SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
EKSI 4203
TEORI PORFOLIO DAN
ANALISIS INVESTASI
(by : ANCILLA K. KUSTEDJO)
Pertemuan I
Modul 1
1. PASAR MODAL
2. INSTRUMEN PASAR MODAL
KEGIATAN 1
PASAR MODAL
PENGERTIAN PASAR MODAL
 Pasar modal mempertemukan pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan yang
membutuhkan dana.
 Pasar modal memfasilitasi jualbeli
sekuritas yang umumnya berumur lebih
dari satu tahun, seperti saham dan
obligasi.
 Pasar modal mendorong terciptanya
alokasi dana yang efisien.
 Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar
modal.
 Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Surabaya (BES) bergabung
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
PENGERTIAN PASAR MODAL
INITIAL PUBLIC OFFERING
 Proses perusahaan untuk pertama kalinya menjual
sekuritas disebut dengan Initial Public Offering
(IPO) atau penawaran umum perdana.
 Setelah sekuritas dijual perusahaan di pasar
perdana, barulah kemudian sekuritas
diperjualbelikan oleh investor-investor di pasar
sekunder.
 Transaksi yang dilakukan investor di pasar sekunder
tidak akan memberikan tambahan dana lagi bagi
perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten),
karena transaksi hanya terjadi antar investor,
bukan dengan perusahaan.
PASAR PERDANA
 Pasar perdana terjadi pada saat
perusahaan emiten menjual sekuritasnya
kepada investor umum untuk pertama
kalinya.
 Perusahaan sebelumnya mengeluarkan
prospektus yang berisi informasi
perusahaan secara detail.
5/52
 Prospektus berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai kondisi perusahaan
kepada para calon investor sehingga
dengan adanya informasi tersebut,
investor akan bisa mengetahui prospek
perusahaan di masa datang, dan
selanjutnya tertarik untuk membeli
sekuritas yang diterbitkan emiten.
PASAR PERDANA
6/52
PASAR SEKUNDER
 Pasar sekunder merupakan tempat
perdagangan atau jual-beli sekuritas oleh dan
antar investor setelah sekuritas emiten dijual
di pasar perdana.
 Perdagangan di pasar sekunder dapat
dilakukan di dua jenis pasar, yaitu:
 Pasar lelang (auction market).
 Pasar negosiasi (negotiated market).
 Pasar Lelang (auction market):
 Pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan
(penawaran) pada sebuah lokasi fisik.
 Pasar Negosiasi (negotiated market):
 Pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer
yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa
bagi sekuritas, dengan cara membeli dari dan menjual
ke investor.
 Pasar negosiasi juga sering disebut dengan istilah over
the counter market (OTC) atau di Indonesia dikenal
sebagai bursa paralel.
PASAR SEKUNDER
PARA PELAKU PASAR MODAL
1. Badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar
modal. Di Indonesia dipegang oleh Bapepam.
2. Pihak-pihak yang secara langsung telibat dalam
perdagangan sekuritas (emiten, investor, badan
pengelola bursa, dan pedagang sekuritas)
3. Pihak yang mendukung kepastian, kelancaran,
dan ketertiban pasar modal (Kustodaian Sentral
Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek
Indonesia), Penanggung (Guarantor), dan wali
amanat (trustee)
PARA PELAKU PASAR MODAL
1. Bappepam
2. Emiten
3. Investor
4. Underwriter
5. Broker, Dealer, dan Perusahaan Sekuritas,
6. Badan Pengelola Bursa
KEGIATAN 1
INSTRUMENT PASAR MODAL
INSTRUMEN PASAR MODAL
 Sekuritas (securities), atau juga disebut efek atau
surat berharga, merupakan aset finansial
(financial asset) yang menyatakan klaim
keuangan.
 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995
mendefinisikan efek adalah surat berharga, yaitu
surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang,
unit penyertaan investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari
efek.
9/52
INSTRUMEN PASAR MODAL (SEKURITAS)
 Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial
(financial market), terdiri dari pasar modal dan
pasar uang.
 Pasar uang (money market) pada dasarnya
merupakan pasar untuk sekuritas jangka pendek
baik yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan
umumnya maupun pemerintah.
 Pasar modal (capital market) pada prinsipnya
merupakan pasar untuk sekuritas jangka panjang
baik berbentuk hutang maupun ekuitas (modal
sendiri) serta berbagai produk turunannya.
10/52
SEKURITAS DI PASAR EKUITAS
 Sekuritas yang diperdagangkan di pasar
bersifat ekuitas Indonesia adalah saham
baik saham biasa maupun saham preferen
serta bukti right dan warran.
 Setelah diterbitkan oleh perusahaan,
sekuritas ekuitas dapat diperdagangkan
antar investor di bursa efek.
DIVIDEN
 Pemegang saham biasa memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan.
 Apabila perusahaan menghasilkan laba, sebagian atau
seluruh laba dapat dibagikan kepada pemiliknya yaitu
pemegang saham sebagai dividen.
 Pada umumnya, dividen yang dibayarkan perusahaan
kepada pemegang saham adalah rupiah tunai yang
disebut dividen tunai (cash dividend).
 Namun pembagian dan besarnya dividen tidaklah
dijamin. Dari tahun ke tahun, besarnya rupiah dividen
tunai yang dibagikan bisa berubah naik turun ataupun
tetap dan bahkan juga bisa tidak dibagikan.
 Dividen saham (stock dividend) adalah dividen
yang dibagikan oleh perusahaan kepada
pemegang saham dalam bentuk saham baru
sehingga meningkatkan jumlah saham yang
dimiliki pemegang saham.
 Saham bonus (bonus share) merupakan saham
baru yang diberikan kepada pemegang saham
dan berasal dari kapitalisasi agio saham.
 Bedanya adalah dividen saham berasal dari laba
perusahaan.
DIVIDEN
SAHAM PREFEREN
 Saham preferen (preferred stock)
merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang
berbeda dalam beberapa hal dengan saham
biasa, dividen pada saham preferen biasanya
dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak
pernah berubah dari waktu ke waktu.
 Saham preferen merupakan saham yang
memiliki karakteristik gabungan (hybrid)
antara saham biasa dan obligasi.
SAHAM BIASA
 Saham biasa (common stock) menyatakan
kepemilikan suatu perusahaan.
 Illustrasi: Apabila seorang investor memiliki 1 juta lembar
saham biasa suatu perusahaan dari total saham biasa yang
berjumlah 100 juta lembar, maka ia memiliki 1 persen
perusahaan tersebut.
 Sebagai pemilik, pemegang saham biasa
perusahaan mempunyai hak suara proporsional
pada berbagai keputusan penting perusahaan
antara lain pada persetujuan keputusan dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS).
KARAKTERISTIK LAIN SAHAM BIASA
 Saham biasa tidak berjatuh tempo dan
dapat memiliki nilai nominal atau tanpa
nilai nominal.
 Harga saham di pasar hampir selalu
berbeda dengan nilai nominalnya dari
waktu ke waktu perdagangan.
19/52
 Indikator aktivitas perdagangan saham
antara lain adalah volume lembar saham
yang ditransaksikan antar investor dan
nilai transaksinya pada satu transaksi
ataupun selama satu periode waktu
tertentu.
 Nilai perdagangan dihitung dari perkalian
antara harga pasar tiap kali transaksi
dengan volume lembar saham yang
ditransaksikan.
KARAKTERISTIK LAIN SAHAM BIASA
20/52
SEKURITAS DI PASAR OBLIGASI
 Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi
Indonesia adalah obligasi perusahaan, obligasi
negara, dan obligasi konversi.
 Obligasi (bond) dikeluarkan penerbitnya sebagai
surat tanda bukti hutang. Obligasi adalah sekuritas
yang memuat janji untuk memberikan pembayaran
tetap menurut jadwal yang telah ditetapkan.
 Sebutan obligasi semakin dikenal dengan istilah
sekuritas pendapatan tetap (fixed income
securities).
JENIS OBLIGASI
 Obligasi dapat dibedakan menurut siapa
penerbitnya, yaitu:
 Obligasi negara (government bond), adalah
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
Republik Indonesia. Di Amerika, obligasi negara
seperti ini disebut treasury bonds (T-Bonds).
 Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi
(corporate bond), adalah obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan baik perusahaan
swasta maupun perusahaan negara (BUMN).
KARAKTERISTIK OBLIGASI
 Nilai nominal (nominal value atau face value)
atau nilai pari (par value).
 Besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan.
 Kupon (coupon).
 Kupon merupakan bunga yang dibayar secara reguler
oleh penerbit obligasi kepada pemegangnya. Kupon
obligasi ditetapkan dalam persentase tahunan dari nilai
nominal dan dibayarkan pada interval waktu tertentu.
 Jatuh tempo (maturity).
 Jatuh tempo merupakan tanggal ketika pemegangnya
akan menerima uang pokok pinjaman yang jumlahnya
sebesar nilai nominalnya.
 Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperjualbelikan
sampai sebelum jatuh tempo antar investor di
bursa efek pada harga pasar yang bisa berbeda dari
nilai nominalnya.
 Faktor penting bagi investor sebelum berinvestasi
di obligasi adalah mengenal penerbit dan seluk-
beluk obligasi yang diterbitkannya.
 Hal itu perlu dilakukan untuk menaksir besarnya
risiko khususnya risiko gagal bayar (default) yang
mungkin dapat dialami investor di masa
mendatang.
KARAKTERISTIK OBLIGASI
OBLIGASI KONVERSI
 Obligasi konversi merupakan obligasi yang
dapat ditukar dengan saham biasa.
 Obligasi konversi mencantumkan persyaratan
untuk melakukan konversi.
 Misalnya setiap obligasi konversi bisa dikonversi
menjadi 3 lembar saham biasa mulai tanggal
tertentu sampai dengan tanggal jatuh tempo.
REKSA DANA
 Reksa dana dapat diartikan sebagai wadah yang berisi
sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan
investasi dan dibeli oleh investor.
 Berdasarkan bentuk hukumnya, reksadana dibedakan
menjadi dua, yaitu:
 Reksa dana berbentuk perseroan, yang digolongkan
lagi menjadi:
 Reksa dana terbuka
 Reksa dana tertutup
 Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
(KIK).
JENIS REKSA DANA
 Reksa dana pasar uang, merupakan reksa dana
yang menginvestasikan dananya khusus pada
berbagai jenis sekuritas di pasar uang.
 Reksa dana pendapatan tetap, merupakan
reksa dana yang menginvestasikan dananya
khusus pada portofolio obligasi.
 Reksa dana saham, merupakan reksa dana yang
menginvestasikan dananya khusus pada
portofolio saham-saham perusahaan.
 Reksa dana campuran, merupakan reksa
dana yang menginvestasikan dananya pada
berbagai jenis sekuritas yang berbeda baik
di pasar modal maupun di pasar uang.
 Reksa dana terproteksi, merupakan reksa
dana yang memberikan proteksi atas nilai
investasi awal investor melalui mekanisme
pengelolaan portofolio.
JENIS REKSA DANA
NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA
 Investor membeli reksa dana dari sebuah
perusahaan investasi pada harga per saham atau
per unit penyertaan yang nilainya tergantung
pada besarnya nilai aktiva bersih (NAB) per unit.
 NAB per unit ini dihitung atau ditentukan setiap
hari. NAB dihitung dari nilai pasar aktiva reksa
dana (sekuritas, kas, dan seluruh pendapatan)
dikurangi jumlah kewajiban.
NAB per unit = NAB / jumlah saham atau unit
beredar
WARAN
 Waran (warrant) adalah hak untuk membeli
saham pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan sebelumnya.
 Berbeda dengan right issue, waran biasanya
dijual bersamaan dengan sekuritas lain misalnya
obligasi atau saham.
 Selain itu, periode perdagangan waran adalah
jangka panjang, umumnya antara 3 sampai
dengan 5 tahun.
BUKTI RIGHT
 Bukti right atau hak memesan efek terlebih dahulu
(HMETD) merupakan sekuritas yang memberikan
hak kepada pemegang saham lama untuk membeli
saham baru perusahaan pada harga yang telah
ditetapkan selama periode tertentu.
 Selama periode waktu terbatas yang disebut
periode pelaksanaan, pemegang right berhak untuk
membeli saham baru dengan membayar sejumlah
dana kepada perusahaan melalui perusahaan efek
pada suatu harga pelaksanaan (exercise price)
yang telah ditentukan.
 Bukti right dapat diperjualbelikan antar investor
seperti halnya sekuritas lainnya di bursa efek
selama periode waktu perdagangan yang terbatas.
 Pelaksanaan hak pembelian saham baru oleh
investor yang memegang bukti right akan
ditentukan oleh keuntungan atau kerugian yang
akan ditimbulkannya.
 Dengan kata lain, bagaimana investor menghitung
keuntungan atau kerugian dari perdagangan bukti
right?
BUKTI RIGHT
SEKURITAS DI PASAR DERIVATIF
 Sekuritas derivatif (turunan) adalah aset
finansial yang diturunkan dari saham dan
obligasi, dan bukan dikeluarkan perusahaan
atau pemerintah untuk mendapatkan dana.
 Ada dua jenis yang penting dari sekuritas
derivatif, yaitu:
 kontrak berjangka (future contract), dan
 kontrak opsi (option contract).
KONTRAK OPSI
 Kontrak opsi adalah suatu perjanjian yang
memberi pemiliknya hak, tetapi bukan
kewajiban, untuk membeli atau menjual
suatu aset tertentu (tergantung pada jenis
opsi) pada harga tertentu selama waktu
tertentu.
 Pemilik call option mempunyai hak untuk membeli
aset induk atau aset acuan (underlying asset) pada
harga tetap selama waktu tertentu.
 Pemilik put option mempunyai hak untuk menjual
aset induk pada harga tetap selama waktu tertentu.
KONTRAK BERJANGKA
 Kontrak berjangka merupakan suatu
perjanjian yang dibuat hari ini yang
mengharuskan adanya transaksi di masa
mendatang.
 Ada dua jenis kontrak berjangka:
 Kontrak berjangka komoditas menggunakan
underlying asset yang merupakan aset riil berupa
barang-barang pertanian dan sumber daya alam.
 Kontrak berjangka finansial menggunakan underlying
asset (atau dikenal dengan sebutan variabel pokok)
yang merupakan efek seperti saham atau indeks
saham.

More Related Content

What's hot (20)

Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
pasar modal
pasar modalpasar modal
pasar modal
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Mk07 obligasi
Mk07 obligasiMk07 obligasi
Mk07 obligasi
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Sekolah Pasar Modal Level 1
Sekolah Pasar Modal Level 1Sekolah Pasar Modal Level 1
Sekolah Pasar Modal Level 1
 
Profesi Akuntan Publik pada Masa depan
Profesi Akuntan Publik pada Masa depanProfesi Akuntan Publik pada Masa depan
Profesi Akuntan Publik pada Masa depan
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
EKSI 4203 - Modul 6 Penilaian Obligasi
EKSI 4203 - Modul 6 Penilaian ObligasiEKSI 4203 - Modul 6 Penilaian Obligasi
EKSI 4203 - Modul 6 Penilaian Obligasi
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriPortofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
Akm ch 16 IFRS
Akm ch 16 IFRSAkm ch 16 IFRS
Akm ch 16 IFRS
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Pasar dan Institusi Keuangan - MANAJEMEN KEUANGAN
Pasar dan Institusi Keuangan - MANAJEMEN KEUANGANPasar dan Institusi Keuangan - MANAJEMEN KEUANGAN
Pasar dan Institusi Keuangan - MANAJEMEN KEUANGAN
 

Viewers also liked

EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiAncilla Kustedjo
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model KeseimbanganAncilla Kustedjo
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian SahamAncilla Kustedjo
 
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanEKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanAncilla Kustedjo
 
EKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 FuturesEKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 FuturesAncilla Kustedjo
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Ppt ai obligasi
Ppt ai obligasiPpt ai obligasi
Ppt ai obligasiRiza Ahmad
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusAncilla Kustedjo
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1car nadi
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIOANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIODonny Agung
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasiThrone Rush Indo
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)deewiindah
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
BMP EKMA4157 Organisasi
BMP EKMA4157 OrganisasiBMP EKMA4157 Organisasi
BMP EKMA4157 OrganisasiMang Engkus
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 

Viewers also liked (20)

EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 ObligasiEKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
EKSI 4203 - Modul 5 Obligasi
 
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
 
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
EKSI 4203 - Modul 4 Penilaian Saham
 
EKSI 4203 - Modul 7 Opsi
EKSI 4203 - Modul 7 OpsiEKSI 4203 - Modul 7 Opsi
EKSI 4203 - Modul 7 Opsi
 
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanEKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
EKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 FuturesEKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 Futures
 
BMP ESPA4229
BMP ESPA4229BMP ESPA4229
BMP ESPA4229
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Ppt ai obligasi
Ppt ai obligasiPpt ai obligasi
Ppt ai obligasi
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1Akuntansi keuangan-lanjutan-1
Akuntansi keuangan-lanjutan-1
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIOANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasi
 
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
PRESENTASI RISK AND RETURN (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
BMP EKMA4157 Organisasi
BMP EKMA4157 OrganisasiBMP EKMA4157 Organisasi
BMP EKMA4157 Organisasi
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 

Similar to EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal

Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalJudianto Nugroho
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modalreidjen raden
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modalreidjen raden
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasiYuliaCahyani
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalMS Ayu
 
Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Caca Rani
 
1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek sahamhijaubunga
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 readyHUMASGIBEI
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 readySari Fadillah
 

Similar to EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal (20)

Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
 
pasar keuangan
pasar keuanganpasar keuangan
pasar keuangan
 
BAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGANBAB 4 PASAR KEUANGAN
BAB 4 PASAR KEUANGAN
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Sistem lembaga ku pasar modal
Sistem lembaga ku  pasar modalSistem lembaga ku  pasar modal
Sistem lembaga ku pasar modal
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modalPelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
 
Bab 18 investasi
Bab 18 investasiBab 18 investasi
Bab 18 investasi
 
Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Materi 06
Materi 06Materi 06
Materi 06
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)Presentation portofolio (kelompok ii)
Presentation portofolio (kelompok ii)
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham1 pasar modal dan transaksi efek saham
1 pasar modal dan transaksi efek saham
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 ready
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 ready
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 

More from Ancilla Kustedjo

EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran PemasaranEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran PemasaranAncilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan PositioningEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan PositioningAncilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan LokasiEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan LokasiAncilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanAncilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasAncilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan KapasitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan KapasitasAncilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutAncilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain ProdukEKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain ProdukAncilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiAncilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksAncilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianAncilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisAncilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganAncilla Kustedjo
 

More from Ancilla Kustedjo (20)

EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran PemasaranEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan PositioningEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan LokasiEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan KapasitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain ProdukEKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
 

Recently uploaded

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

EKSI 4203 - Modul 1 Pengertian dan Instrument Pasar Modal

  • 1. EKSI 4203 TEORI PORFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI (by : ANCILLA K. KUSTEDJO) Pertemuan I Modul 1 1. PASAR MODAL 2. INSTRUMEN PASAR MODAL
  • 3. PENGERTIAN PASAR MODAL  Pasar modal mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan yang membutuhkan dana.  Pasar modal memfasilitasi jualbeli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.  Pasar modal mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien.
  • 4.  Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal.  Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). PENGERTIAN PASAR MODAL
  • 5. INITIAL PUBLIC OFFERING  Proses perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritas disebut dengan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana.  Setelah sekuritas dijual perusahaan di pasar perdana, barulah kemudian sekuritas diperjualbelikan oleh investor-investor di pasar sekunder.  Transaksi yang dilakukan investor di pasar sekunder tidak akan memberikan tambahan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten), karena transaksi hanya terjadi antar investor, bukan dengan perusahaan.
  • 6. PASAR PERDANA  Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya.  Perusahaan sebelumnya mengeluarkan prospektus yang berisi informasi perusahaan secara detail. 5/52
  • 7.  Prospektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para calon investor sehingga dengan adanya informasi tersebut, investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan di masa datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. PASAR PERDANA 6/52
  • 8. PASAR SEKUNDER  Pasar sekunder merupakan tempat perdagangan atau jual-beli sekuritas oleh dan antar investor setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana.  Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu:  Pasar lelang (auction market).  Pasar negosiasi (negotiated market).
  • 9.  Pasar Lelang (auction market):  Pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik.  Pasar Negosiasi (negotiated market):  Pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas, dengan cara membeli dari dan menjual ke investor.  Pasar negosiasi juga sering disebut dengan istilah over the counter market (OTC) atau di Indonesia dikenal sebagai bursa paralel. PASAR SEKUNDER
  • 10. PARA PELAKU PASAR MODAL 1. Badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar modal. Di Indonesia dipegang oleh Bapepam. 2. Pihak-pihak yang secara langsung telibat dalam perdagangan sekuritas (emiten, investor, badan pengelola bursa, dan pedagang sekuritas) 3. Pihak yang mendukung kepastian, kelancaran, dan ketertiban pasar modal (Kustodaian Sentral Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek Indonesia), Penanggung (Guarantor), dan wali amanat (trustee)
  • 11. PARA PELAKU PASAR MODAL 1. Bappepam 2. Emiten 3. Investor 4. Underwriter 5. Broker, Dealer, dan Perusahaan Sekuritas, 6. Badan Pengelola Bursa
  • 13. INSTRUMEN PASAR MODAL  Sekuritas (securities), atau juga disebut efek atau surat berharga, merupakan aset finansial (financial asset) yang menyatakan klaim keuangan.  Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 mendefinisikan efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. 9/52
  • 14. INSTRUMEN PASAR MODAL (SEKURITAS)  Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial (financial market), terdiri dari pasar modal dan pasar uang.  Pasar uang (money market) pada dasarnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka pendek baik yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan umumnya maupun pemerintah.  Pasar modal (capital market) pada prinsipnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka panjang baik berbentuk hutang maupun ekuitas (modal sendiri) serta berbagai produk turunannya. 10/52
  • 15. SEKURITAS DI PASAR EKUITAS  Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas Indonesia adalah saham baik saham biasa maupun saham preferen serta bukti right dan warran.  Setelah diterbitkan oleh perusahaan, sekuritas ekuitas dapat diperdagangkan antar investor di bursa efek.
  • 16. DIVIDEN  Pemegang saham biasa memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.  Apabila perusahaan menghasilkan laba, sebagian atau seluruh laba dapat dibagikan kepada pemiliknya yaitu pemegang saham sebagai dividen.  Pada umumnya, dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham adalah rupiah tunai yang disebut dividen tunai (cash dividend).  Namun pembagian dan besarnya dividen tidaklah dijamin. Dari tahun ke tahun, besarnya rupiah dividen tunai yang dibagikan bisa berubah naik turun ataupun tetap dan bahkan juga bisa tidak dibagikan.
  • 17.  Dividen saham (stock dividend) adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru sehingga meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.  Saham bonus (bonus share) merupakan saham baru yang diberikan kepada pemegang saham dan berasal dari kapitalisasi agio saham.  Bedanya adalah dividen saham berasal dari laba perusahaan. DIVIDEN
  • 18. SAHAM PREFEREN  Saham preferen (preferred stock) merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa, dividen pada saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu.  Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan (hybrid) antara saham biasa dan obligasi.
  • 19. SAHAM BIASA  Saham biasa (common stock) menyatakan kepemilikan suatu perusahaan.  Illustrasi: Apabila seorang investor memiliki 1 juta lembar saham biasa suatu perusahaan dari total saham biasa yang berjumlah 100 juta lembar, maka ia memiliki 1 persen perusahaan tersebut.  Sebagai pemilik, pemegang saham biasa perusahaan mempunyai hak suara proporsional pada berbagai keputusan penting perusahaan antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
  • 20. KARAKTERISTIK LAIN SAHAM BIASA  Saham biasa tidak berjatuh tempo dan dapat memiliki nilai nominal atau tanpa nilai nominal.  Harga saham di pasar hampir selalu berbeda dengan nilai nominalnya dari waktu ke waktu perdagangan. 19/52
  • 21.  Indikator aktivitas perdagangan saham antara lain adalah volume lembar saham yang ditransaksikan antar investor dan nilai transaksinya pada satu transaksi ataupun selama satu periode waktu tertentu.  Nilai perdagangan dihitung dari perkalian antara harga pasar tiap kali transaksi dengan volume lembar saham yang ditransaksikan. KARAKTERISTIK LAIN SAHAM BIASA 20/52
  • 22. SEKURITAS DI PASAR OBLIGASI  Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi Indonesia adalah obligasi perusahaan, obligasi negara, dan obligasi konversi.  Obligasi (bond) dikeluarkan penerbitnya sebagai surat tanda bukti hutang. Obligasi adalah sekuritas yang memuat janji untuk memberikan pembayaran tetap menurut jadwal yang telah ditetapkan.  Sebutan obligasi semakin dikenal dengan istilah sekuritas pendapatan tetap (fixed income securities).
  • 23. JENIS OBLIGASI  Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya, yaitu:  Obligasi negara (government bond), adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Di Amerika, obligasi negara seperti ini disebut treasury bonds (T-Bonds).  Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi (corporate bond), adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara (BUMN).
  • 24. KARAKTERISTIK OBLIGASI  Nilai nominal (nominal value atau face value) atau nilai pari (par value).  Besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan.  Kupon (coupon).  Kupon merupakan bunga yang dibayar secara reguler oleh penerbit obligasi kepada pemegangnya. Kupon obligasi ditetapkan dalam persentase tahunan dari nilai nominal dan dibayarkan pada interval waktu tertentu.  Jatuh tempo (maturity).  Jatuh tempo merupakan tanggal ketika pemegangnya akan menerima uang pokok pinjaman yang jumlahnya sebesar nilai nominalnya.
  • 25.  Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperjualbelikan sampai sebelum jatuh tempo antar investor di bursa efek pada harga pasar yang bisa berbeda dari nilai nominalnya.  Faktor penting bagi investor sebelum berinvestasi di obligasi adalah mengenal penerbit dan seluk- beluk obligasi yang diterbitkannya.  Hal itu perlu dilakukan untuk menaksir besarnya risiko khususnya risiko gagal bayar (default) yang mungkin dapat dialami investor di masa mendatang. KARAKTERISTIK OBLIGASI
  • 26. OBLIGASI KONVERSI  Obligasi konversi merupakan obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa.  Obligasi konversi mencantumkan persyaratan untuk melakukan konversi.  Misalnya setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa mulai tanggal tertentu sampai dengan tanggal jatuh tempo.
  • 27. REKSA DANA  Reksa dana dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.  Berdasarkan bentuk hukumnya, reksadana dibedakan menjadi dua, yaitu:  Reksa dana berbentuk perseroan, yang digolongkan lagi menjadi:  Reksa dana terbuka  Reksa dana tertutup  Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK).
  • 28. JENIS REKSA DANA  Reksa dana pasar uang, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada berbagai jenis sekuritas di pasar uang.  Reksa dana pendapatan tetap, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada portofolio obligasi.  Reksa dana saham, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada portofolio saham-saham perusahaan.
  • 29.  Reksa dana campuran, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada berbagai jenis sekuritas yang berbeda baik di pasar modal maupun di pasar uang.  Reksa dana terproteksi, merupakan reksa dana yang memberikan proteksi atas nilai investasi awal investor melalui mekanisme pengelolaan portofolio. JENIS REKSA DANA
  • 30. NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA  Investor membeli reksa dana dari sebuah perusahaan investasi pada harga per saham atau per unit penyertaan yang nilainya tergantung pada besarnya nilai aktiva bersih (NAB) per unit.  NAB per unit ini dihitung atau ditentukan setiap hari. NAB dihitung dari nilai pasar aktiva reksa dana (sekuritas, kas, dan seluruh pendapatan) dikurangi jumlah kewajiban. NAB per unit = NAB / jumlah saham atau unit beredar
  • 31. WARAN  Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang sudah ditentukan sebelumnya.  Berbeda dengan right issue, waran biasanya dijual bersamaan dengan sekuritas lain misalnya obligasi atau saham.  Selain itu, periode perdagangan waran adalah jangka panjang, umumnya antara 3 sampai dengan 5 tahun.
  • 32. BUKTI RIGHT  Bukti right atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru perusahaan pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu.  Selama periode waktu terbatas yang disebut periode pelaksanaan, pemegang right berhak untuk membeli saham baru dengan membayar sejumlah dana kepada perusahaan melalui perusahaan efek pada suatu harga pelaksanaan (exercise price) yang telah ditentukan.
  • 33.  Bukti right dapat diperjualbelikan antar investor seperti halnya sekuritas lainnya di bursa efek selama periode waktu perdagangan yang terbatas.  Pelaksanaan hak pembelian saham baru oleh investor yang memegang bukti right akan ditentukan oleh keuntungan atau kerugian yang akan ditimbulkannya.  Dengan kata lain, bagaimana investor menghitung keuntungan atau kerugian dari perdagangan bukti right? BUKTI RIGHT
  • 34. SEKURITAS DI PASAR DERIVATIF  Sekuritas derivatif (turunan) adalah aset finansial yang diturunkan dari saham dan obligasi, dan bukan dikeluarkan perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana.  Ada dua jenis yang penting dari sekuritas derivatif, yaitu:  kontrak berjangka (future contract), dan  kontrak opsi (option contract).
  • 35. KONTRAK OPSI  Kontrak opsi adalah suatu perjanjian yang memberi pemiliknya hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu (tergantung pada jenis opsi) pada harga tertentu selama waktu tertentu.  Pemilik call option mempunyai hak untuk membeli aset induk atau aset acuan (underlying asset) pada harga tetap selama waktu tertentu.  Pemilik put option mempunyai hak untuk menjual aset induk pada harga tetap selama waktu tertentu.
  • 36. KONTRAK BERJANGKA  Kontrak berjangka merupakan suatu perjanjian yang dibuat hari ini yang mengharuskan adanya transaksi di masa mendatang.  Ada dua jenis kontrak berjangka:  Kontrak berjangka komoditas menggunakan underlying asset yang merupakan aset riil berupa barang-barang pertanian dan sumber daya alam.  Kontrak berjangka finansial menggunakan underlying asset (atau dikenal dengan sebutan variabel pokok) yang merupakan efek seperti saham atau indeks saham.