Dokumen tersebut membahas tentang higiene perusahaan yang merupakan ilmu yang mempelajari faktor-faktor penyebab penyakit di lingkungan kerja dan perusahaan. Tujuannya adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif serta melindungi pekerja dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kerja. Prinsip-prinsip higiene perusahaan meliputi pengenalan, penilaian, dan pengendalian lingkungan kerja
2. KELOMPOK 1
AINUN JARIA NUR RAHMAT (42119028)A
DEWA ADI KAUSALAM (42119031)
KURNIAWAN NUR IKHSAN (42119038)
MUHAMMAD FAHREZA ALI (42119041)
SYEAR YASYUB DANIEL (42119048)
3. Pengertian
Higiene Perusahaan
Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu
higiene beserta prakteknya yang dengan mengadakan
penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit
kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan
perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya
dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada
lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar
pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan
terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan
mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.
(Menurut Suma’mur, 1976)
4. Tujuan
Higiene Perusahaan
Kesehatan lingkungan kerja yang seringkali dikenal juga dengan istilah Higiene
industri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif. Selain itu Kegiatannya bertujuan supaya tenaga kerja terlindung
dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja, masyarakat sekitar
perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil-
hasil produksi perusahaan,diantaranya melalui pengenalan, evaluasi,
pengendalian dan melakukan suatu tindakan perbaikan yang mungkin dapat
dilakukan. Sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai hygiene perusahaan
dan kesehatan kerja.
6. Pengenalan
Flow diagram dari kegiatan proses dan operasi.
1
Bahan baku, bahan pembantu, dan bahan olahan lainnya
2
Kondisi operasi tiap tahap dalam rangkaian operasi dan
proses
3
Dll (majalah dan surat kabar, jurnal-jurnal teknik, keluhan
dari tenaga kerja)
4
7. Manfaat Perkenalan Higiene
Perusahaan Ada 2 :
Mengetahui
secara
kualitatif bahaya
lingkungan di
tempat kerja
first
Menentukan
lokasi, jenis &
metode
Pengujian
yang perlu
dilakukan
second
8. Metode Umum
Pengenalan lingkungan pada umumnya dilakukan melalui Walk Trough Survey/survei pendahuluan
Nama bagian
Jumlah pekerja
Proses produksi / lay
out proses
Bagan perusahaan
Jenis mesin & peralatan,
Teknologi pengendalian
yang ada, dsb
Tanda peringatan
Tata rumah tangga
Tanggap darurat
9. Tujuan
Perkenalan Higiene Perusahaan
Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara
detail (sifat, kandungan, efek, severity, pola
pajanan, besaran).
Mengetahui sumber bahaya
dan area yang berisiko
Mengetahui pekerja yang
berisiko
10. Penilaian / evaluasi
Higiene Perusahaan
Semua tempat kerja memiliki potensi dalam menyebabkan
sakit, luka, cacat dan kematian yang lebih cepat kepada
tenaga kerja yang terancam kepadanya. Maka dengan
evaluasi telah diperoleh suatu manfaat yang berupa
keinginan melakukan upaya pencegahan terhadap pajanan
faktor – faktor lingkungan kerja yang berbahaya yang dapat
menghasilkan pengaruh yang merugikan kesehatan.
Garis besar penilaian terhadap bahaya factor-faktor
lingkungan kerja yaitu :
1. Pengukuran
2. Pengambilan sampel
3. Analisis laboratorium
12. Pengendalian
Higiene Perusahaan
Pengendalian faktor – faktor lingkungan
kerja sesungguhnya dimaksudkan
untuk menciptakan atau memelihara
lingkungan kerja agar tetap sehat dan
aman atau memenuhi persyaratan
kesehatan dan norma keselamatan,
Adapun pengendalian tersebut
mengandung 2 hal yaitu
preventif dan represif
PREVENTIF
REPRESIF
13. Bentuk Bentuk Pengendalian/Pengontrolan
Higiene Perusahaan
APD
(Alat Pelindung
Diri)
Administrasi
control
Engineering
control
Eliminasi
Langkah
terakhir dari
hirarki
pengendalian
Merupakan upaya
menghilangkan
bahaya dari sumbernya
serta menghentikan
Semua kegiatan pekerja
di daerah yang
berpotensi bahaya
Pengendalian
bahaya dengan
melakukan
Modifikasi pada
factor lingkungan
kerja selain
pekerja
Pengendalian
bahaya dengan
melakukan
modifikasi pada
interaksi pekerja
dengan lingkungan
kerja.
14. Bentuk Bentuk Pengendalian/Pengontrolan
Higiene Perusahaan
Ventilasi lokal
Menangkap bahan kontaminan
Sebelum membahayakan pekerja
Ventilasi umum
Mengalirkan udara bersih,
aman, dan untuk menekan
Kadar kontaminan dari bahan
yang berbahaya.
Isolasi
Menghapus sumber bahaya dari lingkungan
pekerja dengan menempatkannya di
tempat lain atau menjauhkan
lokasi kerja yang berbahaya
dari pekerja lainnya
Substitusi
Modifikasi proses untuk Mengurangi
penyebaran debu/asap, pengendalian
Bahaya Kesehatan kerja dengan mengubah
beberapa peralatan proses, mengubah kondisi
fisik bahan baku yang diterima
15. Pengenalan
Penerangan
Penilaian/
Evaluasi
Pengendalian
Sifat-sifat penerangan
yang baik ditentukan :
a. Pembagian luminensi dalam
lapangan penglihatan
b. Mencegah kesilauan
c. Arah sinar
d. Warna
e. Tidak mengakibatkan panas
ruangan
Pengukuran Penerangan
Alat ukur untuk
penerangan : Luxmeter
Penempatan fotocell
Pada jatuhnya cahaya
pada obyek yang
dilihat oleh pekerja
dalam melakukan pekerjaan.
1. Penggunaan cahaya
matahari (daylight)
2. Penggunaan warna cerah
pada dinding dan langit-langit.
3. Menerangi koridor, tangga, landaian dll yang
sering dilalui tenaga kerja.
4. Menerangi daerah kerja secara merata.
5. Penyediaan penerangan yang cukup pada
setiap pekerjaan.
6. Penggunaan penerangan lokal pada pekerjaan
yang memerlukan pemeriksaan dan ketelitian.
7. Menghindari kesilauan.
8. Penempatan lampu sedapat mungkin dari arah
samping kiri, atas, belakang tenaga kerja.
9. Perawatan lampu-lampu
16. PeneranganHigiene
Perusahaan
Pengenalan
Mengetahui dan mengenali
hal-hal yang dapat
menimbulkan bahaya pada
lingkungan kerja khususnya
di bagian penerangan
Pengendalian/
Tindakan
Ketika hendak melakukan suatu
pengambilan tindakan dalam hal ini
untuk membenahi atau memperbaiki
masalah penerangan perlu
dilakukan dengan proteksi tertentu.
Dan dalam setiap tindakan
diperlukan prosesur yang jelas dan
sesuai dengan SOP (IT) pada
perusahaan
Penilaian/Evaluasi
Beberapa Hal yang Dapat Menurunkan
Intensitas Penerangan :
- Adanya debu atau kotoran pada
bola lampu
- Bola lampu yang sudah
lama
- Kotornya kaca jendela, untuk
penerangan alami
- Perubahan letak
barang-barang
EXAMPLE
Menteri Perburuhan
No. 7 tahun 1964