SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Metodologi Penelitian Kuantitatif
yang dibina oleh Bapak Dr. Parno, M.Si
oleh:
Kelompok 3
Anggraining Widiningtyas NIM 180321864526
Tsania Nur Diyana NIM 180321864529
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PASCASARJANA
PENDIDIKAN FISIKA
OKTOBER 2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat,
serta keridhoan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Validitas dan Reliabilitas”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Rosulullah Muhammad SAW, sang revolusioner hebat yang mampu
mengubah zaman dari zaman biadab menuju zaman beradab yaitu dengan agama
Islam.
Makalah ini hadir untuk memenuhi tugas mata kuliah kuliah “metode
penelitian kualitatif” yang di ampu oleh bapak Dr. Parno, M.Si. Kami menyadari
bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Karenanya, kritik dan saran konstruktif
sangat penulis harapkan. Penulis meyakini bahwa kata final tidak dikenal dalam
kamus keilmuan.
Malang, 2 Oktober 2018
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Validitas...................................................................................3
B. Jenis-jenis Validitas...................................................................................6
C. Pengertian Reliabilitas..............................................................................8
D. Jenis-jenis Reliabilitas...............................................................................6
E. Teknik Validasi dan Mencari Reliabilitas Instrumen.................................6
BAB IV PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam penelitian pendidikan khususnya penelitian kuantitatif dikenal
dengan nama variabel, misalnya variabel laten, variabel manifes dan sebagainya.
Variabel inilah yang pada umumnya ingin diketahui karakteristik yang
dimilikinya, misalnya rata-rata, median, modus, standar deviasi dan lain-lain.
Untuk mengukur suatu variabel diperlukan alat ukur yang biasa disebut
instrumen.
Djaali (2000: 9) menyatakan bahwa secara umum yang dimaksud dengan
instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka
dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Selanjutnya dinyatakan bahwa pada
dasarnya instrumen dapat dibagi menjadi dua macam, yakni tes dan non-tes. Yang
termasuk kelompok tes, misalnya tes prestasi belajar, tes inteligensi, tes bakat;
sedangkan yang termasuk non-tes misalnya pedoman wawancara, angket atau
kuesioner, lembar observasi, daftar cocok (check list), skala sikap, skala penilaian,
dan sebagainya. Dalam hal pengukuran, Weitzenhoffer (dalam Nur, 1987: 1)
menyatakan bahwa pengukuran sebagai suatu operasi yang dilakukan terhadap
alam fisik oleh pengamat. Misalnya, ingin mengukur hasil belajar, intelegensi,
sikap, motivasi berprestasi, dan sebagainya. Sekarang muncul suatu pertanyaan,
yaitu apakah suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak dan
seharusnya diukur serta sejauh mana alat ukur tersebut dapat diandalkan dan
berguna, sebenarnya menunjuk pada dua hal yang pokok, yaitu validitas dan
reliabilitas.
Nurkancana (1992: 141) menyatakan bahwa suatu alat pengukur dapat
dikatakan alat pengukur yang valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur
apa yang hendak diukur secara tepat. Dalam hal validitas dan reliabilitas, tentunya
dipengaruhi oleh (1) instrumen, (2) subjek yang diukur, dan (3) petugas yang
1
melakukan pengukuran. Dalam hal pengukuran, khususnya dalam pendidikan
tentunya yang terpenting adalah informasi hasil ukur yang benar. Sebab dengan
hasil ukur yang tidak atau kurang tepat maka akan memberikan informasi yang
tidak benar, sehingga kesimpulan yang diambil juga tidak benar.
Steven (dalam Nur, 1987: 1) menyatakan bahwa pengukuran adalah
pemberian angka atas objek atau kejadian sesuai dengan aturan. Dengan
menitikberatkan pada alat ukurnya, maka dalam hal ini yang akan dibahas
instrumen tes.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari validitas instrumen pengukuran data?
2. Apa saja jenis-jenis validitas instrumen pengukuran data?
3. Apa pengertian dari reliabilitas instrumen pengukuran data?
4. Apa saja jenis-jenis reliabilitas instrumen pengukuran data?
5. Bagaimana teknik validasi dan mencari reliabilitas instrumen?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari validitas instrumen pengukuran data.
2. Menjelaskan saja jenis-jenis validitas instrumen pengukuran data.
3. Menjelaskan pengertian dari reliabilitas instrumen pengukuran data.
4. Menjelaskan saja jenis-jenis reliabilitas instrumen pengukuran data.
5. Menjelaskan teknik validasi dan mencari reliabilitas instrument.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat tiga syarat instrumen penelitian yang baik digunakan untuk
mengontrol dan mengukur variabel, yakni
1. Akurasi (accuracy) instrumen yang berkaitan dengan validitas instrumen,
apakah instrumen benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.
2. Presisi (precision) instrumen yang berkaitan dengan reliabilitas instrumen
yakni kemampuan memberikan kestabilan ketika dilakukan pengulangan
pengukuran
3. Kepekaan (sencitivity), digunakan untuk mendeteksi perubahan dimana
dibutuhka instrumen yang makin lebih peka untuk mendeteksi perubahan
yang makin kecil (Santoso, 2005).
A. PENGERTIAN VALIDITAS
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Validitas adalah
kunci penting untuk penelitian yang efektif. Jika sebuah penelitian tidak valid,
maka tidak ada gunanya. Oleh karena itu, validitas merupakan persyaratan untuk
penelitian kuantitatif dan kualitatif (Cohen, 2007).
4
Sebagai contoh, dalam validitas data kualitatif dapat diatasi melalui
kejujuran, kedalaman, kekayaan dan ruang lingkup data yang didapat, responden
mendekati sejauh mana triangulasi dan ketidaktergantungan atau objektivitas
peneliti (Winter 2000). Dalam validitas data kuantitatif dapat diperbaiki melalui
pengambilan sampel yang hati-hati, instrumentasi yang tepat dan penggunaan
statistik yang tepat dari data. Tidak mungkin penelitian menjadi valid 100 % dan
itu adalah optimisme kesempurnaan. Penelitian kuantitatif memiliki ukuran
standar kesalahan yang dibangun dan yang harus diakui. Dalam data kualitatif,
subjektivitas responden, pendapat, sikap, dan perspektif bersama-sama
berkontribusi pada tingkat bias. Validitas, kemudian, harus dilihat sebagai derajad
permasalahan dan bukan sebagai kondisi mutlak (Gronlund 1981).
Maxwell (1992) berpendapat untuk lima jenis validitas dalam metode
kualitatif yang mengeksplorasi gagasannya tentang 'pemahaman':
1. Validitas deskriptif (keakuratan faktual dari akun, bahwa itu tidak dibuat,
selektif atau terdistorsi): dalam hal ini validitas memasukkan keandalan; ini
mirip dengan gagasan Blumenfeld-Jones (1995) tentang 'kebenaran' dalam
penelitian apa yang sebenarnya terjadi (secara objektif faktual).
2. Validitas interpretatif (kemampuan penelitian untuk menangkap makna,
interpretasi, istilah, maksud bahwa situasi dan peristiwa, yaitu data, memiliki
untuk peserta / subyek sendiri, dalam istilah mereka): itu mirip dengan
Blumenfeld Jones (1995) 'kesetiaan' apa artinya bagi orang atau kelompok
yang diteliti (secara subyektif berarti); validitas interpretatif tidak memiliki
mitra yang jelas dalam metodologi eksperimental / positivis.
3. Validitas teoritis (konstruksi teoritis yang dibawa oleh peneliti ke dalam
penelitian, termasuk penelitian): teori di sini dianggap sebagai penjelasan.
Validitas teoritis adalah sejauh mana penelitian menjelaskan fenomena;
dalam hal ini adalah serupa dengan membangun validitas (dibahas di bawah);
dalam validitas teoritis konstruk adalah semua peserta.
4. Validitas evaluatif (penerapan evaluatif, penilaian terhadap apa yang sedang
diteliti, daripada kerangka deskriptif, penjelasan atau interpretatif). Jelas ini
beresonansi dengan perspektif teoritis kritis, karena agenda evaluatif peneliti
sendiri mungkin mengganggu.
5
Kemampuan generalisasi (pandangan bahwa teori yang dihasilkan mungkin
berguna dalam memahami situasi serupa lainnya): generalisasi di sini mengacu
pada generalisasi dalam kelompok atau komunitas tertentu, situasi atau keadaan
secara sah dan di luar untuk komunitas luar tertentu, situasi atau keadaan
(validitas eksternal); validitas internal memiliki signifikansi yang lebih besar di
sini daripada validitas eksternal.
B. JENIS-JENIS VALIDITAS
Metode kualitatif dan kuantitatif yang dapat mengatasi validitas internal
dan eksternal.
1. Validitas internal
Validitas internal bertujuan untuk menunjukkan bahwa penjelasan
tentang peristiwa, masalah atau serangkaian data yang diberikan oleh suatu
penelitian benar-benar dapat dipertahankan oleh data tersebut. Dalam
beberapa hal, ini menyangkut akurasi, yang dapat diterapkan pada penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian harus menggambarkan secara akurat
fenomena yang sedang diteliti (Cohen, 2007). Validitas internal berkaitan
dengan kriteria yang berasal dari dalam suatu instrumen penelitian, seperti
tampilan instrumen, isi dan juga kemampuan instrumen dalam mengukur.
Validitas internal disebut juga dengan Validitas Rasional, yang berarti
validitas untuk sebuah instrumen penelitian menunjuk pada kondisi yang
memenuhi syarat valid berdasarkan pada hasil penalaran atau rasionalitas.
Instrumen dikatakan mempunyai validitas internal bila instrumen tersebut
kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan apa
yanga diukur. Validitas internal dibagi menjadi dua, yaitu validitas isi
(Content Validity) dan Validitas Konstruk (Construct Validity).
a. Validitas isi
Untuk menunjukkan bentuk validitas instrumen harus menunjukkan
bahwa itu cukup dan komprehensif yang mencakup domain atau item yang
dimaksudkan secara keseluruhan dalam penelitian. Ini tidak mungkin bahwa
setiap masalah dapat diatasi secara keseluruhan karena waktu yang tersedia
atau motivasi responden untuk menyelesaikan. Untuk mendemonstrasikan
6
validitas ini, instrumen harus menunjukkan bahwa secara adil dan
komprehensif mencakup domain atau item yang dimaksudkan untuk
mencakup secara keseluruhan. Kecil kemungkinan bahwa setiap masalah
akan dapat ditangani secara keseluruhan hanya karena waktu yang tersedia
atau motivasi responden untuk menyelesaikan (Cohen, 2007). Atau dapat
dikatakan bahwa validitas ini adalah elemen dari isu utama yang akan
dibahas dalam penelitian ini dan representasi yang adil dari isu yang lebih
luas yang sedang diteliti. Pengambilan sampel yang cermat diperlukan
untuk memastikan keterwakilan data.
Validitas isi harus dimiliki oleh instrumen yang mengukur hasil belajar
yang biasanya berbentuk tes. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi bila
bisa mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi
pembelajarannya. Untuk menguji validitasnya dapat dilakukan dengan cara
membandingkan instrumen penelitian yang dibuat dengan materi pelajaran
yang telah dipelajari. Dalam mengembangkan instrumen tes dapat memakai
spesifikasi domain isi tes, yang menjelaskan isi secara rinci dengan
spesifikasi cakupan isi dan tipe butir soal. Validitas isi berkaitan dengan
pertanyaan sejauh mana butir tes mencakup keseluruhan indikator
kompetensi yang dikembangkan dan materi atau bahan yang ingin diukur.
b. Validitas Konstruk
Dalam jenis perjanjian validitas ini dicari bentuk konstruksi yang
dioperasionalkan, klarifikasi apa yang kita maksud saat kita menggunakan
konstruksi ini. Oleh karena itu dalam bentuk validitas ini artikulasi konstruk
itu penting apakah pemahaman peneliti tentang konstruksi ini sama dengan
yang diterima secara umum sebagai konstruksi (Cohen, 2007).
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen
penelitian mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar
penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari teori
yang dipakai dalam penelitian itu sendiri. Sehingga harus ada pembahasan
mengenai teori tentang variabel yang akan diukur yang menjadi dasar
penentuan konstruk suatu instrumen. Berdasarkan teori tentang variabel
7
tersebut baru kemudian dirumuskan konseptual dan definisi operasional,
yang selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.
Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas konstruk bila terdapat
keterkaitan antara butir instrumen dengan indikator, definisi operaional dan
konsep teori tentang variabel peneltian yang diukur. Untuk menguji
validitas konstruk bisa menggunakan pendapat para ahli (expert judgment).
Para ahli akan memberikan keputusan apakah instrumen tersebut bisa
dipakai tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total.
2. Validitas eksternal.
Validitas Eksternal (eksternal validity) dikenal juga validitas empiris
(empiricial validity). Pada validitas eksternal berdasarkan pada kriteria yang
ada dari luar instrumen yaitu berdasarkan pada fakta empiris atau pengalaman.
Validitas eksternal mengacu pada sejauh mana hasilnya dapat digeneralisasikan
ke populasi yang lebih luas (Cohen, 2007).
a. Validitas yang berhubungan dengan kriteria, dalam bentuk validitas ini
bertujuan untuk menghubungkan hasil instrumen tertentu satu kriteria
eksternal yang lain. Dalam jenis validitas ini ada dua bentuk utama:
validitas prediktif dan validitas konkuren.
1.Validitas prediktif dapat dicapai jika data yang diperoleh pada
pengambilan data pertama penelitian berkorelasi sangat tinggi dengan
data yang diperoleh di masa mendatang. Sebagai contoh, jika hasil
penelitian yang diambil oleh 16 tahun sangat berkorelasi dengan hasil
penelitian yang diperoleh oleh siswa yang sama ketika berusia 18, maka
kita mungkin ingin mengatakan bahwa ujian pertama menunjukkan
validitas prediktif yang kuat.
2. Validitas konkuren adalah variasi pada tema ini ditemukan dalam
pengertian validitas konkuren. Untuk menunjukkan bentuk validitas
data yang dikumpulkan dari penggunaan satu instrumen harus
berkorelasi tinggi dengan data yang dikumpulkan dari menggunakan
instrumen lain. Misalnya, diputuskan untuk penelitian kemampuan
pemecahan masalah siswa. Peneliti dapat mengamati siswa yang
8
mengerjakan suatu masalah, atau mungkin berbicara dengan siswa
tentang bagaimana dia menangani masalah, atau mungkin meminta
siswa untuk menuliskan bagaimana dia menangani masalah. Di sini
peneliti memiliki tiga instrumen pengumpulan data yang berbeda
observasi, wawancara dan dokumentasi masing-masing. Jika semua
hasil setuju bahwa, sesuai dengan kriteria yang diberikan untuk
kemampuan pemecahan masalah, siswa menunjukkan kemampuan
yang baik untuk memecahkan masalah, maka peneliti akan dapat
mengatakan dengan keyakinan yang lebih besar (validitas) bahwa siswa
itu baik pada pemecahan masalah daripada jika peneliti hanya
menggunakan satu instrumen (Cohen, 2007).
C. PENGERTIAN RELIABILITAS
Istilah reliabitas atau keandalan adalah konsep yang digunakan untuk
pengujian atau mengevaluasi penelitian kuantitatif, dan konsep ini paling sering
digunakan dalam semua jenis penelitian. Jika kita melihat ide pengujian atau
evaluasi sebagai cara mendapatkan informasi elisitasi maka yang paling penting
dari setiap studi kualitatif adalah mengevaluasi kualitasnya. Sebuah studi
kualitatif yang baik dapat membantu kita "memahami situasi yang
membingungkan" (Eisner, 1991). Menurut Sugiyono (2016, hlm. 168) bahwa
reliabilitas adalah hasil penelitian dimana terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda
1. Reliabilitas pada penelitian kuantitatif:
a. Reliabilitas sebagai Stabilitas
Dalam bentuk ini reliabilitas adalah ukuran konsistensi dari waktu ke
waktu dan di atas sampel yang serupa. Instrumen yang dapat diandalkan
untuk penelitian akan menghasilkan data serupa dari responden serupa dari
waktu ke waktu akan berarti bahwa jika sebuah tes dan kemudian tes ulang
dilakukan dalam rentang waktu yang tepat, maka hasil yang serupa akan
9
diperoleh. Selain stabilitas dari waktu ke waktu, Reliabilitas sebagai
stabilitas juga dapat stabilitas pada sampel yang sama.
b. Reliabilitas sebagai Persamaan
Dalam jenis Reliabilitas ini ada dua jenis utama. Reliabilitas dapat dicapai
terlebih dahulu dengan menggunakan bentuk ekuivalen (juga dikenal
sebagai bentuk alternatif) dari instrumen uji atau pengumpulan data. Jika
bentuk pengujian atau instrumen yang setara dirancang dan menghasilkan
hasil yang serupa, maka instrumen tersebut dapat dikatakan untuk
menunjukkan bentuk Reliabilitas ini. Kedua, reliabilitas sebagai ekuivalen
dapat dicapai melalui inter-rater reliability. Jika lebih dari satu peneliti
mengambil bagian dalam penelitian maka penilaian manusia dapat dilewati,
kesepakatan antara semua peneliti harus dicapai, dengan memastikan bahwa
setiap peneliti memasukkan data dengan cara yang sama.
c. Reliabilitas sebagai Konsistensi Internal
Uji reliabilitas memerlukan pengujian atau instrumen yang harus
dilakukan dua kali, menunjukkan konsistensi internal menuntut agar
instrumen atau tes dijalankan sekali hanya melalui metode separuh
setengah.
2. Reliabilitas pada penelitian kuantitatif:
Dalam reliabilitas penelitian kualitatif dapat dianggap sebagai kesesuaian
antara apa yang direkam oleh peneliti sebagai data dan apa yang sebenarnya
terjadi dalam setting alami yang sedang diteliti, yaitu tingkat akurasi dan
kelengkapan cakupan (Bogdan dan Biklen 1992: 48). Ini bukan untuk
memperjuangkan keseragaman; Dua peneliti yang sedang mempelajari satu
setting mungkin muncul dengan temuan yang sangat berbeda namun kedua
temuan mungkin bisa diandalkan. Memang Kvale (1996: 181)
mengemukakan bahwa, dalam mewawancarai, mungkin ada banyak
interpretasi data kualitatif yang berbeda karena ada periset.
10
D. JENIS-JENIS RELIABILITAS
Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur
reliabilitas, yaitu:
1. Relibilitas stabilitas.
Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap
orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas
ini menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan
prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang
berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur
skornya haruslah sama atau hampir sama.
2. Reliabilitas ekivalen.
Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis
ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang
dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-
batasan operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-
pengamat. Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada
waktu yang sama bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling
umum disebut teknik belah-tengah. Cara ini seringkali dipakai dalam
survai.Apabila satu rangkaian pertanyaan yang mengukur satu variable
dimasukkan dalam kuesioner, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi
dua bagian persis lewat cara tertentu. (Pengacakan atau pengubahan sering
digunakan untuk teknik belah tengah ini.) Hasil masing-masing bagian
pertanyaan diringkas ke dalam skor, lalu skor masing-masing bagian tersebiut
dibandingkan. Apabila dalam skor kemudian skor masing-masing bagian
tersebut dibandingkan. Apabila kedua skor itu relatif sama, dicapailah
reliabilitas belah tengah.
Reliabilitas ekivalen dapat juga diukur dengan menggunakan teknik
pengukuan yang berbeda. Kecemasan misalnya, telah diukur dengan laporan
pulsa. Skor-skor relatif dari satu indikator macam ini haruslah sesuai dengan
skor yang lain. Jadi bila seorang subyek nampak cemas pada ”ukuran gelisah”
orang tersebut haruslah menunjukkan tingkatan kecermatan relatif yang sama
bila tekanan darahnya yang diukur.
11
E. TEKNIK VALIDASI DAN RELIABILITAS
1. Triangulasi
Triangulasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan dua atau lebih metode
pengumpulan data dalam studi beberapa aspek perilaku manusia. Dalam
arti aslinya dan harfiahnya, triangulasi adalah teknik pengukuran fisik:
navigator maritim, ahli strategi militer dan surveyor, misalnya,
menggunakan (atau menggunakan beberapa) penanda lokasi dalam usaha
mereka untuk menentukan satu titik atau tujuan.
• Jenis-jenis dan Karakteristik Triangulation
a. Triangulasi waktu: jenis ini mencoba mempertimbangkan faktor-
faktor perubahan dan proses dengan menggunakan desain cross-
sectional dan longitudinal. Kirk dan Miller (1986) mengemukakan
bahwa reliabilitas diakronis berusaha menjaga kestabilan
pengamatan dari waktu ke waktu, sementara reliabilitas sinkronik
mencari kemiripan data yang dikumpulkan bersamaan.
b. Triangulasi ruang: jenis ini mencoba untuk mengatasi parokialisme
studi yang dilakukan di negara yang sama atau dalam subkultur yang
sama dengan memanfaatkan teknik lintas budaya.
c. Gabungan tingkat triangulasi: jenis ini menggunakan lebih dari satu
tingkat analisis dari tiga tingkat utama yang digunakan dalam ilmu
sosial, yaitu tingkat individu, tingkat interaktif (kelompok), dan
tingkat kolektivitas (organisasi, budaya atau masyarakat) .
d. Triangulasi teoritis: tipe ini mengacu pada teori alternatif atau
bersaing yang hanya memanfaatkan satu sudut pandang saja.
12
e. Triangulasi peneliti: jenis ini melibatkan lebih dari satu pengamat,
data ditemukan secara independen oleh lebih dari satu pengamat
(Silverman 1993: 99).
f. Triangulasi metodologis: jenis ini menggunakan metode yang sama
pada kesempatan yang berbeda, atau metode yang berbeda pada
objek penelitian yang sama.
2. Pemastian Validitas
Sangat mudah tergelincir ke dalam ketidakabsahan itu berbahaya sekaligus
merusak karena bisa masuk pada setiap tahap penelitian. Upaya untuk
membangun validitas sangat penting jika peneliti ingin dapat percaya pada
elemen rencana penelitian, perolehan data, analisis pengolahan data,
interpretasi dan penilaian pada tahap perancangan adalah ancaman
terhadap validitas dapat dilakukan. Diminimalkan oleh:
• memilih skala waktu yang tepat
• memastikan bahwa ada sumber daya yang memadai untuk penelitian
yang diperlukan untuk dilakukan
• memilih metodologi yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian
• memilih instrumentasi yang tepat untuk mengumpulkan jenis data yang
dibutuhkan
• menggunakan sampel yang sesuai (missal yang mewakili, tidak terlalu
kecil atau terlalu besar)
• menunjukkan validitas internal, eksternal, konten, konkuren dan
konstruk dan 'oper-ationalizing' konstruksi secara adil
• memastikan Reliabilitas dalam hal stabilitas (konsistensi, kesetaraan,
analisis setengah-separuh bahan uji)
• memilih fokus yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian
13
• Merancang dan menggunakan instrumen yang tepat: misalnya untuk
mendapat data yang akurat, representatif, relevan dan komprehensif
(King et al 1987).
• Hindari pilihan peneliti atau tim peneliti yang bias (misalnya orang
dalam atau orang luar sebagai peneliti).
3. Teknik Mendapatkan Kereliabelan
Periset dapat menggunakan satu atau lebih dari lima prosedur yang
tersedia untuk memeriksa reliabilitas instrumen. Anda dapat membedakan
prosedur ini dengan berapa kali instrumen diberikan, jumlah versi
instrumen yang diberikan oleh peneliti, dan jumlah individu yang
melakukan penilaian informasi.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Validitas merupakan ketepatan atau kebenaran suatu pernyataan
berdasarkan bukti yang ada. Reliabel berarti skor yang didapatkan dari instrument
yang digunakan bersifat stabil dan konsisten. Jenis-jenis dari validitas adalah
validitas internal, eksternal, muka, kriteria terkait, konten, konstruk, dan
konsekuen. Sedangkan jenis-jenis reliabilitas adalah reliabilitas sebagai stabilitas,
persamaan, dan konsistensi internal. Teknik yang dapat digunakan untuk
mendapatkan validitas dan reliabilitas adalah triangulation, pemastian validitas,
dan reliabillitas. Validitas dan reliabilitas pada penelitian kuantitatiif dan kualitatif
terdapat pada tahap interview, eksperimen, kuisioner, observasi, tes, dan sejarah
hidup.
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifAni Mahisarani
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukarMakalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukarendah kurnia
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 

What's hot (20)

PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukarMakalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 

Similar to Kelompok 7 validitas dan reliabilitas

Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianVivii Charmeiliaa
 
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murtiValiditas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murtiAteen Poernomo
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjaKiki ObeNk
 
Topic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationsTopic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationszytemys
 
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxNana Citra
 
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenPengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenAdhityaWiraDharma
 
Berbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianBerbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianLevina Lme
 
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docx
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docxMAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docx
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docxVaniaAmeliaPutri
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannNovia Rahmi
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFMandiri Sekuritas
 
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptxDelimaHamidahFitrian
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesStevie Principe
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tesBun Faris
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Ida Susanti
 
Instrumen pengambilan data
Instrumen pengambilan dataInstrumen pengambilan data
Instrumen pengambilan dataNurdianaAlAfnan
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfAnisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
 

Similar to Kelompok 7 validitas dan reliabilitas (20)

Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
 
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murtiValiditas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
 
Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)
Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)
Penelitian kuantitatif (teori keabsahan data, bagian 1)
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerja
 
Topic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerationsTopic 9 AR data collection considerations
Topic 9 AR data collection considerations
 
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
 
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian InstrumenPengukuran dan Penilaian Instrumen
Pengukuran dan Penilaian Instrumen
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
validitas
validitasvaliditas
validitas
 
Berbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianBerbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen Penelitian
 
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docx
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docxMAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docx
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docx
 
K lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiannK lp 2.instrumen penelitiann
K lp 2.instrumen penelitiann
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
 
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
12.-sumber-data-dan-instrumen-penelitian.pptx
 
Inisiasi 7
Inisiasi 7Inisiasi 7
Inisiasi 7
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tes
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3
 
Instrumen pengambilan data
Instrumen pengambilan dataInstrumen pengambilan data
Instrumen pengambilan data
 
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdfMETODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
METODE & INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN.pdf
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Kelompok 7 validitas dan reliabilitas

  • 1. VALIDITAS DAN RELIABILITAS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Metodologi Penelitian Kuantitatif yang dibina oleh Bapak Dr. Parno, M.Si oleh: Kelompok 3 Anggraining Widiningtyas NIM 180321864526 Tsania Nur Diyana NIM 180321864529 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PASCASARJANA
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, serta keridhoan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Validitas dan Reliabilitas”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW, sang revolusioner hebat yang mampu mengubah zaman dari zaman biadab menuju zaman beradab yaitu dengan agama Islam. Makalah ini hadir untuk memenuhi tugas mata kuliah kuliah “metode penelitian kualitatif” yang di ampu oleh bapak Dr. Parno, M.Si. Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Karenanya, kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan. Penulis meyakini bahwa kata final tidak dikenal dalam kamus keilmuan. Malang, 2 Oktober 2018 Penulis, iii
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Masalah......................................................................................1 C. Tujuan........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3 A. Pengertian Validitas...................................................................................3 B. Jenis-jenis Validitas...................................................................................6 C. Pengertian Reliabilitas..............................................................................8 D. Jenis-jenis Reliabilitas...............................................................................6 E. Teknik Validasi dan Mencari Reliabilitas Instrumen.................................6 BAB IV PENUTUP................................................................................................... A. Kesimpulan.................................................................................................. B. Saran............................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam penelitian pendidikan khususnya penelitian kuantitatif dikenal dengan nama variabel, misalnya variabel laten, variabel manifes dan sebagainya. Variabel inilah yang pada umumnya ingin diketahui karakteristik yang dimilikinya, misalnya rata-rata, median, modus, standar deviasi dan lain-lain. Untuk mengukur suatu variabel diperlukan alat ukur yang biasa disebut instrumen. Djaali (2000: 9) menyatakan bahwa secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Selanjutnya dinyatakan bahwa pada dasarnya instrumen dapat dibagi menjadi dua macam, yakni tes dan non-tes. Yang termasuk kelompok tes, misalnya tes prestasi belajar, tes inteligensi, tes bakat; sedangkan yang termasuk non-tes misalnya pedoman wawancara, angket atau kuesioner, lembar observasi, daftar cocok (check list), skala sikap, skala penilaian, dan sebagainya. Dalam hal pengukuran, Weitzenhoffer (dalam Nur, 1987: 1) menyatakan bahwa pengukuran sebagai suatu operasi yang dilakukan terhadap alam fisik oleh pengamat. Misalnya, ingin mengukur hasil belajar, intelegensi, sikap, motivasi berprestasi, dan sebagainya. Sekarang muncul suatu pertanyaan, yaitu apakah suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur serta sejauh mana alat ukur tersebut dapat diandalkan dan berguna, sebenarnya menunjuk pada dua hal yang pokok, yaitu validitas dan reliabilitas. Nurkancana (1992: 141) menyatakan bahwa suatu alat pengukur dapat dikatakan alat pengukur yang valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Dalam hal validitas dan reliabilitas, tentunya dipengaruhi oleh (1) instrumen, (2) subjek yang diukur, dan (3) petugas yang 1
  • 6. melakukan pengukuran. Dalam hal pengukuran, khususnya dalam pendidikan tentunya yang terpenting adalah informasi hasil ukur yang benar. Sebab dengan hasil ukur yang tidak atau kurang tepat maka akan memberikan informasi yang tidak benar, sehingga kesimpulan yang diambil juga tidak benar. Steven (dalam Nur, 1987: 1) menyatakan bahwa pengukuran adalah pemberian angka atas objek atau kejadian sesuai dengan aturan. Dengan menitikberatkan pada alat ukurnya, maka dalam hal ini yang akan dibahas instrumen tes. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari validitas instrumen pengukuran data? 2. Apa saja jenis-jenis validitas instrumen pengukuran data? 3. Apa pengertian dari reliabilitas instrumen pengukuran data? 4. Apa saja jenis-jenis reliabilitas instrumen pengukuran data? 5. Bagaimana teknik validasi dan mencari reliabilitas instrumen? C. TUJUAN 1. Menjelaskan pengertian dari validitas instrumen pengukuran data. 2. Menjelaskan saja jenis-jenis validitas instrumen pengukuran data. 3. Menjelaskan pengertian dari reliabilitas instrumen pengukuran data. 4. Menjelaskan saja jenis-jenis reliabilitas instrumen pengukuran data. 5. Menjelaskan teknik validasi dan mencari reliabilitas instrument. 2
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN Terdapat tiga syarat instrumen penelitian yang baik digunakan untuk mengontrol dan mengukur variabel, yakni 1. Akurasi (accuracy) instrumen yang berkaitan dengan validitas instrumen, apakah instrumen benar dapat mengukur apa yang hendak diukur. 2. Presisi (precision) instrumen yang berkaitan dengan reliabilitas instrumen yakni kemampuan memberikan kestabilan ketika dilakukan pengulangan pengukuran 3. Kepekaan (sencitivity), digunakan untuk mendeteksi perubahan dimana dibutuhka instrumen yang makin lebih peka untuk mendeteksi perubahan yang makin kecil (Santoso, 2005). A. PENGERTIAN VALIDITAS Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Validitas adalah kunci penting untuk penelitian yang efektif. Jika sebuah penelitian tidak valid, maka tidak ada gunanya. Oleh karena itu, validitas merupakan persyaratan untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif (Cohen, 2007).
  • 8. 4 Sebagai contoh, dalam validitas data kualitatif dapat diatasi melalui kejujuran, kedalaman, kekayaan dan ruang lingkup data yang didapat, responden mendekati sejauh mana triangulasi dan ketidaktergantungan atau objektivitas peneliti (Winter 2000). Dalam validitas data kuantitatif dapat diperbaiki melalui pengambilan sampel yang hati-hati, instrumentasi yang tepat dan penggunaan statistik yang tepat dari data. Tidak mungkin penelitian menjadi valid 100 % dan itu adalah optimisme kesempurnaan. Penelitian kuantitatif memiliki ukuran standar kesalahan yang dibangun dan yang harus diakui. Dalam data kualitatif, subjektivitas responden, pendapat, sikap, dan perspektif bersama-sama berkontribusi pada tingkat bias. Validitas, kemudian, harus dilihat sebagai derajad permasalahan dan bukan sebagai kondisi mutlak (Gronlund 1981). Maxwell (1992) berpendapat untuk lima jenis validitas dalam metode kualitatif yang mengeksplorasi gagasannya tentang 'pemahaman': 1. Validitas deskriptif (keakuratan faktual dari akun, bahwa itu tidak dibuat, selektif atau terdistorsi): dalam hal ini validitas memasukkan keandalan; ini mirip dengan gagasan Blumenfeld-Jones (1995) tentang 'kebenaran' dalam penelitian apa yang sebenarnya terjadi (secara objektif faktual). 2. Validitas interpretatif (kemampuan penelitian untuk menangkap makna, interpretasi, istilah, maksud bahwa situasi dan peristiwa, yaitu data, memiliki untuk peserta / subyek sendiri, dalam istilah mereka): itu mirip dengan Blumenfeld Jones (1995) 'kesetiaan' apa artinya bagi orang atau kelompok yang diteliti (secara subyektif berarti); validitas interpretatif tidak memiliki mitra yang jelas dalam metodologi eksperimental / positivis. 3. Validitas teoritis (konstruksi teoritis yang dibawa oleh peneliti ke dalam penelitian, termasuk penelitian): teori di sini dianggap sebagai penjelasan. Validitas teoritis adalah sejauh mana penelitian menjelaskan fenomena; dalam hal ini adalah serupa dengan membangun validitas (dibahas di bawah); dalam validitas teoritis konstruk adalah semua peserta. 4. Validitas evaluatif (penerapan evaluatif, penilaian terhadap apa yang sedang diteliti, daripada kerangka deskriptif, penjelasan atau interpretatif). Jelas ini beresonansi dengan perspektif teoritis kritis, karena agenda evaluatif peneliti sendiri mungkin mengganggu.
  • 9. 5 Kemampuan generalisasi (pandangan bahwa teori yang dihasilkan mungkin berguna dalam memahami situasi serupa lainnya): generalisasi di sini mengacu pada generalisasi dalam kelompok atau komunitas tertentu, situasi atau keadaan secara sah dan di luar untuk komunitas luar tertentu, situasi atau keadaan (validitas eksternal); validitas internal memiliki signifikansi yang lebih besar di sini daripada validitas eksternal. B. JENIS-JENIS VALIDITAS Metode kualitatif dan kuantitatif yang dapat mengatasi validitas internal dan eksternal. 1. Validitas internal Validitas internal bertujuan untuk menunjukkan bahwa penjelasan tentang peristiwa, masalah atau serangkaian data yang diberikan oleh suatu penelitian benar-benar dapat dipertahankan oleh data tersebut. Dalam beberapa hal, ini menyangkut akurasi, yang dapat diterapkan pada penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian harus menggambarkan secara akurat fenomena yang sedang diteliti (Cohen, 2007). Validitas internal berkaitan dengan kriteria yang berasal dari dalam suatu instrumen penelitian, seperti tampilan instrumen, isi dan juga kemampuan instrumen dalam mengukur. Validitas internal disebut juga dengan Validitas Rasional, yang berarti validitas untuk sebuah instrumen penelitian menunjuk pada kondisi yang memenuhi syarat valid berdasarkan pada hasil penalaran atau rasionalitas. Instrumen dikatakan mempunyai validitas internal bila instrumen tersebut kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan apa yanga diukur. Validitas internal dibagi menjadi dua, yaitu validitas isi (Content Validity) dan Validitas Konstruk (Construct Validity). a. Validitas isi Untuk menunjukkan bentuk validitas instrumen harus menunjukkan bahwa itu cukup dan komprehensif yang mencakup domain atau item yang dimaksudkan secara keseluruhan dalam penelitian. Ini tidak mungkin bahwa setiap masalah dapat diatasi secara keseluruhan karena waktu yang tersedia atau motivasi responden untuk menyelesaikan. Untuk mendemonstrasikan
  • 10. 6 validitas ini, instrumen harus menunjukkan bahwa secara adil dan komprehensif mencakup domain atau item yang dimaksudkan untuk mencakup secara keseluruhan. Kecil kemungkinan bahwa setiap masalah akan dapat ditangani secara keseluruhan hanya karena waktu yang tersedia atau motivasi responden untuk menyelesaikan (Cohen, 2007). Atau dapat dikatakan bahwa validitas ini adalah elemen dari isu utama yang akan dibahas dalam penelitian ini dan representasi yang adil dari isu yang lebih luas yang sedang diteliti. Pengambilan sampel yang cermat diperlukan untuk memastikan keterwakilan data. Validitas isi harus dimiliki oleh instrumen yang mengukur hasil belajar yang biasanya berbentuk tes. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi bila bisa mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Untuk menguji validitasnya dapat dilakukan dengan cara membandingkan instrumen penelitian yang dibuat dengan materi pelajaran yang telah dipelajari. Dalam mengembangkan instrumen tes dapat memakai spesifikasi domain isi tes, yang menjelaskan isi secara rinci dengan spesifikasi cakupan isi dan tipe butir soal. Validitas isi berkaitan dengan pertanyaan sejauh mana butir tes mencakup keseluruhan indikator kompetensi yang dikembangkan dan materi atau bahan yang ingin diukur. b. Validitas Konstruk Dalam jenis perjanjian validitas ini dicari bentuk konstruksi yang dioperasionalkan, klarifikasi apa yang kita maksud saat kita menggunakan konstruksi ini. Oleh karena itu dalam bentuk validitas ini artikulasi konstruk itu penting apakah pemahaman peneliti tentang konstruksi ini sama dengan yang diterima secara umum sebagai konstruksi (Cohen, 2007). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen penelitian mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari teori yang dipakai dalam penelitian itu sendiri. Sehingga harus ada pembahasan mengenai teori tentang variabel yang akan diukur yang menjadi dasar penentuan konstruk suatu instrumen. Berdasarkan teori tentang variabel
  • 11. 7 tersebut baru kemudian dirumuskan konseptual dan definisi operasional, yang selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas konstruk bila terdapat keterkaitan antara butir instrumen dengan indikator, definisi operaional dan konsep teori tentang variabel peneltian yang diukur. Untuk menguji validitas konstruk bisa menggunakan pendapat para ahli (expert judgment). Para ahli akan memberikan keputusan apakah instrumen tersebut bisa dipakai tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. 2. Validitas eksternal. Validitas Eksternal (eksternal validity) dikenal juga validitas empiris (empiricial validity). Pada validitas eksternal berdasarkan pada kriteria yang ada dari luar instrumen yaitu berdasarkan pada fakta empiris atau pengalaman. Validitas eksternal mengacu pada sejauh mana hasilnya dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas (Cohen, 2007). a. Validitas yang berhubungan dengan kriteria, dalam bentuk validitas ini bertujuan untuk menghubungkan hasil instrumen tertentu satu kriteria eksternal yang lain. Dalam jenis validitas ini ada dua bentuk utama: validitas prediktif dan validitas konkuren. 1.Validitas prediktif dapat dicapai jika data yang diperoleh pada pengambilan data pertama penelitian berkorelasi sangat tinggi dengan data yang diperoleh di masa mendatang. Sebagai contoh, jika hasil penelitian yang diambil oleh 16 tahun sangat berkorelasi dengan hasil penelitian yang diperoleh oleh siswa yang sama ketika berusia 18, maka kita mungkin ingin mengatakan bahwa ujian pertama menunjukkan validitas prediktif yang kuat. 2. Validitas konkuren adalah variasi pada tema ini ditemukan dalam pengertian validitas konkuren. Untuk menunjukkan bentuk validitas data yang dikumpulkan dari penggunaan satu instrumen harus berkorelasi tinggi dengan data yang dikumpulkan dari menggunakan instrumen lain. Misalnya, diputuskan untuk penelitian kemampuan pemecahan masalah siswa. Peneliti dapat mengamati siswa yang
  • 12. 8 mengerjakan suatu masalah, atau mungkin berbicara dengan siswa tentang bagaimana dia menangani masalah, atau mungkin meminta siswa untuk menuliskan bagaimana dia menangani masalah. Di sini peneliti memiliki tiga instrumen pengumpulan data yang berbeda observasi, wawancara dan dokumentasi masing-masing. Jika semua hasil setuju bahwa, sesuai dengan kriteria yang diberikan untuk kemampuan pemecahan masalah, siswa menunjukkan kemampuan yang baik untuk memecahkan masalah, maka peneliti akan dapat mengatakan dengan keyakinan yang lebih besar (validitas) bahwa siswa itu baik pada pemecahan masalah daripada jika peneliti hanya menggunakan satu instrumen (Cohen, 2007). C. PENGERTIAN RELIABILITAS Istilah reliabitas atau keandalan adalah konsep yang digunakan untuk pengujian atau mengevaluasi penelitian kuantitatif, dan konsep ini paling sering digunakan dalam semua jenis penelitian. Jika kita melihat ide pengujian atau evaluasi sebagai cara mendapatkan informasi elisitasi maka yang paling penting dari setiap studi kualitatif adalah mengevaluasi kualitasnya. Sebuah studi kualitatif yang baik dapat membantu kita "memahami situasi yang membingungkan" (Eisner, 1991). Menurut Sugiyono (2016, hlm. 168) bahwa reliabilitas adalah hasil penelitian dimana terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda 1. Reliabilitas pada penelitian kuantitatif: a. Reliabilitas sebagai Stabilitas Dalam bentuk ini reliabilitas adalah ukuran konsistensi dari waktu ke waktu dan di atas sampel yang serupa. Instrumen yang dapat diandalkan untuk penelitian akan menghasilkan data serupa dari responden serupa dari waktu ke waktu akan berarti bahwa jika sebuah tes dan kemudian tes ulang dilakukan dalam rentang waktu yang tepat, maka hasil yang serupa akan
  • 13. 9 diperoleh. Selain stabilitas dari waktu ke waktu, Reliabilitas sebagai stabilitas juga dapat stabilitas pada sampel yang sama. b. Reliabilitas sebagai Persamaan Dalam jenis Reliabilitas ini ada dua jenis utama. Reliabilitas dapat dicapai terlebih dahulu dengan menggunakan bentuk ekuivalen (juga dikenal sebagai bentuk alternatif) dari instrumen uji atau pengumpulan data. Jika bentuk pengujian atau instrumen yang setara dirancang dan menghasilkan hasil yang serupa, maka instrumen tersebut dapat dikatakan untuk menunjukkan bentuk Reliabilitas ini. Kedua, reliabilitas sebagai ekuivalen dapat dicapai melalui inter-rater reliability. Jika lebih dari satu peneliti mengambil bagian dalam penelitian maka penilaian manusia dapat dilewati, kesepakatan antara semua peneliti harus dicapai, dengan memastikan bahwa setiap peneliti memasukkan data dengan cara yang sama. c. Reliabilitas sebagai Konsistensi Internal Uji reliabilitas memerlukan pengujian atau instrumen yang harus dilakukan dua kali, menunjukkan konsistensi internal menuntut agar instrumen atau tes dijalankan sekali hanya melalui metode separuh setengah. 2. Reliabilitas pada penelitian kuantitatif: Dalam reliabilitas penelitian kualitatif dapat dianggap sebagai kesesuaian antara apa yang direkam oleh peneliti sebagai data dan apa yang sebenarnya terjadi dalam setting alami yang sedang diteliti, yaitu tingkat akurasi dan kelengkapan cakupan (Bogdan dan Biklen 1992: 48). Ini bukan untuk memperjuangkan keseragaman; Dua peneliti yang sedang mempelajari satu setting mungkin muncul dengan temuan yang sangat berbeda namun kedua temuan mungkin bisa diandalkan. Memang Kvale (1996: 181) mengemukakan bahwa, dalam mewawancarai, mungkin ada banyak interpretasi data kualitatif yang berbeda karena ada periset.
  • 14. 10 D. JENIS-JENIS RELIABILITAS Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas, yaitu: 1. Relibilitas stabilitas. Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau hampir sama. 2. Reliabilitas ekivalen. Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan- batasan operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat- pengamat. Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang sama bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah-tengah. Cara ini seringkali dipakai dalam survai.Apabila satu rangkaian pertanyaan yang mengukur satu variable dimasukkan dalam kuesioner, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi dua bagian persis lewat cara tertentu. (Pengacakan atau pengubahan sering digunakan untuk teknik belah tengah ini.) Hasil masing-masing bagian pertanyaan diringkas ke dalam skor, lalu skor masing-masing bagian tersebiut dibandingkan. Apabila dalam skor kemudian skor masing-masing bagian tersebut dibandingkan. Apabila kedua skor itu relatif sama, dicapailah reliabilitas belah tengah. Reliabilitas ekivalen dapat juga diukur dengan menggunakan teknik pengukuan yang berbeda. Kecemasan misalnya, telah diukur dengan laporan pulsa. Skor-skor relatif dari satu indikator macam ini haruslah sesuai dengan skor yang lain. Jadi bila seorang subyek nampak cemas pada ”ukuran gelisah” orang tersebut haruslah menunjukkan tingkatan kecermatan relatif yang sama bila tekanan darahnya yang diukur.
  • 15. 11 E. TEKNIK VALIDASI DAN RELIABILITAS 1. Triangulasi Triangulasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan dua atau lebih metode pengumpulan data dalam studi beberapa aspek perilaku manusia. Dalam arti aslinya dan harfiahnya, triangulasi adalah teknik pengukuran fisik: navigator maritim, ahli strategi militer dan surveyor, misalnya, menggunakan (atau menggunakan beberapa) penanda lokasi dalam usaha mereka untuk menentukan satu titik atau tujuan. • Jenis-jenis dan Karakteristik Triangulation a. Triangulasi waktu: jenis ini mencoba mempertimbangkan faktor- faktor perubahan dan proses dengan menggunakan desain cross- sectional dan longitudinal. Kirk dan Miller (1986) mengemukakan bahwa reliabilitas diakronis berusaha menjaga kestabilan pengamatan dari waktu ke waktu, sementara reliabilitas sinkronik mencari kemiripan data yang dikumpulkan bersamaan. b. Triangulasi ruang: jenis ini mencoba untuk mengatasi parokialisme studi yang dilakukan di negara yang sama atau dalam subkultur yang sama dengan memanfaatkan teknik lintas budaya. c. Gabungan tingkat triangulasi: jenis ini menggunakan lebih dari satu tingkat analisis dari tiga tingkat utama yang digunakan dalam ilmu sosial, yaitu tingkat individu, tingkat interaktif (kelompok), dan tingkat kolektivitas (organisasi, budaya atau masyarakat) . d. Triangulasi teoritis: tipe ini mengacu pada teori alternatif atau bersaing yang hanya memanfaatkan satu sudut pandang saja.
  • 16. 12 e. Triangulasi peneliti: jenis ini melibatkan lebih dari satu pengamat, data ditemukan secara independen oleh lebih dari satu pengamat (Silverman 1993: 99). f. Triangulasi metodologis: jenis ini menggunakan metode yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau metode yang berbeda pada objek penelitian yang sama. 2. Pemastian Validitas Sangat mudah tergelincir ke dalam ketidakabsahan itu berbahaya sekaligus merusak karena bisa masuk pada setiap tahap penelitian. Upaya untuk membangun validitas sangat penting jika peneliti ingin dapat percaya pada elemen rencana penelitian, perolehan data, analisis pengolahan data, interpretasi dan penilaian pada tahap perancangan adalah ancaman terhadap validitas dapat dilakukan. Diminimalkan oleh: • memilih skala waktu yang tepat • memastikan bahwa ada sumber daya yang memadai untuk penelitian yang diperlukan untuk dilakukan • memilih metodologi yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian • memilih instrumentasi yang tepat untuk mengumpulkan jenis data yang dibutuhkan • menggunakan sampel yang sesuai (missal yang mewakili, tidak terlalu kecil atau terlalu besar) • menunjukkan validitas internal, eksternal, konten, konkuren dan konstruk dan 'oper-ationalizing' konstruksi secara adil • memastikan Reliabilitas dalam hal stabilitas (konsistensi, kesetaraan, analisis setengah-separuh bahan uji) • memilih fokus yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian
  • 17. 13 • Merancang dan menggunakan instrumen yang tepat: misalnya untuk mendapat data yang akurat, representatif, relevan dan komprehensif (King et al 1987). • Hindari pilihan peneliti atau tim peneliti yang bias (misalnya orang dalam atau orang luar sebagai peneliti). 3. Teknik Mendapatkan Kereliabelan Periset dapat menggunakan satu atau lebih dari lima prosedur yang tersedia untuk memeriksa reliabilitas instrumen. Anda dapat membedakan prosedur ini dengan berapa kali instrumen diberikan, jumlah versi instrumen yang diberikan oleh peneliti, dan jumlah individu yang melakukan penilaian informasi.
  • 18. 14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Validitas merupakan ketepatan atau kebenaran suatu pernyataan berdasarkan bukti yang ada. Reliabel berarti skor yang didapatkan dari instrument yang digunakan bersifat stabil dan konsisten. Jenis-jenis dari validitas adalah validitas internal, eksternal, muka, kriteria terkait, konten, konstruk, dan konsekuen. Sedangkan jenis-jenis reliabilitas adalah reliabilitas sebagai stabilitas, persamaan, dan konsistensi internal. Teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas adalah triangulation, pemastian validitas, dan reliabillitas. Validitas dan reliabilitas pada penelitian kuantitatiif dan kualitatif terdapat pada tahap interview, eksperimen, kuisioner, observasi, tes, dan sejarah hidup. B. SARAN