SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGUKURA
NKUALITAS
UDARA
DI DALAM
RUANGAN
Kelompok1
Agasta Pratama
Dhiranty Nafiina Irawan
Risma Safytri
Rizki M. Firdaus
Senia Firlania Novianti
TenniaSutedi
Pengukuran kandungan partikel halus PM10
dan PM2,5 (PM = particulate matter) di dalam
ruangan yang tidak dikondisikan.
Pengukuran kandungan partikel halus PM10
dan PM2,5 (PM = particulate matter) di dalam
ruangan yang dikondisikan.
Membandingkan dan menganalisis hasil
kedua pengukuran tersebut.
Membandingkan kualitas udara di dalam
ruangan (indoor) dan di luar ruangan
(outdoor).
Tujuan
Praktikum
01
02
03
04
1. Kualitas Fisik
a. Suhu / Temperatur
b. Kecepatan Aliran
Udara
c. Kelembaban
Udara
d. Kalor Radiasi
e. Pencahayaan
f. Kebersihan Udara
g. Kebisingan
h. Bau
i. Ventilasi
2. Partikulat
a. Karbon dioksida
(CO2)
b. Karbon monoksida
(CO
c. Nitrogen oksida
(NOX)
d. Timbal (Pb)
e. Asap Rokok
f. Volatile Organic
Compound (VOC)
g. Formaldehida
3. Kualitas Mikrobiologi
a. Parameter Biologi
 Jamur
 Bakteri
Partikulat merupakan
salah satu parameter
yang diukur dalam
menentukan kualitas
udara dalam ruang,
khususnya PM-10 dan
PM-2,5.
Pajanan terhadap
saluran nafas terutama
berasal dari dalam
ruang, yaitu hasil – hasil
pembakaran, jamur dan
kapang, mikroorganisme
dari tubuh manusia,
hewan, atau tanaman,
dan allergen dari debu
ruangan.
Materi partikulat PM10 adalah materi
terdispersi di udara, baik padat maupun
cair, yang ukurannya kurang dari 10 m.
Jenis partikulat ini disebut juga Inhalable
Particulate Matter (IPM), atau partikulat
yang berhubungan dengan
pernafasan. PM10 dibagi menjadi dua
bagian, yaitu kurang dari 2,5 m dan
lebih dari 2,5 m.
1. PM2,5 = Partikulat kurang dari 2,5
m disebut fine particles (partikel
halus)
2. 2,5<PM<10 disebut coarse
particulate (partikel kasar)
Teori dasar
Partikulat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu dan
uap, yang dapat tinggal diatmosfer dalam waktu yang lama.
Di samping mengganggu estetika, partikel berukuran kecil di udara dapat
terhisap ke dalam sistem pernafasan dan menyebabkan penyakit gangguan
pernapasan dan kerusakan paru – paru.
Partikulat juga merupakan sumber utama haze (kabut asap) yang
menurunkan visibilitas. Di udara, partikulat dapat berbentuk sebagai berikut :
Dust merupakan suatu satuan campuran material atau partikel padat dalam
berbagai ukuran (diameter).01
Fibres merupakan material atau partikel padat dalam bentuk filament – filament
yang mempunyai diameter kurang dari 3µm dan panjangnya lebih dari 5µmdan
antara panjang dan lebarnya mempunyai 3:1 atau lebih (WHO, 1997). Contoh :
fiberglass, rockwool/stonewool, ceramic fibres, asbestos fibres.
Fume merupakan bentuk dari proses kimia atau fisika suatu partikel atau material
padat yang berubah menjadi gas karena adanya pemanasan. Dalam beberapa
menit dapat kembali berubah menjadi padatan atau dalam bentuk partikel cair.
Biasanya mengandung unsure logam seperti Zn, Mg, Fe, Pb, dan lain-lain.
Umumnya berukuran ≤ 1µm.
Mist merupakan aerosol yang berbentuk dropplet atau bola yang dihasilkan dari
proses mekanik seperti splasing, bubbling, atau spraying. Mist merupakan
perubahan bentuk dari suatu cairan yang tersuspensi di udara dalam bentuk
aerosol. Ukuran dropplet lebih besar dari 100 µm
Smokes terdiri dari partikel padat dan cairan berukuran < 1µm, biasanya
<0,05µm; dihasilkan selama pembakaran tidak sempurna dan penyulingan.
02
03
04
05
Partikel – partikel yang masuk dan
tertinggal dalam paru – paru
berbahaya bagi kesehatan karena
tiga hal penting yaitu:
Partikel tersebut beracun karena sifat
kimia dan fisiknya
Partikel tersebut mungkin bersifat inert
(tidak bereaksi) tetapi jika tertinggal di
dalam sistem pernapasan dapat
mengganggu pembersihan bahan –
bahan lain yang berbahaya.
Partikel – partikel tersebut mungkin
dapat membawa molekul-molekul gas
yang berbahaya, baik dengan cara
mengabsorbsi maupun dengan cara
mengadsorbsi molekul – molekul gas
pada permukaannya.
01
02
03
Pengendapan Partikulat di Paru-paru
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.01
0.2
2
3
4
5
6
7
8
9
Diameter Partikulat (mm)
ProsentasePengendapan(%) Persentase pengendapan
partikulat berdasarkan
diameternya terlihat seperti pada
gambarcdisamping.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa
semakin besar diameter partikulat maka
semakin rendah persentase
pengendapatnya di paru-paru.
Pengendapan terbesar terjadi pada
diameter 2,5 μm, yaitu sekitar 0,48%.
Namun anomali terjadi untuk partikulat
berdiameter 0,5 μm sampai dengan 2,5
μm.
Untuk diameter lebih kecil dari 2,5 μm,
semakin turun diameternya, semakin
menurun persentase penyerapan
partikulat di dalam paru-paru.
Penurunannya hingga diameter sekitar
0,5 μm.
Namun untuk partikulat dengan diameter
di bawah 0,5 μm, semakin kecil diameter
partikulat maka akan semakin meningkat
persentase penyerapannya di dalam
paru-paru.
Penghuni dan barang – barang di dalam
ruangan adalah penghasil partikulat pada
suatu ruangan
Dalam kondisi standar (bukan pada kondisi
berdebu), konsentrasi PM10 dan PM2,5
indoor biasanya lebih tinggi dari outdoor.
Konsentrasi PM10 dan PM2,5 yang berlebih
di dalam ruangan akan berdampak negatif
bagi kesehatan.
Baku mutu PM10 dan PM2,5 adalah 150
μg/m3 dan 65 μg/m3 (PPRI/No.4/1999)
Alat
sistem
Yang digunakan
Ukur konsentrasi
PM10 dan PM2,5 di
luar ruangan!
Ukur konsentrasi
PM10 dan PM2,5 di
dalam ruangan
yang menggunakan
AC split sebelum
AC dioperasikan!
Ukur konsentrasi
PM10 dan PM2,5 di
dalam ruangan
yang menggunakan
AC split setelah AC
dioperasikan! Ukur konsentrasi
PM10 dan PM2,5 di
dalam ruangan
yang menggunakan
AC sentral sebelum
AC dioperasikan!
LANGKAH
PERCOBAAN
DATA PERCOBAAN
Dalam Ruangan AC Sentral Indoor Unit AC Split Luar Ruangan AC Sentral Luar Ruangan AC Split
RH 2,5μ 10μ
Ambient
Temp.
RH 2,5μ 10μ
Ambient
Temp.
RH 2,5μ 10μ
Ambient
Temp.
RH 2,5μ 10μ
Ambient
Temp.
Mati
72.2 22 25 26.2 74 12 19 27.9 76.9 15 16 27.6 76.9 11 11 27.6
73.4 21 25 27 73.7 12 19 28.5 76.8 16 16 27.6 76.5 12 13 27.6
72.9 18 26 27.1 74.2 9 14 28.9 77 16 17 27.6 77.3 12 14 27.6
73.6 22 28 27.5 72.8 7 11 - 77.6 18 17 27.6 78 11 16 27.6
Rata - Ra
ta
73.025 20.75 26 26.95 73.675 10 15.75 28.4333 77.075 16.25 16.5 27.6 77.175 11.5 13.5 27.6
Hidup
70.8 14 22 25.7 71.5 8 13 29 76.7 14 18 28.8 77 11 14 28.8
70.1 14 21 26.1 70.4 7 12 28.8 77.3 16 18 28.8 77.5 15 16 28.8
69.7 14 18 26.8 69.6 7 12 28.8 77.4 16 19 28.8 78.1 17 16 28.8
69.2 10 16 27.2 69.3 6 11 28.5 77 16 21 28.8 78.3 18 18 28.8
Rata - Ra
ta
69.95 13 19.25 26.45 70.2 7 12 28.775 77.1 15.5 19 28.8 77.725 15.25 16 28.8
68
70
72
74
76
78
80
1 2 3 4
RH(%)
PENGUKURAN
RH, KEADAAN MATI
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
64
66
68
70
72
74
76
78
80
1 2 3 4
RH(%)
PENGUKURAN
RH, KEADAAN NYALA
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4
ΜM
PENGUKURAN
PM 2,5 KEADAAN MATI
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
0
5
10
15
20
1 2 3 4
ΜM
PENGUKURAN
PM 2,5 KEADAAN NYALA
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4
ΜM
PENGUKURAN
PM 10 KEADAAN NYALA
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4
ΜM
PENGUKURAN
PM 10 KEADAAN MATI
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
GRAFIK PERBANDINGAN RH
DENGAN KEADAAN
ANALISA TULIS DISINI
GRAFIKDAN
ANALISIS
66
68
70
72
74
76
78
80
MATI NYALA
RH(%)
KEADAAN
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
GRAFIKDAN
ANALISIS
GRAFIK PERBANDINGAN PM 2,5
DENGAN KEADAAN
ANALISA TULIS DISINI
0
5
10
15
20
25
MATI NYALA
MIKROMETER
KEADAAN
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
GRAFIKDAN
ANALISIS
GRAFIK PERBANDINGAN PM 10
DENGAN KEADAAN
ANALISA TULIS DISINI
0
5
10
15
20
25
30
MATI NYALA
MIKROMETER
KEADAAN
INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL
INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
KESIMPULAN saran
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penempatan alat ukur harus selalu diperhatikan
agar data yang terukur dapat sepresisi
mungkin.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANPeraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANAdelina Hutauruk
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...infosanitasi
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaLila Kania
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaAliHafid3
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Sie Hoo
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
 
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptx
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptxProgram Kesehatan Global dan Nasional.pptx
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptxArin80387
 
PTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
PTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDISPTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
PTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDISJUHERAH
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumJoy Irman
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANPeraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
MANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RSMANAJEMEN K3 RS
MANAJEMEN K3 RS
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4Higiene perusahaan-4
Higiene perusahaan-4
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
 
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptx
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptxProgram Kesehatan Global dan Nasional.pptx
Program Kesehatan Global dan Nasional.pptx
 
PTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
PTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDISPTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
PTPS : SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
 
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
 

Similar to Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Quality; PM2,5 & PM10)

Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.pptPersyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.pptGusmanArsyad1
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Fadillatiara
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Fadillatiara
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Fadillatiara
 
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogordistribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogorgede5
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
 
Mesin andianto
Mesin andiantoMesin andianto
Mesin andiantoRus Dhy
 
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidaPraktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidahengkiferdianto
 
Pemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdfPemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdfAzisKemalFauzie
 
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran UdaraPemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran UdaraAzisKemalFauzie
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxCarissaGianika2
 
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistemAplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistemWirandaErzaPratama
 
Standar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamika
Standar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamikaStandar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamika
Standar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamikaPT. Tridinamika Jaya Instrument
 
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJAnaning28
 

Similar to Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Quality; PM2,5 & PM10) (20)

Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.pptPersyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
Persyaratan Udara ruangan rumah yang sehat.ppt
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
 
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
Penyehatan udara ( co, debu, n ox dan radiasi )
 
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogordistribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Prolabir 1
Prolabir 1Prolabir 1
Prolabir 1
 
Mesin andianto
Mesin andiantoMesin andianto
Mesin andianto
 
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidaPraktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
 
Pemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdfPemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdf
 
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran UdaraPemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
 
Sosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptxSosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptx
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
 
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistemAplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
 
Standar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamika
Standar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamikaStandar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamika
Standar dan-regulasi-kualitas-udara-parjo-soemarto- by tridinamika
 
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
003. FAKTOR KIMIA.ppt MATERI TENTANG KESELAMATAN KERJA
 
Chapter ii2
Chapter ii2Chapter ii2
Chapter ii2
 
TOKSIKOLOGI HIPERKES
TOKSIKOLOGI HIPERKESTOKSIKOLOGI HIPERKES
TOKSIKOLOGI HIPERKES
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
konsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udarakonsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udara
 

More from Senia Firlania

Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerRefrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerSenia Firlania
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Senia Firlania
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerManajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerSenia Firlania
 
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianTata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianSenia Firlania
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumSenia Firlania
 
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Senia Firlania
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Senia Firlania
 
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Senia Firlania
 
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Senia Firlania
 
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationWall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationSenia Firlania
 
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanTugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanSenia Firlania
 
Beban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata UdaraBeban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata UdaraSenia Firlania
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 

More from Senia Firlania (15)

Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerRefrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerManajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
 
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianTata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
 
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
 
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
 
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
 
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationWall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
 
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanTugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
 
Beban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata UdaraBeban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata Udara
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Quality; PM2,5 & PM10)

  • 1. PENGUKURA NKUALITAS UDARA DI DALAM RUANGAN Kelompok1 Agasta Pratama Dhiranty Nafiina Irawan Risma Safytri Rizki M. Firdaus Senia Firlania Novianti TenniaSutedi
  • 2. Pengukuran kandungan partikel halus PM10 dan PM2,5 (PM = particulate matter) di dalam ruangan yang tidak dikondisikan. Pengukuran kandungan partikel halus PM10 dan PM2,5 (PM = particulate matter) di dalam ruangan yang dikondisikan. Membandingkan dan menganalisis hasil kedua pengukuran tersebut. Membandingkan kualitas udara di dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Tujuan Praktikum 01 02 03 04
  • 3. 1. Kualitas Fisik a. Suhu / Temperatur b. Kecepatan Aliran Udara c. Kelembaban Udara d. Kalor Radiasi e. Pencahayaan f. Kebersihan Udara g. Kebisingan h. Bau i. Ventilasi 2. Partikulat a. Karbon dioksida (CO2) b. Karbon monoksida (CO c. Nitrogen oksida (NOX) d. Timbal (Pb) e. Asap Rokok f. Volatile Organic Compound (VOC) g. Formaldehida 3. Kualitas Mikrobiologi a. Parameter Biologi  Jamur  Bakteri
  • 4. Partikulat merupakan salah satu parameter yang diukur dalam menentukan kualitas udara dalam ruang, khususnya PM-10 dan PM-2,5. Pajanan terhadap saluran nafas terutama berasal dari dalam ruang, yaitu hasil – hasil pembakaran, jamur dan kapang, mikroorganisme dari tubuh manusia, hewan, atau tanaman, dan allergen dari debu ruangan.
  • 5. Materi partikulat PM10 adalah materi terdispersi di udara, baik padat maupun cair, yang ukurannya kurang dari 10 m. Jenis partikulat ini disebut juga Inhalable Particulate Matter (IPM), atau partikulat yang berhubungan dengan pernafasan. PM10 dibagi menjadi dua bagian, yaitu kurang dari 2,5 m dan lebih dari 2,5 m. 1. PM2,5 = Partikulat kurang dari 2,5 m disebut fine particles (partikel halus) 2. 2,5<PM<10 disebut coarse particulate (partikel kasar) Teori dasar
  • 6. Partikulat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu dan uap, yang dapat tinggal diatmosfer dalam waktu yang lama. Di samping mengganggu estetika, partikel berukuran kecil di udara dapat terhisap ke dalam sistem pernafasan dan menyebabkan penyakit gangguan pernapasan dan kerusakan paru – paru. Partikulat juga merupakan sumber utama haze (kabut asap) yang menurunkan visibilitas. Di udara, partikulat dapat berbentuk sebagai berikut : Dust merupakan suatu satuan campuran material atau partikel padat dalam berbagai ukuran (diameter).01 Fibres merupakan material atau partikel padat dalam bentuk filament – filament yang mempunyai diameter kurang dari 3µm dan panjangnya lebih dari 5µmdan antara panjang dan lebarnya mempunyai 3:1 atau lebih (WHO, 1997). Contoh : fiberglass, rockwool/stonewool, ceramic fibres, asbestos fibres. Fume merupakan bentuk dari proses kimia atau fisika suatu partikel atau material padat yang berubah menjadi gas karena adanya pemanasan. Dalam beberapa menit dapat kembali berubah menjadi padatan atau dalam bentuk partikel cair. Biasanya mengandung unsure logam seperti Zn, Mg, Fe, Pb, dan lain-lain. Umumnya berukuran ≤ 1µm. Mist merupakan aerosol yang berbentuk dropplet atau bola yang dihasilkan dari proses mekanik seperti splasing, bubbling, atau spraying. Mist merupakan perubahan bentuk dari suatu cairan yang tersuspensi di udara dalam bentuk aerosol. Ukuran dropplet lebih besar dari 100 µm Smokes terdiri dari partikel padat dan cairan berukuran < 1µm, biasanya <0,05µm; dihasilkan selama pembakaran tidak sempurna dan penyulingan. 02 03 04 05
  • 7. Partikel – partikel yang masuk dan tertinggal dalam paru – paru berbahaya bagi kesehatan karena tiga hal penting yaitu: Partikel tersebut beracun karena sifat kimia dan fisiknya Partikel tersebut mungkin bersifat inert (tidak bereaksi) tetapi jika tertinggal di dalam sistem pernapasan dapat mengganggu pembersihan bahan – bahan lain yang berbahaya. Partikel – partikel tersebut mungkin dapat membawa molekul-molekul gas yang berbahaya, baik dengan cara mengabsorbsi maupun dengan cara mengadsorbsi molekul – molekul gas pada permukaannya. 01 02 03
  • 8. Pengendapan Partikulat di Paru-paru 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.01 0.2 2 3 4 5 6 7 8 9 Diameter Partikulat (mm) ProsentasePengendapan(%) Persentase pengendapan partikulat berdasarkan diameternya terlihat seperti pada gambarcdisamping. Pada gambar tersebut terlihat bahwa semakin besar diameter partikulat maka semakin rendah persentase pengendapatnya di paru-paru. Pengendapan terbesar terjadi pada diameter 2,5 μm, yaitu sekitar 0,48%. Namun anomali terjadi untuk partikulat berdiameter 0,5 μm sampai dengan 2,5 μm. Untuk diameter lebih kecil dari 2,5 μm, semakin turun diameternya, semakin menurun persentase penyerapan partikulat di dalam paru-paru. Penurunannya hingga diameter sekitar 0,5 μm. Namun untuk partikulat dengan diameter di bawah 0,5 μm, semakin kecil diameter partikulat maka akan semakin meningkat persentase penyerapannya di dalam paru-paru.
  • 9. Penghuni dan barang – barang di dalam ruangan adalah penghasil partikulat pada suatu ruangan Dalam kondisi standar (bukan pada kondisi berdebu), konsentrasi PM10 dan PM2,5 indoor biasanya lebih tinggi dari outdoor. Konsentrasi PM10 dan PM2,5 yang berlebih di dalam ruangan akan berdampak negatif bagi kesehatan. Baku mutu PM10 dan PM2,5 adalah 150 μg/m3 dan 65 μg/m3 (PPRI/No.4/1999)
  • 11. Ukur konsentrasi PM10 dan PM2,5 di luar ruangan! Ukur konsentrasi PM10 dan PM2,5 di dalam ruangan yang menggunakan AC split sebelum AC dioperasikan! Ukur konsentrasi PM10 dan PM2,5 di dalam ruangan yang menggunakan AC split setelah AC dioperasikan! Ukur konsentrasi PM10 dan PM2,5 di dalam ruangan yang menggunakan AC sentral sebelum AC dioperasikan! LANGKAH PERCOBAAN
  • 12. DATA PERCOBAAN Dalam Ruangan AC Sentral Indoor Unit AC Split Luar Ruangan AC Sentral Luar Ruangan AC Split RH 2,5μ 10μ Ambient Temp. RH 2,5μ 10μ Ambient Temp. RH 2,5μ 10μ Ambient Temp. RH 2,5μ 10μ Ambient Temp. Mati 72.2 22 25 26.2 74 12 19 27.9 76.9 15 16 27.6 76.9 11 11 27.6 73.4 21 25 27 73.7 12 19 28.5 76.8 16 16 27.6 76.5 12 13 27.6 72.9 18 26 27.1 74.2 9 14 28.9 77 16 17 27.6 77.3 12 14 27.6 73.6 22 28 27.5 72.8 7 11 - 77.6 18 17 27.6 78 11 16 27.6 Rata - Ra ta 73.025 20.75 26 26.95 73.675 10 15.75 28.4333 77.075 16.25 16.5 27.6 77.175 11.5 13.5 27.6 Hidup 70.8 14 22 25.7 71.5 8 13 29 76.7 14 18 28.8 77 11 14 28.8 70.1 14 21 26.1 70.4 7 12 28.8 77.3 16 18 28.8 77.5 15 16 28.8 69.7 14 18 26.8 69.6 7 12 28.8 77.4 16 19 28.8 78.1 17 16 28.8 69.2 10 16 27.2 69.3 6 11 28.5 77 16 21 28.8 78.3 18 18 28.8 Rata - Ra ta 69.95 13 19.25 26.45 70.2 7 12 28.775 77.1 15.5 19 28.8 77.725 15.25 16 28.8
  • 13. 68 70 72 74 76 78 80 1 2 3 4 RH(%) PENGUKURAN RH, KEADAAN MATI INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT 64 66 68 70 72 74 76 78 80 1 2 3 4 RH(%) PENGUKURAN RH, KEADAAN NYALA INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
  • 14. 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 ΜM PENGUKURAN PM 2,5 KEADAAN MATI INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT 0 5 10 15 20 1 2 3 4 ΜM PENGUKURAN PM 2,5 KEADAAN NYALA INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
  • 15. 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 ΜM PENGUKURAN PM 10 KEADAAN NYALA INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT 0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 ΜM PENGUKURAN PM 10 KEADAAN MATI INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
  • 16. GRAFIK PERBANDINGAN RH DENGAN KEADAAN ANALISA TULIS DISINI GRAFIKDAN ANALISIS 66 68 70 72 74 76 78 80 MATI NYALA RH(%) KEADAAN INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
  • 17. GRAFIKDAN ANALISIS GRAFIK PERBANDINGAN PM 2,5 DENGAN KEADAAN ANALISA TULIS DISINI 0 5 10 15 20 25 MATI NYALA MIKROMETER KEADAAN INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
  • 18. GRAFIKDAN ANALISIS GRAFIK PERBANDINGAN PM 10 DENGAN KEADAAN ANALISA TULIS DISINI 0 5 10 15 20 25 30 MATI NYALA MIKROMETER KEADAAN INDOOR AC SENTRAL OUTDOOR AC SENTRAL INDOOR AC SPLIT OUTDOOR AC SPLIT
  • 19. KESIMPULAN saran Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penempatan alat ukur harus selalu diperhatikan agar data yang terukur dapat sepresisi mungkin.