SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
BEBAN
PENGHUNIDASAR TATA UDARA – PRAKTIKUM
KELOMPOK 4
HARLEY ARTITO NIM 161624008
IRFAN HUSNI NIM 161624009
PUJA GUSTIANI NIM 161624023
REINHART GRANDIS NIM 161624024
SENIA FIRLANIA NIM 161624029
TUJUAN
Mengetahui pengaruh variasi jumlah orang terhadap beban
pendinginan.
Mengetahui pengaruh variasi kegiatan orang terhadap beban
pendinginan.
Membandingkan hasil perhitungan berdasarkan percobaan dan tabel
RUANGAN
V = 21. 3304 m³
SPESIFIKASI SERTA CARA KERJA
ALAT YANG DIGUNAKAN
SLING PSIKROMETRIK
SPESIFIKASI
1. Most economical method of
monitoring Relative Humidity
(%RH) and Dew Point
2. Sling Psychrometer with
environment-friendly blue spirit
bulbs fitted
3. Complete with carrying case and
%RH table
4. Temperature range: 0°C to 50°C
(Wet Bulb & Dry Bulb)
5. Product Dimensions (mm): 215 x
138 x 22
6. Package Dimensions (mm): 240 x
95 x 30
7. Ketelitian (NST) 0.2°C
8. Range 5°C
CARA KERJA
1. Check alat terlebih dahulu, apakah
berfungsi dengan baik atau tidak
(rusak atau tidak)
2. Basahi kain kasa pada bagian wet
bulb temperaturenya.
3. Isi tabung dengan air.
4. Ketika waktu pengukuran telah
dimulai, maka putar sling
(sebaiknya putarannya konstan agar
didapat hasil yang baik).
5. Ketika waktu pengukuran telah
selesai, maka lihat nilai Tdb dan
Twb, kemudian catat.
SENTER
SPESIFIKASI
Jangkauan pencerahan hingga ±2
meter.
CARA KERJA
Cukup tekan aplikasi senter pada
handphone, maka flash pada
handphone akan secara otomatis
menyala
HYGROMETER
SPESIFIKASI
1. Display: 8 mm LCD display
2. Pengukuran:Anemometer,
Humidity, Temperature. Light
3. Operasi Kelembaban: Max. 80%
RH
4. Operasi Temperatur:0 to 50° C (32
to 122° F)
5. Over Input Display: Indication of "-
- - - “
6. Power Supply: 006P DC 9V battery
(Heavy duty type)
7. Power Konsumsi: Approx. DC 6.2
mA
8. Berat: 160g (termasuk baterai)
9. Dimensi:156x60x33 mm
(6.14x2.36x1.29 inch)
10. Standar Aksesoris: Instruksi
Manual
CARA KERJA
1. Nyalakan dengan menekan tombol
power (warna biru muda)
2. Arahkan sensor pada tempat yang
akan diukur (jangan terlalu dekat
dengan tubuh kita)
3. Perhatikan nilai yang ditampilkan
4. Ketika sesuai dengan waktu yang
ditentukan, maka barulah kita tekan
tombol hold (disamping tombol
power) hal ini dilakukan agar nilai
yang terukur tidak berubah.
5. Baca dan catat nilai RH yang telah
ditampilkan.
METERAN
SPESIFIKASI
1. Panjang maksimum hingga 5
meter / 16 ft
2. Skala 1 cm dan 1 ft
CARA KERJA
1. Tentukan titik awal
2. Tarik roll meter dari titik awal
yang kita tentukan sampai pada
titik akhir
3. Baca dan catat panjang
pengukuran pada roll meter
STOPWATCH
SPESIFIKASI
Satuannya : menit, detik, milidetik
CARA KERJA
1. Pilih aplikasi stopwatch pada
handphone
2. Lalu tekan start untuk memulai
pengukuran
3. Ketika pengukuran selesai
dilakukan, maka kita cukup tekan
stop untuk menghentikan
pencatatan waktunya.
LANGKAH PERCOBAAN
1. Ukur suhu ruangan dalam derajat Celcius
2. Ukur RH ruangan dalam %
3. Satu orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan
kedua.
4. Ruangan dikosongkan selama 5 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
5. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan
kedua.
6. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
7. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas dengan mengayuh sepeda, ukur suhu dan RH tiga
menit pertama dan kedua
8. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
9. Tiga orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan
kedua
10. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH
11. Tiga orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging dalam satu gerakan yang sama, ukur suhu dan
RH tiga menit pertama dan kedua.
12. Ukur volume ruangan yang digunakan selama percobaan
Data percobaan
No Pengukuran RH (%) Tdb (°C) Twb (°C)
1 Keadaan awal ruangan 75.4 25 24
2 Satu orang duduk 3 menit 74.3 26 23
3 Satu orang duduk 6 menit 73.1 25 23
4 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 5 menit 72.1 25 22.5
5 Satu orang jogging 3 menit 72.7 25.5 23
6 Setelah jogging 6 menit 73.2 26 23
7 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 62.9 26.5 23
8 Satu orang mengayuh sepeda 3 menit 68.7 27 24
9 Setelah mengayuh sepeda 6 menit 67.3 29 23.5
10 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 71.8 24 21
11 Tiga orang duduk 3 menit 72.9 26 22
12 Setelah duduk 6 menit 72.4 26.5 24
13 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 62.3 25.5 22.5
14 Tiga orang jogging 3 menit 70.4 26 24
15 Setelah jogging 6 menit 70.4 27 24.5
GRAFIK
ANALISA
AKTIVITAS : 1 ORANG DUDUK
ANALISIS : Dari ke – 2 grafik diatas, terlihat kelembapan relative RH semakin turun dari keadaan awal hingga 6
menit selanjutnya. Namun, untuk temperature dry bulb dari keadaan awal hingga 3 menit mengalami kenaikan
dan ketika 3 menit selanjutnya mengalami penurunan. Sedangkan temperature wet bulb nya, dari keadaan awal
hingga 3 menit mengalami penurunan dan ketika 3 menit selanjutnya konstan.
71.5
72
72.5
73
73.5
74
74.5
75
75.5
76
Keadaan awal ruangan Satu orang duduk 3
menit
Satu orang duduk 6
menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
21.5
22
22.5
23
23.5
24
24.5
25
25.5
26
26.5
Keadaan awal ruangan Satu orang duduk 3
menit
Satu orang duduk 6
menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
AKTIVITAS : 3 ORANG DUDUK
ANALISIS : Dari grafik diatas, kelembapan relative (RH) dari keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami
kenaikan sedangkan 3 menit selanjutnya malah mengalami penurunan. Untuk temperature dry bulb dan
temperature wet bulb dari keadaan awal hingga 6 menit, sama – sama mengalami kenaikan meskipun tidak
terlalu signifikan.
71.2
71.4
71.6
71.8
72
72.2
72.4
72.6
72.8
73
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang duduk 3
menit
Setelah duduk 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
0
5
10
15
20
25
30
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang duduk 3
menit
Setelah duduk 6 menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
AKTIVITAS : 1 ORANG JOGGING
ANALISIS : Pada grafik diatas, kelembaban relative (RH) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk
temperature dry bulb juga mengalami kenaikan dari keadaan awal hingga 6 menit. Namun untuk temperature wet
bulb hanya mengalami kenaikan pada keadaan awal hingga 3 menit pertama, 3 menit selanjutnya nilainya
konstan.
71.4
71.6
71.8
72
72.2
72.4
72.6
72.8
73
73.2
73.4
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 5 menit
Satu orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
20
21
22
23
24
25
26
27
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 5 menit
Satu orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
Temperatur(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
AKTIVITAS : 3 ORANG JOGGING
ANALISIS : Pada grafik diatas, kelembaban relative (RH) pada keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami
kenaikan sedangkan 3 menit selanjutnya nilainya konstan. Untuk temperature dry bulb dan temperature wet bulb
juga sama – sama mengalami kenaikan.
58
60
62
64
66
68
70
72
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Tiga orang jogging 3
menit
Setelah jogging 6 menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
AKTIVITAS : 1 ORANG BERSEPEDA
ANALISIS : Untuk kelembapan relative (RH) pada keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan
yang cukup signifikan, lalu 3 menit kemudian mengalami penurunan. Sedangkan untuk temperature dry bulb dari
keadaan awal hingga 6 menit mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk
temperature wet bulb dari keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan lalu 3 menit kemudian
mengalami penurunan.
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Satu orang mengayuh
sepeda 3 menit
Setelah mengayuh
sepeda 6 menit
RH(%)
Pengukuran
RH (%)
0
5
10
15
20
25
30
35
Ruangan dikosongkan
dan pintu dibuka 7 menit
Satu orang mengayuh
sepeda 3 menit
Setelah mengayuh
sepeda 6 menit
Temperature(°C)
Pengukuran
Grafik Perbandingan Tdb dan Twb
Tdb (°C) Twb (°C)
Tugas
1. Hitung massa udara di dalam ruangan percobaan
2. Gambarkan tiap data pengukuran pada psychrometric chart
3. Hitung kalor total, kalor sensibel dan kalor laten tiap data pengukuran yang didapat
dari psychrometric chart
4. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel ASHRAE dan beri komentar
KETERANGAN
Garis
Temperature
Dry Bulb
Garis
Temperature
Wet Bulb
Titik Keadaan
Awal
Titik Proyeksi untuk
Proses Sensibel
dan Laten
Titik Waktu 3 Menit
Titik Waktu 6 Menit
Garis Proyeksi
untuk Proses
Sensibel dan Laten
Garis Volume
(m³/kg)
Garis Penentuan
Nilai Entalpi (h)
Aktivitas Duduk 1 orang
ℎ1 = 72 kJ/kg
ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 74 kJ/kg
ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 67.5 kJ/kg
ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 70 kJ/kg
ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 70 kJ/kg
𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.873 m³/kg
𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8685 m³/kg
𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8687 m³/kg
𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8687 m³/kg
V = 21. 3304 m³
Massa Udara
Proses laten selama 3 menit
24.4334 kg
Proses sensible selama 3 menit
24.56 kg
Proses laten selama 6 menit
24.5544 kg
Proses sensible selama 6 menit
24.5544 kg
Aktivitas Duduk 3 orang
ℎ1 = 61 kJ/kg
ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 63.5 kJ/kg
ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 52.5 kJ/kg
ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 86.5 kJ/kg
ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 84.5 kJ/kg
𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8695 m³/kg
𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8625 m³/kg
𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8735 m³/kg
𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.87 m³/kg
V = 21. 3304 m³
Massa Udara
Proses laten selama 3 menit
24.5318 kg
Proses sensible selama 3 menit
24.7309 kg
Proses laten selama 6 menit
24.4195 kg
Proses sensible selama 6 menit
24.5177 kg
Aktivitas Jogging 1 orang
ℎ1 = 66 kJ/kg
ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 66.5 kJ/kg
ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 68 kJ/kg
ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 67 kJ/kg
ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 67 kJ/kg
𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.86849 m³/kg
𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8685 m³/kg
𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.869 m³/kg
𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8685 m³/kg
V = 21. 3304 m³
Massa Udara
Proses laten selama 3 menit
24.5603 kg
Proses sensible selama 3 menit
24.56 kg
Proses laten selama 6 menit
24.5459 kg
Proses sensible selama 6 menit
2456 kg
Aktivitas Jogging 3 orang
ℎ1 = 66 kJ/kg
ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 67 kJ/kg
ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 72 kJ/kg
ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 68 kJ/kg
ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 74 kJ/kg
𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8695 m³/kg
𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.872 m³/kg
𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8725 m³/kg
𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.872 m³/kg
V = 21. 3304 m³
Massa Udara
Proses laten selama 3 menit
24.5318 kg
Proses sensible selama 3 menit
24.4615 kg
Proses laten selama 6 menit
24.4474 kg
Proses sensible selama 6 menit
24.4615 kg
Aktivitas 1 orang Bersepeda
ℎ1 = 68.5 kJ/kg
ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 69 kJ/kg
ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 71.5 kJ/kg
ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 72 kJ/kg
ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 68 kJ/kg
𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.87175 m³/kg
𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.872 m³/kg
𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8684 m³/kg
𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.88 m³/kg
V = 21. 3304 m³
Massa Udara
Proses laten selama 3 menit
24.4685 kg
Proses sensible selama 3 menit
24.4615 kg
Proses laten selama 6 menit
24.5629 kg
Proses sensible selama 6 menit
24.2391 kg
ṁ laten ṁ sensibel ṁ laten ṁ sensibel
Duduk 1 orang 0.13574 0.136442142 0.068205364 0.068205364
Duduk 3 orang 0.13629 0.137391304 0.067830567 0.068103448
Jogging 1 orang 0.13544 0.136442142 0.068181818 0.068221071
Jogging 3 orang 0.136285221 0.135894495 0.067908309 0.067947248
Bersepeda 0.135933467 0.135894495 0.068228927 0.067329545
Aktivitas
3 menit 6 menit
ql qs ql qs
Duduk 1 orang 0.27148 0.61399 0.136410729 0.136411
Duduk 3 orang 0.340725 1.167826 1.72967945 1.600431
Jogging 1 orang 0.06772 0.272884 0.068181818 0.068221
Jogging 3 orang 0.136285 0.815367 0.135816619 0.543578
Bersepeda 0.067967 0.407683 0.238801244 0.033665
3 menit 6 menit
Aktivitas
PERHITUNGAN
MENGGUNAKAN DATA
PADA PERCOBAAN
YANG TELAH
DILAKUKAN
TABEL 1 : Menghitung ṁ =
𝑽
𝒗
, 𝑽 = 𝟐𝟏. 𝟑𝟑𝟎𝟒m³ , 𝒗 = sesuai dengan proses ,ṁ = 𝒌𝒈/𝒔
TABEL 2 : menghitung ΔH (perubahan entalpi), Δ𝒉 = 𝒉 𝟐 − 𝒉 𝟏 , Δ𝒉 = kJ/kg
TABEL 3 : menghitung kalor laten (ql) dan kalor sensible (qs), 𝒒𝒍 = 𝒒 𝒔 = ṁ × Δ𝒉 , 𝒒𝒍 =
𝒒 𝒔 = 𝒌𝑾
h1 h2laten h2sensibel h1 h2laten h2sensibel Δhlaten Δhsensibel Δhlaten Δhsensibel
Duduk1orang 72 74 67.5 72 70 70 2 4.5 2 2
Duduk3orang 61 63.5 52.5 61 86.5 84.5 2.5 8.5 25.5 23.5
Jogging1orang 66 66.5 68 66 67 67 0.5 2 1 1
Jogging3orang 66 67 72 66 68 74 1 6 2 8
Bersepeda 68.5 69 71.5 68.5 72 68 0.5 3 3.5 0.5
Aktivitas
3menit 6menit 6menit3menit
PERHITUNGAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
TABEL ASHRAE
𝑞 𝑠 =
𝑞 𝑠
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
× 𝑁 × 𝐶𝐿𝐹
𝑞𝑙 =
𝑞𝑙
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
× 𝑁
Keterangan :
𝑞 𝑠
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= beban sensible per orang yang nilainya dapat dilihat pada table 4.5 buku ASHRAE
𝑞 𝑙
𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= beban laten per orang yang
𝑁 = jumlah orang
𝐶𝐿𝐹 = cooling load factor untuk penghuni nilainya dapat dilihat pada table 4.6 buku
ASHRAE
𝐶𝐿𝐹 = 1, if cooling system does not run 24hours a day.
Maka dari itu kami asumsikan pada perhitungan qs, CLF bernilai 1
Keterangan :
3mph = 3 mile per hours
Tanda kuning menunjukan data yang kami gunakan
Perhitungan Table Ashrae
ql qs ql qs
Duduk 1 orang 0.4 0.6 0.4 0.6
Duduk 3 orang 1.2 1.8 1.2 1.8
Jogging 1 orang 2.05 1 2.05 1
Jogging 3 orang 6.15 3 6.15 3
Bersepeda 2.05 1 2.05 1
3 menit 6 menit
Aktivitas
ql tabel ASHRAE ql perhitungan qs tabel ASHRAE qs perhitungan ql tabel ASHRAE ql perhitungan qs tabel ASHRAE qs perhitungan
Duduk 1 orang 0.4 0.27148 0.6 0.613989637 0.4 0.136410729 0.6 0.136410729
Duduk 3 orang 1.2 0.340725 1.8 1.167826087 1.2 1.72967945 1.8 1.600431034
Jogging 1 orang 2.05 0.06772 1 0.272884283 2.05 0.068181818 1 0.068221071
Jogging 3 orang 6.15 0.136285221 3 0.815366972 6.15 0.135816619 3 0.543577982
Bersepeda 2.05 0.067966734 1 0.407683486 2.05 0.238801244 1 0.033664773
3 menit 6 menit
Aktivitas
qs=ql=kW
ANALISIS
Dalam melakukan pengukuran, kita sebagai manusia pasti tidak
akan luput dari kesalahan.
Maka dari itu pada saat kita lihat perbandingan antara kalor
sensible perhitungan dengan yang menggunakan table ashrae
maupun kalor laten perhitungan dengan yang menggunakan table
ashrae nilai setiap datanya berbeda. Namun, ada beberapa data
pula yang nilainya hampir sama (mendekati) contohnya pada
aktivitas duduk 1 orang, kalor sensible perhitungan = 0,614
sedangkan kalor sensible dengan table ashrae = 0,6 yang selisihnya
sangat kecil. Namun, ada juga data dengan selisih yang cukup
besar. Tetapi, dari data perhitungan dari percobaan dan data
perhitungan menggunakan table ashrae selisihnya tidak sangat jauh.
Hal ini terjadi karena factor – factor dari kesalahan pengukuran
yang kami lakukan. Antara lain:
1. Ke-tidak-konstanan dalam memutar sling psikrometrik
2. Waktu dengan pembacaan nilai data yang kurang pas
3. Penggunaan alat ukur yang terlalu dekat dengan tubuh kita, dsb.
Manusia dapat diasumsikan sebagai suatu mesin kalor yang mengeluarkan kalor ke lingkungan, yang besarnya sekitar antara
100 Watt untuk aktivitas santai sampai 1000 Watt untuk aktivitas yang sangat intensif (aktif). Kalor yang diproduksi tubuh harus
dapat dikeluarkan ke lingkungan dengan tujuan supaya tidak terjadi penimbunan kalor di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan
temperatur dalam tubuh meningkat. Pengeluaran kalor terjadi di permukaan tubuh, dengan sirkulasi darah kalor disalurkan ke kulit
kemudian dikeluarkan ke lingkungan. Temperatur lingkungan mempengaruhi disipasi kalor secara konduksi dan radiasi, sedangkan
pengeluaran kalor secara konveksi dipengaruhi oleh kecepatan udara. Faktor lain yang mempengaruhi produksi kalor adalah
aktivitas tubuh. Semakin besar aktivitas tubuh, semakin besar pula laju produksi kalor dalam tubuh dan semakin besar pula kalor
yang dilepaskan ke lingkungan oleh tubuh.
Lingkungan yang nyaman secara termal adalah lingkungan yang memungkinkan tubuh seseorang mencapai keseimbangan
termal, yaitu keadaan pada saat tubuh tidak mengalami penimbunan atau pengurangan kalor. Ini berarti bahwa kalor yang timbul di
dalam tubuh tepat sama dengan kalor yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya.
Tercapainya keseimbangan termal tergantung ada beberapa faktor:
Faktor individu: Faktor lingkungan
-Tingkat aktivitas kerja -Temperatur udara
-Bentuk dan resistansi pakaian -Temperatur udara
-Metabolisme (jenis kelamin, berat badan, umur, dll) -Kelembaban relatif udara
-Kecepatan aliran udara
-Kebersihan udara
-Temperatur radiasi permukaan sekeliling
KESIMPULAN

More Related Content

What's hot

Programmable Logic Controller 1 By Mar For Indramayu
Programmable Logic Controller 1 By Mar For IndramayuProgrammable Logic Controller 1 By Mar For Indramayu
Programmable Logic Controller 1 By Mar For IndramayuMuhammad AR
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
TermodinamikaStudent
 
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Ir. Najamudin, MT
 
Sispeng 2019 1D4
Sispeng 2019 1D4Sispeng 2019 1D4
Sispeng 2019 1D4Muhammad AR
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanAgataMelati
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panasnovitasarie
 
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerRefrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerSenia Firlania
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docxAnnisaSeptiana14
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1Iim Fatimura
 

What's hot (20)

Programmable Logic Controller 1 By Mar For Indramayu
Programmable Logic Controller 1 By Mar For IndramayuProgrammable Logic Controller 1 By Mar For Indramayu
Programmable Logic Controller 1 By Mar For Indramayu
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
 
Sispeng 2019 1D4
Sispeng 2019 1D4Sispeng 2019 1D4
Sispeng 2019 1D4
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Termo siklus rankine
Termo siklus rankineTermo siklus rankine
Termo siklus rankine
 
Soal 2 (blajar part 1)
Soal 2 (blajar part 1)Soal 2 (blajar part 1)
Soal 2 (blajar part 1)
 
Tabel konversi satuan
Tabel konversi satuanTabel konversi satuan
Tabel konversi satuan
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerRefrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Ice cube maker
Ice cube makerIce cube maker
Ice cube maker
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
 

Similar to BebanPendinginan

Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifKelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifLisnaWati8
 
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptxIntanAnggraeni8
 
190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room
190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room
190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-roomAgus Cahyono
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicinzipiklan
 
laporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perahlaporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perahNurul Afriyanti
 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikadita andina
 
SANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].ppt
SANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].pptSANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].ppt
SANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].pptsamsulsere95
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)GGM Spektafest
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanRatih Ramadhanti
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesisNisa 'Icha' El
 
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif Kiki Amelia
 
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanDistribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanSelvi Mustika Apriani
 
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptxArifWibisono18
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingRudy Pamungkas
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometernurulizzaha
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaAgust Panca
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
 
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
PENGENALAN  KPD SAINS.pptxPENGENALAN  KPD SAINS.pptx
PENGENALAN KPD SAINS.pptxssuser7a4eff
 

Similar to BebanPendinginan (20)

Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifKelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
 
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
427652880-MANUAL-SANITARIAN-KIT.pptx
 
190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room
190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room
190356718 cara-hitung-kebutuhan-chiller-room
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
laporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perahlaporan produksi ternak perah
laporan produksi ternak perah
 
laporan praktikum fisika
laporan praktikum fisikalaporan praktikum fisika
laporan praktikum fisika
 
SANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].ppt
SANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].pptSANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].ppt
SANITARIAN_KIT_2017_-__ITP[1].ppt
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
 
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanDistribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
 
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1
 
ALAT UKUR.pptx
ALAT UKUR.pptxALAT UKUR.pptx
ALAT UKUR.pptx
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisika
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
PENGENALAN  KPD SAINS.pptxPENGENALAN  KPD SAINS.pptx
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
 

More from Senia Firlania

Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Senia Firlania
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerManajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerSenia Firlania
 
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...Senia Firlania
 
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianTata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianSenia Firlania
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumSenia Firlania
 
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Senia Firlania
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Senia Firlania
 
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Senia Firlania
 
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Senia Firlania
 
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationWall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationSenia Firlania
 
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanTugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanSenia Firlania
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 

More from Senia Firlania (14)

Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerManajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
 
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
 
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianTata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
 
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
 
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
 
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
 
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationWall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
 
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanTugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Pengendalian Asap - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

BebanPendinginan

  • 2. KELOMPOK 4 HARLEY ARTITO NIM 161624008 IRFAN HUSNI NIM 161624009 PUJA GUSTIANI NIM 161624023 REINHART GRANDIS NIM 161624024 SENIA FIRLANIA NIM 161624029
  • 3. TUJUAN Mengetahui pengaruh variasi jumlah orang terhadap beban pendinginan. Mengetahui pengaruh variasi kegiatan orang terhadap beban pendinginan. Membandingkan hasil perhitungan berdasarkan percobaan dan tabel
  • 4. RUANGAN V = 21. 3304 m³
  • 5. SPESIFIKASI SERTA CARA KERJA ALAT YANG DIGUNAKAN
  • 6. SLING PSIKROMETRIK SPESIFIKASI 1. Most economical method of monitoring Relative Humidity (%RH) and Dew Point 2. Sling Psychrometer with environment-friendly blue spirit bulbs fitted 3. Complete with carrying case and %RH table 4. Temperature range: 0°C to 50°C (Wet Bulb & Dry Bulb) 5. Product Dimensions (mm): 215 x 138 x 22 6. Package Dimensions (mm): 240 x 95 x 30 7. Ketelitian (NST) 0.2°C 8. Range 5°C CARA KERJA 1. Check alat terlebih dahulu, apakah berfungsi dengan baik atau tidak (rusak atau tidak) 2. Basahi kain kasa pada bagian wet bulb temperaturenya. 3. Isi tabung dengan air. 4. Ketika waktu pengukuran telah dimulai, maka putar sling (sebaiknya putarannya konstan agar didapat hasil yang baik). 5. Ketika waktu pengukuran telah selesai, maka lihat nilai Tdb dan Twb, kemudian catat.
  • 7. SENTER SPESIFIKASI Jangkauan pencerahan hingga ±2 meter. CARA KERJA Cukup tekan aplikasi senter pada handphone, maka flash pada handphone akan secara otomatis menyala
  • 8. HYGROMETER SPESIFIKASI 1. Display: 8 mm LCD display 2. Pengukuran:Anemometer, Humidity, Temperature. Light 3. Operasi Kelembaban: Max. 80% RH 4. Operasi Temperatur:0 to 50° C (32 to 122° F) 5. Over Input Display: Indication of "- - - - “ 6. Power Supply: 006P DC 9V battery (Heavy duty type) 7. Power Konsumsi: Approx. DC 6.2 mA 8. Berat: 160g (termasuk baterai) 9. Dimensi:156x60x33 mm (6.14x2.36x1.29 inch) 10. Standar Aksesoris: Instruksi Manual CARA KERJA 1. Nyalakan dengan menekan tombol power (warna biru muda) 2. Arahkan sensor pada tempat yang akan diukur (jangan terlalu dekat dengan tubuh kita) 3. Perhatikan nilai yang ditampilkan 4. Ketika sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka barulah kita tekan tombol hold (disamping tombol power) hal ini dilakukan agar nilai yang terukur tidak berubah. 5. Baca dan catat nilai RH yang telah ditampilkan.
  • 9. METERAN SPESIFIKASI 1. Panjang maksimum hingga 5 meter / 16 ft 2. Skala 1 cm dan 1 ft CARA KERJA 1. Tentukan titik awal 2. Tarik roll meter dari titik awal yang kita tentukan sampai pada titik akhir 3. Baca dan catat panjang pengukuran pada roll meter
  • 10. STOPWATCH SPESIFIKASI Satuannya : menit, detik, milidetik CARA KERJA 1. Pilih aplikasi stopwatch pada handphone 2. Lalu tekan start untuk memulai pengukuran 3. Ketika pengukuran selesai dilakukan, maka kita cukup tekan stop untuk menghentikan pencatatan waktunya.
  • 11. LANGKAH PERCOBAAN 1. Ukur suhu ruangan dalam derajat Celcius 2. Ukur RH ruangan dalam % 3. Satu orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua. 4. Ruangan dikosongkan selama 5 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH 5. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua. 6. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH 7. Satu orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas dengan mengayuh sepeda, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua 8. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH 9. Tiga orang masuk ke dalam, duduk tanpa melakukan aktivitas, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua 10. Ruangan dikosongkan selama 7 menit dan pintu dibiarkan terbuka, kemudian ukur suhu dan RH 11. Tiga orang masuk ke dalam, melakukan aktivitas jogging dalam satu gerakan yang sama, ukur suhu dan RH tiga menit pertama dan kedua. 12. Ukur volume ruangan yang digunakan selama percobaan
  • 12. Data percobaan No Pengukuran RH (%) Tdb (°C) Twb (°C) 1 Keadaan awal ruangan 75.4 25 24 2 Satu orang duduk 3 menit 74.3 26 23 3 Satu orang duduk 6 menit 73.1 25 23 4 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 5 menit 72.1 25 22.5 5 Satu orang jogging 3 menit 72.7 25.5 23 6 Setelah jogging 6 menit 73.2 26 23 7 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 62.9 26.5 23 8 Satu orang mengayuh sepeda 3 menit 68.7 27 24 9 Setelah mengayuh sepeda 6 menit 67.3 29 23.5 10 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 71.8 24 21 11 Tiga orang duduk 3 menit 72.9 26 22 12 Setelah duduk 6 menit 72.4 26.5 24 13 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit 62.3 25.5 22.5 14 Tiga orang jogging 3 menit 70.4 26 24 15 Setelah jogging 6 menit 70.4 27 24.5
  • 14. AKTIVITAS : 1 ORANG DUDUK ANALISIS : Dari ke – 2 grafik diatas, terlihat kelembapan relative RH semakin turun dari keadaan awal hingga 6 menit selanjutnya. Namun, untuk temperature dry bulb dari keadaan awal hingga 3 menit mengalami kenaikan dan ketika 3 menit selanjutnya mengalami penurunan. Sedangkan temperature wet bulb nya, dari keadaan awal hingga 3 menit mengalami penurunan dan ketika 3 menit selanjutnya konstan. 71.5 72 72.5 73 73.5 74 74.5 75 75.5 76 Keadaan awal ruangan Satu orang duduk 3 menit Satu orang duduk 6 menit RH(%) Pengukuran RH (%) 21.5 22 22.5 23 23.5 24 24.5 25 25.5 26 26.5 Keadaan awal ruangan Satu orang duduk 3 menit Satu orang duduk 6 menit Temperature(°C) Pengukuran Grafik Perbandingan Tdb dan Twb Tdb (°C) Twb (°C)
  • 15. AKTIVITAS : 3 ORANG DUDUK ANALISIS : Dari grafik diatas, kelembapan relative (RH) dari keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan sedangkan 3 menit selanjutnya malah mengalami penurunan. Untuk temperature dry bulb dan temperature wet bulb dari keadaan awal hingga 6 menit, sama – sama mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu signifikan. 71.2 71.4 71.6 71.8 72 72.2 72.4 72.6 72.8 73 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit Tiga orang duduk 3 menit Setelah duduk 6 menit RH(%) Pengukuran RH (%) 0 5 10 15 20 25 30 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit Tiga orang duduk 3 menit Setelah duduk 6 menit Temperature(°C) Pengukuran Grafik Perbandingan Tdb dan Twb Tdb (°C) Twb (°C)
  • 16. AKTIVITAS : 1 ORANG JOGGING ANALISIS : Pada grafik diatas, kelembaban relative (RH) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk temperature dry bulb juga mengalami kenaikan dari keadaan awal hingga 6 menit. Namun untuk temperature wet bulb hanya mengalami kenaikan pada keadaan awal hingga 3 menit pertama, 3 menit selanjutnya nilainya konstan. 71.4 71.6 71.8 72 72.2 72.4 72.6 72.8 73 73.2 73.4 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 5 menit Satu orang jogging 3 menit Setelah jogging 6 menit RH(%) Pengukuran RH (%) 20 21 22 23 24 25 26 27 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 5 menit Satu orang jogging 3 menit Setelah jogging 6 menit Temperatur(°C) Pengukuran Grafik Perbandingan Tdb dan Twb Tdb (°C) Twb (°C)
  • 17. AKTIVITAS : 3 ORANG JOGGING ANALISIS : Pada grafik diatas, kelembaban relative (RH) pada keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan sedangkan 3 menit selanjutnya nilainya konstan. Untuk temperature dry bulb dan temperature wet bulb juga sama – sama mengalami kenaikan. 58 60 62 64 66 68 70 72 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit Tiga orang jogging 3 menit Setelah jogging 6 menit RH(%) Pengukuran RH (%) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit Tiga orang jogging 3 menit Setelah jogging 6 menit Temperature(°C) Pengukuran Grafik Perbandingan Tdb dan Twb Tdb (°C) Twb (°C)
  • 18. AKTIVITAS : 1 ORANG BERSEPEDA ANALISIS : Untuk kelembapan relative (RH) pada keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan yang cukup signifikan, lalu 3 menit kemudian mengalami penurunan. Sedangkan untuk temperature dry bulb dari keadaan awal hingga 6 menit mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk temperature wet bulb dari keadaan awal hingga 3 menit pertama mengalami kenaikan lalu 3 menit kemudian mengalami penurunan. 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit Satu orang mengayuh sepeda 3 menit Setelah mengayuh sepeda 6 menit RH(%) Pengukuran RH (%) 0 5 10 15 20 25 30 35 Ruangan dikosongkan dan pintu dibuka 7 menit Satu orang mengayuh sepeda 3 menit Setelah mengayuh sepeda 6 menit Temperature(°C) Pengukuran Grafik Perbandingan Tdb dan Twb Tdb (°C) Twb (°C)
  • 19. Tugas 1. Hitung massa udara di dalam ruangan percobaan 2. Gambarkan tiap data pengukuran pada psychrometric chart 3. Hitung kalor total, kalor sensibel dan kalor laten tiap data pengukuran yang didapat dari psychrometric chart 4. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel ASHRAE dan beri komentar
  • 20. KETERANGAN Garis Temperature Dry Bulb Garis Temperature Wet Bulb Titik Keadaan Awal Titik Proyeksi untuk Proses Sensibel dan Laten Titik Waktu 3 Menit Titik Waktu 6 Menit Garis Proyeksi untuk Proses Sensibel dan Laten Garis Volume (m³/kg) Garis Penentuan Nilai Entalpi (h)
  • 21. Aktivitas Duduk 1 orang ℎ1 = 72 kJ/kg ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 74 kJ/kg ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 67.5 kJ/kg ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 70 kJ/kg ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 70 kJ/kg 𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.873 m³/kg 𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8685 m³/kg 𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8687 m³/kg 𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8687 m³/kg V = 21. 3304 m³ Massa Udara Proses laten selama 3 menit 24.4334 kg Proses sensible selama 3 menit 24.56 kg Proses laten selama 6 menit 24.5544 kg Proses sensible selama 6 menit 24.5544 kg
  • 22. Aktivitas Duduk 3 orang ℎ1 = 61 kJ/kg ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 63.5 kJ/kg ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 52.5 kJ/kg ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 86.5 kJ/kg ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 84.5 kJ/kg 𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8695 m³/kg 𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8625 m³/kg 𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8735 m³/kg 𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.87 m³/kg V = 21. 3304 m³ Massa Udara Proses laten selama 3 menit 24.5318 kg Proses sensible selama 3 menit 24.7309 kg Proses laten selama 6 menit 24.4195 kg Proses sensible selama 6 menit 24.5177 kg
  • 23. Aktivitas Jogging 1 orang ℎ1 = 66 kJ/kg ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 66.5 kJ/kg ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 68 kJ/kg ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 67 kJ/kg ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 67 kJ/kg 𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.86849 m³/kg 𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8685 m³/kg 𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.869 m³/kg 𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.8685 m³/kg V = 21. 3304 m³ Massa Udara Proses laten selama 3 menit 24.5603 kg Proses sensible selama 3 menit 24.56 kg Proses laten selama 6 menit 24.5459 kg Proses sensible selama 6 menit 2456 kg
  • 24. Aktivitas Jogging 3 orang ℎ1 = 66 kJ/kg ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 67 kJ/kg ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 72 kJ/kg ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 68 kJ/kg ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 74 kJ/kg 𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8695 m³/kg 𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.872 m³/kg 𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8725 m³/kg 𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.872 m³/kg V = 21. 3304 m³ Massa Udara Proses laten selama 3 menit 24.5318 kg Proses sensible selama 3 menit 24.4615 kg Proses laten selama 6 menit 24.4474 kg Proses sensible selama 6 menit 24.4615 kg
  • 25. Aktivitas 1 orang Bersepeda ℎ1 = 68.5 kJ/kg ℎ2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 69 kJ/kg ℎ2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 71.5 kJ/kg ℎ3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 72 kJ/kg ℎ3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 68 kJ/kg 𝑣2 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.87175 m³/kg 𝑣2 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.872 m³/kg 𝑣3 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑛 = 0.8684 m³/kg 𝑣3 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙 = 0.88 m³/kg V = 21. 3304 m³ Massa Udara Proses laten selama 3 menit 24.4685 kg Proses sensible selama 3 menit 24.4615 kg Proses laten selama 6 menit 24.5629 kg Proses sensible selama 6 menit 24.2391 kg
  • 26. ṁ laten ṁ sensibel ṁ laten ṁ sensibel Duduk 1 orang 0.13574 0.136442142 0.068205364 0.068205364 Duduk 3 orang 0.13629 0.137391304 0.067830567 0.068103448 Jogging 1 orang 0.13544 0.136442142 0.068181818 0.068221071 Jogging 3 orang 0.136285221 0.135894495 0.067908309 0.067947248 Bersepeda 0.135933467 0.135894495 0.068228927 0.067329545 Aktivitas 3 menit 6 menit ql qs ql qs Duduk 1 orang 0.27148 0.61399 0.136410729 0.136411 Duduk 3 orang 0.340725 1.167826 1.72967945 1.600431 Jogging 1 orang 0.06772 0.272884 0.068181818 0.068221 Jogging 3 orang 0.136285 0.815367 0.135816619 0.543578 Bersepeda 0.067967 0.407683 0.238801244 0.033665 3 menit 6 menit Aktivitas PERHITUNGAN MENGGUNAKAN DATA PADA PERCOBAAN YANG TELAH DILAKUKAN TABEL 1 : Menghitung ṁ = 𝑽 𝒗 , 𝑽 = 𝟐𝟏. 𝟑𝟑𝟎𝟒m³ , 𝒗 = sesuai dengan proses ,ṁ = 𝒌𝒈/𝒔 TABEL 2 : menghitung ΔH (perubahan entalpi), Δ𝒉 = 𝒉 𝟐 − 𝒉 𝟏 , Δ𝒉 = kJ/kg TABEL 3 : menghitung kalor laten (ql) dan kalor sensible (qs), 𝒒𝒍 = 𝒒 𝒔 = ṁ × Δ𝒉 , 𝒒𝒍 = 𝒒 𝒔 = 𝒌𝑾 h1 h2laten h2sensibel h1 h2laten h2sensibel Δhlaten Δhsensibel Δhlaten Δhsensibel Duduk1orang 72 74 67.5 72 70 70 2 4.5 2 2 Duduk3orang 61 63.5 52.5 61 86.5 84.5 2.5 8.5 25.5 23.5 Jogging1orang 66 66.5 68 66 67 67 0.5 2 1 1 Jogging3orang 66 67 72 66 68 74 1 6 2 8 Bersepeda 68.5 69 71.5 68.5 72 68 0.5 3 3.5 0.5 Aktivitas 3menit 6menit 6menit3menit
  • 27. PERHITUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN TABEL ASHRAE 𝑞 𝑠 = 𝑞 𝑠 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 × 𝑁 × 𝐶𝐿𝐹 𝑞𝑙 = 𝑞𝑙 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 × 𝑁 Keterangan : 𝑞 𝑠 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = beban sensible per orang yang nilainya dapat dilihat pada table 4.5 buku ASHRAE 𝑞 𝑙 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = beban laten per orang yang 𝑁 = jumlah orang 𝐶𝐿𝐹 = cooling load factor untuk penghuni nilainya dapat dilihat pada table 4.6 buku ASHRAE 𝐶𝐿𝐹 = 1, if cooling system does not run 24hours a day. Maka dari itu kami asumsikan pada perhitungan qs, CLF bernilai 1
  • 28. Keterangan : 3mph = 3 mile per hours Tanda kuning menunjukan data yang kami gunakan
  • 29. Perhitungan Table Ashrae ql qs ql qs Duduk 1 orang 0.4 0.6 0.4 0.6 Duduk 3 orang 1.2 1.8 1.2 1.8 Jogging 1 orang 2.05 1 2.05 1 Jogging 3 orang 6.15 3 6.15 3 Bersepeda 2.05 1 2.05 1 3 menit 6 menit Aktivitas ql tabel ASHRAE ql perhitungan qs tabel ASHRAE qs perhitungan ql tabel ASHRAE ql perhitungan qs tabel ASHRAE qs perhitungan Duduk 1 orang 0.4 0.27148 0.6 0.613989637 0.4 0.136410729 0.6 0.136410729 Duduk 3 orang 1.2 0.340725 1.8 1.167826087 1.2 1.72967945 1.8 1.600431034 Jogging 1 orang 2.05 0.06772 1 0.272884283 2.05 0.068181818 1 0.068221071 Jogging 3 orang 6.15 0.136285221 3 0.815366972 6.15 0.135816619 3 0.543577982 Bersepeda 2.05 0.067966734 1 0.407683486 2.05 0.238801244 1 0.033664773 3 menit 6 menit Aktivitas qs=ql=kW
  • 30. ANALISIS Dalam melakukan pengukuran, kita sebagai manusia pasti tidak akan luput dari kesalahan. Maka dari itu pada saat kita lihat perbandingan antara kalor sensible perhitungan dengan yang menggunakan table ashrae maupun kalor laten perhitungan dengan yang menggunakan table ashrae nilai setiap datanya berbeda. Namun, ada beberapa data pula yang nilainya hampir sama (mendekati) contohnya pada aktivitas duduk 1 orang, kalor sensible perhitungan = 0,614 sedangkan kalor sensible dengan table ashrae = 0,6 yang selisihnya sangat kecil. Namun, ada juga data dengan selisih yang cukup besar. Tetapi, dari data perhitungan dari percobaan dan data perhitungan menggunakan table ashrae selisihnya tidak sangat jauh. Hal ini terjadi karena factor – factor dari kesalahan pengukuran yang kami lakukan. Antara lain: 1. Ke-tidak-konstanan dalam memutar sling psikrometrik 2. Waktu dengan pembacaan nilai data yang kurang pas 3. Penggunaan alat ukur yang terlalu dekat dengan tubuh kita, dsb.
  • 31. Manusia dapat diasumsikan sebagai suatu mesin kalor yang mengeluarkan kalor ke lingkungan, yang besarnya sekitar antara 100 Watt untuk aktivitas santai sampai 1000 Watt untuk aktivitas yang sangat intensif (aktif). Kalor yang diproduksi tubuh harus dapat dikeluarkan ke lingkungan dengan tujuan supaya tidak terjadi penimbunan kalor di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan temperatur dalam tubuh meningkat. Pengeluaran kalor terjadi di permukaan tubuh, dengan sirkulasi darah kalor disalurkan ke kulit kemudian dikeluarkan ke lingkungan. Temperatur lingkungan mempengaruhi disipasi kalor secara konduksi dan radiasi, sedangkan pengeluaran kalor secara konveksi dipengaruhi oleh kecepatan udara. Faktor lain yang mempengaruhi produksi kalor adalah aktivitas tubuh. Semakin besar aktivitas tubuh, semakin besar pula laju produksi kalor dalam tubuh dan semakin besar pula kalor yang dilepaskan ke lingkungan oleh tubuh. Lingkungan yang nyaman secara termal adalah lingkungan yang memungkinkan tubuh seseorang mencapai keseimbangan termal, yaitu keadaan pada saat tubuh tidak mengalami penimbunan atau pengurangan kalor. Ini berarti bahwa kalor yang timbul di dalam tubuh tepat sama dengan kalor yang dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya. Tercapainya keseimbangan termal tergantung ada beberapa faktor: Faktor individu: Faktor lingkungan -Tingkat aktivitas kerja -Temperatur udara -Bentuk dan resistansi pakaian -Temperatur udara -Metabolisme (jenis kelamin, berat badan, umur, dll) -Kelembaban relatif udara -Kecepatan aliran udara -Kebersihan udara -Temperatur radiasi permukaan sekeliling KESIMPULAN