SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENYUSUNAN BAHAN AJAR




          Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
                 Pengembangan Bahan Ajar
                  yang dibimbing oleh Ibu




                             Oleh:
           Galuh Setyowati           (109151415400)
           Lebi Chandra              (109151415402)
           Dewi Noria S.             (109151420287)
           Maratus Sholihah          (109151420290)
           Asri Diyah Putranti       (207151453883)




            UNIVERSITAS NEGERI MALANG
             FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
                PROGRAM STUDI S1 PGSD
                      November 2011
BAB I
                                  PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
         Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam prilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Proses
belajar yang diselenggarakan secara formal disekolah adalah untuk menggarahkan
perubahan pada diri sendiri siswa secara terencana baik dalam aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
         Dalam proses belajar banyak dijumpai banyak kesulitan yang disebabkan
oleh beberapa faktor : tidak produktif, bersikap terlalu defensif, tidak integratif, tidak
ada komunikasi humanistik antara orang-orang di dalam kelas, perhatian tidak
terfokus, tidak terlibat secara utuh, dan menghafal dianggap tidak relevan dimasa ini
(Arsyad, 2002:31). Sikap belajar defensif            adalah     sikap yang cenderung
menganggap bahasa asing sebagai rangkaian bunyi, kata, aturan-pola yang harus
secara paksa dipindahkan dari buku teks ke otak. Sehingga hal tersebut akan
menghalangi proses pembelajaran. Tak jarang pembelajaran di kelas akan menjadi
sangat membosankan.
         Untuk meningkatkan mutu pedidikan dalam proses belajar mengajar tidak
terlepas dari komponen komponen pengajaran yaitu penyusunan bahan ajar.
Berdasarkan uraian diatas makan penyusun akan menguraikan secara lebih detail
tentang penyususan bahan ajar


B. Rumusan Masalah
   Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah sebagai berikut:
   1. Apa syarat syarat penyusunan bahan ajar?
   2. Bagaimana tahap-tahap penyusunan bahan ajar?
   3. Bagaimana menguraikan petunjuk penyusunan bahan ajar?
   4. Bagaimana menyusun isntrumen evaluasi bahan ajar?
C. Tujuan
  Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini yaitu:
  1. Mengetahui syarat –syarat penyusunan bahan ajar
  2. Untuk mengetahui tahap tahap penyusunan bahan ajar.
  3. Untuk mengetahuai cara menyusun instrument bahan ajar
  4. Untuk mengetahui petunjuk penyusunan bahan ajar.
BAB II
                                  PEMBAHASAN


A. Syarat-syarat Penyusunan Bahan Ajar
       Peserta didik seringkali mengalami kesulitan dalam mencatat atau menulis isi
pembelajaran. Kesulitan itu disebabkan banyak faktor. Pertama, tidak semua siswa
yang mengikuti pembelajaran dapat menangkap dan mencatat dengan baik dan
lengkap seluruh isi pembelajaran. Kedua, tidak semua pengajar dapat
mengkomunikasikan dan menjelaskan isi pembelajara dengan baik, mungkin terlalu
cepat atau gangguan lain. Ketiga, keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran
yang memungkinkan pengajar tidak dapat memberikn pengajaran dengan baik.
Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan catatan tertulis berupa
bahan ajar yang disusun oleh pengajar yang bersangkutan.
       Bahan ajar merupakan isi pembelajaran yang termuat di dalam buku yang
ditulis oleh pengajar atau penulis lain untuk kepentingan pembelajaran. Di dalam
buku tersebut memuat materi yang akan dibahas di dalam pembelajaran. Tujuannya
untuk membantu mempermudah proses belajar peserta didik sehingga penyusunannya
memerlukan persyaratan khusus. Bahan ajar ini mempunyai fungsi terbatas dalam
rangka memberikan orientasi yang lengkap mengenai teori, cara penalaran, dan
penerapan teori.
       Bahan ajar yang terdapat dalam buku pembelajaran berbeda dengan buku lain
pada umumnya.bahan ajar secara fisik mencakup readers, diktat, dan buku teks.
Readers merupakan bahan ajar yang disusun oleh pengajar atau orang lain dengan
cara mengumpulkan tulisan-tulisan yang relevan (kliping) dari berbagai sumber
bacaan pilihan yang ada, dan diorientasikan untuk kepentingan pembelajaran.
Readers merupakan bahan awal penyusunan diktat. Diktat merupakan pengembangan
lebih lanjut dari readers yang telah berulangkali dievaluasi dan disempurnakan.
Pengembangan lebih lanjut dari diktat yang terus menerus disempurnakan untuk
kepentingan pembelajaran disebut buku teks atau textbook.
Menurut Tjipto Utomo dan Kees Ruitjer (1994), persyaratan khusus yang
harus dipenuhi untuk penyusunan bahan ajar itu sebagai berikut:
   a. Memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan
       teori dalam praktik.
   b. Bahan ajar itu memungkinkan latihan terhadap pemakaian teori dan
       aplikasinya.
   c. Bahan ajar itu di dalamnya memberikan umpan balik mengenai kebenaran
       latihan itu.
   d. Menyesuaikan informasi dan tugas dengan tingkat awal masing-masing siswa
       atau peserta didik.
   e. Membangkitkan minat siswa atau peserta didik.
   f. Menjelaskan sasaran belajar kepada siswa atau peserta didik.
   g. Meningkatkan motivasi siswa atau peserta didik.
   h. Menunjukkan sumber informasi yang lain.


        Berdasarkan persyaratan di atas, maka penyusunan bahan ajar harus memuat
beberapa hal berikut:

   1. Teori, istilah, persamaan.
   2. Contoh soal dan contoh praktik.
   3. Tugas-tugas latihan, pertanyaan, dan soal-soal latihan.
   4. Jawaban dan penyelesaian beberapa tugas itu.
   5. Penjelasan mengenai sasaran belajar, contoh ujian.
   6. Petunjuk tentang bahan yang dianggap diketahui.
   7. Sumber pustaka.
   8. Petunjuk belajar.
        Melalui bahan ajar, pengajar juga harus dipilih supaya: (1) relevan dan
representative untuk bidangnya, (2) sesuai dengan kebenaran ilmiah dan aktualitas,
(3) pembaca perlu mempelajari sumber lain.
Melalui bahan ajar, pengajar dengan sendirinya akan mempelajari
pengajarannya secara mendalam. Pengajar dapat menjadikan bahan ajar sebagai
sarana untuk menyatakan harapan-harapannya di dalam pengajaran. Siswa juga lebih
tertarik untuk mempelajari bahan pembelajaran karena bahan ajarnya telah disusun
dengan teratur. Bahan ajar ini akan menjadi lebih berharga bagi mereka yang kurang
mampu mencatat isi pengajaran. Tersedianya bahan ajar memungkinkan peserta didik
mengurangi aktivitas mencatatnya sehingga ia dapat lebih banyak waktu untuk
memahami suatu pembelajaran. Bahan ajar juga memungkinkan siswa untuk
mendiskusikan lebih lanjut materi pengajaran. Akhirnya, bahan ajar sangat menolong
pengajar untuk melakukan pengajaran tanpa banyak membuang waktu, dan ia
memberikan tugas dan latihan kepada siswa bila ia kekurangan waktu (Rooijakkers,
1989)

B.    Tahap-Tahap Penyusunan Bahan Ajar
        Bahan ajar disusun berdasarkan rancangan isi pembelajaran sebagaimana
telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya. Rancangan isi pembelajaran itu
selanjutnya dikembangkan dengan uraian dari berbagai sumber belajar yang ada.

Tahap-tahap penyusunan bahan ajar:

1. Menentukan tujuan, isi, dan fungsi bahan ajar.
     Langkah awal yang harus ditempuh dalam menyusun bahan ajar adalah
     menentukan dengan cermat tujuan dari suatu pembelajaran. Melalui penentuan
     tujuan pembelajaran itu, seorang pengajar dapat memikirkan cara terbaik untuk
     mencapai hasilnya. Selanjutnya pengajar dapat juga menentukan fungsi dari
     suatu bahan ajar yang telah disusunnya. Pengajar dapat pula memikirkan isi dari
     suatu bahan ajar dapat disusun ke dalam beberapa bab. Caranya dengan:
     a. Menentukan dan memilih hal-hal yang akan dibahas dalam masing-masing
         bab;
     b. Menentukan bentuk bab dengan menyusun secara logis hal-hal yang telah
         dipilih;
c. Mengumpulkan sebanyak mungkin bahan yang diperlukan untuk menyusun
       masing-masing bab;
    d. Mendiskusikan bab-bab itu dengan rekan sejawat;
    e. Membuat daftar isi secara terinci (Rooijakkers,1989).
2. Menyempurnakan dari tulisan bahan ajar awal ke penulisan berikutnya. Artinya
   pengajar tidak mungkin menulis bahan ajar secara sekaligus menjadi bahan jadi.
   Bahan ajar awal (draft awal) harus diperbaiki secara terus menerus. Perbaikan itu
   dapat dilakukan dengan dua cara:
    a. Membaca kembali bahan ajar yang ditulisnya dengan senantiasa melakukan
       pemeriksaan pada bagian-bagian yang perlu diperbaiki;
    b. Melakukan perubahan-perubahan dengan menyisipkan bahan-bahan yang
       baru;
    c. Memeriksa keseluruhan naskah bahan ajar agar diperoleh gambaran
       menyeluruh;
    d. Menuliskan daftar pustaka;
    e. Memeriksa bahasa yang dipakai agar mudah dipahami pemakainya.
3. Memberi bentuk dan merinci bagian-bagian bahan ajar. Penyusunan bahan ajar
   perlu memperhatikan bentuk dan bagian-bagian sebagai berikut:
    a. Sampul atau kulit luar (cover) bahan ajar;
    b. Pengantar yang di dalamnya pengajar dapat menyampaikan fungsi bahan
       ajar yang disusunnya;
    c. Daftar isi yang memuat keseluruhan isi bahan ajar secara singkat dan garis
       besarnya;
    d. Daftar gambar/bagan/skema/tabel;
    e. Pendahuluan
    f. Daftar pustaka yang dirujuk
    g. Glosarium (kalau ada)
    h. Daftar rumus
    i. Lampiran-lampiran, menentukan lay out (sering tidak disusun sendiri oleh
       penulisnya).
4. Menilai bahan ajar
    Sebelum suatu naskah bahan ajar dicetak, pengajar harus memeriksanya lebih
    dulu. Pengajar perlu memperhatikan saran, masukan, sanggahan-sanggahan yang
    diberikan oleh orang lain. Tujuannya agar naskah bahan ajar yang disusunnya
    dapat menampilkan isi dan bentuk yang menarik dan mudah dipahami
    pembacanya. Penulis bahan ajar sebaiknya tidak perlu segan-segan mencari
    balikan dan penilaian terhadap tulisannya. Semakin banyak tanggapan terhadap
    suatu bahan ajar maka semakin menarik dan sempurna bahan ajar itu. Melalui
    balikan dapat diketahui kekurangan dan kelebihan bahan ajar yang ditulisnya.
    Setelah berulangkali diadakan penilaian dan perbaikan diharapkan ada
    penyempurnaan serta dapat dicetak untuk diperbanyak. Evaluasi terhadap bahan
    ajar itu dapat diberikan oleh mahasiswa atau teman sejawat.


C. Instrumen Penilaian Bahan Ajar
       Agar bahan ajar dapat disusun dengan sempurna dan layak digunakan untuk
keperluan pembelajaran/perkuliahan secara luas, maka setiap bahan ajar itu harus
dievaluasi oleh materi (teman sejawat), ahli media, siswa/mahasiswa.
1. Evaluasi bahan ajar dari siswa/mahasiswa.
        Bahan ajara yang sudah disusun pengajara perlu dimintakan evaluasi pada
 siswa/mahasiswa. Hal ini dimaksudkan bahan ajar itu benar-benar dipahami para
 pembacanya.
        Bebarapa instrument evaluasi bahan ajar yang dapat diajukan kepada
 mahasisawa adalah sebagai berikut:
       a. Apakah bahan ajar ini cukup berkesinambungan dengan mata epelajaran
          yangs usdah diberikan?
       b. Apakah semua pokok bahasana sudah cukup dibicarakan?
       c. Apakah isi bahan ajar itu sudah cukup dapat dimengerti?
       d. Apakah rumus-rumus yang diberikan sudah cukup jelas?
       e. Apakah pokok bahasan yang utama sudah cukup jelas dipisahkan dengan
          yang lainnya yang kurang penting?
f. Apakah bab demi bab, dan paragraph-paragrafnya sudah cukup
          bersambungan?
       g. Apakah struktur bahan ajar sudah cukup jelas?
       h. Apakah dalam bahan ajar sudah cukup diberikan grafik dan gambar?
       i. Apakah grafik dan gambar yang diberikan sudah cukup jelas?
       j. Apakah diberikan cukup contoh?
       k. Apakah contoh-contoh yang diberikan sudah cukup jelas?
       l. Apakah diberikan pertanyaan yang menyangkut cara berpikir dan soal-
          soal?
       m. Apakah jawaban pertanyaan dan penyelesaian soal yang diberikan cukkup
          jelas?
       n. Apakah hubuingan bahan ajar dengan pembelajaran cukup baik?


2. Istrumen evaluasi bahan ajar untuk teman sejawat.
          Teman sejawat dapat dimintai pendapat dan penilaian terhadapa bahan
ajara yang disusun. Beberapa item instrument evaluasi teman sejawat dapat
dikemukakan sebagai berikut:
        a. Apakah tingkat awal yang dikehendakai dosen dijelasakan dalam bahan
           ajar?
        b. Apakah pengetahuan yang harus diketahui mahasiswa dapat dilihat
           dengan jelas?
        c. Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh mahasiswa?
        d. Apakah semua pokok bahasan sudah dibicarakan semua didalam bahan
           ajar?
        e. Apakah ada pokok bahasan penting yang belum dijelaskan?
        f. Apakah sususnan bahan ajar sesuai dengan logika bidang studi yang
           bersangkutan?
        g. Apakah susunan bahan ajar sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan?
        h. Apakah susunan bahan ajar sudah ditunujukkan secara eksplisit?
        i. Apakah didalam bahann ajar sudah diberikan contoh soal?
j. Apakah didalam bahan ajar sudah diberikan petunjuk belajar?


D. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar
          Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
samaseperti yang diterapkan dalam kelas regular. Menulis bahan ajar berarti
mengajarkan isi suatu mata pelajaran /mata kuliah melalui tulisan. Oleh karena itu,
gaya bahasa yang digunakan bukan bahasa buku teks yang bersifat sanagat resmi atau
sangat formal, melainkan bahsa setengah formal dan setengah lisan.
          Susunan tulisan dalam sebuah bahan ajar mencerminkan strategi
pembelajaran/perkuliahan atau urutan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang biasa
digunakan oleh guru atau dosen dalam pembelajaran/perkuliahan.
a. Panduan Khusus
       Bahan ajar sebaiknya dikembangkan mengikuti ketentuan-ketentuan umum
 diatas serta ketentuan-ketentuan khusus untuk setiap bab. Setiap bab sebaiknya
 diseragamkan memasukkan komponen-komponen berikut:
    1. Bagian Pendahuluan
    Bagian pendahuluan terdiri dari kerangka isi, tujuan pembelajaran/perkuliahan,
    deskripsi singkat isi, dan relavansi.
           Kerangka isi, diletakkan pada setiap awal bab, berfungsi untuk
           memperlihatkan kaitannya antara bab yang sedang dibahas dengan bab
           sebelumnya serta bab sesudahnya.
           Tujuan pembelajaran. Mengungkapakan kemampuan apa ayang harus
           dimiliki oleh peserta setalah mengikuti perkuliahan /pembelajaran bab
           tersebut.
           Deskripsi singkat tentang isi bab. Dengan membaca deskripsi tersebut
           siswa/mahasiswa akan memperoleh gambaranumum tentang keseluruhan
           isi bab yang akan dibahas.
           Relevansi isi bab. Relevansi isi bab ini mengungkapkan kaitan antara isi
           bab yang sedang dipelajaridengan isi bab yang telah dipelajari
           sebelumnya, dan kegunaannya dalam mempelajari bab berikutnya.
Glosari (konsep-konsep kunci). Berisi tentang kata-kata kunci dlam
           bagian aban yang dibahas.


           Keseluruhan butir dibagian pendahuluan ini ditulis secara
           berkesinambungan dengan ketentuan sub judul kerangka isi tidak perlu
           ditulis. Uraian mengenai deskripsi dan relevansi ditulis dalam satu sub
           judul: Deskripsi.
    2. Bagian Isi
           Bagian isi sustu bab yang terdiri dari beberapa sub bagian:
       Judul (bab)
       Uraian atau penjelasan secara terperinci tentang isi bab, kemudian diikuti
       dengna contoh-contoh konkrit, serta gambar atau grafik. Uraian dapat dimulai
       dengan contoh-contoh atau kasus-kasus, selanjutnya diikuti dengan penjelasan
       tentang konsep yang dimaksud.
       Ringkasan dari konsep atau prinsip yang telah dipelajari dalam bab tersebut.
       Latiahan yang berisi kegiatan yang harus dilakukan peserta setelah
       membaca/mempelajari uraian diatas. Latihan ini berisi perintah yang harus
       dilakukan peserta dengan mengikuti petunjuk-petunjuk secara bertahap,
       langkah demi langkah. Tujuan latihan ini agar para peserta benar-benar
       memahami dan menguasai konsep yang telah dibahas.


E. Pengembangan Modul Pembelajaran
       Istilah modul dipakai menunjuk pada suatu bahan ajar yang memiliki struktur
yang khas, yang berbeda dengan bahan ajar lainnya. Disamping dapat dibedakan dari
strukturnya, modul juga dapat dibedakan dari waktu yang diperlukan untuk
mempelajarinya. Sebuah modul dapat saja dirancang untuk selesai dipelajari hanya
dalam waktu satu jam, sehari, seminggu, atau lebih tergantung pada keluasan topic
yang dibicarakan. Cara apapun yang digunakan untuk menentukan sebuah modul,
sebuah modul harus mengandung informasi yang utuh (self-contained)
Menulis modul berarti mengajarkan isi modul itu melalui tulisan. Oleh karena
itu, bahasa yang digunakan bukan bahasa buku teks yang bersifat sangat resmi atau
formal, melainkan bahasa setengah formal dan setengah lisan. Ketika menulis modul,
penulis harus membayangkan bahwa seolah-olah ia sedang mengajak pembaca
berbicara. Dengan demikian penulis diharapkan menggunakan bahasa yang berada
diantara bahasa formal dan bahasa lisan. Lebih lanjut, susunan tulisan harus
mencerminkan strategi pembelajaran atau urutan kegiatan pembelajaran yang biasa
digunakan oleh pengajar secara tatap muka.
1. Bagian Awal Modul

   a. Tujuan

               Cara yang biasa digunakan dalam menyajikan pendahuluan adalah
       dalam bentuk rumusan perilaku yang operasional. Rumusan lengkapnya
       umpanya adalah “Setelah berakhir mempelajari modul ini anda mampu
       melakukan hal-hal berikut…” dan kemudian diikuti dengan daftar perilaku.
       Cara ini dapat memberikan panduan atau arah yang nyata bagi pembaca
       mengenai apa yang harus mampu ditampilakan setelah kegiatan belajar
       berakhir, dan bagaimana cara mengukur pencapaian tujuan itu.
   b. Kerangka topik

               Penampilan kerangka topik dimaksudkan untuk menunjukkan konteks
       keseluruhan isi yang dibahas dalam modul tersebut. Memasukkan unsur ini
       dalam pendahuluan adalah untuk memberikan gambaran sekilas mengenai isi
       (konsep, prosedur, atau prinsip) utama yang akan dibahas serta keterkaiatan
       antar isi tersebut. Cara penyajian dapat saja dimasukkan dalam satu paragraf
       dengan tujuan atau dipisahkan dalam paragraf yang lain. Kadang-kadang
       dalam kerangka topik juga dapat ditunjukkan kaitan antara bahasan suatu
       modul dengan modul lainnya, baik yang sebelumnya atau yang mengikutinya.
c. Prasyarat belajar

           Pengetahuan yang menjadi prasyarat untuk mempelajari modul perlu
   ditunjukkan secara jelas. Hal ini penting karena akan sangat menentukan
   kemudahan dan keberhasilan dalam memepelajari modul tersebut. Dengan
   memasukkan unsur prasayarat pada bagian pendahuluan, pembaca akan dapat
   melakukan control secara mandiri apa yang seharusnya dipelajari lebih dulu
   sebelum mempelajari modul tersebut. Pengungkapan prasyarat belajar dapat
   juga diintegrasikan dalam kerangka topik, terutama ketika menunjukkan
   keterkaitan dengan topik-topik sebelumnya.
d. Deskripsi singkat tentang isi, cara, dan waktu belajar

           Dalam pendahuluan juga perlu terungkap deskripsi tentang isi modul,
   bagaimana cara untuk mempelajarinya, serta berapa lama waktu yang
   dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Deskripsi mengenai isi dapat saja
   diintegrasikan dalam uraian kerangka topik. Tentang cara belajar dapat
   diintegrasikan dalam uraian mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan serta
   jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul tersebut.
e. Keterkaitan dan relevansi dengan modul lainnya

           Unsur ini mengungkapkan kaitan antara modul yang sedang dipelajari
   dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya dan kegunaannya
   dalam mempelajari modul-modul berikutnya, serta dalam memahami
   keseluruhan isi modul. Biasanya uraian mengenai unsur ini mudah
   diintegrasikan dalam kerangka topik.


   Keseluruhan topik dibagian pendahuluan ini ditulis secara berkesinambungan
tanpa menyebutkan sub bagiannya. Tulisan dapat dituangkan dalam beberapa
paragraf padat. Sebenarnya tidak ada acuan yang pasti mengenai cara menulis
bagian awal dari modul, yang pasti adalah pendahuluan haruslah singkat, jelas,
dan mampu membangkitkan motivasi.
2. Bagian Utama Modul

     a. Judul

            Pemilihan sub-sub bagian biasanya diidentifikasi dengan judul yang
     berbeda. Tiap-tiap judul menyajikan sedikitnya sebuah konsep, prosedur, atau
     prinsip. Perpindahan uraian, umpamanya dari satu konsep ke konsep lainnya,
     ditandai dengan judul baru. Penulis harus mengembangkan struktur judul
     dengan cermat sebelum memasukkan uraiannya. Dalam hal ini, hasil analisis
     instruksional sebagaimana telah kita pelajari di bahasan sebelumnya dapat
     dijadikan dasar dalam mengembangkan judul-judul bahasan. Struktur judul
     yang terorganisasi dengan baik, berdasarkan hasil analisis instruksional, dapat
     membantu pembaca dalam menentukan langkah belajarnya.
     b. Uraian

            Uraian atau penjelasan secara rinci tentang suatu judul segera dapat
     dilakukan setelah penulis berhasil menyusun struktur judul. Penyusunan
     uraian dapat dimulai dari pengungkapan contoh-contoh atau kasus-kasus
     kemudian baru diikuti dengan penjelasan mengenai konsep yang dimaksud
     atau sebaliknya, dimulai dari uraian konsep-konsep umum menuju ke hal-hal
     rinci. Cara manapun yang digunakan dalam penulisan hal terpenting yang
     tidak boleh dilupakan adalah perlu adanya contoh tentang konsep yang
     diuraikan, termasuk pula gambar, grafik, atau analogi. Secara khusus
     penampilan contoh atau analogi, gambar, atau tanda-tanda lain sangat penting
     dalam menunjang uraian isi modul.
     c. Ringkasan

            Ringkasan adalah pernyataan singkat tentang isi yang baru disajikan.
     Temuan-temuan penelitian secara konsisten telah menunjukkan tentang
     sumbangan kehadiran ringkasan untuk meningkatkan retensi terhadap isi
     bacaan. Dalam penyusunan modul, ringkasan dapat disusun pada setiap
     mengakhiri uraian suatu judul atau hanya disusun pada bagian akhir
keseluruhan uraian isi modul. Bila diperlukan ringkasan juga bisa dibuat
      untuk paragraf tertentu.
      d. Tugas atau latihan

             Latihan yang berisi kegiatan harus dilakukan pembaca setelah
      membaca suatu bagian tertentu juga merupakan unsur yang sangat penting
      dalam suatu modul. Latihan biasnya berisi perintah yang harus dikerjakan
      pembaca dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang bertahap. Tujuan latihan
      ini adalah agar pembaca benar-benar menguasai konsep yang telah dipelajari.
             Latihan dapat dimasukkan pada setiap akhir uraian suatu bagian atau
      hanya pada akhir keseluruhan uraian, tergantung kebutuhannya. Apabila
      uraian pada bagian berikut menuntut prasyarat uraian sebelumnya, maka
      latihan diperlukan pada setiap akhir bagian.


3. Bagian Akhir Modul

      a. Ringkasan

             Ringkasan dapat dipakai sebagai alat untuk mengingatkan isi penting
      yang dibahas dalam modul. Oleh karena itu, ringkasan merupakan unsur yang
      penting ditampilkan di bagian akhir.
      b. Tugas atau tes

             Suatu tugas atau tes mandiri yang ditempatkan di bagian akhir modul
      dapat dipakai untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan pembaca
      mengenai keseluruhan isi modul.
      c. Daftar cek

             Apabila modulnya panjang (tebal) penulis biasanya menyediakan
      daftar cek mengenai semua kegiatan penting yang harus dilakukan oleh
      pembaca pada bagian akhir modul. Kadang-kadang penulis membuat daftar
      cek ini dengan memberikan ruang kosong pada halaman-halaman tertentu
tempat pembaca memberikan tanda cek untuk tugas atau kegiatan yang telah
     dikerjakan.


4. Kesalahan-Kesalahan Umum Penulisan Modul

     Sangatlah sulit untuk membuat struktur yang jelas yang dapat digunakan
  sebagai acuan untuk menyusun modul dalam berbagai bidang studi (kajian).
  Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang umum ditemukan dalam sebuah
  modul:
     a. Tidak ada tanda yang jelas untuk memisahkan bagian yang satu dengan
           bagian yang lain. Uraiannya melaju tanpa sub judul.

     b. Penentuan judul dilakukan secara acak. Struktur penjudulan tidak nampak
           dengan jelas. Memang ada judul dan sub judul, tetapi pemilihannya tanpa
           mengikuti cara penataan judul yang memadai.

     c. Sistematika penomoran judul dan sub judul tidak ajeg.

     d. Memasukkan latihan tanpa disertai balikan.

     e. Meletakkan ringkasan dan/atau latihan hanya di bagian akhir modul.
BAB III
                                     PENUTUP


A. Kesimpulan
       Persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk penyusunan bahan ajar yaitu
memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan teori
dalam praktik, bahan ajar itu memungkinkan latihan terhadap pemakaian teori dan
aplikasinya, bahan ajar itu di dalamnya memberikan umpan balik mengenai
kebenaran latihan itu, menyesuaikan informasi dan tugas dengan tingkat awal
masing-masing siswa atau peserta didik, membangkitkan minat siswa atau peserta
didik, menjelaskan sasaran belajar kepada siswa atau peserta didik, meningkatkan
motivasi siswa atau peserta didik, menunjukkan sumber informasi yang lain.
Sedangkan tahap-tahap penyusunan bahan ajar meliputi penentuan tujuan, isi, dan
fungsi bahan ajar, menyempurnakan dari tulisan bahan ajar awal ke penulisan
berikutnya, memberi bentuk dan memerinci bagian-bagian bahan ajar, dan menilai
bahan ajar. Agar bahan ajar dapat disusun dengan sempurna dan layak digunakan
untuk keperluan pembelajaran/perkuliahan secara luas, maka setiap bahan ajar itu
harus dievaluasi oleh materi (teman sejawat), ahli media, siswa/mahasiswa.


B. Saran
       Pendidik harus memiliki pengetahuan tentang penyusunan bahan ajar agar
dapat meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN


Degeng, Nyoman SD. 2001. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar (Menuju Pribadi
       Unggul). Malang: LPPP Universitas Negeri Malang.
Mbulu, Joseph dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang
Mas.
Tjipto Utomo dan Kees Ruijtr. 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan.
       Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

More Related Content

What's hot

Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalNurilFile
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 
Tugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranTugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranhuzaipah
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfFitriAni964827
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasImam181993
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...IrmadaBoheaIR
 
Laporan observasi ppl
Laporan observasi pplLaporan observasi ppl
Laporan observasi pplMut Mu3tiah
 

What's hot (20)

Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Model Assure
Model AssureModel Assure
Model Assure
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
Tugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaranTugas rancangan media pembelajaran
Tugas rancangan media pembelajaran
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
 
Laporan observasi ppl
Laporan observasi pplLaporan observasi ppl
Laporan observasi ppl
 

Similar to Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)

Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Nastiti Rahajeng
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2wahibjo
 
Media pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku teksMedia pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku tekswahibjo
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2wahibjo
 
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswaPengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswaAyu Mardiana
 
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudBuku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudKijoko Gebleg
 
Pengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran Bio
Pengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran BioPengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran Bio
Pengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran Biodewisetiyana52
 
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)Ditaprobosusanti
 
Presentation pptx
Presentation pptxPresentation pptx
Presentation pptxPiusKabut
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarQueenDaresa
 
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.PdBahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pddareman sudarman
 
Bab14 pengurusan alam pembelajaran
Bab14 pengurusan alam pembelajaranBab14 pengurusan alam pembelajaran
Bab14 pengurusan alam pembelajaranzuraidanasri
 
Bahan Pengajaran
Bahan PengajaranBahan Pengajaran
Bahan PengajaranEka Fatma
 
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdfModul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdfHasniSaid2
 
MODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptx
MODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptxMODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptx
MODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptxUpikAnggraini1
 
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIOktaIskandar3
 
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmenLembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmenherman hidayat
 

Similar to Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9) (20)

Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Media pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku teksMedia pendidikan modul lks dan buku teks
Media pendidikan modul lks dan buku teks
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswaPengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
 
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudBuku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
 
Pengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran Bio
Pengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran BioPengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran Bio
Pengembangan LKS_Perangkat Pembelajaran Bio
 
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
 
Presentation pptx
Presentation pptxPresentation pptx
Presentation pptx
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Sap
SapSap
Sap
 
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.PdBahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
Bahan ajar cetak Dr.Sudarman,S.Pd.,M.Pd
 
Bab14 pengurusan alam pembelajaran
Bab14 pengurusan alam pembelajaranBab14 pengurusan alam pembelajaran
Bab14 pengurusan alam pembelajaran
 
Bahan Pengajaran
Bahan PengajaranBahan Pengajaran
Bahan Pengajaran
 
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdfModul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
 
MODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptx
MODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptxMODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptx
MODUL 9 PERSPEKTIF KELOMPOK (1).pptx
 
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
 
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmenLembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
 
BAHAN AJAR.pdf
BAHAN AJAR.pdfBAHAN AJAR.pdf
BAHAN AJAR.pdf
 
Pendahuluan diktat ( lb,tujuan&manfaat )
Pendahuluan diktat ( lb,tujuan&manfaat )Pendahuluan diktat ( lb,tujuan&manfaat )
Pendahuluan diktat ( lb,tujuan&manfaat )
 

More from Nastiti Rahajeng

Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengNastiti Rahajeng
 
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Nastiti Rahajeng
 
Story Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc MediaStory Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc MediaNastiti Rahajeng
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)Nastiti Rahajeng
 
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)Nastiti Rahajeng
 
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)Nastiti Rahajeng
 
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)Nastiti Rahajeng
 
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifBuku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifNastiti Rahajeng
 
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)Nastiti Rahajeng
 
Alur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaranAlur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaranNastiti Rahajeng
 
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4Nastiti Rahajeng
 
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1ANastiti Rahajeng
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5ANastiti Rahajeng
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3ANastiti Rahajeng
 
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3ANastiti Rahajeng
 

More from Nastiti Rahajeng (20)

Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
 
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
 
Story Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc MediaStory Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc Media
 
My S1 Thesis Abstract
My S1 Thesis AbstractMy S1 Thesis Abstract
My S1 Thesis Abstract
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
 
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
 
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
 
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
 
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
 
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
 
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifBuku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
 
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
 
Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)
 
Handout Sempro R & D
Handout Sempro R & DHandout Sempro R & D
Handout Sempro R & D
 
Alur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaranAlur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaran
 
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
 
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
 
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
 

Recently uploaded

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)

  • 1. PENYUSUNAN BAHAN AJAR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar yang dibimbing oleh Ibu Oleh: Galuh Setyowati (109151415400) Lebi Chandra (109151415402) Dewi Noria S. (109151420287) Maratus Sholihah (109151420290) Asri Diyah Putranti (207151453883) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH PROGRAM STUDI S1 PGSD November 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam prilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Proses belajar yang diselenggarakan secara formal disekolah adalah untuk menggarahkan perubahan pada diri sendiri siswa secara terencana baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam proses belajar banyak dijumpai banyak kesulitan yang disebabkan oleh beberapa faktor : tidak produktif, bersikap terlalu defensif, tidak integratif, tidak ada komunikasi humanistik antara orang-orang di dalam kelas, perhatian tidak terfokus, tidak terlibat secara utuh, dan menghafal dianggap tidak relevan dimasa ini (Arsyad, 2002:31). Sikap belajar defensif adalah sikap yang cenderung menganggap bahasa asing sebagai rangkaian bunyi, kata, aturan-pola yang harus secara paksa dipindahkan dari buku teks ke otak. Sehingga hal tersebut akan menghalangi proses pembelajaran. Tak jarang pembelajaran di kelas akan menjadi sangat membosankan. Untuk meningkatkan mutu pedidikan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari komponen komponen pengajaran yaitu penyusunan bahan ajar. Berdasarkan uraian diatas makan penyusun akan menguraikan secara lebih detail tentang penyususan bahan ajar B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa syarat syarat penyusunan bahan ajar? 2. Bagaimana tahap-tahap penyusunan bahan ajar? 3. Bagaimana menguraikan petunjuk penyusunan bahan ajar? 4. Bagaimana menyusun isntrumen evaluasi bahan ajar?
  • 3. C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini yaitu: 1. Mengetahui syarat –syarat penyusunan bahan ajar 2. Untuk mengetahui tahap tahap penyusunan bahan ajar. 3. Untuk mengetahuai cara menyusun instrument bahan ajar 4. Untuk mengetahui petunjuk penyusunan bahan ajar.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Syarat-syarat Penyusunan Bahan Ajar Peserta didik seringkali mengalami kesulitan dalam mencatat atau menulis isi pembelajaran. Kesulitan itu disebabkan banyak faktor. Pertama, tidak semua siswa yang mengikuti pembelajaran dapat menangkap dan mencatat dengan baik dan lengkap seluruh isi pembelajaran. Kedua, tidak semua pengajar dapat mengkomunikasikan dan menjelaskan isi pembelajara dengan baik, mungkin terlalu cepat atau gangguan lain. Ketiga, keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran yang memungkinkan pengajar tidak dapat memberikn pengajaran dengan baik. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi dengan bantuan catatan tertulis berupa bahan ajar yang disusun oleh pengajar yang bersangkutan. Bahan ajar merupakan isi pembelajaran yang termuat di dalam buku yang ditulis oleh pengajar atau penulis lain untuk kepentingan pembelajaran. Di dalam buku tersebut memuat materi yang akan dibahas di dalam pembelajaran. Tujuannya untuk membantu mempermudah proses belajar peserta didik sehingga penyusunannya memerlukan persyaratan khusus. Bahan ajar ini mempunyai fungsi terbatas dalam rangka memberikan orientasi yang lengkap mengenai teori, cara penalaran, dan penerapan teori. Bahan ajar yang terdapat dalam buku pembelajaran berbeda dengan buku lain pada umumnya.bahan ajar secara fisik mencakup readers, diktat, dan buku teks. Readers merupakan bahan ajar yang disusun oleh pengajar atau orang lain dengan cara mengumpulkan tulisan-tulisan yang relevan (kliping) dari berbagai sumber bacaan pilihan yang ada, dan diorientasikan untuk kepentingan pembelajaran. Readers merupakan bahan awal penyusunan diktat. Diktat merupakan pengembangan lebih lanjut dari readers yang telah berulangkali dievaluasi dan disempurnakan. Pengembangan lebih lanjut dari diktat yang terus menerus disempurnakan untuk kepentingan pembelajaran disebut buku teks atau textbook.
  • 5. Menurut Tjipto Utomo dan Kees Ruitjer (1994), persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk penyusunan bahan ajar itu sebagai berikut: a. Memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan teori dalam praktik. b. Bahan ajar itu memungkinkan latihan terhadap pemakaian teori dan aplikasinya. c. Bahan ajar itu di dalamnya memberikan umpan balik mengenai kebenaran latihan itu. d. Menyesuaikan informasi dan tugas dengan tingkat awal masing-masing siswa atau peserta didik. e. Membangkitkan minat siswa atau peserta didik. f. Menjelaskan sasaran belajar kepada siswa atau peserta didik. g. Meningkatkan motivasi siswa atau peserta didik. h. Menunjukkan sumber informasi yang lain. Berdasarkan persyaratan di atas, maka penyusunan bahan ajar harus memuat beberapa hal berikut: 1. Teori, istilah, persamaan. 2. Contoh soal dan contoh praktik. 3. Tugas-tugas latihan, pertanyaan, dan soal-soal latihan. 4. Jawaban dan penyelesaian beberapa tugas itu. 5. Penjelasan mengenai sasaran belajar, contoh ujian. 6. Petunjuk tentang bahan yang dianggap diketahui. 7. Sumber pustaka. 8. Petunjuk belajar. Melalui bahan ajar, pengajar juga harus dipilih supaya: (1) relevan dan representative untuk bidangnya, (2) sesuai dengan kebenaran ilmiah dan aktualitas, (3) pembaca perlu mempelajari sumber lain.
  • 6. Melalui bahan ajar, pengajar dengan sendirinya akan mempelajari pengajarannya secara mendalam. Pengajar dapat menjadikan bahan ajar sebagai sarana untuk menyatakan harapan-harapannya di dalam pengajaran. Siswa juga lebih tertarik untuk mempelajari bahan pembelajaran karena bahan ajarnya telah disusun dengan teratur. Bahan ajar ini akan menjadi lebih berharga bagi mereka yang kurang mampu mencatat isi pengajaran. Tersedianya bahan ajar memungkinkan peserta didik mengurangi aktivitas mencatatnya sehingga ia dapat lebih banyak waktu untuk memahami suatu pembelajaran. Bahan ajar juga memungkinkan siswa untuk mendiskusikan lebih lanjut materi pengajaran. Akhirnya, bahan ajar sangat menolong pengajar untuk melakukan pengajaran tanpa banyak membuang waktu, dan ia memberikan tugas dan latihan kepada siswa bila ia kekurangan waktu (Rooijakkers, 1989) B. Tahap-Tahap Penyusunan Bahan Ajar Bahan ajar disusun berdasarkan rancangan isi pembelajaran sebagaimana telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya. Rancangan isi pembelajaran itu selanjutnya dikembangkan dengan uraian dari berbagai sumber belajar yang ada. Tahap-tahap penyusunan bahan ajar: 1. Menentukan tujuan, isi, dan fungsi bahan ajar. Langkah awal yang harus ditempuh dalam menyusun bahan ajar adalah menentukan dengan cermat tujuan dari suatu pembelajaran. Melalui penentuan tujuan pembelajaran itu, seorang pengajar dapat memikirkan cara terbaik untuk mencapai hasilnya. Selanjutnya pengajar dapat juga menentukan fungsi dari suatu bahan ajar yang telah disusunnya. Pengajar dapat pula memikirkan isi dari suatu bahan ajar dapat disusun ke dalam beberapa bab. Caranya dengan: a. Menentukan dan memilih hal-hal yang akan dibahas dalam masing-masing bab; b. Menentukan bentuk bab dengan menyusun secara logis hal-hal yang telah dipilih;
  • 7. c. Mengumpulkan sebanyak mungkin bahan yang diperlukan untuk menyusun masing-masing bab; d. Mendiskusikan bab-bab itu dengan rekan sejawat; e. Membuat daftar isi secara terinci (Rooijakkers,1989). 2. Menyempurnakan dari tulisan bahan ajar awal ke penulisan berikutnya. Artinya pengajar tidak mungkin menulis bahan ajar secara sekaligus menjadi bahan jadi. Bahan ajar awal (draft awal) harus diperbaiki secara terus menerus. Perbaikan itu dapat dilakukan dengan dua cara: a. Membaca kembali bahan ajar yang ditulisnya dengan senantiasa melakukan pemeriksaan pada bagian-bagian yang perlu diperbaiki; b. Melakukan perubahan-perubahan dengan menyisipkan bahan-bahan yang baru; c. Memeriksa keseluruhan naskah bahan ajar agar diperoleh gambaran menyeluruh; d. Menuliskan daftar pustaka; e. Memeriksa bahasa yang dipakai agar mudah dipahami pemakainya. 3. Memberi bentuk dan merinci bagian-bagian bahan ajar. Penyusunan bahan ajar perlu memperhatikan bentuk dan bagian-bagian sebagai berikut: a. Sampul atau kulit luar (cover) bahan ajar; b. Pengantar yang di dalamnya pengajar dapat menyampaikan fungsi bahan ajar yang disusunnya; c. Daftar isi yang memuat keseluruhan isi bahan ajar secara singkat dan garis besarnya; d. Daftar gambar/bagan/skema/tabel; e. Pendahuluan f. Daftar pustaka yang dirujuk g. Glosarium (kalau ada) h. Daftar rumus i. Lampiran-lampiran, menentukan lay out (sering tidak disusun sendiri oleh penulisnya).
  • 8. 4. Menilai bahan ajar Sebelum suatu naskah bahan ajar dicetak, pengajar harus memeriksanya lebih dulu. Pengajar perlu memperhatikan saran, masukan, sanggahan-sanggahan yang diberikan oleh orang lain. Tujuannya agar naskah bahan ajar yang disusunnya dapat menampilkan isi dan bentuk yang menarik dan mudah dipahami pembacanya. Penulis bahan ajar sebaiknya tidak perlu segan-segan mencari balikan dan penilaian terhadap tulisannya. Semakin banyak tanggapan terhadap suatu bahan ajar maka semakin menarik dan sempurna bahan ajar itu. Melalui balikan dapat diketahui kekurangan dan kelebihan bahan ajar yang ditulisnya. Setelah berulangkali diadakan penilaian dan perbaikan diharapkan ada penyempurnaan serta dapat dicetak untuk diperbanyak. Evaluasi terhadap bahan ajar itu dapat diberikan oleh mahasiswa atau teman sejawat. C. Instrumen Penilaian Bahan Ajar Agar bahan ajar dapat disusun dengan sempurna dan layak digunakan untuk keperluan pembelajaran/perkuliahan secara luas, maka setiap bahan ajar itu harus dievaluasi oleh materi (teman sejawat), ahli media, siswa/mahasiswa. 1. Evaluasi bahan ajar dari siswa/mahasiswa. Bahan ajara yang sudah disusun pengajara perlu dimintakan evaluasi pada siswa/mahasiswa. Hal ini dimaksudkan bahan ajar itu benar-benar dipahami para pembacanya. Bebarapa instrument evaluasi bahan ajar yang dapat diajukan kepada mahasisawa adalah sebagai berikut: a. Apakah bahan ajar ini cukup berkesinambungan dengan mata epelajaran yangs usdah diberikan? b. Apakah semua pokok bahasana sudah cukup dibicarakan? c. Apakah isi bahan ajar itu sudah cukup dapat dimengerti? d. Apakah rumus-rumus yang diberikan sudah cukup jelas? e. Apakah pokok bahasan yang utama sudah cukup jelas dipisahkan dengan yang lainnya yang kurang penting?
  • 9. f. Apakah bab demi bab, dan paragraph-paragrafnya sudah cukup bersambungan? g. Apakah struktur bahan ajar sudah cukup jelas? h. Apakah dalam bahan ajar sudah cukup diberikan grafik dan gambar? i. Apakah grafik dan gambar yang diberikan sudah cukup jelas? j. Apakah diberikan cukup contoh? k. Apakah contoh-contoh yang diberikan sudah cukup jelas? l. Apakah diberikan pertanyaan yang menyangkut cara berpikir dan soal- soal? m. Apakah jawaban pertanyaan dan penyelesaian soal yang diberikan cukkup jelas? n. Apakah hubuingan bahan ajar dengan pembelajaran cukup baik? 2. Istrumen evaluasi bahan ajar untuk teman sejawat. Teman sejawat dapat dimintai pendapat dan penilaian terhadapa bahan ajara yang disusun. Beberapa item instrument evaluasi teman sejawat dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Apakah tingkat awal yang dikehendakai dosen dijelasakan dalam bahan ajar? b. Apakah pengetahuan yang harus diketahui mahasiswa dapat dilihat dengan jelas? c. Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh mahasiswa? d. Apakah semua pokok bahasan sudah dibicarakan semua didalam bahan ajar? e. Apakah ada pokok bahasan penting yang belum dijelaskan? f. Apakah sususnan bahan ajar sesuai dengan logika bidang studi yang bersangkutan? g. Apakah susunan bahan ajar sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan? h. Apakah susunan bahan ajar sudah ditunujukkan secara eksplisit? i. Apakah didalam bahann ajar sudah diberikan contoh soal?
  • 10. j. Apakah didalam bahan ajar sudah diberikan petunjuk belajar? D. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi pembelajaran yang samaseperti yang diterapkan dalam kelas regular. Menulis bahan ajar berarti mengajarkan isi suatu mata pelajaran /mata kuliah melalui tulisan. Oleh karena itu, gaya bahasa yang digunakan bukan bahasa buku teks yang bersifat sanagat resmi atau sangat formal, melainkan bahsa setengah formal dan setengah lisan. Susunan tulisan dalam sebuah bahan ajar mencerminkan strategi pembelajaran/perkuliahan atau urutan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru atau dosen dalam pembelajaran/perkuliahan. a. Panduan Khusus Bahan ajar sebaiknya dikembangkan mengikuti ketentuan-ketentuan umum diatas serta ketentuan-ketentuan khusus untuk setiap bab. Setiap bab sebaiknya diseragamkan memasukkan komponen-komponen berikut: 1. Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri dari kerangka isi, tujuan pembelajaran/perkuliahan, deskripsi singkat isi, dan relavansi. Kerangka isi, diletakkan pada setiap awal bab, berfungsi untuk memperlihatkan kaitannya antara bab yang sedang dibahas dengan bab sebelumnya serta bab sesudahnya. Tujuan pembelajaran. Mengungkapakan kemampuan apa ayang harus dimiliki oleh peserta setalah mengikuti perkuliahan /pembelajaran bab tersebut. Deskripsi singkat tentang isi bab. Dengan membaca deskripsi tersebut siswa/mahasiswa akan memperoleh gambaranumum tentang keseluruhan isi bab yang akan dibahas. Relevansi isi bab. Relevansi isi bab ini mengungkapkan kaitan antara isi bab yang sedang dipelajaridengan isi bab yang telah dipelajari sebelumnya, dan kegunaannya dalam mempelajari bab berikutnya.
  • 11. Glosari (konsep-konsep kunci). Berisi tentang kata-kata kunci dlam bagian aban yang dibahas. Keseluruhan butir dibagian pendahuluan ini ditulis secara berkesinambungan dengan ketentuan sub judul kerangka isi tidak perlu ditulis. Uraian mengenai deskripsi dan relevansi ditulis dalam satu sub judul: Deskripsi. 2. Bagian Isi Bagian isi sustu bab yang terdiri dari beberapa sub bagian: Judul (bab) Uraian atau penjelasan secara terperinci tentang isi bab, kemudian diikuti dengna contoh-contoh konkrit, serta gambar atau grafik. Uraian dapat dimulai dengan contoh-contoh atau kasus-kasus, selanjutnya diikuti dengan penjelasan tentang konsep yang dimaksud. Ringkasan dari konsep atau prinsip yang telah dipelajari dalam bab tersebut. Latiahan yang berisi kegiatan yang harus dilakukan peserta setelah membaca/mempelajari uraian diatas. Latihan ini berisi perintah yang harus dilakukan peserta dengan mengikuti petunjuk-petunjuk secara bertahap, langkah demi langkah. Tujuan latihan ini agar para peserta benar-benar memahami dan menguasai konsep yang telah dibahas. E. Pengembangan Modul Pembelajaran Istilah modul dipakai menunjuk pada suatu bahan ajar yang memiliki struktur yang khas, yang berbeda dengan bahan ajar lainnya. Disamping dapat dibedakan dari strukturnya, modul juga dapat dibedakan dari waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya. Sebuah modul dapat saja dirancang untuk selesai dipelajari hanya dalam waktu satu jam, sehari, seminggu, atau lebih tergantung pada keluasan topic yang dibicarakan. Cara apapun yang digunakan untuk menentukan sebuah modul, sebuah modul harus mengandung informasi yang utuh (self-contained)
  • 12. Menulis modul berarti mengajarkan isi modul itu melalui tulisan. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan bukan bahasa buku teks yang bersifat sangat resmi atau formal, melainkan bahasa setengah formal dan setengah lisan. Ketika menulis modul, penulis harus membayangkan bahwa seolah-olah ia sedang mengajak pembaca berbicara. Dengan demikian penulis diharapkan menggunakan bahasa yang berada diantara bahasa formal dan bahasa lisan. Lebih lanjut, susunan tulisan harus mencerminkan strategi pembelajaran atau urutan kegiatan pembelajaran yang biasa digunakan oleh pengajar secara tatap muka. 1. Bagian Awal Modul a. Tujuan Cara yang biasa digunakan dalam menyajikan pendahuluan adalah dalam bentuk rumusan perilaku yang operasional. Rumusan lengkapnya umpanya adalah “Setelah berakhir mempelajari modul ini anda mampu melakukan hal-hal berikut…” dan kemudian diikuti dengan daftar perilaku. Cara ini dapat memberikan panduan atau arah yang nyata bagi pembaca mengenai apa yang harus mampu ditampilakan setelah kegiatan belajar berakhir, dan bagaimana cara mengukur pencapaian tujuan itu. b. Kerangka topik Penampilan kerangka topik dimaksudkan untuk menunjukkan konteks keseluruhan isi yang dibahas dalam modul tersebut. Memasukkan unsur ini dalam pendahuluan adalah untuk memberikan gambaran sekilas mengenai isi (konsep, prosedur, atau prinsip) utama yang akan dibahas serta keterkaiatan antar isi tersebut. Cara penyajian dapat saja dimasukkan dalam satu paragraf dengan tujuan atau dipisahkan dalam paragraf yang lain. Kadang-kadang dalam kerangka topik juga dapat ditunjukkan kaitan antara bahasan suatu modul dengan modul lainnya, baik yang sebelumnya atau yang mengikutinya.
  • 13. c. Prasyarat belajar Pengetahuan yang menjadi prasyarat untuk mempelajari modul perlu ditunjukkan secara jelas. Hal ini penting karena akan sangat menentukan kemudahan dan keberhasilan dalam memepelajari modul tersebut. Dengan memasukkan unsur prasayarat pada bagian pendahuluan, pembaca akan dapat melakukan control secara mandiri apa yang seharusnya dipelajari lebih dulu sebelum mempelajari modul tersebut. Pengungkapan prasyarat belajar dapat juga diintegrasikan dalam kerangka topik, terutama ketika menunjukkan keterkaitan dengan topik-topik sebelumnya. d. Deskripsi singkat tentang isi, cara, dan waktu belajar Dalam pendahuluan juga perlu terungkap deskripsi tentang isi modul, bagaimana cara untuk mempelajarinya, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Deskripsi mengenai isi dapat saja diintegrasikan dalam uraian kerangka topik. Tentang cara belajar dapat diintegrasikan dalam uraian mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan serta jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul tersebut. e. Keterkaitan dan relevansi dengan modul lainnya Unsur ini mengungkapkan kaitan antara modul yang sedang dipelajari dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya dan kegunaannya dalam mempelajari modul-modul berikutnya, serta dalam memahami keseluruhan isi modul. Biasanya uraian mengenai unsur ini mudah diintegrasikan dalam kerangka topik. Keseluruhan topik dibagian pendahuluan ini ditulis secara berkesinambungan tanpa menyebutkan sub bagiannya. Tulisan dapat dituangkan dalam beberapa paragraf padat. Sebenarnya tidak ada acuan yang pasti mengenai cara menulis bagian awal dari modul, yang pasti adalah pendahuluan haruslah singkat, jelas, dan mampu membangkitkan motivasi.
  • 14. 2. Bagian Utama Modul a. Judul Pemilihan sub-sub bagian biasanya diidentifikasi dengan judul yang berbeda. Tiap-tiap judul menyajikan sedikitnya sebuah konsep, prosedur, atau prinsip. Perpindahan uraian, umpamanya dari satu konsep ke konsep lainnya, ditandai dengan judul baru. Penulis harus mengembangkan struktur judul dengan cermat sebelum memasukkan uraiannya. Dalam hal ini, hasil analisis instruksional sebagaimana telah kita pelajari di bahasan sebelumnya dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan judul-judul bahasan. Struktur judul yang terorganisasi dengan baik, berdasarkan hasil analisis instruksional, dapat membantu pembaca dalam menentukan langkah belajarnya. b. Uraian Uraian atau penjelasan secara rinci tentang suatu judul segera dapat dilakukan setelah penulis berhasil menyusun struktur judul. Penyusunan uraian dapat dimulai dari pengungkapan contoh-contoh atau kasus-kasus kemudian baru diikuti dengan penjelasan mengenai konsep yang dimaksud atau sebaliknya, dimulai dari uraian konsep-konsep umum menuju ke hal-hal rinci. Cara manapun yang digunakan dalam penulisan hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah perlu adanya contoh tentang konsep yang diuraikan, termasuk pula gambar, grafik, atau analogi. Secara khusus penampilan contoh atau analogi, gambar, atau tanda-tanda lain sangat penting dalam menunjang uraian isi modul. c. Ringkasan Ringkasan adalah pernyataan singkat tentang isi yang baru disajikan. Temuan-temuan penelitian secara konsisten telah menunjukkan tentang sumbangan kehadiran ringkasan untuk meningkatkan retensi terhadap isi bacaan. Dalam penyusunan modul, ringkasan dapat disusun pada setiap mengakhiri uraian suatu judul atau hanya disusun pada bagian akhir
  • 15. keseluruhan uraian isi modul. Bila diperlukan ringkasan juga bisa dibuat untuk paragraf tertentu. d. Tugas atau latihan Latihan yang berisi kegiatan harus dilakukan pembaca setelah membaca suatu bagian tertentu juga merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu modul. Latihan biasnya berisi perintah yang harus dikerjakan pembaca dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang bertahap. Tujuan latihan ini adalah agar pembaca benar-benar menguasai konsep yang telah dipelajari. Latihan dapat dimasukkan pada setiap akhir uraian suatu bagian atau hanya pada akhir keseluruhan uraian, tergantung kebutuhannya. Apabila uraian pada bagian berikut menuntut prasyarat uraian sebelumnya, maka latihan diperlukan pada setiap akhir bagian. 3. Bagian Akhir Modul a. Ringkasan Ringkasan dapat dipakai sebagai alat untuk mengingatkan isi penting yang dibahas dalam modul. Oleh karena itu, ringkasan merupakan unsur yang penting ditampilkan di bagian akhir. b. Tugas atau tes Suatu tugas atau tes mandiri yang ditempatkan di bagian akhir modul dapat dipakai untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan pembaca mengenai keseluruhan isi modul. c. Daftar cek Apabila modulnya panjang (tebal) penulis biasanya menyediakan daftar cek mengenai semua kegiatan penting yang harus dilakukan oleh pembaca pada bagian akhir modul. Kadang-kadang penulis membuat daftar cek ini dengan memberikan ruang kosong pada halaman-halaman tertentu
  • 16. tempat pembaca memberikan tanda cek untuk tugas atau kegiatan yang telah dikerjakan. 4. Kesalahan-Kesalahan Umum Penulisan Modul Sangatlah sulit untuk membuat struktur yang jelas yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun modul dalam berbagai bidang studi (kajian). Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang umum ditemukan dalam sebuah modul: a. Tidak ada tanda yang jelas untuk memisahkan bagian yang satu dengan bagian yang lain. Uraiannya melaju tanpa sub judul. b. Penentuan judul dilakukan secara acak. Struktur penjudulan tidak nampak dengan jelas. Memang ada judul dan sub judul, tetapi pemilihannya tanpa mengikuti cara penataan judul yang memadai. c. Sistematika penomoran judul dan sub judul tidak ajeg. d. Memasukkan latihan tanpa disertai balikan. e. Meletakkan ringkasan dan/atau latihan hanya di bagian akhir modul.
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk penyusunan bahan ajar yaitu memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori, dan cara-cara penerapan teori dalam praktik, bahan ajar itu memungkinkan latihan terhadap pemakaian teori dan aplikasinya, bahan ajar itu di dalamnya memberikan umpan balik mengenai kebenaran latihan itu, menyesuaikan informasi dan tugas dengan tingkat awal masing-masing siswa atau peserta didik, membangkitkan minat siswa atau peserta didik, menjelaskan sasaran belajar kepada siswa atau peserta didik, meningkatkan motivasi siswa atau peserta didik, menunjukkan sumber informasi yang lain. Sedangkan tahap-tahap penyusunan bahan ajar meliputi penentuan tujuan, isi, dan fungsi bahan ajar, menyempurnakan dari tulisan bahan ajar awal ke penulisan berikutnya, memberi bentuk dan memerinci bagian-bagian bahan ajar, dan menilai bahan ajar. Agar bahan ajar dapat disusun dengan sempurna dan layak digunakan untuk keperluan pembelajaran/perkuliahan secara luas, maka setiap bahan ajar itu harus dievaluasi oleh materi (teman sejawat), ahli media, siswa/mahasiswa. B. Saran Pendidik harus memiliki pengetahuan tentang penyusunan bahan ajar agar dapat meningkatkan mutu pendidikan.
  • 18. DAFTAR RUJUKAN Degeng, Nyoman SD. 2001. Pedoman Penyusunan Bahan Ajar (Menuju Pribadi Unggul). Malang: LPPP Universitas Negeri Malang. Mbulu, Joseph dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas. Tjipto Utomo dan Kees Ruijtr. 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.