SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Pengantar Makroekonomi
Introduction
Manajemen dan Akuntansi
STIE BANTEN
1Vadilla Mutia Zahara SE.,ME.
STIE Banten
Penilaian
• Uas = 40%
• UTS = 30%
• Tugas = 10%
• Kuis = 10%
• Absensi = 10%
2Vadilla Mutia. STIE Banten
Referensi dan Sumber Materi
Perkuliahan
• Makroekonomi. Teori Pengantar.
Sadono sukirno. Penerbit Raja Grafindo
Persada
• Pengantar Ilmu ekonomi (Makro dan
Mikro). Pratama Rahardja-Mandala
Manurung. Lembaga Penerbit FEUI
• Pengantar Ekonomi Makro. N. Gregory
Mankiw. Penerbit Erlangga
3Vadilla Mutia. STIE Banten
Materi Perkuliahan
Makroekonomi
• Ruang lingkup analisis ekonomi
• Perhitungan Pendapatan Nasional
• Teori Konsumsi
• Keseimbangan ekonomi 2 sektor
• Keseimbangan ekonomi 3 sektor
• Keseimbangan ekonomi 4 sektor
• Teori Investasi
• Keseimbangan Pasar barang
• Keseimbangan psar Uang
• Keseimbangan IS-LM
• Kebijakan fiskal dan Moneter
• Perdagangan internasional model ekonomi terbuka
4Vadilla Mutia. STIE Banten
Ruang Lingkup Analisis
Makroekonomi
• Teori atau analisis dasar dalam ilmu
ekonomi dibedakan menjadi 2 bentuk :
1. Mikroekonomi
2. Makroekonomi
5Vadilla Mutia. STIE Banten
PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI
Produksi Harga Pendapatan Pekerjaan
Mikroekonomi Produksi/
output dari
industri dan
bisnis individu
Jumlah bahan
mentah, kantor,
kendaraan
Harga dari
barang dan jasa
individu
Harga
perawatan
medis, bahan
bakar, pangan,
dan sewa
apartemen
Distribusi
pendapatan dan
kekayaan
Upah industri
mobil, upah
minimum, gaji
eksekutif,
kemiskinan
Pekerjaan
dalam bisnis
dan industri
individu
Pekerjaan
dalam industri
baja, jumlah
karyawan
dalam
perusahaan
Makroekonomi Produksi/
output nasional
Output industri
total, produk
domestik bruto,
pertumbuhan
output
Tingkat harga
agregat
Harga
konsumen,
harga
produsen,
tingkat inflasi
Pendapatan
nasional
Upah dan gaji
total, laba
perusahaan
total
Pekerjaan dan
pengangguran
Jumlah total
pekerjaan,
tingkat
pengangguran
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
6Vadilla Mutia. STIE Banten
Teori Ekonomi Mikro
Suatu bidang ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.
Aspek yang diterangkan dalam analisisnya
adalah;
1. Kegiatan suatu pasar barang
2. Kegiatan dipasaran faktor-faktor produksi
3. Tingkah laku penjual dan pembeli
7Vadilla Mutia. STIE Banten
Masalah Utama Perekonomian
- Masalah pertumbuhan ekonomi
- Masalah Pengangguran
- Masalah kenaikan harga (Inflasi)
- Masalah neraca pembayaran dan neraca perdagangan
A. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi = Perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan bertambah.
Pendapatan nasional potensial = tingkat pendapatan nasional
yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.
Konjungtur / siklus kegiatan perusahaan = pergerakan naik
turun kegiatan perusahaan – perusahaan di dalam jangka
panjang
9Vadilla Mutia. STIE Banten
Pendapatan Nasional: Potensial dan Aktual
Pendapatan Nasional
2001 2002 2003 2007 2008
Pendapatan Nasional
Sebenarnya
Periode
Konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle),
merupakan pergerakan naik turun kegiatan perusahaan di dalam
jangka panjang
10Vadilla Mutia. STIE Banten
Pembangunan & Pertumbuhan
Pembangunan Ekonomi :
Proses pertumbuhan ekonomi yg disertai dengan penurunan kemiskinan,
ketimpangan dlm distribusi pendapatan, pengangguran dan peningkatan
percaya diri (self reliance)
Pertumbuhan Ekonomi :
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan bertambah.
Proses kenaikan produksi nasional dan pendapatan perkapita.
11Vadilla Mutia. STIE Banten
Lingkaran Setan Kemiskinan/ Perangkap Kemiskinan
Laju Pertumbuhan
Penduduk/Penawaran
Tenaga Kerja Tinggi
SDA dan SDM Kurang
Dimanfaatkan
Pengangguran
Terbuka dan
Tersembunyi
Tinggi
Kekurangan
Modal
Investasi
Rendah
Pendidikan
Rendah
Gizi dan Kesehatan
Rendah
Produktivitas Rata2
Tenaga Kerja/Angkatan
Kerja Rendah
Pendapatan
Rendah
Tingkat Kelahiran
Tinggi
Tabungan dan
Permintaan Rendah
Lingkaran Tak Berujung Pangkal (vicious circle)
12Vadilla Mutia. STIE Banten
Provinsi Termiskin di Indonesia
1. Papua barat 36,80%
2. Papua 34,88%
3. Maluku 27,74%
4. Sulawesi barat 23,19%
5. NTT 23,03%
13Vadilla Mutia. STIE Banten
Alat Pengamat Prestasi
Kegiatan Ekonomi (indikator)
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan
ekonomi dan perdapatan perkapita
2. Penggunaan tenaga kerja dan
pengangguran
3. Tingkat perubahan harga-harga dan
inflasi
4. Kedudukan neraca perdagangan dan
neraca pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domestik 14Vadilla Mutia. STIE Banten
Lanjut...
 Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya
peningkatan di dalam GDP ( Gross Domestic
Product ) atau GNP ( Gross National Product ).
 Adanya peningkatan dalam GDP berarti
menunjukkan adanya peningkatan pendapatan
per kapita.
 Pendapatan per kapita merupakan pendapatan
masyarakat per individu.
15Vadilla Mutia. STIE Banten
Contoh :
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (PDB riil)
Ex : tahun 2011 PDB bernilai 130 triliun dan PDB
tahun 2010 bernilai 120 triliun, berapa tingkat
pertumbuhan ekonominya ?
g =
PDBt – PDBt-1
x 100%
PDBt-1
g =
130 T – 120 T
x 100% = 8,3%
120 T 16Vadilla Mutia. STIE Banten
Vadilla Mutia. STIE Banten 17
Tingkat Pertambahan Kemakmuran
juta10Rp.
juta12
triliunRp.120
kapitaperPDB 2006 
a. Tingkat Pendapatan per kapita 2006
b. Tingkat Pendapatan per kapita 2007
c. Tingkat Pertambahan Kemakmuran pada 2007
juta10,656Rp.
juta12,2
triliunRp.130
kapitaperPDB 2007 
%100
pendudukjumlah
PDB
kapitaperPDB
%100x
kapitaperPDB
kapitaperPDBkapitaperPDB
kapitaperPDBnpertambaha
1-t
1-tt
x


6,56%%100
jutaRp.10
juta10Rp.-jutaRp.10,656
kapitaperPDBnPertambaha 2007  x
18Vadilla Mutia. STIE Banten
B. MASALAH PENGANGGURAN PENGANGGURAN = suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya.
 Penyebab terjadinya pengangguran yaitu :
1. Kekurangan pengeluaran agregat(pembelanjaan
masyrakat terhadap barang dan jasa)
2. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang
lebih baik
3. Penggunaan alat produksi modern/ mesin – mesin
4. Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja yang
sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan
industri
19Vadilla Mutia. STIE Banten
Akibat buruk pengangguran
1. Pengurangan pengeluaran konsumsinya
2. Menganggu taraf kesehatan keluarga
3. Menimbulkan efek psikologis yang buruk
4. Timbulnya kriminalitas
5. Terjadi kekacauan politik, ekonomi dan
sosial bagi negara
20Vadilla Mutia. STIE Banten
Tipe Pengangguran
1. Pengangguran Friksional (Kebebasan
memilih pekerjaan dibarengi dg mobilitas
pindah pekerjaan)
2. Pengangguran Struktural(timbul akibat dari
adanya resesi, yg disebut dg pengangguran
karena kurangnya pengeluaran)
3. Pengangguran musiman (perubahan
musim)
21Vadilla Mutia. STIE Banten
Pengangguran adalah perbedaan antara angkatan kerja dengan
penggunaan tenaga kerja sebenarnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu
perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan diperlukan
informasi mengenai:
1. Jumlah penduduk yang berusia 18 – 64 tahun (usia kerja)
2. Jumlah penduduk yang usia 18 - 64 yang tidak ingin bekerja (bukan
angkatan kerja)
Sehingga jumlah angkatan kerja adalah selisih usia – bukan angkatan kerja
Beberapa konsep penting:
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja,
b) Jumlah pengangguran,
c) Tingkat pengangguran =
%100
kerjausia
kerjaangkatan
xTPAK 
2. Tenaga Kerja dan Pengangguran
%100
kerjaangkatan
npengangurajumlah
x
bekerjaorang-kerjaangkatananpenganggur 
22Vadilla Mutia. STIE Banten
Contoh:
Negara ini memiliki penduduk usia kerja berjumlah
14.891.761 orang, 9.124.458 orang angkatan kerja tetapi
hanya 8.528.571 orang yang bekerja.
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
b) Jumlah Pengangguran
c) Tingkat pengangguran
%3,61%100
14.891.761
9.124.458
 xTPAK
595.8878.528.571-458.124.9anpenganggurJumlah 
%5,6%100
9.124.458
595.887
anPenganggurTingkat  x
23Vadilla Mutia. STIE Banten
Latihan : TPAK 2010
Negara ini memiliki penduduk usia kerja + 15
tahun berjumlah 172.070.339 orang,
116.527.546 orang angkatan kerja tetapi
hanya 108.207.767 orang yang bekerja.
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
b) Jumlah Pengangguran
c) Tingkat Pengangguran
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja =
Jumlah Angkatan Kerja
X 100%Jumlah penduduk Usia Kerja
24Vadilla Mutia. STIE Banten
Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Jenis Kegiatan Utama 2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Angkatan Kerja 113,74 113,83 116,00 116,53 119,40
Bekerja 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
Penganggur 9,26 8,96 8,59 8,32 8,12
2. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (%)
67,60 67,23 67,83 67,72 69,96
3. Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
8,14 7,87 7,41 7,14 6,80
4. Pekerja tidak penuh 31,36 31,57 32,80 33,27 34,19
Setengah penganggur 15,00 15,40 15,27 15,26 15,73
Paruh waktu 16,36 16,17 17,53 18,01 18,46
25Vadilla Mutia. STIE Banten
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Lapangan Pekerjaan Utama
2009 2010 2011
Februari
Agustu
s
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian 43,03 41,61 42,83 41,49 42,47
Industri 12,62 12,84 13,05 13,82 13,71
Konstruksi 4,61 5,49 4,84 5,59 5,58
Perdagangan 21,84 21,95 22,21 22,49 23,24
Transportasi, Pergudangan dan
Komunikasi
5,95 6,12 5,82 5,62 5,58
Keuangan 1,49 1,49 1,64 1,74 2,06
Jasa Kemasyarakatan 13,61 14,00 15,62 15,96 17,03
Lainnya *) 1,35 1,39 1,40 1,50 1,61
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektoi Pertambangan, Listrik, Gas dan Air
26Vadilla Mutia. STIE Banten
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Status Pekerjaan Utama
2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Berusaha sendiri 20,81 21,05 20,46 21,03 21,15
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 21,64 21,93 21,92 21,68 21,31
Berusaha dibantu buruh tetap 2,97 3,03 3,02 3,26 3,59
Buruh/Karyawan 28,91 29,11 30,72 32,52 34,51
Pekerja bebas di pertanian 6,35 5,88 6,32 5,82 5,58
Pekerja bebas di nonpertanian 5,15 5,67 5,28 5,13 5,16
Pekerja keluarga/tak dibayar 18,66 18,19 19,68 18,77 19,98
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
27Vadilla Mutia. STIE Banten
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(juta orang)
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD Ke Bawah 55,43 55,21 55,31 54,51 55,12
Sekolah Menengah Pertama 19,85 19,39 20,30 20,63 21,22
Sekolah Menengah Atas 15,13 14,58 15,63 15,92 16,35
Sekolah Menengah Kejuruan 7,19 8,24 8,34 8,88 9,73
Diploma I/II/III 2,68 2,79 2,89 3,02 3,32
Universitas 4,22 4,66 4,94 5,25 5,54
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
28Vadilla Mutia. STIE Banten
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(persen)
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD Ke Bawah 4,51 3,78 3,71 3,81 3,37
Sekolah Menengah Pertama 9,38 8,37 7,55 7,45 7,83
Sekolah Menengah Atas 12,36 14,50 11,90 11,90 12,17
Sekolah Menengah Kejuruan 15,69 14,59 13,81 11,87 10,00
Diploma I/II/III 15,38 13,66 15,71 12,78 11,59
Universitas 12,94 13,08 14,24 11,92 9,95
Jumlah 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80
29Vadilla Mutia. STIE Banten
C . MASALAH INFLASI
• Inflasi adalah kecenderungan dari harga-
harga untuk naik secara umum dan terus
menerus.
• Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari
satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas
atau menyebabkan kenaikan sebagian besar
dari harga barang-barang lain
30Vadilla Mutia. STIE Banten
Jenis Inflasi
Inflasi menurut sifatnya :
1. Inflasi Merayap
Kenaikan harga terjadi secara lambat, dengan
persentase yang kecil dan dalam jangka
waktu yang relatif lama (di bawah 10% per
tahun).
2. Inflasi Menengah
Kenaikan harga yang cukup besar dan
kadang-kadang berjalan dalam waktu yang
relatif pendek serta mempunyai sifat
akselerasi
31Vadilla Mutia. STIE Banten
3. Inflasi Tinggi
Kenaikan harga yang besar bisa sampai 5
atau 6 kali.
Masyarakat tidak lagi berkeinginan
menyimpan uang.
Nilai uang merosot dengan tajam sehingga
ingin ditukar dengan barang.
Perputaran uang makin cepat, sehingga harga
naik secara akselerasi.
32Vadilla Mutia. STIE Banten
1. Demand Pull Inflasion.
Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan
permintaan total (agregat demand).
Sedangkan produksi telah berada pada
keadaan kesempatan kerja penuh atau
hampir mendekati kesempatan kerja
penuh.
Apabila kesempatan kerja penuh (full
employment) telah tercapai, penambahan
permintaan selanjutnya hanyalah akan
menaikkan harga saja (sering disebut
dengan Inflasi murni).
 Inflasi Menurut Sebabnya
33Vadilla Mutia. STIE Banten
2. Cost Pust Inflation
Cost pust inflation ditandai dengan kenaikan harga serta
turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan
resesi.
Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran total (agregat supply) sebagai akibat
kenaikan biaya produksi.
Kenaikan produksi akan menaikkan harga dan turunnya
produksi. Serikat buruh yang menuntut kenaikan upah,
manajer dalam pasar monopolistis yang dapat menentukan
harga (yang lebih tinggi), atau kenaikan harga bahan baku,
misalnya krisis minyak adalah faktor yang dapat menaikkan
biaya produksi, atau terjadi penawaran total (aggregate
supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Jika
proses ini berlangsung terus maka timbul cost push
inflation.
34Vadilla Mutia. STIE Banten
1. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)
2. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)
3. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun)
4. Hiperinflasi ( diatas 100% setahun )
 Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi Tersebut
35Vadilla Mutia. STIE Banten
1. Domestic Inflation
Inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri ini
timbul antara lain karena defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan percetakan uang baru, atau
bisa juga disebabkan oleh gagal panen.
2. Imported Inflation
Inflasi yang berasal dari luar negeri ini timbul karena
kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara-
negara langganan berdagang. Penularan inflasi dari
luar negeri ke dalam negeri ini jelas lebih mudah
terjadi pada negara-negara yang menganut
perekonomian terbuka, yaitu sektor perdagangan
luar.
 Menurut Asalnya
Penggolongan Inflasi
36Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek Inflasi
1. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)
2. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
3. Efek Terhadap Output (Output Effects)
37Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek terhadap pendapatan
• Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak
merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula
yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
Misalnya; Seseorang yang memperoleh
pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya
inflasi. Demikian juga orang yang menumpuk
kekayaannya dalam bentuk uang kas akan
menderita kerugian karena adanya inflasi.
38Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek terhadap pendapatan
• Sebaliknya, pihak-pihak yang mendapatkan
keuntungan dengan adanya inflasi adalah
mereka yang memperoleh kenaikan
pendapatan dengan prosentase yang lebih
besar dari laju inflasi, atau mereka yang
mempunyai kekayaan bukan uang dimana
nilainya naik dengan prosentase lebih besar
dari pada laju inflasi.
39Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek terhadap pendapatan
 Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan
terjadinya perubahan dalam pola pembagian
pendapatan dan kekayaan masyarakat.
40Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
 Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor
produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan
permintaan akan berbagai macam barang yang
kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan
dalam produksi beberapa barang tertentu.
 Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu
mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain,
yang kemudian mendorong terjadinya kenaikan
produksi barang tertentu.
41Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek Terhadap Output (Output Effects)
 Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya
kenaikan produksi. Alasannya dalam keadaan
inflasi biasanya kenaikan harga barang
mendahului kenaikan upah sehingga
keuntungan pengusaha naik.
 Kenaikan keuntungan ini akan mendorong
kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi ini
cukup tinggi (hyper inflation) dapat mempunyai
akibat sebaliknya, yakni penurunan output.
42Vadilla Mutia. STIE Banten
Efek Terhadap Output (Output Effects)
• Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang riil
turun dengan drastis, masyarakat cenderung tidak
mempunyai uang kas, transaksi mengarah ke
barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya
produksi barang.
43Vadilla Mutia. STIE Banten
Mengukur tingkat inflasi
Indeks Harga dan Tingkat Inflasi
Untuk mengukur tingkat inflasi, salah satu indeks harga yang biasanya
digunakan adalah indeks harga konsumen (IHK) atau juga dikenal dengan
instilah consumer price index (CPI), yaitu indek harga dari barang-barang
yang selalu digunakan para konsumen.
Menentukan tingkat inflasi dengan IHK:
Ex: IHK 2000 = 231, IHK 2001 = 240
100InflasiTingkat
1
1
x
IHK
IHKIHK
t
tt



%9.3100
231
231240
InflasiTingkat 

 x
44Vadilla Mutia. STIE Banten
Kasus
 IHK 2010 = 720.000,
 IHK 2011 = 800.000
 Hitung tingkat inflasinya...!
45Vadilla Mutia. STIE Banten
d. Neraca pembayaran
• Neraca pembayaran merupakan informasi
keadaan keuangan satu negara secara umum.
Jika negara tersebut memiliki kondisi yang
surplus berarti negara itu memiliki cadangan
devisa yang besar.
46Vadilla Mutia. STIE Banten
Bagaimana cara memperbesar cadangan?
• Pertama adalah dengan melakukan ekspor.
Semakin besar ekspor, maka cadangan negara
itu semakin besar.
• Kedua, adalah dengan mengundang investor
asing agar mau melakukan investasi di negara
kita.
• Ketiga, merupakan cara yang paling tidak
disenangi sebenarnya yaitu dengan melakukan
pinjaman luar negeri.
47Vadilla Mutia. STIE Banten

More Related Content

What's hot

Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernMuhammad Khoirul Fuddin
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Dimas Kamil Prayogio
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Pasar Tenaga Kerja.pptx
Pasar Tenaga Kerja.pptxPasar Tenaga Kerja.pptx
Pasar Tenaga Kerja.pptxdinicha31
 
Penawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainPenawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainYesica Adicondro
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktursulkhi
 
10 prinsip ekonomi
10 prinsip ekonomi10 prinsip ekonomi
10 prinsip ekonomiIvan Hutapea
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBisnisIklan
 
Pembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasarPembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasarUmi Pujiati
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiAhmad Rudi
 
Masalah Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Masalah Ekonomi dan Sistem EkonomiMasalah Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Masalah Ekonomi dan Sistem EkonomiAntonius Suranto
 
(Shintya) mikro bab 7
(Shintya) mikro bab 7(Shintya) mikro bab 7
(Shintya) mikro bab 7ce2n
 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaJogo Hera
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 

What's hot (20)

Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Pasar Tenaga Kerja.pptx
Pasar Tenaga Kerja.pptxPasar Tenaga Kerja.pptx
Pasar Tenaga Kerja.pptx
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Penawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide LainPenawaran agregat Slide Lain
Penawaran agregat Slide Lain
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
 
10 prinsip ekonomi
10 prinsip ekonomi10 prinsip ekonomi
10 prinsip ekonomi
 
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
 
Pembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasarPembentukan harga pasar
Pembentukan harga pasar
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Masalah Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Masalah Ekonomi dan Sistem EkonomiMasalah Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Masalah Ekonomi dan Sistem Ekonomi
 
(Shintya) mikro bab 7
(Shintya) mikro bab 7(Shintya) mikro bab 7
(Shintya) mikro bab 7
 
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas HargaPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
Permintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan Serta Elastisitas Harga
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 

Similar to Pengantar makroekonomi

RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfRUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfmaterikearsipan
 
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.pptAdrimanMulya
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxAruel Gtl
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitKurniawan Saputra
 
Entrepreneurship unpar
Entrepreneurship   unparEntrepreneurship   unpar
Entrepreneurship unparEdwar Fitri
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahDadang Solihin
 
PENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIAPENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIADivaAudrey
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Oswar Mungkasa
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahDadang Solihin
 
Paparan ruu cipta kerja
Paparan ruu cipta kerjaPaparan ruu cipta kerja
Paparan ruu cipta kerjahenra saragih
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMkhoiril anwar
 
Seminar UMKM
Seminar UMKMSeminar UMKM
Seminar UMKMRian
 
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesiaEkonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesiapssdm
 
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerjaPeluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerjahenra saragih
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialfaisalhasan48
 
SEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.ppt
SEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.pptSEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.ppt
SEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.pptAndreWibisono4
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalMahammad Khadafi
 

Similar to Pengantar makroekonomi (20)

RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfRUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
 
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
 
Paparan Dirjen Binapenta Kemnakertrans
Paparan Dirjen Binapenta KemnakertransPaparan Dirjen Binapenta Kemnakertrans
Paparan Dirjen Binapenta Kemnakertrans
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
 
Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
Entrepreneurship unpar
Entrepreneurship   unparEntrepreneurship   unpar
Entrepreneurship unpar
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
 
PENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIAPENGANGGURAN DI INDONESIA
PENGANGGURAN DI INDONESIA
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
 
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
 
Paparan ruu cipta kerja
Paparan ruu cipta kerjaPaparan ruu cipta kerja
Paparan ruu cipta kerja
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
 
Seminar UMKM
Seminar UMKMSeminar UMKM
Seminar UMKM
 
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesiaEkonomi dan pembangunan sdm indonesia
Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia
 
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerjaPeluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
Peluang dan tantangan koperasi dan umkm dalam ruu cipta kerja
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
 
SEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.ppt
SEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.pptSEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.ppt
SEI_4_Indikator_Pembangunan_Ekonomi_ppt.ppt
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
 

More from vadilla mutia

Peta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomiPeta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomivadilla mutia
 
Microeconomics demand supply-1
Microeconomics demand supply-1Microeconomics demand supply-1
Microeconomics demand supply-1vadilla mutia
 
Market Equilibrium (Demand and Supply)
Market Equilibrium (Demand and Supply)Market Equilibrium (Demand and Supply)
Market Equilibrium (Demand and Supply)vadilla mutia
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 

More from vadilla mutia (7)

Sejarah Koperasi
Sejarah KoperasiSejarah Koperasi
Sejarah Koperasi
 
Industri rokok ppt
Industri rokok pptIndustri rokok ppt
Industri rokok ppt
 
Peta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomiPeta konsep ilmu ekonomi
Peta konsep ilmu ekonomi
 
Microeconomics demand supply-1
Microeconomics demand supply-1Microeconomics demand supply-1
Microeconomics demand supply-1
 
Market Equilibrium (Demand and Supply)
Market Equilibrium (Demand and Supply)Market Equilibrium (Demand and Supply)
Market Equilibrium (Demand and Supply)
 
Perilaku konsumen 1
Perilaku konsumen 1Perilaku konsumen 1
Perilaku konsumen 1
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 

Recently uploaded

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (20)

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

Pengantar makroekonomi

  • 1. Pengantar Makroekonomi Introduction Manajemen dan Akuntansi STIE BANTEN 1Vadilla Mutia Zahara SE.,ME. STIE Banten
  • 2. Penilaian • Uas = 40% • UTS = 30% • Tugas = 10% • Kuis = 10% • Absensi = 10% 2Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 3. Referensi dan Sumber Materi Perkuliahan • Makroekonomi. Teori Pengantar. Sadono sukirno. Penerbit Raja Grafindo Persada • Pengantar Ilmu ekonomi (Makro dan Mikro). Pratama Rahardja-Mandala Manurung. Lembaga Penerbit FEUI • Pengantar Ekonomi Makro. N. Gregory Mankiw. Penerbit Erlangga 3Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 4. Materi Perkuliahan Makroekonomi • Ruang lingkup analisis ekonomi • Perhitungan Pendapatan Nasional • Teori Konsumsi • Keseimbangan ekonomi 2 sektor • Keseimbangan ekonomi 3 sektor • Keseimbangan ekonomi 4 sektor • Teori Investasi • Keseimbangan Pasar barang • Keseimbangan psar Uang • Keseimbangan IS-LM • Kebijakan fiskal dan Moneter • Perdagangan internasional model ekonomi terbuka 4Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 5. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi • Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 bentuk : 1. Mikroekonomi 2. Makroekonomi 5Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 6. PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI Produksi Harga Pendapatan Pekerjaan Mikroekonomi Produksi/ output dari industri dan bisnis individu Jumlah bahan mentah, kantor, kendaraan Harga dari barang dan jasa individu Harga perawatan medis, bahan bakar, pangan, dan sewa apartemen Distribusi pendapatan dan kekayaan Upah industri mobil, upah minimum, gaji eksekutif, kemiskinan Pekerjaan dalam bisnis dan industri individu Pekerjaan dalam industri baja, jumlah karyawan dalam perusahaan Makroekonomi Produksi/ output nasional Output industri total, produk domestik bruto, pertumbuhan output Tingkat harga agregat Harga konsumen, harga produsen, tingkat inflasi Pendapatan nasional Upah dan gaji total, laba perusahaan total Pekerjaan dan pengangguran Jumlah total pekerjaan, tingkat pengangguran BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi 6Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 7. Teori Ekonomi Mikro Suatu bidang ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Aspek yang diterangkan dalam analisisnya adalah; 1. Kegiatan suatu pasar barang 2. Kegiatan dipasaran faktor-faktor produksi 3. Tingkah laku penjual dan pembeli 7Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 8. Masalah Utama Perekonomian - Masalah pertumbuhan ekonomi - Masalah Pengangguran - Masalah kenaikan harga (Inflasi) - Masalah neraca pembayaran dan neraca perdagangan A. Masalah Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi = Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan bertambah. Pendapatan nasional potensial = tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan. Konjungtur / siklus kegiatan perusahaan = pergerakan naik turun kegiatan perusahaan – perusahaan di dalam jangka panjang 9Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 9. Pendapatan Nasional: Potensial dan Aktual Pendapatan Nasional 2001 2002 2003 2007 2008 Pendapatan Nasional Sebenarnya Periode Konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle), merupakan pergerakan naik turun kegiatan perusahaan di dalam jangka panjang 10Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 10. Pembangunan & Pertumbuhan Pembangunan Ekonomi : Proses pertumbuhan ekonomi yg disertai dengan penurunan kemiskinan, ketimpangan dlm distribusi pendapatan, pengangguran dan peningkatan percaya diri (self reliance) Pertumbuhan Ekonomi : Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan bertambah. Proses kenaikan produksi nasional dan pendapatan perkapita. 11Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 11. Lingkaran Setan Kemiskinan/ Perangkap Kemiskinan Laju Pertumbuhan Penduduk/Penawaran Tenaga Kerja Tinggi SDA dan SDM Kurang Dimanfaatkan Pengangguran Terbuka dan Tersembunyi Tinggi Kekurangan Modal Investasi Rendah Pendidikan Rendah Gizi dan Kesehatan Rendah Produktivitas Rata2 Tenaga Kerja/Angkatan Kerja Rendah Pendapatan Rendah Tingkat Kelahiran Tinggi Tabungan dan Permintaan Rendah Lingkaran Tak Berujung Pangkal (vicious circle) 12Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 12. Provinsi Termiskin di Indonesia 1. Papua barat 36,80% 2. Papua 34,88% 3. Maluku 27,74% 4. Sulawesi barat 23,19% 5. NTT 23,03% 13Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 13. Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi (indikator) 1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan perdapatan perkapita 2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran 3. Tingkat perubahan harga-harga dan inflasi 4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran 5. Kestabilan nilai mata uang domestik 14Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 14. Lanjut...  Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan di dalam GDP ( Gross Domestic Product ) atau GNP ( Gross National Product ).  Adanya peningkatan dalam GDP berarti menunjukkan adanya peningkatan pendapatan per kapita.  Pendapatan per kapita merupakan pendapatan masyarakat per individu. 15Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 15. Contoh : Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (PDB riil) Ex : tahun 2011 PDB bernilai 130 triliun dan PDB tahun 2010 bernilai 120 triliun, berapa tingkat pertumbuhan ekonominya ? g = PDBt – PDBt-1 x 100% PDBt-1 g = 130 T – 120 T x 100% = 8,3% 120 T 16Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 16. Vadilla Mutia. STIE Banten 17
  • 17. Tingkat Pertambahan Kemakmuran juta10Rp. juta12 triliunRp.120 kapitaperPDB 2006  a. Tingkat Pendapatan per kapita 2006 b. Tingkat Pendapatan per kapita 2007 c. Tingkat Pertambahan Kemakmuran pada 2007 juta10,656Rp. juta12,2 triliunRp.130 kapitaperPDB 2007  %100 pendudukjumlah PDB kapitaperPDB %100x kapitaperPDB kapitaperPDBkapitaperPDB kapitaperPDBnpertambaha 1-t 1-tt x   6,56%%100 jutaRp.10 juta10Rp.-jutaRp.10,656 kapitaperPDBnPertambaha 2007  x 18Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 18. B. MASALAH PENGANGGURAN PENGANGGURAN = suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.  Penyebab terjadinya pengangguran yaitu : 1. Kekurangan pengeluaran agregat(pembelanjaan masyrakat terhadap barang dan jasa) 2. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik 3. Penggunaan alat produksi modern/ mesin – mesin 4. Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan industri 19Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 19. Akibat buruk pengangguran 1. Pengurangan pengeluaran konsumsinya 2. Menganggu taraf kesehatan keluarga 3. Menimbulkan efek psikologis yang buruk 4. Timbulnya kriminalitas 5. Terjadi kekacauan politik, ekonomi dan sosial bagi negara 20Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 20. Tipe Pengangguran 1. Pengangguran Friksional (Kebebasan memilih pekerjaan dibarengi dg mobilitas pindah pekerjaan) 2. Pengangguran Struktural(timbul akibat dari adanya resesi, yg disebut dg pengangguran karena kurangnya pengeluaran) 3. Pengangguran musiman (perubahan musim) 21Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 21. Pengangguran adalah perbedaan antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja sebenarnya. Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan diperlukan informasi mengenai: 1. Jumlah penduduk yang berusia 18 – 64 tahun (usia kerja) 2. Jumlah penduduk yang usia 18 - 64 yang tidak ingin bekerja (bukan angkatan kerja) Sehingga jumlah angkatan kerja adalah selisih usia – bukan angkatan kerja Beberapa konsep penting: a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, b) Jumlah pengangguran, c) Tingkat pengangguran = %100 kerjausia kerjaangkatan xTPAK  2. Tenaga Kerja dan Pengangguran %100 kerjaangkatan npengangurajumlah x bekerjaorang-kerjaangkatananpenganggur  22Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 22. Contoh: Negara ini memiliki penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang, 9.124.458 orang angkatan kerja tetapi hanya 8.528.571 orang yang bekerja. a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja b) Jumlah Pengangguran c) Tingkat pengangguran %3,61%100 14.891.761 9.124.458  xTPAK 595.8878.528.571-458.124.9anpenganggurJumlah  %5,6%100 9.124.458 595.887 anPenganggurTingkat  x 23Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 23. Latihan : TPAK 2010 Negara ini memiliki penduduk usia kerja + 15 tahun berjumlah 172.070.339 orang, 116.527.546 orang angkatan kerja tetapi hanya 108.207.767 orang yang bekerja. a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja b) Jumlah Pengangguran c) Tingkat Pengangguran Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = Jumlah Angkatan Kerja X 100%Jumlah penduduk Usia Kerja 24Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 24. Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2009–2011 (juta orang) Jenis Kegiatan Utama 2009 2010 2011 Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Angkatan Kerja 113,74 113,83 116,00 116,53 119,40 Bekerja 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28 Penganggur 9,26 8,96 8,59 8,32 8,12 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 67,60 67,23 67,83 67,72 69,96 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80 4. Pekerja tidak penuh 31,36 31,57 32,80 33,27 34,19 Setengah penganggur 15,00 15,40 15,27 15,26 15,73 Paruh waktu 16,36 16,17 17,53 18,01 18,46 25Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 25. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2009–2011 (juta orang) Lapangan Pekerjaan Utama 2009 2010 2011 Februari Agustu s Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian 43,03 41,61 42,83 41,49 42,47 Industri 12,62 12,84 13,05 13,82 13,71 Konstruksi 4,61 5,49 4,84 5,59 5,58 Perdagangan 21,84 21,95 22,21 22,49 23,24 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 5,95 6,12 5,82 5,62 5,58 Keuangan 1,49 1,49 1,64 1,74 2,06 Jasa Kemasyarakatan 13,61 14,00 15,62 15,96 17,03 Lainnya *) 1,35 1,39 1,40 1,50 1,61 Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28 *) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektoi Pertambangan, Listrik, Gas dan Air 26Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 26. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2009–2011 (juta orang) Status Pekerjaan Utama 2009 2010 2011 Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Berusaha sendiri 20,81 21,05 20,46 21,03 21,15 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 21,64 21,93 21,92 21,68 21,31 Berusaha dibantu buruh tetap 2,97 3,03 3,02 3,26 3,59 Buruh/Karyawan 28,91 29,11 30,72 32,52 34,51 Pekerja bebas di pertanian 6,35 5,88 6,32 5,82 5,58 Pekerja bebas di nonpertanian 5,15 5,67 5,28 5,13 5,16 Pekerja keluarga/tak dibayar 18,66 18,19 19,68 18,77 19,98 Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28 27Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 27. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011 (juta orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2009 2010 2011 Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Ke Bawah 55,43 55,21 55,31 54,51 55,12 Sekolah Menengah Pertama 19,85 19,39 20,30 20,63 21,22 Sekolah Menengah Atas 15,13 14,58 15,63 15,92 16,35 Sekolah Menengah Kejuruan 7,19 8,24 8,34 8,88 9,73 Diploma I/II/III 2,68 2,79 2,89 3,02 3,32 Universitas 4,22 4,66 4,94 5,25 5,54 Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28 28Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 28. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2009 2010 2011 Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Ke Bawah 4,51 3,78 3,71 3,81 3,37 Sekolah Menengah Pertama 9,38 8,37 7,55 7,45 7,83 Sekolah Menengah Atas 12,36 14,50 11,90 11,90 12,17 Sekolah Menengah Kejuruan 15,69 14,59 13,81 11,87 10,00 Diploma I/II/III 15,38 13,66 15,71 12,78 11,59 Universitas 12,94 13,08 14,24 11,92 9,95 Jumlah 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80 29Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 29. C . MASALAH INFLASI • Inflasi adalah kecenderungan dari harga- harga untuk naik secara umum dan terus menerus. • Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain 30Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 30. Jenis Inflasi Inflasi menurut sifatnya : 1. Inflasi Merayap Kenaikan harga terjadi secara lambat, dengan persentase yang kecil dan dalam jangka waktu yang relatif lama (di bawah 10% per tahun). 2. Inflasi Menengah Kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi 31Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 31. 3. Inflasi Tinggi Kenaikan harga yang besar bisa sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan menyimpan uang. Nilai uang merosot dengan tajam sehingga ingin ditukar dengan barang. Perputaran uang makin cepat, sehingga harga naik secara akselerasi. 32Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 32. 1. Demand Pull Inflasion. Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total (agregat demand). Sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Apabila kesempatan kerja penuh (full employment) telah tercapai, penambahan permintaan selanjutnya hanyalah akan menaikkan harga saja (sering disebut dengan Inflasi murni).  Inflasi Menurut Sebabnya 33Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 33. 2. Cost Pust Inflation Cost pust inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregat supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan produksi akan menaikkan harga dan turunnya produksi. Serikat buruh yang menuntut kenaikan upah, manajer dalam pasar monopolistis yang dapat menentukan harga (yang lebih tinggi), atau kenaikan harga bahan baku, misalnya krisis minyak adalah faktor yang dapat menaikkan biaya produksi, atau terjadi penawaran total (aggregate supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Jika proses ini berlangsung terus maka timbul cost push inflation. 34Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 34. 1. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun) 2. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun) 3. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun) 4. Hiperinflasi ( diatas 100% setahun )  Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi Tersebut 35Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 35. 1. Domestic Inflation Inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri ini timbul antara lain karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru, atau bisa juga disebabkan oleh gagal panen. 2. Imported Inflation Inflasi yang berasal dari luar negeri ini timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara- negara langganan berdagang. Penularan inflasi dari luar negeri ke dalam negeri ini jelas lebih mudah terjadi pada negara-negara yang menganut perekonomian terbuka, yaitu sektor perdagangan luar.  Menurut Asalnya Penggolongan Inflasi 36Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 36. Efek Inflasi 1. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect) 2. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects) 3. Efek Terhadap Output (Output Effects) 37Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 37. Efek terhadap pendapatan • Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Misalnya; Seseorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya inflasi. Demikian juga orang yang menumpuk kekayaannya dalam bentuk uang kas akan menderita kerugian karena adanya inflasi. 38Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 38. Efek terhadap pendapatan • Sebaliknya, pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dengan adanya inflasi adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan prosentase yang lebih besar dari laju inflasi, atau mereka yang mempunyai kekayaan bukan uang dimana nilainya naik dengan prosentase lebih besar dari pada laju inflasi. 39Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 39. Efek terhadap pendapatan  Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola pembagian pendapatan dan kekayaan masyarakat. 40Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 40. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)  Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu.  Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain, yang kemudian mendorong terjadinya kenaikan produksi barang tertentu. 41Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 41. Efek Terhadap Output (Output Effects)  Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi. Alasannya dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga barang mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik.  Kenaikan keuntungan ini akan mendorong kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi ini cukup tinggi (hyper inflation) dapat mempunyai akibat sebaliknya, yakni penurunan output. 42Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 42. Efek Terhadap Output (Output Effects) • Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang riil turun dengan drastis, masyarakat cenderung tidak mempunyai uang kas, transaksi mengarah ke barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi barang. 43Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 43. Mengukur tingkat inflasi Indeks Harga dan Tingkat Inflasi Untuk mengukur tingkat inflasi, salah satu indeks harga yang biasanya digunakan adalah indeks harga konsumen (IHK) atau juga dikenal dengan instilah consumer price index (CPI), yaitu indek harga dari barang-barang yang selalu digunakan para konsumen. Menentukan tingkat inflasi dengan IHK: Ex: IHK 2000 = 231, IHK 2001 = 240 100InflasiTingkat 1 1 x IHK IHKIHK t tt    %9.3100 231 231240 InflasiTingkat    x 44Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 44. Kasus  IHK 2010 = 720.000,  IHK 2011 = 800.000  Hitung tingkat inflasinya...! 45Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 45. d. Neraca pembayaran • Neraca pembayaran merupakan informasi keadaan keuangan satu negara secara umum. Jika negara tersebut memiliki kondisi yang surplus berarti negara itu memiliki cadangan devisa yang besar. 46Vadilla Mutia. STIE Banten
  • 46. Bagaimana cara memperbesar cadangan? • Pertama adalah dengan melakukan ekspor. Semakin besar ekspor, maka cadangan negara itu semakin besar. • Kedua, adalah dengan mengundang investor asing agar mau melakukan investasi di negara kita. • Ketiga, merupakan cara yang paling tidak disenangi sebenarnya yaitu dengan melakukan pinjaman luar negeri. 47Vadilla Mutia. STIE Banten