SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
Kuliahdaringdikti.go.id
Dr. Tri Wiratno, M.A.
Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sebelas Maret
Email: wiratno.tri@gmail.com.
Ponsel: 081229795656
Karakteristik Teks Secara Khusus
Faktual Non – Faktual Teks dalam Genre Makro
Laporan Rekon Contoh: Ulasan Buku “Perangi
Narkoba”
Deskripsi Anekdot
Rekon Eksemplum
Prosedur Naratif
Eksplanasi
Eksposisi
Diskusi
3.1 Faktual
• Laporan
= Struktur teks: Pernyataan Umum ^ Klasifikasi
= Umum, universal
= Hubungan semantis: hiponimi, kohiponimi, yang menunjukkan hubungan
kelas dan subkelas
= Kelompok nomina: Inti (Benda) ^ Penjelas (Penjenis)
= Verba material dan relasional
= Konjungsi aditif
= Partisipan umum bukan manusia
Contoh: Bunga
Pernyataan Umum
Semua tanaman bunga terdiri atas empat organ penting: batang, akar, daun,
dan bunga.
Klasifikasi
Batang merupakan bagian terpenting pada tanaman bunga, baik pada
tanaman keras maupun pada tanaman perdu. Akar berada di bagian bawah
batang dan biasanya tumbuh di bawah tanah. Sebagian tanaman bunga
mempunyai akar tunjang, dan sebagian yang lain mempunyai akar serabut.
Daun melekat di ranting-ranting di samping batang. Sebagian tanaman
berdaun panjang dan tipis, sedangkan sebagian yang lain tebal dan bulat. Ada
daun tunggal, ada pula daun bercabang. Bunga terletak di ujung ranting.
Bunga mengandung organ reproduksi. Pada sebagian besar tanaman, dalam
satu bunga terdapat organ betina dan organ jantan. Dalam tanaman yang lain
organ betina dan organ jantan ditemukan pada bunga yang berbeda.
•Deskripsi
= Struktur teks: Pernyataan Umum ^ Bagian yang
Dideskripsikan
= Unik, individual
= Hubungan semantis: meronimi, komeronimi, yang
menunjukkan hubungan keseluruhan dan bagian-bagian
= Kelompok nomina: Inti (Benda) ^ Penjelas (Pendeskripsi)
= Verba material dan relasional
= Konjungsi aditif
= Partisipan umum bukan manusia
Contoh: Ruang Belajarku
Pernyataan Umum
Ruang belajar adalah ruang pribadi, dan demikian pula milikku. Hanya aku
sendiri yang menggunakan ruang itu.
Bagian yang Dideskripsikan
Ruang belajarku luas, berukuran 4 meter x 4 meter. Lantainya bersih, terbuat
dari keramik. Dindingnya dicat biru, dan langit-langitnya dicat putih.
Di siang hari, kamarku terang. Jendela dan pintunya menghadap ke kebun.
Udara segar langsung mengalir ke dalam. Suasananya selalu sejuk, dan
nyaman untuk belajar berlama-lama.
Di malam hari, ruang belajarku tetap nyaman dan terang. Lampu 80 watt yang
tergantung di langit-langit itu cukup dapat menerangi setiap sudut ruang.
Ruang belajar yang nyaman merupakan surga bagiku.
•Rekon
= Struktur teks: Orientasi ^ Urutan Peristiwa ^ Reorientasi
= Peristiwa lampau dengan keterangan waktu lampau
= Verba material (dengan sedikit mental)
= Konjungsi: ketika, sebelum, sesudah, setelah itu, sebelum
itu, dst. digunakan untuk menata urutan peristiwa
= Partisipan umum manusia
= Partisipan berbagi pengalaman dengan orang lain
Contoh: Berpariwisata ke Parang Tritis
Orientasi
Minggu lalu, saya dan keluarga saya berpariwisata ke Parang Tritis. Parang
Tritis adalah pantai di Samodra Indonesia yang terletak di DIY.
Urutan Peristiwa
Pagi-pagi betul, kami semua telah dibangunkan. Sebelum berangkat, ibu
mempersiapkan makanan untuk bekal, ayah memanasi mobil, saya dan adik
saya menyiapkan kebutuhan kami masing-masing.
Di Parang Tritis, kami bermain-main di hamparan pasir. Kami berkejar-kejaran.
Kemudian, kami bermain layang-lanyang. Setelah itu, kami naik kuda,
mengelilingi pantai. Begitu matahari condong ke barat, kami semua lelah.
Tiba saatnya kami membuka bekal dan makan bersama.
Reorientasi
Meskipun lelah, kami semua merasa berbahagia.
•Prosedur
= Struktur teks: Tujuan ^ Langkah-langkah,
= Verba material,
= Imperatif untuk memberikan perintah atau arahan
kepada mitra bicara/pembaca (Kamu, Anda);
atau bentuk pasif,
= Konjungsi seperti pertama, kedua, sebelum, dan
sesudah untuk mengatur urutan langkah yang tidak
dapat dibalik-balik,
= Partisipan manusia.
Contoh: Cara Membuat Mi Instan
Tujuan
Cara memasak mi instan sangat sederhana.
Langkah-langkah
1. Rebus air sampai mendidih.
2. Masukkan mi ke dalam air mendidik itu, dan tunggulah selama 3 menit.
3. Sambil menunggu, siapkan di dalam mangkok campuran bumbu, minyak
bumbu, dan bubuk cabe.
4. Tuangkan mi yang sudah masak itu ke dalam mangkok, dan aduklah
sampai campuran bumbu rata.
5. Mi instan siap disajikan.
•Eksplanasi
= Struktur teks: Pernyataan Umum ^ Urutan Sebab-
akibat,
= Verba material dan relasional,
= Bentuk aktif pada eksplanasi yang alami; bentuk aktif
pada eksplanasi rekayasa manusia,
= Konjungsi temporal dan kausal, seperti ketika,
setelah, asalkan, karena, sehingga, dan oleh sebab
itu untuk menerangkan hubungan sebab-akibat,
= Verba tertentu untuk menyatakan sebab-akibat,
seperti menyebabkan, mengakibatkan, membuat, atau
menghasilkan.
Contoh: Bagaimana Binatang Dapat Punah?
Pernyataan Umum
Binatang tertentu menjadi langka dan terancam punah sebagai akibat dari
perubahan kondisi alam, perilaku binatang pemangsa, dan perburuan yang
dilakukan oleh manusia.
Urutan Sebab-Akibat
Pertumbuhan penduduk di bumi ini menimbulkan bertambahnya
permukiman, pabrik, perkantoran, dan lain-lain. Pembangunan permukiman,
pabrik, dan perkantoran itu dilakukan dengan memanfaatkan wilayah hutan
tempat berbagai jenis binatang hidup. Ketika hutan dirusak untuk tujuan-
tujuan tersebut, habitat atau wilayah tempat binatang-binatang itu hidup
akan berkurang. Hal itu menyebabkan ketersediaan pangan untuk binatang-
binatang itu berkurang. Perubahan kondisi alam yang demikian itu
menyebabkan kepunahan beberapa spesies binatang yang hidup di hutan
tersebut.
Urutan Sebab-Akibat
Binatang pemangsa atau predator juga dapat mengurangi jumlah spesies binatang tertentu.
Jumlah binatang terus berkurang karena binatang ter-tentu memangsa binatang yang lain. Dalam
habitat yang terus menyempit, persaingan hidup di antara berbagai jenis binatang menjadi makin
ketat. Binatang yang lemah menjadi mangsa binatang yang lebih kuat. Karena hewan tertentu
memangsa binatang yang lain, jumlah binatang yang dimangsa menjadi terus-menerus berkurang
hingga akhirnya punah.
Urutan Sebab-Akibat
Manusia ikut menyumbang kepunahan binatang karena manusia memburu jenis binatang
tertentu tanpa kendali. Perburuan dilakukan untuk mendapatkan daging untuk dimakan oleh
manusia atau untuk tujuan perdagangan binatang secara tidak sah atau untuk dibunuh agar
bagian tubuhnya dapat dijual dengan harga mahal. Misalnya, gajah diburu untuk diambil
gadingnya, harimau diburu untuk diambil kulitnya, kura-kura diburu untuk diambil
cangkangnya. Jumlah binatang itu terus berkurang. Perburuan binatang secara tidak terkendali
dapat menyebabkan jenis binatang tertentu punah.
(Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 174-175)
•Eksposisi
= Struktur teks: Pernyataan Pendapat ^ Argumentasi ^
Pernyataan Ulang Pendapat,
= Argumentasi satu sisi,
= Verba material, relasional, dan mental,
= konjungsi pertama, kedua, dan selanjutnya untuk
menata gagasan (tidak harus urut); atau konjungsi
bahkan, juga, sebagai contoh, misalnya, dan dengan
demikian untuk memperkuat gagasan; atau kelompok
kata yang bermakna konjungtif, seperti kenyataan bahwa,
diketahui bahwa, dan dapat digarisbawahi bahwa,
= kata ganti persona saya, kami, atau kita untuk
menyatakan klaim pendapat atau keberpihakan,
= modalitas akan, pasti, harus, dan tentu sebagai kata-
kata pemagar.
Contoh: Pemimpin Sosial dan Politik Tidak Harus
Mempunyai Pendidikan Formal yang Tinggi
Pernyataan Pendapat
Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan
tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik
yang bagus pada kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan
formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk
menuju kesuksesan.
Argumentasi
Betul bahwa pendidikan formal memberikan banyak manfaat kepada para
calon pemimpin atau calon orang terkemuka, tetapi pelajaran yang mereka
peroleh dari pendidikan formal tidak selalu dapat diterapkan di masyarakat
tempat mereka menjadi pemimpin atau menjadi orang terkenal di kemudian
hari. Kenyataan bahwa di sekolah dan di perguruan tinggi, orang hanya
“mempelajari” teori, sedangkan di masyarakat, orang betul-betul belajar untuk
hidup melalui beraneka ragam pengalaman. Pengalaman semacam inilah yang
menghasilkan orang-orang terkemuka, termasuk pemimpin sosial dan politik.
Orang-orang terkemuka dan pemimpin-pemimpin itu lahir dari hal-hal yang
mereka pelajari di masyarakat.
Sekadar menyebut contoh orang terkemuka atau pemimpin sosial dan politik,
kita dapat menunjuk beberapa nama. Almarhum Adam Malik, konon ia hanya
menyelesaikan jenjang pendidikan dasar tertentu, diangkatmenjadi Wakil
Presiden Indonesia bukan karena pendidikan formalnya, melainkan karena
kapasitas yang ia dapatkan dari belajar secara otodidak. Almarhum Hamka
adalah contoh pemimpin lain yang lahir dari caranya belajar sendiri. Ia juga
menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal sekaligus karena pengalaman
belajar pribadinya, bukan karena pendidikan formalnya yang tinggi. Bahkan,
Einstein tidak mempunyai reputasi pendidikan formal yang bagus, tetapi
melalui usahanya untuk belajar dan melakukan penelitian sendiri di
masyarakat, ia terbukti menjadi ahli fisika yang sangat termasyhur di dunia.
Pernyataan Ulang Pendapat
Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya
mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Meskipun pendidikan
formal diperlukan, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang dapat
ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak kesuksesannya.
(Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Inggris, 2003: 61—
62; Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 103-104)
•Diskusi
= struktur teks: Isu ^ Argumentasi Mendukung ^
Argumentasi Menentang ^ Simpulan/Rekomendasi,
= Verba material, relasional, dan mental secara
proporsional,
= konjungsi yang menunjukkan kontras, seperti tetapi,
namun, namun demikian, di pihak lain, dan sebaliknya
untuk mempertentangkan dua gagasan yang
berlawanan yang mewakili masing-masing sudut
pandang,
= modalitas untuk membangun opini atau rekomendasi.
Contoh: Pro dan Kontra Penggunaan Energi Nuklir
Isu
Energi nuklir pada umumnya ditawarkan sebagai alternatif untuk mengatasi
krisis energi. Debat apakah penggunaan energi nuklir adalah pilhan yang tepat
belum berakhir. Sejumlah orang setuju dengan penggunaan nuklir karena
manfaatnya. Namun demikian, sejumlah orang yang lain tidak setuju karena
resikonya terhadap lingkungan terlalu besar.
Argumentasi Mendukung
Orang-orang yang setuju dengan pengoperasian rektor nuklir biasanya
berargumentasi bahwa energi yang diproduksi dari reaktor nuklir dapat
digunakan untuk berbagai tujuan. Reaktor tersebut dapat memproduksi
radioisotop yang dimanfaatkan di bidang medis, industri, dan pertanian.
Mereka juga mengklain bahwa energi nuklir adalah satu-satunua pilihan yang
layak untuk menjawab kebutuhan energi yang terus-menerus bertambah.
Menurut mereka, sumber-sumber energi yang lain: minyak, batubara, dan gas
alam cair tidak terbarukan dan tidak aman, sedangkan energi nuklir dapat
diproduksi secara berkelanjutan dengan cara yang aman.
Sejumlah pejabat pemerintah juga mengemukakan bahwa energi jenis ini
adalah energi yang paling aman dalam kaitannya dengan lingkungan
dibandingkan dengan energi yang takterbarukan yang disebutkan di atas.
Mereka mengklaim bahwa reaktor tersebut beroperasi atas basis dengan
kebocoran nol, yang berarti bahwa materi sisa diproses sehingga tidak ada sisa
yang dibuang ke lingkungan. Selain itu, mereka yakin, energi nuklir tidak akan
pernah menyebabkan polusi, tetapi energi yang lain, khususnya minyak dan
batubara, betul-betul menyebabkan polusi.
Argumentasi Menentang
Namun demikian, orang-orang yang tidak setuju dengan penggunaan energi
nuklir, di pihak lain, terus-menerus mengkritik bahwa memilihnya sebagai
alternatif yang paling bagus untuk mengatasi kebutuhan energi yang terus
bertambah adalah bodoh. Kebodohan itu dapat dilihat dari pertanyaan
mengapa mereka tertarik kepada tenaga nuklir pada saat masih terdapat
berlimpahnya sumber-sumber energi alam: minyak, batubara, hidroelectrik,
termo, dan sebagainya.
Dalam reaksinya terhadap lingkungan, mereka menambahkan bahwa
pengoperasian tenaga nuklir tidak masuk di akal. Sejumlah LSM yang
memusatkan perhatian kepada usaha untuk menyelamatkan lingkungan
berargumentasi bahwa produk sisa tenaga nuklir betul-betul menghancurkan
lingkungandan kehidupan manusia. Di pihak lain, betul bahwa jenis energi
yang lain seperti minyak dan batubara menyumbang polusi lingkungan, tetapi
sumbangan energi seperti itu masih dapat ditoleransi. Juga betul bahwa
reaktor nuklir menyediakan energi dalam jumlah besar, tetapi sumbangan
energi nuklir untuk menghancurkan lingkungan dan kehidupan tdak dapat
ditoleransi. Kebocoran pada sebuah reaktor, misalnya, mengakibatkan
kontaminasi tanah dan air di bawah inti nuklir, yang membuat kehidupan
manusia tidak memungkinkan sampai sejauh bermil-mil di sekitarnya. Reaktor
itu juga berbahaya bagi kehidupan karena kebocoran radiasinya. Dalam hal
ini, sering dikatakan bahwa di bawah kontrol yang bagus tidak ada produk sisa
pecahan dimungkinkan untuk bocor keluar dari reaktor. Akan tetapi siapa
dapat menjamin ini?
Simpulan/Rekomendasi
Jelaslah bahwa energi nuklir harus dihindari karena energi nuklir itu
membahayakan lingkungan. Jika kita bersikukuh untuk menggunakannya,
sementara itu radiasinya dikontrol dengan sangat lemah, maka hal itu akan
membunuh kita sendiri cepat atau lambat. Pemerintah harus betul-betul
memperhatikan kenyataan itu dan merevisi pilihan tersebut.
(Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa
Inggris, 2003: 66-67)
3.2 Nonfaktual
•Rekon
= Teks rekon yang nonfaktual pada dasarnya sama
dengan teks rekon yang faktual. Perbedaannya
terletak pada isi yang dimuat.
= Di bawah teks faktual, rekon didasarkan pada
peristiwa nyata, tetapi di bawah teks nonfaktual, rekon
didasarkan pada peristiwa dalam khayalan atau
rekaan.
Contoh: Kejadian di Rumah Susun
Orientasi
Hari-hari berjalan seperti biasa.Tetangga sepasang suami isteri yang tinggal di
lantai bawah saya tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman-
teman mereka.
Urutan Peristiwa
Mereka berkumpul dan beramai-ramai, tetapi hal itu tidak terlalu
mengganggu, meskipun Jane, isteri saya, terbangun berkali-kali.
Akan tetapi, di pagi harinya, ketika saya membuka pintu garasi di lantai dasar,
saya tidak dapat mengeluarkan mobil dari garasi, karena di depan pintu
terdapat mobil lain yang menutupi separo jalan keluar. Padahal, saya harus
mengantarkan Jane ke kantornya. Dugaan saya, itu pasti mobil tamu yang
datang ke pesta tadi malam.
Ternyata mobil tersebut bukan milik tamu. Saya menanyakannya ke sepasang
suami isteri itu, tetapi mereka tidak tahu pemiliknya. Lalu saya menelpon
polisi. Ketika polisi datang, polisi itu tidak dapat berbuat apa-apa kecuali
memberikan surat tilang yang diselipkan di wiper depan. Betul-betul sia-sia.
Kami dengan susah payah mendorong mobil itu agar sedikit bergeser.
Reorientasi
Akhirnya, saya dapat mengeluarkan mobil dan mengantarkan Jane ke tempat
kerja.
(Diadaptasikan dari English Text: System and Structure, 1992)
•Anekdot
= Struktur teks: Abstrak^Orientasi^Krisis^ Reaksi^Koda.
= Secara interpersonal, perasaan jengkel dan konyol
seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan
reaksi kepada pihak lain mengenai pertentangan
antara nyaman/tidak nyaman, aman/tidak aman,
puas/frustrasi, dan tercapai/gagal.
= Partisipan cenderung menyalahkan pihak lain (apabila
negatif) atau merasa terbantu olehnya (apabila positif).
= Dalam hal yang negatif, anekdot sering dijadikan alat
kritik.
Contoh: Kejadian di Rumah Susun
Abstrak
Saya tinggal di rumah susun. Saya mempunyai pengalaman yang memalukan
tadi pagi.
Orientasi
Tetangga sepasang suami isteri yang tinggal di lantai bawah saya tadi malam
menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Tadi malam mereka
sangat gaduh, isteri saya terbangun berkali-kali, tetapi tidaklah mengapa.
Krisis
Lalu tadi pagi terdapat sebuah mobil diparkir di depan jalan keluar kami. Saya
mengira bahwa mobil itu milik seseorang yang ikut pesta tadi malam. Saya
mengetuk pintu tetangga saya itu. Saya ketuk pintunya berkali-kali, tetapi tak
seorang pun keluar.
Saya kira mereka masih tertidur karena mereka berpesta-pora sampai larut
malam, sehingga saya ketuk-ketuk terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa
pun yang dapat saya ketuk dalam jangkauan. Akhirnya, seorang laki-laki
terbangun dan melongok keluar jendela. Saya menjelaskan persoalan yang
terjadi. Ternyata, pesta tadi malam itu bukan pestanya. Rumah susun ini
terbagi menjadi dua sisi, dan itu adalah pesta orang yang tinggal di sisi
sebelah belakang.
Reaksi
Lelaki itu terlihat tidak berkenan, karena, seperti saya dan Jane, ia juga tidak
dapat tidur semalam, terganggu oleh pesta tetangga di sisi sebelah lain itu!
Koda
Saya masih belum tahu mobil siapa yang menghalangi jalan keluar kami itu.
•Eksemplum
= Struktur teks: Abstrak^Orientasi^Insiden^
Interpretasi^Koda
= Secara interpersonal, peristiwa pada eksemplum
dianggap insiden yang menjadi bahan renungan.
= Partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi,
tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.
= Menurut partisipan insiden itu tidak perlu terjadi
Contoh: Kejadian di Rumah Susun
Abstrak
Saya mempunyai pengalaman gila pagi tadi.
Orientasi
Tetangga sepasang suami isteri yang tinggal di lantai bawah saya tadi malam
menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Tadi malam mereka
sangat gaduh, dan isteri saya terbangun berkali-kali.
Insiden
Pagi tadi, ada sebuah mobil yang diparkir di depan pintu garasi, sehingga
menghalangi pintu keluar mobil saya. Saya kira mobil itu milik seseorang yang
mengikuti pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga itu dan
menanyakan hal ini kepada mereka, tetapi mereka tidak tahu. Saya bertanya
kepada tentangga yang lain, sebelum saya menelpon polisi, dengan harapan
polisi dapat menindak pemilik mobil dan menyingkirkanya.
Interpretasi
Namun demikian, meskipun polisi itu datang dengan cepat, polisi itu tidak
dapat berbuat banyak. Polisi itu hanya dapat memberikan surat tilang yang
diselipkan di wiper depan.
Pengalaman ini sungguh gila. Seseorang memarkir mobil di depan pintu garasi
dan menghalangi jalan keluar mobil saya. Saya hanya dapat menunggu
sampai pemilik mobil datang dan memindahkannya. Kalau saya
memindakan mobil itu, saya harus masuk secara paksa ke dalamnya, lalu
membebaskan rem tangan, sebelum didorong ke tempat lain.
Koda
Mobil sial itu masih berada di situ sampai siang.
•Naratif
= Struktur teks: Abstrak^Orientasi^Komplikasi^
Evaluasi^Resolusi^Koda
= Teks naratif pada umumnya dijumpai pada dongeng,
hikayat, legenda, cerita pendek, novel, atau drama.
= Partisipan saling bergesekan, sehingga timbullah
konflik.
= Konflik dievaluasi untuk mendapatkan solusi.
Contoh: Sahabat sejati
Abstrak
Betapa enak menjadi anak orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan
terpenuhi. Karena semua tersedia.
Orientasi
Seperti Iwan. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu
diantar mobil mewah dengan sopir pribadi. Meskipun demikian, ia tidaklah
sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih-
pilih dalam soal bergaul.
Seperti pada kawan-kawan Iwan yang datang ke rumah. Mereka disambut
secara kekeluargaan sehingga mereka betah kalau main di rumah Iwan.
Komplikasi
Iwan sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Momon. Rumah
momon masih satu kelurahan dengan rumah Iwan. Hanya beda RT. Namun,
sudah hampir dua minggu Momon tidak main ke rumah Iwan.
“Ke mana, ya, Ma, Momon. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tak
pernah absen. Selalu datang.”
“Mungkin sakit!” jawab Mama.
“Ih, iya, siapa tahu ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin nengok!” katanya
bersemangat.
Sudah tiga kali pintu rumah Momon diketuk. Tapi lama tak ada yang
membuka. Kemudian ia menanyakan ke tetangga sebelah rumah Momon.
Ia mendapat keterangan bahwa Momon sudah dua minggu ikut orang tuanya
pulang ke desa. Menurut kabar berita, bapaknya di-PHK dari pekerjaan.
Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya
mengorbankan kepentingan Momon. Terpaksa Momon tidak bisa
melanjutkan sekolah lagi.
“Oh, kasihan Momon,” ucapnya dalam hati.
Di rumah Iwan tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap
pulang sekolah wajahnya selalu murung.
“Ada apa, Wan? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang
sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur.
“Momon, Pa”.
“Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Iwan menggeleng.
Lantas!” Papa penasaran ingin tahu.
“Momon sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang
tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin
menjadi petani saja”.
Evaluasi
Papa menatap wajah Iwan tampak tertegun seperti kurang percaya dengan
omongan Iwan.
“Kalau Papa tidak percaya, tanya deh, Pak RT atau ke tetangga sebelah!”
ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Momon!”
“Maksudmu?”
“Aku ingin Momon bisa berkumpul kembali dengan aku!” Iwan memohon
dengan agak mendesak.
“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat rumah Momon di
desa itu!” kata Papa.
Dua hari kemudian Iwan baru berhasil memperoleh alamat rumah Momon di
desa. Ia merasa senang.
Ini karena berkat pertolongan pemililk rumah yang pernah dikontrak keluarga
Momon.
Kemudian Iwan bersama Papa datang ke rumah Momon di wilayah Kadipaten.
Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam.Tempatnya bisa ditempuh
dengan jalan kaki atau dengan naik ojek. Jaraknya kurang lebih dua kilometer.
Kedatangan mereka disambut orang tua Momon dan Momon sendiri. Betapa
gembira hati Momon tatkala bertemu Iwan. Mereka berpelukan cukup lama
untuk melepas rasa rindu.
Semula Momon agak kaget dengan kedatangan Iwan secara mendadak.
Soalnya ia tidak memberi tahu lebih dulu kalau mau pindah ke desa.
“Sorry, ya, Wan. Aku tak sempat memberi tahu kamu!”
“Ah tak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa
kembali!”
Resolusi
Setelah omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya
kepada orang tua Momon. Ternyata orang tua Momon tidak berkeberatan,
dan menyerahkan segala keputusan kepada Momon sendiri.
“Begini, Mon, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut
kami ke Bandung. Kami anggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri.
Gimana Mon, apakah kamu mau?” tanya Papa.
“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya
pendidikan kamu saya yang akan menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Iwan menghendaki demikian, saya
bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang
mau membantu saya.”
Koda
Kemudian Iwan bangkit dari tempat duduk lalu mendekat dan memeluk Iwan.
Tampak mata Iwan dan Momon berkaca-kaca. Karena merasa bahagia.
Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata mereka adalah sahabat
sejati yang tak terpisahkan.
Kini Momon tinggal di rumah Iwan. Sementara orang tuanya masih tetap di
desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Momon yang
sudah tua.
Oleh Suhartono
Bobo No.35/XXVI
http://www.diaryremaja.com/cerpen-sahabat-sejati.html
3.3 Teks dalam Genre Makro
•Contoh: Ulasan Buku “Perangi Narkoba”
= Struktur teks: Orientasi ^ Tafsiran Isi ^ Evaluasi ^
Rangkuman Evaluasi
= Pada masing-masing tahapan dalam struktur teks
terdapat genre mikro yang sesuai
PERANGI NARKOBA
Judul : Mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba melalui
pendidikan budaya dan karakter bangsa
Penulis : Suyadi
Penerbit : Penerbit Andi, Yogyakarta
Tahun : 2013
Halaman : 178 halaman + 10 halaman prakata dan daftar isi
Bahasa : Indonesia
Sampul : Latar putih, merah, dan hitam
(3) Buku ini memaparkan data dan fakta seputar penyalahgunaan
narkoba di kalangan remaja/siswa. Melalui sebuah penelitian lapangan,
Suyadi berhasil menemukan lorong-lorong gelap sebagai tempat
berlangsungnya praktik penyalahgunaan narkoba oleh kalangan
pelajar. Dari penelitian itu pula, Suyadi menangkap banyak paradoks
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja atau siswa menengah.
(4) Satu di antara paradoks itu ialah rentannya kalangan remaja/siswa
terperangkap ke dalam penyalahgunaan narkoba, pada satu sisi,
padahal bangsa kita adalah bangsa yang religius serta pendidikan
nasional kita mengajarkan karakter pancasilais, pada sisi lain. Gejala
inilah yang menjadi dorongan utama bagi Suyadi untuk melakukan
penelitian saintifik mengenai pola persebaran “penyakit narkoba” di
kalangan remaja/siswa.
(5) Dengan metodologi penelitian yang terukur serta analisis teoretik
yang mendalam, Suyadi menemukan tiga fakta tentang
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja di Yogyakarta. Ketiga
fakta itu berkenaan dengan tingginya penyalahgunaan narkoba di
kalangan pelajar, permisifnya guru dan agresifnya polisi, serta kurang
efektifnya penyuluhan narkoba di sekolah. Buku sebagai hasil
penelitian ini juga menjawab pertanyaan tentang mengapa
remaja/pelajar rentan terhadap penyalahgunaan narkoba dan tentang
“lorong-lorong gelap” peredaran narkoba di sekolah. Buku ini juga
menyajikan tawaran pemecahan penyalahgunaan narkoba di sekolah.
Semuanya diuraikan secara terperinci dengan disertai ilustrasi,
sehingga mudah ditangkap dan mengesankan. Selain paparan data
yang terperinci kuat dan terperinci, buku ini juga disajikan dengan
menggunakan tabel dan gambar ilustrasi sehingga tampak lebih ilmiah
dan menarik.
(6) Banyak sekali keunggulan yang terkandung dalam buku ini. Di
antaranya ialah buku ditulis berdasarkan penelitian dengan metodologi
saintifik. Karena berdasarkan penelitian, yang dituliskan bukan sekadar
opini penulis, melainkan data nyata dan faktual. Selain itu, buku ini
memberikan informasi secara terperinci dengan disertai ilustrasi,
sehingga mudah ditangkap dan mengesankan serta memberi arahan
pencegahan penyalahgunaan narkoba. Setidaknya, buku ini sangat
berguna menambah khasanah ilmu, khususnya mengenai narkoba.
(7) Akan tetapi, buku ini juga bukan tanpa kelemahan. Satu ganjalan
pertama dalam membaca buku ini ialah adanya tulisan melingkar
(berbentuk seperti stempel) berbunyi “SMA/MA SMK” pada sampul.
Tulisan seperti stempel pada sampul ini jelas memberi kesan bahwa
buku ini hanya untuk siswa setingkat SLTA. Implikasinya adalah buku
ini memberi kesan sebuah buku pelajaran sekolah (textbook). Padahal
buku ini bukanlah buku pedoman yang perlu diajarkan kepada siswa.
(8) Buku ini, tampaknya, lebih tepat dan bermanfaat bagi para
pengampu pendidikan, misalnya pemerintah sebagai pengelola
sekolah, guru/pendidik, dan orang tua untuk dijadikan sebagai acuan
membuat suatu kebijakan pendidikan. Berbeda dengan buku ini, buku
yang berjudul Remaja dan bahaya narkoba – untuk Sekolah Lanjutan
Atas (Abdul Rozak dan Wahdi Sayuti) ditujukan bagi pelajar dan
pembaca remaja. Jika buku yang disebut pertama menitikberatkan
pada praktik penyalahgunaan narkoba, buku yang disebut belakangan
membahas berbagai hal yang berkaitan dengan definisi narkoba, jenis-
jenisnya, dan bahaya serta sanksi bagi para pemakai, pengedar, dan
pembuatnya. Kemudian, jika buku pertama lebih mengedepankan
pendidikan karakter sebagai upaya mencegah penyalahgunaan
narkoba di kalangan pelajar, buku kedua mengutamakan pendekatan
agama dan pengetahuan terhadap sanksi hukum bagi pelajar sebagai
upaya mencegah penyalahgunaan narkoba.
(9) Meskipun terdapat perbedaan dalam hal pendekatan, kedua buku
tersebut ditulis sebagai upaya penyebaran virus-virus positif untuk
mencegah para pelajar agar tidak terjerumus ke dalam
penyalahgunaan narkoba.
(10) Buku Mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba melalui
pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat berguna, khususnya
bagi para pengampu pendidikan dan pembuat kebijakan sekolah.
Informasi terperinci tentang fakta penyalahgunaan narkoba di kalangan
remaja/pelajar dapat dijadikan landasan dalam berupaya untuk
memerangi penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah. Jadi, upaya
Suyadi dalam menguak dan menyingkap “lorong-lorong gelap”
peredaran narkoba di sekolah patut diberi apresiasi dan acungan
jempol.
Contoh buku-buku referensi:
• Functional English Grammar: An Introduction for Second Language Teachers,
Graham Lock, Cambridge University Press, 1996.
• Using Functional Grammar: An Explorer’s Guide, David Butt, Rondha Fahey,
Sue Spinks, & Collin Yallop, NCELTR, Macquarie University, 1998.
• Introducing Functional Grammar, Geoff Thompson, Arnold, 2004.
• Grammar and Meaning, Sally Humphrey, Louise Droga, & Susan Feez,
PETAA, 2012.
• Deploying Functional Grammar, James Martin, Christian matthiessen, &
Claire Painter, The Commercial Press, 2010 [Revised from Working with
Functional Grammar, Arnold, 1997].
Soal-Soal tentang Genre sebagai Jenis Teks
Pilihlah A, B, C, atau D yang paling Anda anggap benar.
1) Genre faktual adalah genre:
A. yang didasarkan pada kenyataan dan rekaan.
B. yang didasarkan pada kenyataan.
C. yang didasarkan pada rekaan.
D. yang didasarkan pada ciri-ciri linguistiknya.
2) Teks tentang “Katak” yang diambil dari Wikipedia tergolong ke dalam:
A. artikel ilmiah.
B. laporan.
C. deskripsi
D. dongeng.
3) Tokoh “Katak” pada Katak Hendak Jadi Lembu adalah:
A. katak faktual.
B. katak fisional.
C. katak dalam pelajaran.
D. katak dalam berita.
4) Salah satu perbedaan antara teks deskripsi dan teks laporan adalah:
A. teks deskripsi bersifat umum, sedangkan teks laporan bersifat khusus.
B. teks laporan bersifat umum, sedangkan teks deskripsi bersifat khusus.
C. baik teks deskripsi maupun teks laporan bersifat umum.
D. baik teks deskripsi maupun teks laporan bersifat khusus.
5) Teks yang berisi keadaan tentang sesuatu yang disebabkan oleh keadaan sebelumnya dan
menyebabkan keadaan sesudahnya tergolong ke dalam genre:
A. deskripsi.
B. laporan.
C. eksposisi.
D. eksplanasi.
6) Teks eksposisi juga disebut teks:
A. analitis.
B. hortatoris.
C. argumentasi dua sisi.
D. argumentasi satu sisi.
7) Teks diskusi juga disebut teks:
A. analitis.
B. hortatoris.
C. argumentasi dua sisi.
D. argumentasi satu sisi.
8) Naratif dapat berbentuk:
A. artikel ilmiah.
B. laporan penelitian atau survey.
C. dongeng atau cerita pendek.
D. berita dalam koran.
9) Teks makro adalah teks yang berfungsi sebagai:
A. penjelasan terhadap subgenre yang ada di dalamnya.
B. payung terhadap subgenre yang ada di dalamnya.
C. media tempat teks itu dimuat.
D. konteks yang melatarbelakang teks.
10) Teks mikro biasanya muncul sebagai:
A. teks yang telah dimodifikasi.
B. teks yang otentik.
C. teks dalam campuran.
D. teks mandiri.
6fi tengohpodongrumputyongsongotfuqs,terdopotsebuohkofomyong
)-/ dihuniolehberpufuh-puluhkqtok.Diontorokotok-kqtoktersebutodo
Kumpulan C-erita Fabe)
untuk r{en4i4rkAnak 4engan C--erita
f
sotu qnak kotok yongbernqmoKenthus,dio odolohanokkatok yongpoling
besordon kuot. Kqrenokelebihonnyoitu, Kenthusmenjodisongotsombong.
Diqmerqsotidok okanodoonokkotokloinyongdopotmengolohkonnya.
SebenornyokakokKenthussudoh seringmenosihqticgor Kenthustidok
bersikopsombongpodotemon-temonnyoyongloin.Tetopi nasihotkokoknyo
tersebut tidok pernoh dihiroukannyq.Hql ini yong menyebobkontemon*
temonnyomuloimenjouhinyo,hinggoKenthustidokmempunysitemonbermoin
logi.
Podosuotupogi,Kenthusberlotihmelompotdi podangrumput.Katikoitu
jugoodoseekoronokfembuyongsedongbermoindi situ.Sasekoli,onsklembu
itu mendekatiibunyauntukmenyedotsusu.Anoklembuitu gembirosekofi, dio
berlori-lorisombitsesekolimenjilotirumputyongsegar.Secaratidoksengojo,
lidohanoklembuyangdijulurkonterkenotubuhsi Kenthus.
"Huh,beronisekolimokhlukinimengusikku,"kotoKenthusdenganperosoon
morohsombilcobomenjauhionoklembu,itu.Sebenornyoonokfembuitu tidok
ber.niotmengganggunyo.Topikebetulandioberqdodi tempotyongscrmodengon
KenthussehinggamenyebobkonKenthusmenjadicemosdonmelompotdengon
segerauntukmenyelomotkondiri.
SqmbiI terengah-engoh,Kenthussompoidi tepi kolom.Melihot Kenthus
yongkelihotonsongotlelah,kowan-kowonnyotompoksongotheron. :
"HoiKenthus,mengopokomuterengah-engoh,mukomujugokelihotonsongot
pucot,"tonyoteman-temonnyo.
"Tidokadoopo-opo.Akuhonyokagetsojo.Lihotfohdi tengahpodongrumput
itu.Akutidaktoh.umokhlukopoitu,tetopimqkhlukitusongotsombong.Makhluk
itu hendqkmeneionoku."KotoKenthus.
Kokoknyoyangboru tibo di situ menjeloskon." Mqkhlukitu onoklembu.
Sepengetohuankakok,onoklembutidokjohot.Merekomemongbiosqdileposkon
di padongrumputinisetioppogi.'
, "Tidokjohot? Kencpokokokbiso bilqngsepertiitu? Soyohompir-hompir
ditelonnyotodi," koto Kenthus.
Kum?ulanC*viId Fabel
iven4i4rl.Anak 4enAan&rita
"Ah, tidok mungkin.Lembutidok mskonkqtokotou ikon,tetopi honyo
rumput."Jeloskokaknyologi.
"AkutidskpercaryaKok.Tadi,okudikejornyodonhampirditendangolahnyo."
CelahKenthus."Wqhoikawon-kawan,akusebenornyqbisomelowqnnyodengon
mengembungkondiriku,"KotoKenthusdengonbanggo.
" LowonsojoKenthus!Kqmutentu meneng,"teriokonok-onokkotokberomoi-
romoi.
"SudohlohKenthus.Komutidokokondopotmenondingilembuitu.Perbuoton
komuberbahaya.Hentikqn!"katoKqkokKenthusberulongkqli,tetopiKenthus
tidakmempedulikonnasihotkokoknyo.Kenthusterusmengembungkondirinyo,.
korenodorongondori temon-temonnyo.Sebenornyo,merekosengojahendok
memberipelojoronpodaKenthusyongsombongitu.
"sedikit logiKenthus.Teruskon!"Begitulohyongditeriokkonolehkqwon-
kqwonKenthus.Setelahperut Kenthusmengembungdengonsongotbesor,
tibo-tiba Kenthusjotuh lemqs.Perutnyosangotsokit don perlohon-lohon
dikempiskonnyo.Melihatkeodoanodiknyoyonglemss,kokqkKenthuslolu
membontu.
MujurrlohKenthustidakopo-opo.Diosembuhsepertisediokoto,tetopisejok
sqotitu sikopnyatefohbonyokberuboh.Diomoludqnkesoldengansikopnya
yongsombong

More Related Content

What's hot

Ips kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesia
Ips kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesiaIps kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesia
Ips kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesiaYuns Saragih
 
TEKS DESKRIPSI kelas 7.ppt
TEKS DESKRIPSI kelas 7.pptTEKS DESKRIPSI kelas 7.ppt
TEKS DESKRIPSI kelas 7.pptErlin77
 
Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2
Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2
Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2Nurdin Al-Azies
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)Luhur Moekti Prayogo
 
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan PerikananDasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan PerikananlombkTBK
 
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIASOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIASMK MUhammadiyah Singkut
 
Presentasi kartini
Presentasi kartiniPresentasi kartini
Presentasi kartiniNazmahFP
 
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMPower point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMLiz Rößler
 
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
 
Perangkat keras komputer (input-output-proses)
Perangkat keras komputer (input-output-proses)Perangkat keras komputer (input-output-proses)
Perangkat keras komputer (input-output-proses)rn firmansyah
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasiHerzaAlwanny
 
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptxBAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptxvinafitriyani4
 
LAPORAN KEGIATAN PROJEK p5 GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptx
LAPORAN KEGIATAN PROJEK p5  GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptxLAPORAN KEGIATAN PROJEK p5  GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptx
LAPORAN KEGIATAN PROJEK p5 GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptxmasrur7
 
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalModul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalArie Bonuo™
 
Pahlawan Nasional Indonesia
Pahlawan Nasional IndonesiaPahlawan Nasional Indonesia
Pahlawan Nasional IndonesiaHerry Fernando
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas XKevinAnggono
 
Tik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasi
Tik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasiTik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasi
Tik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasiyappaid
 

What's hot (20)

Ips kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesia
Ips kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesiaIps kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesia
Ips kls 5 jenis jenis kegiatan perekonomian di indonesia
 
TEKS DESKRIPSI kelas 7.ppt
TEKS DESKRIPSI kelas 7.pptTEKS DESKRIPSI kelas 7.ppt
TEKS DESKRIPSI kelas 7.ppt
 
Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2
Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2
Mengenal Komputer - TIK SD-Kls2
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
 
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan PerikananDasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan
Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan
 
POSTER
POSTERPOSTER
POSTER
 
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIASOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
SOAL ESSAY HOTS KOMPUTER JARINGAN DASAR KELAS X MULTIMEDIA
 
Presentasi kartini
Presentasi kartiniPresentasi kartini
Presentasi kartini
 
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMPower point  ppg  Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MM
 
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
 
Perangkat keras komputer (input-output-proses)
Perangkat keras komputer (input-output-proses)Perangkat keras komputer (input-output-proses)
Perangkat keras komputer (input-output-proses)
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi
 
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptxBAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
BAB 1 - Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
 
Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)
 
LAPORAN KEGIATAN PROJEK p5 GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptx
LAPORAN KEGIATAN PROJEK p5  GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptxLAPORAN KEGIATAN PROJEK p5  GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptx
LAPORAN KEGIATAN PROJEK p5 GAYA HIDUP BERKELANJUTAN.pptx
 
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalModul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
 
Pahlawan Nasional Indonesia
Pahlawan Nasional IndonesiaPahlawan Nasional Indonesia
Pahlawan Nasional Indonesia
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
 
Tik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasi
Tik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasiTik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasi
Tik kelas 7. bab 1. teknologi informasi dan komunikasi
 

Viewers also liked

Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Deskripsi mata kuliah bahasa indonesia
Deskripsi mata kuliah bahasa indonesiaDeskripsi mata kuliah bahasa indonesia
Deskripsi mata kuliah bahasa indonesiaUwes Chaeruman
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanUwes Chaeruman
 
Struktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianStruktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianUwes Chaeruman
 
Topik 1 bahasa indonesia baku
Topik 1 bahasa indonesia bakuTopik 1 bahasa indonesia baku
Topik 1 bahasa indonesia bakuUwes Chaeruman
 
Membuat teks proposal penelitian
Membuat teks proposal penelitianMembuat teks proposal penelitian
Membuat teks proposal penelitianUwes Chaeruman
 
Langkah-langkah Menyusun Teks Review
Langkah-langkah Menyusun Teks ReviewLangkah-langkah Menyusun Teks Review
Langkah-langkah Menyusun Teks ReviewUwes Chaeruman
 
Struktur teks proposal kegiatan
Struktur teks proposal kegiatanStruktur teks proposal kegiatan
Struktur teks proposal kegiatanUwes Chaeruman
 
Membuat teks proposal kegiatan
Membuat teks proposal kegiatanMembuat teks proposal kegiatan
Membuat teks proposal kegiatanUwes Chaeruman
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
struktur teks laporan penelitian
struktur teks laporan penelitianstruktur teks laporan penelitian
struktur teks laporan penelitianUwes Chaeruman
 
Formulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam ProposalFormulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam ProposalUwes Chaeruman
 
Bagian Penting Lain dalam Artikel Ilmiah
Bagian Penting Lain dalam Artikel IlmiahBagian Penting Lain dalam Artikel Ilmiah
Bagian Penting Lain dalam Artikel IlmiahUwes Chaeruman
 
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan PembahasanFormulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan PembahasanUwes Chaeruman
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Membuat Artikel Ilmiah
Membuat Artikel IlmiahMembuat Artikel Ilmiah
Membuat Artikel IlmiahUwes Chaeruman
 

Viewers also liked (20)

Jenis-jenis Teks
Jenis-jenis TeksJenis-jenis Teks
Jenis-jenis Teks
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Berbagai jenis teks
Berbagai jenis teks Berbagai jenis teks
Berbagai jenis teks
 
Deskripsi mata kuliah bahasa indonesia
Deskripsi mata kuliah bahasa indonesiaDeskripsi mata kuliah bahasa indonesia
Deskripsi mata kuliah bahasa indonesia
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 
Struktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitianStruktur teks proposal penelitian
Struktur teks proposal penelitian
 
Topik 1 bahasa indonesia baku
Topik 1 bahasa indonesia bakuTopik 1 bahasa indonesia baku
Topik 1 bahasa indonesia baku
 
Membuat teks proposal penelitian
Membuat teks proposal penelitianMembuat teks proposal penelitian
Membuat teks proposal penelitian
 
Langkah-langkah Menyusun Teks Review
Langkah-langkah Menyusun Teks ReviewLangkah-langkah Menyusun Teks Review
Langkah-langkah Menyusun Teks Review
 
Struktur teks proposal kegiatan
Struktur teks proposal kegiatanStruktur teks proposal kegiatan
Struktur teks proposal kegiatan
 
Membuat Teks Review
Membuat Teks ReviewMembuat Teks Review
Membuat Teks Review
 
Membuat teks proposal kegiatan
Membuat teks proposal kegiatanMembuat teks proposal kegiatan
Membuat teks proposal kegiatan
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
struktur teks laporan penelitian
struktur teks laporan penelitianstruktur teks laporan penelitian
struktur teks laporan penelitian
 
Formulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam ProposalFormulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam Proposal
 
Bagian Penting Lain dalam Artikel Ilmiah
Bagian Penting Lain dalam Artikel IlmiahBagian Penting Lain dalam Artikel Ilmiah
Bagian Penting Lain dalam Artikel Ilmiah
 
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan PembahasanFormulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
 
Membuat Artikel Ilmiah
Membuat Artikel IlmiahMembuat Artikel Ilmiah
Membuat Artikel Ilmiah
 

Similar to Jenis-jenis Teks

Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6
Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6
Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6Syarifah YM
 
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAjaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAzizah Rahmadani
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Ig Fandy Jayanto
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiAlia Nur Afni
 
Cultural Antropology, Kebudayaan Minangkabau
Cultural Antropology, Kebudayaan MinangkabauCultural Antropology, Kebudayaan Minangkabau
Cultural Antropology, Kebudayaan Minangkabaunixfairy
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAWulandari Rima Kumari
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Haris Armstrong
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarDo Dy
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarDo Dy
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia1231011994
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)armita widyasuri
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiadesta aunika
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)desta aunika
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaarmita widyasuri
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiasafika fika
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiadesta aunika
 

Similar to Jenis-jenis Teks (20)

Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6
Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6
Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 4 kelas 6
 
UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015
 
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang EkonomiAjaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
Ajaran Ki Hajar Dewantara Di Bidang Ekonomi
 
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar ii
 
Cultural Antropology, Kebudayaan Minangkabau
Cultural Antropology, Kebudayaan MinangkabauCultural Antropology, Kebudayaan Minangkabau
Cultural Antropology, Kebudayaan Minangkabau
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
Filsafat Islam
Filsafat IslamFilsafat Islam
Filsafat Islam
 
bahasa dan gaya penulisan
bahasa dan gaya penulisanbahasa dan gaya penulisan
bahasa dan gaya penulisan
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesiaJenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia
 

More from Uwes Chaeruman

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanUwes Chaeruman
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based EducationUwes Chaeruman
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhUwes Chaeruman
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Uwes Chaeruman
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Uwes Chaeruman
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Uwes Chaeruman
 

More from Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Jenis-jenis Teks

  • 1. Kuliahdaringdikti.go.id Dr. Tri Wiratno, M.A. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Email: wiratno.tri@gmail.com. Ponsel: 081229795656
  • 2. Karakteristik Teks Secara Khusus Faktual Non – Faktual Teks dalam Genre Makro Laporan Rekon Contoh: Ulasan Buku “Perangi Narkoba” Deskripsi Anekdot Rekon Eksemplum Prosedur Naratif Eksplanasi Eksposisi Diskusi
  • 3. 3.1 Faktual • Laporan = Struktur teks: Pernyataan Umum ^ Klasifikasi = Umum, universal = Hubungan semantis: hiponimi, kohiponimi, yang menunjukkan hubungan kelas dan subkelas = Kelompok nomina: Inti (Benda) ^ Penjelas (Penjenis) = Verba material dan relasional = Konjungsi aditif = Partisipan umum bukan manusia
  • 4. Contoh: Bunga Pernyataan Umum Semua tanaman bunga terdiri atas empat organ penting: batang, akar, daun, dan bunga. Klasifikasi Batang merupakan bagian terpenting pada tanaman bunga, baik pada tanaman keras maupun pada tanaman perdu. Akar berada di bagian bawah batang dan biasanya tumbuh di bawah tanah. Sebagian tanaman bunga mempunyai akar tunjang, dan sebagian yang lain mempunyai akar serabut. Daun melekat di ranting-ranting di samping batang. Sebagian tanaman berdaun panjang dan tipis, sedangkan sebagian yang lain tebal dan bulat. Ada daun tunggal, ada pula daun bercabang. Bunga terletak di ujung ranting. Bunga mengandung organ reproduksi. Pada sebagian besar tanaman, dalam satu bunga terdapat organ betina dan organ jantan. Dalam tanaman yang lain organ betina dan organ jantan ditemukan pada bunga yang berbeda.
  • 5. •Deskripsi = Struktur teks: Pernyataan Umum ^ Bagian yang Dideskripsikan = Unik, individual = Hubungan semantis: meronimi, komeronimi, yang menunjukkan hubungan keseluruhan dan bagian-bagian = Kelompok nomina: Inti (Benda) ^ Penjelas (Pendeskripsi) = Verba material dan relasional = Konjungsi aditif = Partisipan umum bukan manusia
  • 6. Contoh: Ruang Belajarku Pernyataan Umum Ruang belajar adalah ruang pribadi, dan demikian pula milikku. Hanya aku sendiri yang menggunakan ruang itu. Bagian yang Dideskripsikan Ruang belajarku luas, berukuran 4 meter x 4 meter. Lantainya bersih, terbuat dari keramik. Dindingnya dicat biru, dan langit-langitnya dicat putih. Di siang hari, kamarku terang. Jendela dan pintunya menghadap ke kebun. Udara segar langsung mengalir ke dalam. Suasananya selalu sejuk, dan nyaman untuk belajar berlama-lama. Di malam hari, ruang belajarku tetap nyaman dan terang. Lampu 80 watt yang tergantung di langit-langit itu cukup dapat menerangi setiap sudut ruang. Ruang belajar yang nyaman merupakan surga bagiku.
  • 7. •Rekon = Struktur teks: Orientasi ^ Urutan Peristiwa ^ Reorientasi = Peristiwa lampau dengan keterangan waktu lampau = Verba material (dengan sedikit mental) = Konjungsi: ketika, sebelum, sesudah, setelah itu, sebelum itu, dst. digunakan untuk menata urutan peristiwa = Partisipan umum manusia = Partisipan berbagi pengalaman dengan orang lain
  • 8. Contoh: Berpariwisata ke Parang Tritis Orientasi Minggu lalu, saya dan keluarga saya berpariwisata ke Parang Tritis. Parang Tritis adalah pantai di Samodra Indonesia yang terletak di DIY. Urutan Peristiwa Pagi-pagi betul, kami semua telah dibangunkan. Sebelum berangkat, ibu mempersiapkan makanan untuk bekal, ayah memanasi mobil, saya dan adik saya menyiapkan kebutuhan kami masing-masing. Di Parang Tritis, kami bermain-main di hamparan pasir. Kami berkejar-kejaran. Kemudian, kami bermain layang-lanyang. Setelah itu, kami naik kuda, mengelilingi pantai. Begitu matahari condong ke barat, kami semua lelah. Tiba saatnya kami membuka bekal dan makan bersama. Reorientasi Meskipun lelah, kami semua merasa berbahagia.
  • 9. •Prosedur = Struktur teks: Tujuan ^ Langkah-langkah, = Verba material, = Imperatif untuk memberikan perintah atau arahan kepada mitra bicara/pembaca (Kamu, Anda); atau bentuk pasif, = Konjungsi seperti pertama, kedua, sebelum, dan sesudah untuk mengatur urutan langkah yang tidak dapat dibalik-balik, = Partisipan manusia.
  • 10. Contoh: Cara Membuat Mi Instan Tujuan Cara memasak mi instan sangat sederhana. Langkah-langkah 1. Rebus air sampai mendidih. 2. Masukkan mi ke dalam air mendidik itu, dan tunggulah selama 3 menit. 3. Sambil menunggu, siapkan di dalam mangkok campuran bumbu, minyak bumbu, dan bubuk cabe. 4. Tuangkan mi yang sudah masak itu ke dalam mangkok, dan aduklah sampai campuran bumbu rata. 5. Mi instan siap disajikan.
  • 11. •Eksplanasi = Struktur teks: Pernyataan Umum ^ Urutan Sebab- akibat, = Verba material dan relasional, = Bentuk aktif pada eksplanasi yang alami; bentuk aktif pada eksplanasi rekayasa manusia, = Konjungsi temporal dan kausal, seperti ketika, setelah, asalkan, karena, sehingga, dan oleh sebab itu untuk menerangkan hubungan sebab-akibat, = Verba tertentu untuk menyatakan sebab-akibat, seperti menyebabkan, mengakibatkan, membuat, atau menghasilkan.
  • 12. Contoh: Bagaimana Binatang Dapat Punah? Pernyataan Umum Binatang tertentu menjadi langka dan terancam punah sebagai akibat dari perubahan kondisi alam, perilaku binatang pemangsa, dan perburuan yang dilakukan oleh manusia. Urutan Sebab-Akibat Pertumbuhan penduduk di bumi ini menimbulkan bertambahnya permukiman, pabrik, perkantoran, dan lain-lain. Pembangunan permukiman, pabrik, dan perkantoran itu dilakukan dengan memanfaatkan wilayah hutan tempat berbagai jenis binatang hidup. Ketika hutan dirusak untuk tujuan- tujuan tersebut, habitat atau wilayah tempat binatang-binatang itu hidup akan berkurang. Hal itu menyebabkan ketersediaan pangan untuk binatang- binatang itu berkurang. Perubahan kondisi alam yang demikian itu menyebabkan kepunahan beberapa spesies binatang yang hidup di hutan tersebut.
  • 13. Urutan Sebab-Akibat Binatang pemangsa atau predator juga dapat mengurangi jumlah spesies binatang tertentu. Jumlah binatang terus berkurang karena binatang ter-tentu memangsa binatang yang lain. Dalam habitat yang terus menyempit, persaingan hidup di antara berbagai jenis binatang menjadi makin ketat. Binatang yang lemah menjadi mangsa binatang yang lebih kuat. Karena hewan tertentu memangsa binatang yang lain, jumlah binatang yang dimangsa menjadi terus-menerus berkurang hingga akhirnya punah. Urutan Sebab-Akibat Manusia ikut menyumbang kepunahan binatang karena manusia memburu jenis binatang tertentu tanpa kendali. Perburuan dilakukan untuk mendapatkan daging untuk dimakan oleh manusia atau untuk tujuan perdagangan binatang secara tidak sah atau untuk dibunuh agar bagian tubuhnya dapat dijual dengan harga mahal. Misalnya, gajah diburu untuk diambil gadingnya, harimau diburu untuk diambil kulitnya, kura-kura diburu untuk diambil cangkangnya. Jumlah binatang itu terus berkurang. Perburuan binatang secara tidak terkendali dapat menyebabkan jenis binatang tertentu punah. (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 174-175)
  • 14. •Eksposisi = Struktur teks: Pernyataan Pendapat ^ Argumentasi ^ Pernyataan Ulang Pendapat, = Argumentasi satu sisi, = Verba material, relasional, dan mental, = konjungsi pertama, kedua, dan selanjutnya untuk menata gagasan (tidak harus urut); atau konjungsi bahkan, juga, sebagai contoh, misalnya, dan dengan demikian untuk memperkuat gagasan; atau kelompok kata yang bermakna konjungtif, seperti kenyataan bahwa, diketahui bahwa, dan dapat digarisbawahi bahwa, = kata ganti persona saya, kami, atau kita untuk menyatakan klaim pendapat atau keberpihakan, = modalitas akan, pasti, harus, dan tentu sebagai kata- kata pemagar.
  • 15. Contoh: Pemimpin Sosial dan Politik Tidak Harus Mempunyai Pendidikan Formal yang Tinggi Pernyataan Pendapat Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang bagus pada kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk menuju kesuksesan. Argumentasi Betul bahwa pendidikan formal memberikan banyak manfaat kepada para calon pemimpin atau calon orang terkemuka, tetapi pelajaran yang mereka peroleh dari pendidikan formal tidak selalu dapat diterapkan di masyarakat tempat mereka menjadi pemimpin atau menjadi orang terkenal di kemudian hari. Kenyataan bahwa di sekolah dan di perguruan tinggi, orang hanya “mempelajari” teori, sedangkan di masyarakat, orang betul-betul belajar untuk hidup melalui beraneka ragam pengalaman. Pengalaman semacam inilah yang menghasilkan orang-orang terkemuka, termasuk pemimpin sosial dan politik. Orang-orang terkemuka dan pemimpin-pemimpin itu lahir dari hal-hal yang mereka pelajari di masyarakat.
  • 16. Sekadar menyebut contoh orang terkemuka atau pemimpin sosial dan politik, kita dapat menunjuk beberapa nama. Almarhum Adam Malik, konon ia hanya menyelesaikan jenjang pendidikan dasar tertentu, diangkatmenjadi Wakil Presiden Indonesia bukan karena pendidikan formalnya, melainkan karena kapasitas yang ia dapatkan dari belajar secara otodidak. Almarhum Hamka adalah contoh pemimpin lain yang lahir dari caranya belajar sendiri. Ia juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal sekaligus karena pengalaman belajar pribadinya, bukan karena pendidikan formalnya yang tinggi. Bahkan, Einstein tidak mempunyai reputasi pendidikan formal yang bagus, tetapi melalui usahanya untuk belajar dan melakukan penelitian sendiri di masyarakat, ia terbukti menjadi ahli fisika yang sangat termasyhur di dunia. Pernyataan Ulang Pendapat Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan formal orang hanya mempelajari cara belajar, bukan cara menjalani hidup. Meskipun pendidikan formal diperlukan, pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang dapat ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak kesuksesannya. (Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Inggris, 2003: 61— 62; Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013: 103-104)
  • 17. •Diskusi = struktur teks: Isu ^ Argumentasi Mendukung ^ Argumentasi Menentang ^ Simpulan/Rekomendasi, = Verba material, relasional, dan mental secara proporsional, = konjungsi yang menunjukkan kontras, seperti tetapi, namun, namun demikian, di pihak lain, dan sebaliknya untuk mempertentangkan dua gagasan yang berlawanan yang mewakili masing-masing sudut pandang, = modalitas untuk membangun opini atau rekomendasi.
  • 18. Contoh: Pro dan Kontra Penggunaan Energi Nuklir Isu Energi nuklir pada umumnya ditawarkan sebagai alternatif untuk mengatasi krisis energi. Debat apakah penggunaan energi nuklir adalah pilhan yang tepat belum berakhir. Sejumlah orang setuju dengan penggunaan nuklir karena manfaatnya. Namun demikian, sejumlah orang yang lain tidak setuju karena resikonya terhadap lingkungan terlalu besar. Argumentasi Mendukung Orang-orang yang setuju dengan pengoperasian rektor nuklir biasanya berargumentasi bahwa energi yang diproduksi dari reaktor nuklir dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Reaktor tersebut dapat memproduksi radioisotop yang dimanfaatkan di bidang medis, industri, dan pertanian. Mereka juga mengklain bahwa energi nuklir adalah satu-satunua pilihan yang layak untuk menjawab kebutuhan energi yang terus-menerus bertambah. Menurut mereka, sumber-sumber energi yang lain: minyak, batubara, dan gas alam cair tidak terbarukan dan tidak aman, sedangkan energi nuklir dapat diproduksi secara berkelanjutan dengan cara yang aman.
  • 19. Sejumlah pejabat pemerintah juga mengemukakan bahwa energi jenis ini adalah energi yang paling aman dalam kaitannya dengan lingkungan dibandingkan dengan energi yang takterbarukan yang disebutkan di atas. Mereka mengklaim bahwa reaktor tersebut beroperasi atas basis dengan kebocoran nol, yang berarti bahwa materi sisa diproses sehingga tidak ada sisa yang dibuang ke lingkungan. Selain itu, mereka yakin, energi nuklir tidak akan pernah menyebabkan polusi, tetapi energi yang lain, khususnya minyak dan batubara, betul-betul menyebabkan polusi. Argumentasi Menentang Namun demikian, orang-orang yang tidak setuju dengan penggunaan energi nuklir, di pihak lain, terus-menerus mengkritik bahwa memilihnya sebagai alternatif yang paling bagus untuk mengatasi kebutuhan energi yang terus bertambah adalah bodoh. Kebodohan itu dapat dilihat dari pertanyaan mengapa mereka tertarik kepada tenaga nuklir pada saat masih terdapat berlimpahnya sumber-sumber energi alam: minyak, batubara, hidroelectrik, termo, dan sebagainya.
  • 20. Dalam reaksinya terhadap lingkungan, mereka menambahkan bahwa pengoperasian tenaga nuklir tidak masuk di akal. Sejumlah LSM yang memusatkan perhatian kepada usaha untuk menyelamatkan lingkungan berargumentasi bahwa produk sisa tenaga nuklir betul-betul menghancurkan lingkungandan kehidupan manusia. Di pihak lain, betul bahwa jenis energi yang lain seperti minyak dan batubara menyumbang polusi lingkungan, tetapi sumbangan energi seperti itu masih dapat ditoleransi. Juga betul bahwa reaktor nuklir menyediakan energi dalam jumlah besar, tetapi sumbangan energi nuklir untuk menghancurkan lingkungan dan kehidupan tdak dapat ditoleransi. Kebocoran pada sebuah reaktor, misalnya, mengakibatkan kontaminasi tanah dan air di bawah inti nuklir, yang membuat kehidupan manusia tidak memungkinkan sampai sejauh bermil-mil di sekitarnya. Reaktor itu juga berbahaya bagi kehidupan karena kebocoran radiasinya. Dalam hal ini, sering dikatakan bahwa di bawah kontrol yang bagus tidak ada produk sisa pecahan dimungkinkan untuk bocor keluar dari reaktor. Akan tetapi siapa dapat menjamin ini?
  • 21. Simpulan/Rekomendasi Jelaslah bahwa energi nuklir harus dihindari karena energi nuklir itu membahayakan lingkungan. Jika kita bersikukuh untuk menggunakannya, sementara itu radiasinya dikontrol dengan sangat lemah, maka hal itu akan membunuh kita sendiri cepat atau lambat. Pemerintah harus betul-betul memperhatikan kenyataan itu dan merevisi pilihan tersebut. (Diadaptasi dari Kiat Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Inggris, 2003: 66-67)
  • 22. 3.2 Nonfaktual •Rekon = Teks rekon yang nonfaktual pada dasarnya sama dengan teks rekon yang faktual. Perbedaannya terletak pada isi yang dimuat. = Di bawah teks faktual, rekon didasarkan pada peristiwa nyata, tetapi di bawah teks nonfaktual, rekon didasarkan pada peristiwa dalam khayalan atau rekaan.
  • 23. Contoh: Kejadian di Rumah Susun Orientasi Hari-hari berjalan seperti biasa.Tetangga sepasang suami isteri yang tinggal di lantai bawah saya tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman- teman mereka. Urutan Peristiwa Mereka berkumpul dan beramai-ramai, tetapi hal itu tidak terlalu mengganggu, meskipun Jane, isteri saya, terbangun berkali-kali. Akan tetapi, di pagi harinya, ketika saya membuka pintu garasi di lantai dasar, saya tidak dapat mengeluarkan mobil dari garasi, karena di depan pintu terdapat mobil lain yang menutupi separo jalan keluar. Padahal, saya harus mengantarkan Jane ke kantornya. Dugaan saya, itu pasti mobil tamu yang datang ke pesta tadi malam.
  • 24. Ternyata mobil tersebut bukan milik tamu. Saya menanyakannya ke sepasang suami isteri itu, tetapi mereka tidak tahu pemiliknya. Lalu saya menelpon polisi. Ketika polisi datang, polisi itu tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memberikan surat tilang yang diselipkan di wiper depan. Betul-betul sia-sia. Kami dengan susah payah mendorong mobil itu agar sedikit bergeser. Reorientasi Akhirnya, saya dapat mengeluarkan mobil dan mengantarkan Jane ke tempat kerja. (Diadaptasikan dari English Text: System and Structure, 1992)
  • 25. •Anekdot = Struktur teks: Abstrak^Orientasi^Krisis^ Reaksi^Koda. = Secara interpersonal, perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi kepada pihak lain mengenai pertentangan antara nyaman/tidak nyaman, aman/tidak aman, puas/frustrasi, dan tercapai/gagal. = Partisipan cenderung menyalahkan pihak lain (apabila negatif) atau merasa terbantu olehnya (apabila positif). = Dalam hal yang negatif, anekdot sering dijadikan alat kritik.
  • 26. Contoh: Kejadian di Rumah Susun Abstrak Saya tinggal di rumah susun. Saya mempunyai pengalaman yang memalukan tadi pagi. Orientasi Tetangga sepasang suami isteri yang tinggal di lantai bawah saya tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Tadi malam mereka sangat gaduh, isteri saya terbangun berkali-kali, tetapi tidaklah mengapa. Krisis Lalu tadi pagi terdapat sebuah mobil diparkir di depan jalan keluar kami. Saya mengira bahwa mobil itu milik seseorang yang ikut pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga saya itu. Saya ketuk pintunya berkali-kali, tetapi tak seorang pun keluar.
  • 27. Saya kira mereka masih tertidur karena mereka berpesta-pora sampai larut malam, sehingga saya ketuk-ketuk terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa pun yang dapat saya ketuk dalam jangkauan. Akhirnya, seorang laki-laki terbangun dan melongok keluar jendela. Saya menjelaskan persoalan yang terjadi. Ternyata, pesta tadi malam itu bukan pestanya. Rumah susun ini terbagi menjadi dua sisi, dan itu adalah pesta orang yang tinggal di sisi sebelah belakang. Reaksi Lelaki itu terlihat tidak berkenan, karena, seperti saya dan Jane, ia juga tidak dapat tidur semalam, terganggu oleh pesta tetangga di sisi sebelah lain itu! Koda Saya masih belum tahu mobil siapa yang menghalangi jalan keluar kami itu.
  • 28. •Eksemplum = Struktur teks: Abstrak^Orientasi^Insiden^ Interpretasi^Koda = Secara interpersonal, peristiwa pada eksemplum dianggap insiden yang menjadi bahan renungan. = Partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. = Menurut partisipan insiden itu tidak perlu terjadi
  • 29. Contoh: Kejadian di Rumah Susun Abstrak Saya mempunyai pengalaman gila pagi tadi. Orientasi Tetangga sepasang suami isteri yang tinggal di lantai bawah saya tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Tadi malam mereka sangat gaduh, dan isteri saya terbangun berkali-kali. Insiden Pagi tadi, ada sebuah mobil yang diparkir di depan pintu garasi, sehingga menghalangi pintu keluar mobil saya. Saya kira mobil itu milik seseorang yang mengikuti pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga itu dan menanyakan hal ini kepada mereka, tetapi mereka tidak tahu. Saya bertanya kepada tentangga yang lain, sebelum saya menelpon polisi, dengan harapan polisi dapat menindak pemilik mobil dan menyingkirkanya.
  • 30. Interpretasi Namun demikian, meskipun polisi itu datang dengan cepat, polisi itu tidak dapat berbuat banyak. Polisi itu hanya dapat memberikan surat tilang yang diselipkan di wiper depan. Pengalaman ini sungguh gila. Seseorang memarkir mobil di depan pintu garasi dan menghalangi jalan keluar mobil saya. Saya hanya dapat menunggu sampai pemilik mobil datang dan memindahkannya. Kalau saya memindakan mobil itu, saya harus masuk secara paksa ke dalamnya, lalu membebaskan rem tangan, sebelum didorong ke tempat lain. Koda Mobil sial itu masih berada di situ sampai siang.
  • 31. •Naratif = Struktur teks: Abstrak^Orientasi^Komplikasi^ Evaluasi^Resolusi^Koda = Teks naratif pada umumnya dijumpai pada dongeng, hikayat, legenda, cerita pendek, novel, atau drama. = Partisipan saling bergesekan, sehingga timbullah konflik. = Konflik dievaluasi untuk mendapatkan solusi.
  • 32. Contoh: Sahabat sejati Abstrak Betapa enak menjadi anak orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Orientasi Seperti Iwan. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil mewah dengan sopir pribadi. Meskipun demikian, ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih- pilih dalam soal bergaul.
  • 33. Seperti pada kawan-kawan Iwan yang datang ke rumah. Mereka disambut secara kekeluargaan sehingga mereka betah kalau main di rumah Iwan. Komplikasi Iwan sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Momon. Rumah momon masih satu kelurahan dengan rumah Iwan. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Momon tidak main ke rumah Iwan. “Ke mana, ya, Ma, Momon. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tak pernah absen. Selalu datang.” “Mungkin sakit!” jawab Mama. “Ih, iya, siapa tahu ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin nengok!” katanya bersemangat. Sudah tiga kali pintu rumah Momon diketuk. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian ia menanyakan ke tetangga sebelah rumah Momon.
  • 34. Ia mendapat keterangan bahwa Momon sudah dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar berita, bapaknya di-PHK dari pekerjaan. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya mengorbankan kepentingan Momon. Terpaksa Momon tidak bisa melanjutkan sekolah lagi. “Oh, kasihan Momon,” ucapnya dalam hati. Di rumah Iwan tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah wajahnya selalu murung. “Ada apa, Wan? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur. “Momon, Pa”. “Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Iwan menggeleng.
  • 35. Lantas!” Papa penasaran ingin tahu. “Momon sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin menjadi petani saja”. Evaluasi Papa menatap wajah Iwan tampak tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Iwan. “Kalau Papa tidak percaya, tanya deh, Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya. “Lalu apa rencana kamu?” “Aku harap Papa bisa menolong Momon!” “Maksudmu?” “Aku ingin Momon bisa berkumpul kembali dengan aku!” Iwan memohon dengan agak mendesak. “Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat rumah Momon di desa itu!” kata Papa.
  • 36. Dua hari kemudian Iwan baru berhasil memperoleh alamat rumah Momon di desa. Ia merasa senang. Ini karena berkat pertolongan pemililk rumah yang pernah dikontrak keluarga Momon. Kemudian Iwan bersama Papa datang ke rumah Momon di wilayah Kadipaten. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam.Tempatnya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau dengan naik ojek. Jaraknya kurang lebih dua kilometer. Kedatangan mereka disambut orang tua Momon dan Momon sendiri. Betapa gembira hati Momon tatkala bertemu Iwan. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Semula Momon agak kaget dengan kedatangan Iwan secara mendadak. Soalnya ia tidak memberi tahu lebih dulu kalau mau pindah ke desa.
  • 37. “Sorry, ya, Wan. Aku tak sempat memberi tahu kamu!” “Ah tak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa kembali!” Resolusi Setelah omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua Momon. Ternyata orang tua Momon tidak berkeberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Momon sendiri. “Begini, Mon, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut kami ke Bandung. Kami anggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Mon, apakah kamu mau?” tanya Papa. “Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan kamu saya yang akan menanggung.” “Baiklah kalau memang Bapak dan Iwan menghendaki demikian, saya bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya.”
  • 38. Koda Kemudian Iwan bangkit dari tempat duduk lalu mendekat dan memeluk Iwan. Tampak mata Iwan dan Momon berkaca-kaca. Karena merasa bahagia. Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Momon tinggal di rumah Iwan. Sementara orang tuanya masih tetap di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Momon yang sudah tua. Oleh Suhartono Bobo No.35/XXVI http://www.diaryremaja.com/cerpen-sahabat-sejati.html
  • 39. 3.3 Teks dalam Genre Makro •Contoh: Ulasan Buku “Perangi Narkoba” = Struktur teks: Orientasi ^ Tafsiran Isi ^ Evaluasi ^ Rangkuman Evaluasi = Pada masing-masing tahapan dalam struktur teks terdapat genre mikro yang sesuai
  • 40. PERANGI NARKOBA Judul : Mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa Penulis : Suyadi Penerbit : Penerbit Andi, Yogyakarta Tahun : 2013 Halaman : 178 halaman + 10 halaman prakata dan daftar isi Bahasa : Indonesia Sampul : Latar putih, merah, dan hitam
  • 41.
  • 42. (3) Buku ini memaparkan data dan fakta seputar penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja/siswa. Melalui sebuah penelitian lapangan, Suyadi berhasil menemukan lorong-lorong gelap sebagai tempat berlangsungnya praktik penyalahgunaan narkoba oleh kalangan pelajar. Dari penelitian itu pula, Suyadi menangkap banyak paradoks penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja atau siswa menengah. (4) Satu di antara paradoks itu ialah rentannya kalangan remaja/siswa terperangkap ke dalam penyalahgunaan narkoba, pada satu sisi, padahal bangsa kita adalah bangsa yang religius serta pendidikan nasional kita mengajarkan karakter pancasilais, pada sisi lain. Gejala inilah yang menjadi dorongan utama bagi Suyadi untuk melakukan penelitian saintifik mengenai pola persebaran “penyakit narkoba” di kalangan remaja/siswa. (5) Dengan metodologi penelitian yang terukur serta analisis teoretik yang mendalam, Suyadi menemukan tiga fakta tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja di Yogyakarta. Ketiga fakta itu berkenaan dengan tingginya penyalahgunaan narkoba di
  • 43. kalangan pelajar, permisifnya guru dan agresifnya polisi, serta kurang efektifnya penyuluhan narkoba di sekolah. Buku sebagai hasil penelitian ini juga menjawab pertanyaan tentang mengapa remaja/pelajar rentan terhadap penyalahgunaan narkoba dan tentang “lorong-lorong gelap” peredaran narkoba di sekolah. Buku ini juga menyajikan tawaran pemecahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Semuanya diuraikan secara terperinci dengan disertai ilustrasi, sehingga mudah ditangkap dan mengesankan. Selain paparan data yang terperinci kuat dan terperinci, buku ini juga disajikan dengan menggunakan tabel dan gambar ilustrasi sehingga tampak lebih ilmiah dan menarik. (6) Banyak sekali keunggulan yang terkandung dalam buku ini. Di antaranya ialah buku ditulis berdasarkan penelitian dengan metodologi saintifik. Karena berdasarkan penelitian, yang dituliskan bukan sekadar opini penulis, melainkan data nyata dan faktual. Selain itu, buku ini memberikan informasi secara terperinci dengan disertai ilustrasi,
  • 44. sehingga mudah ditangkap dan mengesankan serta memberi arahan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Setidaknya, buku ini sangat berguna menambah khasanah ilmu, khususnya mengenai narkoba. (7) Akan tetapi, buku ini juga bukan tanpa kelemahan. Satu ganjalan pertama dalam membaca buku ini ialah adanya tulisan melingkar (berbentuk seperti stempel) berbunyi “SMA/MA SMK” pada sampul. Tulisan seperti stempel pada sampul ini jelas memberi kesan bahwa buku ini hanya untuk siswa setingkat SLTA. Implikasinya adalah buku ini memberi kesan sebuah buku pelajaran sekolah (textbook). Padahal buku ini bukanlah buku pedoman yang perlu diajarkan kepada siswa. (8) Buku ini, tampaknya, lebih tepat dan bermanfaat bagi para pengampu pendidikan, misalnya pemerintah sebagai pengelola sekolah, guru/pendidik, dan orang tua untuk dijadikan sebagai acuan membuat suatu kebijakan pendidikan. Berbeda dengan buku ini, buku yang berjudul Remaja dan bahaya narkoba – untuk Sekolah Lanjutan Atas (Abdul Rozak dan Wahdi Sayuti) ditujukan bagi pelajar dan
  • 45. pembaca remaja. Jika buku yang disebut pertama menitikberatkan pada praktik penyalahgunaan narkoba, buku yang disebut belakangan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan definisi narkoba, jenis- jenisnya, dan bahaya serta sanksi bagi para pemakai, pengedar, dan pembuatnya. Kemudian, jika buku pertama lebih mengedepankan pendidikan karakter sebagai upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, buku kedua mengutamakan pendekatan agama dan pengetahuan terhadap sanksi hukum bagi pelajar sebagai upaya mencegah penyalahgunaan narkoba. (9) Meskipun terdapat perbedaan dalam hal pendekatan, kedua buku tersebut ditulis sebagai upaya penyebaran virus-virus positif untuk mencegah para pelajar agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.
  • 46. (10) Buku Mencegah bahaya penyalahgunaan narkoba melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat berguna, khususnya bagi para pengampu pendidikan dan pembuat kebijakan sekolah. Informasi terperinci tentang fakta penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja/pelajar dapat dijadikan landasan dalam berupaya untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah. Jadi, upaya Suyadi dalam menguak dan menyingkap “lorong-lorong gelap” peredaran narkoba di sekolah patut diberi apresiasi dan acungan jempol.
  • 47. Contoh buku-buku referensi: • Functional English Grammar: An Introduction for Second Language Teachers, Graham Lock, Cambridge University Press, 1996. • Using Functional Grammar: An Explorer’s Guide, David Butt, Rondha Fahey, Sue Spinks, & Collin Yallop, NCELTR, Macquarie University, 1998. • Introducing Functional Grammar, Geoff Thompson, Arnold, 2004. • Grammar and Meaning, Sally Humphrey, Louise Droga, & Susan Feez, PETAA, 2012. • Deploying Functional Grammar, James Martin, Christian matthiessen, & Claire Painter, The Commercial Press, 2010 [Revised from Working with Functional Grammar, Arnold, 1997].
  • 48.
  • 49. Soal-Soal tentang Genre sebagai Jenis Teks Pilihlah A, B, C, atau D yang paling Anda anggap benar. 1) Genre faktual adalah genre: A. yang didasarkan pada kenyataan dan rekaan. B. yang didasarkan pada kenyataan. C. yang didasarkan pada rekaan. D. yang didasarkan pada ciri-ciri linguistiknya. 2) Teks tentang “Katak” yang diambil dari Wikipedia tergolong ke dalam: A. artikel ilmiah. B. laporan. C. deskripsi D. dongeng. 3) Tokoh “Katak” pada Katak Hendak Jadi Lembu adalah: A. katak faktual. B. katak fisional. C. katak dalam pelajaran. D. katak dalam berita. 4) Salah satu perbedaan antara teks deskripsi dan teks laporan adalah: A. teks deskripsi bersifat umum, sedangkan teks laporan bersifat khusus. B. teks laporan bersifat umum, sedangkan teks deskripsi bersifat khusus. C. baik teks deskripsi maupun teks laporan bersifat umum. D. baik teks deskripsi maupun teks laporan bersifat khusus. 5) Teks yang berisi keadaan tentang sesuatu yang disebabkan oleh keadaan sebelumnya dan menyebabkan keadaan sesudahnya tergolong ke dalam genre: A. deskripsi. B. laporan. C. eksposisi. D. eksplanasi. 6) Teks eksposisi juga disebut teks: A. analitis. B. hortatoris. C. argumentasi dua sisi. D. argumentasi satu sisi.
  • 50. 7) Teks diskusi juga disebut teks: A. analitis. B. hortatoris. C. argumentasi dua sisi. D. argumentasi satu sisi. 8) Naratif dapat berbentuk: A. artikel ilmiah. B. laporan penelitian atau survey. C. dongeng atau cerita pendek. D. berita dalam koran. 9) Teks makro adalah teks yang berfungsi sebagai: A. penjelasan terhadap subgenre yang ada di dalamnya. B. payung terhadap subgenre yang ada di dalamnya. C. media tempat teks itu dimuat. D. konteks yang melatarbelakang teks. 10) Teks mikro biasanya muncul sebagai: A. teks yang telah dimodifikasi. B. teks yang otentik. C. teks dalam campuran. D. teks mandiri.
  • 52. f sotu qnak kotok yongbernqmoKenthus,dio odolohanokkatok yongpoling besordon kuot. Kqrenokelebihonnyoitu, Kenthusmenjodisongotsombong. Diqmerqsotidok okanodoonokkotokloinyongdopotmengolohkonnya. SebenornyokakokKenthussudoh seringmenosihqticgor Kenthustidok bersikopsombongpodotemon-temonnyoyongloin.Tetopi nasihotkokoknyo tersebut tidok pernoh dihiroukannyq.Hql ini yong menyebobkontemon* temonnyomuloimenjouhinyo,hinggoKenthustidokmempunysitemonbermoin logi. Podosuotupogi,Kenthusberlotihmelompotdi podangrumput.Katikoitu jugoodoseekoronokfembuyongsedongbermoindi situ.Sasekoli,onsklembu itu mendekatiibunyauntukmenyedotsusu.Anoklembuitu gembirosekofi, dio berlori-lorisombitsesekolimenjilotirumputyongsegar.Secaratidoksengojo, lidohanoklembuyangdijulurkonterkenotubuhsi Kenthus. "Huh,beronisekolimokhlukinimengusikku,"kotoKenthusdenganperosoon morohsombilcobomenjauhionoklembu,itu.Sebenornyoonokfembuitu tidok ber.niotmengganggunyo.Topikebetulandioberqdodi tempotyongscrmodengon KenthussehinggamenyebobkonKenthusmenjadicemosdonmelompotdengon segerauntukmenyelomotkondiri. SqmbiI terengah-engoh,Kenthussompoidi tepi kolom.Melihot Kenthus yongkelihotonsongotlelah,kowan-kowonnyotompoksongotheron. : "HoiKenthus,mengopokomuterengah-engoh,mukomujugokelihotonsongot pucot,"tonyoteman-temonnyo. "Tidokadoopo-opo.Akuhonyokagetsojo.Lihotfohdi tengahpodongrumput itu.Akutidaktoh.umokhlukopoitu,tetopimqkhlukitusongotsombong.Makhluk itu hendqkmeneionoku."KotoKenthus. Kokoknyoyangboru tibo di situ menjeloskon." Mqkhlukitu onoklembu. Sepengetohuankakok,onoklembutidokjohot.Merekomemongbiosqdileposkon di padongrumputinisetioppogi.' , "Tidokjohot? Kencpokokokbiso bilqngsepertiitu? Soyohompir-hompir ditelonnyotodi," koto Kenthus. Kum?ulanC*viId Fabel iven4i4rl.Anak 4enAan&rita
  • 53. "Ah, tidok mungkin.Lembutidok mskonkqtokotou ikon,tetopi honyo rumput."Jeloskokaknyologi. "AkutidskpercaryaKok.Tadi,okudikejornyodonhampirditendangolahnyo." CelahKenthus."Wqhoikawon-kawan,akusebenornyqbisomelowqnnyodengon mengembungkondiriku,"KotoKenthusdengonbanggo. " LowonsojoKenthus!Kqmutentu meneng,"teriokonok-onokkotokberomoi- romoi. "SudohlohKenthus.Komutidokokondopotmenondingilembuitu.Perbuoton komuberbahaya.Hentikqn!"katoKqkokKenthusberulongkqli,tetopiKenthus tidakmempedulikonnasihotkokoknyo.Kenthusterusmengembungkondirinyo,. korenodorongondori temon-temonnyo.Sebenornyo,merekosengojahendok memberipelojoronpodaKenthusyongsombongitu. "sedikit logiKenthus.Teruskon!"Begitulohyongditeriokkonolehkqwon- kqwonKenthus.Setelahperut Kenthusmengembungdengonsongotbesor, tibo-tiba Kenthusjotuh lemqs.Perutnyosangotsokit don perlohon-lohon dikempiskonnyo.Melihatkeodoanodiknyoyonglemss,kokqkKenthuslolu membontu. MujurrlohKenthustidakopo-opo.Diosembuhsepertisediokoto,tetopisejok sqotitu sikopnyatefohbonyokberuboh.Diomoludqnkesoldengansikopnya yongsombong