SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Sistem
Pengendalian Asap
Kelompok 2 – Sistem Plumbing dan Pencegahan Kebakaran
“
Irfan Muhammad 161624010
Munajat Al’Gais 1616240
Risma Safytri 161624027
Senia Firlania 161624029
Apakah Asap Itu?
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang
berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar (Sumber:
Wikipedia)
Asap dapat pula diartikan sebagai zat padat atau cair yang
melayang di udara dan gas yang ditimbulkan jika bahan mengalami
pemanasan atau pembakaran, bersama-sama dengan sejumlah udara
yang dimasukkan atau dengan kata lain dicampur ke dalam massanya
Kategori Asap
●Asap Cair
merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil
pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak
mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya.
●Sinyal Asap
merupakan salah satu dari bentuk komunikasi tertua yang ada di dalam sejarah.
●Titik Asap
adalah temperatur ketika minyak atau lemak pada kondisi tertentu menguapkan
sejumlah senyawa volatil yang memberikan penampakan asap yang jelas.
Bahaya Asap
Asap sangat berbahaya
bagi kesehatan tubuh
terutama saat kebakaran
terjadi.
Menghirup asap dapat
merusak tubuh dengan
cara asfiksia (sesak ) yang
sederhana, yaitu tubuh
menjadi kekurangan
oksigen untuk bernafas.
Selain itu bisa
menyebabkan iritasi
secara kimiawi atau
kombinasi dari beberapa
atau semua kondisi
tersebut.
Kebanyakan korban yang
meninggal dunia saat
kebakaran diperkirakan
sekitar 50%-80% karena
menghirup asap
daripada terluka bakar.
● Kerusakan Paru-paru
● Cepat Lelah
● Batuk dan juga Iritasi
Tenggorokan
● Memperburuk Gejala
Asma
■ Berdampak pada
Kinerja Jantung
● Iritasi Mata
● Memperburuk Penyakit
Kronik
● Kanker Paru-paru
Tujuan Pembelajaran
Sistem Pengendalian
Asap
Memperluas wawasan tentang system pengendalian asap
Mengetahui macam – macam system pengendalian asap
1
Latar Belakang Sistem
Pengendalian Asap
Semua kebakaran memproduksi asap yang jika tidak dikendalikan akan
menyebar keseluruh bangunan atau bagian bangunan, yang berpotensi mengancam
jiwa serta merusak harta benda. Sistem pengendalian asap sebaiknya dirancang untuk
menghalangi aliran asap ke dalam sarana jalan keluar, jalan terusan keluar, daerah
tempat berlindung, atau daerah lain yang serupa. Dengan menyediakan sprinkler
otomatik atau sarana pemadam kebakaran otomatik lain yang umum diperlukan untuk
mengendalikan asap, dapat membatasi pelajaran dan besarnya kebakaran secara
efektif dan ekonomis. Sistem lain dapat disediakan untuk hunian khusus atau fasilitas
yang sudah ada.
7
Contoh Sistem
Pengendalian Asap
Prinsip Dasar
Seringkali, aliran asap mengikuti gerakan udara dan langsung menyeluruh dalam
bangunan. Meskipun suatu kebakaran dimungkinkan dikurung dalam kompartemen
tahan api, asap dapat menyebar ke daerah yang bersebelahan melalui bukaan seperti
kontruksi yang retak, tembusan pipa, ducting, dan pintu yang terbuka.
Faktor prinsip yang menyebabkan asap menyebar ke daerah luar kompartemen
adalah sebagai berikut:
● Efek Cerobong : Aliran udara vertikal di dalam bangunan disebabkan oleh
temperatur yang ditimbulkan dari perbedaan densitas antara bagian dalam
bangunan dan bagian luarnya, atau antara dua ruangan.
● Efek temperatur Kebakaran
● Kondisi cuaca, khususnya angin dan temperatur
● Sistem pengolahan udara mekanik
Faktor diatas menyebabkan perbedaan tekanan dikedua sisi partisi, dinding dan
lantai yang dapat menghasilkan penjalaran api.
11
Perbedaan tekanan cukup
besar yang bekerja di
kedua sisi penghalang
akan mengendalikan
gerakan asap
Aliran udaranya sendiri
akan mengendalikan
gerakan asap jika
kecepatan udara rata –
rata cukup besar
Prinsip Pengendalian
Asap
Macam – Macam Sistem
Pengendalian Asap
● Sistem Terdedikasi
● Sistem Tidak Terdedikasi
● Sistem Perbedaan Tekanan
● Sistem Persurisasi Sumur Tangga
● Sistem pengendalian Asap di Lift
● Sistem pengendalian Asap Terzona
● Sistem Kombinasi
13
Sistem Terdedikasi
Sistem pengendalian asap terdedikasi dipasang dengan tujuan tunggal untuk
menyediakan pengendalian asap. Sistem ini dipisahkan antara penggerakan udara dan
peralatan distribusi yang tidak berfungsi dibawah kondisi pengoperasian bangunan secara
normal. Pada saat diaktifkan, sistem ini beroperasi secara khusus dalam menjalankan
fungsinya sebagai pengendali asap
Keuntungan sistem terdedikasi, adalah sebagai berikut :
1) Modifikasi dari pengendalian sistem setelah pemasangan jarang dilakukan.
2) Pengoperasian dan pengendalian sistem umumnya sederhana.
3) Ketergantungan pada atau pengaruh oleh sistem bangunan lain dibatasi.
Kerugian dari sistem terdedikasi, adalah sebagai berikut :
1) Kerusakan sistem mungkin tidak ditemukan pada antara jangka waktu pengujian atau
diantara aktifitas pemeliharaan.
2) Sistem dapat membutuhkan ruangan yang lebih besar.
Sistem Tidak
Terdedikasi
Keuntungan dari sistem tidak terdedikasi, adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan sampai peralatan yang tergabung yang dibutuhkan untuk pengoperasian
bangunan secara normal, sehingga kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat.
2. Tambahan ruangan yang dibutuhkan terbatas untuk peralatan pengendalian asap yang
penting.
Kerugian dari sistem tidak terdedikasi, adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian sistem mungkin menjadi rumit.
2. Modifikasi dari peralatan yang tergabung atau pengendali dapat merusak fungsi
pengendalian asap.
Sistem Perbedaan Tekanan
Tabel dibawah ini menunjukkan saran perbedaan tekanan minimum rancangan yang ikembangkan
untuk temperatur gas 925°C (1700° F) yang berdekatan dengan penghalang asap. Perbedaan tekanan ini
disarankan untuk perancangan yang didasarkan pada perbedaan tekanan minimum yang dipertahankan
antara ruangan khusus.
Untuk Unit SI, 1 ft = 0,305 m dan 0,1 in.wg = 25 Pa.
1 = Untuk tujuan perancangan, sistem pengendalian asap perbedaan tekanan minimumnya lebih disukai
dijaga di bawah kondisi efek cerobong atau angin.
2 = SO – springkler otomatik, TS – tanpa springkler.
3 = Untuk sistem pengendalian asap yang di zona, perbedaan tekanan diukur antara zona asap dan ruangan
sebelahnya dimana ruangannya dipengaruhi mode pengendalian asap.
Sistem Presurisasi
Sumur TanggaSasaran kinerja dari presurisasi sumur tangga adalah menyediakan lingkungan yang
masih dapat dipertahankan di dalam tangga pada saat kejadian kebakaran dalam bangunan.
Sasaran kedua adalah untuk menyediakan daerah untuk petugas pemadam kebakaran.
Pada lantai dimana terjadi kebakaran, kebutuhan sumur tangga yang diprosurisasi
untuk menjaga perbedaan tekanan dikedua sisi pintu sumur tangga yang ditutup sehingga
infiltrasi dari asap dibatasi. Sistem presurisasi sumur tangga sebaiknya dirancang untuk
memenuhi atau melebihi perbedaan tekanan minimum rancangan yang diberikan dalam
tabel yang telah dijelaskan pada sistem perbedaan tekanan.
Sistem Presurisasi Sumur Tangga
Sistem Pengendalian
Asap di LiftSecara historis, ruang luncur lift harus dibuktikan mempunyai jalur yang mudah dilihat
untuk gerakan asap ke luar bangunan. Alasannya adalah pintu lift tidak dipasang secara
rapat dan ruang luncur lift disediakan dengan bukaan di atasnya. Efek cerobon bangunan
mendorong dengan gaya yang mampu menggerakkan asap ke dalam dan ke luar lepas dari
konstruksi ruang luncur lift. Metoda ini termasuk berikut:
a) Pembuangan asap dari lantai yang terbakar.
b) Presurisasi dari lobi lift yang tertutup.
c) Konstruksi lobi lift yang rapat asap.
d) Presurisasi ruang luncur lift.
e) Menutup pintu lift setelah panggilan otomatik
Sistem Pengendalian
Asap TerzonaPembatasan besarnya ukuran kebakaran (laju pembakaran massa) menaikkan
kehandalan dan kelangsungan sistem pengendalian asap. Besarnya ukuran kebakaran
dapat dibatasi dengan pengendalian bahan bakar, kompartemenisasi, atau springkler
otomatik. Mungkin penyediaan pengendalian asap dalam bangunan tidak mempunyai
fasilitas pembatasan kebakaran, tetapi dalam contoh ini pertimbangan yang hati-hati harus
dilakukan untuk tekanan kebakaran, temperatur tinggi, laju pembakaran massa, akumulasi
bahan bakar yang tidak terbakar, dan hasil output lainnya dari kebakaran yang tak
terkendali.
Pengendalian asap terzona menggunakan sistem ventilasi dan pengkondisian udara
karena system ini dapat disesuaikan. Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara secara
normal menyediakan sarana untuk memasok, menghisap balik dan menghisap buang udara
dari suatu ruangan yang dikondisikan. Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara dapat
ditempatkan di dalam ruang yang dikondisikan, dalam ruang bersebelahan atau dalam
ruang peralatan mekanikal yang berjauhan.
Sistem Kombinasi
Merupakan gabungan dari beberapa system pengendalian asap
yang dapat saling terhubung
Udara Luar
Sistem ventilasi dan pengkondisian udara sebaiknya disediakan dengan udara luar
yang cukup untuk memasok sedemikian sehingga dapat dicapai perbedaan tekanan yang
cukup untuk mencegah perpindahan asap ke dalam daerah yang tidak mengalami
kebakaran/asap. Pembuangan asap secara mekanis ke udara luar dari zona asap juga
sangat penting. Beberapa sistem ventilasi dan pengkondisian udara mempunyai
kemampuan ini tanpa memerlukan perubahan. Bilamana udara pasok dan udara balik saling
berhubungan sebagai bagian pengoperasian ventilasi dan pengkondisian udara normal,
damper asap sebaiknya disediakan untuk memisahkan pemasokan dan pembuangan
selama operasi pengendalian asap.
Operasional Sistem
Pengendalian Asap
Aktivasi dan De
– aktivasi Sistem
Pengendalian
Asap
Aktivasi
Otomatik
Aktivasi Manual
Aktivasi dan De-aktivasi
Sistem Pengendalian Asap
Aktivasi system pengendalian asap adalah mengawali mode operasional system
pengendalian asap. De-aktivasi adalah penghentian moda operasional system
pengendalian asap. System pengendalian asap secara normal sebaiknya diaktifkan secara
otomatik. Namun pada keadaan tertentu, aktivasi manual mungkin lebih tepat. Baik pada
aktivasi otomatik maupun manual, system pengendalian asap sebaiknya mampu
dioperasikan secara manual.
Berdasarkan rancangan dan kinerja yang diharapkan dari sistem pengendalian asap,
pertimbangan sebaiknya diberikan pada posisi (misal membuka atau menutup) damper
asap pada kehilangan daya dan pada penghentian dari system fan yang melayani damper.
Aktivasi Otomatik
Aktivasi (atau deaktivasi) otomatik termasuk semua sarana
dimana alat deteksi kebakaran khusus atau kombinasi alat tersebut
menyebabkan aktivasi satu atau lebih sistem pengendalian asap
tanpa gangguan manual. Untuk tujuan aktivasi otomatik, alat
deteksi kebakaran termasuk alat otomatik seperti detector asap,
saklar aliran air, dan detector panas.
Aktivasi Manual
Aktivasi (deaktivasi) manual mengcakup semua sarana yang dimana petugas
berwenang mengaktifkannya satu atau lebih system pengendalian asap melalui
secara control yang tersedia untuk maksud tersebut. Untuk tujuan aktivasi manual,
lokasi pengendalian dapat ditempatkan pada alat control, pada panel control local,
pada pusat control utama bangunan, atau alat pada stasiun komando kebakaran.
Lokasi-lokasi khusus tersebut sebaiknya sesuai yang dipersyaratkan oleh instansi
yang berwenang. Stasiun alarm kebakaran manual sebaiknya tidak boleh digunakan
untuk mengaktifkan system pengendalian asap, yang mana untuk beroprasinya
dengan benar, mengsyaratkan informasi lokasi kebakaran, oleh sebab kemungkinan
dari seseorang memberikan sinyal alarm dari suatu stasiun diluar zona asal
kebakaran.
Peraturan
Pengendalian asap sesuai dengan fungsinya yaitu dirancang untuk menghalangi
aliran asap ke dalam sarana jalan keluar, tempat berlindung dan lain-lain. Berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 Bab 4 butir 4.9 antara
lain:
1. Dibuat untuk membagi-bagi ruangan dalam rangka membatasi gerakan asap,
2. Dibuat menerus dari dinding luar ke dinding luar, dari lantai ke lantai atau dari
penghalang asap ke pengahalang asap atau kombinasinya,
3. Penghalang api yang digunakan sebagai pengahalang asap asalkan dapat
membatasi gerakan asap, dan
4. Pintu penghalang asap harus benar-benar menutupi bukaan pintu, tidak boleh ada
celah sedikitpun pada daun pintu, dan bisa menutup sendiri secara otomatis.
Selain itu pengendalian asap telah ditetapkan pada SNI 03-6571-2001 tentang
Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan asap adalah zat padat atau cair yang melayang di udara dan
gas yang ditimbulkan jika bahan mengalami pemanasan atau pembakaran, bersama-
sama dengan sejumlah udara yang dimasukkan atau dengan kata lain dicampur ke
dalam massanya. Bahaya asap itu sendiri adalah menyebabka kebanyakan korban
meninggal dunia ketika kebakaran dibandingkan dengan terkene luka bakar.
Menghirup asap dapat merusak tubuh dengan cara asfiksia(sesak) yang sederhana.
Oleh karena itu sistem pengendalian asap sangat diperlukan untuk mengurangi
dampak dari kebakaran itu sendiri. Sistem yang digunakan bisa bervariasi tergantung
dari kondisi bangunan dan lainnya.

More Related Content

What's hot

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
 
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaranPencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaranMn Hidayat
 
Alat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung Apar
Alat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung AparAlat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung Apar
Alat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung AparPT. MUTIARA SAFETYNDO
 
Penempatan APAR secara ergonimi
Penempatan APAR secara ergonimiPenempatan APAR secara ergonimi
Penempatan APAR secara ergonimiIlman Kautsar
 
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran Savvana27
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiAl Marson
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitTotok Sutanto
 
PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...
PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...
PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...MasdukiPratamaST
 
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan hero1964
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Materi Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).pptMateri Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).pptVembiDwi
 
13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt
13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt
13. FORMASI REGU HIDRANT -2.pptArieOtong1
 

What's hot (20)

apar.pptx
apar.pptxapar.pptx
apar.pptx
 
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
 
SK Penunjukkan AK3 Umum
SK Penunjukkan AK3 UmumSK Penunjukkan AK3 Umum
SK Penunjukkan AK3 Umum
 
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaranPencegahan dan penanggulangan kebakaran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
 
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoranPerancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
 
Alat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung Apar
Alat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung AparAlat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung Apar
Alat Pemadam Api Ringan | Isi Ulang Tabung Apar
 
Makalah Perancangan APAR
Makalah Perancangan APAR Makalah Perancangan APAR
Makalah Perancangan APAR
 
Penempatan APAR secara ergonimi
Penempatan APAR secara ergonimiPenempatan APAR secara ergonimi
Penempatan APAR secara ergonimi
 
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 
Hydrant
HydrantHydrant
Hydrant
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
 
PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...
PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...
PENYEBAB KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL DAN PENANGGULANGANNYA, BALAKA...
 
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
5.hydran
5.hydran5.hydran
5.hydran
 
Materi Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).pptMateri Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).ppt
 
13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt
13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt
13. FORMASI REGU HIDRANT -2.ppt
 

Similar to Sistem Pengendalian Asap

Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)Dyan Hatining
 
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdfBuyungRizqiMaharani
 
2 sistem pengudaraan
2 sistem pengudaraan2 sistem pengudaraan
2 sistem pengudaraanZurainah MS
 
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptxElectrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptxMuhammadIskandar99
 
A3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptx
A3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptxA3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptx
A3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptxAgungWahyudi51
 
Ventilation_exfiltration_and_infiltratio.pptx
Ventilation_exfiltration_and_infiltratio.pptxVentilation_exfiltration_and_infiltratio.pptx
Ventilation_exfiltration_and_infiltratio.pptxKurniawanAsanto1
 
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001FahrizalChamimZajuli
 
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikBahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikherdwihascaryo
 
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaruPengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbarubarnaclex09
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...CV. Global Mitra Nusantara
 
Materi_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptx
Materi_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptxMateri_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptx
Materi_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptxAndykaRustiyanto
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranUTHM
 
Sistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikSistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikMOHD SHUKRI
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikDYA_25
 
Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3DianPermana43
 

Similar to Sistem Pengendalian Asap (20)

Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)Laporan sepringkler (1)
Laporan sepringkler (1)
 
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
04_-sistem-tata-udara-AC-Pada-bangunan-Gedung-2015.pdf
 
2 sistem pengudaraan
2 sistem pengudaraan2 sistem pengudaraan
2 sistem pengudaraan
 
Jurnal Deluge System
Jurnal Deluge SystemJurnal Deluge System
Jurnal Deluge System
 
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptxElectrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
 
A3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptx
A3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptxA3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptx
A3_Struktur Pneumatik_2016-Niko.pptx
 
Ventilation_exfiltration_and_infiltratio.pptx
Ventilation_exfiltration_and_infiltratio.pptxVentilation_exfiltration_and_infiltratio.pptx
Ventilation_exfiltration_and_infiltratio.pptx
 
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
 
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikBahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
 
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaruPengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
Pengenalan-termodinamika.pptx kelas 11 terbaru
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
 
Materi_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptx
Materi_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptxMateri_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptx
Materi_Inspeksi Gedung_Siroma_KasatPOLPPK Trenggalek.pptx
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaran
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
Sistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikSistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N Hidrolik
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & Hidrolik
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
Turbin gas
Turbin gasTurbin gas
Turbin gas
 
Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3Adhela 02311840000052 tugas_3
Adhela 02311840000052 tugas_3
 

More from Senia Firlania

Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerRefrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerSenia Firlania
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Senia Firlania
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerManajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerSenia Firlania
 
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...Senia Firlania
 
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianTata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianSenia Firlania
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumSenia Firlania
 
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Senia Firlania
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Senia Firlania
 
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Senia Firlania
 
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Senia Firlania
 
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationWall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationSenia Firlania
 
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanTugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanSenia Firlania
 
Beban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata UdaraBeban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata UdaraSenia Firlania
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 

More from Senia Firlania (15)

Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube MakerRefrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
Refrigerasi Terapan Praktikum - Ice Cube Maker
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
Manajemen Perawatan Praktikum - Kompresor Hermetik (Compressor Hermetic Type)
 
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled ChillerManajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
Manajemen Perawatan Praktikum - Water Cooled Chiller
 
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
Tata Udara Terapan - Pengukuran Kualitas Udara di Dalam Ruangan (Indoor Air Q...
 
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, PertanianTata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
Tata Udara Terapan - Sistem Tata Udara pada Sistem Perternakan, Pertanian
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
 
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
Perolehan Kalor pada Saluran Udara - Praktikum STU 2
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
Perancangan Sistem Refrigerasi - Cold Storage Daging Kambing Fillet Kapasitas...
 
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
Manajemen Perawatan (Laju Kegagalan, Distribusi yang Sering Digunakan)
 
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
Materi Recovery (mesin REFCO) pada Sistem Refrigerasi - Mata Kuliah Troublesh...
 
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial RefrigerationWall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
Wall Chiller Presentation - Commercial Refrigeration
 
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter KeislamanTugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
Tugas Agama - Integeritas Iman, Islam dalam Membina Karakter Keislaman
 
Beban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata UdaraBeban Penghuni - Dasar Tata Udara
Beban Penghuni - Dasar Tata Udara
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Sistem Pengendalian Asap

  • 1. Sistem Pengendalian Asap Kelompok 2 – Sistem Plumbing dan Pencegahan Kebakaran
  • 2. “ Irfan Muhammad 161624010 Munajat Al’Gais 1616240 Risma Safytri 161624027 Senia Firlania 161624029
  • 3. Apakah Asap Itu? Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar (Sumber: Wikipedia) Asap dapat pula diartikan sebagai zat padat atau cair yang melayang di udara dan gas yang ditimbulkan jika bahan mengalami pemanasan atau pembakaran, bersama-sama dengan sejumlah udara yang dimasukkan atau dengan kata lain dicampur ke dalam massanya
  • 4. Kategori Asap ●Asap Cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. ●Sinyal Asap merupakan salah satu dari bentuk komunikasi tertua yang ada di dalam sejarah. ●Titik Asap adalah temperatur ketika minyak atau lemak pada kondisi tertentu menguapkan sejumlah senyawa volatil yang memberikan penampakan asap yang jelas.
  • 5. Bahaya Asap Asap sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama saat kebakaran terjadi. Menghirup asap dapat merusak tubuh dengan cara asfiksia (sesak ) yang sederhana, yaitu tubuh menjadi kekurangan oksigen untuk bernafas. Selain itu bisa menyebabkan iritasi secara kimiawi atau kombinasi dari beberapa atau semua kondisi tersebut. Kebanyakan korban yang meninggal dunia saat kebakaran diperkirakan sekitar 50%-80% karena menghirup asap daripada terluka bakar. ● Kerusakan Paru-paru ● Cepat Lelah ● Batuk dan juga Iritasi Tenggorokan ● Memperburuk Gejala Asma ■ Berdampak pada Kinerja Jantung ● Iritasi Mata ● Memperburuk Penyakit Kronik ● Kanker Paru-paru
  • 6. Tujuan Pembelajaran Sistem Pengendalian Asap Memperluas wawasan tentang system pengendalian asap Mengetahui macam – macam system pengendalian asap 1
  • 7. Latar Belakang Sistem Pengendalian Asap Semua kebakaran memproduksi asap yang jika tidak dikendalikan akan menyebar keseluruh bangunan atau bagian bangunan, yang berpotensi mengancam jiwa serta merusak harta benda. Sistem pengendalian asap sebaiknya dirancang untuk menghalangi aliran asap ke dalam sarana jalan keluar, jalan terusan keluar, daerah tempat berlindung, atau daerah lain yang serupa. Dengan menyediakan sprinkler otomatik atau sarana pemadam kebakaran otomatik lain yang umum diperlukan untuk mengendalikan asap, dapat membatasi pelajaran dan besarnya kebakaran secara efektif dan ekonomis. Sistem lain dapat disediakan untuk hunian khusus atau fasilitas yang sudah ada. 7
  • 9.
  • 10.
  • 11. Prinsip Dasar Seringkali, aliran asap mengikuti gerakan udara dan langsung menyeluruh dalam bangunan. Meskipun suatu kebakaran dimungkinkan dikurung dalam kompartemen tahan api, asap dapat menyebar ke daerah yang bersebelahan melalui bukaan seperti kontruksi yang retak, tembusan pipa, ducting, dan pintu yang terbuka. Faktor prinsip yang menyebabkan asap menyebar ke daerah luar kompartemen adalah sebagai berikut: ● Efek Cerobong : Aliran udara vertikal di dalam bangunan disebabkan oleh temperatur yang ditimbulkan dari perbedaan densitas antara bagian dalam bangunan dan bagian luarnya, atau antara dua ruangan. ● Efek temperatur Kebakaran ● Kondisi cuaca, khususnya angin dan temperatur ● Sistem pengolahan udara mekanik Faktor diatas menyebabkan perbedaan tekanan dikedua sisi partisi, dinding dan lantai yang dapat menghasilkan penjalaran api. 11
  • 12. Perbedaan tekanan cukup besar yang bekerja di kedua sisi penghalang akan mengendalikan gerakan asap Aliran udaranya sendiri akan mengendalikan gerakan asap jika kecepatan udara rata – rata cukup besar Prinsip Pengendalian Asap
  • 13. Macam – Macam Sistem Pengendalian Asap ● Sistem Terdedikasi ● Sistem Tidak Terdedikasi ● Sistem Perbedaan Tekanan ● Sistem Persurisasi Sumur Tangga ● Sistem pengendalian Asap di Lift ● Sistem pengendalian Asap Terzona ● Sistem Kombinasi 13
  • 14. Sistem Terdedikasi Sistem pengendalian asap terdedikasi dipasang dengan tujuan tunggal untuk menyediakan pengendalian asap. Sistem ini dipisahkan antara penggerakan udara dan peralatan distribusi yang tidak berfungsi dibawah kondisi pengoperasian bangunan secara normal. Pada saat diaktifkan, sistem ini beroperasi secara khusus dalam menjalankan fungsinya sebagai pengendali asap Keuntungan sistem terdedikasi, adalah sebagai berikut : 1) Modifikasi dari pengendalian sistem setelah pemasangan jarang dilakukan. 2) Pengoperasian dan pengendalian sistem umumnya sederhana. 3) Ketergantungan pada atau pengaruh oleh sistem bangunan lain dibatasi. Kerugian dari sistem terdedikasi, adalah sebagai berikut : 1) Kerusakan sistem mungkin tidak ditemukan pada antara jangka waktu pengujian atau diantara aktifitas pemeliharaan. 2) Sistem dapat membutuhkan ruangan yang lebih besar.
  • 15. Sistem Tidak Terdedikasi Keuntungan dari sistem tidak terdedikasi, adalah sebagai berikut: 1. Kerusakan sampai peralatan yang tergabung yang dibutuhkan untuk pengoperasian bangunan secara normal, sehingga kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat. 2. Tambahan ruangan yang dibutuhkan terbatas untuk peralatan pengendalian asap yang penting. Kerugian dari sistem tidak terdedikasi, adalah sebagai berikut: 1. Pengendalian sistem mungkin menjadi rumit. 2. Modifikasi dari peralatan yang tergabung atau pengendali dapat merusak fungsi pengendalian asap.
  • 16. Sistem Perbedaan Tekanan Tabel dibawah ini menunjukkan saran perbedaan tekanan minimum rancangan yang ikembangkan untuk temperatur gas 925°C (1700° F) yang berdekatan dengan penghalang asap. Perbedaan tekanan ini disarankan untuk perancangan yang didasarkan pada perbedaan tekanan minimum yang dipertahankan antara ruangan khusus. Untuk Unit SI, 1 ft = 0,305 m dan 0,1 in.wg = 25 Pa. 1 = Untuk tujuan perancangan, sistem pengendalian asap perbedaan tekanan minimumnya lebih disukai dijaga di bawah kondisi efek cerobong atau angin. 2 = SO – springkler otomatik, TS – tanpa springkler. 3 = Untuk sistem pengendalian asap yang di zona, perbedaan tekanan diukur antara zona asap dan ruangan sebelahnya dimana ruangannya dipengaruhi mode pengendalian asap.
  • 17. Sistem Presurisasi Sumur TanggaSasaran kinerja dari presurisasi sumur tangga adalah menyediakan lingkungan yang masih dapat dipertahankan di dalam tangga pada saat kejadian kebakaran dalam bangunan. Sasaran kedua adalah untuk menyediakan daerah untuk petugas pemadam kebakaran. Pada lantai dimana terjadi kebakaran, kebutuhan sumur tangga yang diprosurisasi untuk menjaga perbedaan tekanan dikedua sisi pintu sumur tangga yang ditutup sehingga infiltrasi dari asap dibatasi. Sistem presurisasi sumur tangga sebaiknya dirancang untuk memenuhi atau melebihi perbedaan tekanan minimum rancangan yang diberikan dalam tabel yang telah dijelaskan pada sistem perbedaan tekanan.
  • 19. Sistem Pengendalian Asap di LiftSecara historis, ruang luncur lift harus dibuktikan mempunyai jalur yang mudah dilihat untuk gerakan asap ke luar bangunan. Alasannya adalah pintu lift tidak dipasang secara rapat dan ruang luncur lift disediakan dengan bukaan di atasnya. Efek cerobon bangunan mendorong dengan gaya yang mampu menggerakkan asap ke dalam dan ke luar lepas dari konstruksi ruang luncur lift. Metoda ini termasuk berikut: a) Pembuangan asap dari lantai yang terbakar. b) Presurisasi dari lobi lift yang tertutup. c) Konstruksi lobi lift yang rapat asap. d) Presurisasi ruang luncur lift. e) Menutup pintu lift setelah panggilan otomatik
  • 20. Sistem Pengendalian Asap TerzonaPembatasan besarnya ukuran kebakaran (laju pembakaran massa) menaikkan kehandalan dan kelangsungan sistem pengendalian asap. Besarnya ukuran kebakaran dapat dibatasi dengan pengendalian bahan bakar, kompartemenisasi, atau springkler otomatik. Mungkin penyediaan pengendalian asap dalam bangunan tidak mempunyai fasilitas pembatasan kebakaran, tetapi dalam contoh ini pertimbangan yang hati-hati harus dilakukan untuk tekanan kebakaran, temperatur tinggi, laju pembakaran massa, akumulasi bahan bakar yang tidak terbakar, dan hasil output lainnya dari kebakaran yang tak terkendali. Pengendalian asap terzona menggunakan sistem ventilasi dan pengkondisian udara karena system ini dapat disesuaikan. Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara secara normal menyediakan sarana untuk memasok, menghisap balik dan menghisap buang udara dari suatu ruangan yang dikondisikan. Peralatan ventilasi dan pengkondisian udara dapat ditempatkan di dalam ruang yang dikondisikan, dalam ruang bersebelahan atau dalam ruang peralatan mekanikal yang berjauhan.
  • 21. Sistem Kombinasi Merupakan gabungan dari beberapa system pengendalian asap yang dapat saling terhubung
  • 22. Udara Luar Sistem ventilasi dan pengkondisian udara sebaiknya disediakan dengan udara luar yang cukup untuk memasok sedemikian sehingga dapat dicapai perbedaan tekanan yang cukup untuk mencegah perpindahan asap ke dalam daerah yang tidak mengalami kebakaran/asap. Pembuangan asap secara mekanis ke udara luar dari zona asap juga sangat penting. Beberapa sistem ventilasi dan pengkondisian udara mempunyai kemampuan ini tanpa memerlukan perubahan. Bilamana udara pasok dan udara balik saling berhubungan sebagai bagian pengoperasian ventilasi dan pengkondisian udara normal, damper asap sebaiknya disediakan untuk memisahkan pemasokan dan pembuangan selama operasi pengendalian asap.
  • 23. Operasional Sistem Pengendalian Asap Aktivasi dan De – aktivasi Sistem Pengendalian Asap Aktivasi Otomatik Aktivasi Manual
  • 24. Aktivasi dan De-aktivasi Sistem Pengendalian Asap Aktivasi system pengendalian asap adalah mengawali mode operasional system pengendalian asap. De-aktivasi adalah penghentian moda operasional system pengendalian asap. System pengendalian asap secara normal sebaiknya diaktifkan secara otomatik. Namun pada keadaan tertentu, aktivasi manual mungkin lebih tepat. Baik pada aktivasi otomatik maupun manual, system pengendalian asap sebaiknya mampu dioperasikan secara manual. Berdasarkan rancangan dan kinerja yang diharapkan dari sistem pengendalian asap, pertimbangan sebaiknya diberikan pada posisi (misal membuka atau menutup) damper asap pada kehilangan daya dan pada penghentian dari system fan yang melayani damper.
  • 25. Aktivasi Otomatik Aktivasi (atau deaktivasi) otomatik termasuk semua sarana dimana alat deteksi kebakaran khusus atau kombinasi alat tersebut menyebabkan aktivasi satu atau lebih sistem pengendalian asap tanpa gangguan manual. Untuk tujuan aktivasi otomatik, alat deteksi kebakaran termasuk alat otomatik seperti detector asap, saklar aliran air, dan detector panas.
  • 26. Aktivasi Manual Aktivasi (deaktivasi) manual mengcakup semua sarana yang dimana petugas berwenang mengaktifkannya satu atau lebih system pengendalian asap melalui secara control yang tersedia untuk maksud tersebut. Untuk tujuan aktivasi manual, lokasi pengendalian dapat ditempatkan pada alat control, pada panel control local, pada pusat control utama bangunan, atau alat pada stasiun komando kebakaran. Lokasi-lokasi khusus tersebut sebaiknya sesuai yang dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang. Stasiun alarm kebakaran manual sebaiknya tidak boleh digunakan untuk mengaktifkan system pengendalian asap, yang mana untuk beroprasinya dengan benar, mengsyaratkan informasi lokasi kebakaran, oleh sebab kemungkinan dari seseorang memberikan sinyal alarm dari suatu stasiun diluar zona asal kebakaran.
  • 27. Peraturan Pengendalian asap sesuai dengan fungsinya yaitu dirancang untuk menghalangi aliran asap ke dalam sarana jalan keluar, tempat berlindung dan lain-lain. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 Bab 4 butir 4.9 antara lain: 1. Dibuat untuk membagi-bagi ruangan dalam rangka membatasi gerakan asap, 2. Dibuat menerus dari dinding luar ke dinding luar, dari lantai ke lantai atau dari penghalang asap ke pengahalang asap atau kombinasinya, 3. Penghalang api yang digunakan sebagai pengahalang asap asalkan dapat membatasi gerakan asap, dan 4. Pintu penghalang asap harus benar-benar menutupi bukaan pintu, tidak boleh ada celah sedikitpun pada daun pintu, dan bisa menutup sendiri secara otomatis. Selain itu pengendalian asap telah ditetapkan pada SNI 03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.
  • 28. Kesimpulan Dapat disimpulkan asap adalah zat padat atau cair yang melayang di udara dan gas yang ditimbulkan jika bahan mengalami pemanasan atau pembakaran, bersama- sama dengan sejumlah udara yang dimasukkan atau dengan kata lain dicampur ke dalam massanya. Bahaya asap itu sendiri adalah menyebabka kebanyakan korban meninggal dunia ketika kebakaran dibandingkan dengan terkene luka bakar. Menghirup asap dapat merusak tubuh dengan cara asfiksia(sesak) yang sederhana. Oleh karena itu sistem pengendalian asap sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari kebakaran itu sendiri. Sistem yang digunakan bisa bervariasi tergantung dari kondisi bangunan dan lainnya.