2. Topik Bahasan
Latar belakang timbulnya potensi bahaya
faktor kimia di tempat kerja.
Pengenalan, pemahaman faktor kimia.
Rute faktor kimia masuk ke dalam tubuh.
Potensi bahaya faktor kimia pada proses
operasi.
Evaluasi / pengukuran faktor kimia di LK.
Nilai Ambang Batas Faktor Kimia.
Penilaian
Pengendalian
4. 4
Potensi bahaya di tempat kerja
Faktor fisik, kimia,
Biologi, ergonomi dan
psikologi
5. Latar belakang timbulnya potensi bahaya
faktor kimia di tempat kerja . . .
Bahan kimia sangat dibutuhkan oleh manusia
untuk peningkatan mutu kehidupan.
Secara kualitatif dan kuantitatif, bahan kimia
banyak di gunakan untuk keperluan proses
produksi.
Masih banyak bahan kimia yg digunakan belum
diketahui sifat-sifat bahayanya.
Efisiensi proses tidak 100 %.
Sering terjadi tumpahan, ceceran dan
kebocoran bahan kimia di tempat kerja.
Akibatnya timbul potensi hazard kimia
di tempat kerja.
6. Konsekuensi yang dapat
terjadi . . .
Terjadi pemaparan Faktor Kimia terhadap Lingkungan kerja dan
Tenaga Kerja (karena : kebocoran pd sambungan, fitting & closure,
preparing & loading the raw materials, emisi gas pd proses
pembakaran, kegagalan fungsi peralatan, maintenance atau reparasi).
Banyak tenaga kerja (nearly all workers) saat ini yang terpapar oleh
faktor kimia di tempat kerja.
Timbul risiko berupa accident, gangguan kesehatan pada tenaga
kerja (akut, kronis).
Tindakan yg perlu dilakukan :
Perlu adanya penanganan terhadap bahan kimia sejak awal s/d akhir
proses (mulai raw material s/d limbah yg di hasilkan)
7. PRINSIP DASAR HI
1.
• Rekognisi hazard (pengenalan potensi bahaya)
• Mengenali & mengidentifikasi seluruh faktor bahaya yg ada di LK.
2.
• Evaluasi
• melakukan pengukuran tingkat pemaparan faktor bahaya di LK,
membandingkan dgn standar yg berlaku, mengevaluasi risiko.
3.
• Pengendalian
• mengendalikan bahaya pada batas aman
8. Recognition of Chemicals Hazard
Hazard Information Material
Safety Data Sheets (MSDS), Chemical
Safety Data Sheets (CSDS).
Diagram alir proses produksi (Flow
chart diagram).
Label kemasan.
Walk Through Observation.
Medical Records.
Literatur, ILO
Chemical Suplier, . . .
9. Penggunaan Bahan Kimia . . .
Bahan kimia secara global di produksi 400 juta ton
per tahun, penemuan jenis baru/tahun 1200 jenis
(Amerika Utara), digunakan untuk keperluan sbb:
- Pertanian (pupuk, pembasmi hama, dll)
- Farmasi (obat-obatan, kosmetika)
- Food Additive (penyedap rasa, pengawet)
- Industri bahan kimia, tekstil, dll
- Bahan bakar
- Konstruksi
- Laboratorium
- dll.
10. Klasifikasi Bahan Kimia
Berdasarkan sifat bahayanya :
1. Flammable (mudah terbakar)
2. Toxic (beracun)
3. Corrosive (korosif)
4. Explosive (mudah meledak)
5. Oxidation agents (oksidator)
6. Reaktif terhadap air
7. Reaktif terhadap asam
8. Compressed gas
9. Radioaktif
12. Klasifikasi Bahan Kimia Menurut
Globally Harmonized System (GHS)
1. Explosive
2. Flammable gases
3. Flammable aerosol
4. Flammable liquids
5. Flammable solids
6. Gases under pressure
7. Self-reactive substances
8. Pyrophoric liquids
9. Pyrophoric solids
10. Self heating substances
11. Substances which in contact
with water, emit flammable
gases
12. Oxidizing gases
13. Oxidizing liquids
14. Oxidizing solids
15. Organic peroxides
16. Corrosive to metals
17. Acute Toxicity
18. Skin corrosion / irritation
19. Serious eye damage / eye
irritation
20. Respiratory or skin
sensitization
21. Germ cell mutagenicity
22. Carcinogenicity
23. Reproductive toxicity
24. Specific target organ systemic
toxicity (single exposure)
25. Specific target organ
systemic toxicity (repeated
exposure)
26. Aspiration hazard
27. Hazardous to the aquatic
environment.
13. Klasifikasi bahan kimia berdasarkan
wujudnya
1. Padat (solids)
2. Cair (liquids)
3. Gas, uap
Padatan Cairan
Debu Gas uap
14. Klasifikasi Faktor Kimia
Berdasarkan Bentuknya
1. Partikulat
2. Non partikulat
Catatan
- Partikulat :
Titik cairan atau debu yang berukuran halus, diameter 0,02 – 500
mikron, mempunyai kecepatan jatuh rendah, berpotensi berada
cukup lama di udara.
- Non partikulat :
- Gas : zat yg tidak mempunyai bangun sendiri, dapat berdifusi
mengisi seluruh ruangan, wujud dapat di rubah dengan merubah
suhu dan tekanan.
- Uap : bentuk gas dari zat yg dalam keadaan normal berbentuk
cair, tidak kelihatan dan berdifusi mengisi seluruh ruangan.
15. Yang tergolong partikulat :
Debu (partikel padat yang terjadi karena
kekuatan mekanis atau alami).
Kabut / mist (butiran halus yang terbentuk pada
proses penyemprotan cairan).
Fume (terjadi pada proses peleburan logam).
Asap (partikel karbon < 0,5 µm bercampur
dengan senyawa Hidrokarbon, pada proses
pembakaran yg tidak sempurna).
21. Catatan
Kecepatan jatuh partikel
Partikel pasir, d = 200 µm
jatuh setinggi 1m pada kolom air suhu 20oC,
waktu jatuh = 29 detik
Partikel pasir d = 1 µm
waktu jatuh = 1,17 juta detik
28. Rute Faktor Kimia Masuk ke Dalam Tubuh
1. Inhalasi (melalui saluran
pernafasan), misalnya :
gas, uap, debu.
2. Absorpsi (melalui kulit),
misalnya : liquid.
3. Ingestion (melalui mulut),
misalnya : debu, liquid.
4. Injeksi
29. Where do the particles
lodge?
Respirable - 4μ
Thoracic - 10μ
Inhalable-100μ
30. Potensi bahaya faktor kimia
pada proses operasi
1. Liquid Operation
Tipe Proses Kontaminan Contoh
Painting
Spraying
Cleaning
Pickling
Uap
Gas
Mist
Benzen (v)
Methylene chloride(v)
Trichloro ethylene (v)
31. 2. Hot Operation
Tipe Proses Kontaminan Contoh
Welding
Chemical Reaction
Soldering
Melting
Molding
Uap
Gas
Mist
Fume
Chromates (p)
Zn & senyawanya (p)
Mn & senyawanya (p)
Oksida logam (p)
CO (g)
Cadmium oxide (p)
Lead (p)
32. 3. Solid Operation
Tipe Proses Kontaminan Contoh
Pouring
Mixing
Crushing
Dust Semen
Kuarsa (kristal silika bebas)
Fiberglass
33. 4. Pressurized Spraying
Tipe Proses Kontaminan Contoh
Cleaning parts
Sand Blasting
Uap
Debu
Organic solvents (v)
Kuarsa (kristal silika bebas),(d)
34. 5. Shaping Operation
Tipe Proses Kontaminan Contoh
Cutting Debu Asbestos
Grinding Berylium
Filling Zinc
Milling Lead
Moulding
Sawing
Drilling
35. Evaluasi / Pengukuran Faktor Kimia di
Lingkungan kerja
Tujuan :
Mengetahui kadar dan jenis faktor kimia di udara
tempat kerja.
Kesesuaian dengan standar yang ada (NAB faktor
kimia / TLV) ???.
Sebagai dasar perencanaan penyediaan alat kendali
atau menilai efektifitas alat kendali.
Sebagai data pendukung pada penyelidikan tentang
“Penyakit Akibat Kerja”.
Untuk perencanaan Alat Pelindung Diri yang sesuai.
36. Cara Pengukuran Faktor Kimia di LK
Indera manusia (tidak dianjurkan).
Binatang percobaan
Alat deteksi (Detektor), direct reading.
Pengambilan sampel (dianjurkan terutama
untuk kadar yang rendah) dan
Analisis laboratorium
37. Catatan :
Pengambilan sampel (sampling) di lakukan selama 8
jam kerja (NIOSH min. 6 jam).
Metoda : NIOSH, AIHA, SNI, . . .
Titik pengukuran : - Dekat Sumber Emisi
- Area/Unit Kerja (umum)
- Pada Tenaga Kerja (Personal).
Pada Breathing Zone
Tehnik pengukuran : - Aktif sampling
- Pasive sampling
38. PENGUKURAN FAKTOR KIMIA
Pengukuran faktor kimia di tempat
kerja dilakukan oleh :
Industrial Hygienist
39. Penilaian Faktor Kimia di Lk
Membandingkan kadar kontaminan di udara
dengan standar yang berlaku, seperti :
1. Nilai Ambang Batas (NAB) faktor kimia di
udara tempat kerja SE.01/Menaker/1997.
2. Threshold Limit Values (TLVs) for Chemical
substances 2011 American Conference
of Govermental Industrial Hygienist (ACGIH).
3. Permissible Exposure Limit Occupational
40. Tiga Kategori NAB
1. Nilai rata-rata dgn mempertimbangkan waktu atau TLV-
TWA (Thershold Limit Value -Time Weighted Average)
untuk 8 jam kerja/hari.
2. NAB pemajanan singkat yg diperkenankan (PSD)
atauTLV-STEL (TLV-Short term Exposure Limit)
untuk 15 menit (maks. 4x15 menit dalam 8 jam
kerja per hari), jarak waktu pemaparan pertama dengan
terpapar berikutnya harus lebih dari 60 menit.
3. NAB konsentrasi tertinggi (KTD) atauTLV-Ceilling
(Konsentrasi tertinggi yang tidak boleh di lampaui setiap
saat).
42. Contoh Penilaian Faktor Kimia di LK
Parameter Kadar kontaminan
di udara LK (ppm)
NAB atau TLV-TWA
(ppm)
Penilaian
Xylene 132 100 > NAB
Methyl Etil Keton 127 200 < NAB
N-Hexane 5 50 < NAB
43. Peraturan Perundangan
1. UU. No.1 tahun 1970, tentang Keselamatan
Kerja.
2. Permenakertrans No.13/MEN/X/2011,
tentang NAB Faktor Fisik dan Faktor Kimia
di Udara Tempat Kerja.
3. TLVs & BEI ACGIH 2011
4. PEL OSHA
5. dll
44. Pengendalian Faktor Kimia di LK
1. Secara Operasional
- Eliminasi atau substitusi
- Menentukan jarak penanganan
- Ventilasi
- Personal Protective Equipment (PPE)
- Personal Hygiene
45. 2. Secara Organisasi
- Menjaga kerapihan dan kebersihan
- Melakukan monitoring LK
- Melakukan pengamatan medis
- Pengumpulan catatan
- Melakukan edukasi / training
- Label, MSDS, SOP