SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
SNI 7325:2009
Standar Nasional Indonesia
Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara
tempat kerja secara perseorangan
ICS 13.040.30 Badan Standardisasi Nasional
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
i
Daftar isi
Daftar Isi ....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
Pendahuluan.............................................................................................................................iiii
1 Ruang lingkup..................................................................................................................1
2 Istilah dan definisi ........................................................................................................... 1
3 Strategi pengambilan sampel pencemar udara................................................................2
4 Perhitungan......................................................................................................................3
Lampiran A (informatif) Formulir pengukuran kadar debu respirasi di udara tempat kerja
secara perseorangan.................................................................................................................4
Lampiran B (informatif) Formulir penimbangan berat filter........................................................5
Lampiran C (informatif) Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel...............................6
Bibliografi...................................................................................................................................7
Tabel A.1 – Data pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja ............................4
Tabel B.1 – Data hasil penimbangan berat debu respirabel secara personal..........................5
Gambar C.1 – Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel ............................................6
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
ii
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan judul metoda pengukuran kadar debu
respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan dimaksudkan untuk mewujudkan
keseragaman secara nasional dalam melakukan pengukuran dan juga penilaian kadar debu
respirabel di udara tempat kerja dalam upaya melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja.
Standar ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 13-01, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan
telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2006 yang dihadiri oleh wakil
instansi pemerintah, serikat pekerja/serikat buruh, organisasi pengusaha, asosiasi profesi
dan perguruan tinggi. Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 17 Juli 2007
sampai dengan tanggal 17 Agustus 2007.
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
iii
Pendahuluan
Perkembangan industri di Indonesia dewasa ini maju pesat, sejalan dengan tuntutan
akan kebutuhan berbagai macam produk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak
didirikan industri–industri, baik yang berskala besar, menengah maupun, kecil hingga
yang hanya bersifat industri rumah tangga. Dengan tumbuhnya industri tersebut tidak
dapat dipungkiri akan penggunaan bahan kimia baik sebagai bahan penolong maupun
bahan baku.
Berdasarkan bentuk fisiknya bahan kimia dapat diklasifikasikan dalam bentuk partikel dan
non partikel. Debu adalah salah satu bentuk fisik bahan kimia, yaitu tergolong dalam
partikel. Debu dapat terbentuk akibat kekuatan mekanis pada pekerjaan penghancuran,
pengolahan, pelembutan, peledakan bahan–bahan organik atau anorganik. Debu respirabel
dapat terhirup oleh pekerja pada saat bekerja dan masuk ke dalam saluran
pernapasan. Oleh karena itu perlu upaya pemantauan terhadap pekerja yang terpapar
debu respirabel yaitu dengan membuat metoda pengukuran kadar debu respirabel di
udara tempat kerja secara perseorangan yang dibakukan sebagai Standar Nasional
Indonesia.
Pengukuran kadar debu respirabel secara perseorangan yang digunakan adalah
secara gravimetri. Lingkup standar ini mencakup prinsip pengukuran, peralatan, bahan yang
digunakan, cara pengambilan sampel dan perhitungan kadar debu respirabel di udara
tempat kerja. Teknisi yang menggunakan standar pengukuran kadar debu respirabel di
udara tempat kerja harus mempunyai kompetensi di bidang ini.
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
1 dari 7
Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja
secara perseorangan
1 Ruang lingkup
Standar ini menguraikan pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja
secara perseorangan yang meliputi tahap persiapan, pengambilan sampel, analisis
dan perhitungan kadar debu respirabel.
2 Istilah dan defenisi
2.1
debu
partikel padat yang terbentuk karena adanya kekuatan alami atau mekanik seperti
penghalusan (grinding), penghancuran (chrushing), peledakan (blasting), pengayakan
(shaking), pengeboran (drilling)
2.2
debu respirabel
debu berukuran 0,5 µm s/d 4 µm yang dapat terhirup oleh pekerja pada saat bekerja
dan dapat masuk pada saluran pernapasan
2.3
desikator
alat untuk mempertahankan kelembaban kertas filter
2.4
hydrofobik
sifat bahan yang tidak menyerap uap air
2.5
zona pernapasan
area setengah lingkaran dari lubang hidung tenaga kerja dengan diameter 0,6 m di
sekitar kepala dan bahu
2.6
flowmeter
alat yang digunakan untuk mengukur laju kecepatan aliran udara
2.7
respirabel sampler holder
rangkaian antara pemegang filter dan siklon sebagai penangkap debu respirabel
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
2 dari 7
3 Metoda pengukuran
3.1 Prinsip
Alat dipasangkan pada tenaga kerja dengan posisi pompa penghisap diikatkan pada
pinggang tenaga kerja dan respirabel sampler holder yang telah berisi filter dikaitkan pada
krah baju tenaga kerja (zona pernafasan) dan selanjutnya kadar debu respirabel yang
ditentukan secara gravimetri.
3.2 Peralatan
a. Respirabel dust sampler yang terdiri dari :
- Pompa penghisap udara dengan kapasitas 1 l/ menit s/d 5 l/menit
- Flowmeter
- Selang silikon atau selang Teflon
- Pemegang filter
- Siklon
b. Timbangan analitik dengan kapasitas 0,01 mg c
c. Pinset
d. Desikator, suhu = (20 °C ± 1 °C) dan kelembaban udara = (50 % ± 5 %)
e. Obeng kecil
f. Higrometer
3.3 Bahan
a. Filter hidrofobik dengan ukuran pori 0,5 µm dan diameter 25 mm s/d 37 mm.
b. Penyangga filter dari bahan sellulosa.
c. Kertas label.
3.4 Prosedur Kerja
3.4.1 Persiapan
a. Simpan filter banko dan filter sampel di dalam desikator sampai diperoleh berat filter
konstan.
b. Setiap pemegang filter baik untuk sampel maupun blanko diberi identitas.
c. Masukkan penyangga filter ke dalam pemegang filter menggunakan pinset.
d. Timbang filter banko dan filter sampel pada point 3.4.1a sampai diperoleh berat
konstan kemudian catat beratnya sebagai B1 untuk filter blanko dan W1 untuk filter
sampel.
e. Masukkan filter ke dalam pemegang filter yang telah diberi identitas dan diisi
penyangga filter dengan menggunakan pinset.
f. Hubungkan pemegang filter dengan siklon.
g. Hubungkan point 3.4.1.f dengan pompa penghisap udara yang berkapasitas
1 l/menit sampai dengan 5 l/menit menggunakan selang silikon.
h. Hidupkan pompa penghisap udara dan lakukan kalibrasi dengan kecepatan alir udara
1,7 l/min dengan menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi oleh
laboratorium kalibrasi yang terakreditasi).
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
3 dari 7
3.4.2 Pengambilan sampel
a. Rangkaian seperti pada point 3.4.1.h dipasangkan pada tenaga kerja dengan
posisi pompa penghisap udara pada pinggang tenaga kerja dan respirabel
sampler holder pada krah baju (zona pernapasan).
b. Hidupkan pompa penghisap udara dan lakukan pengambilan sampel dengan
kecepatan aliran udara 1,7 l/min.
c. Pengambilan sampel dilakukan selama minimal 6 jam secara terus menerus.
d. Setelah selesai pengambilan sampel alat dimatikan, debu pada bagian luar
pemegang filter dibersihkan untuk menghindari kontaminasi kemudian tutup
kedua ujungnya.
e. Filter–filter tersebut dibawa ke laboratorium kemudian dimasukkan dalam
desikator sampai diperoleh berat konstan.
3.4.3 Analisa
Filter blanko dan filter sample ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik
yang sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter sampel masing–masing
B2 (mg) dan W2 (mg).
4 Perhitungan
Kadar debu respirabel di udara tempat kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut :
C = (W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
mg/m3
(1)
V
V = f x t (2)
Keterangan:
C adalah kadar debu respirabel (mg/m3
)
W2 adalah berat filter sample setelah pengambilan sampel (mg)
W1 adalah berat filter sample sebelum pengambilan sampel (mg)
B2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan sampel (mg)
B1 adalah berat filter blanko sebelum pengambilan sampel (mg)
V adalah volume udara pada waktu pengambilan sampel (l)
f adalah kecepatan aliran udara pada waktu pengambilan sampel (l/menit)
t adalah waktu pengambilan sampel (menit)
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
4 dari 7
Lampiran A
(informatif)
Formulir pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan
Nama perusahaan : …………………………………………………………
Alamat perusahaan : …………………………………………………………
Jenis perusahaan : …………………………………………………………
Tanggal pengukuran : …………………………………………………………
Tabel A.1 - Data pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja
No
filter
Lokasi
pengukuran
Nama
Tenaga
Kerja
Waktu
pengukuran
(menit)
Kec.
Aliran udara
(l/menit)
SK (°C)
RH
(%)
Ket
Petugas pengambil sampel
Catatan:
Pengukuran suhu dan kelembaban hanya untuk
mengetahui kondisi lingkungan bila diperlukan
(……………………………..)
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
5 dari 7
Lampiran B
(informatif)
Formulir penimbangan berat filter
Nama perusahaan : …………………………………………………………
Alamat perusahaan : …………………………………………………………
Jenis perusahaan : …………………………………………………………
Tanggal pengukuran : …………………………………………………………
Tabel B.1 - Data hasil penimbangan berat debu respirabel secara personal
Berat filter blanko Berat filter sampel
No.
Nomor
filter Sebelum
pengukuran
(mg)
Sesudah
pengukuran
(mg)
Sebelum
pengukuran
(mg)
Sesudah
pengukuran
(mg)
Keterangan
Analis laboratorium
(……………………………..)
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
6 dari 7
Lampiran C
(informatif)
Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel
Keterangan gambar:
1. Pompa penghisap udara
2. Selang silikon
3. Respirabel sampler holder
Gambar C.1 - Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
SNI 7325:2009
7 dari 7
Bibliografi
Confer, Robert G ; Confer, Thomas R, Occupational Health and Safety Terms,
Defenition and Abbreviations, Lewis Publieshers, 1994.
Debra K. Nims, Basic of Industrial Hygiene, John Wiley & Sons, Inc, 1999.
NIOSH Manual of Analytical Methods, Particulates not otherwise regulated, respirable,
methods 0600, 1994
Standar Nasional Indonesia SNI 16-7058-2004, Pengukuran Kadar Debu Total di
Udara Tempat Kerja, Badan Standarisasi Nasional
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id
“HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraHotnida D'kanda
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...Muhamad Imam Khairy
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...Muhamad Imam Khairy
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Thonce Thesia
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...infosanitasi
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Al Marson
 

What's hot (20)

Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
Praktikum 2 debu
Praktikum 2 debuPraktikum 2 debu
Praktikum 2 debu
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
 

Similar to KADAR DEBU

Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...nyampling.com
 
Persayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerjaPersayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerjaYesy Yuniar II
 
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rsKepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rsmuhamad akbar
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraFurqaan Hamsyani
 
Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)Eko Supriyadi
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganLianasari Zakaria
 
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023Fahmi898348
 
Dasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan altDasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan altsanta maria
 
02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi liftFirmansyah Kusasi
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuransholasido
 
Tugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdf
Tugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdfTugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdf
Tugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdfAhmadFirdaus823743
 

Similar to KADAR DEBU (20)

Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
 
Persayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerjaPersayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerja
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rsKepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
 
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSOPAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
 
Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)Logam mesin surface finishing 1 (16)
Logam mesin surface finishing 1 (16)
 
Bacaan hari ini
Bacaan hari iniBacaan hari ini
Bacaan hari ini
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
 
Dasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan altDasar pemeliharaan alt
Dasar pemeliharaan alt
 
02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift
 
Laporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuranLaporan uji pengukuran
Laporan uji pengukuran
 
Tugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdf
Tugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdfTugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdf
Tugas Kelompok 1 Lingker (PPT).pdf
 

More from Muhamad Imam Khairy

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiMuhamad Imam Khairy
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Muhamad Imam Khairy
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarMuhamad Imam Khairy
 
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]Muhamad Imam Khairy
 
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraPP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraMuhamad Imam Khairy
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasMuhamad Imam Khairy
 

More from Muhamad Imam Khairy (20)

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
 
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
 
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
 
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraPP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 

KADAR DEBU

  • 1. SNI 7325:2009 Standar Nasional Indonesia Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan ICS 13.040.30 Badan Standardisasi Nasional “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 3. SNI 7325:2009 i Daftar isi Daftar Isi ....................................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii Pendahuluan.............................................................................................................................iiii 1 Ruang lingkup..................................................................................................................1 2 Istilah dan definisi ........................................................................................................... 1 3 Strategi pengambilan sampel pencemar udara................................................................2 4 Perhitungan......................................................................................................................3 Lampiran A (informatif) Formulir pengukuran kadar debu respirasi di udara tempat kerja secara perseorangan.................................................................................................................4 Lampiran B (informatif) Formulir penimbangan berat filter........................................................5 Lampiran C (informatif) Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel...............................6 Bibliografi...................................................................................................................................7 Tabel A.1 – Data pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja ............................4 Tabel B.1 – Data hasil penimbangan berat debu respirabel secara personal..........................5 Gambar C.1 – Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel ............................................6 “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 4. SNI 7325:2009 ii Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan judul metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan dimaksudkan untuk mewujudkan keseragaman secara nasional dalam melakukan pengukuran dan juga penilaian kadar debu respirabel di udara tempat kerja dalam upaya melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Standar ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 13-01, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2006 yang dihadiri oleh wakil instansi pemerintah, serikat pekerja/serikat buruh, organisasi pengusaha, asosiasi profesi dan perguruan tinggi. Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 17 Juli 2007 sampai dengan tanggal 17 Agustus 2007. “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 5. SNI 7325:2009 iii Pendahuluan Perkembangan industri di Indonesia dewasa ini maju pesat, sejalan dengan tuntutan akan kebutuhan berbagai macam produk. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak didirikan industri–industri, baik yang berskala besar, menengah maupun, kecil hingga yang hanya bersifat industri rumah tangga. Dengan tumbuhnya industri tersebut tidak dapat dipungkiri akan penggunaan bahan kimia baik sebagai bahan penolong maupun bahan baku. Berdasarkan bentuk fisiknya bahan kimia dapat diklasifikasikan dalam bentuk partikel dan non partikel. Debu adalah salah satu bentuk fisik bahan kimia, yaitu tergolong dalam partikel. Debu dapat terbentuk akibat kekuatan mekanis pada pekerjaan penghancuran, pengolahan, pelembutan, peledakan bahan–bahan organik atau anorganik. Debu respirabel dapat terhirup oleh pekerja pada saat bekerja dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Oleh karena itu perlu upaya pemantauan terhadap pekerja yang terpapar debu respirabel yaitu dengan membuat metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan yang dibakukan sebagai Standar Nasional Indonesia. Pengukuran kadar debu respirabel secara perseorangan yang digunakan adalah secara gravimetri. Lingkup standar ini mencakup prinsip pengukuran, peralatan, bahan yang digunakan, cara pengambilan sampel dan perhitungan kadar debu respirabel di udara tempat kerja. Teknisi yang menggunakan standar pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja harus mempunyai kompetensi di bidang ini. “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 7. SNI 7325:2009 1 dari 7 Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan 1 Ruang lingkup Standar ini menguraikan pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan yang meliputi tahap persiapan, pengambilan sampel, analisis dan perhitungan kadar debu respirabel. 2 Istilah dan defenisi 2.1 debu partikel padat yang terbentuk karena adanya kekuatan alami atau mekanik seperti penghalusan (grinding), penghancuran (chrushing), peledakan (blasting), pengayakan (shaking), pengeboran (drilling) 2.2 debu respirabel debu berukuran 0,5 µm s/d 4 µm yang dapat terhirup oleh pekerja pada saat bekerja dan dapat masuk pada saluran pernapasan 2.3 desikator alat untuk mempertahankan kelembaban kertas filter 2.4 hydrofobik sifat bahan yang tidak menyerap uap air 2.5 zona pernapasan area setengah lingkaran dari lubang hidung tenaga kerja dengan diameter 0,6 m di sekitar kepala dan bahu 2.6 flowmeter alat yang digunakan untuk mengukur laju kecepatan aliran udara 2.7 respirabel sampler holder rangkaian antara pemegang filter dan siklon sebagai penangkap debu respirabel “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 8. SNI 7325:2009 2 dari 7 3 Metoda pengukuran 3.1 Prinsip Alat dipasangkan pada tenaga kerja dengan posisi pompa penghisap diikatkan pada pinggang tenaga kerja dan respirabel sampler holder yang telah berisi filter dikaitkan pada krah baju tenaga kerja (zona pernafasan) dan selanjutnya kadar debu respirabel yang ditentukan secara gravimetri. 3.2 Peralatan a. Respirabel dust sampler yang terdiri dari : - Pompa penghisap udara dengan kapasitas 1 l/ menit s/d 5 l/menit - Flowmeter - Selang silikon atau selang Teflon - Pemegang filter - Siklon b. Timbangan analitik dengan kapasitas 0,01 mg c c. Pinset d. Desikator, suhu = (20 °C ± 1 °C) dan kelembaban udara = (50 % ± 5 %) e. Obeng kecil f. Higrometer 3.3 Bahan a. Filter hidrofobik dengan ukuran pori 0,5 µm dan diameter 25 mm s/d 37 mm. b. Penyangga filter dari bahan sellulosa. c. Kertas label. 3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Persiapan a. Simpan filter banko dan filter sampel di dalam desikator sampai diperoleh berat filter konstan. b. Setiap pemegang filter baik untuk sampel maupun blanko diberi identitas. c. Masukkan penyangga filter ke dalam pemegang filter menggunakan pinset. d. Timbang filter banko dan filter sampel pada point 3.4.1a sampai diperoleh berat konstan kemudian catat beratnya sebagai B1 untuk filter blanko dan W1 untuk filter sampel. e. Masukkan filter ke dalam pemegang filter yang telah diberi identitas dan diisi penyangga filter dengan menggunakan pinset. f. Hubungkan pemegang filter dengan siklon. g. Hubungkan point 3.4.1.f dengan pompa penghisap udara yang berkapasitas 1 l/menit sampai dengan 5 l/menit menggunakan selang silikon. h. Hidupkan pompa penghisap udara dan lakukan kalibrasi dengan kecepatan alir udara 1,7 l/min dengan menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi). “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 9. SNI 7325:2009 3 dari 7 3.4.2 Pengambilan sampel a. Rangkaian seperti pada point 3.4.1.h dipasangkan pada tenaga kerja dengan posisi pompa penghisap udara pada pinggang tenaga kerja dan respirabel sampler holder pada krah baju (zona pernapasan). b. Hidupkan pompa penghisap udara dan lakukan pengambilan sampel dengan kecepatan aliran udara 1,7 l/min. c. Pengambilan sampel dilakukan selama minimal 6 jam secara terus menerus. d. Setelah selesai pengambilan sampel alat dimatikan, debu pada bagian luar pemegang filter dibersihkan untuk menghindari kontaminasi kemudian tutup kedua ujungnya. e. Filter–filter tersebut dibawa ke laboratorium kemudian dimasukkan dalam desikator sampai diperoleh berat konstan. 3.4.3 Analisa Filter blanko dan filter sample ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter sampel masing–masing B2 (mg) dan W2 (mg). 4 Perhitungan Kadar debu respirabel di udara tempat kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut : C = (W2 – W1) – (B2 – B1) x 103 mg/m3 (1) V V = f x t (2) Keterangan: C adalah kadar debu respirabel (mg/m3 ) W2 adalah berat filter sample setelah pengambilan sampel (mg) W1 adalah berat filter sample sebelum pengambilan sampel (mg) B2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan sampel (mg) B1 adalah berat filter blanko sebelum pengambilan sampel (mg) V adalah volume udara pada waktu pengambilan sampel (l) f adalah kecepatan aliran udara pada waktu pengambilan sampel (l/menit) t adalah waktu pengambilan sampel (menit) “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 10. SNI 7325:2009 4 dari 7 Lampiran A (informatif) Formulir pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan Nama perusahaan : ………………………………………………………… Alamat perusahaan : ………………………………………………………… Jenis perusahaan : ………………………………………………………… Tanggal pengukuran : ………………………………………………………… Tabel A.1 - Data pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja No filter Lokasi pengukuran Nama Tenaga Kerja Waktu pengukuran (menit) Kec. Aliran udara (l/menit) SK (°C) RH (%) Ket Petugas pengambil sampel Catatan: Pengukuran suhu dan kelembaban hanya untuk mengetahui kondisi lingkungan bila diperlukan (……………………………..) “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 11. SNI 7325:2009 5 dari 7 Lampiran B (informatif) Formulir penimbangan berat filter Nama perusahaan : ………………………………………………………… Alamat perusahaan : ………………………………………………………… Jenis perusahaan : ………………………………………………………… Tanggal pengukuran : ………………………………………………………… Tabel B.1 - Data hasil penimbangan berat debu respirabel secara personal Berat filter blanko Berat filter sampel No. Nomor filter Sebelum pengukuran (mg) Sesudah pengukuran (mg) Sebelum pengukuran (mg) Sesudah pengukuran (mg) Keterangan Analis laboratorium (……………………………..) “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 12. SNI 7325:2009 6 dari 7 Lampiran C (informatif) Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel Keterangan gambar: 1. Pompa penghisap udara 2. Selang silikon 3. Respirabel sampler holder Gambar C.1 - Peralatan untuk mengukur kadar debu respirabel “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 13. SNI 7325:2009 7 dari 7 Bibliografi Confer, Robert G ; Confer, Thomas R, Occupational Health and Safety Terms, Defenition and Abbreviations, Lewis Publieshers, 1994. Debra K. Nims, Basic of Industrial Hygiene, John Wiley & Sons, Inc, 1999. NIOSH Manual of Analytical Methods, Particulates not otherwise regulated, respirable, methods 0600, 1994 Standar Nasional Indonesia SNI 16-7058-2004, Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja, Badan Standarisasi Nasional “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”
  • 16. BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id “HakCiptaBadanStandardisasiNasional,Copystandarinidibuatuntukpenayangandiwebsitedantidakuntukdikomersialkan”