1. Makalah ini membahas tentang pentingnya validitas dan reliabilitas instrumen dalam asesmen non tes. Validitas dan reliabilitas merupakan faktor penting untuk memastikan instrumen dapat mengukur variabel yang diinginkan secara akurat dan konsisten.
2. Makalah ini juga menjelaskan pengertian validitas dan reliabilitas serta unsur-unsur yang mempengaruhinya. Tujuan memvalidasi instrumen adalah untuk memastikan hasil evaluasi dapat
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docx
1. i
MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DALAM ASESSMEN NON TES
Nama Kelompok :
1. Prahandika Pratama Aji 22012006
2. Dzulhikmah Nurul H.N.M 22012014
3. Siti Latifah Nurjanah 22012015
4. Vania Amelia Putri 22012025
5. Dian Sakti Kartika 22012026
6. Merliana Zulaika 22012027
7. Erina Uswatun Hasanah 22012028
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
IKIP PGRI WATES
2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya dan juga menciptakan alam semesta dengan kebesaran-Nya memberikan rahmat
dan karunia-Nya, shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK NON TES, dengan judul: “PENGGUNAAN VALIDITAS
DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berusaha semaksimal mungkin agar dapat disajikan
dengan baik, walaupun banyak kendala yang datang dalam proses pembuatannya, namun atas izin
Allah SWT maka makalah ini pun terselesaikan. Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh sebab itu dengan kerendahan hati kami
bersedia menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki selanjutnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pemahaman Individu Teknik
Non Tes yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini, serta partisipasi teman
teman satu kelompok yang selalu bekerja sama sehingga terselesaikan lah makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan. Demikian
ucapan terima kasih ini kami sampaikan kepada banyak pihak dan juga doanya semoga dapat
menjadi pintu gerbang kesuksesan bagi kita semua.
Pengasih,14 Maret 2023
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
C. TUJUAN ..........................................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................2
A. Pengertian Validasi dan Reliabilitasi ............................................................................................2
B. Unsur-unsur validitas dan reliabilitas...........................................................................................3
C. Tujuan Memvalidasi Instrument Asessmen.................................................................................5
D. Pentingnya Validitas dan Reliabilitas instrumen.........................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................................7
PENUTUP....................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................................7
B. Saran ................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil
pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur.
Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil
dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang
lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa,
kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan
kelaziman. Untuk membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para
ahli serta pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional
variabelnya tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun
itu tentu saja harus memiliki validitas , agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa
reliabel, valid dan disebut dengan validitas.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan dari makalah ini yaitu sebagai berikut
1. Apa pengertian validitas dan reliabilitas?
2. Apa saja unsur validitas dan reliabilitas?
3. Apa tujuan menvalidasi instrumen asessmen?
4. Apa pentingnya validasi dan reliabilitasi instrumen?
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian validitas dan reliabilitas.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur dari validitas dan reliabilitas.
3. Untuk mengetahui tujuan dari menvalidasi instrument asessmen.
4. Untuk mengetahui pentingnnya validasi dan reliabilitasi instrument.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Validasi dan Reliabilitasi
1. Pengertian validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian, harus
menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada kesesuaian antara konstruk,
atau cara seorang peneliti mengkonseptualisasikan ide dalam definisi konseptual dan suatu
ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik ide tentang realitas “sesuai” dengan realitas
aktual. Dalam istilah sederhana, validitas membahas pertanyaan mengenai seberapa baik
realitas sosial yang diukur melalui penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti gunakan
untuk memahaminya (Neuman, 2007).
Suryabrata (2000, dalam Widodo, 2006) menyatakan bahwa validitas tes pada
dasarnya menunjuk kepada derajat fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan
ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-
benar mengukur apa yang hendak diukur. Maksudnya adalah seberapa jauh suatu tes
mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek
ukur, akan tergantung dari tingkat validitas tes yang bersangkutan.
Selain itu Sudjana (2004, dalam Widodo, 2006) menyatakan bahwa validitas
berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-
betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa validitas merupakan
suatu cara untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatau alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya, juga bisa disebut valid atau tidaknya suatu ukuran.
2. Pengertian reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan yang
dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabiladalam beberapakali pengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011).
6. 3
Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa
pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang identik atau
sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa hasil numerik
yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena karakteristik dari proses
pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliabilitas adalah
pengukuran yang memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten
(Neuman, 2007).
Secara generik, reliabilitas dapat didefinisikan sebagai konsistensi dari sebuah
metode dan hasil penelitian (Bandur, 2013). Namun secara spesifi k dijelaskan oleh
beberapa ahli statistik bahwa reliability is the consistency of the methods, conditions, and
results (Best & Kahn, 1998; Manning & Don Munro, 2006; Pallant, 2005; Wiersma & Jurs,
2005). Definisi para ahli tersebut menjelaskan pengertian reliabilitas sebagai konsistensi
sebuah hasil penelitian dengan menggunakan berbagai metode penelitian dalam kondisi
(tempat dan waktu) yang berbeda. Secara khusus, konsep reliabilitas mengacu pada
konsistensi hasil score pada item-item yang terdapat pada kuesioner Anda sehingga uji
reliabilitas sesunggunya menguji ketepatan skala-skala pengukuran instrumen penelitian.
B. Unsur-unsur validitas dan reliabilitas
Unsur unsur validitas
Ada beberapa unsur yang dapat mempengaruhi validitas suatu instrumen
pengukuran, yaitu:
1. Validitas isi (content validity): mengacu pada sejauh mana instrumen pengukuran
mencakup semua aspek dari konsep yang sedang diukur. Validitas isi memastikan
bahwa instrumen pengukuran mencakup semua komponen penting dari konsep
yang diukur, sehingga dapat menghasilkan skor yang akurat.
2. Validitas kriteria (criterion validity): mengacu pada sejauh mana hasil pengukuran
pada instrumen pengukuran berkorelasi dengan hasil pengukuran pada instrumen
pengukuran yang sudah terbukti validitasnya untuk konsep yang sama atau konsep
yang terkait. Validitas kriteria memastikan bahwa instrumen pengukuran mengukur
apa yang seharusnya diukur dan berkorelasi dengan instrumen pengukuran yang
sudah dianggap valid.
7. 4
3. Validitas konstruk (construct validity): mengacu pada sejauh mana instrumen
pengukuran dapat mengukur konstruk yang diinginkan. Validitas konstruk
memastikan bahwa instrumen pengukuran dapat mengukur konsep secara akurat
dan konsisten.
4. Validitas internal (internal validity): mengacu pada sejauh mana hubungan kausal
antara variabel dalam studi dapat ditentukan dengan tepat. Validitas internal
memastikan bahwa hubungan antara variabel dalam studi dapat dijelaskan dengan
benar.
5. Validitas eksternal (external validity): mengacu pada sejauh mana hasil studi dapat
digeneralisasi ke populasi yang lebih besar atau ke situasi yang berbeda. Validitas
eksternal memastikan bahwa hasil studi dapat diterapkan pada populasi yang lebih
luas atau pada situasi yang berbeda secara umum.
Unsur-unsur realiabilitas
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi reliabilitas sebuah tes, antara lain:
1. Stabilitas: Stabilitas mengacu pada konsistensi hasil yang diberikan oleh sebuah tes
dalam rentang waktu yang berbeda. Jika sebuah tes menunjukkan hasil yang
konsisten dari waktu ke waktu, maka tes tersebut dianggap memiliki stabilitas yang
tinggi.
2. Konsistensi internal: Konsistensi internal mengukur sejauh mana item-item pada
tes berkaitan satu sama lain. Jika item-item pada tes saling berkaitan dan
membentuk konstruk yang sama, maka tes tersebut dianggap memiliki konsistensi
internal yang tinggi.
3. Reliabilitas inter-rater: Reliabilitas inter-rater mengacu pada konsistensi hasil yang
diberikan oleh dua atau lebih penilai yang berbeda. Jika dua atau lebih penilai
memberikan hasil yang sama atau sangat mirip, maka tes tersebut dianggap
memiliki reliabilitas inter-rater yang tinggi.
4. Reliabilitas test-retest: Reliabilitas test-retest mengukur seberapa konsisten hasil tes
dari waktu ke waktu. Jika hasil tes yang sama diperoleh dalam pengukuran yang
8. 5
berbeda pada waktu yang berbeda, maka tes tersebut dianggap memiliki reliabilitas
test-retest yang tinggi.
5. Validitas: Validitas mengukur seberapa akurat tes dalam mengukur variabel yang
diinginkan. Jika sebuah tes memiliki validitas yang tinggi, maka hasil yang
diperoleh akan benar-benar merefleksikan variabel yang diukur.
Ketika sebuah tes memiliki unsur-unsur reliabilitas yang tinggi, maka hasil tes tersebut
dapat dipercaya dan diandalkan untuk digunakan dalam berbagai macam penelitian atau
keperluan lainnya.
C. Tujuan Memvalidasi Instrument Asessmen
Tujuan memvalidasi instrumen assessment adalah untuk memastikan bahwa
instrumen tersebut dapat mengukur secara akurat dan konsisten apa yang seharusnya
diukur. Dalam konteks pendidikan, validitas instrumen assessment sangat penting untuk
memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara objektif dan dapat diandalkan untuk
membuat keputusan terkait pembelajaran siswa.
Dengan memvalidasi instrumen assessment, kita dapat memastikan bahwa:
1. Instrumen assessment tersebut dapat mengukur dengan akurat konsep yang
diinginkan, sehingga hasil evaluasi dapat diandalkan untuk mengukur kemampuan
siswa atau prestasi mereka.
2. Instrumen assessment tersebut mengukur konsep yang relevan dan penting untuk
pembelajaran siswa, sehingga hasil evaluasi dapat memberikan informasi yang
berguna dan bermanfaat dalam meningkatkan pembelajaran siswa.
3. Instrumen assessment tersebut dapat digunakan secara konsisten dan dapat
diandalkan dari waktu ke waktu, sehingga hasil evaluasi dapat dibandingkan dan
dianalisis dari waktu ke waktu.
4. Instrumen assessment tersebut dapat meminimalkan bias dan kesalahan dalam
pengukuran, sehingga hasil evaluasi dapat dianggap obyektif dan adil bagi semua
siswa.
9. 6
Dengan memvalidasi instrumen assessment, kita dapat memastikan bahwa evaluasi
dilakukan secara efektif dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi siswa,
guru, dan lembaga pendidikan
D. Pentingnya Validitas dan Reliabilitas instrumen
Validasi dan reliabilitas instrumen sangat penting dalam penelitian karena berpengaruh
pada keabsahan dan keandalan hasil penelitian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
validasi dan reliabilitas instrumen sangat penting:
1. Memastikan keabsahan hasil penelitian: Validitas instrumen menjamin bahwa
instrumen tersebut benar-benar mengukur variabel yang diinginkan dan tidak
terdapat faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian. Jika sebuah instrumen
tidak valid, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat dipercaya dan tidak
dapat diandalkan untuk membuat kesimpulan yang akurat.
2. Meningkatkan keandalan hasil penelitian: Reliabilitas instrumen memastikan
bahwa hasil penelitian yang diperoleh konsisten dan tidak berubah-ubah saat
instrumen digunakan kembali. Jika instrumen tidak reliabel, maka hasil penelitian
yang diperoleh akan bervariasi dan tidak dapat diandalkan.
3. Meningkatkan kepercayaan diri peneliti: Validasi dan reliabilitas instrumen dapat
membantu peneliti memperoleh kepercayaan diri dalam hasil penelitiannya. Jika
instrumen telah divalidasi dan direliabilitaskan, maka peneliti dapat yakin bahwa
hasil penelitian yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan.
4. Meminimalkan bias penelitian: Validasi dan reliabilitas instrumen dapat membantu
meminimalkan bias penelitian. Jika instrumen telah divalidasi dan direliabilitaskan,
maka peneliti dapat yakin bahwa hasil penelitian yang diperoleh tidak dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak diinginkan.
Dengan demikian, validasi dan reliabilitas instrumen merupakan tahap penting dalam
proses penelitian. Penting bagi peneliti untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan dalam penelitian telah divalidasi dan direliabilitaskan untuk memastikan bahwa
hasil penelitian yang diperoleh akurat, konsisten, dan dapat dipercaya.
10. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Validitas dan reliabilitas adalah konsep penting dalam penelitian karena
berpengaruh pada keabsahan dan keandalan hasil penelitian. Validitas merujuk pada
sejauh mana instrumen pengukuran mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan
reliabilitas merujuk pada sejauh mana instrumen pengukuran konsisten dalam
memberikan hasil yang sama saat instrumen digunakan kembali.
Dalam penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen sangat penting untuk
memastikan keabsahan dan keandalan hasil penelitian. Instrumen yang telah divalidasi
dan direliabilitaskan dapat memberikan hasil yang akurat, konsisten, dan dapat dipercaya.
Validitas dan reliabilitas juga dapat membantu meminimalkan bias penelitian dan
meningkatkan kepercayaan diri peneliti dalam hasil penelitiannya.
Oleh karena itu, validitas dan reliabilitas instrumen harus selalu diperhatikan dan
divalidasi dan direliabilitaskan sebelum digunakan dalam penelitian. Peneliti harus
memastikan bahwa instrumen yang digunakan telah divalidasi dan direliabilitaskan agar
hasil penelitian yang diperoleh akurat, konsisten, dan dapat dipercaya.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat memberi pengetahuan bagi pembaca
mengenai pengertian wawancara, manfaat wawancara, pengembangan pedoman
wawancara dan langkah-langkah dalam wawancara.
11. 8
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Mary J, and Yen, Wendy M. (1979), Introduction to Measurement Theory. Montery,
California: Brooks/Cole Publishing Company.
Azwar, Saifidin. (2001). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Neuman, W. L. (2007). Basic of social research: Qualitative and quantitative qpproaches, second
edition. Pearson Education, Inc.
Widodo, P. B. (2006). Reliabilitas dan validitas konstruk skala konsep diri untuk mahasiswa
Indonesia. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3 (1), 1-9.
Bandur, A. (2013). Penelitian Kuantitatif: Metodologi, desain, dan teknik analisis data kuantitatif
dengan SPSS. Yogyakarta: Deepublish Press.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pentingnya+validitas+dan+r
eliabilitas&oq=pentingnya+validitas+#d=gs_qabs&t=1678673310751&u=%23p%3DOGf7e
a51DVgJ
http://makalahkampus15.blogspot.com/2018/01/makalah-validitas-dan-reabilitas.html