Dokumen tersebut membahas tentang pengantar makroekonomi yang mencakup penjelasan tentang ruang lingkup analisis makroekonomi, indikator prestasi ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi dan pengangguran, serta beberapa contoh perhitungan.
3. Referensi dan Sumber Materi
Perkuliahan
• Makroekonomi. Teori Pengantar.
Sadono sukirno. Penerbit Raja Grafindo
Persada
• Pengantar Ilmu ekonomi (Makro dan
Mikro). Pratama Rahardja-Mandala
Manurung. Lembaga Penerbit FEUI
• Pengantar Ekonomi Makro. N. Gregory
Mankiw. Penerbit Erlangga
3Vadilla Mutia. STIE Banten
4. Materi Perkuliahan
Makroekonomi
• Ruang lingkup analisis ekonomi
• Perhitungan Pendapatan Nasional
• Teori Konsumsi
• Keseimbangan ekonomi 2 sektor
• Keseimbangan ekonomi 3 sektor
• Keseimbangan ekonomi 4 sektor
• Teori Investasi
• Keseimbangan Pasar barang
• Keseimbangan psar Uang
• Keseimbangan IS-LM
• Kebijakan fiskal dan Moneter
• Perdagangan internasional model ekonomi terbuka
4Vadilla Mutia. STIE Banten
5. Ruang Lingkup Analisis
Makroekonomi
• Teori atau analisis dasar dalam ilmu
ekonomi dibedakan menjadi 2 bentuk :
1. Mikroekonomi
2. Makroekonomi
5Vadilla Mutia. STIE Banten
6. PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI
Produksi Harga Pendapatan Pekerjaan
Mikroekonomi Produksi/
output dari
industri dan
bisnis individu
Jumlah bahan
mentah, kantor,
kendaraan
Harga dari
barang dan jasa
individu
Harga
perawatan
medis, bahan
bakar, pangan,
dan sewa
apartemen
Distribusi
pendapatan dan
kekayaan
Upah industri
mobil, upah
minimum, gaji
eksekutif,
kemiskinan
Pekerjaan
dalam bisnis
dan industri
individu
Pekerjaan
dalam industri
baja, jumlah
karyawan
dalam
perusahaan
Makroekonomi Produksi/
output nasional
Output industri
total, produk
domestik bruto,
pertumbuhan
output
Tingkat harga
agregat
Harga
konsumen,
harga
produsen,
tingkat inflasi
Pendapatan
nasional
Upah dan gaji
total, laba
perusahaan
total
Pekerjaan dan
pengangguran
Jumlah total
pekerjaan,
tingkat
pengangguran
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
6Vadilla Mutia. STIE Banten
7. Teori Ekonomi Mikro
Suatu bidang ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.
Aspek yang diterangkan dalam analisisnya
adalah;
1. Kegiatan suatu pasar barang
2. Kegiatan dipasaran faktor-faktor produksi
3. Tingkah laku penjual dan pembeli
7Vadilla Mutia. STIE Banten
8. Masalah Utama Perekonomian
- Masalah pertumbuhan ekonomi
- Masalah Pengangguran
- Masalah kenaikan harga (Inflasi)
- Masalah neraca pembayaran dan neraca perdagangan
A. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi = Perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan bertambah.
Pendapatan nasional potensial = tingkat pendapatan nasional
yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.
Konjungtur / siklus kegiatan perusahaan = pergerakan naik
turun kegiatan perusahaan – perusahaan di dalam jangka
panjang
9Vadilla Mutia. STIE Banten
9. Pendapatan Nasional: Potensial dan Aktual
Pendapatan Nasional
2001 2002 2003 2007 2008
Pendapatan Nasional
Sebenarnya
Periode
Konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle),
merupakan pergerakan naik turun kegiatan perusahaan di dalam
jangka panjang
10Vadilla Mutia. STIE Banten
10. Pembangunan & Pertumbuhan
Pembangunan Ekonomi :
Proses pertumbuhan ekonomi yg disertai dengan penurunan kemiskinan,
ketimpangan dlm distribusi pendapatan, pengangguran dan peningkatan
percaya diri (self reliance)
Pertumbuhan Ekonomi :
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksikan bertambah.
Proses kenaikan produksi nasional dan pendapatan perkapita.
11Vadilla Mutia. STIE Banten
11. Lingkaran Setan Kemiskinan/ Perangkap Kemiskinan
Laju Pertumbuhan
Penduduk/Penawaran
Tenaga Kerja Tinggi
SDA dan SDM Kurang
Dimanfaatkan
Pengangguran
Terbuka dan
Tersembunyi
Tinggi
Kekurangan
Modal
Investasi
Rendah
Pendidikan
Rendah
Gizi dan Kesehatan
Rendah
Produktivitas Rata2
Tenaga Kerja/Angkatan
Kerja Rendah
Pendapatan
Rendah
Tingkat Kelahiran
Tinggi
Tabungan dan
Permintaan Rendah
Lingkaran Tak Berujung Pangkal (vicious circle)
12Vadilla Mutia. STIE Banten
12. Provinsi Termiskin di Indonesia
1. Papua barat 36,80%
2. Papua 34,88%
3. Maluku 27,74%
4. Sulawesi barat 23,19%
5. NTT 23,03%
13Vadilla Mutia. STIE Banten
13. Alat Pengamat Prestasi
Kegiatan Ekonomi (indikator)
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan
ekonomi dan perdapatan perkapita
2. Penggunaan tenaga kerja dan
pengangguran
3. Tingkat perubahan harga-harga dan
inflasi
4. Kedudukan neraca perdagangan dan
neraca pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domestik 14Vadilla Mutia. STIE Banten
14. Lanjut...
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya
peningkatan di dalam GDP ( Gross Domestic
Product ) atau GNP ( Gross National Product ).
Adanya peningkatan dalam GDP berarti
menunjukkan adanya peningkatan pendapatan
per kapita.
Pendapatan per kapita merupakan pendapatan
masyarakat per individu.
15Vadilla Mutia. STIE Banten
15. Contoh :
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (PDB riil)
Ex : tahun 2011 PDB bernilai 130 triliun dan PDB
tahun 2010 bernilai 120 triliun, berapa tingkat
pertumbuhan ekonominya ?
g =
PDBt – PDBt-1
x 100%
PDBt-1
g =
130 T – 120 T
x 100% = 8,3%
120 T 16Vadilla Mutia. STIE Banten
17. Tingkat Pertambahan Kemakmuran
juta10Rp.
juta12
triliunRp.120
kapitaperPDB 2006
a. Tingkat Pendapatan per kapita 2006
b. Tingkat Pendapatan per kapita 2007
c. Tingkat Pertambahan Kemakmuran pada 2007
juta10,656Rp.
juta12,2
triliunRp.130
kapitaperPDB 2007
%100
pendudukjumlah
PDB
kapitaperPDB
%100x
kapitaperPDB
kapitaperPDBkapitaperPDB
kapitaperPDBnpertambaha
1-t
1-tt
x
6,56%%100
jutaRp.10
juta10Rp.-jutaRp.10,656
kapitaperPDBnPertambaha 2007 x
18Vadilla Mutia. STIE Banten
18. B. MASALAH PENGANGGURAN PENGANGGURAN = suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya.
Penyebab terjadinya pengangguran yaitu :
1. Kekurangan pengeluaran agregat(pembelanjaan
masyrakat terhadap barang dan jasa)
2. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang
lebih baik
3. Penggunaan alat produksi modern/ mesin – mesin
4. Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja yang
sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan
industri
19Vadilla Mutia. STIE Banten
19. Akibat buruk pengangguran
1. Pengurangan pengeluaran konsumsinya
2. Menganggu taraf kesehatan keluarga
3. Menimbulkan efek psikologis yang buruk
4. Timbulnya kriminalitas
5. Terjadi kekacauan politik, ekonomi dan
sosial bagi negara
20Vadilla Mutia. STIE Banten
20. Tipe Pengangguran
1. Pengangguran Friksional (Kebebasan
memilih pekerjaan dibarengi dg mobilitas
pindah pekerjaan)
2. Pengangguran Struktural(timbul akibat dari
adanya resesi, yg disebut dg pengangguran
karena kurangnya pengeluaran)
3. Pengangguran musiman (perubahan
musim)
21Vadilla Mutia. STIE Banten
21. Pengangguran adalah perbedaan antara angkatan kerja dengan
penggunaan tenaga kerja sebenarnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu
perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan diperlukan
informasi mengenai:
1. Jumlah penduduk yang berusia 18 – 64 tahun (usia kerja)
2. Jumlah penduduk yang usia 18 - 64 yang tidak ingin bekerja (bukan
angkatan kerja)
Sehingga jumlah angkatan kerja adalah selisih usia – bukan angkatan kerja
Beberapa konsep penting:
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja,
b) Jumlah pengangguran,
c) Tingkat pengangguran =
%100
kerjausia
kerjaangkatan
xTPAK
2. Tenaga Kerja dan Pengangguran
%100
kerjaangkatan
npengangurajumlah
x
bekerjaorang-kerjaangkatananpenganggur
22Vadilla Mutia. STIE Banten
22. Contoh:
Negara ini memiliki penduduk usia kerja berjumlah
14.891.761 orang, 9.124.458 orang angkatan kerja tetapi
hanya 8.528.571 orang yang bekerja.
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
b) Jumlah Pengangguran
c) Tingkat pengangguran
%3,61%100
14.891.761
9.124.458
xTPAK
595.8878.528.571-458.124.9anpenganggurJumlah
%5,6%100
9.124.458
595.887
anPenganggurTingkat x
23Vadilla Mutia. STIE Banten
23. Latihan : TPAK 2010
Negara ini memiliki penduduk usia kerja + 15
tahun berjumlah 172.070.339 orang,
116.527.546 orang angkatan kerja tetapi
hanya 108.207.767 orang yang bekerja.
a) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
b) Jumlah Pengangguran
c) Tingkat Pengangguran
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja =
Jumlah Angkatan Kerja
X 100%Jumlah penduduk Usia Kerja
24Vadilla Mutia. STIE Banten
24. Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Jenis Kegiatan Utama 2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Angkatan Kerja 113,74 113,83 116,00 116,53 119,40
Bekerja 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
Penganggur 9,26 8,96 8,59 8,32 8,12
2. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (%)
67,60 67,23 67,83 67,72 69,96
3. Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
8,14 7,87 7,41 7,14 6,80
4. Pekerja tidak penuh 31,36 31,57 32,80 33,27 34,19
Setengah penganggur 15,00 15,40 15,27 15,26 15,73
Paruh waktu 16,36 16,17 17,53 18,01 18,46
25Vadilla Mutia. STIE Banten
25. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Lapangan Pekerjaan Utama
2009 2010 2011
Februari
Agustu
s
Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian 43,03 41,61 42,83 41,49 42,47
Industri 12,62 12,84 13,05 13,82 13,71
Konstruksi 4,61 5,49 4,84 5,59 5,58
Perdagangan 21,84 21,95 22,21 22,49 23,24
Transportasi, Pergudangan dan
Komunikasi
5,95 6,12 5,82 5,62 5,58
Keuangan 1,49 1,49 1,64 1,74 2,06
Jasa Kemasyarakatan 13,61 14,00 15,62 15,96 17,03
Lainnya *) 1,35 1,39 1,40 1,50 1,61
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektoi Pertambangan, Listrik, Gas dan Air
26Vadilla Mutia. STIE Banten
26. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama, 2009–2011
(juta orang)
Status Pekerjaan Utama
2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Berusaha sendiri 20,81 21,05 20,46 21,03 21,15
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 21,64 21,93 21,92 21,68 21,31
Berusaha dibantu buruh tetap 2,97 3,03 3,02 3,26 3,59
Buruh/Karyawan 28,91 29,11 30,72 32,52 34,51
Pekerja bebas di pertanian 6,35 5,88 6,32 5,82 5,58
Pekerja bebas di nonpertanian 5,15 5,67 5,28 5,13 5,16
Pekerja keluarga/tak dibayar 18,66 18,19 19,68 18,77 19,98
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
27Vadilla Mutia. STIE Banten
27. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(juta orang)
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD Ke Bawah 55,43 55,21 55,31 54,51 55,12
Sekolah Menengah Pertama 19,85 19,39 20,30 20,63 21,22
Sekolah Menengah Atas 15,13 14,58 15,63 15,92 16,35
Sekolah Menengah Kejuruan 7,19 8,24 8,34 8,88 9,73
Diploma I/II/III 2,68 2,79 2,89 3,02 3,32
Universitas 4,22 4,66 4,94 5,25 5,54
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28
28Vadilla Mutia. STIE Banten
28. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(persen)
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD Ke Bawah 4,51 3,78 3,71 3,81 3,37
Sekolah Menengah Pertama 9,38 8,37 7,55 7,45 7,83
Sekolah Menengah Atas 12,36 14,50 11,90 11,90 12,17
Sekolah Menengah Kejuruan 15,69 14,59 13,81 11,87 10,00
Diploma I/II/III 15,38 13,66 15,71 12,78 11,59
Universitas 12,94 13,08 14,24 11,92 9,95
Jumlah 8,14 7,87 7,41 7,14 6,80
29Vadilla Mutia. STIE Banten
29. C . MASALAH INFLASI
• Inflasi adalah kecenderungan dari harga-
harga untuk naik secara umum dan terus
menerus.
• Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari
satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas
atau menyebabkan kenaikan sebagian besar
dari harga barang-barang lain
30Vadilla Mutia. STIE Banten
30. Jenis Inflasi
Inflasi menurut sifatnya :
1. Inflasi Merayap
Kenaikan harga terjadi secara lambat, dengan
persentase yang kecil dan dalam jangka
waktu yang relatif lama (di bawah 10% per
tahun).
2. Inflasi Menengah
Kenaikan harga yang cukup besar dan
kadang-kadang berjalan dalam waktu yang
relatif pendek serta mempunyai sifat
akselerasi
31Vadilla Mutia. STIE Banten
31. 3. Inflasi Tinggi
Kenaikan harga yang besar bisa sampai 5
atau 6 kali.
Masyarakat tidak lagi berkeinginan
menyimpan uang.
Nilai uang merosot dengan tajam sehingga
ingin ditukar dengan barang.
Perputaran uang makin cepat, sehingga harga
naik secara akselerasi.
32Vadilla Mutia. STIE Banten
32. 1. Demand Pull Inflasion.
Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan
permintaan total (agregat demand).
Sedangkan produksi telah berada pada
keadaan kesempatan kerja penuh atau
hampir mendekati kesempatan kerja
penuh.
Apabila kesempatan kerja penuh (full
employment) telah tercapai, penambahan
permintaan selanjutnya hanyalah akan
menaikkan harga saja (sering disebut
dengan Inflasi murni).
Inflasi Menurut Sebabnya
33Vadilla Mutia. STIE Banten
33. 2. Cost Pust Inflation
Cost pust inflation ditandai dengan kenaikan harga serta
turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan
resesi.
Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran total (agregat supply) sebagai akibat
kenaikan biaya produksi.
Kenaikan produksi akan menaikkan harga dan turunnya
produksi. Serikat buruh yang menuntut kenaikan upah,
manajer dalam pasar monopolistis yang dapat menentukan
harga (yang lebih tinggi), atau kenaikan harga bahan baku,
misalnya krisis minyak adalah faktor yang dapat menaikkan
biaya produksi, atau terjadi penawaran total (aggregate
supply) sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Jika
proses ini berlangsung terus maka timbul cost push
inflation.
34Vadilla Mutia. STIE Banten
34. 1. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)
2. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)
3. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun)
4. Hiperinflasi ( diatas 100% setahun )
Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi Tersebut
35Vadilla Mutia. STIE Banten
35. 1. Domestic Inflation
Inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri ini
timbul antara lain karena defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan percetakan uang baru, atau
bisa juga disebabkan oleh gagal panen.
2. Imported Inflation
Inflasi yang berasal dari luar negeri ini timbul karena
kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara-
negara langganan berdagang. Penularan inflasi dari
luar negeri ke dalam negeri ini jelas lebih mudah
terjadi pada negara-negara yang menganut
perekonomian terbuka, yaitu sektor perdagangan
luar.
Menurut Asalnya
Penggolongan Inflasi
36Vadilla Mutia. STIE Banten
36. Efek Inflasi
1. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)
2. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
3. Efek Terhadap Output (Output Effects)
37Vadilla Mutia. STIE Banten
37. Efek terhadap pendapatan
• Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak
merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula
yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
Misalnya; Seseorang yang memperoleh
pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya
inflasi. Demikian juga orang yang menumpuk
kekayaannya dalam bentuk uang kas akan
menderita kerugian karena adanya inflasi.
38Vadilla Mutia. STIE Banten
38. Efek terhadap pendapatan
• Sebaliknya, pihak-pihak yang mendapatkan
keuntungan dengan adanya inflasi adalah
mereka yang memperoleh kenaikan
pendapatan dengan prosentase yang lebih
besar dari laju inflasi, atau mereka yang
mempunyai kekayaan bukan uang dimana
nilainya naik dengan prosentase lebih besar
dari pada laju inflasi.
39Vadilla Mutia. STIE Banten
39. Efek terhadap pendapatan
Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan
terjadinya perubahan dalam pola pembagian
pendapatan dan kekayaan masyarakat.
40Vadilla Mutia. STIE Banten
40. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor
produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan
permintaan akan berbagai macam barang yang
kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan
dalam produksi beberapa barang tertentu.
Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu
mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain,
yang kemudian mendorong terjadinya kenaikan
produksi barang tertentu.
41Vadilla Mutia. STIE Banten
41. Efek Terhadap Output (Output Effects)
Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya
kenaikan produksi. Alasannya dalam keadaan
inflasi biasanya kenaikan harga barang
mendahului kenaikan upah sehingga
keuntungan pengusaha naik.
Kenaikan keuntungan ini akan mendorong
kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi ini
cukup tinggi (hyper inflation) dapat mempunyai
akibat sebaliknya, yakni penurunan output.
42Vadilla Mutia. STIE Banten
42. Efek Terhadap Output (Output Effects)
• Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang riil
turun dengan drastis, masyarakat cenderung tidak
mempunyai uang kas, transaksi mengarah ke
barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya
produksi barang.
43Vadilla Mutia. STIE Banten
43. Mengukur tingkat inflasi
Indeks Harga dan Tingkat Inflasi
Untuk mengukur tingkat inflasi, salah satu indeks harga yang biasanya
digunakan adalah indeks harga konsumen (IHK) atau juga dikenal dengan
instilah consumer price index (CPI), yaitu indek harga dari barang-barang
yang selalu digunakan para konsumen.
Menentukan tingkat inflasi dengan IHK:
Ex: IHK 2000 = 231, IHK 2001 = 240
100InflasiTingkat
1
1
x
IHK
IHKIHK
t
tt
%9.3100
231
231240
InflasiTingkat
x
44Vadilla Mutia. STIE Banten
44. Kasus
IHK 2010 = 720.000,
IHK 2011 = 800.000
Hitung tingkat inflasinya...!
45Vadilla Mutia. STIE Banten
45. d. Neraca pembayaran
• Neraca pembayaran merupakan informasi
keadaan keuangan satu negara secara umum.
Jika negara tersebut memiliki kondisi yang
surplus berarti negara itu memiliki cadangan
devisa yang besar.
46Vadilla Mutia. STIE Banten
46. Bagaimana cara memperbesar cadangan?
• Pertama adalah dengan melakukan ekspor.
Semakin besar ekspor, maka cadangan negara
itu semakin besar.
• Kedua, adalah dengan mengundang investor
asing agar mau melakukan investasi di negara
kita.
• Ketiga, merupakan cara yang paling tidak
disenangi sebenarnya yaitu dengan melakukan
pinjaman luar negeri.
47Vadilla Mutia. STIE Banten