SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Pencemaran Udara
Anggota Kelompok :
1. Andy Putra Hermawan (P07133113045)
2. Dhani Kurniasih (P07133113055)
3. Fadilla Tiaranisa (P07133113057)
4. Fanny widyastuti (P07133113058)
5. Isnaini Nur Hidayah (P07133113064)
6. Laras Sekarini (P07133113069)
7. Lina Kurniati (P07133113070)
8. Resi Kuncoro H.K (P07133113075)
9. Susanto Sitorus (P07133113078)
10. Syarifudin (P07133113079)
11. Wiar Bentara Agesang (P07133113084)
Apa yang dimaksud dengan
Pencemaran Udara ??
Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan
atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah
tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama,
akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
binatang. Maka itulah yang dimaksud dengan pencemaran
udara, salah satunya adalah Nitrogen Oksida (NOx)
DEBU
1. Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh
manusia atau alam dan merupakan hasil dari proses pemecahan
suatu bahan.
2. Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut
sebagai partikel yang melayang di udara (Suspended Particulate
Matter / SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500
mikron.
A. Definisi
Secara garis besar debu dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Debu organik : Berasal dari makhluk hidup (debu daun- daunan )
2. Debu biologis : (virus,bakteri)
3. Debu mineral : Berasal dari senyawa komplek ( arang batu, SiO2,
SiO3)
4. Debu metal : Debu yang di dalamnya terkandung unsur - unsur
logam (Pb, Hg,Cd, dan Arsen)
B. Sifat dan Karakteristik Debu
Macam –macam debu berdasarkan sifatnya :
1. Debu fisik (debu tanah, batu, dan mineral)
2. Debu kimia (debu organic dan anorganik)
3. Debu biologis (virus, bakteri, kista)
4. Debu eksplosif atau debu yang mudah terbakar (batu bara, Pb)
5. Debu radioaktif (Uranium, Tutonium)
6. Debu Inert (debu yang tidak bereaksi kimia dengan zat lain)
Lanjutan ...
Macam- macam debu berdasarkan ukuran :
1. 5-10 mikron = akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas
2. 3-5 Mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah
3. 1-3 mikron sampai dipermukaan alveoli
4. 0,5-0,1 mikron hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga
menyebabkanvibrosis paru
5. 0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli
Lanjutan ...
1. Sumber pencemaran alamiah merupakan sumber
pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan
alam,yaitu :
a). Partikulat debu yang dihasilkan dari debu tanah
kering yang terbawa oleh angin.
b). Partikulat debu dari muntahan letusan gunung
berapi.
C. Sumber Pencemaran Debu
2. Sumber pencemaran buatan manusia merupakan
pencemaran yang berasal dari hasil samping kegiatan
manusia, yaitu :
a). Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang
mengandung senyawa karbon
b). Pembakaran batu bara yang tidak sempurna
c). Pembakaran minyak dan gas
d). Kepadatan kendaraan bermotor
e). Pembakaran sampah domestik dan sampah komersial
f). Proses industri
Lanjutan ...
Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, dan disesuaikan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XV/2002
tanggal 19 November 2002, pada lampiran I tentang Persyaratan
dan tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran. Adapun kandungan debu maksimal di dalam udara
ruangan dalam pengukuran debu rata-rata 8 jam adalah 0,15
mg/m³.
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
No.0l/MEN/1997, Nilai Ambang Batas (NAB) kadar debu di udara
tidak boleh > 3 mg/m3.
D. Nilai Ambang Batas Debu
1. Gangguan aestetik dan fisik seperti terganggunya
pemandangan dan pelunturan warna bangunan dan
pengotoran.
2. Merusak kehidupan tumbuhan yang terjadi akibat adanya.
Penutupan pori pori tumbuhan sehingga mengganggu
jalannya fotosintesis.
3. Merubah iklim global regional maupun internasional.
4. Menganggu perhubungan/ penerbangan yang akhirnya
menganggu kegiatan sosial ekonomi di masyarakat.
5. Menganggu kesehatan manusia seperti timbulnya iritasi pada
mata, alergi,gangguan pernafasan dan kanker pada paru-paru.
E. Dampak Pencemaran Debu
Upaya yang harus dilakukan adalah dengan melakukan
pengendalian terhadap 4 simpul yaitu adalah :
1. Simpul I :
Yaitu pencegahan terhadap sumbernya
- Isolasi sumber agar tidak mengeluarkan debu diruang
kerja dengan ‘Local Exhauster’atau dengan melengkapi
water sprayer pada cerobong asap.
F. Upaya Pengendalian
2. Simpul II :
Yaitu pencegahan dilakukan terhadap media Transmisi dan
udara ambient, Memakai metode basah yaitu,penyiraman lantai
dan pengeboran basah (Wet Drilling). Dengan alat berupa
Scrubber, Elektropresipitator, dan Ventilasi Umum. Penanaman
pohon atau reboisasi.
Lanjutan ...
3. Simpul III
Yaitu Pencegahan Terhadap Tenaga Kerja yang terpapar.
Antara lain dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
berupa masker.
4. Simpul IV
Yaitu pencegahan terhadap penderita atau orang sakit akibat
terpapar partikel debu antara lain melalui pemeriksaan dan
pengobatan serta rehabilitasi terhadap korban atau orang sakit.
Lanjutan ...
Kasus Penyakit ISPA di DIY Akibat Debu Vulkanik
Kepala Dinas Kesehatan DIY Arida Oetami mengatakan,
berdasarkan data hingga Kamis (19/2/2014) di DIY ditemukan
1.315 kasus infeksi saluran pernasafan akut (ISPA), 165 kasus
iritasi mata dan 115 kasus radang tenggorokan akibat abu
vulkanik ini.
G. Kasus Terkini
NOx
A. Definisi
Nitrogen Oksida (NOx) adalah kelompok gas nitrogen
yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk
oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling
banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara.
B. Sifat dan Karakteristik
Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen
yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk
oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling
banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen
monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat
kemerahan dan berbau tajam.
C. Sumber
Dari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx ) yang
dibebaskan ke udara, jumlah yang terbanyak adalah dalam
bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi
pencemaran NO dari sumber alami ini tidak merupakan
masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlah nya
menjadi kecil.
D. Baku Mutu
1. The WHO air quality guideline
Parameter   Waktu Pengukuran
Baku Mutu
(ug/Nm3
)
Nitrogen Dioksida (NO2)
1 jam 200
1 tahun 40
 
Parameter
 
Waktu Pengukuran
Baku Mutu
(ug/Nm3
)
Nitrogen Dioksida
(NO2)
1 tahun 100
2. National Ambient Air Quality Standards-USEPA
3. Baku Mutu Udara Ambien Nasional PP.41/1999
Parameter Waktu Pengukuran
Baku Mutu
(ug/Nm3
)
Nitrogen Dioksida (NO2)
1 jam 400
24 jam 150
1 tahun 100
E. Dampak Pencemaran
1. Dampak Terhadap Kesehatan
2. Dampak NOx pada Manusia
3. Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan
4. Dampak Terhadap Hewan
5. Dampak Terhadap Tumbuhan
6. Dampak Terhadap Material
F. Upaya Pengendalian
1. Pencegahan
a) Sumber Bergerak
b) Sumber Tidak Bergerak
c) Manusia
2. Penanggulangan
a) Mengatur pertukaran udara di dalam ruang
b) Bila terjadi korban keracunan, maka lakukan:
- Berikan pengobatan atau pernafasaan buatan.
- Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas
terdekat.
G. Kasus Terkini
Chelyabinsk, Rusia-Karabash merupakan sebuah kota kecil di
kawasan Chelyabinsk, Rusia. Kota berpenduduk 15 ribu orang itu
mulai ramai sejak tahun 1822, setelah para penambang menemukan
cadangan emas di kawasan tersebut. Kota itu kemudian berubah
menjadi kawasan darurat ekologi, penambang juga mulai menggali
tembaga dari perut bumi.
Sayangnya, setelah beberapa dekade biji tembaga dikuras dan
masyarakat mendirikan pabrik peleburan logam. setiap tahun,
pabrik itu mengeluarkan 180 ton gas yang kemudian jatuh ke bumi
dalam bentuk hujan asam di kawasan sekitarnya.
Lanjutan ...
Kota Karabash sendiri sangat berdebu, masyarakat kerap
mengalami gangguan pernafasan. Tumor, eksim, batu ginjal,
pikun, pertumbuhan tidak normal, dan kelumpuhan otak
merupakan penyakit yang umum terjadi. Pada sungai yang
mengalir di kota itu, konsentrasi zat besi mencapai 500 kali
lipat dibanding rata-rata. Tidak ada tumbuhan yang mampu
hidup dalam jarak 100 meter dari pinggir sungai.
Akhir 1989, pabrik di Karabash dihentikan karena situasi
ekologi yang semakin parah. Seperlima penduduk kehilangan
pekerjaan dan kota itu mengalami periode krisis. Namun
meningkatnya masalah akibat sosioekonomi membuat
produksi pabrik di kota itu kembali digulirkan pada tahun
1998
CO
A. Definisi
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk
senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran
yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil
pembakaran sempurna.
Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak
berbau, tidak berasal dan pada suhu udara normal berbentuk
gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa CO
mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena
mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah
yaitu hemoglobin.( Hudak & Gallow,2000)
B. Sifat dan Karakteristik
 
Karbon monoksida ( CO ), terdiri dari satu atom karbon
yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam
ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen
koordinasi atara atom karbon dan oksigen. Molekul CO memiliki
panjang ikat 0,1128 nm ( Ahmad, 2004).
C. Sumber
Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara
alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan
manusia, Korban monoksida yang berasal dari alam termasuk
dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran
hutan dan badai listrik alam. Sumber CO buatan antara lain
kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar
bensin.
D. Nilai Ambang Batas
Dalam PP RI No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara baku mutu udara ambien didefenisikan
sebagai ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau
komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsure
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara
ambien. Baku mutu udara ambien untuk gas CO adalah 30000
μg/Nm3.
E. Dampak
1. Dampak terhadap Ekosistem
Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya
sekitar 0.1 ppm. Di perkotaan dengan lalu lintas yang padat,
konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudah sejak lama
diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi
tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem dan
lingkungan.
2. Dampak Karbon terhadap Hewan
Pada hewan, dampak dari kadar CO yang berlebihan
hamper menyerupai dampak yang terjadi pada manusia, yaitu
dapat menyebabkan kematian.
Lanjutan ...
3. Dampak terhadap Tanaman
Pengaruh CO terhadap tanaman sebesar 100 ppm tidak
memberikan pengaruh yang nyata pada tanaman tingkat tinggi.
Pada paparan CO sebesar 2000 ppm selama 35 jam dapat
menghambat kemampuan bakteri untuk memfiksasi nitrogen.
4. Dampak terhadap Material
Pada material, dampak pencemaran udara oleh CO adalah
menghitamnya benda-benda pada daerah yang telah tercemar
oleh CO.
F. Upaya Pengendalian
1. Jangan menggunakan generator di dalam ruangan atau
ruangan yang tertutup sebagian / penuh, seperti garasi dan
ruangan bawah tanah.
2. Jangan menggunakan generator diluar ruangan, jika
peletakannya dekat dengan pintu, jendela atau lubang
ventilasi yang dapat mengakibatkan CO masuk dan
berakumulasi pada ruangan yang terhuni oleh manusia.
3. Jika menggunakan pemanas ruangan dan tungku, pastikan
bahwa peralatan tersebut bekerja dalam kondisi yang baik
untuk mencegah timbulnya CO dan jangan pernah
menggunakannya pada ruangan tertutup atau dalam ruangan.
G. Kasus Terkini
Jakarta - Uji sampel darah terhadap lima orang yang
tewas di Klinik Sapta Mitra, Rawalumbu, Kota Bekasi, sudah
keluar hasilnya. Para korban dipastikan mengalami keracunan
gas karbon monoksida atau CO yang dihasilkan dari genset.
"Hasil uji sampel darah dari seluruh korban, mereka
mengalami keracunan gas karbon monoksida," kata Kabid
Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, kepada
wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/2/2014).
Lima orang tewas, termasuk seorang dokter jaga bernama dr
Frisca di klinik 24 jam itu, dan 4 lainnya pingsan setelah
mengalami keracunan gas yang ditimbulkan asap genset. Saat
ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi
memeriksa direktur dan komisaris klinik.
Lanjutan ...
Peristiwa itu berawal saat listrik di kawasan tersebut
mengalami pemadaman pada Selasa 11 Februari sekitar pukul
01.20 WIB. Seorang teknisi, yang juga tewas dalam kejadian
itu, menghidupkan genset tersebut agar lampu dan AC di
klinik tetap menyala.
Posisi genset itu berada di antara pintu rolling door dan
pintu kaca yang merupakan pintu dalam dari klinik. Asap dari
genset kemudian masuk melalui celah-celah pintu kaca yang
dalam keadaan tertutup rapat saat itu.
RADIASI
A. Definisi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau
ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik atau cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada
beberapa sumber radiasi yang dikenal di sekitar kehidupan,
contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas
makanan (microwave oven), komputer dan lain-lain.
B. Sifat dan Karakteristik
1. Radiasi pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat
menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion
negative) apabila berinteraksi dengan sebuah materi. Contoh
radiasi yang termasuk radiasi pengion yaitu: partikel alpha,
partikel beta, sinar gamma, sinar –X dan neutron.
Lanjutan ...
2. Radiasi non-pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila bereaksi dengan materi.
Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain
adalah gelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah,
cahaya tampak, dan sinar ultra violet.
C. Sumber
1. Sumber Radiasi Alam
Radiasi alam dapat berasal dari sinar kosmos, sinar
gamma dari kulit bumi, hasil peluruhan radon dan thorium di
udara, serta berbagai radionuklida yang terdapat dalam bahan
makanan. Di beberapa negara seperti India, Brazil dan
Perancis terdapat daerah yang memiliki radioaktivitas alam
yang lebih tinggi dibandingkan dengan di negara lain.
Lanjutan ...
2. Sumber Radiasi Buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau
berhubungan dengan kegiatan manusia; seperti penyinaran di
bidang medic, jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh
pekerja radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari
kegiatan di bidang industri : radiografi, logging, pabrik lampu,
dsb.
D. Nilai Ambang Batas
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.
261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja, tingkat radiasi medan listrik dan medan
magnit listrik di tempat kerja adalah sebagai berikut :
1. Medan Listrik :
a) Sepanjang hari kerja : maksimal 10kV/m
b) Waktu singkat (s/d 2 jm per hari ) : maksimal 30kV/m
2. Medan Magnit Listrik :
a) Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla)
b) Waktu singkat (s/d 2 jm per hari ) : 5 mT
E. Dampak
1. Dampak Genetik
Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang
belum lahir disebut efek genetik. Efek ini timbul karena
kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium akibat
radiasi.
2. Dampak Somatik
Bila organisme (seperti manusia) yang terkena radiasi
mengalami kerusakan biologi sebagai akibat penyinaran, efek
penyinaran tersebut diklasifikasikan sebagai efek somatik.
Lanjutan ...
3. Dampak Stokastik
Efek stokastik adalah efek radiasi yang keboleh jadian
timbulya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan
tidak mengenal dosis ambang.
4. Dampak Non Stokastik
Efek Non Stokastik adalah efek radiasi yang kualitas
keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila
dosis ambang dilampaui.
F. Upaya Pengendalian
Cara Pengendalian tingkatan pemaparan radiasi :
1. Jarak : Intensitas radiasi dipengaruhi oleh hukum kuadrat
terbalik sehingga cara ini efektif.
2. Waktu :
a) Membatasi waktu generator dihidupkan.
b) Pembatasan waktu berkas diarahkan ke ruang tertentu.
c) Pembatasan waktu ruang yang dipakai.
3. Perisai : Digunakan bila ternyata jarak dan waktu tidak
mencukupi, maka dibuat dari timbal atau beton
G. Kasus Terkini
Terkait kasus gagalnya PLTN Fukushima Daiichi di
Jepang, tingkat radiasi akibat ledakan hidrogen yang disertai
pelepasan sejumlah zat radioaktif mencapai 3,1 mSv per jam
pada Senin (14/3/2011) dan meningkat menjadi 400 mSv per
jam pada Rabu paginya.
Pada hari yang sama, tingkat radiasi zat radioaktif ini saat
tiba di Tokyo yang berjarak sekitar 250 kilometer tinggal
0,000809 mSv per jam. Paparan radiasi sebesar 0,000809 mSv
per jam itu tidak dapat diartikan setara dengan 7,1 mSv dalam
setahun.
Lanjutan ...
Penyebabnya, tingkat radiasi sumber terus
berubah, arah angin yang membawa udara yang
tercemar zat radioaktif juga tidak sama. Jika gerak
angin turun, zat radioaktif pun ikut turun. Hujan juga
membuat zat radioaktif tersebut jatuh ke tanah.
Selain itu, manusia tidak mungkin terpapar 24
jam dan 365 hari terus-menerus dengan zat radioaktif.
Saat di dalam rumah, potensi manusia terpapar radiasi
kecil karena sebagian zat radioaktif tidak mampu
menembus tembok biasa.
PencemaranUdara

More Related Content

What's hot

PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahHotnida D'kanda
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometernurulizzaha
 
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)Azmi Nur Rabrusun
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitAmako Rezeki Utama
 
Manajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.pptManajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.pptNursidiq 92
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraHotnida D'kanda
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfTazmanianDevilz
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Tanah dan Pencemaran
Tanah dan PencemaranTanah dan Pencemaran
Tanah dan Pencemaranannisaroshi
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatInoy Trisnaini
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihanEman Syukur
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusNajMah Usman
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 

What's hot (20)

PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
Makalah Epidemiologi Kesehatan Kerja (isi)
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
Manajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.pptManajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.ppt
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Praktikum 2 debu
Praktikum 2 debuPraktikum 2 debu
Praktikum 2 debu
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
 
Sanitasi tempat
Sanitasi tempatSanitasi tempat
Sanitasi tempat
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Tanah dan Pencemaran
Tanah dan PencemaranTanah dan Pencemaran
Tanah dan Pencemaran
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
PPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasiPPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasi
 
PHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASARPHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASAR
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 

Similar to PencemaranUdara (20)

Isi makalah iad
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debu
 
Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
 
Makalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udaraMakalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udara
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
Sejarah kesling
Sejarah keslingSejarah kesling
Sejarah kesling
 
PENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptxPENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptx
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
pencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdfpencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdf
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Tugas makalah bhs
Tugas makalah bhsTugas makalah bhs
Tugas makalah bhs
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 

PencemaranUdara

  • 2. Anggota Kelompok : 1. Andy Putra Hermawan (P07133113045) 2. Dhani Kurniasih (P07133113055) 3. Fadilla Tiaranisa (P07133113057) 4. Fanny widyastuti (P07133113058) 5. Isnaini Nur Hidayah (P07133113064) 6. Laras Sekarini (P07133113069) 7. Lina Kurniati (P07133113070) 8. Resi Kuncoro H.K (P07133113075) 9. Susanto Sitorus (P07133113078) 10. Syarifudin (P07133113079) 11. Wiar Bentara Agesang (P07133113084)
  • 3. Apa yang dimaksud dengan Pencemaran Udara ??
  • 4. Pencemaran Udara Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang. Maka itulah yang dimaksud dengan pencemaran udara, salah satunya adalah Nitrogen Oksida (NOx)
  • 6. 1. Debu adalah partikel padat yang dapat dihasilkan oleh manusia atau alam dan merupakan hasil dari proses pemecahan suatu bahan. 2. Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang di udara (Suspended Particulate Matter / SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. A. Definisi
  • 7. Secara garis besar debu dibagi menjadi 4 yaitu : 1. Debu organik : Berasal dari makhluk hidup (debu daun- daunan ) 2. Debu biologis : (virus,bakteri) 3. Debu mineral : Berasal dari senyawa komplek ( arang batu, SiO2, SiO3) 4. Debu metal : Debu yang di dalamnya terkandung unsur - unsur logam (Pb, Hg,Cd, dan Arsen) B. Sifat dan Karakteristik Debu
  • 8. Macam –macam debu berdasarkan sifatnya : 1. Debu fisik (debu tanah, batu, dan mineral) 2. Debu kimia (debu organic dan anorganik) 3. Debu biologis (virus, bakteri, kista) 4. Debu eksplosif atau debu yang mudah terbakar (batu bara, Pb) 5. Debu radioaktif (Uranium, Tutonium) 6. Debu Inert (debu yang tidak bereaksi kimia dengan zat lain) Lanjutan ...
  • 9. Macam- macam debu berdasarkan ukuran : 1. 5-10 mikron = akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas 2. 3-5 Mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah 3. 1-3 mikron sampai dipermukaan alveoli 4. 0,5-0,1 mikron hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga menyebabkanvibrosis paru 5. 0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli Lanjutan ...
  • 10. 1. Sumber pencemaran alamiah merupakan sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam,yaitu : a). Partikulat debu yang dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin. b). Partikulat debu dari muntahan letusan gunung berapi. C. Sumber Pencemaran Debu
  • 11. 2. Sumber pencemaran buatan manusia merupakan pencemaran yang berasal dari hasil samping kegiatan manusia, yaitu : a). Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon b). Pembakaran batu bara yang tidak sempurna c). Pembakaran minyak dan gas d). Kepadatan kendaraan bermotor e). Pembakaran sampah domestik dan sampah komersial f). Proses industri Lanjutan ...
  • 12. Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, dan disesuaikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XV/2002 tanggal 19 November 2002, pada lampiran I tentang Persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja perkantoran. Adapun kandungan debu maksimal di dalam udara ruangan dalam pengukuran debu rata-rata 8 jam adalah 0,15 mg/m³. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No.0l/MEN/1997, Nilai Ambang Batas (NAB) kadar debu di udara tidak boleh > 3 mg/m3. D. Nilai Ambang Batas Debu
  • 13. 1. Gangguan aestetik dan fisik seperti terganggunya pemandangan dan pelunturan warna bangunan dan pengotoran. 2. Merusak kehidupan tumbuhan yang terjadi akibat adanya. Penutupan pori pori tumbuhan sehingga mengganggu jalannya fotosintesis. 3. Merubah iklim global regional maupun internasional. 4. Menganggu perhubungan/ penerbangan yang akhirnya menganggu kegiatan sosial ekonomi di masyarakat. 5. Menganggu kesehatan manusia seperti timbulnya iritasi pada mata, alergi,gangguan pernafasan dan kanker pada paru-paru. E. Dampak Pencemaran Debu
  • 14. Upaya yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian terhadap 4 simpul yaitu adalah : 1. Simpul I : Yaitu pencegahan terhadap sumbernya - Isolasi sumber agar tidak mengeluarkan debu diruang kerja dengan ‘Local Exhauster’atau dengan melengkapi water sprayer pada cerobong asap. F. Upaya Pengendalian
  • 15. 2. Simpul II : Yaitu pencegahan dilakukan terhadap media Transmisi dan udara ambient, Memakai metode basah yaitu,penyiraman lantai dan pengeboran basah (Wet Drilling). Dengan alat berupa Scrubber, Elektropresipitator, dan Ventilasi Umum. Penanaman pohon atau reboisasi. Lanjutan ...
  • 16. 3. Simpul III Yaitu Pencegahan Terhadap Tenaga Kerja yang terpapar. Antara lain dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker. 4. Simpul IV Yaitu pencegahan terhadap penderita atau orang sakit akibat terpapar partikel debu antara lain melalui pemeriksaan dan pengobatan serta rehabilitasi terhadap korban atau orang sakit. Lanjutan ...
  • 17. Kasus Penyakit ISPA di DIY Akibat Debu Vulkanik Kepala Dinas Kesehatan DIY Arida Oetami mengatakan, berdasarkan data hingga Kamis (19/2/2014) di DIY ditemukan 1.315 kasus infeksi saluran pernasafan akut (ISPA), 165 kasus iritasi mata dan 115 kasus radang tenggorokan akibat abu vulkanik ini. G. Kasus Terkini
  • 18. NOx
  • 19. A. Definisi Nitrogen Oksida (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara.
  • 20. B. Sifat dan Karakteristik Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam.
  • 21. C. Sumber Dari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx ) yang dibebaskan ke udara, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi pencemaran NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlah nya menjadi kecil.
  • 22. D. Baku Mutu 1. The WHO air quality guideline Parameter   Waktu Pengukuran Baku Mutu (ug/Nm3 ) Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam 200 1 tahun 40
  • 23.   Parameter   Waktu Pengukuran Baku Mutu (ug/Nm3 ) Nitrogen Dioksida (NO2) 1 tahun 100 2. National Ambient Air Quality Standards-USEPA
  • 24. 3. Baku Mutu Udara Ambien Nasional PP.41/1999 Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu (ug/Nm3 ) Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam 400 24 jam 150 1 tahun 100
  • 25. E. Dampak Pencemaran 1. Dampak Terhadap Kesehatan 2. Dampak NOx pada Manusia 3. Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan 4. Dampak Terhadap Hewan 5. Dampak Terhadap Tumbuhan 6. Dampak Terhadap Material
  • 26. F. Upaya Pengendalian 1. Pencegahan a) Sumber Bergerak b) Sumber Tidak Bergerak c) Manusia 2. Penanggulangan a) Mengatur pertukaran udara di dalam ruang b) Bila terjadi korban keracunan, maka lakukan: - Berikan pengobatan atau pernafasaan buatan. - Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.
  • 27. G. Kasus Terkini Chelyabinsk, Rusia-Karabash merupakan sebuah kota kecil di kawasan Chelyabinsk, Rusia. Kota berpenduduk 15 ribu orang itu mulai ramai sejak tahun 1822, setelah para penambang menemukan cadangan emas di kawasan tersebut. Kota itu kemudian berubah menjadi kawasan darurat ekologi, penambang juga mulai menggali tembaga dari perut bumi. Sayangnya, setelah beberapa dekade biji tembaga dikuras dan masyarakat mendirikan pabrik peleburan logam. setiap tahun, pabrik itu mengeluarkan 180 ton gas yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam di kawasan sekitarnya.
  • 28. Lanjutan ... Kota Karabash sendiri sangat berdebu, masyarakat kerap mengalami gangguan pernafasan. Tumor, eksim, batu ginjal, pikun, pertumbuhan tidak normal, dan kelumpuhan otak merupakan penyakit yang umum terjadi. Pada sungai yang mengalir di kota itu, konsentrasi zat besi mencapai 500 kali lipat dibanding rata-rata. Tidak ada tumbuhan yang mampu hidup dalam jarak 100 meter dari pinggir sungai. Akhir 1989, pabrik di Karabash dihentikan karena situasi ekologi yang semakin parah. Seperlima penduduk kehilangan pekerjaan dan kota itu mengalami periode krisis. Namun meningkatnya masalah akibat sosioekonomi membuat produksi pabrik di kota itu kembali digulirkan pada tahun 1998
  • 29. CO
  • 30. A. Definisi Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasal dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin.( Hudak & Gallow,2000)
  • 31. B. Sifat dan Karakteristik   Karbon monoksida ( CO ), terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi atara atom karbon dan oksigen. Molekul CO memiliki panjang ikat 0,1128 nm ( Ahmad, 2004).
  • 32. C. Sumber Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, Korban monoksida yang berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badai listrik alam. Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar bensin.
  • 33. D. Nilai Ambang Batas Dalam PP RI No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara baku mutu udara ambien didefenisikan sebagai ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Baku mutu udara ambien untuk gas CO adalah 30000 μg/Nm3.
  • 34. E. Dampak 1. Dampak terhadap Ekosistem Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya sekitar 0.1 ppm. Di perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem dan lingkungan. 2. Dampak Karbon terhadap Hewan Pada hewan, dampak dari kadar CO yang berlebihan hamper menyerupai dampak yang terjadi pada manusia, yaitu dapat menyebabkan kematian.
  • 35. Lanjutan ... 3. Dampak terhadap Tanaman Pengaruh CO terhadap tanaman sebesar 100 ppm tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tanaman tingkat tinggi. Pada paparan CO sebesar 2000 ppm selama 35 jam dapat menghambat kemampuan bakteri untuk memfiksasi nitrogen. 4. Dampak terhadap Material Pada material, dampak pencemaran udara oleh CO adalah menghitamnya benda-benda pada daerah yang telah tercemar oleh CO.
  • 36. F. Upaya Pengendalian 1. Jangan menggunakan generator di dalam ruangan atau ruangan yang tertutup sebagian / penuh, seperti garasi dan ruangan bawah tanah. 2. Jangan menggunakan generator diluar ruangan, jika peletakannya dekat dengan pintu, jendela atau lubang ventilasi yang dapat mengakibatkan CO masuk dan berakumulasi pada ruangan yang terhuni oleh manusia. 3. Jika menggunakan pemanas ruangan dan tungku, pastikan bahwa peralatan tersebut bekerja dalam kondisi yang baik untuk mencegah timbulnya CO dan jangan pernah menggunakannya pada ruangan tertutup atau dalam ruangan.
  • 37. G. Kasus Terkini Jakarta - Uji sampel darah terhadap lima orang yang tewas di Klinik Sapta Mitra, Rawalumbu, Kota Bekasi, sudah keluar hasilnya. Para korban dipastikan mengalami keracunan gas karbon monoksida atau CO yang dihasilkan dari genset. "Hasil uji sampel darah dari seluruh korban, mereka mengalami keracunan gas karbon monoksida," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/2/2014). Lima orang tewas, termasuk seorang dokter jaga bernama dr Frisca di klinik 24 jam itu, dan 4 lainnya pingsan setelah mengalami keracunan gas yang ditimbulkan asap genset. Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi memeriksa direktur dan komisaris klinik.
  • 38. Lanjutan ... Peristiwa itu berawal saat listrik di kawasan tersebut mengalami pemadaman pada Selasa 11 Februari sekitar pukul 01.20 WIB. Seorang teknisi, yang juga tewas dalam kejadian itu, menghidupkan genset tersebut agar lampu dan AC di klinik tetap menyala. Posisi genset itu berada di antara pintu rolling door dan pintu kaca yang merupakan pintu dalam dari klinik. Asap dari genset kemudian masuk melalui celah-celah pintu kaca yang dalam keadaan tertutup rapat saat itu.
  • 40. A. Definisi Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik atau cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang dikenal di sekitar kehidupan, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer dan lain-lain.
  • 41. B. Sifat dan Karakteristik 1. Radiasi pengion Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negative) apabila berinteraksi dengan sebuah materi. Contoh radiasi yang termasuk radiasi pengion yaitu: partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar –X dan neutron.
  • 42. Lanjutan ... 2. Radiasi non-pengion Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila bereaksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah, cahaya tampak, dan sinar ultra violet.
  • 43. C. Sumber 1. Sumber Radiasi Alam Radiasi alam dapat berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, hasil peluruhan radon dan thorium di udara, serta berbagai radionuklida yang terdapat dalam bahan makanan. Di beberapa negara seperti India, Brazil dan Perancis terdapat daerah yang memiliki radioaktivitas alam yang lebih tinggi dibandingkan dengan di negara lain.
  • 44. Lanjutan ... 2. Sumber Radiasi Buatan Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhubungan dengan kegiatan manusia; seperti penyinaran di bidang medic, jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh pekerja radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari kegiatan di bidang industri : radiografi, logging, pabrik lampu, dsb.
  • 45. D. Nilai Ambang Batas Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja, tingkat radiasi medan listrik dan medan magnit listrik di tempat kerja adalah sebagai berikut : 1. Medan Listrik : a) Sepanjang hari kerja : maksimal 10kV/m b) Waktu singkat (s/d 2 jm per hari ) : maksimal 30kV/m 2. Medan Magnit Listrik : a) Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla) b) Waktu singkat (s/d 2 jm per hari ) : 5 mT
  • 46. E. Dampak 1. Dampak Genetik Efek biologi dari radiasi ionisasi pada generasi yang belum lahir disebut efek genetik. Efek ini timbul karena kerusakan molekul DNA pada sperma atau ovarium akibat radiasi. 2. Dampak Somatik Bila organisme (seperti manusia) yang terkena radiasi mengalami kerusakan biologi sebagai akibat penyinaran, efek penyinaran tersebut diklasifikasikan sebagai efek somatik.
  • 47. Lanjutan ... 3. Dampak Stokastik Efek stokastik adalah efek radiasi yang keboleh jadian timbulya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. 4. Dampak Non Stokastik Efek Non Stokastik adalah efek radiasi yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui.
  • 48. F. Upaya Pengendalian Cara Pengendalian tingkatan pemaparan radiasi : 1. Jarak : Intensitas radiasi dipengaruhi oleh hukum kuadrat terbalik sehingga cara ini efektif. 2. Waktu : a) Membatasi waktu generator dihidupkan. b) Pembatasan waktu berkas diarahkan ke ruang tertentu. c) Pembatasan waktu ruang yang dipakai. 3. Perisai : Digunakan bila ternyata jarak dan waktu tidak mencukupi, maka dibuat dari timbal atau beton
  • 49. G. Kasus Terkini Terkait kasus gagalnya PLTN Fukushima Daiichi di Jepang, tingkat radiasi akibat ledakan hidrogen yang disertai pelepasan sejumlah zat radioaktif mencapai 3,1 mSv per jam pada Senin (14/3/2011) dan meningkat menjadi 400 mSv per jam pada Rabu paginya. Pada hari yang sama, tingkat radiasi zat radioaktif ini saat tiba di Tokyo yang berjarak sekitar 250 kilometer tinggal 0,000809 mSv per jam. Paparan radiasi sebesar 0,000809 mSv per jam itu tidak dapat diartikan setara dengan 7,1 mSv dalam setahun.
  • 50. Lanjutan ... Penyebabnya, tingkat radiasi sumber terus berubah, arah angin yang membawa udara yang tercemar zat radioaktif juga tidak sama. Jika gerak angin turun, zat radioaktif pun ikut turun. Hujan juga membuat zat radioaktif tersebut jatuh ke tanah. Selain itu, manusia tidak mungkin terpapar 24 jam dan 365 hari terus-menerus dengan zat radioaktif. Saat di dalam rumah, potensi manusia terpapar radiasi kecil karena sebagian zat radioaktif tidak mampu menembus tembok biasa.