Dokumen tersebut membahas tentang kualitas lingkungan dan pengaruh aktivitas industri terhadap kerusakan lingkungan. Kualitas lingkungan diukur berdasarkan interaksi antara komponen lingkungan dan dampak aktivitas manusia. Industri ekstraktif seperti pertambangan dan minyak bumi sering menyebabkan kerusakan lingkungan melalui pencemaran udara, air, dan hilangnya hutan. Untuk itu diperlukan pengelolaan lingkungan yang baik agar dampak negatif
2. • Pengaruh pencemar lingkungan diukur dengan
perubahan kualitas lingkungan, Kualitas
lingkungan ditetapkan pada suatu periode dan
tempat tertentu.Kualitas adalah suatu lingkungan
timbul interaksi baru antara satu kegiatan atau
lebih dengan satu atau lebnumerik yang ditetapkan
berdasarkan situasidan kondisi tertentu dengan
mempertimbangkan berbagai faktor yang
mempengaruhi lingkungan.Kualitas lingkungan
mengalami perubahan pada suatu periode tertentu
sesuai dengan interaksi komponen lingkungan.
3. • Dengan adanya kegiatan baru dalam ih komponen
lingkungan,Interaksi tersebut menyebabkan saling
pengaruh mempengaruhi dan pada gilirannya akan
menimbulkan dampak positip maupun negatip.
Masuknya limbah pada lingkungan, katakanlah air
buangan pabrik kelapa sawit, masuk pada badan air.
4. • Tentu akan menimbulkan perubahan sekecil apa sekali
pun.Perubahan ini dapat membuat air menjadi keruh,
berwarna,berbau dan sebagainya atau sebaliknya tidak
menimbulkan pengaruh yang berarti.
• Bila limbah tidakmemberikan perubahan kondisi air, berarti
badan air masih mampu menetralisasinya. Artinya kualitas
air belum mengalami perubahan yang berarti dan dengan
demikian makhluk-makhluk dan tanam-tanaman dalam air
hidup “tenteram” biasa.
5. • Perlunya penetapan kualitas lingkungan adalah
salah satu upaya untuk memantau kondisi
lingkungan dan perubahannya akibat suatu kegiatan
baru. Nilai kualitas ini berkaitan erat dengan
kualitas limbah, Kualitas lingkungan diukur dari
berbagai komponen yang ada dalam lingkungan,
termasuk toleransinya
6. • Salah satu dampak negatif dari keberadaan industri
adalah terjadinya kerusakan lingkungan. Industri
memberikan dampak yang luar biasa terhadap
kerusakan lingkungan yang ada disekitarnya. Jenis
industri yang paling berdampak bagi kerusakan
lingkungan adalah industri ekstraktif.
7. • Industri ekstraktif adalah industri yang bergerak di
bidang pengelolaan sumber daya alam, seperti
industri pertambangan dan industri pengeboran
minyak. Menurut koordinator Jaringan Advokasi
Tambang Indonesia (Jatam), Industri
pertambangan sering kali membuat kerusakan
lingkungan. Mulai dari hilangnya kawasan hutan
hingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
8. • Salah satu contoh adanya kerusakan lingkungan
oleh industri adalah pembuangan limbah industri-
industri di Surabaya ke sungai berdampak pada
kehidupan masyarakat. Akibat sungai yang telah
tercemari limbah pabrik, maka kualitas air sumur
masyarakat menjadi jelek. Hal ini membuat
masyarakat sering terkena penyakit kulit bila mandi
dengan air yang berasal dari sumur tersebut.Contoh
lain adalah peristiwa lumpur lapindo dan
pencemaran di TelukBuyat.
9. • Kerusakan lingkungan akibat industri adalah hal
yang harus segera ditanggulangi, sebab
kelangsungan lingkungan hidup memiliki dampak
signifikan bagi kelansungan hidup manusia itu
sendiri. Oleh karena itu pengelolaan industri harus
diimbangi dengan pengelolaan lingkungan hidup,
agar permasalahan kerusakan lingkungan oleh
industri tidak terjadi lagi