Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
2. Tekanan Kepada Nabi dan Kesabaran Nabi
Beberapa Ayat Tentang Tokoh Kafir Quraisy
Doa RasuluLlah
Hikmah dan Pelajaran
IQRO Foundation, Sydney, Australia
3. Beberapa Ayat Tentang
Tokoh Kafir Quraisy
[Terkait Sifat Mereka, Penolakan dan
Tekanan Mereka pada Nabi ] - Lanjutan
Ubay bin Khalaf
‘Uqbah bin Abu Mu’aith
Akhnas bin Syariq
IQRO Foundation, Sydney, Australia
4. Ubay bin Khalaf (ada yang mengatakan al-‘Ash bin al-Wail).
Ia datang kepada Nabi sembari membawa tulang rapuh,
lalu meremasnya dan menebarkannya ke udara, lalu berkata:
“Hai Muhammad, apakah engkau mengira bahwa Allah akan mem-bangkitkan
hidup kembali tulang ini?” RasuluLlah menjawab:
“Benar, Allah Akan Mematikanmu, kemudian Membangkitkanmu
hidup kembali, lalu Menggiringmu ke neraka.” Lalu turun Ayat:
وَضَرَبَ لَنَا أَوَلَمْ يَرَ اْلإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْ فَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
قُلْ يُحْيِيهَ ا الَّذِي مَثَلاً وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَ امَ وَهِيَ رَمِيمٌ
الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّ جَرِ اْلأَخْضَرِ أَنْشَأهََا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُ ل خَلْقٍ عَ ليمٌ
نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ
77) Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami mencipta-kannya
dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang
nyata! 78) Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa ke-pada
kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tu-lang
belulang, yang telah hancur luluh?" 79) Katakanlah: "Ia akan dihi-dupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia
Maha Mengetahui tentang segala makhluk, 80) yaitu Tuhan yang men-jadikan
untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyala-kan
(api) dari kayu itu." (Q.S. 36:77-80)
IQRO Foundation, Sydney, Australia [Lihat Tafsir Ibnu Katsir]
5. Ayat di atas menjawab orang yang lupa asal-usulnya:
Bahwa ia telah dijadikan ada dari ketiadaan.
Bahwa ia diciptakan dari setetes air yang hina.
Logika fitrah dan realitas sederhana, bahwa air hina di a-tas
itu pun tidak hidup, lalu menjelma menjadi makhluk
hidup. Allah Maha Berkuasa untuk Mengembalikan
tulang belulang kembali menjadi hidup. [Fii Zhilal]
Walau dahulu ayat di atas menjawab Ubay bin Khalaf
dan orang yang sepertinya, namun juga berlaku pada
tiap orang yang mengingkari hari berbangkit. [Ibnu Katsir]
Ubay bin Khalaf ini pula yang berkata kepada Nabi :
“Hai Muhammad, aku memiliki kuda bernama al-Audz yang
aku beri makan 12 rithl (pound) setiap hari, agar kelak aku bisa
membunuhmu di atasnya.” Tapi dijawab oleh Nabi :
» بَلْ أَنَا أَقْتُلُكَ إِنْ شَاءَ ا للُّ « (Bahkan aku yang akan membunuhmu,
Insya Allah). Terbukti saat Ubay mati di Perang Uhud.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
6. ‘Uqbah bin Abu Mu’aith.
‘Uqbah adalah kawan dekat Ubay bin Khalaf.
Suatu hari terlihat ‘Uqbah sedang bersama Nabi sehing-ga
Ubay tidak mau lagi berbicara dengan ‘Uqbah.
Untuk kembalinya pertemanan, Ubay mensyaratkan agar
‘Uqbah mau meludahi Nabi , dan dilakukan. Turun ayat:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَالَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُ ولِ سَبِيلا
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِ كْرِ ب عْدَ إِذْ جَاءَنِي يَاوَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلاَنًا خَ ليلا
وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلِْْنْسَانِ خَذُولً
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil
jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku
(dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguh-nya
dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu
telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong
manusia.".” (Q.S. Al-Furqan : 27-29)
[Lihat Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
7. Hikmah: Pengaruh Teman
Dekat dalam Agama
Nabi bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِ لِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ
الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَ بتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِد مِنْهُ رِيحًا
طَيِِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِ قَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِ يحًا بََِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seo-rang
penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual
minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau
engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun ti-dak,
engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan
pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu,
dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya
yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534; Muslim 2628)
IQRO Foundation, Sydney, Australia
8. Agama teman dapat mempengaruhi kita. Sabda Nabi :
المرء على دين لَيله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendak-lah
kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR.
Abu Daud dan Tirmidzi)
Kerugian berteman dekat dengan yang berakhlaq jelek.
Ikut menjadi jelek; atau
Kita akan memperoleh kejelekannya.
Kiat memilih teman menurut Ibnu Qudamah:
وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته مَس صَال : أن يكون عاقلاً حسن
الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا
“Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi
sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, me-miliki
akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah,
dan bukan orang yang rakus dengan dunia”. [Mukhtasar
Minhajul Qashidin].
IQRO Foundation, Sydney, Australia
9. Al-Akhnas bin Syariq, sekutu Bani Zuhrah.
مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُ عْتَدٍ أَثِيمٍ هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ وَلَ تُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَهِينٍ
[Q. S. 68 : 10–13] عُتُ ل بَعْدَ ذَلِكَ زَنِيمٍ
10) “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina, 11) yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
12) yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak
dosa, 13) yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya,”
Larangan Allah kepada Nabi untuk mengikuti setiap orang
berkarakter di atas (lihat pula dua ayat sebelumnya).
Sembilan keburukan person tersebut dalam ayat di atas.
حَلاَّف : Banyak bersumpah; tidak peduli apakah sumpahnya
itu benar atau tidak; berani mengotori Asma Allah .
مَهِين : Kehinaannya terkait dengan حَلاَّف ; tidaklah orang yang
berani berbuat demikian melainkan orang yang hina.
هَمَّاز : banyak mencela (lihat pula Al-Humazah; Sirah 43).
IQRO Foundation, Sydney, Australia
10. مَشَّاءٍ بِنَمِيم : Suka menghambur fitnah; untuk adu domba.
Bersabda Nabi : » لَا يَدْ لَُُ الْجَنَّةَ نَمَّا م « “Tidak akan masuk
surga orang yang banyak mengadu domba.” [H.R. Ahmad]
يََِارُ عِبَادِ اللََِّّ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا، ذ كِرَ اللََُّّ، وَشِرَارُ عِبَادِ اللََّّ الْمَشَّاءُونَ « : قال رسول الله
» بِالنَّمِيمَةِ، الْمُفَرِِّقُونَ بَيْنَ الَْْحِبَّةِ، الْبَاغُ ونَ الْبُرَآءَ الْعَنَتَ
“Sebaik-baik Hamba Allah adalah jika terselip dalam hatinya ria’, maka
ia segera ingat Allah, dan seburuk-buruk Hamba Allah ialah orang-orang
yang berjalan ke sana ke mari menebar hasutan (adu domba),
yang membuat kerusakan di antara orang-orang yang menjalin kasih
sayang lagi selalu mengharapkan terjadinya masalah di antara orang-orang
yang tidak berdosa.” [H.R. Ahmad]
مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ : Enggan berbuat baik; padahal mampu melakukan
[Ibnu Katsir]; Bakhil/kikir [Al-Maraghi]. Dari ‘AbduLlah
bin ‘Amr bin ‘Ash bahwa bersabda Nabi tentang ahli ne-raka:
» كُلُّ جَعْظَرِيِّ جَوَّا ظ مُ سْ تَكْ بِ ر جَ مَّ اع مَ نَاع « “Setiap orang yang bu-ruk
perangai, angkuh, sombong, tamak lagi kikir”. [H.R. Ahmad]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
11. مُعْتَد : Melampaui batas; melanggar Perintah serta larangan
yang ditentukan Allah . [Al-Maraghi]
أَثِيمٍ : Banyak berbuat dosa dan membiasakannya. Tidak meng-hiraukan
apa yang diperbuatnya. [Al-Maraghi]
عُتُ ل : Kaku dan kasar; garang, keras, kasar, mempergauli ma-nusia
dengan kekasaran dan kekerasan. [Al-Maraghi]
زَنِيمٍ : Terkenal kejahatannya; sudah dikenal dengan sifat tsb.
Ada juga yang menyebutkan, bahwa زَنِيم : orang yang menga-ku
dari satu kaum padahal bukan dari mereka; Disebutkan
bahwa ia adalah Akhnas bin Syariq. [Tafsir Ibnu Katsir]
Diriwayatkan dalam hadits mursal, bahwa Nabi bersabda:
» لَا يَدْ لَُُ الْجَنَّةَ الجواظ الجعظري والعتل الزَّنِيمُ « “Tidak dapat masuk
surga orang yang angkuh, buruk perangai, kaku, kasar, lagi
terkenal kejahatannya. [Ibnu Katsir]
Larangan mengikuti di atas, bukan berarti harus wujud dulu
9 karakter baru dilarang mengikuti, namun satu saja sifat
tersebut wujud, sudah cukup membuat orang tsb tidak layak
dihormati. [Tafsir Mishbah]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
12. Doa RasuluLlah
إِنْ هُوَ إِلَّ وَحْ يٌ يُوحَى وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى
3) dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan
hawa nafsunya. 4) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan (kepadanya). [53 : 3-4]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
13. Doa RasuluLlah
إِنْ هُوَ إِلَّ وَحْ يٌ يُوحَى وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى
روى البخاري عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِِّي عِنْدَ البَيْتِ، وَأَبُو جَهْ ل وَ أَصْحَا ب لَهُ جُلُو س،
إِذْ قَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْ ض : أَيُّكُمْ يَجِيءُ بِسَ لَى جَزُورِ بَنِي فُلاَ ن، فَيَضَعُهُ عَ لَى ظَهْرِ مُحَمَّ د
إِذَا سَجَدَ؟ فَانْبَعَثَ أَشْقَى القَوْمِ فَجَاءَ بِهِ، ف نَظَرَ حَتَّى سَجَدَ النَّبِيُّ صَ لَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
وَضَعَهُ عَلَى ظَهْرِهِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ، وَأَنَا أَنْظُ رُ لاَ أُغْنِي شَيْئًا، لَوْ كَانَ لِي مَ نَعَة ،…
Al-Bukhari meriwayatkan dari ‘AbduLlah bin Mas’ud , bahwa
suatu kali Nabi shalat dekat Ka’bah, sedangkan Abu Jahal dan kawan-kawannya
sedang duduk-duduk. Sebagian di antara mereka ada yang
berkata kepada sebagian yang lain: “Siapakah di antara kalian yang berani
mengambil isi perut unta yang disembelih bani fulan, dan meletakkannya di
punggung Muhammad selagi shalat?”
Maka manusia paling celaka, ‘Uqbah bin Abu Mu’aith
melaksanakannya. Dia menunggu dan memandang. Tatkala Beliau
sedang sujud kepada Allah, ia meletakkan isi perut unta itu di antara pundak
Beliau Aku hanya bisa mengawasi dan tidak mampu berbuat apa-apa.
Andaikata aku bisa mencegahnya…
IQRO Foundation, Sydney, Australia
14. …قَالَ : فَجَعَلُوا يَضْحَكُونَ وَيُحِيلُ بَعْضُهُمْ عَ لَى بَعْ ض، وَرَسُولُ اللََِّّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
سَاجِد لاَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، حَتَّى جَاءَتْهُ فَاطِمَةُ، ف طَرَحَتْ عَنْ ظَهْرِهِ، فَرَفَعَ رَسُ ولُ اللََِّّ صَلَّى
ثَلاَثَ مَرَّا ت، فَشَ قَّ عَلَيْهِمْ إِذْ دَعَا . » اللَّهُمَّ عَ لَيْكَ بِقُرَيْ ش « : اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأْسَهُ ثُمَّ قَالَ
اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأبَِي « : عَلَيْهِمْ، قَالَ : وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّ الدَّعْوَةَ فِي ذ لكَ البَلَدِ مُسْتَجَابَة ، ثُمَّ سَمَّ ى
جَهْ ل، وَعَلَيْكَ بِعُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ، وَشَيْبَة بْنِ رَبِيعَةَ، وَالوَلِيدِ بْنِ عُتْبَةَ، وَأُمَيَّةَ بْنِ لَََ ف،
وَعَدَّ السَّابِعَ فَلَمْ يَحْفَظْ -، قَالَ : فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَقَدْ رَأَيْتُ - » وَعُقْبَةَ بْنِ أَبِي مُعَيْ ط
الَّذِينَ عَدَّ رَسُولُ اللََِّّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَ لَّمَ صَرْعَى، فِي القَلِي قَلِي بَدْ ر .
Mereka tertawa terbahak-bahak, sehingga badan mereka terguncang-guncang
mengenai teman di sampingnya. Saat itu RasuluLlah sedang sujud, tetap
dalam keadaan sujud dan tidak mengangkat kepala, hingga Fathimah datang
menghampiri Beliau , lalu membuang isi perut unta itu dari punggung
Beliau Baru setelah itu Beliau mengangkat kepala. Kemudian Beliau
bersabda: “Yaa Allah, hukumlah orang-orang Quraisy ini!” Beliau
mengucapkannya tiga kali, sehingga membuat hati mereka tersentak, karena
Beliau mendoakan kecelakaan bagi mereka.
‘AbduLlah bin Mas’ud Berkata lagi: “Sementara mereka tahu
bahwa doa di tempat Beliau itu pasti mustajab. Kemudian Beliau
menyebut nama-nama mereka: “Yaa Allah, hukumlah Abu Jahl, hukumlah ‘Utbah
bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Al-Walid bin ‘Utbah, Umayyah bin Khalaf, ‘Uqbah
bin Abu Mu’aith.”
Demi yang diriku ada di Tangan Nya, aku telah melihat sendiri
orang-orang yang disebutkan RasuluLlah ini menjadi korban di dalam
sumur saat Perang Badar.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
15. Hikmah dan Pelajaran
Mereka di jalan haq, kenapa harus menjalani tekanan/siksaan?
Sifat manusia: taklif mukallaf.
Konsekuensi dari ‘ubudiyah: menuntut taklif.
Ujian adalah Sunnah Dakwah; Salah satu hikmah ujian.
Pembuktian iman yang benar atau dusta.
وَلَقَدْ أَحَسِ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَ نُونَ الم
فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَ نَّ اللََُّّ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْ لَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Q.S. 29:1-3)
IQRO Foundation, Sydney, Australia
16. Hikmah Ujian dan
Tribulasi dalam Agama
Dalam Bahasa Arab, ujian dikenal dengan kata
fitnah( فتنة ), yang berasal dari kata fa-ta-na ( فتن ) yang
bermakna imtihaan/ امتحان , ikhtibaar/ ا تَبار , ibtilaa‘/ ابتلاء
(yang berarti ujian). Disebutkan pula bahwa kalimat
fatanu adz-dzahaab ( فتن الذه ) berarti melelehkan emas
untuk memurnikannya, artinya emas perlu dibakar
(diuji) dulu sampai ketahuan kualitasnya. Demikian juga
pembakaran batu bata dan pencucian pakaian dilakukan
untuk menguatkannya dan membersihkannya.
Demikian pula ujian bagi manusia diberikan untuk
menguatkan jiwanya dan membersihkan dosanya.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
17. Memperlihatkan ‘realitas tersembunyi’ dalam jiwa.
Tanpa ujian pun Allah Maha Mengetahui siapa yang kuat
imannya dan mana yang tidak. Ujian adalah bukti kepada selain
Nya Kebenaran Pengetahuan Nya. Dan manusia di-balas sesuai
dengan amalnya dan bukan dari Pengetahuan Allah
tentangnya. [sebagaimana disebut oleh Sayyid Quthb]
Kesulitan dan tribulasi menggali lebih dalam kekuatan yang
dimiliki seseorang yang mungkin tidak akan tergali tanpa
adanya ujian dan kesulitan.
Menarik simpati orang lain yang kemudian memeluk Islam
setelah melihat keteguhan mukmin saat diuji.
Menaikkan derajat di Sisi Allah dan Menghapus dosa.
Semakin mampu merasakan kelemahan diri dan bahwa Ke-kuatan
hanya Milik Allah .
Semakin mendekatkan kepada Allah ; banyak orang yang
lebih dekat kepada Nya, justru saat adanya ujian dan tibulasi.
Semakin dapat bersyukur kepada Allah di saat lapang.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
18. Jalan RasuluLlah teladan bagi seluruh dai.
Jika mudah, tentu semua dai akan mengharap mudah; dan
begitu menemui kesulitan, akan lari dari dakwah.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّ ا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ
مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِ لُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَا لَّذِينَ ءَامَنُوا
مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَِّّ أَلَ إِنَّ نَصْرَ اللَّّ قَرِي “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Q. S. 2 : 214)
IQRO Foundation, Sydney, Australia Sumber utama hikmah: Sirah Syaikh Al-
Buthy dan Sirah Syaikh Ash-Shallaby
19. Semoga Allah Berkenan Memudahkan kita menggapai
Ampunan dan Ridha Nya
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم، و بارك على محمد وعلى
آل محمد كما باركت على آل إبراهيم في العــــــالمين انك حميد مجيد
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa
Hamiidum-Majiid
Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: