Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan instrumen penilaian tes tulis, termasuk komponen tes tulis, bentuk soal yang dapat digunakan seperti pilihan ganda dan essay, serta teknik penilaian dan bentuk instrumennya."
2. Pengembangan Instrumen
Penilaian Tes Tulis
Dosen pengampu:
Dr. Edi Prio Baskoro, M. Pd.
Ahmad Mabruri Wihaskoro, S. Pd.I
3. Penyusun:
Gita Diah Pitaloka (1410150134)
Ijah Nurhadijah (1410150139)
Yeni Farikha(1410150165)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2012
5. Komponen atau Kelengkapan
Sebelum Tes Terdiri Atas :
Buku tes, yakni lembaran atau buku yang
memuat butir-butir soal yang harus dikerjakan
oleh siswa.
Lembaran jawaban tes, yaitu lembaran yang
disediakan bagi testee untuk mengerjakan
tes.
Kunci jawaban tes, berisi jawaban-jawaban
yang dikehendaki.
Pedoman penilaian (pedoman skoring), berisi
keterangan perincian tentang skor atau angka
yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal
6. Hal-hal yang harus di lakuakn
sebelum menulis soal tes tulis
• menentukan tujuan tes
• menyusun kisi-kisi soal
• penulisan soal
• pemberian skor
• pelaporan hasil tes
7. Tes Tertulis
Tes Obyektif Tes Subjektif
tes tertulis yang meminta siswa
tes tertulis yang menuntut siswa
memberikan jawaban berupa uraian atau
memilih jawaban yang telah
kalimat yang panjang-panjang. Panjang
disediakan atau memberikan
pendeknya tes essai adalah relatif, sesuai
jawaban singkat dan terbatas
kemampuan si penjawab tes
9. Tes secara harfiah berasal dari
bahasa perancis kuno “testum”
artinya piring untuk menyisihkan
logam-logam mulia. Tes adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan
atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan,
kecerdasan, kemampuan, atau bakat
yang dimiliki seseorang atau
kelompok.
11. Komponen Kisi-Kisi Tes Tulis
• Jenis sekolah/kelas/semester
• Mata pelajaran
• Kurikulum yang diacu
• Alokasi waktu
• Jumlah soal
• Bentuk soal
• Bahan-bahan pengajaran yang akan diukur
• Jenis kompetensi yang akan diukur (ingatan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi)
• Banyaknya soal yang akan disusun untuk masing-
masing bahan pengajaran dan kompetensi/aspel
intelektual yang akan diukur.
• Bentuk soal
• Tingkat kesukaran masing-masing soal.
12. Langkah-Langkah Pembuatan
Kisi-Kisi
• Mendaftar pokok-
pokok materi yang akan diteskan (berdasarkan silabus)
• Memberikan imbangan bobot/presentase untuk masing-
masing pokok materi (berdasarkan pada luas dan tingkat
kedalaman materi)
• Merinci banyaknya butir soal (proporsi jumlah item) untuk
tiap-tiap materi.
• Menentukan proporsi/prosentase untuk setiap pokok aspek
intelektual yang diukur bagi setiap pokok-pokok materi
(perhatikan homogenitas dan heterogenitas bahan).
• Mengisi sel-sel dalam kisi-kisi
• Pemberian nomor item.
14. 1. Tes Formatif
Tes formatif adalaah tes yang diberikan
kepada murid-murid pada setiap akhir
program satuan pelajaran. Fungsinya yaitu
untuk mengetahui sampai dimana pencapaian
hasil belajar murid dalam penguasaan bahan
atau materi pelajaran yang telah diberikan
sesuai dengan tujuan instruksional khusus
yang telah dirumuskan di dalam satuan
pelajaran.
15. Lanjutan Tes Formatif
• Dalam penilaian formatif ini, jika tujuan-tujuan
instruksional khusus telah dirumuskan dengan
tepat, distribusi tingkat kesukaran soal-soal (item
tes) dan daya pembeda masing-masing soal tidak
begitu penting. Yang penting adalah bahwa setiap
soal betul-betul mengukur tujuan instruksional
yang hendak dicapai yang telah dirumuskan di
dalam progam satuan pelajaran.
• Standar yang digunakan dalam mengolah hasil
tersebut adalah standar mutlak.
16. karakteristik Tes Formatif
• dilakukan pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar
• di lakukan secara periodik
• mencakup semua mata pelajaran yang telah di
ajarkan
• bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan proses belajar mengajar
• dapat di gunakan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan proses belajar mengajar.
17. 2. Tes Sumatif
Fungsi tes sumatif ialah untuk menilai prestasi siswa,
sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan
pelajaran yang telah diajarkan selam jangka waktu
tertentu. Kegunaannya yaitu untuk mengisi rapor,
penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus
tidaknya siswa pada ujian akhir sekolah. Oleh karena
itu pada umumnya jumlah item atau soal-soal tes
sumatif lebih banyak daripada item tes formatif, dan
bentuk soalnya pun dapat terdiri atas campuran
beberapa bentuk item tes (seperti true-false, multiple,
choice, completion, matching, dan essay).
18. Tes sumatif mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
• materi yang di ujikan meliputi seluruh pokok
bahasan dan tujuan pengajaran
• dalam satu program tahunan atau semester
di lakukan pada akhir program dalam satu tahun
atau semester
• bertujuan untuk mengukur kebaerhasilan belajar
peserta didik secara menyeluruh
• hasil penilaian sumatuf di gunakan antara lain
untuk menentukan kenaikan kelas, kelulusan
sekolah dan lain-lain.
19. Pilihan ganda
Soal dengan memilih Soal dua pilihan jawaban
jawaban (iya-tidak, benar-salah)
menjodohkan
Bentuk penyusunan
soal tertulis
Bentuk soal melengkapi
Soal dengan Bentuk soal tes jawaban
mensuplai - jawaban singkat atau pendek
Bentuk soal uraian
21. a. Pilihan Ganda (multiple choice
test)
• Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami.
• Keunggulan soal bentuk pilihan ganda diantaranya adalah
dapat mengukur kemampuan / perilaku secara objektif
• Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik
tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi
cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika
peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka
peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan
kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan
jawabannya.
22. Cara mengolah skor pilihan ganda
yaitu :
Dengan denda, Degan rumus :
S=R-
Ket :
• S = skor yang di peroleh (Raw Skor)
• R = jawaban yang betul
• W = jawaban yang salah
• n = banyaknya opinion
• 1 = bilanngan tetap
24. b. Soal dengan Dua Pilihan Jawaban
(Benar-Salah, Ya-Tidak)
Bentuk benar salah ada dua macam (dilihat
dari segi mengerjakan/menjawab soal), yakni :
1. Dengan pembetulan (with correction) yaitu
siswa diminta membetulkan bila ia memilih
jawaban yang salah.
2. Tampa pembetulan (without correction) yaitu
siswa hanya diminta melingkari huruf B atau
tanpa memberikan jawaban yang benar.
25. Cara Mengolah Skor dengan Dua Pilihan
Jawaban (Benar-Salah, Ya-Tidak)
• Dengan denda KET :
• S = skor yang diperoleh
• R = jawaban benar
S=R-W
• W = jawaban salah
• Atau
S = T – 2W
26. C. Bentuk Soal Menjodohkan
(matching)
Bentuk soal menjodohkan yaitu bentuk soal
yang memasangkan kalimat satu dengan
kalimat lain yang merupakan jawaban dari
kalimat tersebut (memiliki hubungan satu
sama lain). Soal bentuk menjodohkan
(matching) adalah bentuk soal yang terdiri
atas dua kelompok pernyataan.
27. Cara Mengolah Skor
S=R
Sekor dihitung berdasarkan jawaban yang benar saja
29. a. Bentuk Soal melengkapi
Soal melengkapi adalah soal yang menuntut
peserta tes untuk memberikan jawaban atau
melengkapi tes berupa kata, frase, angka atau
symbol.
31. b. Bentuk Soal Tes Jawaban Singkat
Atau Pendek
Soal bentuk jawaban singkat adalah soal yang
jawabannya ditandai dengan adanya tempat
kosong yang disediakan bagi pembuat tes
untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan
petunjuk.
33. Bentuk Soal Uraian
• Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian
yang menuntut peserta didik untuk mengingat,
memahami, dan mengorganisasikan gagasannya
atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat
menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain
cakupan materi yang ditanyakan terbatas serta
sulit untuk menyusun pedoman penskorannya.
35. Ciri-ciri tes yang baik
• Validitas
• Reliabilitas
• Objektivitas
• Praktikabilitas
• Ekonomis
36. Kelebliha dan kekurangan tes tulis
objektif
kelebihan kekuranan
• persiapan untuk menyusunnya jauh lebih
• Dapat mencakup ruang lingkup
sulit daripada tes esay karena soalnya
materi yang luas
banyak dan harus teliti untuk menghindari
• Lebih representatif mewakili isi dan kelemahan-kelemahan yang lain (yang
luas bahan, lebih objektif, dapat diukur cenderung aspek kognitif tingkat
dihindari campur tangan unsur-unsur rendah)
subjektif baik dari segi siswa maupun
• Soal-soalnya cenderung untuk
segi guru yang memeriksa
mengungkapakan ingatan dan daya
• Lebih mudah dan cepat cara pengenalan kembali saja, dan sukar untuk
pemeriksaannya karena dapat mengukur proses mental yang tinggi.
menggunakan kunci tes bahkan alat-
• Banyak kesempatan untuk main untung-
alat hasil kemajuan teknologi.
untungan.
• Pemeriksaannya dapat diserahkan
• Kerjasama antarsiswa pasa waktu
kepada orang lain.
mengerjakan soal tes lebih terbuka.
• Dalam pemeriksaannya tidak ada
• Tidak menuntut penalaran siswa.
unsur subjektif yang mempengaruhi.
• Tidak membutuhkan pemikiran analistis
maupun sistematis.
37. Kelebihan dan kekurangan tes tulis
subjektif
kelebihan kekurangan
• Penyusunan soalnya mudah disiapkan • Kadar validitas & realibilitas rendah karena sukar
dan disusun. diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa
• Tidak memberi banyak kesempatan untuk yang betul-betul telah dikuasai.
berspekulasi atau untung-untungan • Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh
(menebak jawaban). scope bahan pelajaran yang akan dites karena
soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
• Mendorong siswa untuk berani
• Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh
mengemukakan pendapat serta
unsur-unsur subjektif.
menyusun dalan bentuk kalimat yang
bagus • Pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan
pertimbangan individual lebih banyak dari
• Memberikan kesempatan kepada siswa penilai.
untuk mengutarakan maksudnya dengan
• Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat
gaya bahasa dan caranya sendiri.
diwakilkan kepada orang lain.
• Dapat diketahui sejauh mana siswa • Cakupan materi terbatas atau sempit.
mendalami suatu masalah yang diteskan.
• Yang diukur cenderung tingkat kecerdasan
• Dapat melatih siswa berfikir logis, kognitif tinggi
analistis, dan sistematis.
38. Teknik penilaian dan bentuk instrumen
Teknik penilaian Bentuk instrumen
Tes ertulis Tes pilihan: pilihan ganda,
benarsalah, menjodohkan dll.
Tes isian: isian singkat dan
uraian.
Tes lisan Daftar pertanyaan
Tes praktek (tes kinerja) Tes identifikasi
Tes simulasi
Tes uji petik kinerja
Penugasan individual atau Pekerjaan rumah
kelompok Projek
Penilaian fortofolio Lembar penilaian fortofolio
jurnal Buku catatan jurnal
Penilaian diri Kuisioner / lembar penilian diri
Penilaian antarteman Lembar penilaian antarteman