SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Koperasi pada dasarnya adalah pembentukan badan usaha yang bertujuan
untuk menggalang kerja sama di antara orang-orang yan mempunyai keterbatasan
ekonomi guna mencapai tujuan bersama. Pembentukan badan usaha koperasi
tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi para
anggota, baik yang bersifat individual maupun kelompok.
Namun dalam perkembangannya, koperasi yang salah satu lembaga ekonomi
harus siap mencari untung dan bukannya sekedar mengejar sisa hasil usaha (SHU)
setia berperan dalam perekonomian nasional.
Perekonomian nasional mempunyai tujuan utamanya yaitu pemerataan dan
pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, tanpa perekonomian
nasional yang kuat dan memihak rakyat maka mustahil cita-cita tersebut akan
tercapai. Kuncinya harus ada strategi ekonomi makro-mikro yang ramah pada
pasar tetapi juga ada keberpihakan pada sektor ekonomi rakyat. Ekonomi makromikro tidak bisa dipisahkan dan dianggap berdiri sendiri, sebaliknya keduanya
harus seimbang dan saling meneguhkan.

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia ditunjukkan melalui
lambang koperasi.
Lambang koperasi mempunyai arti berikut:
1. Rantai memgambarkan persahabatan dan persatuan dalam koperasi
2. Lima gigi roda menggambarkan usaha koperasi yang dilakukan secara terus
menerus
3. Padi dan kapas menggambarkan kemakmuran dan kesejahterhan rakyat yang
akan dicapai koperasi.
4. Timbangan menggambarkan keadilan social sebagai salahn satu dasar bagi
koperasi.
5. Bintang dan perisai menggambarkan Pancasila sebagai landasan idiil koperasi.
6. Pohon

beringin

menggambarkan

lambang

kemasyarakatan

serta

melambangkan koperasi yang kokoh dan beraakar.
7. Koperasi Indonesia menggambarkan lambang koperasi yang menunjukkan
kepribadian rakyat Indonesia.
8. Warna merah putih menggambarkan sifat nasional koperasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Seperti yang telah diuraikan pada pendahuluan, maka penulis mengambil
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial & Ekonomi.
2. Dampak Koperasi terhadap proses Pembangunan Sosial Ekonomi.
3. Koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional.
4. Konsepsi pengembangan koperasi.
5. Kebijakan pokok pemeritah.
6. Pertikaian konsepsi.
7. Sebab-sebab kegagalan organiasai koperasi.
8. Persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi.
9. Koperasi kesejahteraan yang dapat menimbulkan masalah.
10. Sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif.

1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tujuan dan
masalah yang ada pada rumusan masalah.
1. Mengetahui peranan koperasi dalam pembangunan sosial & ekonomi.
2. Mengetahui dampak koperasi terhadap proses pembangunan sosial ekonomi.
3. Mengetahui koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional.
4. Mengetahui konsepsi pengembangan koperasi.
5. Mengetahui kebijakan pokok pemerintah.
6. Mengetahui pertikaian konsepsi.
7. Mengetahui sebab kegagalan organisasi koperasi.
8. Mengetahui persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi.
9. Mengetahui koperasi kesejahteraan yang dapat menimbulakan masalah.
10. Mengetahui sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL &
EKONOMI
Koperasi adalah institusi atau lembaga atau organisasi yang tumbuh atas
dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu. Koperasi sangat
berperan dalam pembangunan nasional diberbagai bidang, terutama bidang
ekonomi dan bidang-bidang lainnya, Berikut adalah ulasannya.
Kedudukkan koperasi sebagai salah satu sector ekonomi nasional
diarahkan pada berbagai tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum.
Peranan Koperasi dalam perekonomian nasional adalah sebagai berikut :
1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya
dan masyarakat umumnya
2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun
masyarakat
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan
4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis
6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat umumnya
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional
2.1.1 Bidang Ekonomi
Peranan koperasi sangat terasa dalam pembangunan nasional dibidang
ekonomi karena koperasi banyak berperan dalam hal tersebut, diantaranya:
1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota
dan masyarakat pada umumnya.
2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun
masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat umumnya.
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
8. Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi
9. Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional,
sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa
mendatang
2.1.2 Bidang Sosial
Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena
pada dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat
sukarela. Peranan koperasi dibidang ini diantaranya:
1. Menjadi pendorong bagi para anggotanya untuk memiliki semangat kerja
sama dalam membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
2. Membantu terciptanyanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis serta
melindungi hak dan kewajiban semua orang.
3. Membantu terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.

2.1.3 Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para
anggotanya yang secara sosial ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan
sosial.

2.1.4 Bidang Pendidikan
Koperasi juga berperan di bidang pendidikan karena didalam koperasi ini
terdapat ilmu-ilmu atau nilai-nilai yang seharusnya diajarkan sejak dini kepada
anak-anak usia sekolah. Maka seharusnya ilmu koperasi menjadi salah satu
pelajaran yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah.
Dengan begitu para siswa akan mendapat ilmu-ilmu dari koperasi diantaranya
bagaimana bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi yang nantinya akan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan
koperasi hal tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam pengka
melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting
mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang
otonom dari para anggota dan koperasi yang diawasi Negara:
1. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah
mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara
administrasi untuk melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan
tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan.
2. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya,
dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang
kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampakdampak yang berkaitan dengan pembangunan
3. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara
langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada
organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.
2.2 DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN
SOSIAL EKONOMI

2.2.1 Dampak Mikro dari suatu Koperasi
Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan
perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan
koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut
diterima oleh anggota dapat :
1. Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan
peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah
yang besar.
2. Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.

Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungan organisasi
koperasi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social
dan ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu
perusahaan koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan
memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan
mereka.
2.2.2 Dampak Makro dari Organisasi Koperasi
Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1. Politik
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “politik”,
sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi
secara aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2. Sosial
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “social
budaya”. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses
pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang
ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah
masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
3. Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para
anggotanya yang secara social ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan
social.
4. Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
1. Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan
menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan
memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
2. Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan
dari bahan mentah.
3. Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani,
pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
4. Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia”
melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.
5. Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan
kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang,
melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.
6. Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi
pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang
saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen
berbagai barang dan jasa.

2.2.3 KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan
koperasi hal tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam rangka
melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting
mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah yang diawasi Negara:
A. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah
mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara
administrasi untuk melaksanakan tugas khusus dan kegiatan tertentu dalam
rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan.
B. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya,
dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang
kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampakdampak yang berkaitan dengan pembangunan.
C. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara
langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada
organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.

2.2.4 KONSEPSI PENGEMBANGAN KOPERASI
Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha
yang mendorong secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan
pengembangan sendiri dari organisasi-organisasi koperasi terdiri atas:
1.

Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan
untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi
social ekonomi dan budaya Negara-negara yang bersangkutan.

2.

Menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan
gerakan koperasi.
2.2.5 KEBIJAKAN KEBIJAKAN POKOK PEMERINTAH
Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat instrumental bagi
terciptanya berbagai kondisi pokok yang sesuai bagi pertumbuhan bertahap
organisasi-organisasi swadaya koperasi secara singkat diuraikan sbb :
1. Peraturan-peraturan resmi dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
memadai bagi perintisan dan pengembangan sendiri organisasi swadaya
koperasi dan gerakan koperasi.
2. Fasilitas-fasilitas berupa informasi, pendidikan dan latihan bagi calon anggota,
pengurus, manajemen organisasi-organisasi swadaya koperasi, juga untuk
orang-orang yang bertindak sebagai promoter-promotor usaha swadaya, yang
dipekerjakan pada berbagai lembaga pengembangan usaha swadaya.
3. Fasilitas menyangkut pelayanan auditing dan konsultasi maupun bantuan
manajemen
4. Perlakuan yang sama atau yang bersifat preferensi
5. Keringanan pembebasan pajak
6. Bantuan-bantuan keuangan dalam bentuk kredit, subsidi, dan donasi untuk
kasus-kasus tertentu
7. Peraturan-peraturan antitrust
8. Struktur-stuktur lembaga-lembaga pengembangan swadaya.
2.2.6 PERTIKAIAN KONSEPSI
Mereka yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyekproyek pembangunan di Negara yang sedang berkembang menghadapi tugas yang
sulit untuk menciptakan keserasian antara dua tujuan yang satu sama lain
bertentangan :
1. Disatu pihak, proyek-proyek pembangunan harus dapat mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang cepat.
2. Dilain pihak, proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memberikan dampak
positif terhadap pola pengembangan suatu struktur sosial yang lebih baik.

2.3 SEBAB-SEBAB KEGAGALAN ORGANISASI KOPERASI
Kebijaksanaan pada dasarnya beranggapan bahwa, jika persyaratan –
persyaratan minimum itu tidak dapat dipenuhi, maka kekurangan itu selama
jangka waktu tertentu dapat diganti dengan bantuan-bantuan pemerintah,sbb :
1. Prakarsa untuk membentuk koperasi diganti dengan aktivitas-aktivitas dri
pegawai dinas pengembangan koperasi
2. Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap modal koperasi diganti
dengan donasi-donasi pemerintah atau pinjaman-pinjaman lunak.
3. Keterampilan manajemen untuk untuk menjalankan perusahaan koperasi
diganti oleh pegawai-pegawai pemerintah.
4. Efisiensi ekonomis perusahaan koperasi dalam hubungan dengan dan untuk
kepentingan anggota diciptakan secara semu melalui pemberian hak-hak
istimewa, seperti pengecualian pajak, monopoli untuk mengusahakan produkproduk tertentu, audit tanpa pembayaran imbalan jasa dan sebagainya
5. Setelah jangka waktu tretentu diharapkan, bahwa koperasi-koperasi yang
didukung dengan bantuan pemerintah itu dapat merubah dirinya sendiri
melalui suatu proses yang berlangsung secara otomatis menjadi organisasiorganisasi yang benar-benar dapat berdiri sendiri.

2.4 PERSYARATAN

PERSYARATAN

YANG

DIPERLUKAN

BAGI

PERTUMBUHAN KOPERASI
Secara

sistematis

persyaratan-persyaratan

yang

diperlukan

bagi

pertumbuhan koperasi, yaitu:
1.

Hanya menunjang kegiatan-kegiatan koperasi yang berkaitan langsung
dengan kepentingan-kepentingan para anggota

2.

Mendorong para anggota untuk berperan serta dalam pemilihan pengurus,
pengawas dan dalam pengambiln putusan.

3.

Membiarkan suatu tingkat otonomi tertentu kepada koperasi-koperasi itu
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga kegiatan-kegiatan
ekonominya selalu dapat disesuaikan dengankepentingan-kepentingan
ekonomi para anggotanya.
2.5 KOPERASI

KOPERASI

KESEJAHTERAAN

YANG

DAPAT

MENIMBULKAN MASALAH
a.

Menimbulkan beban yang berat bagi pemerintah

b.

Tidak dikelola sebagaimana layaknya suatu organisasi ekonomi, tetapi lebih
menyerupai suatu lembaga administrasi

c.

Menampung

semua

orang

yang

membutuhkan

bantuan

tanpa

memperhatikan keinginan dan kemampuan mereka untuk bekerja sama
demi suatu tujuan yang sama
d.

Tidak merubah dirinya menjadi organisasi-organisasi swadaya sebagaimana
diharapkan

2.6 SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH
SECARA EFEKTIF
Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan keuangan
pemerintah dapat diberikan secara efektif, apabila seluruh bantuan dititikberatkan
pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan menciptakan persyaratan-persyaratan bagi
pertumbuhan ekonomi.
Pengurangan Pengaruh Pemerintah Terhadap Koperasi yang Disponsori
Pemerintah
Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan dan dukungan
koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu konsepsi yang konsisten secara
teoritis dan memenuhi syarat kelayakan dalam praktek. Dengan demikian,
sekurang-kurangnya akan terdiri atas tiga tahap de-ofisialisasi (pengurangan
pengaruh pemerintah), yaitu sbb:
a.

Tahap I

Mendukung perintisan organisasi koperasi. Prioritas dalam tahap ini unntuk
merintis berdirinya koperasi dan perusahaan koperasi yang menurut ukuran,
struktur dan kemampuan manajemennya cukup mampu untuk memajukan para
anggotanya secara efisien fengan menawarkan barang/jasa yang dibutuhkan untuk
memenuhi kepentingan dan tujuannya. Diharapkan bahwa hal ini dapat
ditingkatkan dalam jangka panjang oleh organisasi koperasi yang otonom.
b.

Tahap II

Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan
teknis, manajerial dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi
pemerintah dan dikendalikan oleh Negara. Tujuan utamanya adalah untuk
mendukung perkembangan sendiri koperasi kea rah tahap kemandirian dan
otonomi , artinya bantuan langsung, bimbingan dan pengawasan atau
pengendalian harus dikurangi.
c.

Tahap III

Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri yang otonom.
Setelah tahap-tahap swadaya dan otonom berhasil, koperasi-koperasi yang semula
disponsori Negara dapat meneruskan perkembangannya sebagai organisasi
koperasi sekunder dan tertier. Perkembangan selanjutnya dapat ditingkatkan
secara tidak langsung melalui kondisi pokok yang sebenarnya diciptakan melalui
penggabungan yang tepat berbagia instrument kebijakan yang berorientasi pada
organisasi koperasi.

2.7 PEMUSATAN

PERHATIAN

PADA

PERKEMBANGAN

PRAKOPERASI
Persysaratan-persyaratan bagi terbantuknya dan pertumbuhan koperasi, yaitu sbb:
1. Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan
ekonomi dan sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya.
2. Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi
sebagai suatu sarana yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan
bersama.
3. Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat
diwujudkan bagi kemanfaatan mereka.
4. Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk
mencapai tujuan-tujuannya.
5. Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi.
6. Mereka

cukup

termotivasi

dan mampu untuk

berpartisipasi

dalam

pembentukan suatu perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu
memberikan kontribusinya yang bersifat pribadi dan keuangan yang
dibutuhkan untuk maksud tersebut.
7. Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang
menghalangi suatu organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat
dikatakan sebagai suatu inovasi terhadap lingkungan setempat.
Usaha-usaha secara langsung untuk membantu pengambangan koperasi
dari bawah harus dilakukan dengan menyediakan landasan perundang-undangan
dan mekanisme administrasi yang sesuai dengan usaha untuk menunjang
perkembangan prakoperasi.
Sesuai dengan kebijakan ini sebaliknya pemerintah memusatkan perhatiannya
pada usaha-usaha yang membantu mempersiapkan landasan bagi pengembangan
koperasi dan menciptakan suatu iklim di mana koperasi dapat tumbuh atas
kekueatannya sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kedudukkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi nasional
diarahkan pada berbagai tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum.
Peranan Koperasi dalam perekonomian nasional adalah sebagai berikut :
1.

Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya
dan masyarakat umumnya.

2.

Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun
masyarakat

3.

Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

4.

Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.

5.

Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.

6.

Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat umumnya.

7.

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

3.2 SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://gustyrandaa.blogspot.com/2012/01/peranan-koperasi-dalampembangunan.html
2. http://luluwahyuni.blogspot.com/2010/12/peranan-koperasi-dalampembangunan.html
3. http://matakuliahekonomi.wordpress.com/tag/aspek-aspek-pokokkoperasi-dan-sistem-ekonomi/
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul
“PERANAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Untuk itu kami berharap agar pembaca dapat memakluminya tentang segala
kekurangan yang ada dalam Makalah ini. Dan kami tidak lupa mengucapkan

Atas segala kekurangan dalam penyusunan Makalah ini, kami sangat
mengharapkan kritikan, saran, dan pengarahan dari pembaca yang sifatnya
membangun demi perbaikan. Semoga bermanfaat.

Raha, 30 November 2013

Penulis
TUGAS KARYA ILMIAH

PERANAN
TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN

DISUSUN
OLEH:
MEGA OVELIA ODE
KELAS X TKJ-A

SMK NEGERI 1 RAHA
2013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................ .......................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.

peranan koperasi dalam pembangunan sosial & ekonomi......................

4

B.

dampak koperasi terhadap proses pembangunan sosial ekonomi............

8

C.

sebab-sebab kegagalan organisasi koperasi........................................... 13

D.

persyaratan persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi.....14

E.

koperasi koperasi kesejahteraan yang dapat menimbulkan masalah.......15

F.

sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif.........15

G.

pemusatan perhatian pada perkembangan prakoperasi..........................17

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................19
B. Saran.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

More Related Content

What's hot

Koperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaKoperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaAgustria Pertiwi
 
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPENYULUH PERIKANAN
 
Makalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaMakalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaReyy193
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiDesy Utami
 
TUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASI
TUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASITUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASI
TUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASIDUTAWAHYULESTARI
 
Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasircrash
 
Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)
Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)
Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesiaSentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesiaMia Mancani
 
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiPeran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiRully Indrawan
 
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASIPENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASItri wulandari
 

What's hot (14)

Koperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaKoperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesia
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
 
Makalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaMakalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesia
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Koperasi pp
Koperasi ppKoperasi pp
Koperasi pp
 
TUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASI
TUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASITUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASI
TUJUAN DAN FUNGSI DARI KOPERASI
 
Denisah
DenisahDenisah
Denisah
 
Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasi
 
Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)
Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)
Bab 08 Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian (Kls XI)
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesiaSentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
 
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiPeran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
 
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASIPENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
 

Viewers also liked (14)

Img
ImgImg
Img
 
ROHDE & SCHWARZ
ROHDE & SCHWARZROHDE & SCHWARZ
ROHDE & SCHWARZ
 
Cherokee story
Cherokee storyCherokee story
Cherokee story
 
Quizophilia 3.0 : Round Zero Genesis
Quizophilia 3.0 : Round Zero GenesisQuizophilia 3.0 : Round Zero Genesis
Quizophilia 3.0 : Round Zero Genesis
 
Claves
ClavesClaves
Claves
 
Would you buy it?
Would you buy it?Would you buy it?
Would you buy it?
 
Sejarah perkembangan jaringan wlan yuliani
Sejarah perkembangan jaringan wlan yulianiSejarah perkembangan jaringan wlan yuliani
Sejarah perkembangan jaringan wlan yuliani
 
CV Aldo
CV AldoCV Aldo
CV Aldo
 
Corporate Presentation - January 2016
Corporate Presentation - January 2016Corporate Presentation - January 2016
Corporate Presentation - January 2016
 
Perkem
PerkemPerkem
Perkem
 
Aplikasi perkantoran arni
Aplikasi perkantoran arniAplikasi perkantoran arni
Aplikasi perkantoran arni
 
Membran sel AKPER PEMKAB MUNA
Membran sel AKPER PEMKAB MUNA Membran sel AKPER PEMKAB MUNA
Membran sel AKPER PEMKAB MUNA
 
W&s_Vinaresearch_Report softdrink using habit_2013
W&s_Vinaresearch_Report softdrink using habit_2013W&s_Vinaresearch_Report softdrink using habit_2013
W&s_Vinaresearch_Report softdrink using habit_2013
 
Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA
Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA
Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA
 

Similar to Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode

PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxPERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxakunnew4
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasistenley
 
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesiaSentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesiaMia Mancani
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomievhafenty
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiadamfirdaus46
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiyuni bakti maria batubara
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 

Similar to Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode (20)

Softskill koperasi
Softskill koperasiSoftskill koperasi
Softskill koperasi
 
Ppt makalah softskill
Ppt makalah softskillPpt makalah softskill
Ppt makalah softskill
 
Ppt Ekonomi Koperasi
Ppt Ekonomi KoperasiPpt Ekonomi Koperasi
Ppt Ekonomi Koperasi
 
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptxPERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
PERANAN KOPERASI DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN.pptx
 
Softkil
SoftkilSoftkil
Softkil
 
Nurika
NurikaNurika
Nurika
 
koperasi indonesia
koperasi indonesiakoperasi indonesia
koperasi indonesia
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesiaSentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
Sentuhan ekonomi koperasi untuk kemajuan perekonomian di indonesia
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
 
Mentahan
MentahanMentahan
Mentahan
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Koperasi pada dasarnya adalah pembentukan badan usaha yang bertujuan untuk menggalang kerja sama di antara orang-orang yan mempunyai keterbatasan ekonomi guna mencapai tujuan bersama. Pembentukan badan usaha koperasi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi para anggota, baik yang bersifat individual maupun kelompok. Namun dalam perkembangannya, koperasi yang salah satu lembaga ekonomi harus siap mencari untung dan bukannya sekedar mengejar sisa hasil usaha (SHU) setia berperan dalam perekonomian nasional. Perekonomian nasional mempunyai tujuan utamanya yaitu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, tanpa perekonomian nasional yang kuat dan memihak rakyat maka mustahil cita-cita tersebut akan tercapai. Kuncinya harus ada strategi ekonomi makro-mikro yang ramah pada pasar tetapi juga ada keberpihakan pada sektor ekonomi rakyat. Ekonomi makromikro tidak bisa dipisahkan dan dianggap berdiri sendiri, sebaliknya keduanya harus seimbang dan saling meneguhkan. Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia ditunjukkan melalui lambang koperasi.
  • 2. Lambang koperasi mempunyai arti berikut: 1. Rantai memgambarkan persahabatan dan persatuan dalam koperasi 2. Lima gigi roda menggambarkan usaha koperasi yang dilakukan secara terus menerus 3. Padi dan kapas menggambarkan kemakmuran dan kesejahterhan rakyat yang akan dicapai koperasi. 4. Timbangan menggambarkan keadilan social sebagai salahn satu dasar bagi koperasi. 5. Bintang dan perisai menggambarkan Pancasila sebagai landasan idiil koperasi. 6. Pohon beringin menggambarkan lambang kemasyarakatan serta melambangkan koperasi yang kokoh dan beraakar. 7. Koperasi Indonesia menggambarkan lambang koperasi yang menunjukkan kepribadian rakyat Indonesia. 8. Warna merah putih menggambarkan sifat nasional koperasi. 1.2 RUMUSAN MASALAH Seperti yang telah diuraikan pada pendahuluan, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial & Ekonomi. 2. Dampak Koperasi terhadap proses Pembangunan Sosial Ekonomi. 3. Koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional. 4. Konsepsi pengembangan koperasi. 5. Kebijakan pokok pemeritah.
  • 3. 6. Pertikaian konsepsi. 7. Sebab-sebab kegagalan organiasai koperasi. 8. Persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi. 9. Koperasi kesejahteraan yang dapat menimbulkan masalah. 10. Sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif. 1.3 TUJUAN PENULISAN Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tujuan dan masalah yang ada pada rumusan masalah. 1. Mengetahui peranan koperasi dalam pembangunan sosial & ekonomi. 2. Mengetahui dampak koperasi terhadap proses pembangunan sosial ekonomi. 3. Mengetahui koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional. 4. Mengetahui konsepsi pengembangan koperasi. 5. Mengetahui kebijakan pokok pemerintah. 6. Mengetahui pertikaian konsepsi. 7. Mengetahui sebab kegagalan organisasi koperasi. 8. Mengetahui persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi. 9. Mengetahui koperasi kesejahteraan yang dapat menimbulakan masalah. 10. Mengetahui sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL & EKONOMI Koperasi adalah institusi atau lembaga atau organisasi yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu. Koperasi sangat berperan dalam pembangunan nasional diberbagai bidang, terutama bidang ekonomi dan bidang-bidang lainnya, Berikut adalah ulasannya. Kedudukkan koperasi sebagai salah satu sector ekonomi nasional diarahkan pada berbagai tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum. Peranan Koperasi dalam perekonomian nasional adalah sebagai berikut : 1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan masyarakat umumnya 2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat 3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan 4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat 5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis 6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya 7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
  • 5. 2.1.1 Bidang Ekonomi Peranan koperasi sangat terasa dalam pembangunan nasional dibidang ekonomi karena koperasi banyak berperan dalam hal tersebut, diantaranya: 1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya. 2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat. 3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan. 4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat. 5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis. 6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya. 7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. 8. Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi 9. Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang
  • 6. 2.1.2 Bidang Sosial Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena pada dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela. Peranan koperasi dibidang ini diantaranya: 1. Menjadi pendorong bagi para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik. 2. Membantu terciptanyanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis serta melindungi hak dan kewajiban semua orang. 3. Membantu terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai. 2.1.3 Ekonomi Sosial Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang secara sosial ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan sosial. 2.1.4 Bidang Pendidikan Koperasi juga berperan di bidang pendidikan karena didalam koperasi ini terdapat ilmu-ilmu atau nilai-nilai yang seharusnya diajarkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah. Maka seharusnya ilmu koperasi menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah.
  • 7. Dengan begitu para siswa akan mendapat ilmu-ilmu dari koperasi diantaranya bagaimana bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi yang nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam pengka melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan koperasi yang diawasi Negara: 1. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan. 2. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampakdampak yang berkaitan dengan pembangunan 3. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.
  • 8. 2.2 DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI 2.2.1 Dampak Mikro dari suatu Koperasi Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat : 1. Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar. 2. Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungan organisasi koperasi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka.
  • 9. 2.2.2 Dampak Makro dari Organisasi Koperasi Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang : 1. Politik Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “politik”, sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis. 2. Sosial Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “social budaya”. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya. 3. Ekonomi Sosial Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang secara social ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social. 4. Ekonomi Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi : 1. Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
  • 10. 2. Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah. 3. Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan. 4. Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia” melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota. 5. Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat. 6. Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa. 2.2.3 KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah yang diawasi Negara: A. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara
  • 11. administrasi untuk melaksanakan tugas khusus dan kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan. B. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampakdampak yang berkaitan dengan pembangunan. C. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan. 2.2.4 KONSEPSI PENGEMBANGAN KOPERASI Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari organisasi-organisasi koperasi terdiri atas: 1. Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya Negara-negara yang bersangkutan. 2. Menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi.
  • 12. 2.2.5 KEBIJAKAN KEBIJAKAN POKOK PEMERINTAH Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat instrumental bagi terciptanya berbagai kondisi pokok yang sesuai bagi pertumbuhan bertahap organisasi-organisasi swadaya koperasi secara singkat diuraikan sbb : 1. Peraturan-peraturan resmi dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang memadai bagi perintisan dan pengembangan sendiri organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi. 2. Fasilitas-fasilitas berupa informasi, pendidikan dan latihan bagi calon anggota, pengurus, manajemen organisasi-organisasi swadaya koperasi, juga untuk orang-orang yang bertindak sebagai promoter-promotor usaha swadaya, yang dipekerjakan pada berbagai lembaga pengembangan usaha swadaya. 3. Fasilitas menyangkut pelayanan auditing dan konsultasi maupun bantuan manajemen 4. Perlakuan yang sama atau yang bersifat preferensi 5. Keringanan pembebasan pajak 6. Bantuan-bantuan keuangan dalam bentuk kredit, subsidi, dan donasi untuk kasus-kasus tertentu 7. Peraturan-peraturan antitrust 8. Struktur-stuktur lembaga-lembaga pengembangan swadaya.
  • 13. 2.2.6 PERTIKAIAN KONSEPSI Mereka yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyekproyek pembangunan di Negara yang sedang berkembang menghadapi tugas yang sulit untuk menciptakan keserasian antara dua tujuan yang satu sama lain bertentangan : 1. Disatu pihak, proyek-proyek pembangunan harus dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. 2. Dilain pihak, proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pola pengembangan suatu struktur sosial yang lebih baik. 2.3 SEBAB-SEBAB KEGAGALAN ORGANISASI KOPERASI Kebijaksanaan pada dasarnya beranggapan bahwa, jika persyaratan – persyaratan minimum itu tidak dapat dipenuhi, maka kekurangan itu selama jangka waktu tertentu dapat diganti dengan bantuan-bantuan pemerintah,sbb : 1. Prakarsa untuk membentuk koperasi diganti dengan aktivitas-aktivitas dri pegawai dinas pengembangan koperasi 2. Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap modal koperasi diganti dengan donasi-donasi pemerintah atau pinjaman-pinjaman lunak. 3. Keterampilan manajemen untuk untuk menjalankan perusahaan koperasi diganti oleh pegawai-pegawai pemerintah. 4. Efisiensi ekonomis perusahaan koperasi dalam hubungan dengan dan untuk kepentingan anggota diciptakan secara semu melalui pemberian hak-hak
  • 14. istimewa, seperti pengecualian pajak, monopoli untuk mengusahakan produkproduk tertentu, audit tanpa pembayaran imbalan jasa dan sebagainya 5. Setelah jangka waktu tretentu diharapkan, bahwa koperasi-koperasi yang didukung dengan bantuan pemerintah itu dapat merubah dirinya sendiri melalui suatu proses yang berlangsung secara otomatis menjadi organisasiorganisasi yang benar-benar dapat berdiri sendiri. 2.4 PERSYARATAN PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN BAGI PERTUMBUHAN KOPERASI Secara sistematis persyaratan-persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi, yaitu: 1. Hanya menunjang kegiatan-kegiatan koperasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan-kepentingan para anggota 2. Mendorong para anggota untuk berperan serta dalam pemilihan pengurus, pengawas dan dalam pengambiln putusan. 3. Membiarkan suatu tingkat otonomi tertentu kepada koperasi-koperasi itu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga kegiatan-kegiatan ekonominya selalu dapat disesuaikan dengankepentingan-kepentingan ekonomi para anggotanya.
  • 15. 2.5 KOPERASI KOPERASI KESEJAHTERAAN YANG DAPAT MENIMBULKAN MASALAH a. Menimbulkan beban yang berat bagi pemerintah b. Tidak dikelola sebagaimana layaknya suatu organisasi ekonomi, tetapi lebih menyerupai suatu lembaga administrasi c. Menampung semua orang yang membutuhkan bantuan tanpa memperhatikan keinginan dan kemampuan mereka untuk bekerja sama demi suatu tujuan yang sama d. Tidak merubah dirinya menjadi organisasi-organisasi swadaya sebagaimana diharapkan 2.6 SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH SECARA EFEKTIF Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan keuangan pemerintah dapat diberikan secara efektif, apabila seluruh bantuan dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan menciptakan persyaratan-persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi. Pengurangan Pengaruh Pemerintah Terhadap Koperasi yang Disponsori Pemerintah Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan dan dukungan koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu konsepsi yang konsisten secara teoritis dan memenuhi syarat kelayakan dalam praktek. Dengan demikian,
  • 16. sekurang-kurangnya akan terdiri atas tiga tahap de-ofisialisasi (pengurangan pengaruh pemerintah), yaitu sbb: a. Tahap I Mendukung perintisan organisasi koperasi. Prioritas dalam tahap ini unntuk merintis berdirinya koperasi dan perusahaan koperasi yang menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya cukup mampu untuk memajukan para anggotanya secara efisien fengan menawarkan barang/jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan dan tujuannya. Diharapkan bahwa hal ini dapat ditingkatkan dalam jangka panjang oleh organisasi koperasi yang otonom. b. Tahap II Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, manajerial dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi pemerintah dan dikendalikan oleh Negara. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung perkembangan sendiri koperasi kea rah tahap kemandirian dan otonomi , artinya bantuan langsung, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian harus dikurangi. c. Tahap III Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri yang otonom. Setelah tahap-tahap swadaya dan otonom berhasil, koperasi-koperasi yang semula disponsori Negara dapat meneruskan perkembangannya sebagai organisasi koperasi sekunder dan tertier. Perkembangan selanjutnya dapat ditingkatkan secara tidak langsung melalui kondisi pokok yang sebenarnya diciptakan melalui
  • 17. penggabungan yang tepat berbagia instrument kebijakan yang berorientasi pada organisasi koperasi. 2.7 PEMUSATAN PERHATIAN PADA PERKEMBANGAN PRAKOPERASI Persysaratan-persyaratan bagi terbantuknya dan pertumbuhan koperasi, yaitu sbb: 1. Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan ekonomi dan sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya. 2. Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai suatu sarana yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama. 3. Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat diwujudkan bagi kemanfaatan mereka. 4. Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk mencapai tujuan-tujuannya. 5. Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi. 6. Mereka cukup termotivasi dan mampu untuk berpartisipasi dalam pembentukan suatu perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu memberikan kontribusinya yang bersifat pribadi dan keuangan yang dibutuhkan untuk maksud tersebut. 7. Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang menghalangi suatu organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat dikatakan sebagai suatu inovasi terhadap lingkungan setempat.
  • 18. Usaha-usaha secara langsung untuk membantu pengambangan koperasi dari bawah harus dilakukan dengan menyediakan landasan perundang-undangan dan mekanisme administrasi yang sesuai dengan usaha untuk menunjang perkembangan prakoperasi. Sesuai dengan kebijakan ini sebaliknya pemerintah memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha yang membantu mempersiapkan landasan bagi pengembangan koperasi dan menciptakan suatu iklim di mana koperasi dapat tumbuh atas kekueatannya sendiri.
  • 19. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Kedudukkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi nasional diarahkan pada berbagai tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum. Peranan Koperasi dalam perekonomian nasional adalah sebagai berikut : 1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan masyarakat umumnya. 2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat 3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan. 4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat. 5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis. 6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya. 7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. 3.2 SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA 1. http://gustyrandaa.blogspot.com/2012/01/peranan-koperasi-dalampembangunan.html 2. http://luluwahyuni.blogspot.com/2010/12/peranan-koperasi-dalampembangunan.html 3. http://matakuliahekonomi.wordpress.com/tag/aspek-aspek-pokokkoperasi-dan-sistem-ekonomi/ 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
  • 21. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “PERANAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN”. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Untuk itu kami berharap agar pembaca dapat memakluminya tentang segala kekurangan yang ada dalam Makalah ini. Dan kami tidak lupa mengucapkan Atas segala kekurangan dalam penyusunan Makalah ini, kami sangat mengharapkan kritikan, saran, dan pengarahan dari pembaca yang sifatnya membangun demi perbaikan. Semoga bermanfaat. Raha, 30 November 2013 Penulis
  • 22. TUGAS KARYA ILMIAH PERANAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN DISUSUN OLEH: MEGA OVELIA ODE KELAS X TKJ-A SMK NEGERI 1 RAHA 2013
  • 23. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ i DAFTAR ISI................................................ .......................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Tujuan................................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. peranan koperasi dalam pembangunan sosial & ekonomi...................... 4 B. dampak koperasi terhadap proses pembangunan sosial ekonomi............ 8 C. sebab-sebab kegagalan organisasi koperasi........................................... 13 D. persyaratan persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi.....14 E. koperasi koperasi kesejahteraan yang dapat menimbulkan masalah.......15 F. sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif.........15 G. pemusatan perhatian pada perkembangan prakoperasi..........................17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................................19 B. Saran.................................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20