Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
PP38
1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 38 TAHUN 2016
TENTANG
TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN NEGARA/DAERAH
TERHADAP PEGAWAI NEGERI BUKAN BENDAHARA ATAU
PEJABAT LAIN
Jakarta , 21 Agustus 2023
2. PERATURAN TENTANG KERUGIAN NEGARA/DAERAH
2
Bendahara
BPK
Pegawai Negeri Bukan
Bendahara Atau Pejabat Lain
Presiden, Menteri/ Pimpinan
Lembaga/
Gubernur/Bupati/Walikota
Peraturan BPK
Nomor 3 Tahun 2007
tentang Tata Cara Penyelesaian
Ganti Kerugian Negara Terhadap
Bendahara
Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2016
tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian
Negara/Daerah Terhadap Pegawai Negeri
Bukan Bendahara Atau Pejabat Lain
Pihak Ketiga
Proses Peradilan
subyek
Penetapan
Pengaturan
KUH Perdata
3. DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, Pasal 63 ayat (2)
“Tata cara tuntutan ganti kerugian negara/daerah diatur
dengan peraturan pemerintah”.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016
tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah
Terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara Atau Pejabat Lain
Ditetapkan: 12 Oktober 2016
Diundangkan: 13 Oktober 2016
Mulai berlaku: 13 Oktober 2016
3
4. AMANAT PP NOMOR 38 TAHUN 2016
Peraturan Menteri/
Pimpinan Lembaga
Peraturan Menteri
Dalam Negeri
4
• Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan
ketentuan lebih lanjut mengenai penyelesaian
kerugian negara di lingkungan kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya sesuai
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
• Menteri Dalam Negeri menetapkan ketentuan
lebih lanjut mengenai penyelesaian kerugian
daerah sesuai ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini
5. PENGERTIAN
kekurangan uang, surat berharga, dan
barang, yang nyata dan pasti jumlahnya
sebagai akibat perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai
suatu proses tuntutan yang dilakukan
terhadap pegawai negeri bukan
bendahara atau pejabat lain dengan
tujuan untuk memulihkan Kerugian
Negara/Daerah
KERUGIAN
NEGARA/
DAERAH
TUNTUTAN
GANTI
KERUGIAN
PP NOMOR 38
TAHUN 2016
5
6. TUJUAN PENYELESAIAN
KERUGIAN NEGARA/DAERAH
mengembalikan kekayaan negara
yang hilang atau berkurang
meningkatkan disiplin dan
tanggung jawab para pegawai
negeri/pejabat negara pada
umumnya, dan para pengelola
keuangan pada khususnya
6
UU No. 1 Tahun 2004, Penjelasan Pasal 59 ayat (1):
7. DASAR PEMIKIRAN
Kekurangan Uang, Surat Berharga, dan
Barang
Nyata dan Pasti Jumlahnya
Melawan Hukum
(Sengaja/Lalai)
TIDAK Melawan Hukum
(Sengaja/Lalai)
Pegawai Negeri Bukan
Bendahara/Pejabat lain
BUKAN Kerugian
Negara/Daerah
Penghapusan
TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN
7
Kerugian Negara/Daerah
8. SUBYEK DAN OBYEK
Obyek
Subyek
Pegawai Negeri bukan
bendahara
a. Pegawai ASN
b. Anggota TNI
c. Anggota Polri
Pejabat lain
a. Pejabat Negara (UU ASN)
b. Pejabat penyelenggara
pemerintahan yang
tidak berstatus pejabat
negara, tidak termasuk
bendahara dan Pegawai
Negeri Bukan Bendahara
Uang, surat berharga,
dan/atau barang milik
negara/daerah
Uang dan/atau barang
bukan milik negara/
daerah yang berada dalam
penguasaan Pegawai
Negeri Bukan Bendahara
atau Pejabat Lain yang
digunakan dalam
penyelenggaraan tugas
pemerintahan
Yang dimaksud pejabat penyelenggara
pemerintahan yang tidak berstatus pejabat
negara adalah Ketua dan Anggota DPRD
sebagai pejabat daerah serta pimpinan dan
anggota lembaga non struktural yang dibiayai
APBN/APBD
8
Kewajiban
melakukan
tindakan
pengamanan
9. PROSES PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH
Upaya
Penyelesaian
Kerugian
dengan Cara
Damai
Ya
Tidak
diperoleh
Ya
SKP2KS
LUNAS
Surat Ket
Tanda Lunas
PPKN/D
MAJELIS
keberatan
Menerima
Pihak Yg
Merugikan
1
2
Tidak
Informasi terjadinya
Kerugian Negara/Daerah
Atasan Langsung/Kepala
Satker dapat menunjuk
Pegawai ASN/Anggota
TNI/Polri /Pejabat Lain
utk melakukan verifikasi
Atasan
Langsung/Kepala
Satker
SKTJM
LHP kpd PPKN/D memuat:
1. Jumlah
2. Pihak Yg Bertanggungjawab
Paling
lambat 14
hari kerja
1
2
3
WAN
PRESTASI
Ada Indikasi
kerugian negara
selesai
YA
TIDAK
PPKN/D
TPKN/D
BPK
beritahu
Lapor
≤ 7 hk
Melawan
hukum/ lalai
11. Verifikasi Informasi
Atasan langsung atau kepala satuan kerja wajib melakukan verifikasi terhadap informasi
Atasan langsung atau kepala satuan kerja dapat menunjuk Pegawai Aparatur Sipil
Negara/AnggotaTentara Nasional Indonesia/Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia/Pejabat
Lain untuk melakukan tugas verifikasi terhadap informasi
Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi terdapat indikasi Kerugian Negara/Daerah ditindaklanjuti dengan ketentuan :
Atasan kepala satuan kerja/kepala satuan kerja:
1. melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga; dan
2. memberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan,
untuk indikasi kerugian negara yang terjadi di lingkungan satuan kerjanya;
Laporan atau pemberitahuan disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diperoleh
informasi terjadinya Kerugian Negara/Daerah
Dalam hal Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Tentara Nasional Indonesia/Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia/Pejabat Lain tidak melaksanakan kewajiban verifikasi informasi
dikenakan sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. PEJABAT PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH
(PPKN/D)
Adalah Pejabat yang berwenang untuk menyelesaikan Kerugian Negara/Daerah.
No Pihak Yang Merugikan PPKN/D Kewenangan
dilaksanakan oleh
1. Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain
di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga
Menteri/Pimpinan
Lembaga
Kepala Satuan Kerja
2. Menteri/Pimpinan Lembaga Menteri Keuangan
selaku BUN
3. Kepala Satuan Kerja Menteri/Pimpinan
Lembaga
Atasan Kepala Satuan
Kerja
12
13. Tugas dan Wewenang TPKN/TPKD:
1. Menyusun kronologis terjadinya Kerugian Negara/Daerah;
2. Mengumpulkan bukti pendukung terjadinya Kerugian Negara/
Daerah;
3. Menghitung jumlah Kerugian Negara/Daerah;
4. Menginventarisasi harta kekayaan milik Pegawai Negeri Bukan
Bendahara atau Pejabat Lain yang dapat dijadikan sebagai jaminan
penyelesaian Kerugian Negara/Daerah; dan
5. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang membentuknya.
TPKN/TPKD dibentuk oleh PPKN/D atau pejabat yang diberi kewenangan.
TPKN/TPKD melakukan pemeriksaan Kerugian Negara/Daerah paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah dibentuk.
Adalah Tim yang bertugas memproses penyelesaian Kerugian Negara/Daerah.
TIM PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA (TPKN) DAN
TIM PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH (TPKD)
13
14. PENENTUAN NILAI KERUGIAN NEGARA/DAERAH
14
Nilai Buku
• nilai perolehan yang
dikurangi dengan
penyusutan yang telah
dibebankan yang
muncul selama umur
penggunaan aset
tersebut
Nilai Wajar
• estimasi harga yang akan
diterima dari penjualan
asset atau dibayarkan
untuk penyelesaian
kewajiban antara pelaku
pasar yang memahami
dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi
wajar pada tanggal
penilaian/penaksiran
yang digunakan adalah nilai yang paling tinggi
atau
15. SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SKTJM)
Memuat materi:
1. Identitas Pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris;
2. Jumlah Kerugian Negara/Daerah yang harus dibayar;
3. Cara dan jangka waktu pembayaran Kerugian Negara/ Daerah;
4. Pernyataan penyerahan barang jaminan; dan
5. Pernyataan dari Pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli
Waris bahwa pernyataan mereka tidak dapat ditarik kembali.
Adalah surat pernyataan dari Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain,
yang menyatakan kesanggupan dan/atau pengakuan bahwa Kerugian
Negara/Daerah menjadi tanggung jawabnya dan bersedia mengganti Kerugian
Negara/Daerah dimaksud.
Pernyataan penyerahan barang
jaminan, disertai:
a. daftar barang yang menjadi jaminan;
b. bukti kepemilikan yang sah atas
barang yang dijaminkan; dan
c. surat kuasa menjual
• Melanggar Hukum: Penggantian kerugian paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
SKTJM ditandatangani
• Kelalaian: Penggantian kerugian dalam waktu 24
(dua puluh empat) bulan sejak SKTJM
ditandatangani
secara tunai dan angsuran
15
16. SURAT KEPUTUSAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN
KERUGIAN SEMENTARA(SKP2KS)
Memuat materi:
1. Identitas Pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli
Waris;
2. Perintah untuk mengganti Kerugian Negara/Daerah;
3. Jumlah Kerugian Negara/Daerah yang harus dibayar;
4. Cara dan jangka waktu pembayaran Kerugian Negara/Daerah; dan
5. Daftar harta kekayaan milik Pihak Yang Merugikan/ Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahli Waris.
Adalah surat yang dibuat oleh Presiden/Menteri/Pimpinan Lembaga/ Gubernur, Bupati
atau Walikota/Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah/Kepala Satuan
Kerja/Atasan Kepala Satuan Kerja dalam hal SKTJM tidak mungkin diperoleh.
Penggantian kerugian negara/daerah berdasarkan penerbitan SKP2KS
dibayarkan secara tunai paling lambat 90 hari sejak diterbitkannya SKP2KS
SKP2KS mempunyai kekuatan hukum untuk pelaksanaan sita jaminan.
16
SKP2KS diterbitkan paling lambat 7 hari kerja setelah menerima laporan dari TPKN/TPKD
17. MAJELIS PERTIMBANGAN PENYELESAIAN KERUGIAN
NEGARA/DAERAH (MAJELIS)
Majelis mempunyai tugas memeriksa dan memberikan
pertimbangan kepada PPKN/D atas :
1. penyelesaian atas kekurangan uang, surat berharga, dan/atau
barang bukan disebabkan perbuatan melanggar hukum atau lalai.
2. penggantian kerugian negara/daerah setelah Pihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris
dinyatakan wanprestasi.
3. penyelesaian kerugian negara/daerah yang telah diterbitkan
SKP2KS.
Majelis dibentuk oleh PPKN/D.
Jumlah anggota Majelis terdiri dari 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang.
Adalah para pejabat/pegawai yang ditunjuk dan ditetapkan oleh
Presiden/Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur, Bupati atau Walikota untuk
menyampaikan pertimbangan dan pendapat penyelesaian Kerugian Negara/Daerah.
17
18. ANGGOTA MAJELIS
No PPKN/D Anggota
1. Menteri/
Pimpinan Lembaga
a. pejabat/pegawai pada sekretariat jenderal/
kesekretariatan badan lain;
b. pejabat/pegawai pada inspektorat
jenderal/satuan pengawasan internal; dan
c. pejabat/pegawai lain yang diperlukan sesuai
dengan keahliannya.
18
19. Adalah surat keputusan yang ditetapkan oleh Presiden/Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur,
Bupati atau Walikota yang mempunyai kekuatan hukum tetap tentang pembebanan penggantian
Kerugian Negara/Daerah terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain.
SKP2K mempunyai hak mendahulu
SKP2K ATAS SKTJM WANPRESTASI
SKP2K ATAS PENERBITAN SKP2KS
Memuat materi:
a. Pertimbangan Majelis;
b. Identitas Pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahli Waris;
c. Jumlah Kerugian Negara/Daerah yang harus
dipulihkan;
d. Penyerahan upaya penagihan Kerugian
Negara/Daerah kepada instansi yang menangani
pengurusan piutang negara/daerah; dan
e. Daftar barang jaminan Pihak Yang Merugikan/
Pengampu/ Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris yang
diserahkan kepada instansi yang menangani
pengurusan piutang negara/ daerah, dalam hal
Majelis berpendapat bahwa barang jaminan dapat
dijual/dicairkan
Memuat materi:
a. Pertimbangan Majelis;
b. Identitas Pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahli Waris;
c. Jumlah Kerugian Negara/Daerah yang harus dibayar;
d. Daftar harta kekayaan milik Pihak Yang Merugikan/
Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris;
e. Perintah untuk mengganti Kerugian Negara/Daerah;
f. Cara dan jangka waktu mengganti Kerugian Negara/ Daerah;
dan
g. Penyerahan upaya penagihan Kerugian Negara/Daerah kepada
instansi yang menangani pengurusan piutang negara/daerah
dalam hal Pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang
Memperoleh Hak/Ahli Waris tidak membayar Kerugian
Negara/Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf c sesuai
dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam huruf f.
SURAT KEPUTUSAN PEMBEBANAN PENGGANTIAN
KERUGIAN (SKP2K)
19
SKP2K diterbitkan paling lambat 14 hari kerja sejak Majelis menetapkan putusan
20. Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah Melalui Majelis
Materi Sidang Majelis Sidang dan Putusan Hasil Sidang Majelis
SKTJM
Pertimbangan
penerbitan SKP2K
PPKN/D
Wanprestasi SKP2K Instansi Yang
Menangani
Pengurusan
Piutang Negara
Penerbitan
SKP2KS
Keberatan?
Tidak
Ada
Ada
Menerima
seluruhnya
Menolak seluruhnya
Pertimbangan
Pembebasan dan
Penghapusan
Pertimbangan
Penerbitan
SKP2K
PPKN/D SKP2K
Menerima/menolak
sebagian
Pertimbangan
Penerbitan
SKP2K
SKP2K
PPKN/D
PPKN/D
SK
Pembebasan
Mengusulkan
Penghapusan
Tidak dapat mengganti
Setuju
Kekurangan uang, surat
berharga, dan/atau barang
bukan disebabkan perbuatan
melanggar hukum atau lalai
Setuju
Tidak
Setuju
Pertimbangan
Penghapusan
Majelis dapat memerintahkan
TPKN/D melalui PPKN/D untuk
melakukan pemeriksaan kembali
PPKN/D
Tidak
Setuju
Penerbitkan
SKTJM dan
SKP2KS
1
2
3
27
USUL PENGHAPUSAN
21. KEDALUWARSA
21
sejak terjadinya
Kerugian Negara/Daerah
tidak dilakukan
penuntutan ganti rugi
sejak diketahuinya
Kerugian Negara/
Daerah
Add text
in here
3 Tahun
5 Tahun
• sejak putusan pengadilan yang
menetapkan pengampuan, atau
• sejak Pihak Yang Merugikan
diketahui melarikan diri atau
meninggal dunia, atau
• Pengampu/Yang Memperoleh
Hak/Ahli Waris tidak diberi tahu
oleh PPKN/D
8 Tahun
Tanggung jawab Pengampu/
Yang Memperoleh Hak/Ahli
Waris untuk membayar ganti
Kerugian Negara/Daerah
menjadi hapus
Kewajiban Pihak Yang Merugikan/
Pengampu/Yang Memperoleh Hak/
Ahli Waris untuk membayar ganti
rugi menjadi kedaluwarsa
KEDALUWARSA
22. PELAPORAN PENYELESAIAN TUNTUTAN GANTI KERUGIAN
DAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Gubernur / Bupati/
Walikota melaporkan penyelesaian kerugian negara/
daerah kepada BPK paling lambat 60 hari setelah
Tuntutan Ganti Kerugian dinyatakan selesai
Akuntansi dan pelaporan keuangan dalam rangka
penyelesaian kerugian negara/daerah dilaksanakan
sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan
22
24. 24
1 2 3
Putusan pengenaan
Tuntutan Ganti
Kerugian
Negara/Daerah kepada
Pihak Yang Merugikan
yang telah diterbitkan
sebelum Peraturan
Pemerintah ini berlaku,
dinyatakan masih tetap
berlaku
Tuntutan Ganti
Kerugian yang sedang
dilaksanakan terhadap
Pihak Yang Merugikan
sebelum berlakunya
Peraturan Pemerintah
ini tunduk pada
Peraturan Perundang-
undangan yang
sebelumnya
Kerugian
Negara/Daerah yang
terjadi sebelum
berlakunya Peraturan
Pemerintah ini dan
belum dilakukan
Tuntutan Ganti
Kerugian, berlaku
ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah
ini
25. Sesuai amanat PP 38 Tahun 2016 bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan ketentuan lebih
lanjut mengenai penyelesaian kerugian negara. Berikut ketentuan yang perlu diatur dalam peraturan
Menteri dimaksud.
h. Masa penyampaian dan frekuensi teguran
tertulis;
i. Format SKP2KS;
j. Format SKP2K atas SKTJM wanprestasi;
k. Penugasan TPKN untuk melakukan
pemeriksaan ulang;
l. Format SKP2K atas proses SKP2KS;
m. Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam Surat
Keputusan;
n. Format surat penagihan;
o. Permohonan pengurangan tagihan ;
p. Format surat keterangan tanda lunas;
q. Format surat permohonan pencabutan sita
atas harta kekayaan; dan
r. Upaya penagihan kerugian negara dan
ketentuan piutang macet;
a. Mekanisme penunjukan Pegawai Aparatur Sipil
Negara untuk melakukan tugas verifikasi;
b. Kewenangan pejabat penyelesaian kerugian negara;
c. Keanggotaan, tugas, dan wewenang TPKN;
d. Penghitungan jumlah kerugian negara termasuk nilai
barang yang telah diasuransikan;
e. Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam laporan hasil
pemeriksaan selain pihak yang bertanggung jawab
dan jumlah kerugian negara;
f. Format SKTJM;
g. Mekanisme pemantauan atas ketaatan Pihak Yang
Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli
Waris dalam melakukan pembayaran sesuai dengan
SKTJM;
KETENTUAN YANG PERLU DIATUR DALAM PERATURAN
MENTERI
25
26. DIREKTORAT SISTEM PERBENDAHARAAN
Subdit Pembayaran Program Jaminan Sosial, Perhitungan
Fihak Ketiga, dan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi
CP : F.J. WENJI – 082146436477
27. PENGAKUAN AKUNTANSI
(Buletin Teknis Nomor 20 Akuntansi Kerugian Negara/Daerah)
Pengakuan atas kekurangan aset tetap, persediaan, surat
berharga dan aset lain selain uang kas
• Diakui pada saat terbukti berdasarkan fakta dengan melakukan reklasifikasi
di neraca atas kekurangan aset tetap, persediaan, surat berharga dan aset
lain selain uang kas tersebut dari jumlah semestinya menjadi Aset Lainnya.
Pengakuan atas Piutang TGR
• Diakui di neraca pada saat terbit SKTJM atau Surat Keputusan pejabat
berwenang.
Pengakuan Beban
• Apabila kehilangan/kekurangan tersebut terbukti bukan kesalahan pegawai
bukan Bendahara maka akan diakui sebagai beban non operasional.
27