 2007, dengan tempat kegiatan uji perekayasaan
di BBAP Takalar dan analisa bakteri patogen dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP
Takalar.

Bahan dan Alat

       Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu set ultraviolet modifikasi BBAP
Takalar, yang terdiri atas 3 lampu ultraviolet 36 watt yang di pasang di dalam tabung pipa VPC berdiameter 8
inch (Gambar 1 dan 2). Yang telah dipasang satu rangkaian dengan reservoir air, presure filter di Pembenihan
udang windu. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, kran pengatur kecepatan arus, stopwacth, ember
penampung air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media budidaya. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah air media, kaporit, media agar pembiak bakteri.




                                                                                                                4
Lampu UV Ф 1            Pipa tabung UV
                               “ 40 watt


               Pipa Input/output
               air Ф 2.5”
                                                               1        Pipa Ф 8”
                                                   3


                                                           2




                                      Gambar 1. Penampang UV 3 in 1




                   In let




                                                                                    Out let

                                        Gambar 2. Ultraviolet 3 in 1



Prosedur Kerja

2.3.1. Pengukuran kecepatan arus

       Pada tahap awal dilakukan pengukuran kecepatan arus air dengan membuka seluruh kran air dan
setengah dari jumlah kran yang tersedia. Pengukuran kecepatan dilakukan 3 kali pengulangan sehinga diperoleh
kecepatan arus rata-rata. Kecepatan air diperoleh dengan mengukur volume air yang berkurang ketika kran di
buka. Kecepatan yang diperoleh adalah 33.61, 32.26, 29.18, dan 17.46 Ton/Jam.

2.3.2. Pengambilan contoh air

       Pengambilan contoh air dilakukan setiap 1 minggu sekali dan dilakukan tiga kali pengambilan sampel
(Minggu ke-1 - ke-3), meliputi contoh air awal (tanpa UV) dan contoh air pada kecepatan air yang berbeda.
Dengan demikian Perlu 5 contoh air setiap periode pengambilan atau 15 contoh air untuk 3 kali pengamatan
(Tabel 1.).
                                                                                                          5
Tabel 1. Rancangan disain pengambilan contoh.


                                          Pengambilan Contoh
             Periode   Kontrol      33.61      32.26       29.18        17.46        Keterangan
                                    Ton/jam    Ton/Jam     Ton/Jam      Ton/Jam
                I           1           1           1          1           1        Minggu ke-1
               II           1           1           1          1           1        Minggu ke-2
               III          1           1           1          1           1        Minggu ke-3
             Jumlah         3           3           3          3           3

       Pengambilan contoh menggunakan wadah yang telah diseterilkan. Pada saat pengambilan contoh air
berdasarkan kecepatan air, terlebih dahulu wadah steril dibilas dengan dengan air sesuai air pada masing-masing
kecepatan yang berbeda. Contoh-contoh sampel tersebut kemudian diidentifikasi di Laboratoriuk Uji BBAP
Takalar pada Laboratorium kesehatan Ikan.

2.3. Analisis data

       Jenis bakteri patogen yang diidentifikasi adalah jenis Vibrio sp, Flavobakterium, dan Aeromonas, di
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar. Perekayasaan yang dilakukan berdasarkan perlakuan
kecepatan air yang akan dilihat pengaruhnya terhadap daya reduksi bakteri. Analisis dilakukan hanya dengan
melakukan tampilan tabulasi dan grafik untuk bisa menggambarkan daya reduksi UV 3 in 1 pada beberapa
kecepatan air.




                                     III.   HASIL DAN PEMBAHASAN



         Faktor penentu dalam daya reduksi populasi bakteri sangat bergantung pada jenis bakteri, jarak bakteri
dengan sumber cahaya UV, intensitas cahaya UV, waktu interaksi dengan cahaya UV (kecepatan aliran air) dan
kekeruhan air (LeChevallier and Kwok-Keung Au. 2004). Sehingga perlu disain yang tepat sesuai dengan
kebutuhan akan tetapi mempunyai kemampuan yang tetap optimal. Dari tiga jenis populasi bakteri hasil
identifikasi awal (kontrol) dari reservoar/penampungan sistem pembenihan udang vaname memperlihatkan
adanya perbedaan jumlah kepadatan. Bakteri yang diidentifikasi adalah Vibrio harvei Aeromonas, dan
Flavobakterium, dengan kepadatan rata-rata berturut-turut adalah, 4.61 X 103, 6.52 X 103, dan 9.95 X 103 CFU/ml.
Nampak bahwa kepadatan terbesar dari 3 jenis yang dapat diidentifikasi adalah jenis Flavobakterium, disusul
kemudian oleh jenis Aeromonas dan Vibrio harvei. Jenis Vibrio harvei bisa menyebabkan sangat kematian bagi
hewan piaraan ketika populasinya melebihi 103 CFU/ml dan jenis ini merupakan jenis yang bakteri yang menjadi
momok yang menakutkan bagi perusahaan pembenihan karena sangat mematikan. Pengamatan pada sistem
pembenihan di BBAP Takalar jenis Vibrio ini menyerang jenis udang, kerapu, dan kepiting bakau serta rajungan.

        Serangan Bakteri Vibrio membuka jalan atas serangan kedua jenis bakteri Flavobacterium dan
Aeromonas serta kemungkinan jenis lainnya. Sehingga kedua jenis tersebut lebih bersifat opportunitis karena
sangat bergantung pada penyerangan jenis Vibrio atau ketika benar-benar hewan piaraan benar-benar tidak
kondisi fit lagi. Dengan demikian kondisi kualitas air di dalam reservoar pembenihan BBAP Takalar tidak lagi
aman karena seperti halnya hasil pengujian sebelumnya menunjukkan bahwa bakteri jenis lainnya yang tidak
teridentifikasi populasinya mencapai 76% dari populasi total (Udi Putra et.al 2007). Bahkan hasil monitoring
laboratorium kesehatan ikan menunjukkan bahwa bakteri-bakteri di sekitar lokasi budidaya telah resisten
terhadap obat antibiotik pada dosis tertentu (Udi Putra et.al 2007).

       Data hasil pengujian pada UV 3 in 1 menunjukkan hasil bahwa pada kecepatan tertinggi yakni 33.26
ton/Ha UV hanya mampu mereduksi populasi jenis Vibrio, Aeromonas, dan Flavobacterium berturut-turut hingga
                                                                                                              6
mencapai 49,1%, 40,3%, dan 36,2 % dan pada kecepatan terkecil yakni di 17,46 ton/Jam UV mampu mereduksi
populasi bakteri-bakteri tersebut mencapai 100%, 78,6% dan 88,7% (Gambar 3). Kecenderungan menunjukkan
semakin lambat kecepatan air kemampuan reduksi populasi semakin kuat. Bila dibanding dengan hasil uji coba
pada disain UV dengan diameter 2,5 inch dengan kecepatan 1.67 L/det atau 0.5 Ton/Jam dimana mampu
mereduksi total bakteri hingga 70% bahkan jenis Vibrio tidak ditemukan lagi (Udi Putra et. al, 2007), maka
kecepatan maksimum 33,26 Ton/Jam atau 66.52 kali lebih cepat mampu mereduksi populasi bakteri jenis Vibrio
hingga 49% dan pada kecepatan terendah di 17,46 Ton/Jam atau 34.92 kali lebih cepat mampu mereduksi
populasi jenis Vibrio, Aeromonas, dan Flavobacterium mencapai 100%, 78,6% dan 88,7%. Sehingga menjadi
jelas bahwa disain UV 3 in 1 memberikan kemampuan yang sangat menakjubkan.

       Proses yang terjadi dalam deaktifasi mikroba adalah karena kelompok protein thyamine sebagai penyusun
DNA dan RNA sangat reaktif terhadap sinar UV. Sinar UV merusak proses transkirpsi dan duplikasi asam nukleat
sehingga mikroorganisma tersebut menjadi steril dan tidak aktif (LeChevallier and Kwok-Keung Au, 2004). Pada
dosis rendah maka RNA dan DNA bisa tidak aktif, namun bisa kembali aktif bila terjadi photoreaktifasi pada
kondisi ada cahaya dan atau aktifasi gelap pada kondisi tidak ada cahaya. Sehingga untuk menjaga agar tidak
kembali aktif perlu dosis yang tepat.

                                               120


                                                                          98.9                      100.0                 100.0
                                               100                                                                                       88.7

                                                                                                                   81.7
                       Kemampuan reduksi (%)




                                                                                                                                  78.6
                                               80
                                                                                        72.4
                                                                                                            66.8

                                               60
                                                     49.1                        50.5

                                                            40.3
                                               40                  36.2




                                               20



                                                0
                                                        33,26                32,61                      29,18                 17,46
                                                                            Kecepatan aliran (Ton/Jam )

                                                                          Vibrio        Aeromonas     Flavobacterium



       Gambar 3. Kemampuan reduksi populasi bakteri sinar UV model 3 in 1 pada kecepatan berbeda.

        Pada ke empat kecepatan aliran air yang diujikan tersebut menunjukkan bahwa jenis bakteri Vibrio adalah
jenis bakteri yang paling rentan terhadap cahaya UV sepertihalnya pada pengujian UV model sebelumnya (Udi
Putra, et.al., 2007), kemudian disusul oleh jenis Flavobakterium, dan Aeromonas. Pada kecepatan 32.16
Ton/Jam populasi bakteri Vibrioa telah mampu direduksi hingga 98.9 % sedangkan kedua jenis lainnya hanya
mencapai 72.4 % dan 50.5 % saja. Dan secara keseluruhan ketiga jenis bakteri tersebut mampu direduksi hingga
lebih dari 75% pada kecepatan 17.46 Ton/Jam dan tentunya akan semakin besar daya reduksinya bila
kecepatnnya dikurangi. Begitu juga halnya dengan jenis bakteri lainnya. Secara keseluruhan bakteri yang ada di
sumber air media akan dapat deaktifasi dengan memperlambat aliran air media (memperlama interaksi cahaya
dan bakteri).

       Dari hasil pengukuran tersebut menjelaskan bahwa selain faktor-faktor waktu interaksi, intensitas cahaya,
jarak baketeri, dan jenis bakteri nampak bahwa kepadatan menjadi faktor penting. Pada Gambar 2
memperlihatkan bahwa pada kecepatan tinggi yakni di 33,26 dan 32.61 Ton/Jam dimana populasi bakteri
Flavobakterium sebesar 9.95 X 103 CFU/ml dan populasi bakteri Aeromonas 6.52 X 103 CFU/ml hanya
populasinya tetap pada urutan yang sama (pertama dan kedua) yakni 6.35 X 103 dan 3.9 X 103 CFU/ml atau
hanya mampu diresuksi 36.2 % dan 40.3 % saja (Gambar 3) berbeda ketika populasinya lebih rendah dari 6.35 X
                                                                                                                                                7
103 CFU/ml menunjukan bahwa karakter jenis bakteri sangat menonjol. Hubungan antara populasi bakteri
dengan kecepatan aliran air dapat dilihat pada Gambar 4.

                                                       12000


                                                       10000
                                                                                                                     Vibrio




                           Populasi Bakteri (CFU/ml)
                                                                                                                     Aeromonas
                                                        8000
                                                                                                                     Flavobacterium

                                                        6000


                                                        4000


                                                        2000


                                                          0
                                                               initial          33,26            32,61          29,18             17,46
                                                                                        Kecepatan aliran (Ton/Jam)




                 Gambar 4. Populasi Bakteri setelah melalui UV 3 in 1 pada kecepatan berbeda



                                                                              IV.        KESIMPULAN



       Populasi bakteri jenis Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp, pada kecepatan tertinggi
(33.26 Ton/Jam) dapat direduksi hingga mencapai dari 49, 40 dan 36% dan mencapai 100, 78 dan 88 % pada
kecepatan 17.46 ton/jam. Dengan demikian UV model 3 in 1 efektif dalam mereduksi populasi bakteri untuk
tujuan penyediaan air kapasitas besar terutama dalam mereduksi jenis bakteri Vibrio harvei.



                                                                         V.         DAFTAR PUSTAKA



Aquatic Eco-systems, Inc. 2005. Master Catalog.
Jager, J.H. 1967. Introduction to Research in UV Photobiology. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall, Inc.
LeChevallier Mark K and Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen Control : Process Efficiency in
       Achieving Safe Drinking Water. World Health Organization and IWA Publishing. London
Pillay T.V.R. 1990. Aquculture: Principles and Practices. Fishing News Book. London.
Post, George. 1987. Textbook of Fish Health. Revised and expanded Edition. T.F.H. Publications Inc. USA.
Roberts, Ronald, J. 1989. Fish Pathology. 2nd Edition. Bailliere Tindall. London.
Udi Putra Nana SS, M. Syaichudin, Farida S, Suarni, Hasmawati, M. Syahrir, Naomi, Tamrin, M, Arsyad. 2007.
         Efektivitas Ultraviolet dalam mereduksi Bakteri Patogen di dalam media air budidaya. Prosiding
         Indonesian Aquacultur Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Bali 2007.




                                                                                                                                          8

More Related Content

What's hot

Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganAri Sugiarto
 
Bioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkunganBioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkunganAgus Candra
 
Peran cyanobacteria dalam kehidupan manusia
Peran cyanobacteria dalam kehidupan manusiaPeran cyanobacteria dalam kehidupan manusia
Peran cyanobacteria dalam kehidupan manusiaBagas Daliyanto
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanBBAP takalar
 
RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...
RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...
RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...Repository Ipb
 
PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...
PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...
PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...Repository Ipb
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjebahriah imam
 
Parameter biologis pencemaran lingkungan
Parameter biologis pencemaran lingkunganParameter biologis pencemaran lingkungan
Parameter biologis pencemaran lingkunganNurlaila Sari
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Avi II
 
VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...
VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...
VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...Repository Ipb
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikantrisnawahyu
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...Repository Ipb
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasarnaryati
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawanPT. SASA
 

What's hot (20)

Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
Bioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkunganBioindikator kualitas lingkungan
Bioindikator kualitas lingkungan
 
Peran cyanobacteria dalam kehidupan manusia
Peran cyanobacteria dalam kehidupan manusiaPeran cyanobacteria dalam kehidupan manusia
Peran cyanobacteria dalam kehidupan manusia
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
 
RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...
RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...
RESPON TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.)TERHADAP PAPARAN RADIASI U...
 
PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...
PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...
PENGARUH PEMBERIAN SUKROSA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN PROBIOTIK TERHADAP DINAM...
 
2 bl00848
2 bl008482 bl00848
2 bl00848
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
 
Parameter biologis pencemaran lingkungan
Parameter biologis pencemaran lingkunganParameter biologis pencemaran lingkungan
Parameter biologis pencemaran lingkungan
 
biologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawarbiologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawar
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kualitas lingkungan
Kualitas lingkunganKualitas lingkungan
Kualitas lingkungan
 
EUTROFIKASI (BIOLOGI)
EUTROFIKASI (BIOLOGI)EUTROFIKASI (BIOLOGI)
EUTROFIKASI (BIOLOGI)
 
Lingkungan
LingkunganLingkungan
Lingkungan
 
Makalah mey
Makalah meyMakalah mey
Makalah mey
 
VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...
VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...
VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLI...
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
 
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
PERANAN KEONG BAKAU, Telescopium telescopium L., SEBAGAI BIOFILTER DALAM PENG...
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
 

Similar to UV 3 in 1 Reduces Bacteria

Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
Kemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  BakteriKemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  Bakteri
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis BakteriBBAP takalar
 
TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)
TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)
TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)Nur Sa'di
 
Buklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangBuklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangPixell Design
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxthobiaspopodje
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahFez Na
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaAnjas Asmara, S.Si
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGAALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGAJosua Sitorus
 
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...Resky Ervaldi Saputra
 
Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf
Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdfKelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf
Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdfAlyaRizqiNabilah
 

Similar to UV 3 in 1 Reduces Bacteria (20)

Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
Kemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  BakteriKemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  Bakteri
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
 
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
 
TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)
TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)
TOXIN OF CYANOBACTER (Fresh Water)
 
Buklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangBuklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya Udang
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
 
Dampak poly β-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...
Dampak poly β-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...Dampak poly β-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...
Dampak poly β-hydroxybutirate pada pemeliharaan larva udang galah macrobrachi...
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
 
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGAALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogen
 
Identifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogenIdentifikasi bakteri patogen
Identifikasi bakteri patogen
 
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
Pemanfaatan Sampah Organik dan Effective Microorganisms dalam Meningkatkan Da...
 
Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf
Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdfKelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf
Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf
 

More from BBAP takalar

Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangBBAP takalar
 
Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangBBAP takalar
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas airBBAP takalar
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBBAP takalar
 
Budidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBudidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBBAP takalar
 
Performa 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakPerforma 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakBBAP takalar
 
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBudidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBBAP takalar
 
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
Identifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  BoneIdentifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  Bone
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime BoneBBAP takalar
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A HBBAP takalar
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge SederhanaBBAP takalar
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanBBAP takalar
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesBBAP takalar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesBBAP takalar
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008BBAP takalar
 

More from BBAP takalar (17)

Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
 
Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambak
 
Budidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBudidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambak
 
Performa 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakPerforma 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambak
 
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBudidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
 
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
Identifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  BoneIdentifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  Bone
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
 
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas  Filter Cartridge SederhanaEfektivitas  Filter Cartridge Sederhana
Efektivitas Filter Cartridge Sederhana
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008
 

Recently uploaded

1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 

UV 3 in 1 Reduces Bacteria

  • 1. MAKALAH DISAIN UV 3 in I UNTUK MEREDUKSI POPULASI BAKTERI PADA PENYEDIAAN AIR SKALA BESAR DESIGN OF 3 IN 1 ULTRAVIOLET TO REDUCE BACTERIA POPULATION ON HIGH SCALE WATER SUPPLY Oleh : Nana S.S. Udi Putra, S.Hut, M.Si. Fauzia, S.Pi Samsul Bahri, S.Pi Tamrin DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR 2008 1
  • 2. DISAIN UV 3 in I UNTUK MEREDUKSI POPULASI BAKTERI PADA PENYEDIAAN AIR SKALA BESAR 1 Nana S.S. Udi Putra2, Fauzia3, Samsul Bahri2, Tamrin4 E-mail : nana_ssup@yaho.com Balai Budidaya Air Payau Takalar Abstrak Sentuhan teknologi sterilisasi dengan menggunakan sinar UV telah menghasilkan dampak yang baik bagi keberhasilan kegiatan budidaya, akan tetapi perlu inovasi-inovasi untuk mengatasi masalah tingginya kebutuhan suplai air dalam waktu yang cepat. Oleh karena itu dibuat model ultraviolet “three in one” yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kemampuan reduksi populasi bakteri patogen dari disain UV three in one. Metode yang digunakan adalah dengan mengalirkan air secara gravitasi dari reservoar yang dilewatkan melalui dua UV tree in one pada 4 kecepatan berbeda (33,26 ton/jam, 32,61 ton/jam, 29,18 ton/jam, dan 17,46 ton/jam) dengan memanfaatkan sistem buka tutup keran air. Populasi bakteri pada sampel air (sebelum dan sesudah melalui UV) diidentifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kecepatan tertinggi (33,26 ton/jam) sinar UV mampu mereduksi bakteri jenis Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp sebanyak 49,1 %, 40,3 % dan 36,2%. Pada kecepatan terendah (17,46 ton/jam) bakter-bakteri tersebut mampu direduksi berturut-turut hingga 100%, 78 % dan 88%. Bakteri yang paling mudah direduksi dengan UV adalah jenis Vibrio harvei, dimana bakteri jenis ini mampu di hilangkan secara total pada kecepatan 32, 61 ton/jam. Disain UV three in one cukup efisien untuk mengontrol populasi bakteri patogen pada penyediaan air skala besar. Kata kunci : disain UV, three in one, DESIGN OF 3 IN 1 ULTRAVIOLET TO REDUCE BACTERIA POPULATION ON HIGH SCALE WATER SUPPLY Abstrct Sterilization technology used ultraviolet was had a good resulted in aquaculture successfully, but it still need several inovations for solving of the high requirement water supply in a moment. Therefore was made “three in one UV design” solved that problem. This engineering was aimed to know the reduction capability of population pathogen bacteria of three in one UV design. Method used is passed water media by gravitation system from the reservoar on two of three in one UV designs in 4 water flows different (33,26 t/hr, 32,61 t/hr, 29,18 t/hr, dan 17,46 t/hr). The bacteria population of water sampel (before and after pass ultraviolet) was identified. The result showed that the higher water flow (33,26 t/hr) was able to reduce the bacteria population of Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp about 49,1 %, 40,3 % and 36,2% respectively. In the lowwer (17,46 t/hr) was able to reduct the bacteria population of Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp about 100 %, 78 % and 88% respectively. Vibrio harvei is themost easy to reduct by UV, it could be reducted untill 100 % on water flow of 32,61 t/hr, So three in one UV design was efficien for controlling bacteria pathogen in high scale water supply. Key words : UV design, three in one 1 Makalah disampaikan pada Indonesian Aquaculture 2008, Malioboro Jogjakarta 2 Calon Perekayasa BBAP Takalar 3 Perekayasa Muda BBAP Takalar 4 Calon Litkayasa BBAP Takalar 2
  • 3. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan aktivitas di suatu wilayah menyebabkan terdegradasinya kualitas lingkungan perairan, sehingga tekanan bagi kelangsungan hidup hewan air di dalamnya semakin besar. Karena air adalah faktor vital bagi kehidupan ikan. Air sebagai media kehidupan bagi ikan bersifat pasif, akan menerima berbagai intervensi baik faktor fisik maupun biologi. Sehingga peran pembudidaya menjadi sangat besar dalam mempertahankan kualitas air bagi media ikan budidaya. Pilihan tersebut bisa dilakukan dengan mencari sumber air yang masih baik atau dengan memberikan perlakuan terhadap media air yang semakin terbatas. Seiring dengan perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk membuat pilihan untuk mencari sumber air yang masih bersih juga sama-sama memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga alternatif kedua menjadi pilihan bagi pembudidaya. Sejumlah jenis bakteri yang berbahaya bagi kehidupan ikan budidaya sudah ditemukan pada sumber air budidaya. Bahkan hasil monitoring laboratorium kesehatan ikan BBAP Takalar mengidentifikasi bahwa bakteri-bakteri patogen disekitar lokasi budidaya telah resisten terhadap obat antibiotik pada dosis tertentu, sehingga perlu dosis yang lebih tinggi untuk mematikannya. Salah satu faktor yang dapat menghambat kelangsungan hidup ikan budidaya adalah serangan patogen, selain bisa karena faktor fisika dan kimia air media. Patogen merupakan agen biologi yang penyebabkan munculnya penyakit atau infeksi penyakit (Pillay, 1990). Secara umum lingkungan perairan selalu memiliki potensi terdapatnya patogen, apalagi kondisi lingkungan perairan mendukung untuk munculnya patogen. Di lain pihak bakteri mempunyai rang kondisi lingkungan yang lebar seperti suhu, pH, kandungan garam yang tinggi (Post, 1987), bahkan bisa membentuk flagela atau kapsul pada kondisi paling jelek sekalipun dan akan muncul dan aktif kembali ketika kondisi lingkungan mendukung. Bakteri patogen bersifat saprofit dan menyerang ikan ketika ikan dalam kondisi yang tidak fit atau seimbang, defisiensi nutrisi (Post, 1987). Bakteri yang dikenali bisa menjadi patogen bagi hewan air budidaya adalah berasal dari genus Vibrio, Flexybacter, Pseudomonas, Edwardsiella, Yersinia, Pasteurella, Aeromonas, Alteromonas, Flurobacterium, Clostridium, Reibacterium, Streptococus, Mycobacterium, dan Nocardia (Roberts, 1989). Beberapa genus diantaranya seperti, Vibrio, flexibacter, Pseudomonas dan Aeromonas banyak ditemukan di perairan pantai Takalar (Udi Putra, et. Al., 2006). Pemanfaatan disinfektan banyak dilakukan untuk mereduksi kehadiran bakteri pada media budidaya seperti penggunaan klorin, monoklorin, klorin oksida, sinar ultraviolet (UV), ozon, dan campuran oksidan (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). Penggunaan sistem UV adalah salah pilihan terbaik untuk mengatasi permasalahan patogen bagi ikan budidaya dengan dampak yang tidak ada bagi lingkungan. Lampu-lampu UV yang saat ini dibuat sudah sangat efektif berfungsi menginaktifasi mikroorganisma, karena mampu menghasilkan panjang gelombang 254 nm dengan merkuri bertekanan rendah (Aquatic Eco-systems, Inc., 2005). Sinar UV effektif dalam menginaktifasi mikroorganisma patogen seperti bakteri, virus dan protozoa Lechevallier dan Kwok- Keung Au, 2004). Sinar UV akan menyerang thymine yang ada di dalam DNA dan RNA karena bahan tersebut sangat reaktif terhadap sinar ultraviolet terutama dalam bentuk dimer (thyamine-thyamine double bond). Radiasi ini berdampak pada proses transkripsi dan duplikasinya terganggu dan menjadi kacau, sehingga mikroorganisma menjadi steril (Lechevallier dan Kwok-Keung Au, 2004). BBAP Takalar telah berhasil mendesain sistem disinfektan dengan menggunakan lampu UV yang mengadopsi sistem dari produsen-produsen import. Produsen import yang mahal membuat kesulitan bagi pembudidaya-pembudidaya skala kecil untuk diaplikasikan. Akan tetapi permasalahan tersebut saat ini bisa di pecahkan dengan adanya sistem UV dengan sistem knock down dengan memanfaatkan pipa PVC, dimana ketika lampu UV sudah turun kemampuannya atau dilakukan perawatan, lampu UV bisa diganti atau dibersihkan. 3
  • 4. Efektivitas cahaya UV akan sangat bergantung pada tingkat interaksi antara patogen dan cahaya UV itu sendiri, oleh karena itu sangat berkaitan dengan kecepatan aliran air, intensitas cahaya UV, jarak antara patogen dengan sumber cahaya UV. Lampu tunggal yang dipasang pada pipa PVC berdiameter 2.5’ mampu mereduksi bakteri patogen yang ditemukan di dalam air media hingga 70% dari total bakteri pada kecepatan aliran 1.67 L/det (Putra, et.al., 2006), dan bahkan bakteri jenis Felxybacter sp inaktif hingga 85.5% dan jenis Vibrio sp, 100 % tidak aktif lagi pada kecepatan yang sama (Putra, et.al., 2006). Kebutuhan suplai air yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat seperti pada kegiatan pembenihan skala besar tanpa resirkulasi, membutuhkan sistem disinfektan yang sama namun tetap mampu mereduksi sejumlah bakteri patogen yang masuk ke dalam media air budidaya. Sehingga dengan kebutuhan tersebut perlu disain yang tepat yang mana desain sistem UV yang mampu merespon kebutuhan-kebutuhan tersebut namun tetap dapat mereduksi patogen di dalam media air budidaya. 1.2. Tujuan Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui daya reduksi populasi bakteri patogen dari disinfektan UV 3 in i pada kecepatan suplai air tinggi. 1.3. Sasaran Diperoleh informasi yang akurat mengenai kemampuan UV pada kecepatan dan volume air yang lebih besar sehingga penggunaan UV akan lebih efisien. II. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan September 2007, dengan tempat kegiatan uji perekayasaan di BBAP Takalar dan analisa bakteri patogen dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu set ultraviolet modifikasi BBAP Takalar, yang terdiri atas 3 lampu ultraviolet 36 watt yang di pasang di dalam tabung pipa VPC berdiameter 8 inch (Gambar 1 dan 2). Yang telah dipasang satu rangkaian dengan reservoir air, presure filter di Pembenihan udang windu. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, kran pengatur kecepatan arus, stopwacth, ember penampung air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media budidaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air media, kaporit, media agar pembiak bakteri. 4
  • 5. Lampu UV Ф 1 Pipa tabung UV “ 40 watt Pipa Input/output air Ф 2.5” 1 Pipa Ф 8” 3 2 Gambar 1. Penampang UV 3 in 1 In let Out let Gambar 2. Ultraviolet 3 in 1 Prosedur Kerja 2.3.1. Pengukuran kecepatan arus Pada tahap awal dilakukan pengukuran kecepatan arus air dengan membuka seluruh kran air dan setengah dari jumlah kran yang tersedia. Pengukuran kecepatan dilakukan 3 kali pengulangan sehinga diperoleh kecepatan arus rata-rata. Kecepatan air diperoleh dengan mengukur volume air yang berkurang ketika kran di buka. Kecepatan yang diperoleh adalah 33.61, 32.26, 29.18, dan 17.46 Ton/Jam. 2.3.2. Pengambilan contoh air Pengambilan contoh air dilakukan setiap 1 minggu sekali dan dilakukan tiga kali pengambilan sampel (Minggu ke-1 - ke-3), meliputi contoh air awal (tanpa UV) dan contoh air pada kecepatan air yang berbeda. Dengan demikian Perlu 5 contoh air setiap periode pengambilan atau 15 contoh air untuk 3 kali pengamatan (Tabel 1.). 5
  • 6. Tabel 1. Rancangan disain pengambilan contoh. Pengambilan Contoh Periode Kontrol 33.61 32.26 29.18 17.46 Keterangan Ton/jam Ton/Jam Ton/Jam Ton/Jam I 1 1 1 1 1 Minggu ke-1 II 1 1 1 1 1 Minggu ke-2 III 1 1 1 1 1 Minggu ke-3 Jumlah 3 3 3 3 3 Pengambilan contoh menggunakan wadah yang telah diseterilkan. Pada saat pengambilan contoh air berdasarkan kecepatan air, terlebih dahulu wadah steril dibilas dengan dengan air sesuai air pada masing-masing kecepatan yang berbeda. Contoh-contoh sampel tersebut kemudian diidentifikasi di Laboratoriuk Uji BBAP Takalar pada Laboratorium kesehatan Ikan. 2.3. Analisis data Jenis bakteri patogen yang diidentifikasi adalah jenis Vibrio sp, Flavobakterium, dan Aeromonas, di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar. Perekayasaan yang dilakukan berdasarkan perlakuan kecepatan air yang akan dilihat pengaruhnya terhadap daya reduksi bakteri. Analisis dilakukan hanya dengan melakukan tampilan tabulasi dan grafik untuk bisa menggambarkan daya reduksi UV 3 in 1 pada beberapa kecepatan air. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor penentu dalam daya reduksi populasi bakteri sangat bergantung pada jenis bakteri, jarak bakteri dengan sumber cahaya UV, intensitas cahaya UV, waktu interaksi dengan cahaya UV (kecepatan aliran air) dan kekeruhan air (LeChevallier and Kwok-Keung Au. 2004). Sehingga perlu disain yang tepat sesuai dengan kebutuhan akan tetapi mempunyai kemampuan yang tetap optimal. Dari tiga jenis populasi bakteri hasil identifikasi awal (kontrol) dari reservoar/penampungan sistem pembenihan udang vaname memperlihatkan adanya perbedaan jumlah kepadatan. Bakteri yang diidentifikasi adalah Vibrio harvei Aeromonas, dan Flavobakterium, dengan kepadatan rata-rata berturut-turut adalah, 4.61 X 103, 6.52 X 103, dan 9.95 X 103 CFU/ml. Nampak bahwa kepadatan terbesar dari 3 jenis yang dapat diidentifikasi adalah jenis Flavobakterium, disusul kemudian oleh jenis Aeromonas dan Vibrio harvei. Jenis Vibrio harvei bisa menyebabkan sangat kematian bagi hewan piaraan ketika populasinya melebihi 103 CFU/ml dan jenis ini merupakan jenis yang bakteri yang menjadi momok yang menakutkan bagi perusahaan pembenihan karena sangat mematikan. Pengamatan pada sistem pembenihan di BBAP Takalar jenis Vibrio ini menyerang jenis udang, kerapu, dan kepiting bakau serta rajungan. Serangan Bakteri Vibrio membuka jalan atas serangan kedua jenis bakteri Flavobacterium dan Aeromonas serta kemungkinan jenis lainnya. Sehingga kedua jenis tersebut lebih bersifat opportunitis karena sangat bergantung pada penyerangan jenis Vibrio atau ketika benar-benar hewan piaraan benar-benar tidak kondisi fit lagi. Dengan demikian kondisi kualitas air di dalam reservoar pembenihan BBAP Takalar tidak lagi aman karena seperti halnya hasil pengujian sebelumnya menunjukkan bahwa bakteri jenis lainnya yang tidak teridentifikasi populasinya mencapai 76% dari populasi total (Udi Putra et.al 2007). Bahkan hasil monitoring laboratorium kesehatan ikan menunjukkan bahwa bakteri-bakteri di sekitar lokasi budidaya telah resisten terhadap obat antibiotik pada dosis tertentu (Udi Putra et.al 2007). Data hasil pengujian pada UV 3 in 1 menunjukkan hasil bahwa pada kecepatan tertinggi yakni 33.26 ton/Ha UV hanya mampu mereduksi populasi jenis Vibrio, Aeromonas, dan Flavobacterium berturut-turut hingga 6
  • 7. mencapai 49,1%, 40,3%, dan 36,2 % dan pada kecepatan terkecil yakni di 17,46 ton/Jam UV mampu mereduksi populasi bakteri-bakteri tersebut mencapai 100%, 78,6% dan 88,7% (Gambar 3). Kecenderungan menunjukkan semakin lambat kecepatan air kemampuan reduksi populasi semakin kuat. Bila dibanding dengan hasil uji coba pada disain UV dengan diameter 2,5 inch dengan kecepatan 1.67 L/det atau 0.5 Ton/Jam dimana mampu mereduksi total bakteri hingga 70% bahkan jenis Vibrio tidak ditemukan lagi (Udi Putra et. al, 2007), maka kecepatan maksimum 33,26 Ton/Jam atau 66.52 kali lebih cepat mampu mereduksi populasi bakteri jenis Vibrio hingga 49% dan pada kecepatan terendah di 17,46 Ton/Jam atau 34.92 kali lebih cepat mampu mereduksi populasi jenis Vibrio, Aeromonas, dan Flavobacterium mencapai 100%, 78,6% dan 88,7%. Sehingga menjadi jelas bahwa disain UV 3 in 1 memberikan kemampuan yang sangat menakjubkan. Proses yang terjadi dalam deaktifasi mikroba adalah karena kelompok protein thyamine sebagai penyusun DNA dan RNA sangat reaktif terhadap sinar UV. Sinar UV merusak proses transkirpsi dan duplikasi asam nukleat sehingga mikroorganisma tersebut menjadi steril dan tidak aktif (LeChevallier and Kwok-Keung Au, 2004). Pada dosis rendah maka RNA dan DNA bisa tidak aktif, namun bisa kembali aktif bila terjadi photoreaktifasi pada kondisi ada cahaya dan atau aktifasi gelap pada kondisi tidak ada cahaya. Sehingga untuk menjaga agar tidak kembali aktif perlu dosis yang tepat. 120 98.9 100.0 100.0 100 88.7 81.7 Kemampuan reduksi (%) 78.6 80 72.4 66.8 60 49.1 50.5 40.3 40 36.2 20 0 33,26 32,61 29,18 17,46 Kecepatan aliran (Ton/Jam ) Vibrio Aeromonas Flavobacterium Gambar 3. Kemampuan reduksi populasi bakteri sinar UV model 3 in 1 pada kecepatan berbeda. Pada ke empat kecepatan aliran air yang diujikan tersebut menunjukkan bahwa jenis bakteri Vibrio adalah jenis bakteri yang paling rentan terhadap cahaya UV sepertihalnya pada pengujian UV model sebelumnya (Udi Putra, et.al., 2007), kemudian disusul oleh jenis Flavobakterium, dan Aeromonas. Pada kecepatan 32.16 Ton/Jam populasi bakteri Vibrioa telah mampu direduksi hingga 98.9 % sedangkan kedua jenis lainnya hanya mencapai 72.4 % dan 50.5 % saja. Dan secara keseluruhan ketiga jenis bakteri tersebut mampu direduksi hingga lebih dari 75% pada kecepatan 17.46 Ton/Jam dan tentunya akan semakin besar daya reduksinya bila kecepatnnya dikurangi. Begitu juga halnya dengan jenis bakteri lainnya. Secara keseluruhan bakteri yang ada di sumber air media akan dapat deaktifasi dengan memperlambat aliran air media (memperlama interaksi cahaya dan bakteri). Dari hasil pengukuran tersebut menjelaskan bahwa selain faktor-faktor waktu interaksi, intensitas cahaya, jarak baketeri, dan jenis bakteri nampak bahwa kepadatan menjadi faktor penting. Pada Gambar 2 memperlihatkan bahwa pada kecepatan tinggi yakni di 33,26 dan 32.61 Ton/Jam dimana populasi bakteri Flavobakterium sebesar 9.95 X 103 CFU/ml dan populasi bakteri Aeromonas 6.52 X 103 CFU/ml hanya populasinya tetap pada urutan yang sama (pertama dan kedua) yakni 6.35 X 103 dan 3.9 X 103 CFU/ml atau hanya mampu diresuksi 36.2 % dan 40.3 % saja (Gambar 3) berbeda ketika populasinya lebih rendah dari 6.35 X 7
  • 8. 103 CFU/ml menunjukan bahwa karakter jenis bakteri sangat menonjol. Hubungan antara populasi bakteri dengan kecepatan aliran air dapat dilihat pada Gambar 4. 12000 10000 Vibrio Populasi Bakteri (CFU/ml) Aeromonas 8000 Flavobacterium 6000 4000 2000 0 initial 33,26 32,61 29,18 17,46 Kecepatan aliran (Ton/Jam) Gambar 4. Populasi Bakteri setelah melalui UV 3 in 1 pada kecepatan berbeda IV. KESIMPULAN Populasi bakteri jenis Vibrio harvei, Aeromonas sp, dan Flavobacterium sp, pada kecepatan tertinggi (33.26 Ton/Jam) dapat direduksi hingga mencapai dari 49, 40 dan 36% dan mencapai 100, 78 dan 88 % pada kecepatan 17.46 ton/jam. Dengan demikian UV model 3 in 1 efektif dalam mereduksi populasi bakteri untuk tujuan penyediaan air kapasitas besar terutama dalam mereduksi jenis bakteri Vibrio harvei. V. DAFTAR PUSTAKA Aquatic Eco-systems, Inc. 2005. Master Catalog. Jager, J.H. 1967. Introduction to Research in UV Photobiology. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall, Inc. LeChevallier Mark K and Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen Control : Process Efficiency in Achieving Safe Drinking Water. World Health Organization and IWA Publishing. London Pillay T.V.R. 1990. Aquculture: Principles and Practices. Fishing News Book. London. Post, George. 1987. Textbook of Fish Health. Revised and expanded Edition. T.F.H. Publications Inc. USA. Roberts, Ronald, J. 1989. Fish Pathology. 2nd Edition. Bailliere Tindall. London. Udi Putra Nana SS, M. Syaichudin, Farida S, Suarni, Hasmawati, M. Syahrir, Naomi, Tamrin, M, Arsyad. 2007. Efektivitas Ultraviolet dalam mereduksi Bakteri Patogen di dalam media air budidaya. Prosiding Indonesian Aquacultur Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Bali 2007. 8