SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENDUDUK & SUMBERDAYA
MANUSIA
I. MASALAH PENDUDUK
Realita yg terjadi: “ Pertambahan jumlah penduduk
Indonesia sekarang ini sekitar 1,2% dr jumlah penduduk,
atau sekitar 2,5 sampai 3 jt org/tahun”
Masalah paling mendasar:
a. Mampukah Indonesia mengatasi masalah kependudukan
mengingat jumlah dan penyebaran penduduk yg ada
sekarang ini?
b. Apakah yg harus dilakukan oleh Indonesia untuk
peningkatan angkatan kerja yg terjadi di masa
mendatang?
c. Apa sajakah implikasi dari jumlah penduduk yg besar
dan distribusinya yg tidak merata ini terhadap
peluang mereka untuk meringankan penderitaan
hidupnya?
II. STUKTUR PENDUDUK & ANGKATAN KERJA
 Indikator Struktur/Komposisi Penduduk antara lain:
♦ Jumlah dan prosentase penduduk menurut
kelompok umur
♦ Angka Beban Tanggungan
♦ Jumlah dan prosentase penduduk menurut jenis
kelamin
♦ Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
♦ dll
Untuk menggambarkan komposisi penduduk
menurut umur dapat digunakan piramida penduduk
Komposisi penduduk menurut umur sangat penting
kaitannya dengan:
♦ Kematian : umur tua
♦ Kelahiran : Usia produktif (15 – 49 tahun)
♦ Migrasi : usia tertentu cenderung pindah
♦ Permintaan barang dan jasa (pelayanan)
Piramida penduduk indonesia 1990 - 2010
2.1. Stuktur Usia dan beban ketergantungan
 Informasi tentang penduduk menurut kelompok umur
penting diketahui :
1. agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan
penduduk,
2. berkaitan dengan pengembangan kebijakan penduduk,
terutama berkaitan dengan pengembangan SDM
3. dapat diketahui brp besar penduduk yg berpo-tensi
sebagai beban (beban ketergantungan)
4. dapat dilihat berapa prosentase penduduk yg
bertpotensi sebagai modal dalam pembangunan.
5. dapat diketahui berapa penduduk usia tua, muda dan
usia kerja.
Komposisi Penduduk NTB Menurut Kelompok Umur, Hasil SP2010
Kelompok
Umur
Laki-laki Perempuan Sex Ratio
SP2010
SexRatio yg
diharapkan
Selisih
0 - 4 244.274 231.155 105,68 102,90 2,78
5 - 9 239.727 227.600 105,33 102,80 2,53
10 – 14 235.022 224.016 104,91 102,80 2,11
15 – 19 212.378 214.261 99,12 108,80 (9,68)
20 – 24 176.331 212.071 83,15 102,70 (19,55)
25 – 29 183.597 220.614 83,22 102,50 (19,28)
30 – 34 164.845 192.503 85,63 102,40 (16,77)
35 – 39 159.364 178.642 89,21 102,10 (12,89)
40 – 44 132.783 147.158 90,23 101,30 (11,07)
45 – 49 113.315 122.471 92,52 100,10 (7,58)
50 – 54 98.516 105.107 93,73 98,2 (4,47)
55 – 59 69.870 69.233 100,92 95,60 5,32
60 – 64 58.336 61.767 94,45 92,30 2,15
65 – 69 39.242 42.181 93,03 87,90 5,13
70 – 74 29.578 32.242 88,64 83,30 5,34
75+ 27.468 35.545 77,28 73,9 3,38
Total 2.183.646 2.316.566 94,26
 Rasio ketergantungan usia tua (65+) : 7,09%
 Rasio ketergantungan usia muda (0 – 14) : 48,45%
 Rasio ketergantungan total (NTB) : 55,55%
☻ Bagaimana pengaruh struktur umur terhadap angkatan
kerja?
 Angkatan kerja umumnya berskill rendah – semakin
meningkat dengan terjadinya pembangunan ekonomi –
kelas menengah akan semakin meningkat.
☻ Beda penduduk usia kerja dan angkatan kerja?
 Pertambahan TK/AK yg tdk dapat diimbangi dengan pertambahan
KK yg dpt diciptakan oleh kegiatan eko yg baru maupun perluasan
yg lama akibatnya akan memperbesar jumlah pengangguran yg
pada akhirnya menghambat pembangunan ekonomi.
 Faktor penyebab pengangguran di negara berkembang
♦ Kebijakan pemerintah yang tidak tepat.
= kebijakan fiskal yg mendorong
penggunaan mesin-mesin, bukan tenaga
kerja
= kecilnya upaya pelatihan Tenaga Kerja yg
menyebabkan langkanya penduduk berskill.
♦ Distorsi harga faktor produksi yang membuat tingkat
upah menjadi lebih tinggi.
= Tingginya upah di sektor modern
= Rendahnya biaya kapital
♦ Pengangguran penduduk berpendidikan tinggi.
= lapangan kerja tdk sesuai dengan
kurikulum yg diajarkan di sekolah
2.2. Konsep bekerja dan menganggur
 Bekerja di negara Barat: mereka yg pada umumnya bekerja
dengan upah atau dipekerjakan oleh orang lain dan
memakan waktu yg kurang lebih penuh waktu dalam
seminggu
 Kebijakan mengurangi pengangguran?
♦ Kebijakan kontrol populasi
♦ kebijakan mengurangi migrasi desa-Kota
♦ Teknologi yang tepat
♦ Kebijakan Mengurangi Distorsi harga faktor
produksi
♦ Kebijakan pendidikan
♦ Kebijakan berorientasi pertumbuhan.
3. PERTUMBUHAN, KEMISKINAN & KETIMPANGAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
A. Hubungan Antara Pertumbuhan & Kesenjangan
Distribusi Pendapatan
 ada korelasi positif antara laju pertumbuhan dan tingkat
kesenjangan ekonomi : semakin tinggi pertumbuhan PDB
(semakin besar pendapatan/kap), semakin besar perbedaan
antara kaum miskin & kaum kaya.
 Menurut kuznets, hubungan antara keduanya berbentuk
huruf U terbalik. Hasil ini diinterpretasikan sebagai evolusi
dari distribusi Y dlm proses transisi dari suatu ekonomi
pedesaan ke suatu ekonomi perkotaan atau ekonomi
industri.
Strategi menghindari hipotesis U
♦ strategi pembangunan Taiwan (Cheng-chung ’89)
a. adanya transfer surplus (modal & TK) dr sektor
pertanian ke sektor industri yg berjln dg baik.
b. industrialisasinya bersifat padat karya &
berorientasi ekspor
c. lokasi industri yg tdk mendorong urbanisasi krn
berlokasi tdk jauh dr daerah perdesaan.
d. adanya land reform, yg menghilangkan elit
kekuasaan di daerah perdesaan & mengurangi
konsentrasi kekayaan serta mendorong tuan
tanah unt modalnya di sektor industri yg
berkembang.
B. Hubungan Antara Pertumbuhan & Kemiskinan
 pada tahap awal proses pembangunan, tingkat
kemiskinan cenderung meningkat dan pada saat
mendekati tahap akhir pembangunan, jumlah
orang miskin berangsur berkurang.
 Faktor lain selain pertumbuhan yang
mempengaruhi kemiskinan adalah struktur
pendidikan TK dan struktur ekonomi.
4. BEBERAPA INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
A. Indikator Kesenjangan
 Untuk mengukur kesenjangan dapat digunakan:
♥ Generalized Entropy (GE)
♥ Atkinson measure (A)
♥ Koefisien atau Rasio Gini
 Gini rasio berkisar antara 0 – 1(0= kemerataan
sempurna, 1= ketidakmerataan sempurna)
 Kemerataan ditunjukkan oleh kurva lorenz yg
semakin berimpit
Rasio Gini dan Kurva Lorenz
Kumulatif
persentase
dari
jml
pendapatan
Kurva Lorenz
Kumulatif persentase dr populasi yg mempunyai pendapatan
0
Y
X
 Tingkat kesenjangan dapat juga diukur dengan
menggunakan kriteria bank dunia yg membagi jumlah
populasi ke dalam 3 klp, berdasarkan penilaian distribusi
pendapatan yang diterima 40% penduduk berpendapatan
terendah
a. Tinggi : 40% penduduk berpenghasilan
terendah menerima < 12% bagian
pendapatan (Y)
b. Sedang : 40% penduduk berpenghasilan
terendah menerima 12% - 17%
bagian Y
c. Rendah : 20% penduduk berpenghasilan
terendah menerima > 17% bagian Y
B. Indikator Kemiskinan
1. Garis Kemiskinan BPS
Menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah
yang dibelanjakan/kap/bln untuk memenuhi
kebutuhan minimum makanan dan bukan
makanan.
@ untuk makanan : 2.100 kalori/hari
@ untukbukan makanan: pengeluaran untuk
perumahan, sandang, serta aneka barang dan
jasa
2. Garis kemiskinan yang lain
@ Garis kemiskinan prof Sayogyo, garis
kemiskinan didasarkan atas harga beras
“ Tingkat konsumsi/kapita setahun yang sama
dengan beras”
@ Garis kemiskinan Prof Esmara
“menetapkan suatu grs kemiskinan pedesaan
dan perkotaan yang dipandang dari sudut
pengeluaran aktual pada sekelompok barang
dan jasa esensial
 Pendapat esmara ini mampu menangkap dampak inflasi
maupun dampak penghasilan riil yg meningkat terhadap
kuantitas barang-bg aranesensial yang dikonsumsi.
5. KEBIJAKAN MENGURANGI KEMISKINAN DAN
KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
1. Kapital dan Kredit
2. Pendidikan dan Training
3. Program perluasan kesempatan Kerja
4. Kesehatan dan Nutrisi
5. Riset dan Teknologi
6. Migrasi
7. Tekanan Pada Kelompok Target
8. Pajak dan
9. Perang yang terintegrasi terhadap kemiskinan.
6. MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA
A. Paradigma Pembangunan berwawasan Manusia
 Tahap awal pembangunan, fokus pd peningkatan produksi
 kata kunci dlm pembangunan: “pembentukan modal”
Strategi pembangunan yg sesuai adalah: “akselerasi
pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing
dan melakukan industrialisasi”
Manusia sbg “instrumen” (faktor produksi)
Bukan sbg subyek pembangunan
 Konsekwensi:
Peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka
peningkatan produksi
Pengembangan SDM dalam kerangka
production development centered
(Tjokrowinoto, 1996)
 Alternatif lain dr strategi pembangunan manusia
adalah “people-centered development” atau
“putting people first” (Korten, 1981)  manusia
(rakyat) merupakan tujuan utama dari
pembangunan, dan kehendak serta kapasitas
manusia merupakan sumberdaya yg terpenting.
7. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
 Bagaimana hubungan antara pendapatan per kapita
penduduk dengan jumlah anak yg mengenyam
pendidikan?
 Komposisi umum SDM di NSB adalah seperti piramida, yg
mengindikasikan kondisi kurang kondusif dlm
melaksanakan pembangunan di NSB.
 Show must go on  pembangunan dpt dimulai tanpa
menunggu perubahan komposisi pendidikan SDM
 Yang penting bagaimana memanfaatkan SDM yg tersedia
secara optimal, dg:
1. Mempertinggi keterampilan (skill) sesuai dengan derap
pembangunan yg scr pragmatis telah disusun.
2. Ubah komposisi SDM dari komposisi piramida
berdasarkan pendidikan menjadi komposisi piramida
terbalik berdasarkan keterampilan (dlm berbagai jenis
pekerjaan dan usaha  melalui BLK
3. Penguasaan iptek sesuai dengan prioritas pembangunan
yg ditentukan agar jadi SDM yg kreatif dan inovatif.
8. MASALAH MIGRASI DAN SEKTOR INFORMAL
Dualisme ekonomi dalam proses pembangunan
timbul dari adanya urbanisasi.
Tingkat urbanisasi di Indonesia cenderung terus
meningkat dari waktu ke waktu. Tahun 1961,
penduduk perkotaan baru 15%, 1970 menjadi 17,45,
1980 menjadi 22,27, 1990 mencadi 30,9% dan 1995
menjadi 35,9%.
Alasan melakukan migrasi (SUPAS 1995):
a. Perubahan status perkawinan dan ikut
saudara kandung/famili lain (41,35%)
b. karena pekerjaan (39,65%)
c. karena pendidikan (14,96%)
d. karena perumahan (2,57%)
e. lain-lain (1,47%)
Perkembangan kota yg lebih cepat mengakibatkan
terjadinya urbanisasi yg bersifat prematur.
Pendatang baru di kota banyak yang mengadu nasib dg
berpartisipasi dlm kegiatan ekonomi kota sebagai self-
employment (sektor informal).
 Ciri-ciri sektor informal di Indonesia (Hidayat, 1978):
a. Kegiatan usaha tidak terorganisasikan secara baik, krn timbulnya
unit usaha tidak mempergunakan fasilitas/ kelembagaan yang
tersedia di sektor formal.
b. Pada umumnya unit usaha tidak memiliki izin uasaha.
c. Pola kegiatan usaha tidak teratur
d. Pd umumnya kebijakan pemerintah untuk membantu golongan
ekonomi lemah tdk sampai ke sektor ini
e. Unit usaha mudah keluar masuk dari satu sub-sektor ke lain sub-
sektor
f. Teknologi yang digunakan bersifat primitif.
g. Modal dan perputaran usaha relatif kecil
h. Untuk menjalankan usaha tidak diperlukan
pendidikan formal
i. Unit usaha termasuk one-man-enterprises dan kalau
mengerjakan, buruh berasal dr anggota keluarga.
j. Sumber dana usaha dari tabungan sendiri.
k. Hasil produksi/jasa terutama dikonsumsi oleh
masyarakat kota/desa yg berpenghasilan rendah.
 Alasan perlunya mengembangkan dan membina sektor
informal (Todaro,1994):
a. Sektor informal menghasilkan surplus.
b. Membutuhkan sedikit kapital (untuk
memperkerjakan seseorang di sektor ini)
c. Menyediakan KK untuk mendapatkan latihan dan
magang dg biaya yg jauh lebeh rendah.
d. Membutuhkan tenaga yang tidak memiliki
keterampilan
e. Sektor informal mungkin akan dpt menggunakan
teknologi tepat guna dan memanfaatkan
sumberdaya setempat yg memungkinkan alokasi
sbrdaya dpt dilaksanakan scr efisien.

More Related Content

Similar to Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial

Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxByOneNet
 
Bonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_devBonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_devKadir Ruslan
 
penambahan penduduk
penambahan pendudukpenambahan penduduk
penambahan pendudukagung_mabol
 
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015sigit taruna
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxElisabethPanggabeanS
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesiasindu_57
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANxNet8
 
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan PendapatanKemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan PendapatanEem Masitoh
 
Kependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranKependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranmuktiimam
 
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTHBonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTHnelvy2
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisPusdiklatKKB
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Vinny Ariva
 
PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...
PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...
PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...Nana Sartika
 

Similar to Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial (20)

Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
 
Bonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_devBonus demografi pop_dev
Bonus demografi pop_dev
 
penambahan penduduk
penambahan pendudukpenambahan penduduk
penambahan penduduk
 
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
 
Agus ppt
Agus pptAgus ppt
Agus ppt
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia
 
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATANBab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
Bab 4 kemiskinan dan KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Pertumbuhan & kemiskinan
Pertumbuhan & kemiskinanPertumbuhan & kemiskinan
Pertumbuhan & kemiskinan
 
Strategi pemberdayaan pn_pm-libre
Strategi pemberdayaan pn_pm-libreStrategi pemberdayaan pn_pm-libre
Strategi pemberdayaan pn_pm-libre
 
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan PendapatanKemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
 
Kependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranKependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguran
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTHBonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 
PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...
PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...
PEMBANGUNAN MANUSIA KALIMANTAN BARAT : PRIORITAS ARAH PEMBANGUNAN DAN KETENAG...
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 

More from faisalhasan48

Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2faisalhasan48
 
532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx
532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx
532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptxfaisalhasan48
 
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptxprwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptxfaisalhasan48
 
TITIK RAWAN PEMILU.pptx
TITIK RAWAN PEMILU.pptxTITIK RAWAN PEMILU.pptx
TITIK RAWAN PEMILU.pptxfaisalhasan48
 
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptxGAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptxfaisalhasan48
 
PERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptx
PERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptxPERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptx
PERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptxfaisalhasan48
 
PERTEMUAN_15_mega.ppt
PERTEMUAN_15_mega.pptPERTEMUAN_15_mega.ppt
PERTEMUAN_15_mega.pptfaisalhasan48
 
pembangunan integritas.pptx
pembangunan integritas.pptxpembangunan integritas.pptx
pembangunan integritas.pptxfaisalhasan48
 
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxfaisalhasan48
 

More from faisalhasan48 (10)

Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
Mata kuliah Ilmu alamiah dasar untuk semester 2
 
532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx
532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx
532310858-biologi-Ppt-Bakteri-Kelas-x-Fix.pptx
 
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptxprwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
 
ekosistem_pptx.pptx
ekosistem_pptx.pptxekosistem_pptx.pptx
ekosistem_pptx.pptx
 
TITIK RAWAN PEMILU.pptx
TITIK RAWAN PEMILU.pptxTITIK RAWAN PEMILU.pptx
TITIK RAWAN PEMILU.pptx
 
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptxGAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
GAKKUMDU POLRES GARUT.pptx
 
PERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptx
PERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptxPERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptx
PERUBAHAN_LINGKUNGAN.pptx
 
PERTEMUAN_15_mega.ppt
PERTEMUAN_15_mega.pptPERTEMUAN_15_mega.ppt
PERTEMUAN_15_mega.ppt
 
pembangunan integritas.pptx
pembangunan integritas.pptxpembangunan integritas.pptx
pembangunan integritas.pptx
 
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial

  • 2. I. MASALAH PENDUDUK Realita yg terjadi: “ Pertambahan jumlah penduduk Indonesia sekarang ini sekitar 1,2% dr jumlah penduduk, atau sekitar 2,5 sampai 3 jt org/tahun” Masalah paling mendasar: a. Mampukah Indonesia mengatasi masalah kependudukan mengingat jumlah dan penyebaran penduduk yg ada sekarang ini? b. Apakah yg harus dilakukan oleh Indonesia untuk peningkatan angkatan kerja yg terjadi di masa mendatang?
  • 3. c. Apa sajakah implikasi dari jumlah penduduk yg besar dan distribusinya yg tidak merata ini terhadap peluang mereka untuk meringankan penderitaan hidupnya?
  • 4. II. STUKTUR PENDUDUK & ANGKATAN KERJA  Indikator Struktur/Komposisi Penduduk antara lain: ♦ Jumlah dan prosentase penduduk menurut kelompok umur ♦ Angka Beban Tanggungan ♦ Jumlah dan prosentase penduduk menurut jenis kelamin ♦ Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) ♦ dll
  • 5. Untuk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dapat digunakan piramida penduduk Komposisi penduduk menurut umur sangat penting kaitannya dengan: ♦ Kematian : umur tua ♦ Kelahiran : Usia produktif (15 – 49 tahun) ♦ Migrasi : usia tertentu cenderung pindah ♦ Permintaan barang dan jasa (pelayanan)
  • 7. 2.1. Stuktur Usia dan beban ketergantungan  Informasi tentang penduduk menurut kelompok umur penting diketahui : 1. agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk, 2. berkaitan dengan pengembangan kebijakan penduduk, terutama berkaitan dengan pengembangan SDM 3. dapat diketahui brp besar penduduk yg berpo-tensi sebagai beban (beban ketergantungan) 4. dapat dilihat berapa prosentase penduduk yg bertpotensi sebagai modal dalam pembangunan. 5. dapat diketahui berapa penduduk usia tua, muda dan usia kerja.
  • 8. Komposisi Penduduk NTB Menurut Kelompok Umur, Hasil SP2010 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Sex Ratio SP2010 SexRatio yg diharapkan Selisih 0 - 4 244.274 231.155 105,68 102,90 2,78 5 - 9 239.727 227.600 105,33 102,80 2,53 10 – 14 235.022 224.016 104,91 102,80 2,11 15 – 19 212.378 214.261 99,12 108,80 (9,68) 20 – 24 176.331 212.071 83,15 102,70 (19,55) 25 – 29 183.597 220.614 83,22 102,50 (19,28) 30 – 34 164.845 192.503 85,63 102,40 (16,77) 35 – 39 159.364 178.642 89,21 102,10 (12,89) 40 – 44 132.783 147.158 90,23 101,30 (11,07) 45 – 49 113.315 122.471 92,52 100,10 (7,58) 50 – 54 98.516 105.107 93,73 98,2 (4,47) 55 – 59 69.870 69.233 100,92 95,60 5,32 60 – 64 58.336 61.767 94,45 92,30 2,15 65 – 69 39.242 42.181 93,03 87,90 5,13 70 – 74 29.578 32.242 88,64 83,30 5,34 75+ 27.468 35.545 77,28 73,9 3,38 Total 2.183.646 2.316.566 94,26
  • 9.  Rasio ketergantungan usia tua (65+) : 7,09%  Rasio ketergantungan usia muda (0 – 14) : 48,45%  Rasio ketergantungan total (NTB) : 55,55% ☻ Bagaimana pengaruh struktur umur terhadap angkatan kerja?  Angkatan kerja umumnya berskill rendah – semakin meningkat dengan terjadinya pembangunan ekonomi – kelas menengah akan semakin meningkat. ☻ Beda penduduk usia kerja dan angkatan kerja?
  • 10.  Pertambahan TK/AK yg tdk dapat diimbangi dengan pertambahan KK yg dpt diciptakan oleh kegiatan eko yg baru maupun perluasan yg lama akibatnya akan memperbesar jumlah pengangguran yg pada akhirnya menghambat pembangunan ekonomi.  Faktor penyebab pengangguran di negara berkembang ♦ Kebijakan pemerintah yang tidak tepat. = kebijakan fiskal yg mendorong penggunaan mesin-mesin, bukan tenaga kerja = kecilnya upaya pelatihan Tenaga Kerja yg menyebabkan langkanya penduduk berskill.
  • 11. ♦ Distorsi harga faktor produksi yang membuat tingkat upah menjadi lebih tinggi. = Tingginya upah di sektor modern = Rendahnya biaya kapital ♦ Pengangguran penduduk berpendidikan tinggi. = lapangan kerja tdk sesuai dengan kurikulum yg diajarkan di sekolah 2.2. Konsep bekerja dan menganggur  Bekerja di negara Barat: mereka yg pada umumnya bekerja dengan upah atau dipekerjakan oleh orang lain dan memakan waktu yg kurang lebih penuh waktu dalam seminggu
  • 12.  Kebijakan mengurangi pengangguran? ♦ Kebijakan kontrol populasi ♦ kebijakan mengurangi migrasi desa-Kota ♦ Teknologi yang tepat ♦ Kebijakan Mengurangi Distorsi harga faktor produksi ♦ Kebijakan pendidikan ♦ Kebijakan berorientasi pertumbuhan.
  • 13. 3. PERTUMBUHAN, KEMISKINAN & KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN A. Hubungan Antara Pertumbuhan & Kesenjangan Distribusi Pendapatan  ada korelasi positif antara laju pertumbuhan dan tingkat kesenjangan ekonomi : semakin tinggi pertumbuhan PDB (semakin besar pendapatan/kap), semakin besar perbedaan antara kaum miskin & kaum kaya.  Menurut kuznets, hubungan antara keduanya berbentuk huruf U terbalik. Hasil ini diinterpretasikan sebagai evolusi dari distribusi Y dlm proses transisi dari suatu ekonomi pedesaan ke suatu ekonomi perkotaan atau ekonomi industri.
  • 14. Strategi menghindari hipotesis U ♦ strategi pembangunan Taiwan (Cheng-chung ’89) a. adanya transfer surplus (modal & TK) dr sektor pertanian ke sektor industri yg berjln dg baik. b. industrialisasinya bersifat padat karya & berorientasi ekspor c. lokasi industri yg tdk mendorong urbanisasi krn berlokasi tdk jauh dr daerah perdesaan. d. adanya land reform, yg menghilangkan elit kekuasaan di daerah perdesaan & mengurangi konsentrasi kekayaan serta mendorong tuan tanah unt modalnya di sektor industri yg berkembang.
  • 15. B. Hubungan Antara Pertumbuhan & Kemiskinan  pada tahap awal proses pembangunan, tingkat kemiskinan cenderung meningkat dan pada saat mendekati tahap akhir pembangunan, jumlah orang miskin berangsur berkurang.  Faktor lain selain pertumbuhan yang mempengaruhi kemiskinan adalah struktur pendidikan TK dan struktur ekonomi.
  • 16. 4. BEBERAPA INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN A. Indikator Kesenjangan  Untuk mengukur kesenjangan dapat digunakan: ♥ Generalized Entropy (GE) ♥ Atkinson measure (A) ♥ Koefisien atau Rasio Gini  Gini rasio berkisar antara 0 – 1(0= kemerataan sempurna, 1= ketidakmerataan sempurna)  Kemerataan ditunjukkan oleh kurva lorenz yg semakin berimpit
  • 17. Rasio Gini dan Kurva Lorenz Kumulatif persentase dari jml pendapatan Kurva Lorenz Kumulatif persentase dr populasi yg mempunyai pendapatan 0 Y X
  • 18.  Tingkat kesenjangan dapat juga diukur dengan menggunakan kriteria bank dunia yg membagi jumlah populasi ke dalam 3 klp, berdasarkan penilaian distribusi pendapatan yang diterima 40% penduduk berpendapatan terendah a. Tinggi : 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima < 12% bagian pendapatan (Y) b. Sedang : 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima 12% - 17% bagian Y c. Rendah : 20% penduduk berpenghasilan terendah menerima > 17% bagian Y
  • 19. B. Indikator Kemiskinan 1. Garis Kemiskinan BPS Menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan/kap/bln untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan. @ untuk makanan : 2.100 kalori/hari @ untukbukan makanan: pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa
  • 20. 2. Garis kemiskinan yang lain @ Garis kemiskinan prof Sayogyo, garis kemiskinan didasarkan atas harga beras “ Tingkat konsumsi/kapita setahun yang sama dengan beras” @ Garis kemiskinan Prof Esmara “menetapkan suatu grs kemiskinan pedesaan dan perkotaan yang dipandang dari sudut pengeluaran aktual pada sekelompok barang dan jasa esensial  Pendapat esmara ini mampu menangkap dampak inflasi maupun dampak penghasilan riil yg meningkat terhadap kuantitas barang-bg aranesensial yang dikonsumsi.
  • 21. 5. KEBIJAKAN MENGURANGI KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 1. Kapital dan Kredit 2. Pendidikan dan Training 3. Program perluasan kesempatan Kerja 4. Kesehatan dan Nutrisi 5. Riset dan Teknologi 6. Migrasi 7. Tekanan Pada Kelompok Target 8. Pajak dan 9. Perang yang terintegrasi terhadap kemiskinan.
  • 22. 6. MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA A. Paradigma Pembangunan berwawasan Manusia  Tahap awal pembangunan, fokus pd peningkatan produksi  kata kunci dlm pembangunan: “pembentukan modal” Strategi pembangunan yg sesuai adalah: “akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi” Manusia sbg “instrumen” (faktor produksi) Bukan sbg subyek pembangunan
  • 23.  Konsekwensi: Peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan produksi Pengembangan SDM dalam kerangka production development centered (Tjokrowinoto, 1996)  Alternatif lain dr strategi pembangunan manusia adalah “people-centered development” atau “putting people first” (Korten, 1981)  manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari pembangunan, dan kehendak serta kapasitas manusia merupakan sumberdaya yg terpenting.
  • 24. 7. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA  Bagaimana hubungan antara pendapatan per kapita penduduk dengan jumlah anak yg mengenyam pendidikan?  Komposisi umum SDM di NSB adalah seperti piramida, yg mengindikasikan kondisi kurang kondusif dlm melaksanakan pembangunan di NSB.  Show must go on  pembangunan dpt dimulai tanpa menunggu perubahan komposisi pendidikan SDM  Yang penting bagaimana memanfaatkan SDM yg tersedia secara optimal, dg:
  • 25. 1. Mempertinggi keterampilan (skill) sesuai dengan derap pembangunan yg scr pragmatis telah disusun. 2. Ubah komposisi SDM dari komposisi piramida berdasarkan pendidikan menjadi komposisi piramida terbalik berdasarkan keterampilan (dlm berbagai jenis pekerjaan dan usaha  melalui BLK 3. Penguasaan iptek sesuai dengan prioritas pembangunan yg ditentukan agar jadi SDM yg kreatif dan inovatif.
  • 26. 8. MASALAH MIGRASI DAN SEKTOR INFORMAL Dualisme ekonomi dalam proses pembangunan timbul dari adanya urbanisasi. Tingkat urbanisasi di Indonesia cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu. Tahun 1961, penduduk perkotaan baru 15%, 1970 menjadi 17,45, 1980 menjadi 22,27, 1990 mencadi 30,9% dan 1995 menjadi 35,9%. Alasan melakukan migrasi (SUPAS 1995): a. Perubahan status perkawinan dan ikut saudara kandung/famili lain (41,35%) b. karena pekerjaan (39,65%)
  • 27. c. karena pendidikan (14,96%) d. karena perumahan (2,57%) e. lain-lain (1,47%) Perkembangan kota yg lebih cepat mengakibatkan terjadinya urbanisasi yg bersifat prematur. Pendatang baru di kota banyak yang mengadu nasib dg berpartisipasi dlm kegiatan ekonomi kota sebagai self- employment (sektor informal).
  • 28.  Ciri-ciri sektor informal di Indonesia (Hidayat, 1978): a. Kegiatan usaha tidak terorganisasikan secara baik, krn timbulnya unit usaha tidak mempergunakan fasilitas/ kelembagaan yang tersedia di sektor formal. b. Pada umumnya unit usaha tidak memiliki izin uasaha. c. Pola kegiatan usaha tidak teratur d. Pd umumnya kebijakan pemerintah untuk membantu golongan ekonomi lemah tdk sampai ke sektor ini e. Unit usaha mudah keluar masuk dari satu sub-sektor ke lain sub- sektor
  • 29. f. Teknologi yang digunakan bersifat primitif. g. Modal dan perputaran usaha relatif kecil h. Untuk menjalankan usaha tidak diperlukan pendidikan formal i. Unit usaha termasuk one-man-enterprises dan kalau mengerjakan, buruh berasal dr anggota keluarga. j. Sumber dana usaha dari tabungan sendiri. k. Hasil produksi/jasa terutama dikonsumsi oleh masyarakat kota/desa yg berpenghasilan rendah.
  • 30.  Alasan perlunya mengembangkan dan membina sektor informal (Todaro,1994): a. Sektor informal menghasilkan surplus. b. Membutuhkan sedikit kapital (untuk memperkerjakan seseorang di sektor ini) c. Menyediakan KK untuk mendapatkan latihan dan magang dg biaya yg jauh lebeh rendah. d. Membutuhkan tenaga yang tidak memiliki keterampilan e. Sektor informal mungkin akan dpt menggunakan teknologi tepat guna dan memanfaatkan sumberdaya setempat yg memungkinkan alokasi sbrdaya dpt dilaksanakan scr efisien.