Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum tentang beban pendinginan ruangan dengan variasi jumlah dan aktivitas orang di dalam ruangan. Laporan ini menjelaskan tujuan, alat-alat, langkah percobaan, data hasil ukuran, dan analisis grafik dari berbagai aktivitas orang di dalam ruangan.
2. KELOMPOK 4
HARLEY ARTITO NIM 161624008
IRFAN HUSNI NIM 161624009
PUJA GUSTIANI NIM 161624023
REINHART GRANDIS NIM 161624024
SENIA FIRLANIA NIM 161624029
3. TUJUAN
Mengetahui pengaruh variasi jumlah orang terhadap beban
pendinginan.
Mengetahui pengaruh variasi kegiatan orang terhadap beban
pendinginan.
Membandingkan hasil perhitungan berdasarkan percobaan dan tabel
6. SLING PSIKROMETRIK
SPESIFIKASI
1. Most economical method of
monitoring Relative Humidity
(%RH) and Dew Point
2. Sling Psychrometer with
environment-friendly blue spirit
bulbs fitted
3. Complete with carrying case and
%RH table
4. Temperature range: 0°C to 50°C
(Wet Bulb & Dry Bulb)
5. Product Dimensions (mm): 215 x
138 x 22
6. Package Dimensions (mm): 240 x
95 x 30
7. Ketelitian (NST) 0.2°C
8. Range 5°C
CARA KERJA
1. Check alat terlebih dahulu, apakah
berfungsi dengan baik atau tidak
(rusak atau tidak)
2. Basahi kain kasa pada bagian wet
bulb temperaturenya.
3. Isi tabung dengan air.
4. Ketika waktu pengukuran telah
dimulai, maka putar sling
(sebaiknya putarannya konstan agar
didapat hasil yang baik).
5. Ketika waktu pengukuran telah
selesai, maka lihat nilai Tdb dan
Twb, kemudian catat.
8. HYGROMETER
SPESIFIKASI
1. Display: 8 mm LCD display
2. Pengukuran:Anemometer,
Humidity, Temperature. Light
3. Operasi Kelembaban: Max. 80%
RH
4. Operasi Temperatur:0 to 50° C (32
to 122° F)
5. Over Input Display: Indication of "-
- - - “
6. Power Supply: 006P DC 9V battery
(Heavy duty type)
7. Power Konsumsi: Approx. DC 6.2
mA
8. Berat: 160g (termasuk baterai)
9. Dimensi:156x60x33 mm
(6.14x2.36x1.29 inch)
10. Standar Aksesoris: Instruksi
Manual
CARA KERJA
1. Nyalakan dengan menekan tombol
power (warna biru muda)
2. Arahkan sensor pada tempat yang
akan diukur (jangan terlalu dekat
dengan tubuh kita)
3. Perhatikan nilai yang ditampilkan
4. Ketika sesuai dengan waktu yang
ditentukan, maka barulah kita tekan
tombol hold (disamping tombol
power) hal ini dilakukan agar nilai
yang terukur tidak berubah.
5. Baca dan catat nilai RH yang telah
ditampilkan.
9. METERAN
SPESIFIKASI
1. Panjang maksimum hingga 5
meter / 16 ft
2. Skala 1 cm dan 1 ft
CARA KERJA
1. Tentukan titik awal
2. Tarik roll meter dari titik awal
yang kita tentukan sampai pada
titik akhir
3. Baca dan catat panjang
pengukuran pada roll meter
10. STOPWATCH
SPESIFIKASI
Satuannya : menit, detik, milidetik
CARA KERJA
1. Pilih aplikasi stopwatch pada
handphone
2. Lalu tekan start untuk memulai
pengukuran
3. Ketika pengukuran selesai
dilakukan, maka kita cukup tekan
stop untuk menghentikan
pencatatan waktunya.
11. LANGKAH PERCOBAAN
1. Ukur suhu ruangan dalam derajat Celcius
2. Ukur RH ruangan dalam %
3. Satu orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan
kedua.
4. Ruangan dikosongkan selama 5 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
5. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan
kedua.
6. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
7. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas dengan mengayuh sepeda, ukur suhu dan RH tiga
menit pertama dan kedua
8. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
9. Tiga orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan
kedua
10. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
11. Tiga orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging dalam satu gerakan yang sama, ukur suhu dan
RH tiga menit pertama dan kedua.
12. Ukur volume ruangan yang digunakan selama percobaan
12. Data percobaan
No Pengukuran RH (%) Tdb (°C) Twb (°C)
1 Keadaan awal ruangan 75.4 25 24
2 Satu orang duduk 3 menit 74.3 26 23
3 Satu orang duduk 6 menit 73.1 25 23
4 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 5 menit 72.1 25 22.5
5 Satu orang jogging 3 menit 72.7 25.5 23
6 Setelah jogging 6 menit 73.2 26 23
7 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 62.9 26.5 23
8 Satu orang mengayuh sepeda 3 menit 68.7 27 24
9 Setelah mengayuh sepeda 6 menit 67.3 29 23.5
10 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 71.8 24 21
11 Tiga orang duduk 3 menit 72.9 26 22
12 Setelah duduk 6 menit 72.4 26.5 24
13 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 62.3 25.5 22.5
14 Tiga orang jogging 3 menit 70.4 26 24
15 Setelah jogging 6 menit 70.4 27 24.5
14. AKTIVITAS : 1 ORANG DUDUK
ANALISIS : Dari ke – 2 grafik diatas, terlihat kelembapan relative RH semakin turun dari keadaan awal hingga 6
menit selanjutnya. Namun, untuk temperature dry bulb dari keadaan awal hingga 3 menit mengalami kenaikan
dan ketika 3 menit selanjutnya mengalami penurunan. Sedangkan temperature wet bulb nya, dari keadaan awal
hingga 3 menit mengalami penurunan dan ketika 3 menit selanjutnya konstan.
71.5
72
72.5
73
73.5
74
74.5
75
75.5
76
Keadaan awal ruangan Satu orang duduk 3
menit
Satu orang duduk 6
menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
25
25.5
26
26.5
Keadaan awal ruangan Satu orang duduk 3
menit
Satu orang duduk 6
menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
15. AKTIVITAS : 3 ORANG DUDUK
ANALISIS : Dari grafik diatas, kelembapan relative (RH) dari keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami
kenaikan sedangkan 3 menit selanjutnya malah mengalami penurunan. Untuk temperature dry bulb dan
temperature wet bulb dari keadaan awal hingga 6 menit, sama – sama mengalami kenaikan meskipun tidak
terlalu signifikan.
71.2
71.4
71.6
71.8
72
72.2
72.4
72.6
72.8
73
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang duduk 3
menit
Setelah duduk 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
0
5
10
15
20
25
30
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang duduk 3
menit
Setelah duduk 6 menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
16. AKTIVITAS : 1 ORANG JOGGING
ANALISIS : Pada grafik diatas, kelembaban relative (RH) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk
temperature dry bulb juga mengalami kenaikan dari keadaan awal hingga 6 menit. Namun untuk temperature wet
bulb hanya mengalami kenaikan pada keadaan awal hingga 3 menit pertama, 3 menit selanjutnya nilainya
konstan.
71.4
71.6
71.8
72
72.2
72.4
72.6
72.8
73
73.2
73.4
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 5 menit
Satu orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
20
21
22
23
24
25
26
27
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 5 menit
Satu orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
Temperatur(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
17. AKTIVITAS : 3 ORANG JOGGING
ANALISIS : Pada grafik diatas, kelembaban relative (RH) pada keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami
kenaikan sedangkan 3 menit selanjutnya nilainya konstan. Untuk temperature dry bulb dan temperature wet bulb
juga sama – sama mengalami kenaikan.
58
60
62
64
66
68
70
72
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
18. AKTIVITAS : 1 ORANG BERSEPEDA
ANALISIS : Untuk kelembapan relative (RH) pada keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan
yang cukup signifikan, lalu 3 menit kemudian mengalami penurunan. Sedangkan untuk temperature dry bulb dari
keadaan awal hingga 6 menit mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk
temperature wet bulb dari keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan lalu 3 menit kemudian
mengalami penurunan.
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Satu orang mengayuh
sepeda 3 menit
Setelah mengayuh
sepeda 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
0
5
10
15
20
25
30
35
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Satu orang mengayuh
sepeda 3 menit
Setelah mengayuh
sepeda 6 menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
19. Tugas
1. Hitung massa udara di dalam ruangan percobaan
2. Gambarkan tiap data pengukuran pada psychrometric chart
3. Hitung kalor total, kalor sensibel dan kalor laten tiap data pengukuran yang didapat
dari psychrometric chart
4. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel ASHRAE dan beri komentar
27. PERHITUNGAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
TABEL ASHRAE
𝑞 𝑠 =
𝑞 𝑠
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
× 𝑁 × 𝐶𝐿𝐹
𝑞𝑙 =
𝑞𝑙
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
× 𝑁
Keterangan :
𝑞 𝑠
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= beban sensible per orang yang nilainya dapat dilihat pada table 4.5 buku ASHRAE
𝑞 𝑙
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= beban laten per orang yang
𝑁 = jumlah orang
𝐶𝐿𝐹 = cooling load factor untuk penghuni nilainya dapat dilihat pada table 4.6 buku
ASHRAE
𝐶𝐿𝐹 = 1, if cooling system does not run 24hours a day.
Maka dari itu kami asumsikan pada perhitungan qs, CLF bernilai 1
28. Keterangan :
3mph = 3 mile per hours
Tanda kuning menunjukan data yang kami gunakan
30. ANALISIS
Dalam melakukan pengukuran, kita sebagai manusia pasti tidak
akan luput dari kesalahan.
Maka dari itu pada saat kita lihat perbandingan antara kalor
sensible perhitungan dengan yang menggunakan table ashrae
maupun kalor laten perhitungan dengan yang menggunakan table
ashrae nilai setiap datanya berbeda. Namun, ada beberapa data
pula yang nilainya hampir sama (mendekati) contohnya pada
aktivitas duduk 1 orang, kalor sensible perhitungan = 0,614
sedangkan kalor sensible dengan table ashrae = 0,6 yang selisihnya
sangat kecil. Namun, ada juga data dengan selisih yang cukup
besar. Tetapi, dari data perhitungan dari percobaan dan data
perhitungan menggunakan table ashrae selisihnya tidak sangat jauh.
Hal ini terjadi karena factor – factor dari kesalahan pengukuran
yang kami lakukan. Antara lain:
1. Ke-tidak-konstanan dalam memutar sling psikrometrik
2. Waktu dengan pembacaan nilai data yang kurang pas
3. Penggunaan alat ukur yang terlalu dekat dengan tubuh kita, dsb.
31. Manusia dapat diasumsikan sebagai suatu mesin kalor yang mengeluarkan kalor ke lingkungan, yang besarnya sekitar antara
100 Watt untuk aktivitas santai sampai 1000 Watt untuk aktivitas yang sangat intensif (aktif). Kalor yang diproduksi tubuh harus
dapat dikeluarkan ke lingkungan dengan tujuan supaya tidak terjadi penimbunan kalor di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan
temperatur dalam tubuh meningkat. Pengeluaran kalor terjadi di permukaan tubuh, dengan sirkulasi darah kalor disalurkan ke kulit
kemudian dikeluarkan ke lingkungan. Temperatur lingkungan mempengaruhi disipasi kalor secara konduksi dan radiasi, sedangkan
pengeluaran kalor secara konveksi dipengaruhi oleh kecepatan udara. Faktor lain yang mempengaruhi produksi kalor adalah
aktivitas tubuh. Semakin besar aktivitas tubuh, semakin besar pula laju produksi kalor dalam tubuh dan semakin besar pula kalor
yang dilepaskan ke lingkungan oleh tubuh.
Lingkungan yang nyaman secara termal adalah lingkungan yang memungkinkan tubuh seseorang mencapai keseimbangan
termal, yaitu keadaan pada saat tubuh tidak mengalami penimbunan atau pengurangan kalor. Ini berarti bahwa kalor yang timbul di
dalam tubuh tepat sama dengan kalor yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya.
Tercapainya keseimbangan termal tergantung ada beberapa faktor:
Faktor individu: Faktor lingkungan
-Tingkat aktivitas kerja -Temperatur udara
-Bentuk dan resistansi pakaian -Temperatur udara
-Metabolisme (jenis kelamin, berat badan, umur, dll) -Kelembaban relatif udara
-Kecepatan aliran udara
-Kebersihan udara
-Temperatur radiasi permukaan sekeliling
KESIMPULAN