SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PERKEMBANGAN WILAYAH INDONESIA
1. A. Perkembangan Provinsi di Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Jumlah pulau di Indonesia adalah
17.506. Pulau-pulau tersebut menyebar di sekitar khatulistiwa. Pulau-pulau besar yang ada di
Indonesia antara lain Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian.
Secara administrasi wilayah Indonesia terdiri atas pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah terdiri atas pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa.
Jumlah provinsi di Indonesia pada saat ini adalah 33 provinsi.
Provinsi yang ada di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ketahun. Pada saat Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 jumlah provinsi di
Indonesia ada delapan. Provinsi yang ada pada saat itu adalah Provinsi Sumatra, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Maluku.
Pada tahun 1945–1949 Indonesia mengalami perkembangan wilayah. Hal ini disebabkan masuknya
kembali Belanda untuk menguasai Indonesia. Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar di Den
Haag, Belanda tahun 1949, Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk serikat. Pada saat itu
Indonesia terdiri atas lima belas negara bagian. Republik Indonesia adalah bagian dari Republik
Indonesia Serikat. Pada tahun 1950 kita kembali menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pada kurun waktu 1950–1966 di Indonesia telah terjadi pemekaran beberapa provinsi sebagai
berikut:
1. Pada tahun 1950 Provinsi Sumatra dipecah menjadi Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Tengah, dan
Sumatra Selatan. Pada tahun ini Yogyakarta mendapatkan status daerah istimewa.
2. Pada tahun 1956 Provinsi Kalimantan dipecah menjadi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Timur.
3. Pada tahun 1957 Provinsi Sumatra Tengah dipecah menjadi Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatra
Barat. Pada tahun ini Jakarta mendapatkan status sebagai daerah khusus ibu kota. Selain itu, Aceh
menjadi provinsi tersendiri lepas dari Sumatra Utara.
4. Pada tahun 1959 Provinsi Sunda kecil dipecah menjadi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur. Pada tahun ini juga dibentuk Provinsi Kalimantan Tengah dari Kalimantan
Selatan.
5. Pada tahun 1960 Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan Selatan.
6. Pada tahun 1963 PBB menyerahkan Irian Barat ke Indonesia.
7. Pada tahun 1964 dibentuk Provinsi Lampung dari pemekaran Provinsi Sumatra Selatan. Selain itu,
dibentuk pula Provinsi Sulawesi Tengah (pemekaran dari Sulawesi Utara) dan Provinsi Sulawesi
Tenggara (pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan).
Jumlah provinsi di Indonesia bertambah ketika Irian Barat resmi kembali menjadi bagian dari NKRI
pada tanggal 19 November 1969 dan menjadi provinsi ke-26. Irian Barat kemudian namanya berubah
menjadi Irian Jaya. Selanjutnya, Timor Timur berintegrasi atau bergabung dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Juli 1976. Timor Timur menjadi provinsi ke-27. Pada
tanggal 19 Oktober 1999 Timor Timur melepaskan
diri dari NKRI. Timor Timur menjadi negara baru, yaitu Timor Leste. Selanjutnya di Indonesia
terbentuk beberapa provinsi baru. Provinsi baru yang terbentuk sejak tahun 1999 di Indonesia
sebagai berikut.
Wilayah administratif Indonesia tidak hanya berubah pada tingkat provinsi, tetapi juga pada tingkat di
bawahnya, yaitu pada tingkat kabupaten dan kecamatan. Sekarang ini Indonesia terdiri atas 349
kabupaten, 91 kota otonom, dan 5.263 kecamatan yang tersebar di 33 provinsi.
B. Perkembangan Wilayah Laut Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Garis pantainya sekitar 81.000 km.
Wilayah lautnya meliputi 5,8 juta km2 atau sekitar 70% dari luas total wilayah Indonesia. Luas wilayah
laut Indonesia terdiri atas 3,1 juta km2 luas laut kedaulatan dan 2,7 juta km2 wilayah Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI).
Wilayah laut Indonesia mengalami perkembangan yang cukup panjang. Wilayah laut Indonesia
pertama kali ditentukan dengan Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun
1939. Berdasarkan konsepsi TZMKO tahun 1939, lebar laut wilayah perairan Indonesia hanya
meliputi jalur-jalur laut yang mengelilingi setiap pulau atau bagian pulau Indonesia. Lebar laut hanya 3
mil laut. Artinya, antarpulau di Indonesia terdapat laut internasional yang memisahkan satu pulau
dengan pulau lainnya. Hal ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengumumkanDeklarasi
Djoeanda. Pemerintah mengumumkan bahwa lebar laut Indonesia adalah 12 mil. Selanjutnya,
dengan Undang-Undang No. 4/Prp Tahun 1960 tentang Wilayah Perairan Indonesia ditetapkan
tentang laut wilayah Indonesia selebar 12 mil laut dari garis pangkal lurus. Perairan Indonesia
dikelilingi oleh garis pangkal yang menghubungkan titik-titik terluar dari pulau terluar Indonesia.
Pada tahun 1982 Konvensi Hukum Laut PBB memberikan dasar hukum bagi negara-negara
kepulauan untuk menentukan batasan lautan sampai zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen.
Dengan dasar ini suatu negara memiliki wewenang untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang
ada di zona tersebut. Berbagai sumber daya alam seperti perikanan, gas bumi, minyak bumi, dan
bahan tambang lainnya dapat dimanfaatkan oleh negara yang bersangkutan. Berikut ini adalah
gambar pembagian wilayah laut menurut Konvensi Hukum Laut PBB.
Wilayah laut Indonesia sangat luas. Wilayah laut Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu zona laut
teritorial, zona landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif.
1. Zona Laut Teritorial
Zona laut teritorial adalah jalur laut yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke laut lepas. Garis
dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau. Sebuah negara
mempunyai kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial. Akan tetapi, negara tersebut harus
menyediakan jalur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Batas
teritorial Indonesia telah diumumkan sejak Deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957.
2. Zona Landas Kontinen
Landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah benua. Landas kontinen
memiliki kedalaman kurang dari 150 meter. Landas kontinen diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh
200 mil laut. Penentuan landas kontinen Indonesia dilakukan dengan melakukan perjanjian dengan
negara-negara tetangga. Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Indonesia terletak di antara dua landas kontinen, yaitu Benua Asia dan Australia. Pada zona ini suatu
negara mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Negara tersebut juga harus menyediakan jalur pelayaran yang terjamin keselamatan dan
keamanannya.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari
garis dasar. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) diumumkan pada tanggal 21 Maret 1980. Di
zona ini negara Indonesia memiliki hak untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan
pengelolaan sumber daya alam yang ada. Eksplorasi adalah penyelidikan tentang sumber daya alam
yang ada di suatu daerah. Eksploitasi adalah pengusahaan atau mendayagunakan sumber daya
alam yang ada di suatu daerah. Konservasi adalah upaya pemeliharaan atau perlindungan sumber
daya alam supaya tidak mengalami kerusakan. Di zona ini kebebasan pelayaran dan pemasangan
kabel atau pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai prinsip hukum laut internasional.
C. Pelestarian Wilayah Laut Indonesia
Sebagian besar wilayah Indonesia berupa lautan. Sekitar 70% wilayah Indonesia berupa lautan yang
menghubungkan antarpulau. Laut memberikan manfaat dan menjadi sumber penghidupan bagi
banyak orang. Laut menyimpan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam hayati
maupun nonhayati terdapat di laut. Sumber daya alam yang ada di
laut sebagai berikut:
1. Berbagai jenis biota laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, kerang, kepiting, dan biota lainnya.
Sumber daya alam tersebut memberikan penghidupan bagi para nelayan.
2. Kerang mutiara memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
3. Rumput laut dibudidayakan di daerah pesisir. Budi daya ini dapat meningkatkan pendapatan
penduduk.
4. Air laut merupakan bahan dasar pembuatan garam mineral.
5. Berbagai bahan tambang terdapat di laut, di antaranya minyak bumi. Sumber daya alam yang ada
di laut dapat mengalami kerusakan.
Kerusakan sumber daya alam di laut sebagian besar disebabkan oleh tindakan manusia. Faktor-
faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan di laut sebagai berikut:
1. Membuang sampah di laut.
2. Pembuangan limbah industri yang mengandung bahan kimia dapat mencemari laut sehingga biota
laut banyak yang mati.
3. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan menyebabkan kerusakan terumbu karang.
4. Penggunaan jaring pukat harimau dan jaring trawl menyebabkan ikanikan kecil tertangkap
sehingga populasi ikan semakin berkurang.
5. Tumpukan minyak mentah di laut menyebabkan kematian berbagai jenis ikan dan biota laut
lainnya.
Sumber daya alam yang ada di laut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kita
boleh memanfaatkan sumber daya alam yang ada di laut. Tujuannya untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup. Akan tetapi, kita juga harus menjaga kelestariannya. Beberapa upaya yang
dilakukan untuk melestarikan sumber daya laut sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan laut atau tidak membuang sampah sembarangan.
2. Melakukan daur ulang sampah industri sebelum dibuang ke laut atau sungai.
3. Melarang penggunaan pukat harimau.
4. Melarang penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
5. Melindungi terumbu karang sebagai tempat perkembangbiakan ikan.
6. Menanam hutan bakau di pesisir pantai untuk mencegah abrasi pantai.
Hutan bakau (mangrove) juga digunakan untuk berkembang biak berbagai jenis biota laut.
7. Memberi sanksi yang berat terhadap orang-orang yang menangkap satwa laut yang dilindungi.
Ringkasan Materi IPS BAB1, SMP Kelas 7
BAB 1: Keragaman Bentuk Muka Bumi
Muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan yang luas disebut benua dan
lautan yang luas sering disebut samudera.
Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata.
Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta. Di permukaan bumi, ada
bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang menonjol
ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, datarantinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang
cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Kenampakan
tinggi rendahnya muka bumi tsb dinamakan relief muka bumi.
Di dasar laut pun terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah
yang dikenal dengan nama-nama seperti palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut. Pada
dasarnya, dasar laut adalah daratan yang tertutup air. Lalu, bagaimana proses terbentuknya
permukaan bumi?
Proses Terbentuknya Muka Bumi
Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi.
Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua
macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal
dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah
tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak
permukaan bumi.
a. Proses Alam Endogen
Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya
pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam
bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi.
Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal
dari inti bumi.
Kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk
dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua
disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan
mantel.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam
ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Karena tumbukan terjadi terus-
menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan
menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu
menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi.
Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala
ini disebut tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau
patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu
menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya.
Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi.
1) Tektonisme
Keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik
gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Contoh bentuknya yaitu:
Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun
vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa
karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar.
Retakan : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retak-retak.
2)Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi.
Jenis-jenis erupsi magma
Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma:
(1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang
memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.
(2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu
disebut erupsi sentral.
Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma:
(1) Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan
bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair
(2) Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava.
(3) Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif.
Jenis-jenis gunung api
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena
erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang
bentuknya seperti perisai.
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang
tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar
(kawah/maar).
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi
Klasifikasi Gempa
Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh
tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat
sampai ke permukaan bumi.
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya
dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat
setelah letusan.
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami
runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah
yang runtuh.
Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
(1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
(2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah
permukaan bumi.
(3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada
beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari,
Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.
b. Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap
permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah.
Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan
sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
3. Dampak Proses Endogen dan Eksogen terhadap Kehidupan
Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga endogen lebih bersifat membangun. Kegiatan yang
disebabkan oleh tenaga eksogen lebih bersifat negatif.
Tenaga endogen antara lain menyebabkan timbulnya pegunungan, dataran tinggi, bantaran
sungai, delta, pantai, danau. Semua itu berguna bagi makhluk hidup disekitarnya.
Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih banyak merugikan makhluk hidup di
muka bumi.dampak negatif tenaga endogen ialah kerusakan yang ditimbulkan antara lain
oleh gempa, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, pendangkalan sungai, dan perusakan
bangunan.
B. Masa Praaksara di Indonesia
Manusia telah menempati bumi ini sejak jutaan tahun yang lalu. Nah, bagaimanakah
kehidupan manusia pada saat itu?
1. Apa itu masa praaksara?
Tahukah kamu bahwa ada suatu masa yang panjang di mana tulisan belum dikenal? Masa
itulah yang dikenal sebagai masa praaksara. (pra = sebelum; aksara = huruf). Masa praaksara
dikenal juga sebagai masa prasejarah. Manusia yang hidup pada masa ini dikenal sebagai
manusia purba.
Dalam lapisan-lapisan kulit bumi ini, terdapat sisa-sisa kehidupan. Sebagian dari sisa-sisa
kehidupan itu telah berubah menjadi keras seperti batu karena proses kimia. Inilah yang
dikenal sebagai fosil. Untuk mengetahui kehidupan masa lampau, fosil-fosil inilah yang
menjadi petunjuk. Ada bermacam-macam jenis fosil. Ada fosil hewan, ada fosil tumbuhan,
ada juga fosil berupa tulang kerangka manusia.
Ilmu yang menyelidiki segala hal ikhwal manusia pada masa lampau sebelum adanya
sumber-sumber tulisan disebut ilmu prasejarah.
arkeologi ialah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala untuk
menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau. Ahli arkeologi disebut
arkeolog.
Ilmu-ilmu yang terkait dengan masa prasejarah ialah Arkeologi, Antropologi, Geologi,
Paleontologi, dan Paleoantropologi.
Selain fosil, keberadaan kehidupan di masa praaksara juga dapat diketahui dari artefak yang
ditemukan. Artefak ialah benda-benda, seperti alat, perhiasan yang menunjukkan kecakapan
kerja manusia terutama pada zaman dahulu yang ditemukan melalui penggalian arkeologi.
2. Pengelompokan Masa Praaksara
Pengelompokan masa praaksara dapat dilakukan berdasarkan keadaan geologi dan
perkembangan kebudayaannya
a. Berdasarkan Keadaan Geologi
Pembagian masa praaksara adalah seperti berikut.
1) Arkaeozoikum
Inilah masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi. Pada masa yang berlangsung kira-kira
2.500 juta tahun yang lalu ini, keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses
pembentukan, dan udara saat ini masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda
kehidupan.
2) Palaeozoikum
Masa ini berlangsung 340 juta tahun yang lalu. Palaeozoikum disebut juga Zaman Primer.
Pada masa ini, terjadi penurunan suhu bumi. Akibatnya, bumi lambat laun menjadi dingin.
Sudah ada tanda-tanda kehidupan yang makin jelas, yakni munculnya makhluk bersel satu
seperti bakteri dan sejenis amfibi dan reptil.
3) Mesozoikum
Masa ini berlangsung 140 juta tahun yang lalu. Mesozoikum disebut juga Zaman Sekunder.
Pada masa ini, kehidupan berkembang dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil
makin banyak. Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya, seperti Dinosaurus dan
Atlantosaurus. Fosil reptil raksasa ini banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Fosil yang
ditemukan antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus 30 meter. Pada masa
ini, burung dan binatang menyusui sudah ada, namun masih rendah tingkatannya.
4) Neozoikum
Masa ini diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, keadaan bumi sudah
mulai stabil. Kehidupan makin berkembang dan beraneka ragam. Masa ini dibagi menjadi
dua seperti berikut.
(1) Zaman Tersier. Pada masa ini, reptil raksasa lambat laun lenyap, binatang-binatang
menyusui berkembang dengan baik, dan primat sudah ada. Monyet dan kera sudah ditemukan
pada masa ini.
(2) Zaman Kuarter. Masa ini berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Tanda-tanda kehidupan
manusia telah ditemukan pada masa ini. Masa ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
• Pleistosen yang berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan manusia
mulai ada dan terjadi perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Banyak air
yang berubah menjadi es, terutama beberapa daratan yang berdekatan dengan Kutub Utara
tertutup es. Di daerah yang berjauhan dari Kutub, terjadi musim hujan.
• Holosen yang dimulai 20.000 tahun hingga dewasa ini. Pada masa ini, muncul manusia
cerdas (homo sapiens) yang merupakan nenek moyang dari manusia modern.
b. Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan
Berdasarkan perkembangan kebudayaan dan peralatan yang digunakannya, masa praaksara
dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa
perundagian.
1) Masa Berburu dan Meramu
Pada masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup secara
berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindahpindah (nomaden)
mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup.
Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari
sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di
dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar.
Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbi-umbian,daun-daunan, dan buah-buahan.
Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum
mengenal cara memasak makanan karena mereka belum mengenal alat memasak seperti
periuk belanga.
Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu disebut sebagai masa food
gathering (mengumpulkan makanan). Mereka mengumpulkan makanan yang disediakan oleh
alam tanpa harus menanam atau mengolah tanah.
Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu pada waktu itu dibuat dari batu, kayu,
maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana. Alat-alat yang digunakan
manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
(1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan
memecah tulang.
(2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau.
(3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil.
2) Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan
dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan mengadakan persediaan
makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran membuat wadah untuk menyimpan
persediaan makanan tsb.
Sistem kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu
perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan dan
pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan cara
berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam sederhana).
Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing karena manusia pada
masa itu sudah mampu memproduksi makanannya.
Masa bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alatalatbatu dan
pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar).
Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan
perhiasan dari batu dan kerang.
Pada masa bercocok tanam, manusia purba juga sudah mengenal atau menemukan api dan
sudah mengembangkan alat transportasi air. Alat transportasi yang pertama digunakan adalah
rakit.
Pada masa ini, kesenian pun mulai dikenal. Mereka mulai membuat kalung dari kulit kerang
dan gelang dari batu-batu yang indah. Lukisan berwarna pun ditemukan di dalam gua-gua.
3) Masa Perundagian
Pada masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah
mampu mengolah logam, terutama perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya
dapat dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa
perundagian. Masa perundagian merupakan masa perkembangan pesat dari berbagai
kemahiran membuat alat.
Pada masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk
mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat perunggu. Alat-alat dari
perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara, kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat
dari besi yang dihasilkan antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang,
mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin
baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca.
3. Jenis Manusia Praaksara di Indonesia
Manusia yang hidup pada masa praaksara biasa disebut manusia purba. Di Indonesia, banyak
ditemukan berbagai fosil manusia purba. Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia
adalah seperti berikut.
a. Meganthropus
Fosil jenis Meganthropus, yaitu Meganthropus Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von
Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Manusia purba tertua di Jawa ini diperkirakan hidup antara 2.500.000 sampai 1.250.000
tahun yang lalu. Diperkirakan perawakannya sudah tegap, rahang dan gerahamnya besar,
serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Mereka hidup dari makanan yang terutama
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
b. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus tidak setegap
Meganthropus. Jenis-jenis Pithecanthropus di Indonesia antara lain Pithecanthropus
mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus. Manusia purba yang
diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu ini berbadan tegak sekitar
165-180 cm. Mereka masih menyerupai kera dengan tulang tengkorak yang cukup tebal dan
berbentuk lonjong. Pithecanthropus hidup berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka
tinggal di padang terbuka dan hidup secara berkelompok.
c. Homo
Manusia jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia purba di atas. Manusia dengan
tinggi badan antara 130-210 cm ini hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Jenisnya
antara lain Homo Soloensis (manusia purba dari Solo), Homo Wajakensis (manusia purba
dari Wajak), dan Homo Sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis ini telah mampu
membuat alat-alat dari batu dan tulang untuk berburu. Mereka juga telah mampu memasak
makanannya walau dengan cara sederhana.
4. Sistem Kepercayaan Manusia Praaksara
Sistem kepercayaan telah berkembang pada masa manusia praaksara. Mereka menyadari
bahwa ada kekuatan lain di luar mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha mendekatkan diri
dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah dengan mengadakan berbagai upacara, seperti
pemujaan, pemberian sesaji, atau upacara ritual lainnya. Beberapa sistem kepercayaan
manusia purba adalah seperti berikut.
a. Animisme
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba
percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka
juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik.
Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung, dsb. Agar mereka tidak
diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang
dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan
hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka.
Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar,
dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara
pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
c. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena
memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan
harimau.
Dalam melaksanakan upacara penyembahannya, manusia purba membuat berbagai bangunan
dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan Megalithik atau Megalithikum (kebudayaan
batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat ditemui saat ini. Sarana upacara ritual
manusia purba antara lain seperti berikut.
(1) Peti kubur batu, bangunan yang berfungsi sebagai peti jenazah. Peti kubur ada yang
berbentuk kotak persegi panjang, ada pula yang berbentuk kubus dan memiliki tutup dari batu
bergambar (disebut juga waruga), serta ada pula yang berbentuk menyerupai mangkuk
(disebut juga sarkofagus). Di dalamnya, selain jenazah, juga terdapat ‘bekal kubur’.
(2) Menhir, bangunan berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan lambang
arwah nenek moyang.
(3) Punden berundak, bangunan serupa candi yang terbuat dari susunan batu bertingkat.
Merupakan tempat melakukan upacara pemujaan.
(4) Dolmen, bangunan barupa meja batu tempat meletakkan sesaji dalam memuja roh nenek
moyang.
Perkembangan wilayah indonesia

More Related Content

What's hot

Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaPerkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaLilo Kautsar
 
Menjelajah wilayah nkri
Menjelajah wilayah nkriMenjelajah wilayah nkri
Menjelajah wilayah nkriaudy ayu
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Rama Putra
 
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...Pebriyanti Dwi Marizky
 
Batas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaBatas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaHaikal Tales
 
Batas batas indonesia
Batas batas indonesiaBatas batas indonesia
Batas batas indonesiadarmanbewok
 
Ketentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa
Ketentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsaKetentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa
Ketentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsaapotek agam farma
 
Wilayah indonesia dahulu_dan_sekarang
Wilayah indonesia dahulu_dan_sekarangWilayah indonesia dahulu_dan_sekarang
Wilayah indonesia dahulu_dan_sekarangHariyo Hariyo
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknnuffiq ahmad
 
Bab 2 kelompok 2
Bab 2 kelompok 2Bab 2 kelompok 2
Bab 2 kelompok 2LoveiArika
 
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aTugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aandhika perceka
 
Suka baca geografi
Suka baca geografiSuka baca geografi
Suka baca geografiniarohania1
 
Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan BernegaraMenelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan BernegaraAndita Eka Wahyuni
 
pengertian wilayah - wilayah indonesia
pengertian wilayah - wilayah indonesiapengertian wilayah - wilayah indonesia
pengertian wilayah - wilayah indonesiaBagas Aldi
 

What's hot (20)

Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah IndonesiaPerkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
Perkembangan sistem admistrasi wilayah Indonesia
 
Menjelajah wilayah nkri
Menjelajah wilayah nkriMenjelajah wilayah nkri
Menjelajah wilayah nkri
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 1
 
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
Bab 2 tentang wilayah nkri p.1
 
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
BAB 2 PKn Kelas XI Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan ...
 
Batas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaBatas Negara Indonesia
Batas Negara Indonesia
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
PPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRIPPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRI
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
 
Batas batas indonesia
Batas batas indonesiaBatas batas indonesia
Batas batas indonesia
 
Ketentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa
Ketentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsaKetentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa
Ketentuan uud ri tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa
 
Pkn menjelajah nkri
Pkn menjelajah nkriPkn menjelajah nkri
Pkn menjelajah nkri
 
Wilayah indonesia dahulu_dan_sekarang
Wilayah indonesia dahulu_dan_sekarangWilayah indonesia dahulu_dan_sekarang
Wilayah indonesia dahulu_dan_sekarang
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
 
Bab 2 kelompok 2
Bab 2 kelompok 2Bab 2 kelompok 2
Bab 2 kelompok 2
 
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 aTugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
Tugas kewarganegaraan geopolitik dan geostrategi prodi d iii 1 a
 
Suka baca geografi
Suka baca geografiSuka baca geografi
Suka baca geografi
 
Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan BernegaraMenelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
pengertian wilayah - wilayah indonesia
pengertian wilayah - wilayah indonesiapengertian wilayah - wilayah indonesia
pengertian wilayah - wilayah indonesia
 

Viewers also liked

Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...
Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...
Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...sayra De los santos
 
Մանկական ուղեղային կաթված
Մանկական ուղեղային կաթվածՄանկական ուղեղային կաթված
Մանկական ուղեղային կաթվածYuriDanielyan
 
Codes & conventions
Codes & conventionsCodes & conventions
Codes & conventionsChristina Raye
 
Ancillary task 2 c&c
Ancillary task 2 c&cAncillary task 2 c&c
Ancillary task 2 c&cChristina Raye
 
What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?
What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?
What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?Marcellus Drilling News
 
The Four C's of Field Management
The Four C's of Field ManagementThe Four C's of Field Management
The Four C's of Field ManagementEvery Store Perfect
 
ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)
ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)
ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)Ace Balmoria
 
R matthews Cv new-AAA 07-03-16
R matthews Cv new-AAA 07-03-16R matthews Cv new-AAA 07-03-16
R matthews Cv new-AAA 07-03-16Rodney Metthews
 
Обзор по трансграничным денежным переводам
Обзор по трансграничным денежным переводамОбзор по трансграничным денежным переводам
Обзор по трансграничным денежным переводамAleksandrs Baranovs
 
Управление цифровым обслуживанием клиентов
Управление цифровым обслуживанием клиентовУправление цифровым обслуживанием клиентов
Управление цифровым обслуживанием клиентовAleksandrs Baranovs
 
Mobile Strategy in Digital Environment: the Mindset Shift
Mobile Strategy in Digital Environment: the Mindset ShiftMobile Strategy in Digital Environment: the Mindset Shift
Mobile Strategy in Digital Environment: the Mindset ShiftIDC Italy
 

Viewers also liked (16)

Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...
Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...
Tecnologia de la información y comunicación y su uso por los niños y los adol...
 
Մանկական ուղեղային կաթված
Մանկական ուղեղային կաթվածՄանկական ուղեղային կաթված
Մանկական ուղեղային կաթված
 
Codes & conventions
Codes & conventionsCodes & conventions
Codes & conventions
 
Análisis económico puntual
Análisis económico puntualAnálisis económico puntual
Análisis económico puntual
 
Pivots and Slicers_v5
Pivots and Slicers_v5Pivots and Slicers_v5
Pivots and Slicers_v5
 
Ancillary task 2 c&c
Ancillary task 2 c&cAncillary task 2 c&c
Ancillary task 2 c&c
 
What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?
What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?
What If...America's Energy Renaissance Never Actually Happened?
 
KhairunnisaCV2016
KhairunnisaCV2016KhairunnisaCV2016
KhairunnisaCV2016
 
The Four C's of Field Management
The Four C's of Field ManagementThe Four C's of Field Management
The Four C's of Field Management
 
ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)
ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)
ACE Balmoria (11) (1) (1) (2)
 
R matthews Cv new-AAA 07-03-16
R matthews Cv new-AAA 07-03-16R matthews Cv new-AAA 07-03-16
R matthews Cv new-AAA 07-03-16
 
Talak
TalakTalak
Talak
 
Обзор по трансграничным денежным переводам
Обзор по трансграничным денежным переводамОбзор по трансграничным денежным переводам
Обзор по трансграничным денежным переводам
 
Управление цифровым обслуживанием клиентов
Управление цифровым обслуживанием клиентовУправление цифровым обслуживанием клиентов
Управление цифровым обслуживанием клиентов
 
Mobile Strategy in Digital Environment: the Mindset Shift
Mobile Strategy in Digital Environment: the Mindset ShiftMobile Strategy in Digital Environment: the Mindset Shift
Mobile Strategy in Digital Environment: the Mindset Shift
 
my profile latest
my profile latestmy profile latest
my profile latest
 

Similar to Perkembangan wilayah indonesia

WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptxWAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptxwahyusyam3
 
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraBab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraDeta Rahmaputri
 
WSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxWSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxMhammadGaming
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraSherly Anggraini
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraSiti Sholekah
 
BAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.ppt
BAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.pptBAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.ppt
BAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.pptsangkurayi18
 
Wawasan Nusantara ABN.pptx
Wawasan Nusantara ABN.pptxWawasan Nusantara ABN.pptx
Wawasan Nusantara ABN.pptxfiora ladesvita
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraHakman Hamdani
 
Pembagian wilayah dan batas negara
Pembagian wilayah dan batas negaraPembagian wilayah dan batas negara
Pembagian wilayah dan batas negaraMuslimatur Rohmah
 
Gambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritimanGambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritimanjoeibaehaki
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfjohan effendi
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...MukarobinspdMukarobi
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Luhur Moekti Prayogo
 
Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim Amrah Amrah
 
Kisi kisi ips 2013
Kisi kisi ips 2013Kisi kisi ips 2013
Kisi kisi ips 2013elyannara
 

Similar to Perkembangan wilayah indonesia (20)

Perubahan teritorial
Perubahan teritorialPerubahan teritorial
Perubahan teritorial
 
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptxWAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
WAWASAN NUSANTARA ppt wahyu.pptx
 
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negaraBab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
Bab iI(1) pkn pentingnya keutuhan negara
 
WSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxWSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptx
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
BAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.ppt
BAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.pptBAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.ppt
BAB_2_KETENTUAN_UUD_NRI_TAHUN_1945_DALAM.ppt
 
Wawasan Nusantara ABN.pptx
Wawasan Nusantara ABN.pptxWawasan Nusantara ABN.pptx
Wawasan Nusantara ABN.pptx
 
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraBAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB II Bab 2 Ketentuan UUD 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Pembagian wilayah dan batas negara
Pembagian wilayah dan batas negaraPembagian wilayah dan batas negara
Pembagian wilayah dan batas negara
 
Gambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritimanGambaran umum kemaritiman
Gambaran umum kemaritiman
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Mar...
 
Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim Wawasan sosial budaya maritim
Wawasan sosial budaya maritim
 
Kisi kisi ips 2013
Kisi kisi ips 2013Kisi kisi ips 2013
Kisi kisi ips 2013
 
poros maritim.pdf
poros maritim.pdfporos maritim.pdf
poros maritim.pdf
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Perkembangan wilayah indonesia

  • 1. PERKEMBANGAN WILAYAH INDONESIA 1. A. Perkembangan Provinsi di Indonesia Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Jumlah pulau di Indonesia adalah 17.506. Pulau-pulau tersebut menyebar di sekitar khatulistiwa. Pulau-pulau besar yang ada di Indonesia antara lain Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian. Secara administrasi wilayah Indonesia terdiri atas pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah terdiri atas pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa. Jumlah provinsi di Indonesia pada saat ini adalah 33 provinsi. Provinsi yang ada di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ketahun. Pada saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 jumlah provinsi di Indonesia ada delapan. Provinsi yang ada pada saat itu adalah Provinsi Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Maluku. Pada tahun 1945–1949 Indonesia mengalami perkembangan wilayah. Hal ini disebabkan masuknya kembali Belanda untuk menguasai Indonesia. Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda tahun 1949, Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk serikat. Pada saat itu Indonesia terdiri atas lima belas negara bagian. Republik Indonesia adalah bagian dari Republik Indonesia Serikat. Pada tahun 1950 kita kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada kurun waktu 1950–1966 di Indonesia telah terjadi pemekaran beberapa provinsi sebagai berikut: 1. Pada tahun 1950 Provinsi Sumatra dipecah menjadi Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatra Selatan. Pada tahun ini Yogyakarta mendapatkan status daerah istimewa. 2. Pada tahun 1956 Provinsi Kalimantan dipecah menjadi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. 3. Pada tahun 1957 Provinsi Sumatra Tengah dipecah menjadi Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatra Barat. Pada tahun ini Jakarta mendapatkan status sebagai daerah khusus ibu kota. Selain itu, Aceh menjadi provinsi tersendiri lepas dari Sumatra Utara. 4. Pada tahun 1959 Provinsi Sunda kecil dipecah menjadi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun ini juga dibentuk Provinsi Kalimantan Tengah dari Kalimantan Selatan. 5. Pada tahun 1960 Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan Selatan. 6. Pada tahun 1963 PBB menyerahkan Irian Barat ke Indonesia. 7. Pada tahun 1964 dibentuk Provinsi Lampung dari pemekaran Provinsi Sumatra Selatan. Selain itu, dibentuk pula Provinsi Sulawesi Tengah (pemekaran dari Sulawesi Utara) dan Provinsi Sulawesi Tenggara (pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan). Jumlah provinsi di Indonesia bertambah ketika Irian Barat resmi kembali menjadi bagian dari NKRI pada tanggal 19 November 1969 dan menjadi provinsi ke-26. Irian Barat kemudian namanya berubah menjadi Irian Jaya. Selanjutnya, Timor Timur berintegrasi atau bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Juli 1976. Timor Timur menjadi provinsi ke-27. Pada tanggal 19 Oktober 1999 Timor Timur melepaskan diri dari NKRI. Timor Timur menjadi negara baru, yaitu Timor Leste. Selanjutnya di Indonesia terbentuk beberapa provinsi baru. Provinsi baru yang terbentuk sejak tahun 1999 di Indonesia sebagai berikut. Wilayah administratif Indonesia tidak hanya berubah pada tingkat provinsi, tetapi juga pada tingkat di bawahnya, yaitu pada tingkat kabupaten dan kecamatan. Sekarang ini Indonesia terdiri atas 349 kabupaten, 91 kota otonom, dan 5.263 kecamatan yang tersebar di 33 provinsi. B. Perkembangan Wilayah Laut Indonesia
  • 2. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Garis pantainya sekitar 81.000 km. Wilayah lautnya meliputi 5,8 juta km2 atau sekitar 70% dari luas total wilayah Indonesia. Luas wilayah laut Indonesia terdiri atas 3,1 juta km2 luas laut kedaulatan dan 2,7 juta km2 wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Wilayah laut Indonesia mengalami perkembangan yang cukup panjang. Wilayah laut Indonesia pertama kali ditentukan dengan Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939. Berdasarkan konsepsi TZMKO tahun 1939, lebar laut wilayah perairan Indonesia hanya meliputi jalur-jalur laut yang mengelilingi setiap pulau atau bagian pulau Indonesia. Lebar laut hanya 3 mil laut. Artinya, antarpulau di Indonesia terdapat laut internasional yang memisahkan satu pulau dengan pulau lainnya. Hal ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengumumkanDeklarasi Djoeanda. Pemerintah mengumumkan bahwa lebar laut Indonesia adalah 12 mil. Selanjutnya, dengan Undang-Undang No. 4/Prp Tahun 1960 tentang Wilayah Perairan Indonesia ditetapkan tentang laut wilayah Indonesia selebar 12 mil laut dari garis pangkal lurus. Perairan Indonesia dikelilingi oleh garis pangkal yang menghubungkan titik-titik terluar dari pulau terluar Indonesia. Pada tahun 1982 Konvensi Hukum Laut PBB memberikan dasar hukum bagi negara-negara kepulauan untuk menentukan batasan lautan sampai zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen. Dengan dasar ini suatu negara memiliki wewenang untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di zona tersebut. Berbagai sumber daya alam seperti perikanan, gas bumi, minyak bumi, dan bahan tambang lainnya dapat dimanfaatkan oleh negara yang bersangkutan. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut Konvensi Hukum Laut PBB. Wilayah laut Indonesia sangat luas. Wilayah laut Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu zona laut teritorial, zona landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif. 1. Zona Laut Teritorial Zona laut teritorial adalah jalur laut yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau. Sebuah negara mempunyai kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial. Akan tetapi, negara tersebut harus menyediakan jalur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Batas teritorial Indonesia telah diumumkan sejak Deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957. 2. Zona Landas Kontinen Landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah benua. Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 150 meter. Landas kontinen diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Penentuan landas kontinen Indonesia dilakukan dengan melakukan perjanjian dengan negara-negara tetangga. Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Indonesia terletak di antara dua landas kontinen, yaitu Benua Asia dan Australia. Pada zona ini suatu negara mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Negara tersebut juga harus menyediakan jalur pelayaran yang terjamin keselamatan dan keamanannya. 3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) diumumkan pada tanggal 21 Maret 1980. Di zona ini negara Indonesia memiliki hak untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. Eksplorasi adalah penyelidikan tentang sumber daya alam yang ada di suatu daerah. Eksploitasi adalah pengusahaan atau mendayagunakan sumber daya alam yang ada di suatu daerah. Konservasi adalah upaya pemeliharaan atau perlindungan sumber daya alam supaya tidak mengalami kerusakan. Di zona ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel atau pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai prinsip hukum laut internasional.
  • 3. C. Pelestarian Wilayah Laut Indonesia Sebagian besar wilayah Indonesia berupa lautan. Sekitar 70% wilayah Indonesia berupa lautan yang menghubungkan antarpulau. Laut memberikan manfaat dan menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang. Laut menyimpan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam hayati maupun nonhayati terdapat di laut. Sumber daya alam yang ada di laut sebagai berikut: 1. Berbagai jenis biota laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, kerang, kepiting, dan biota lainnya. Sumber daya alam tersebut memberikan penghidupan bagi para nelayan. 2. Kerang mutiara memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. 3. Rumput laut dibudidayakan di daerah pesisir. Budi daya ini dapat meningkatkan pendapatan penduduk. 4. Air laut merupakan bahan dasar pembuatan garam mineral. 5. Berbagai bahan tambang terdapat di laut, di antaranya minyak bumi. Sumber daya alam yang ada di laut dapat mengalami kerusakan. Kerusakan sumber daya alam di laut sebagian besar disebabkan oleh tindakan manusia. Faktor- faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan di laut sebagai berikut: 1. Membuang sampah di laut. 2. Pembuangan limbah industri yang mengandung bahan kimia dapat mencemari laut sehingga biota laut banyak yang mati. 3. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan menyebabkan kerusakan terumbu karang. 4. Penggunaan jaring pukat harimau dan jaring trawl menyebabkan ikanikan kecil tertangkap sehingga populasi ikan semakin berkurang. 5. Tumpukan minyak mentah di laut menyebabkan kematian berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Sumber daya alam yang ada di laut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kita boleh memanfaatkan sumber daya alam yang ada di laut. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Akan tetapi, kita juga harus menjaga kelestariannya. Beberapa upaya yang dilakukan untuk melestarikan sumber daya laut sebagai berikut: 1. Menjaga kebersihan laut atau tidak membuang sampah sembarangan. 2. Melakukan daur ulang sampah industri sebelum dibuang ke laut atau sungai. 3. Melarang penggunaan pukat harimau. 4. Melarang penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan. 5. Melindungi terumbu karang sebagai tempat perkembangbiakan ikan. 6. Menanam hutan bakau di pesisir pantai untuk mencegah abrasi pantai. Hutan bakau (mangrove) juga digunakan untuk berkembang biak berbagai jenis biota laut. 7. Memberi sanksi yang berat terhadap orang-orang yang menangkap satwa laut yang dilindungi.
  • 4. Ringkasan Materi IPS BAB1, SMP Kelas 7 BAB 1: Keragaman Bentuk Muka Bumi Muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera. Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata. Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta. Di permukaan bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang menonjol ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, datarantinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Kenampakan tinggi rendahnya muka bumi tsb dinamakan relief muka bumi. Di dasar laut pun terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah yang dikenal dengan nama-nama seperti palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut. Pada dasarnya, dasar laut adalah daratan yang tertutup air. Lalu, bagaimana proses terbentuknya permukaan bumi? Proses Terbentuknya Muka Bumi Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi. a. Proses Alam Endogen Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi. Kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Karena tumbukan terjadi terus- menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut. (1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme. (2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme. (3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. 1) Tektonisme Keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Contoh bentuknya yaitu: Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun
  • 5. vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar. Retakan : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retak-retak. 2)Vulkanisme Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Jenis-jenis erupsi magma Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma: (1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear. (2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu disebut erupsi sentral. Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma: (1) Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair (2) Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava. (3) Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif. Jenis-jenis gunung api Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api. (1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai. (2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar). (3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi Klasifikasi Gempa Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut. (1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi. (2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan. (3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh. Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa. (1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. (2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi. (3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km. Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli. b. Proses Alam Eksogen Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
  • 6. 3. Dampak Proses Endogen dan Eksogen terhadap Kehidupan Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga endogen lebih bersifat membangun. Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih bersifat negatif. Tenaga endogen antara lain menyebabkan timbulnya pegunungan, dataran tinggi, bantaran sungai, delta, pantai, danau. Semua itu berguna bagi makhluk hidup disekitarnya. Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih banyak merugikan makhluk hidup di muka bumi.dampak negatif tenaga endogen ialah kerusakan yang ditimbulkan antara lain oleh gempa, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, pendangkalan sungai, dan perusakan bangunan. B. Masa Praaksara di Indonesia Manusia telah menempati bumi ini sejak jutaan tahun yang lalu. Nah, bagaimanakah kehidupan manusia pada saat itu? 1. Apa itu masa praaksara? Tahukah kamu bahwa ada suatu masa yang panjang di mana tulisan belum dikenal? Masa itulah yang dikenal sebagai masa praaksara. (pra = sebelum; aksara = huruf). Masa praaksara dikenal juga sebagai masa prasejarah. Manusia yang hidup pada masa ini dikenal sebagai manusia purba. Dalam lapisan-lapisan kulit bumi ini, terdapat sisa-sisa kehidupan. Sebagian dari sisa-sisa kehidupan itu telah berubah menjadi keras seperti batu karena proses kimia. Inilah yang dikenal sebagai fosil. Untuk mengetahui kehidupan masa lampau, fosil-fosil inilah yang menjadi petunjuk. Ada bermacam-macam jenis fosil. Ada fosil hewan, ada fosil tumbuhan, ada juga fosil berupa tulang kerangka manusia. Ilmu yang menyelidiki segala hal ikhwal manusia pada masa lampau sebelum adanya sumber-sumber tulisan disebut ilmu prasejarah. arkeologi ialah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala untuk menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau. Ahli arkeologi disebut arkeolog. Ilmu-ilmu yang terkait dengan masa prasejarah ialah Arkeologi, Antropologi, Geologi, Paleontologi, dan Paleoantropologi. Selain fosil, keberadaan kehidupan di masa praaksara juga dapat diketahui dari artefak yang ditemukan. Artefak ialah benda-benda, seperti alat, perhiasan yang menunjukkan kecakapan kerja manusia terutama pada zaman dahulu yang ditemukan melalui penggalian arkeologi. 2. Pengelompokan Masa Praaksara Pengelompokan masa praaksara dapat dilakukan berdasarkan keadaan geologi dan perkembangan kebudayaannya a. Berdasarkan Keadaan Geologi Pembagian masa praaksara adalah seperti berikut. 1) Arkaeozoikum Inilah masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi. Pada masa yang berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu ini, keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan udara saat ini masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan. 2) Palaeozoikum Masa ini berlangsung 340 juta tahun yang lalu. Palaeozoikum disebut juga Zaman Primer. Pada masa ini, terjadi penurunan suhu bumi. Akibatnya, bumi lambat laun menjadi dingin. Sudah ada tanda-tanda kehidupan yang makin jelas, yakni munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri dan sejenis amfibi dan reptil. 3) Mesozoikum Masa ini berlangsung 140 juta tahun yang lalu. Mesozoikum disebut juga Zaman Sekunder.
  • 7. Pada masa ini, kehidupan berkembang dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil makin banyak. Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya, seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus. Fosil reptil raksasa ini banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Fosil yang ditemukan antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus 30 meter. Pada masa ini, burung dan binatang menyusui sudah ada, namun masih rendah tingkatannya. 4) Neozoikum Masa ini diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, keadaan bumi sudah mulai stabil. Kehidupan makin berkembang dan beraneka ragam. Masa ini dibagi menjadi dua seperti berikut. (1) Zaman Tersier. Pada masa ini, reptil raksasa lambat laun lenyap, binatang-binatang menyusui berkembang dengan baik, dan primat sudah ada. Monyet dan kera sudah ditemukan pada masa ini. (2) Zaman Kuarter. Masa ini berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Tanda-tanda kehidupan manusia telah ditemukan pada masa ini. Masa ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: • Pleistosen yang berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan manusia mulai ada dan terjadi perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Banyak air yang berubah menjadi es, terutama beberapa daratan yang berdekatan dengan Kutub Utara tertutup es. Di daerah yang berjauhan dari Kutub, terjadi musim hujan. • Holosen yang dimulai 20.000 tahun hingga dewasa ini. Pada masa ini, muncul manusia cerdas (homo sapiens) yang merupakan nenek moyang dari manusia modern. b. Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan Berdasarkan perkembangan kebudayaan dan peralatan yang digunakannya, masa praaksara dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. 1) Masa Berburu dan Meramu Pada masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindahpindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar. Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbi-umbian,daun-daunan, dan buah-buahan. Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum mengenal cara memasak makanan karena mereka belum mengenal alat memasak seperti periuk belanga. Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu disebut sebagai masa food gathering (mengumpulkan makanan). Mereka mengumpulkan makanan yang disediakan oleh alam tanpa harus menanam atau mengolah tanah. Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu pada waktu itu dibuat dari batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana. Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut. (1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang. (2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau. (3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil. 2) Masa Bercocok Tanam Pada masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan
  • 8. dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan mengadakan persediaan makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran membuat wadah untuk menyimpan persediaan makanan tsb. Sistem kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan dan pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan cara berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam sederhana). Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing karena manusia pada masa itu sudah mampu memproduksi makanannya. Masa bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alatalatbatu dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar). Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan perhiasan dari batu dan kerang. Pada masa bercocok tanam, manusia purba juga sudah mengenal atau menemukan api dan sudah mengembangkan alat transportasi air. Alat transportasi yang pertama digunakan adalah rakit. Pada masa ini, kesenian pun mulai dikenal. Mereka mulai membuat kalung dari kulit kerang dan gelang dari batu-batu yang indah. Lukisan berwarna pun ditemukan di dalam gua-gua. 3) Masa Perundagian Pada masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah mampu mengolah logam, terutama perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya dapat dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa perundagian. Masa perundagian merupakan masa perkembangan pesat dari berbagai kemahiran membuat alat. Pada masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat perunggu. Alat-alat dari perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara, kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat dari besi yang dihasilkan antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca. 3. Jenis Manusia Praaksara di Indonesia Manusia yang hidup pada masa praaksara biasa disebut manusia purba. Di Indonesia, banyak ditemukan berbagai fosil manusia purba. Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah seperti berikut. a. Meganthropus Fosil jenis Meganthropus, yaitu Meganthropus Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Manusia purba tertua di Jawa ini diperkirakan hidup antara 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Diperkirakan perawakannya sudah tegap, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Mereka hidup dari makanan yang terutama berasal dari tumbuh-tumbuhan. b. Pithecanthropus Fosil Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus tidak setegap Meganthropus. Jenis-jenis Pithecanthropus di Indonesia antara lain Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus. Manusia purba yang diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu ini berbadan tegak sekitar 165-180 cm. Mereka masih menyerupai kera dengan tulang tengkorak yang cukup tebal dan
  • 9. berbentuk lonjong. Pithecanthropus hidup berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka tinggal di padang terbuka dan hidup secara berkelompok. c. Homo Manusia jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia purba di atas. Manusia dengan tinggi badan antara 130-210 cm ini hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Jenisnya antara lain Homo Soloensis (manusia purba dari Solo), Homo Wajakensis (manusia purba dari Wajak), dan Homo Sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis ini telah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang untuk berburu. Mereka juga telah mampu memasak makanannya walau dengan cara sederhana. 4. Sistem Kepercayaan Manusia Praaksara Sistem kepercayaan telah berkembang pada masa manusia praaksara. Mereka menyadari bahwa ada kekuatan lain di luar mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha mendekatkan diri dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah dengan mengadakan berbagai upacara, seperti pemujaan, pemberian sesaji, atau upacara ritual lainnya. Beberapa sistem kepercayaan manusia purba adalah seperti berikut. a. Animisme Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung, dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut. b. Dinamisme Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya. c. Totemisme Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau. Dalam melaksanakan upacara penyembahannya, manusia purba membuat berbagai bangunan dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan Megalithik atau Megalithikum (kebudayaan batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat ditemui saat ini. Sarana upacara ritual manusia purba antara lain seperti berikut. (1) Peti kubur batu, bangunan yang berfungsi sebagai peti jenazah. Peti kubur ada yang berbentuk kotak persegi panjang, ada pula yang berbentuk kubus dan memiliki tutup dari batu bergambar (disebut juga waruga), serta ada pula yang berbentuk menyerupai mangkuk (disebut juga sarkofagus). Di dalamnya, selain jenazah, juga terdapat ‘bekal kubur’. (2) Menhir, bangunan berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang. (3) Punden berundak, bangunan serupa candi yang terbuat dari susunan batu bertingkat. Merupakan tempat melakukan upacara pemujaan. (4) Dolmen, bangunan barupa meja batu tempat meletakkan sesaji dalam memuja roh nenek moyang.