SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
DAN ACUAN PENILAIAN
HJ. ZAHRAINI, M. Pd. I
05 PRAKTIS
HJ.
ZAHRAINI,
M,
Pd..I
01 03
KONTINUITAS
02 04
OBYEKTIVITAS
KOMPREHENSIF KOOPERATIF
PRINSIP-PRINSIP UMUM EVALUASI
1) Mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi
serta tujuan pembelajaran;
2) Mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahanbahan yang
tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling sesuai untuk
mengukur hasil belajar yang diinginkan;
3) Direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus;
4) Dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati;
5) 5) Dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.
INTRODUCTION
Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
(Depdiknas, 2003)
b. Jenis Evaluasi berdasarkan
Sasaran ada 5 yaitu:
1) Evaluasi Konteks
2) Evaluasi Input.
3) Evaluasi Proses
4) Evaluasi Hasil atau Produk
5) Evaluasi outcom atau lulusan
a. Jenis Evaluasi berdasarkan
tujuan, dibedakan atas tujuh jenis
Evaluasi
1) Pre-test dan Post-test
2) Evaluasi Diagnostic
3) Evaluasi Selektif
4) Evaluasi Penempatan.
5) Evaluasi Formatif
6) Evaluasi Sumatif
7) Ujian Nasional (UN)
HJ.
ZAHRAINI,
M.
Pd.I
Concept 2
Jenis-jenis Evaluasi
Pembelajaran
Concept 1
JENIS JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN
Jenis evaluasi berdasarkan Objek
Evaluasi
1) Evaluasi Input
2) Evaluasi transformasi Evaluasi
terhadap unsur-unsur transformasi
proses pembelajaran anatara lain
materi, media, metode dan lain-
lain.
3) Evaluasi output Evaluasi
terhadap lulusan yang mengacu
pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
Jenis Evalusi berdasarkan lingkup
Kegiatan Pembelajaran
1) Evaluasi Program
Pembelajaran
2) Evaluasi proses pembelajaran.
3) Evaluasi hasil Pembelajaran)
HJ.
ZAHRAINI,
M.
Pd.I
Concept 4
Jenis-jenis Evaluasi
Pembelajaran
Concept 3
Continue..........................
ACUAN PENILAIAN
Penilaian acuan patokan (PAP) atau dikenal dengan istilah Criterion Referenced Test adalah penilaian
acuan patokan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan sebelumnya . Nilai-nilai yang diperoleh peserta didik dikaitkan dengan tingkat
pencapaian penguasaan (mastery) peserta didik tentang materi pengajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penilaian acuan norma (PAN) atau dikenal dengan istilah Norm Referenced Test adalah
penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok. Nilai-nilai yang diperoleh
peserta didik diperbandingkan dengan nilai-nilai peserta didik lainnya yang termasuk di
dalam kelompoknya
Tujuan penilaian acuan normal (PAN) adalah
untuk membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang rendah
sampai dengan tertinggi. Secara ideal, pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu kelompok
menggambarkan suatu kurva normal .
Penilain acuan patokan (PAP) adalah
meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik, dan bukan membandingkan seorang peserta
didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan spesifik.
Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang
ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menafsirkan
hasil tes formatif
FEATURES
OF
THE
TOPIC
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan.Standar penilaian hasil
belajar pada umumnya dibedakan kedalam dua standar, yakni
standar penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan
patokan (PAP).
I
CONTOH PAP
ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Penilaian acuan norma dapat diilustrasikan sebagai berikut: hasil ujian nasional (UN) dikenal adanya nilai UN
murni yang berasl dari penilaian yang dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan persentase yang
menunjukkan tingkat kemampuan atau penguasaan peserta didik tentang materi ajar yang diujikan. Dengan
kata lain nilai UN murni merupakan penilaian dengan cara PAP. Akan tetapi, setelah diketahui bahwa nilai-
nilai UN murni ini pada umumnya rendah bahkan sangat rendah sehingga tidak memenuhi syarat untuk dapat
dinyatakan lulus, maka nilai UN murni itu kemudian diolah ke dalam PAN dengan menggunakan rumus-rumus
tertentu dengan maksud agar nilai-nilai tersebut dapat diperbesar.
Rumus tersebut diantaranya adalah : P+q+nR
2+n
Keterangan: p = nilai rapor semester lima
q = nilai rata-rata subsumatif semester enam
R = nilai UN murni
n = koefisien dari UN murni
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Untuk dimaklumi bahwa rentangan harga n atau koefisien R bergerak dari 0,5 sampai 2. Adanya rentangan
harga n dan R ini dimaksudkan agar penggambil kebijakan di lembaga pendidikan dapat menggunakan UN
murni yang disesuaikan dengan kondisi lembaga pendidikannya.
Sebagai contoh: dinas pendidikan kabupaten A menentukan besarnya koefisien n dan R = 1,5 sehingga
rumus yang digunakan
P+q+1,5 R
2+1,5
Dengan demikian dapat dicari nilai peserta didik yang memperoleh nilai p = 7, nilai q = 7 dan UN murni 3.
Dengan rumusn yang berlaku di atas maka nilai peserta didik tersebut menjadi: Dengan demikian nilai peserta
didik tersebut 5.
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Sedangkan dinas pendidikan kabupaten B menentukan besarnya koefisien n dan R = 0,5 sehingga rumus
yang digunakan:
P+q+0,5R
2+0,5
Dengan demikian dapat dicari nilai peserta didik yang memperoleh nilai p = 8, nilai q = 6 dan UN murni 4.
Dengan rumusn yang berlaku di atas maka nilai peserta didik tersebut menjadi:
8+6+0,5x4
2+0,5
=16
2,5
=6,4
=6 (dibulatkan)
Dengan demikian nilai peserta didik tersebut 6. Berdasarkan uraian di atas, jelas kiranya bahwa nilai UN
murni merupakan nilai hasil PAP dan nilai yang diperoleh peserta didik setelah penggunaan rumus yang
kemudian diperoleh nilai yang baru inilah yang dimaksudkan dengan nilai hasil PAN.
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
Does anyone have any questions?
THANKS
Thanks

More Related Content

What's hot

1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuranmadiah jaafar
 
Makalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujianMakalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujianMut Mu3tiah
 
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarPenilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarEika Matari
 
UJI RELIABILITAS DENGAN SPSS
UJI RELIABILITAS DENGAN SPSSUJI RELIABILITAS DENGAN SPSS
UJI RELIABILITAS DENGAN SPSScandraabdillah1
 
Penilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranPenilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranBeni Herlandy
 
Hbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikan
Hbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikanHbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikan
Hbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikanAzan Hamin
 
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANMakalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANStellaPattiasina
 

What's hot (10)

1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
 
Makalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujianMakalah penafsiran hasil ujian
Makalah penafsiran hasil ujian
 
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarPenilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar
 
UJI RELIABILITAS DENGAN SPSS
UJI RELIABILITAS DENGAN SPSSUJI RELIABILITAS DENGAN SPSS
UJI RELIABILITAS DENGAN SPSS
 
Penilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuranPenilaian dan pengukuran
Penilaian dan pengukuran
 
Rubrik slaid
Rubrik slaidRubrik slaid
Rubrik slaid
 
Hbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikan
Hbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikanHbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikan
Hbef3203 pengukuran-dan-penilaian-dalam-pendidikan
 
Modil 3 kb 1
Modil 3 kb 1Modil 3 kb 1
Modil 3 kb 1
 
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANMakalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
Makalah PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
 
Topik 1
Topik 1Topik 1
Topik 1
 

Similar to Evaluasi Pembelajaran

Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestNorm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxHerdiNanda
 
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdfEvaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdftawakal17
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiFitri Yusmaniah
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1LinaFitriany
 
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarPenilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarSheila Drew
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasVOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
 
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan normapenilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan normassuserd14409
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranzul_jr46
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranindrawati_pai
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranIkhwanudin Ikhwanudin
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranDedet Sabara
 
penilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaranpenilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaranambarlestari
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxOctaViano5
 
K6 Evaluasi Pembelajaran.pptx
K6 Evaluasi Pembelajaran.pptxK6 Evaluasi Pembelajaran.pptx
K6 Evaluasi Pembelajaran.pptxJayMay7
 

Similar to Evaluasi Pembelajaran (20)

Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestNorm Reference Test and Criterion Referenced Test
Norm Reference Test and Criterion Referenced Test
 
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptxEVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA_KELOMPOK 4.pptx
 
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdfEvaluasi Belajar KB 1.pdf
Evaluasi Belajar KB 1.pdf
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
 
Ppt evaluasi
Ppt evaluasiPpt evaluasi
Ppt evaluasi
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarPenilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
 
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan normapenilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
penilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaranpenilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaran
 
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDPrinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
 
K6 Evaluasi Pembelajaran.pptx
K6 Evaluasi Pembelajaran.pptxK6 Evaluasi Pembelajaran.pptx
K6 Evaluasi Pembelajaran.pptx
 

More from zahraaini3

Pertemuan 4 evaluasi ok
Pertemuan 4 evaluasi   okPertemuan 4 evaluasi   ok
Pertemuan 4 evaluasi okzahraaini3
 
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptTujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
 
PPT evaluasi pembelajaran PAI
PPT evaluasi pembelajaran PAIPPT evaluasi pembelajaran PAI
PPT evaluasi pembelajaran PAIzahraaini3
 
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptTujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
 
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppttujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
 
Pertemuan 2 hadits
Pertemuan 2 haditsPertemuan 2 hadits
Pertemuan 2 haditszahraaini3
 
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppttujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
 
Pertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasiPertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 8 evaluaisi
Pertemuan 8 evaluaisiPertemuan 8 evaluaisi
Pertemuan 8 evaluaisizahraaini3
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasiPertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasiPertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 3 evaluasi
Pertemuan 3 evaluasiPertemuan 3 evaluasi
Pertemuan 3 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasiPertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 1 evaluasi
Pertemuan 1 evaluasiPertemuan 1 evaluasi
Pertemuan 1 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 5 evaluasi
Pertemuan 5 evaluasiPertemuan 5 evaluasi
Pertemuan 5 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasiPertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasizahraaini3
 
Pertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasiPertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasizahraaini3
 

More from zahraaini3 (18)

Pertemuan 4 evaluasi ok
Pertemuan 4 evaluasi   okPertemuan 4 evaluasi   ok
Pertemuan 4 evaluasi ok
 
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptTujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
 
PPT evaluasi pembelajaran PAI
PPT evaluasi pembelajaran PAIPPT evaluasi pembelajaran PAI
PPT evaluasi pembelajaran PAI
 
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptTujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
 
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppttujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
 
Pertemuan 2 hadits
Pertemuan 2 haditsPertemuan 2 hadits
Pertemuan 2 hadits
 
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppttujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar ppt
 
Pertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasiPertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasi
 
Pertemuan 8 evaluaisi
Pertemuan 8 evaluaisiPertemuan 8 evaluaisi
Pertemuan 8 evaluaisi
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasi
 
Pertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasiPertemuan 6 evaluasi
Pertemuan 6 evaluasi
 
Pertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasiPertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasi
 
Pertemuan 3 evaluasi
Pertemuan 3 evaluasiPertemuan 3 evaluasi
Pertemuan 3 evaluasi
 
Pertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasiPertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasi
 
Pertemuan 1 evaluasi
Pertemuan 1 evaluasiPertemuan 1 evaluasi
Pertemuan 1 evaluasi
 
Pertemuan 5 evaluasi
Pertemuan 5 evaluasiPertemuan 5 evaluasi
Pertemuan 5 evaluasi
 
Pertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasiPertemuan 4 evaluasi
Pertemuan 4 evaluasi
 
Pertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasiPertemuan 2 evaluasi
Pertemuan 2 evaluasi
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Evaluasi Pembelajaran

  • 1. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN HJ. ZAHRAINI, M. Pd. I
  • 2. 05 PRAKTIS HJ. ZAHRAINI, M, Pd..I 01 03 KONTINUITAS 02 04 OBYEKTIVITAS KOMPREHENSIF KOOPERATIF PRINSIP-PRINSIP UMUM EVALUASI
  • 3. 1) Mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran; 2) Mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahanbahan yang tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan; 3) Direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; 4) Dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; 5) 5) Dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar. INTRODUCTION Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar (Depdiknas, 2003)
  • 4. b. Jenis Evaluasi berdasarkan Sasaran ada 5 yaitu: 1) Evaluasi Konteks 2) Evaluasi Input. 3) Evaluasi Proses 4) Evaluasi Hasil atau Produk 5) Evaluasi outcom atau lulusan a. Jenis Evaluasi berdasarkan tujuan, dibedakan atas tujuh jenis Evaluasi 1) Pre-test dan Post-test 2) Evaluasi Diagnostic 3) Evaluasi Selektif 4) Evaluasi Penempatan. 5) Evaluasi Formatif 6) Evaluasi Sumatif 7) Ujian Nasional (UN) HJ. ZAHRAINI, M. Pd.I Concept 2 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran Concept 1 JENIS JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN
  • 5. Jenis evaluasi berdasarkan Objek Evaluasi 1) Evaluasi Input 2) Evaluasi transformasi Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain- lain. 3) Evaluasi output Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran. Jenis Evalusi berdasarkan lingkup Kegiatan Pembelajaran 1) Evaluasi Program Pembelajaran 2) Evaluasi proses pembelajaran. 3) Evaluasi hasil Pembelajaran) HJ. ZAHRAINI, M. Pd.I Concept 4 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran Concept 3 Continue..........................
  • 6. ACUAN PENILAIAN Penilaian acuan patokan (PAP) atau dikenal dengan istilah Criterion Referenced Test adalah penilaian acuan patokan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya . Nilai-nilai yang diperoleh peserta didik dikaitkan dengan tingkat pencapaian penguasaan (mastery) peserta didik tentang materi pengajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian acuan norma (PAN) atau dikenal dengan istilah Norm Referenced Test adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok. Nilai-nilai yang diperoleh peserta didik diperbandingkan dengan nilai-nilai peserta didik lainnya yang termasuk di dalam kelompoknya
  • 7. Tujuan penilaian acuan normal (PAN) adalah untuk membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang rendah sampai dengan tertinggi. Secara ideal, pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu kelompok menggambarkan suatu kurva normal . Penilain acuan patokan (PAP) adalah meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik, dan bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan spesifik. Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menafsirkan hasil tes formatif
  • 8. FEATURES OF THE TOPIC Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.Standar penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan kedalam dua standar, yakni standar penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).
  • 9. I CONTOH PAP ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Penilaian acuan norma dapat diilustrasikan sebagai berikut: hasil ujian nasional (UN) dikenal adanya nilai UN murni yang berasl dari penilaian yang dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan persentase yang menunjukkan tingkat kemampuan atau penguasaan peserta didik tentang materi ajar yang diujikan. Dengan kata lain nilai UN murni merupakan penilaian dengan cara PAP. Akan tetapi, setelah diketahui bahwa nilai- nilai UN murni ini pada umumnya rendah bahkan sangat rendah sehingga tidak memenuhi syarat untuk dapat dinyatakan lulus, maka nilai UN murni itu kemudian diolah ke dalam PAN dengan menggunakan rumus-rumus tertentu dengan maksud agar nilai-nilai tersebut dapat diperbesar. Rumus tersebut diantaranya adalah : P+q+nR 2+n Keterangan: p = nilai rapor semester lima q = nilai rata-rata subsumatif semester enam R = nilai UN murni n = koefisien dari UN murni
  • 10. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Untuk dimaklumi bahwa rentangan harga n atau koefisien R bergerak dari 0,5 sampai 2. Adanya rentangan harga n dan R ini dimaksudkan agar penggambil kebijakan di lembaga pendidikan dapat menggunakan UN murni yang disesuaikan dengan kondisi lembaga pendidikannya. Sebagai contoh: dinas pendidikan kabupaten A menentukan besarnya koefisien n dan R = 1,5 sehingga rumus yang digunakan P+q+1,5 R 2+1,5 Dengan demikian dapat dicari nilai peserta didik yang memperoleh nilai p = 7, nilai q = 7 dan UN murni 3. Dengan rumusn yang berlaku di atas maka nilai peserta didik tersebut menjadi: Dengan demikian nilai peserta didik tersebut 5.
  • 11. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Sedangkan dinas pendidikan kabupaten B menentukan besarnya koefisien n dan R = 0,5 sehingga rumus yang digunakan: P+q+0,5R 2+0,5 Dengan demikian dapat dicari nilai peserta didik yang memperoleh nilai p = 8, nilai q = 6 dan UN murni 4. Dengan rumusn yang berlaku di atas maka nilai peserta didik tersebut menjadi: 8+6+0,5x4 2+0,5 =16 2,5 =6,4 =6 (dibulatkan) Dengan demikian nilai peserta didik tersebut 6. Berdasarkan uraian di atas, jelas kiranya bahwa nilai UN murni merupakan nilai hasil PAP dan nilai yang diperoleh peserta didik setelah penggunaan rumus yang kemudian diperoleh nilai yang baru inilah yang dimaksudkan dengan nilai hasil PAN.
  • 12. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 13. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 14. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 15. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 16. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 17. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 18. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 19. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 20. I CONTOH PAP Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya. Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini: 1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
  • 21. Does anyone have any questions? THANKS Thanks