SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
TUGAS BUDAYA DALAM BISNIS
ANALISIS BISNIS PADA PT. PSSI
Dosen Pembimbing: Susriyanti SE, MM
Disusun oleh kelompok 2 :
1. Khairunnisa
2. Elsa mayora
3. Laila majnun
4. Welda sintia
5. Wisma Harahap
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA“YPTK”PADANG
2019
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PSSI Sebagai organisasi yang menaungi sepakbola di Indonesia melakukan perubahan
dalamorganisasinya adalah mempunyai beberapa tujuan organisasi yang ingin dicapai yang berfungsi untuk
tetap berjalan sesuai dengan aturan FIFA dan tetap sesuai jalurnya hukum di negara Indonesia demi
kemakmuran pelaku sepakbola sehingga dapat berprestasi.
Dalam membenahi PSSI pemerintah dalam hal ini dibawah kemenporan berupaya mengambil alih peran
PSSI sementara untuk membenahi organisasi didalam kepengurusannya, sehingga Isu yang muncul
mengenai mafia dan kepentingan politik di dalam organisasi PSSI segera terselesaikan. Manajemen
perubahan yang dilakukan pemerintah diharapakan menjadi tolak balik pembangunan organisasi PSSI
dimasa yang akan datang sehingga sejalan dengan misi dan visi PSSI.
Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini dibawah kemenporan yang dilakukan saat ini agar para
pelaku sepakbola tetap bisa menjalankan pekerjaannya dengan melakukan turnamen dengan sistem
kompetisi. Turnamen yang digelar akan tetap mengerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan para
pelaku sepakbola maupun pengusaha ditanah air.
Sepakbola merupakan salah satu olah raga yang menjadi favorit di muka bumi ini, di negara
sepakbola seperti Inggris (karena di Inggris assosiasi sepakbolanya FA merupakan yang tertua didunia dan
FA lah yang pertamakali membuat peraturan sepakbola) sepakbola secara ekstrem diibaratkan sudah seperti
agama mereka yang dianut dan klub sepakbola maupun timnas sepakbola bagaikan madzab/alirannya oleh
para pecinta pendukung dari suatu klub di masing- masing kota dan menjadi topik pembicaraan yang hangat
di setiap ‘kedai kopi’ mereka tiap kali menjelang atau setelah pertandingan antar klub negara mereka
dimainkan.
Sepak bola adalah olah raga yang bisa dibilang sangat simpel. Tidak terkecuali dinegara Indonesia
Sepak bola sudah menjadi tontonan yang sangat menghibur bagi masyarakat Indonesia. Bisa dilihat disetiap
daerah mempunyai team kebanggaan dengan komunitas supporter yang fanatic. Sepakbola sudah menjadi
sebuah Industri bagi pergerakan ekonomi. Mulai dari pemain, pelatih, penjual merchandiser, penjual
makanan dan minuman, penginapan dan masih banyak lagi.
3
Tetapi di era tahun 2011 PSSI yang menaungi kompetisi sepakbola di Indonesia, di bawah Ketua
Umum Djohar Arifin Husin, telah mencabut delegasi penyelenggaraan kompetisi profesional. dari P.T LI
melalui Surat Keputusan Nomor SKEP/21/JAH/VIII/2011 dan menunjuk P.T LPIS sebagai penyelenggara
kompetisi profesional yang baru, IPL. Penentangan terhadap keputusan PSSI mengenai jumlah peserta IPL
oleh sebagian klub eks peserta LSI membuat klub klub tersebut meminta P.T LI kembali menyelenggarakan
LSI sesuai dengan amanat Kongres II PSSI di Bali. Klub-klub tersebut berpandangan bahwa penunjukan P.T
LI adalah melalui kongres sehingga tidak dapat dicabut begitu saja hanya melalui surat keputusan yang
ditandatangani oleh ketua umum.
P.T LI kemudian berencana menyelenggarakan RUPS untuk mengalihkan 99% saham dari PSSI
kepada klub-klub serta memilih pengurus perusahaan yang baru. PSSI menentang penyelenggaraan RUPS
itu sejak dari perencanaannya dengan alasansurat pemberitahuan yang salah alamat dan dikirimkan terlalu
dekat dengan waktupenyelenggaraan. Selain itu PSSI sendiri telah mencabut mandat
penyelenggaraankompetisi dari P.T LI.
RUPS dihadiri oleh13 klub, di mana 1 klub yaitu Persib tidak mengisi daftar hadir. RUPS juga
dihadiri oleh beberapa perwakilan pengurus provinsi PSSI dan empat anggota Komite Eksekutif PSSI,yakni
La Nyalla Machmud Mattalatti, ToniApriliani, Robertho Rouw, dan ErwinDwi Budiman. Dalam RUPS
tersebut, disepakati untuk menyelenggarakan LSI2011-2012 dengan kick-off pada tanggal 1 Desember
2011.
Kisruh yang terjadi saat itu sebenarnya rangkaian kisruh sejak dualisme kepemimpinan PSSI waktu
lalu. Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga ingin kisruh dua organisasi yang terjadi
pada Arema dan Persebaya diselesaikan sesuai mekanisme yang ada, bagaimana penyelesaian melalui badan
yang dibentuk oleh pemerintah, yakni Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Namun Persatuan Sepakbola SeluruhIndonesia (PSSI) seolah mengabaikan anjuran pemerintah
hanya karena PSSI punya otoritas di bawah naungan AFC dan FIFA. Menteri Pemuda dan Olah Raga
(Menpora), ImamNahrowi yang mengklaim ingin membenahi organisasi PSSI sesuai hukum Indonesia,
beberapa kali telah memperingatkan PSSI untuk mentaati rekomendasi BOPI. Tapi PSSI tetap tidak
memperhatikannya. Imam akhirnya mengeluarkan surat yang menyatakan pembekuan PSSI.
4
Dalam suratnya itu, Menpora memberikan sanksi administratif terhadap PSSI, yaitu setiap
kegiatannya tak diakui oleh pemerintah, begitupun dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di
Surabaya yang telah menentapkan La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI. Dalam
makalah ini disajikan manajemen perubahan dalam implementasi organisasikearah yang lebih baik sesuai
dengan aturan organisasi sepakbola dunia FIFA dan
kesejahteraan bagi para pelaku sepakbola di Indonesia.
Didalam persainga FIFA yang semakin maju ini organisasi dituntut untuk selalu melakukan
perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga organisasi selalu berupaya memperbaiki diri
dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PSSI sebagai organisasi multinasional yang ada setiap
peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi
tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi
organisasi.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang
berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai
aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan
kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths
(kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan
threats (peluang/kesempatan). KesuksesanPSSI menjaditujuan utama yang tidakterlapasdarikinerja yang
selaluberkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 LandasanTeori
1.1.1 Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok sosial dimana masing-masing
pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain demi mencapai tujuannya dengan cara memberikan
perlawanan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Istilah “konflik” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “conflict” yang artinya pertentangan atau
perselisihan. Konflik adalah proses disosiatif dalam interaksi sosial yang terjadi ketika semua pihak dalam
masyarakat ingin mencapai tujuannya dalam waktu bersamaan.
Adapun beberapa faktor penyebab konflik adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan Setiap Individu
Setiap individu di dalam suatu kelompok masyarakat pasti memiliki perbedaan pandangan, pendapat,
dan cara berinteraksi. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan terjadinya perselisihan yang kemudian
menjadi penyebab konflik.
2. Faktor Kebudayaan
Latar kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat dapat menimbulkan terjadinya konflik.
Kebudayaan masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri dan dapat membentuk kepribadian
seseorang.
Contohnya, perilaku dan cara berbicara orang Batak yang keras seringkali dianggap arogan dan suka
marah oleh orang lain yang berbeda kebudayaan, misalnya orang Sunda.
3. Faktor Kepentingan
6
Setiap individu maupun kelompok di dalam suatu masyarakat memiliki beragam kepentingan masing-
masing. Kepentingan tersebut bisa dalam hal ekonomi, sosial, maupun politik.
Perbedaan pandangan dan kepentingan di berbagai bidang kehidupan manusia merupakan faktor
penyebab konflik yang sangat sulit untuk dihindari.
4. Interaksi Sosial
Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial juga dapat menimbulkan terjadinya konflik di
masyarakat. Ketidakharmonisan dalam interaksi sosial bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya
sifat bawaan seseorang, kondisi ekonomi, kesenjangan sosial, kurang pendidikan, dan lain sebagainya.
5.Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat terjadi secara alami karena pada dasarnya manusia memang senantiasa
mengalami perubahan. Dan perubahan sosial ini cukup sering menjadi faktor penyebab terjadinya konflik
di dalam masyarakat.
Berikut ini adalah dampak yang ditumbulkan oleh konflik:
1. Dampak Negatif
a) Menimbulkan kerusakan integrasi sosial masyarakat.
b) Menimbulkan trauma secara psikologis dan sosial.
c) Menumbuhkan rasa dendam pada setiap pihak sehingga kehidupan masyarakat menjadi tidak
harmonis.
d) Terjadi kerusakan/ kehilangan harta benda di dalam kehidupan masyarakat.
2. Dampak Positif
Konflik yang terjadi di masyarakat memang lebih banyak memberikan dampak negatif. Namun,
konflik tersebut dapat menghasilkan suatu kesepakatan yang menguntungkan semua pihak sehingga
integrasi masyarakat menjadi lebih kuat.
7
1.1.2 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah sikap atau bentuk perilaku seseorang terhadap organisasi dalam bentuk
loyalitas dan pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan organisasi. Seseorang dikatakan memiliki komitmen
yang tinggi terhadap organisasi, dapat dikenali dengan ciri-ciri antara lain kepercayaan dan penerimaan yang
kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan
keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.
Menurut Luthans (2006), komitmen organisasi adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota
organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi dan keyakinan
tertentu juga penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Menurut McShane dan Von Glinow (2008:119),
komitmen organisasi merupakan pengaruh yang paling kuat, dimana orang mengidentifikasi terhadap
permintaan dan sangat termotivasi untuk melaksanakannya, bahkan ketika sumber motivasi tidak lagi hadir.
Terdapat tiga bentuk dimensi komitmen organisasi seseorang, yaitu (Allen dan Meyer, 1991):
a. Komitmen afektif ( affective commitment)
Komitmen ini mengacu pada hubungan emosional anggota terhadap organisasi. Orang-orang ingin
terus bekerja untuk organisasi tersebut karena mereka sependapat dengan tujuan dan nilai dalam
organisasi tersebut. Orang-orang dengan tingkat komitmen afektif yang tinggi memiliki keinginan untuk
tetap berada di organisasi karena mereka mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia
membantu untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Komitmen berkelanjutan ( continuance commitment)
Komitmen ini mengacu pada keinginan karyawan untuk tetap tinggal di organisasi tersebut karena
adanya perhitungan atau analisis tentang untung dan rugi dimana nilai ekonomi yang dirasa dari
bertahan dalam suatu organisasi dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. Semakin lama
karyawan tinggal dengan organisasi mereka, semakin mereka takut kehilangan apa yang telah mereka
investasikan di dalam organisasi selama ini.
8
c. Komitmen normatif (normative commitment)
Komitmen ini mengacu pada perasaan karyawan dimana mereka diwajibkan untuk tetap berada di
organisasinya karena adanya tekanan dari yang lain. Karyawan yang memiliki tingkat komitmen
normatif yang tinggi akan sangat memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tentang mereka jika
mereka meninggalkan organisasi tersebut. Mereka tidak ingin mengecewakan atasan mereka dan
khawatir jika rekan kerja mereka berpikir buruk terhadap mereka karena pengunduran diri tersebut.
Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu (Allen dan Meyer, 1990):
1. Karakteristik pribadi individu
Karakteristik pribadi terbagi kedalam dua variabel, yaitu variabel demografis dan variabel
disposisional. Variabel demografis mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan
lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Sedangkan variabel disposisional mencakup
kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi. Variabel disposisional ini memiliki hubungan
yang lebih kuat dengan komitmen berorganisasi, karena adanya perbedaan pengalaman masin-masing
anggota dalam organisasi tersebut.
2. Karakter organisasi
Yang termasuk dalam karakteristik organisasi itu sendiri yaitu: struktur organisasi, desain
kebijaksanaan dalam organisasi dan bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebut disosialisasikan.
3. Pengalaman organisasi
Sedangkan pengalaman berorganisasi tercakup ke dalam kepuasan dan motivasi anggota organisasi
selama berada dalam organisasi, perannya dalam organisasi tersebut, dan hubungan antara anggota
organisasi dengan supervisor atau pimpinannya.
9
1.1.3 Analisis SWOT
Teknik Analisis SWOT merupakan sebuah pengembangan dari tahun 1950an hingga sekarang.
Profesor Harvard Business School (HBS) Unit Kebijakan yaitu George Albert Smith Jr dan C Roland
Christiensen pada tahun 1950 menggunakan SWOT dalam strategi organisasi dan pemasaran. SWOT
kemudian dikembangkan oleh HBS hingga sekarang.
Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan sebagai salah tools (alat) yang digunakan
merumuskan Manajemen Strategic suatu perusahaan.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar Matriks SWOT, yang mana dalam matriks
tersebut menggunakan perpaduan antara:
1. Strenght dan Opportunity: berkaitan tentang bagaimana sebuah perusahaan menggunakan Kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada.
Sehingga dalam matriks SWOT akan melahirkan keputusan strategy perusahaan dalam menggunakan
kekuatannya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada.
2. Weakness dan Opportunity: Bagiamana Kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada. Pada bagian ini akan melahirkan strategy
perusahaan untuk menghadapi kondisi yang memang perusahaan mempunyai kelemahan di
dalamnya sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
3. Strenght dan Threat: Bagimana Kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada,
4. Weakness dan Threat: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
JenisAnalisis SWOT
1. Analisis Lingkungan Internal
2. Analisis Lingkungan Eksternal.
10
BAB III
PEMBAHASAN
1.2 Analisis SWOT
Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan Matriks SOWT. Matriks SWOT ini merupakan
alat formulasi pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan logika
untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman perusahaan. Tahapan dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:
1. Menyusun daftar peluang dan dan ancaman eksternal perusahaan serta perusahaan serta
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
2. Menyusun strategi SO (Strength-Opportunity) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan
internal dan peluang-peluang eksternal.
3. Menyusun strategi WO (Weakness-Opportunity) dengan cara mencocokkan kelemahan-
kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal.
4. Menyusun strategi ST (Strength-Threat) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan
internal dan ancaman-ancaman eksternal.
5. Menyusun strategi WT (Weakness-Threat) dengan cara mencocokkan kelemahan-kelemahan
internal dan ancaman-ancaman eksternal.
1.2.1 Kekuatan (Strengths):
1. Indonesia memiliki jumlah pemain
2. sepakbola yang banyak (SDM yang Melimpah).
3. Sejarah sepakbola Indonesia cukup baik.
4. Visi dan misi yang jelas.
5. Memiliki Suporter fanatik
1.2.2 Kelemahan(Weaknesses):
1. Sistem Kompetisi yang tidakjelas
2. Pembinaan PesepakbolaMuda kurang tersistem
3. Sistem manajemen yang kurang baik
11
4. Kurangnya transparansi
5. Masih mengandalkan danaAPBD dan PSSI
1.2.3 Peluang (Opportunities):
1. Adanya perubahan positioningsepakbola di tanah air, dimanasepakbola di Indonesia bukanhanya
sebagai olahragasaja melainkan mengalamipergeseran ke arah industri.
2. Tingkat perkembangan industri sepakbola pada level klubcukup baik.
3. Masyarakat Indonesiamenyukai sepakbola.
3.1.4 Ancaman (Threats):
1. Dukungan sponsor untuk timnasional PSSI yang kurang baik.
2. Sering terjadi keributan antar suporter.
3. Mental dan tingkat kedisiplinan yang kurang baik.
4. Menjadi lahan untuk berpolitikdemi kepentingan golongan
12
Tabel 1
Faktor-faktor internal pada Analisa SWOT dari organisasi PSSI
No Keterangan Skor
1 Kekuatan (Strenght)
1. Indonesia memiliki jumlah pemain sepak bola yang banyak
(SDM yang melimpah). 4
2. Sejarah sepak bola di indonesia cukup baik. 3
3. Visi dan misi yang jelas. 2
4. Memiliki suporter fanatik 2
2 Kelemahan (Weakness)
1. Sistem kompetisi yang tidak jelas. 3
2. pembinaan pesepak bola muda kurang tersisten. 2
3. Sistem manajemen yang kurang baik 4
4. Kurangnya transparansi. 2
5. Masih mengandalkan dana APBD dan PSSI 2
Jumlah 24
Sumber : Data Sekunder
13
Tabel 2
Faktor-faktor eksternal pada Analisa SWOT dari organisasi PSSI
No Keterangan Skor
1 Peluang (Opportunity)
1. adanya perubahan positioning sepakbola ditanah air. 4
2. tingkat perkembnagan industri sepakbola pada level klup
cukup baik 3
3. masyarakat indonesia menyukai sepak bola. 2
2 ancaman (Treath)
1. dukungan sponsor untuk tim nasional PSSI yang kurang
baik. 3
2. sering terjadi keributan antara suporter. 2
3. mental dan tingkat kedisiplinan yang kurang baik. 2
4. menjadi lahan untuk berpolitik demi kepentingan
golongan. 4
Jumlah 20
Sumber : Data Sekunder
14
Tabel 3
Matriks SWOT
NO KETERANGAN
0
S W
1.Indonesia bola yang banyak (SDM yang
melimpahmemilikijumlahpemainsepak)
1.Sistemkompetisi yang
tidakjelas
2.Sejarahsepak bola di indonesiacukupbaik. 2. pembinaanpesepak bola
mudakurangtersisten.
3. Visidanmisi yang jelas. 3. Sistemmanajemen yang
kurangbaik
4. Memilikisuporterfanatic 4. Kurangnyatransparansi.
5.Masihmengandalkandan
a APBD dan PSSI
1
O STRATEGI SO I STRATEGI WO
I I
1. . adanyaperubahan
positioning sepakboladitanah
air.
1. .Adanyapangsapasaryang
cukupbagusbagiindustrisepakboladitanahirdenganpengolahanorg
anisasi yang baik
1.
Kompetisidenganjadwal
yang jelas,
sertapeningkatandanpemb
inaansecaradini
2.tingkatperkembanganindus
trisepakbolapada level
klupcukupbaik
2. Meningkatkankualitaskompetisisehinggabisamenjaditontonan
yang menarikdanakhirnyamunculprestasi
2.Perlunyapengolahanseca
raprofesional agar
menjadiindustrisepakbola
yang
lebihmenguntungkan.
3. masyarakatindonesiameny
ukaisepak bola.
3. Meningkatkanteknologidanpengawasan.
2
T STRATEGI ST III STRATEGI WT
IV
1. dukungan sponsor
untuktimnasional PSSI yang
kurangbaik.
1.
.PengusahabisaberperandalamSetiapkompetisiuntukpromosidala
mmeningkatkanpenjualanproduknya.
1.Meningkatkankeamanan
dankondisi yang kondusif
di masing-masingdaerah.
2.menjadilahanuntukberpolit
ik demi
kepentingangolongan.
2. Meningkatkankeamanandankondisi yang kondusif di masing-
masingdaerah.
sumber : Data Sekunder
15
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dalam membenahi PSSI pemerintah dalam hal ini dibawah kemenporan berupaya mengambil alih peran
PSSI sementara untuk membenahi organisasi didalam kepengurusannya, sehingga Isu yang muncul
mengenai mafia dan kepentingan politik di dalam organisasi PSSI segera terselesaikan. Manajemen
perubahan yang dilakukan pemerintah diharapakan menjadi tolak balik pembangunan organisasi PSSI
dimasa yang akan datang sehingga sejalan dengan misi dan visi PSSI. Meskipun harus menerima kenyataan
dengan sangsi yang dijatuhkan FIFA sebagai induk organisasi sepakbola dunia. Sehingga
berdampak pada semakin terpuruknya rangking sepakbola Indonesia di dunia.
Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini dibawah kemenporan yang dilakukan saat ini agar para
pelaku sepakbola tetap bisa menjalankan pekerjaannya dengan melakukan turnamen dengan sistem
kompetisi. Turnamen yang digelar akan tetap mengerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan para
pelaku sepakbola maupun pengusaha ditanah air.
16
DAFTAR PUSTAKA
Winardi, 2005., “Manajemen Perubahan”.Cetakan ke-1 Mei 2005, Prenada Media, Jakarta
Burnes, 2000., “The Culture of education”. Cambrige MA : Harvard University Press.
Rungkuti, 1997., “Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis).TerbitanPertama, PT Gramedia
Pustaka UtamaAgustus 1997.
Ulhao AD, 2013.,”Olah raga dan Politik Studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan
sepakbola seluruh Indonesia (PSSI)”,Skripsi, Universitas Islam Negri.
SyarifHidayatullahJakarta”https://id.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Sepak_Bola_Seluruh_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Indonesia_(perusahaan).
http://indonesianreview.com/ds-muftie/
Kisruh-pssi-antara-intervensi-danprestasi

More Related Content

Similar to (Wisma harahap, elsa mayora, laila majnun, khairunisa, welda sintia) susriyanti, mahasiswa s1 m1 budaya dalam bisnis 20192 upi yptk padang

manajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasi
manajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasimanajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasi
manajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasiHendra Ajah
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpUniversitas Pekalongan
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...Bobby Sirait
 
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copyMusni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copymusniumar
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanMusni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaanmusniumar
 
Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)Tobi Dwi
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanLulu Nurul
 
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasiAkbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasiakbarbayuperd
 

Similar to (Wisma harahap, elsa mayora, laila majnun, khairunisa, welda sintia) susriyanti, mahasiswa s1 m1 budaya dalam bisnis 20192 upi yptk padang (20)

manajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasi
manajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasimanajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasi
manajemen kepemimpinan dengan menggunakan swot dalam sebuah organisasi
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Uas sosiologi
Uas sosiologiUas sosiologi
Uas sosiologi
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...BE & GG, Poltak Bobby,  Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Univers...
 
Profil yicm
Profil yicmProfil yicm
Profil yicm
 
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copyMusni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanMusni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Nota PJM 3112
Nota PJM 3112Nota PJM 3112
Nota PJM 3112
 
Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)Makalah (filsafat olga)
Makalah (filsafat olga)
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasiAkbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
 
Profil yicm
Profil yicmProfil yicm
Profil yicm
 

Recently uploaded

statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2FarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfssuser8410f71
 
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docxFaqihMakhfuddin1
 
presentasi instal sistem operasi windows
presentasi instal sistem operasi windowspresentasi instal sistem operasi windows
presentasi instal sistem operasi windowsIdrisS18
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdfindahningsih541
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxZubedImut
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsihninikwidarsih44
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2ZARINA KHAMIS
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfDianaRuswandari1
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassuser9382bd1
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNssuser419260
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxHermawati Dwi Susari
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
 
presentasi instal sistem operasi windows
presentasi instal sistem operasi windowspresentasi instal sistem operasi windows
presentasi instal sistem operasi windows
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 

(Wisma harahap, elsa mayora, laila majnun, khairunisa, welda sintia) susriyanti, mahasiswa s1 m1 budaya dalam bisnis 20192 upi yptk padang

  • 1. 1 TUGAS BUDAYA DALAM BISNIS ANALISIS BISNIS PADA PT. PSSI Dosen Pembimbing: Susriyanti SE, MM Disusun oleh kelompok 2 : 1. Khairunnisa 2. Elsa mayora 3. Laila majnun 4. Welda sintia 5. Wisma Harahap MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA“YPTK”PADANG 2019
  • 2. 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PSSI Sebagai organisasi yang menaungi sepakbola di Indonesia melakukan perubahan dalamorganisasinya adalah mempunyai beberapa tujuan organisasi yang ingin dicapai yang berfungsi untuk tetap berjalan sesuai dengan aturan FIFA dan tetap sesuai jalurnya hukum di negara Indonesia demi kemakmuran pelaku sepakbola sehingga dapat berprestasi. Dalam membenahi PSSI pemerintah dalam hal ini dibawah kemenporan berupaya mengambil alih peran PSSI sementara untuk membenahi organisasi didalam kepengurusannya, sehingga Isu yang muncul mengenai mafia dan kepentingan politik di dalam organisasi PSSI segera terselesaikan. Manajemen perubahan yang dilakukan pemerintah diharapakan menjadi tolak balik pembangunan organisasi PSSI dimasa yang akan datang sehingga sejalan dengan misi dan visi PSSI. Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini dibawah kemenporan yang dilakukan saat ini agar para pelaku sepakbola tetap bisa menjalankan pekerjaannya dengan melakukan turnamen dengan sistem kompetisi. Turnamen yang digelar akan tetap mengerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan para pelaku sepakbola maupun pengusaha ditanah air. Sepakbola merupakan salah satu olah raga yang menjadi favorit di muka bumi ini, di negara sepakbola seperti Inggris (karena di Inggris assosiasi sepakbolanya FA merupakan yang tertua didunia dan FA lah yang pertamakali membuat peraturan sepakbola) sepakbola secara ekstrem diibaratkan sudah seperti agama mereka yang dianut dan klub sepakbola maupun timnas sepakbola bagaikan madzab/alirannya oleh para pecinta pendukung dari suatu klub di masing- masing kota dan menjadi topik pembicaraan yang hangat di setiap ‘kedai kopi’ mereka tiap kali menjelang atau setelah pertandingan antar klub negara mereka dimainkan. Sepak bola adalah olah raga yang bisa dibilang sangat simpel. Tidak terkecuali dinegara Indonesia Sepak bola sudah menjadi tontonan yang sangat menghibur bagi masyarakat Indonesia. Bisa dilihat disetiap daerah mempunyai team kebanggaan dengan komunitas supporter yang fanatic. Sepakbola sudah menjadi sebuah Industri bagi pergerakan ekonomi. Mulai dari pemain, pelatih, penjual merchandiser, penjual makanan dan minuman, penginapan dan masih banyak lagi.
  • 3. 3 Tetapi di era tahun 2011 PSSI yang menaungi kompetisi sepakbola di Indonesia, di bawah Ketua Umum Djohar Arifin Husin, telah mencabut delegasi penyelenggaraan kompetisi profesional. dari P.T LI melalui Surat Keputusan Nomor SKEP/21/JAH/VIII/2011 dan menunjuk P.T LPIS sebagai penyelenggara kompetisi profesional yang baru, IPL. Penentangan terhadap keputusan PSSI mengenai jumlah peserta IPL oleh sebagian klub eks peserta LSI membuat klub klub tersebut meminta P.T LI kembali menyelenggarakan LSI sesuai dengan amanat Kongres II PSSI di Bali. Klub-klub tersebut berpandangan bahwa penunjukan P.T LI adalah melalui kongres sehingga tidak dapat dicabut begitu saja hanya melalui surat keputusan yang ditandatangani oleh ketua umum. P.T LI kemudian berencana menyelenggarakan RUPS untuk mengalihkan 99% saham dari PSSI kepada klub-klub serta memilih pengurus perusahaan yang baru. PSSI menentang penyelenggaraan RUPS itu sejak dari perencanaannya dengan alasansurat pemberitahuan yang salah alamat dan dikirimkan terlalu dekat dengan waktupenyelenggaraan. Selain itu PSSI sendiri telah mencabut mandat penyelenggaraankompetisi dari P.T LI. RUPS dihadiri oleh13 klub, di mana 1 klub yaitu Persib tidak mengisi daftar hadir. RUPS juga dihadiri oleh beberapa perwakilan pengurus provinsi PSSI dan empat anggota Komite Eksekutif PSSI,yakni La Nyalla Machmud Mattalatti, ToniApriliani, Robertho Rouw, dan ErwinDwi Budiman. Dalam RUPS tersebut, disepakati untuk menyelenggarakan LSI2011-2012 dengan kick-off pada tanggal 1 Desember 2011. Kisruh yang terjadi saat itu sebenarnya rangkaian kisruh sejak dualisme kepemimpinan PSSI waktu lalu. Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga ingin kisruh dua organisasi yang terjadi pada Arema dan Persebaya diselesaikan sesuai mekanisme yang ada, bagaimana penyelesaian melalui badan yang dibentuk oleh pemerintah, yakni Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Namun Persatuan Sepakbola SeluruhIndonesia (PSSI) seolah mengabaikan anjuran pemerintah hanya karena PSSI punya otoritas di bawah naungan AFC dan FIFA. Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), ImamNahrowi yang mengklaim ingin membenahi organisasi PSSI sesuai hukum Indonesia, beberapa kali telah memperingatkan PSSI untuk mentaati rekomendasi BOPI. Tapi PSSI tetap tidak memperhatikannya. Imam akhirnya mengeluarkan surat yang menyatakan pembekuan PSSI.
  • 4. 4 Dalam suratnya itu, Menpora memberikan sanksi administratif terhadap PSSI, yaitu setiap kegiatannya tak diakui oleh pemerintah, begitupun dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya yang telah menentapkan La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI. Dalam makalah ini disajikan manajemen perubahan dalam implementasi organisasikearah yang lebih baik sesuai dengan aturan organisasi sepakbola dunia FIFA dan kesejahteraan bagi para pelaku sepakbola di Indonesia. Didalam persainga FIFA yang semakin maju ini organisasi dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga organisasi selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PSSI sebagai organisasi multinasional yang ada setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi organisasi. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). KesuksesanPSSI menjaditujuan utama yang tidakterlapasdarikinerja yang selaluberkomitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.
  • 5. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 LandasanTeori 1.1.1 Konflik Konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok sosial dimana masing-masing pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain demi mencapai tujuannya dengan cara memberikan perlawanan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Istilah “konflik” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “conflict” yang artinya pertentangan atau perselisihan. Konflik adalah proses disosiatif dalam interaksi sosial yang terjadi ketika semua pihak dalam masyarakat ingin mencapai tujuannya dalam waktu bersamaan. Adapun beberapa faktor penyebab konflik adalah sebagai berikut: 1. Perbedaan Setiap Individu Setiap individu di dalam suatu kelompok masyarakat pasti memiliki perbedaan pandangan, pendapat, dan cara berinteraksi. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan terjadinya perselisihan yang kemudian menjadi penyebab konflik. 2. Faktor Kebudayaan Latar kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat dapat menimbulkan terjadinya konflik. Kebudayaan masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri dan dapat membentuk kepribadian seseorang. Contohnya, perilaku dan cara berbicara orang Batak yang keras seringkali dianggap arogan dan suka marah oleh orang lain yang berbeda kebudayaan, misalnya orang Sunda. 3. Faktor Kepentingan
  • 6. 6 Setiap individu maupun kelompok di dalam suatu masyarakat memiliki beragam kepentingan masing- masing. Kepentingan tersebut bisa dalam hal ekonomi, sosial, maupun politik. Perbedaan pandangan dan kepentingan di berbagai bidang kehidupan manusia merupakan faktor penyebab konflik yang sangat sulit untuk dihindari. 4. Interaksi Sosial Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial juga dapat menimbulkan terjadinya konflik di masyarakat. Ketidakharmonisan dalam interaksi sosial bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya sifat bawaan seseorang, kondisi ekonomi, kesenjangan sosial, kurang pendidikan, dan lain sebagainya. 5.Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat terjadi secara alami karena pada dasarnya manusia memang senantiasa mengalami perubahan. Dan perubahan sosial ini cukup sering menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di dalam masyarakat. Berikut ini adalah dampak yang ditumbulkan oleh konflik: 1. Dampak Negatif a) Menimbulkan kerusakan integrasi sosial masyarakat. b) Menimbulkan trauma secara psikologis dan sosial. c) Menumbuhkan rasa dendam pada setiap pihak sehingga kehidupan masyarakat menjadi tidak harmonis. d) Terjadi kerusakan/ kehilangan harta benda di dalam kehidupan masyarakat. 2. Dampak Positif Konflik yang terjadi di masyarakat memang lebih banyak memberikan dampak negatif. Namun, konflik tersebut dapat menghasilkan suatu kesepakatan yang menguntungkan semua pihak sehingga integrasi masyarakat menjadi lebih kuat.
  • 7. 7 1.1.2 Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah sikap atau bentuk perilaku seseorang terhadap organisasi dalam bentuk loyalitas dan pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan organisasi. Seseorang dikatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi, dapat dikenali dengan ciri-ciri antara lain kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Menurut Luthans (2006), komitmen organisasi adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi dan keyakinan tertentu juga penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Menurut McShane dan Von Glinow (2008:119), komitmen organisasi merupakan pengaruh yang paling kuat, dimana orang mengidentifikasi terhadap permintaan dan sangat termotivasi untuk melaksanakannya, bahkan ketika sumber motivasi tidak lagi hadir. Terdapat tiga bentuk dimensi komitmen organisasi seseorang, yaitu (Allen dan Meyer, 1991): a. Komitmen afektif ( affective commitment) Komitmen ini mengacu pada hubungan emosional anggota terhadap organisasi. Orang-orang ingin terus bekerja untuk organisasi tersebut karena mereka sependapat dengan tujuan dan nilai dalam organisasi tersebut. Orang-orang dengan tingkat komitmen afektif yang tinggi memiliki keinginan untuk tetap berada di organisasi karena mereka mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk mencapai tujuan tersebut. b. Komitmen berkelanjutan ( continuance commitment) Komitmen ini mengacu pada keinginan karyawan untuk tetap tinggal di organisasi tersebut karena adanya perhitungan atau analisis tentang untung dan rugi dimana nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. Semakin lama karyawan tinggal dengan organisasi mereka, semakin mereka takut kehilangan apa yang telah mereka investasikan di dalam organisasi selama ini.
  • 8. 8 c. Komitmen normatif (normative commitment) Komitmen ini mengacu pada perasaan karyawan dimana mereka diwajibkan untuk tetap berada di organisasinya karena adanya tekanan dari yang lain. Karyawan yang memiliki tingkat komitmen normatif yang tinggi akan sangat memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tentang mereka jika mereka meninggalkan organisasi tersebut. Mereka tidak ingin mengecewakan atasan mereka dan khawatir jika rekan kerja mereka berpikir buruk terhadap mereka karena pengunduran diri tersebut. Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu (Allen dan Meyer, 1990): 1. Karakteristik pribadi individu Karakteristik pribadi terbagi kedalam dua variabel, yaitu variabel demografis dan variabel disposisional. Variabel demografis mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Sedangkan variabel disposisional mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi. Variabel disposisional ini memiliki hubungan yang lebih kuat dengan komitmen berorganisasi, karena adanya perbedaan pengalaman masin-masing anggota dalam organisasi tersebut. 2. Karakter organisasi Yang termasuk dalam karakteristik organisasi itu sendiri yaitu: struktur organisasi, desain kebijaksanaan dalam organisasi dan bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebut disosialisasikan. 3. Pengalaman organisasi Sedangkan pengalaman berorganisasi tercakup ke dalam kepuasan dan motivasi anggota organisasi selama berada dalam organisasi, perannya dalam organisasi tersebut, dan hubungan antara anggota organisasi dengan supervisor atau pimpinannya.
  • 9. 9 1.1.3 Analisis SWOT Teknik Analisis SWOT merupakan sebuah pengembangan dari tahun 1950an hingga sekarang. Profesor Harvard Business School (HBS) Unit Kebijakan yaitu George Albert Smith Jr dan C Roland Christiensen pada tahun 1950 menggunakan SWOT dalam strategi organisasi dan pemasaran. SWOT kemudian dikembangkan oleh HBS hingga sekarang. Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan sebagai salah tools (alat) yang digunakan merumuskan Manajemen Strategic suatu perusahaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar Matriks SWOT, yang mana dalam matriks tersebut menggunakan perpaduan antara: 1. Strenght dan Opportunity: berkaitan tentang bagaimana sebuah perusahaan menggunakan Kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada. Sehingga dalam matriks SWOT akan melahirkan keputusan strategy perusahaan dalam menggunakan kekuatannya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. 2. Weakness dan Opportunity: Bagiamana Kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada. Pada bagian ini akan melahirkan strategy perusahaan untuk menghadapi kondisi yang memang perusahaan mempunyai kelemahan di dalamnya sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. 3. Strenght dan Threat: Bagimana Kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, 4. Weakness dan Threat: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. JenisAnalisis SWOT 1. Analisis Lingkungan Internal 2. Analisis Lingkungan Eksternal.
  • 10. 10 BAB III PEMBAHASAN 1.2 Analisis SWOT Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan Matriks SOWT. Matriks SWOT ini merupakan alat formulasi pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman perusahaan. Tahapan dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut: 1. Menyusun daftar peluang dan dan ancaman eksternal perusahaan serta perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan 2. Menyusun strategi SO (Strength-Opportunity) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal. 3. Menyusun strategi WO (Weakness-Opportunity) dengan cara mencocokkan kelemahan- kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal. 4. Menyusun strategi ST (Strength-Threat) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal. 5. Menyusun strategi WT (Weakness-Threat) dengan cara mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal. 1.2.1 Kekuatan (Strengths): 1. Indonesia memiliki jumlah pemain 2. sepakbola yang banyak (SDM yang Melimpah). 3. Sejarah sepakbola Indonesia cukup baik. 4. Visi dan misi yang jelas. 5. Memiliki Suporter fanatik 1.2.2 Kelemahan(Weaknesses): 1. Sistem Kompetisi yang tidakjelas 2. Pembinaan PesepakbolaMuda kurang tersistem 3. Sistem manajemen yang kurang baik
  • 11. 11 4. Kurangnya transparansi 5. Masih mengandalkan danaAPBD dan PSSI 1.2.3 Peluang (Opportunities): 1. Adanya perubahan positioningsepakbola di tanah air, dimanasepakbola di Indonesia bukanhanya sebagai olahragasaja melainkan mengalamipergeseran ke arah industri. 2. Tingkat perkembangan industri sepakbola pada level klubcukup baik. 3. Masyarakat Indonesiamenyukai sepakbola. 3.1.4 Ancaman (Threats): 1. Dukungan sponsor untuk timnasional PSSI yang kurang baik. 2. Sering terjadi keributan antar suporter. 3. Mental dan tingkat kedisiplinan yang kurang baik. 4. Menjadi lahan untuk berpolitikdemi kepentingan golongan
  • 12. 12 Tabel 1 Faktor-faktor internal pada Analisa SWOT dari organisasi PSSI No Keterangan Skor 1 Kekuatan (Strenght) 1. Indonesia memiliki jumlah pemain sepak bola yang banyak (SDM yang melimpah). 4 2. Sejarah sepak bola di indonesia cukup baik. 3 3. Visi dan misi yang jelas. 2 4. Memiliki suporter fanatik 2 2 Kelemahan (Weakness) 1. Sistem kompetisi yang tidak jelas. 3 2. pembinaan pesepak bola muda kurang tersisten. 2 3. Sistem manajemen yang kurang baik 4 4. Kurangnya transparansi. 2 5. Masih mengandalkan dana APBD dan PSSI 2 Jumlah 24 Sumber : Data Sekunder
  • 13. 13 Tabel 2 Faktor-faktor eksternal pada Analisa SWOT dari organisasi PSSI No Keterangan Skor 1 Peluang (Opportunity) 1. adanya perubahan positioning sepakbola ditanah air. 4 2. tingkat perkembnagan industri sepakbola pada level klup cukup baik 3 3. masyarakat indonesia menyukai sepak bola. 2 2 ancaman (Treath) 1. dukungan sponsor untuk tim nasional PSSI yang kurang baik. 3 2. sering terjadi keributan antara suporter. 2 3. mental dan tingkat kedisiplinan yang kurang baik. 2 4. menjadi lahan untuk berpolitik demi kepentingan golongan. 4 Jumlah 20 Sumber : Data Sekunder
  • 14. 14 Tabel 3 Matriks SWOT NO KETERANGAN 0 S W 1.Indonesia bola yang banyak (SDM yang melimpahmemilikijumlahpemainsepak) 1.Sistemkompetisi yang tidakjelas 2.Sejarahsepak bola di indonesiacukupbaik. 2. pembinaanpesepak bola mudakurangtersisten. 3. Visidanmisi yang jelas. 3. Sistemmanajemen yang kurangbaik 4. Memilikisuporterfanatic 4. Kurangnyatransparansi. 5.Masihmengandalkandan a APBD dan PSSI 1 O STRATEGI SO I STRATEGI WO I I 1. . adanyaperubahan positioning sepakboladitanah air. 1. .Adanyapangsapasaryang cukupbagusbagiindustrisepakboladitanahirdenganpengolahanorg anisasi yang baik 1. Kompetisidenganjadwal yang jelas, sertapeningkatandanpemb inaansecaradini 2.tingkatperkembanganindus trisepakbolapada level klupcukupbaik 2. Meningkatkankualitaskompetisisehinggabisamenjaditontonan yang menarikdanakhirnyamunculprestasi 2.Perlunyapengolahanseca raprofesional agar menjadiindustrisepakbola yang lebihmenguntungkan. 3. masyarakatindonesiameny ukaisepak bola. 3. Meningkatkanteknologidanpengawasan. 2 T STRATEGI ST III STRATEGI WT IV 1. dukungan sponsor untuktimnasional PSSI yang kurangbaik. 1. .PengusahabisaberperandalamSetiapkompetisiuntukpromosidala mmeningkatkanpenjualanproduknya. 1.Meningkatkankeamanan dankondisi yang kondusif di masing-masingdaerah. 2.menjadilahanuntukberpolit ik demi kepentingangolongan. 2. Meningkatkankeamanandankondisi yang kondusif di masing- masingdaerah. sumber : Data Sekunder
  • 15. 15 BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Dalam membenahi PSSI pemerintah dalam hal ini dibawah kemenporan berupaya mengambil alih peran PSSI sementara untuk membenahi organisasi didalam kepengurusannya, sehingga Isu yang muncul mengenai mafia dan kepentingan politik di dalam organisasi PSSI segera terselesaikan. Manajemen perubahan yang dilakukan pemerintah diharapakan menjadi tolak balik pembangunan organisasi PSSI dimasa yang akan datang sehingga sejalan dengan misi dan visi PSSI. Meskipun harus menerima kenyataan dengan sangsi yang dijatuhkan FIFA sebagai induk organisasi sepakbola dunia. Sehingga berdampak pada semakin terpuruknya rangking sepakbola Indonesia di dunia. Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini dibawah kemenporan yang dilakukan saat ini agar para pelaku sepakbola tetap bisa menjalankan pekerjaannya dengan melakukan turnamen dengan sistem kompetisi. Turnamen yang digelar akan tetap mengerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan para pelaku sepakbola maupun pengusaha ditanah air.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Winardi, 2005., “Manajemen Perubahan”.Cetakan ke-1 Mei 2005, Prenada Media, Jakarta Burnes, 2000., “The Culture of education”. Cambrige MA : Harvard University Press. Rungkuti, 1997., “Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis).TerbitanPertama, PT Gramedia Pustaka UtamaAgustus 1997. Ulhao AD, 2013.,”Olah raga dan Politik Studi kasus peran pemerintah dalam konflik persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI)”,Skripsi, Universitas Islam Negri. SyarifHidayatullahJakarta”https://id.wikipedia.org/wiki/Persatuan_Sepak_Bola_Seluruh_Indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Indonesia_(perusahaan). http://indonesianreview.com/ds-muftie/ Kisruh-pssi-antara-intervensi-danprestasi