Dokumen tersebut membahas tentang alat kontrasepsi, yaitu alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Dibahas pula beberapa jenis alat kontrasepsi seperti kondom, pil KB, dan diafragma. Selain itu, dibahas pula alasan penggunaan alat kontrasepsi seperti faktor ekonomi dan usia, serta dampak positif dan negatif dari penggunaan alat kontrasepsi.
1. Nama : Rudi Asfar Rifai
Nim : 12 3145 105 030
Kelas : 1a Keperawatan
ALAT KONTRASEPSI
Alat kontrasepsi adalah semacam alat yang mampu mencegah kehamilan dan mampu
menciptakan kesejahterakan rakyat. Alat kontrasepsi ini digunakan oleh pasangan suami isteri,
namun tak sedikit pasangan belum menikah yang menggunakan alat ini. Alat kontasepsi
diperboolehkan pemerintah karena menghindarinya angka kelahiran yang membengkak, dan
menciptakan kesenjangan kelahiran anak. Alat ini digunakan oleh pasangan suami isteri yang
aktif melakukan hubungan seks dengan tujuan untuk mencegah kehamilan. Dan terbukti alait ini
mampu menekan angka kelahiran sehingga kesejahteraan akan mudah di gapai.
Begitu banyak alat kontrasepsi yang di tawarkan pemerintah. Adapun alat-alat kontrasepsi adalah
sebagai berikut :
A. Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet yang tipis dan elastis. Cara
penggunaannya cukup mudah dan dipakai pada saat akan melakukan hubungan seks.
Kondom banyak digunakan oleh pasangan suami isteri dan pasangan yang belum
menikah. Hal tersebut dikarenakan kondom sangat mudah didapat dan tidak
membutuhkan biaya yang mahal. Kondom biasa didapatkan di Apotik dan Atm Kondom.
Harga kondom yang murah adalah salah satu faktor penarik bagi pelaku seks. Kondom
mempunyai kekurangan yaitu mudah bocor, sehingga adapula orang yang melakukan
seks menggunakan kondom tapi masih terjadi kehamilan.
B. Pil KB (keluarga Berencana )
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang sering di sosialisasikan pemerintah. Pil KB
adalaha pil yang diminum oleh pasangan wanita yang harus terus menerus dikonsumsi
bagi pelaku seks aktif. Pil ini banyak digunakan oleh ibu-ibu yang aktif dalam melakukan
seks, dan pil KB telah lama dicanangkan oleh pemerintah. Biasanya Pil KB diberikan di
Puskesmas pada setiap bulan. Begitu banyak cara pemerintah memberdayakan KB,
2. diantaranya dengan memasang spanduk yang sering kita lihat ditepi jalan. Selain
memakai spanduk, pemerintah juga melakukan sosialisasi melalui media elektronik
seperti, televise, radio dan internet. Pasti kita semua sering melihatnya bukan.??? “2
ANAK LEBIH BAIK” itu adalah motto pemerintah dalam sosialisasi program KB.
C. Diafragma
Nah alat yang satu ini mungkin baru kalian dengar bukan ??? Saya pun seperti anda,
saya mengetahui alat ini setelah surfing di Google. Diafragma adalah alat yang terbuat
dari karet elastis dan agak tebal. Bentuknya seperti kondom tetapi dipakai hanya untuk
wanita. Perbedaan kondom dan diafragma yaitu kondom menggunakan karet yang tipis
dan masih memungkinkan terjadinya kebocoran, tetapi diafragma memiliki karet yang
agak tebal sehingga sangat aman dan tidak memungkinkan terjadinya kebocoran. Namun
diafragma dan kondom sama – sama digunakan pada saat ingin melakukan hubungan
seks. Oleh karena itu diafragma adalah alat kontrasepsi yang efisien digunakan bagi
orang yang melakukan seks tapi tidak menginginkan kehamilan.
Masih banyak lagi alat kontrasepsi yang biasa digunakan oleh pasangan suami-isteri.
Seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD), alat ini sangat sulit pemasangannya
karena harus dipasang oleh dokter ahli dan bidan yang telah ahli dalam pemasangan AKDR
tersebut. Spermasida, adalah semacam jeli yang dimasukkan kedalam vagina, tetapi alat ini
kurang efisien karena mengganggu kenyamanan pada saat orgasme. Kontrasepsi mantap, hanya
dilakukan bagi mereka yang merasa cukup anaknya, karena kontrasepsi mantap dilakukan
dengan jalan operasi yaitu dengan memotong saluran sperma pada laki-paki dan perempuan
sehingga tidak akan terjadi kehamilan lagi. Semakin berkembangnya teknlogi maka alat
kontrasepsi akan semakin banyak dan berkembang. Dibalik perkembangan penggunaan alat
kontrasepsi tentu ada alasan kenapa mereka menggunakan alat tersebut.
Alasan pertama pasangan suami isteri menggunakan alat kontrasepsi karena faktor
ekonomi. “Banyak anak banyak rezeki” kata-kata ini sering sekali kita dengar, namun apakah hal
tersebut benar dan terbukti ? mari kita lihat. Banyak survei membuktikan bahwa ternyata banyak
anak malah banyak masalah. Kesiapan ekonomi dalam keluarga menjamin kelangsungan hidup
keluarga kita. Bila kita banyak anak maka tanggungan kita terhadap keluarga makin bertambah.
3. Maka bila anak terus bertambah, tanggungan makin bertambah dan pada akhirnya orang tua
tidak mampu lagi membiayai anaknya sehingga diterlantarkan dan tidak terurus. Oleh karena itu
bila ingin banyak anak, harus didahului dengan kematangan ekonomi, agar anak dapat tumbuh
sehat dan tidak terlantar.
Alasan yang ke Dua yaitu karena faktor usia. Melalakukan hugungan seks adalah
kebutuhan setiap insan, betul bukan ? tapi ada syarat dan ketentuan dalam melakukan hubungan
seks. Salah satunya adalah harus melalui jenjang pernikahan.Usia kita dari hari ke hari makin
bertambah, tapi bagaimana jika usia masih muda tetapi sudah memiliki banyak anak. Tentu hal
tersebut akan membuat rasa percaya diri kita berkurang, sama halnya dengan usia yang sudah tua
tetapi belum memiliki anak. Apalagi bila bertemu dengan kerabat kita lalu membawa anak yang
banyak sedangkan usia kita masih terlalu muda. Begitu banyak bayi yang lahir tiap hari hanya
karena nafsu belaka tanpa berfikir panjang. Oleh karena itu kelahiran anak haruslah diatur
jaraknya agar adanya keseimbangan antara jumlah anak dan usia kita.
Selain dari itu, setelah ada alasan maka dampak positif dan dampak negatif dari
penggunaan alat kontrasepsi akan kita bahas. Pada awalnya alat kontrasepsi tidak ada, namun
karena adanya perkembangan zaman maka orang berlomba-lomba menciptakan alat kontrasepsi
yang tentunya dengan beberapa kali percobaan. Dampak yang ditimbulkan dari alat kontrasepsi
yaitu dampak positif dan dampak negative.
Banyak dampak positif dari alat kontrasepsi. Yang pertama adalah Mencegah terjadinya
kehamilan. Selanjutnya dengan alat kontrasepsi kita dapat menciptakan jarak kelahiran pada
bayi. Setelah ada jarak kelahiran maka dapat menekan pembengkakan angka kelahiran bayi
setiap tahunnya. Alat kontrasepsi juga akan mengurangi angka kemiskinan di Negara kita, karena
semakin banyaknya bayi yang lahir tiap tahunnya maka akan semakin banyak pula biaya yang
akan dikeluarkan untuk kelangsungan hidup bayi. Namun tak sedikit bayi yang diterlantarkan
karena mereka tidak mampu membiayai biaya kehidupan bayi tersebut. Oleh karena itu
gunakanlah alat kontrasepsi yang telah dianjurkan oleh pemerintah agar kesejahteraan bias kita
dapatkan.
4. Dampak negative dari alat kontrasepsi juga banyak. Timbulnya rasa mual,pusing dan
nyeri pada payudara adalah dampak ringan dari penggunaan alat kontrasepsi. Dampak tersebut
akan hilang bila kita sudah terbiasa memakai alat tersebut. Pendarahan juga menjadi dampak dari
alat kontrasepsi, dampak ini biasa terjadi dengan tidak terduga akibat meminum pil. Perubahan
suasana hati adalah hal yang fundamental dalam melakukan hubungan seks. Ada beberapa alat
kontrasepsi yang biasa menimbulkan perubahan suasana hati. Tentu sangat berbeda suasana hati
orang yang menggunakan alat kontrasepsi dengan orang yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi pada saat melakukan hubungan seks.
Oleh karena itu gunakanlah alat kontrasepsi pada tempatnya. Dengan artian bahwa pada
kenyataannya, sering kita dengar ada pasangan yang hamil sebelum menikah atau bahasa
gaulnya kawin sebelum menikah. Bahkan dengan berkembangnya paham dan agama, maka
seakan-akan menikah hanya sebagai formalitas saja. Saya pernah mendengar bahwa di Negara
Barat anak-anak mereka yang berumur 17 tahun keatas, bila ingin kencan bersama pasangan
mereka, orang tua selalu mengingatkan anaknya untuk membawa alat kontrasepsi yang disebut
kondom. Karena hal tersebut maka tak heran bila di Indonesia banyak lagi wanita yang masih
muda sudah kehilangan mahlkota berharganya (keperawanan). Hal tersebut terjadi karena adanya
kebebasan dan ingin meniru budaya barat yang tentunya dalam konteks yang salah. Oleh karena
itu kita sebagai generasi harapan bangsa kita harus mencegah budaya barat masuk ke Indonesia
yang tentunya sangat merugikan kita semua.