SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
TATA CARA PROTOKOLER
PEJABAT NEGARA
Oleh:
Tim Event Organizer
2
“Acara berjalan bagus, tak
seorangpun ingat. Jika ada kesalahan
semua orang tak melupakan.”
“Baik dan/atau buruknya
penyelenggaraan keprotokolan akan
berimplikasi terhadap citra seorang
pemimpin, citra suatu
institusi/organisasi dan citra suatu
negara.”
SUMBER-SUMBER HUKUM PROTOKOLER
Persetujuan
Internasiona
• Konvensi Wina Tahun 1961 Tentang Hub. Diplomatik
• Konvensi Wina Tahun 1963 Tentang Hub. Konsuler
Peraturan
Nasional
• UU No. 9/2010 tentang Keprotokolan
• UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
• PP No. 62/1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat , Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan
• PP No. 40/1958 tentang Bendera Kebangsaan RI
• PP No. 41/1958 tentang Penggunaan Bendera Kebangsaan Asing
• PP No. 42/1958 tentang Panji dan Bendera Jabatan
• PP No. 43/1958 tentang Lambang Negara
• PP No. 44/1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
• Kepres No. 32/1971 tentang Protokol Negara
Dasar Non-
Juridis
• Adat istiadat/kebiasaan setempat
• Nilai sosial dan budaya
• Asas timbal balik/resiprositas
• Kaidah agama
• Common sense/logika umum
3
PENGERTIAN, ASAS, DAN TUJUAN
KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata
Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. (PASAL 1
UU NO. 9 TAHUN 2010)
4
Asas (Pasal 2 UU No.9/2010)
1.Kebangsaan
Mencerminkan sifat dan watak bangsa yang
pluralistik
2. Ketertiban dan Kepastian Hukum
menimbulkan ketertiban dalam masyarakat
melalui adanyakepastian hukum
3.Keseimbangan, Keserasian, dan
Keselarasan
Mencerminkan K3 antara kepentingan individu
dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan
negara
4.Timbal balik
Setimpal /balas jasa terhadap keprotokolan
negara lain
Tujuan (Pasal 3 UU No.9/2010)
1. Memberikan penghormatan kepada Pejabat
Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
Negara asing dan/atau organisasi internasional,
serta Tokoh Masyarakat Tertentu, dan/atau
Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat;
2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu
acara agar tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai
dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku,
baik secara nasional maupun internasional; dan
3. Menciptakan hubungan baik dalam tata
pergaulan antarbangsa.
• Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan
dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat, dihadiri
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat
dan undangan lain.
• Acara Resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan
oleh pemerintah atau lembaga negara dalam melaksanakan
tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara
dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain.
Dimana
diaturnya?
• Pejabat Negara
• Pejabat Pemerintahan
• Perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional
• Tokoh masyarakat tertentu
• Tamu negara
• Tamu pemerintah dan/atau tamu lembaga Negara lainnya
Siapa yang
diatur?
5
Pengaturan Keprotokolan (Pasal 4 ayat 2 UU No. 9/2010)
PERBEDAAN ACARA KENEGARAAN DENGAN
ACARA RESMI
N
O
KARAKTERISTIK
ACARA
KENEGARAAN
ACARA RESMI
1 Audience
Presiden, Wakil
Presiden, Undangan
lain
Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintah, Undangan
lain
2 Kehadiran Undangan Tidak diwakili Boleh diwakili
3 Penyelenggaraan Terpusat Tidak terpusat
4 Penyelenggara
Negara/panitia
negara
Lembaga
negara/instansi
pemerintah
5 Pakaian upacara Pakaian “Kebesaran”
Lengkap/resmi/batik/
harian
6 Ketentuan Secara penuh
Sesuai situasi dan
kondisi
6
RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN
• Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara
asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi. (Pasal 1 ayat 4 UU No. 9/2010)
TATA TEMPAT
• Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. (Pasal
1 ayat 5 UU No. 9/2010)
TATA UPACARA
• Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, dan Tokoh
Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. (Pasal 1 ayat 6 UU No.
9/2010)
TATA PENGHORMATAN
7
PEDOMAN TATA TEMPAT (PRESEANCE)
8
Aturan
dasar
preseance
Urutan
preseance
Aturan
memasuki
kendaraan
Aturan
umum tata
tempat dan
duduk
Aturan
kedatangan
dan
kepergian/
pulang
Jajar
kehormata
1 2 3 4 5 6
1. ATURAN DASAR PRESEANCE
“Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi,
mempunyai urutan paling depan atau mendahului.”
“Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri
berjajar, yang paling penting adalah mereka yang
disebelah kanan.”
“Urutan dalam memberikan sambutan dalam acara
resmi adalah dimulai dari yang terendah tingkat
kedudukan/ jabatannya dan terakhir yang
tertinggi/paling utama.”
9
2. URUTAN PRESEANCE
Menetapkan jumlah
tamu/pejabat VIP (Very
Important Person) atau VIC
(Very Important Citizen)
Menentukan ranking tamu/VIP
dari yang tertinggi sampai
terendah dan memberi nomor
urut (1,2,3, dst) atau sesuai UU
No. 9/2010 Pasal 9-11 (tata
tempat)
Menetapkan tempat duduk
sesuai rumus/ aturan yang
berlaku yaitu orang paling
utama mempunyai
urutan/nomor pertama, dst
10
No
Nama
Pejabat/VIP
Hadir/Tidak
Hadir
1 Presiden RI 
2 Wakil Presiden RI ×
3 Gubernur 
4 Wakil Gubernur ×
5 Bupati ×
Buatlah ceklist daftar hadir VIP
11
Tata Tempat di Ibukota Negara RI (UU No. 9/2010 Pasal 9)
a. Presiden Republik Indonesia;
b. Wakil Presiden Republik Indonesia;
c. mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia;
d. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
e. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
f. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;
g. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
h. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia;
i. Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia;
j. Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia;
k. perintis pergerakan kebangsaan/kemerdekaan;
l. duta besar/Kepala Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional;
m. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Umum, Wakil Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia, Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dan Wakil
Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia;
n. menteri, pejabat setingkat menteri, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia;
o. Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia;
p. pemimpin partai politik yang memiliki wakil di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
q. anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Ketua Muda dan Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia, Hakim Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia, dan anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia;
r. pemimpin lembaga negara yang ditetapkan sebagai pejabat negara, pemimpin lembaga negara lainnya yang ditetapkan dengan undang-undang, Deputi
Gubernur Senior dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, serta Wakil Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Umum;
s. gubernur kepala daerah;
t. pemilik tanda jasa dan tanda kehormatan tertentu;
u. pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian, Wakil Menteri, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Tentara
Nasional Indonesia, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia, Wakil Gubernur, Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah provinsi, pejabat eselon I atau yang disetarakan;
v. bupati/walikota dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota; dan
w. Pimpinan tertinggi representasi organisasi keagamaan tingkat nasional yang secara faktual diakui keberadaannya oleh Pemerintah dan masyarakat.
3. ATURAN MEMASUKI KENDARAAN
12
Pesawat udara
Seseorang yang paling utama
masuk pesawat paling akhir.
Saat turun
mendahului/turun pertama.
Kapal Laut
Orang paling utama naik
terlebih dahulu. Saat turun
paling dahulu pula.
Kereta api/mobil
Orang paling utama baik saat
naik ataupun sewaktu turun
akan mendahului/
terlebih dulu.
supirajudan
utama
pintu keluar
gedung
kedua
keluar gedung
kondisional
keluar gedung
4. ATURAN UMUM TATA TEMPAT DAN
DUDUK
13
MEJA PERTEMUAN
Rumusan GANJIL
3 orang (kiri ← 3 1 2 → kanan)
5 orang (kiri ← 5 3 1 2 4 → kanan)
7 orang (kiri ← 7 5 3 1 2 4 6 → kanan)
1 3 524
A B DCE
4. ATURAN UMUM TATA TEMPAT DAN
DUDUK
14
MEJA PERTEMUAN
Rumusan GENAP
2 orang (kiri ← 2 1 → kanan)
4 orang (kiri ← 4 2 1 3 → kanan)
6 orang (kiri ← 6 4 2 1 3 5 → kanan)
2 4 613
A C EBD
5
F
4. ATURAN UMUM TATA TEMPAT DAN
DUDUK
15
Penandatanganan Kerjasama Disaksikan Oleh Menteri/Pejabat
(Memorandum of Understanding)
Menteri/Pejabat
Utama
MC
PRESS
Penandatangan Kerjasama**
Menteri/Pejabat
Kedua*
* Kondisional apabila terdapat lebih dari satu
** Bisa lebih dari dua orang
5. ATURAN KEDATANGAN DAN
KEPERGIAN PULANG
Pedoman umum yang berlaku dan perlu diingat adalah dalam peristiwa resmi,
orang yang paling utama beserta rombongan selalu datang paling akhir, dan
apabila meninggalkan/pulang ruangan lebih dahulu. Oleh karena itu, perlu
disediakan ruang transit atau ruang tunggu sebelum acara siap dimulai.
16
6. JAJAR KEHORMATAN
1. Orang yang paling dihormati harus datang dari arah sebelah kanan
pejabat yang menyambut.
2. Apabila orang yang paling dihormati adalah yang menyambut tamu,
maka tamu akan datang dari sebelah kiri.
3. Tata urutan dalam jajar kehormatan untuk penerimaan (receiving line)
yaitu orang yang paling utama adalah yang menjabat tangan/menyambut
pertama kali dan seterusnya sesuai dengan urutannya.
4. Tata urutan dalam jajar kehormatan untuk pelepasan (farewell line) yaitu
17
Kedatangan
1
2
3
Pelepasa
n
1
2
3
18
Bidang Kegiatan Keprotokolan
PengarahAcara
• Menyusun program
acara secara
menyeluruh
• Menciptakan
kenyamanan dalam
acara secara berdaya
dan berhasil guna
• Mengendalikan serta
mengawasi
bermacam masalah
kegiatan acara
secara menyeluruh
PembawaAcara
•Berpenampilan serasi dalam
membawakan seluruh rincian
kegiatan acara
•Bergaya nada suara dan
bahasa menarik dalam
menghimpun perhatian
hadirin/peserta acara/upacara
•Menguasai dan menjaga
kelangsungan serta kelancaran
materi acara dalam mata
rantai yang saling berkaitan
PetugasPelayanan
•Menunjukkan kecermatan,
ketangkasan, dan
keterampilan dalam setiap
tindakan pelayanan
•Menghayati sopan
santun/etiket protokol dengan
tertib dan bertanggung jawab
•Melancarkan/mengatur
jalannya kegiatan dan
menghindarkan hambatan
acara secara terus menerus
Pemandu Acara MC Protokol
Harus memiliki
IMAGE yang
terarah
Harus
memiliki ke-
PEKA-an dan
KREATIVITAS
yang tinggi
Harus memiliki
INISIATIF dan
MOBILITAS
yang tinggi
APA YANG HARUS DIMILIKI SEORANG
PROTOKOL?
• Mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam protokoler terutama hubungan antar
manusia/masyarakat
• Percaya diri dan bersikap tegas
• Bermental kuat dan berkepribadian tangguh
• Memiliki feeling dan taste kuat (terampil dan cekatan terhadap situasi)
• Mampu mengambil keputusan dengan teliti dan cepat tetapi cermat
• Sangat peka/sensitif terhadap permasalahan yang timbul
• Senang bekerjasama dengan orang lain
• Sangat memahami perasaan orang lain
• Sederhana, sopan, santun, dan ramah pada setiap orang
• Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
• Rendah hati tetapi tidak rendah diri
• Berpenampilan menarik
• Pandai berbusana sesuai dengan suasana
• Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
• Pandai menyimpan suatu rahasia dan daya ingat yang tinggi
• Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur-unsur manajemen
19
TERIMAKASIH
20

More Related Content

What's hot

1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokolerDOEL ROKHIM
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointMalang
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan EvaluasiDadang Solihin
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu Negara
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu NegaraTata Kelola Acara Kunjungan Tamu Negara
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu NegaraNoersal Samad
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
PROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLAN
PROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLANPROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLAN
PROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLANNithayun_
 
Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan
Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan
Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan DewiPuspita53
 

What's hot (20)

Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
 
Protokoler
ProtokolerProtokoler
Protokoler
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu Negara
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu NegaraTata Kelola Acara Kunjungan Tamu Negara
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu Negara
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
PROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLAN
PROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLANPROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLAN
PROTOKOL ADM.hUMAS DAN kEPROTOKOLAN
 
Program Kerja
Program KerjaProgram Kerja
Program Kerja
 
Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan
Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan
Laporan pelaksanaan program kerja dharma wanita persatuan
 

Similar to Tata cara protokoler

Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanhoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumahoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumahoyin rizmu
 
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maretPaparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maretmaspayjoe
 
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptxDasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptxThekingz021
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptHasan Basri
 
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptxPPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptxFikriMaul2
 
2016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 2016
2016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 20162016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 2016
2016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 2016Ahmad Abdul Haq
 
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanPELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanfirasyauqi
 
Bab8 JENIS HIERARKI.ppt
Bab8 JENIS  HIERARKI.pptBab8 JENIS  HIERARKI.ppt
Bab8 JENIS HIERARKI.pptOhanBurhan
 
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaPemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaRipan Nugraha Harahap
 
Kepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RIKepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RICIkumparan
 
Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Uswatun Nisa
 
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanBahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanHadi Wijaya
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIMuhamad Yogi
 
Slide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptx
Slide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptxSlide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptx
Slide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptxssuser58c7a6
 

Similar to Tata cara protokoler (20)

Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 
Undang Undang No 9 Tahun 2010
Undang Undang No 9 Tahun 2010Undang Undang No 9 Tahun 2010
Undang Undang No 9 Tahun 2010
 
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maretPaparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
 
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptxDasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptx
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
 
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptxPPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
 
Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016
 
2016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 2016
2016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 20162016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 2016
2016-12-20 PP Nomor 38 Tahun 2016
 
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanPELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
 
Bab8 JENIS HIERARKI.ppt
Bab8 JENIS  HIERARKI.pptBab8 JENIS  HIERARKI.ppt
Bab8 JENIS HIERARKI.ppt
 
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaPemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
 
Kepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RIKepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RI
 
Lembaga negara
Lembaga negaraLembaga negara
Lembaga negara
 
Pkpu 25 2013
Pkpu 25 2013Pkpu 25 2013
Pkpu 25 2013
 
Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan
 
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanBahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusan
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
 
Slide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptx
Slide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptxSlide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptx
Slide PP 38 2016 TGR Non Bendahara.pptx
 

More from Instansi

Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Instansi
 
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdfDewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdfInstansi
 
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfKristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfInstansi
 
EVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdfEVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdfInstansi
 
EVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdfEVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdfInstansi
 
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdfBattery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdfInstansi
 
EVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdfEVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdfInstansi
 
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdfANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdfInstansi
 
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdfFinal Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdfInstansi
 
EVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdfEVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdfInstansi
 
EVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdfEVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdfInstansi
 
EVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdfEVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdfInstansi
 
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdfSNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdfInstansi
 
Tesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiTesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiInstansi
 
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdfMotivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdfInstansi
 
materi SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfmateri SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfInstansi
 
Smart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISOSmart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISOInstansi
 
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)Instansi
 
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hariMenemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hariInstansi
 
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...Instansi
 

More from Instansi (20)

Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
 
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdfDewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
 
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfKristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
 
EVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdfEVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdf
 
EVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdfEVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdf
 
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdfBattery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
 
EVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdfEVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdf
 
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdfANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
 
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdfFinal Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
 
EVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdfEVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdf
 
EVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdfEVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdf
 
EVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdfEVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdf
 
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdfSNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
 
Tesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiTesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training Kompetensi
 
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdfMotivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
 
materi SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfmateri SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdf
 
Smart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISOSmart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISO
 
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
 
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hariMenemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
 
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
 

Recently uploaded

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 

Tata cara protokoler

  • 1. TATA CARA PROTOKOLER PEJABAT NEGARA Oleh: Tim Event Organizer
  • 2. 2 “Acara berjalan bagus, tak seorangpun ingat. Jika ada kesalahan semua orang tak melupakan.” “Baik dan/atau buruknya penyelenggaraan keprotokolan akan berimplikasi terhadap citra seorang pemimpin, citra suatu institusi/organisasi dan citra suatu negara.”
  • 3. SUMBER-SUMBER HUKUM PROTOKOLER Persetujuan Internasiona • Konvensi Wina Tahun 1961 Tentang Hub. Diplomatik • Konvensi Wina Tahun 1963 Tentang Hub. Konsuler Peraturan Nasional • UU No. 9/2010 tentang Keprotokolan • UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan • PP No. 62/1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat , Tata Upacara, dan Tata Penghormatan • PP No. 40/1958 tentang Bendera Kebangsaan RI • PP No. 41/1958 tentang Penggunaan Bendera Kebangsaan Asing • PP No. 42/1958 tentang Panji dan Bendera Jabatan • PP No. 43/1958 tentang Lambang Negara • PP No. 44/1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya • Kepres No. 32/1971 tentang Protokol Negara Dasar Non- Juridis • Adat istiadat/kebiasaan setempat • Nilai sosial dan budaya • Asas timbal balik/resiprositas • Kaidah agama • Common sense/logika umum 3
  • 4. PENGERTIAN, ASAS, DAN TUJUAN KEPROTOKOLAN Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. (PASAL 1 UU NO. 9 TAHUN 2010) 4 Asas (Pasal 2 UU No.9/2010) 1.Kebangsaan Mencerminkan sifat dan watak bangsa yang pluralistik 2. Ketertiban dan Kepastian Hukum menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui adanyakepastian hukum 3.Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan Mencerminkan K3 antara kepentingan individu dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negara 4.Timbal balik Setimpal /balas jasa terhadap keprotokolan negara lain Tujuan (Pasal 3 UU No.9/2010) 1. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat Tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam negara, pemerintahan, dan masyarakat; 2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional; dan 3. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa.
  • 5. • Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat dan undangan lain. • Acara Resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain. Dimana diaturnya? • Pejabat Negara • Pejabat Pemerintahan • Perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional • Tokoh masyarakat tertentu • Tamu negara • Tamu pemerintah dan/atau tamu lembaga Negara lainnya Siapa yang diatur? 5 Pengaturan Keprotokolan (Pasal 4 ayat 2 UU No. 9/2010)
  • 6. PERBEDAAN ACARA KENEGARAAN DENGAN ACARA RESMI N O KARAKTERISTIK ACARA KENEGARAAN ACARA RESMI 1 Audience Presiden, Wakil Presiden, Undangan lain Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, Undangan lain 2 Kehadiran Undangan Tidak diwakili Boleh diwakili 3 Penyelenggaraan Terpusat Tidak terpusat 4 Penyelenggara Negara/panitia negara Lembaga negara/instansi pemerintah 5 Pakaian upacara Pakaian “Kebesaran” Lengkap/resmi/batik/ harian 6 Ketentuan Secara penuh Sesuai situasi dan kondisi 6
  • 7. RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN • Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. (Pasal 1 ayat 4 UU No. 9/2010) TATA TEMPAT • Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. (Pasal 1 ayat 5 UU No. 9/2010) TATA UPACARA • Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. (Pasal 1 ayat 6 UU No. 9/2010) TATA PENGHORMATAN 7
  • 8. PEDOMAN TATA TEMPAT (PRESEANCE) 8 Aturan dasar preseance Urutan preseance Aturan memasuki kendaraan Aturan umum tata tempat dan duduk Aturan kedatangan dan kepergian/ pulang Jajar kehormata 1 2 3 4 5 6
  • 9. 1. ATURAN DASAR PRESEANCE “Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi, mempunyai urutan paling depan atau mendahului.” “Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar, yang paling penting adalah mereka yang disebelah kanan.” “Urutan dalam memberikan sambutan dalam acara resmi adalah dimulai dari yang terendah tingkat kedudukan/ jabatannya dan terakhir yang tertinggi/paling utama.” 9
  • 10. 2. URUTAN PRESEANCE Menetapkan jumlah tamu/pejabat VIP (Very Important Person) atau VIC (Very Important Citizen) Menentukan ranking tamu/VIP dari yang tertinggi sampai terendah dan memberi nomor urut (1,2,3, dst) atau sesuai UU No. 9/2010 Pasal 9-11 (tata tempat) Menetapkan tempat duduk sesuai rumus/ aturan yang berlaku yaitu orang paling utama mempunyai urutan/nomor pertama, dst 10 No Nama Pejabat/VIP Hadir/Tidak Hadir 1 Presiden RI  2 Wakil Presiden RI × 3 Gubernur  4 Wakil Gubernur × 5 Bupati × Buatlah ceklist daftar hadir VIP
  • 11. 11 Tata Tempat di Ibukota Negara RI (UU No. 9/2010 Pasal 9) a. Presiden Republik Indonesia; b. Wakil Presiden Republik Indonesia; c. mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia; d. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia; e. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; f. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia; g. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; h. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia; i. Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; j. Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia; k. perintis pergerakan kebangsaan/kemerdekaan; l. duta besar/Kepala Perwakilan Negara Asing dan Organisasi Internasional; m. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Umum, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dan Wakil Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia; n. menteri, pejabat setingkat menteri, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia; o. Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia; p. pemimpin partai politik yang memiliki wakil di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; q. anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Ketua Muda dan Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia, Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dan anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia; r. pemimpin lembaga negara yang ditetapkan sebagai pejabat negara, pemimpin lembaga negara lainnya yang ditetapkan dengan undang-undang, Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, serta Wakil Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Umum; s. gubernur kepala daerah; t. pemilik tanda jasa dan tanda kehormatan tertentu; u. pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian, Wakil Menteri, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia, Wakil Gubernur, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi, pejabat eselon I atau yang disetarakan; v. bupati/walikota dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota; dan w. Pimpinan tertinggi representasi organisasi keagamaan tingkat nasional yang secara faktual diakui keberadaannya oleh Pemerintah dan masyarakat.
  • 12. 3. ATURAN MEMASUKI KENDARAAN 12 Pesawat udara Seseorang yang paling utama masuk pesawat paling akhir. Saat turun mendahului/turun pertama. Kapal Laut Orang paling utama naik terlebih dahulu. Saat turun paling dahulu pula. Kereta api/mobil Orang paling utama baik saat naik ataupun sewaktu turun akan mendahului/ terlebih dulu. supirajudan utama pintu keluar gedung kedua keluar gedung kondisional keluar gedung
  • 13. 4. ATURAN UMUM TATA TEMPAT DAN DUDUK 13 MEJA PERTEMUAN Rumusan GANJIL 3 orang (kiri ← 3 1 2 → kanan) 5 orang (kiri ← 5 3 1 2 4 → kanan) 7 orang (kiri ← 7 5 3 1 2 4 6 → kanan) 1 3 524 A B DCE
  • 14. 4. ATURAN UMUM TATA TEMPAT DAN DUDUK 14 MEJA PERTEMUAN Rumusan GENAP 2 orang (kiri ← 2 1 → kanan) 4 orang (kiri ← 4 2 1 3 → kanan) 6 orang (kiri ← 6 4 2 1 3 5 → kanan) 2 4 613 A C EBD 5 F
  • 15. 4. ATURAN UMUM TATA TEMPAT DAN DUDUK 15 Penandatanganan Kerjasama Disaksikan Oleh Menteri/Pejabat (Memorandum of Understanding) Menteri/Pejabat Utama MC PRESS Penandatangan Kerjasama** Menteri/Pejabat Kedua* * Kondisional apabila terdapat lebih dari satu ** Bisa lebih dari dua orang
  • 16. 5. ATURAN KEDATANGAN DAN KEPERGIAN PULANG Pedoman umum yang berlaku dan perlu diingat adalah dalam peristiwa resmi, orang yang paling utama beserta rombongan selalu datang paling akhir, dan apabila meninggalkan/pulang ruangan lebih dahulu. Oleh karena itu, perlu disediakan ruang transit atau ruang tunggu sebelum acara siap dimulai. 16
  • 17. 6. JAJAR KEHORMATAN 1. Orang yang paling dihormati harus datang dari arah sebelah kanan pejabat yang menyambut. 2. Apabila orang yang paling dihormati adalah yang menyambut tamu, maka tamu akan datang dari sebelah kiri. 3. Tata urutan dalam jajar kehormatan untuk penerimaan (receiving line) yaitu orang yang paling utama adalah yang menjabat tangan/menyambut pertama kali dan seterusnya sesuai dengan urutannya. 4. Tata urutan dalam jajar kehormatan untuk pelepasan (farewell line) yaitu 17 Kedatangan 1 2 3 Pelepasa n 1 2 3
  • 18. 18 Bidang Kegiatan Keprotokolan PengarahAcara • Menyusun program acara secara menyeluruh • Menciptakan kenyamanan dalam acara secara berdaya dan berhasil guna • Mengendalikan serta mengawasi bermacam masalah kegiatan acara secara menyeluruh PembawaAcara •Berpenampilan serasi dalam membawakan seluruh rincian kegiatan acara •Bergaya nada suara dan bahasa menarik dalam menghimpun perhatian hadirin/peserta acara/upacara •Menguasai dan menjaga kelangsungan serta kelancaran materi acara dalam mata rantai yang saling berkaitan PetugasPelayanan •Menunjukkan kecermatan, ketangkasan, dan keterampilan dalam setiap tindakan pelayanan •Menghayati sopan santun/etiket protokol dengan tertib dan bertanggung jawab •Melancarkan/mengatur jalannya kegiatan dan menghindarkan hambatan acara secara terus menerus Pemandu Acara MC Protokol Harus memiliki IMAGE yang terarah Harus memiliki ke- PEKA-an dan KREATIVITAS yang tinggi Harus memiliki INISIATIF dan MOBILITAS yang tinggi
  • 19. APA YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PROTOKOL? • Mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam protokoler terutama hubungan antar manusia/masyarakat • Percaya diri dan bersikap tegas • Bermental kuat dan berkepribadian tangguh • Memiliki feeling dan taste kuat (terampil dan cekatan terhadap situasi) • Mampu mengambil keputusan dengan teliti dan cepat tetapi cermat • Sangat peka/sensitif terhadap permasalahan yang timbul • Senang bekerjasama dengan orang lain • Sangat memahami perasaan orang lain • Sederhana, sopan, santun, dan ramah pada setiap orang • Pandai membawa diri dan selalu mawas diri • Rendah hati tetapi tidak rendah diri • Berpenampilan menarik • Pandai berbusana sesuai dengan suasana • Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik • Pandai menyimpan suatu rahasia dan daya ingat yang tinggi • Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur-unsur manajemen 19