SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAGAIMANA CARA
MENGUKUR TEKANAN
BAGAIMANA CARA
MENGUKUR ALIRAN
oleh
G.J.Matthews
2
©Airflow Developments Limited
Bagaimana Mengukur Tekanan.
Prinsip-Prinsip Dasar.
Karena kedalaman atmosfer bumi, udara di sekitar kita memberi sebuah
tekanan, yang dikenal sebagai tekanan atmosfir. Hal ini dapat diukur dengan
sebuah barometer dan bervariasi tergantung kondisi cuaca. Tekanan juga
bervariasi sesuai ketinggian di atas atau di bawah permukaan lauttempatnya.
Pengukuran tekanan pada sistem pemanas biasanya relatif dilakukan
terhadap tekanan atmosfir, dan dapat ditetapkan dalam 'Kondisi Standar'
yang memungkinkan menjadi perbandingan antara pembacaan pengukuran.
secara internasional telah disepakati 'Kondisi Standar' untuk massa jenis
udara adalah 1,2 kg / m³. (Atmosferudara pada suhu 16 ° C, tekanan 100.000
Pa dan kelembaban relatif 65% memiliki massa jenis 1,2 kg / m³, namun
kondisi ini bukan bagian dari definisi.)
Satu-satunya tekanan yang bekerja pada titik tertentu dalam cairan
stasioner adalah Hidrostatik, tekanan yang bekerja sama besar ke segala
arah. Jika cairan disetel dalam gerak tekanan masih bertahan (dalam kondisi
sama), namun bisa berubah magnitudonya.
Jika kita meninjau sebuah piringan yang sangat tipis yang ditempatkan di
dalam cairan, dan bergerak dengannya, maka tekanan statis yang seperti
disebutkan tadi akan bertindak pada dua permukaan piringan.
3
Jika piringan diam, maka tekanan yang bekerja pada dua permukaan
adalah sama asalkan adanya piringan tersebut tidak menganggu aliran.
Namun jika piringan yang diam tadi diputar sampai 90 ° permukaan
depannya maka piringan tidak hanya dikenai tekanan statis, tapi juga
ditambah dengan tekanan dinamis yang besarnya sama dengan kecepatan
tekanan pada arus yang mampat, yang disebabkan oleh suatu benturan.
INFINITELY THIN DISC.
PS
PS
NO DISTURBANCE
PS
PS
4
PS V
PD
= MASSA JENIS FLUIDA
Kecepatan tekanan seluruhnya disebabkan oleh gerakan arus dan
bergantung pada kecepatan dan densitas (massa jenis) fluida.
Jumlah aljabar dari tekanan statis dan kecepatan tekanan disebut tekanan
total.
MENGUKUR TOTAL DAN TEKANAN STATIS.
Sebuah tabung yang diletakkan pada saluran yang menghadap ke arah
arus akan mengukur
tekanan total di saluran. Jika kerugian friksi diabaikan, total rata-rata
tekanan pada setiap penampang di seluruh sistem saluran adalah konstan.
Tekanan statis hanya bisa ditentukan secara akurat dengan mengukurnya
dengan sedemikiancara dimana kecepatan tekanan tidak berpengaruh sama
sekali terhadap pengukuran. Hal ini dilakukan dengan cara mengukurnya
melalui lubang kecil di dinding saluran; atau serangkaian lubang yang
diposisikan pada sudut kanan ke arah aliran di permukaan terbentang
sejajar dengan garis aliran. Tabung statis pitot adalah adalah salah satu
contohnya.
Gambar 1 menunjukkan prinsip tabung statis pitot
Figure 1. Prinsip dari pitot pada tabung statis.
PD = ½ x x V²
5
Akan terlihat ketika menghubungkan tabung ke manometer akan terjadi
pengukuran tekanan.
INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR TEKANAN.
[1]. Manometertabung U.
Meskipun kiranya metode tertua dalam mengukur tekanan rendah, Tabung
U sederhana ini memiliki banyak dipercaya. Jika tabung kaca berbentuk U
setengah diisi dengan cairan, seperti air, dan sebuah tekanan diaplikasikan
ke salah satu ujung tabung, yang lainnya terbuka terhadap atmosfir, cairan
akan bergerak menyeimbangkan tekanan. Massa dari cairan yang terabaikan
akan sebandingdengan tekanan yang diterapkan. Dari perbedaan ketinggian
dua kolom cairan dan densitasnya diketahui tekanan bisa dihitung. Setiap
milimeter perbedaan tingginya air kolom mewakili sekitar 10 Pascal.
6
Figure 2. Prinsip Manometer U-Tube.
Kerugian dari tabung U adalah skala harus terus-menerus dipindahkan
sehingga sejajar dengan memindahkan skala nol atau alternative lainnya
dengan skala nol diambil di titik tengah, panjang skala terbelah dua dengan
resolusi berikutnya.
[2]. MANOMETER KACA ZAT CAIR
Kelemahan dari manometer tabung U sederhana telah diatasi dengan
keuntungan lainnya yang tergabung dalam manometer industri ekstremitas
tunggal di mana ia hanya perlu membaca satu ketinggian cairan.
Dalam satu desain seperti itu, salah satu tungkai tabung U diganti dengan
reservoir, sehingga secara substansial meningkatkan luas permukaan.
Tekanan yang diterapkan terhadap reservoir menyebabkan ketinggian cairan
untuk berpindah adalah kecil dan dapat dihitung. Volume cairan yang sama
yang terabaikan dalam tungkai kaca menghasilkancukup banyak perubahan
pada ketinggian. Ini hampir menggandakan resolusi dibandingkan
manometer tabung U untuk instrumen vertikal dan memberi lebih banyak
pembesaran saat anggota badan condong ke salah satu sisi.
7
Cairan dalam manometer bisa dengan air biasa, tapi masalah bisa timbul
dari pertumbuhan alga di dalam tabung yang menyebabkan kerapatan cairan
berubah. Campuran khusus dari parafin sering digunakan dan ini memiliki
beberapa keuntungan: bergerak bebas meniskus, tidak ada pewarnaan
tabung, dan timbangan yang meluas karena relatif rendah kepadatan. Bila
diperlukan tekanan yang lebih tinggi, cairan yang lebih rapat digunakan,
salah satunya adalah merkuri yang sering digunakan. Untuk tekanan yang
sangat rendah, tubuh manometer cenderung memperbaiki resolusi lebih
lanjut.
Ketepatan yang lebih bisa dicapai dengan tungkai jarak jauh yang dapat
disetel dan memang mudah untuk mencapai 0 - 125 Pa sampai 0 - 5000 Pa
dengan hanya dua anggota tubuh manometer.
Figure 4: Contoh Single Limb Manometers
8
Figure 3. Manometer portabel presisi di tetapkan.
[3]. DIAL GAUGES.
Alat pengukurtekanan putar terutama digunakan untuk membaca tekanan
tinggi. Pada tekanan yang sangat rendah, mereka cenderung menunjukkan
kesalahan histeresis yang tidak dapat diterima kecuali instrumen kualitasnya
sangat tinggi. Karena panjang pendeknya, resolusinya biasanya tidak terlalu
bagus.
[4]. TEKANAN dan TRANSDUCERS
Sebagai alternatif dari manometer portabel berisi cairan fundamental,
instrumen berbasis transduser bertekanan elektronik tersedia untuk
keperluan laboratorium atau situs. Mereka umumnya kompak untuk
berpegang tangan, dan menghilangkan penggunaan cairan, memberikan
tingkat akurasi yang dapat diterima untuk pengukuran pergerakan udara
ventilasi dan pengukuran udara yang normal.
9
Transduser kapasitansi menggunakan diafragma presisi yang bergerak di
antara elektroda tetap. Hal ini menyebabkan perubahan kapasitansi
sebanding dengan tekanan diferensial.
Sensor tekanan resistif piezo mengandung chip silikon dengan diafragma
penginderaanintegral dan empatresistor piezo; Tekanan yangdioleskan pada
diafragma menyebabkannya melenturkan perubahan resistensi; Hal ini
menyebabkan tegangan output tingkat rendah sebanding dengan tekanan.
Instrumen berbasis transduser tekanan memungkinkan pemantauan terus
menerus menggunakan perekam, atau masukan ke peralatan penyimpanan
atau kontrol elektronik.
Gambar 6. Manometer Pocket DB2.
Teknologi mikroprosesor memungkinkan pembacaan tekanan diubah
menjadi pembacaan kecepatan saat menggunakan tabung statis pitot. Dalam
beberapa kasus, ketelitian faktor kalibrasi dapat dimasukkan secara terpisah
sehingga memungkinkan alat pengukur tekanan lainnya untuk digunakan
dengan pembacaan kecepatan langsung.
Beberapa bacaan dapat disimpan, dengan fungsi atau rumus MIN, MAX dan
AVE. Dalam beberapa kasus, daerah yang berada didalamnya dapat diinput
untuk memungkinkan pengukuran aliran volume langsung
10
Gambar 7. Aliran Udara MEDM 5K Mikromanometer.
11
Figure 8. PVM100 Micromanometer.
Bagaiamana mengukur arus volume.
CARA MENGUKUR VOUME ALIRAN
Rumus:
Volume laju aliran = massa laju aliran / massa jenis
atau
Volume laju aliran = kecepatan x saluran persilangan
Tingkat alir volume dalam suatu sistem dapat diukur pada pintu masuk ke
sistem, pada pintu keluar dari sistem, atau di suatu tempat di dalam sistem
itu sendiri. Ini bisa melibatkan pengukuran laju alir total atau laju aliran di
12
sebagian sistem. Dimanapunitu diukur, harus menjadi prasyaratbahwa arus
harus bebas dari putaran.
Ada beberapa metode dimana laju alir dapat diukur.
[1]. Di barisan flowmeter (Standar Perangkat Utama)
BS1042 Bagian 1: 1990 menggambarkan perangkat seperti nosel
venturi, pelat lubang, dan inlet berbentuk kerucut. Nosel venturi dan pelat
lubang dapat digunakan pada saluran masuk masuk atau keluar dari
sistem dan juga antara dua bagian jalan nafas. Inlet berbentuk kerucut
menarik udara dari ruang 'bebas' di pintu masuk sebuah sistem.
Berkenaan dengan pengukuran laju alir volume, persyaratan
BS1042 berkenaan dengan panjang aliran lurus hulu dari flow meter
berkurang dan BS848 Bagian 1: 1980 menjelaskan perubahan ini
bersamaan dengan ketidakpastian pengukuran yang terkait.
Persamaan umum untuk flowmeter diferensial ini adalah :
𝑞 𝑚 = 𝛼 𝜀 [
𝜋𝑑2
4
]√2𝜌 𝑢∆𝑃
Dimana :
𝑞 𝑚 = massa laju alir (kg/s)
𝛼 = koefisien alir
𝜀 = factor ekspansibilitas
d = diameter saluran
𝜌 𝑢 = Kerapatan Hulu (kg/m3)
∆𝑃 = perbedaan tekanan (Pa.)
Hal ini tidak diusulkan untuk ke terlalu banyak detail dengan perangkat
ini karena kedua BS1042 dan BS848 adalah dokumen lengkap dan harus
dirujuk.
[2]. Pitot - Melintasi Tabung Statis.
Metode yang umum digunakan untuk menentukan laju alir udara secara
akurat dalam saluran adalah dengan melintasi saluran tabung statis pitot
yang terhubung ke manometer presisi.
Bagian saluran yang mudah dijangkau harus dipilih; sebaiknya di mana
ada bagian paralel lurus dari saluran paling sedikit 5 diameter hilir dari
setiap tikungan, penyumbatan atau perubahan bagian yang mendadak.
13
Pembacaan kecepatan diperlukan pada titik yang ditentukan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 6 dan 7.
Kecepatan udara pada titik pengukuran dapat dengan mudah dihitung dari
pembacaan tekanan kecepatan sesuai dengan rumus berikut:
Rumus standar untuk menghitung kecepatan dari tekanan kecepatan
adalah:
𝑉 = 1.291 √ 𝑃𝑣 (
𝑚
𝑠
)
Ini hanya berlaku untuk standar udara 1,2 kg / m³
Untuk kondisi udara tidak standar, Rumus menjadi:
V = 1.291 √ {100000/pa} {T/289} {100000/(100000+ps)} {pv} (m/s)
Dimana :
V = kecepatan air (m/s)
Pv = kecepatan tekanan (Pa.)
Pa = tekanan atmosphere (Pa.)
Ps = tekanan statis (Pa.)
T = temperature mutlak ( K ) (= t + 273)
T = temperature aliran udara ( °C )
Ekspresi {100000 / pa}, {T / 289} dan {100000 / (100000 + ps)} adalah
koreksi tekanan atmosfir, suhu udara, dan tekanan duktus untuk
menghasilkan nilai pv yang terukur setara dengan standar udara. Jika
tekanan saluran statis kurang dari 2500 Pa, biasanya dapat diabaikan.
Demikian pula, dua ungkapan lainnya dapat diabaikan selama pengujian di
lokasi jika tidak memengaruhi Pv setara dengan 2 atau 3%.
Ketika rata-rata pembacaan yang diambil pada jalur yang dilalui itu
benar-benar tepat untuk rata-rata kecepatan udara (yang setara dengan
rata-rata akar kuadrat dari tekanan kecepatan). Namun, dalam praktiknya,
tidak ada kesalahan besaryangakan diperkenalkandengan mengambilrata-
rata tekanan kecepatansederhanasaatmenghitungkecepatanrata-rata dari
tekanan kecepatan saat menghitung kecepatan rata-rata sebagian besar
tidak menyediakan bacaannya.
14
Bervariasi lebih dari ± 25% dari nilai rata-rata.
15
Gambar 9. Mengukur pada saat saluran melingkar. Log aturan linear untuk
melintasi pada saat 3 diameter..
Gambar 10. Mengukur pada saat saluran persegi panjang. Log aturan
Techebycheff..
16
[3]. Saluran yang dilalui Anemometer.
Anemometer adalah instrumen yang mengukur kecepatan udara. Dua jenis
populer adalah anemometer yang berputar dengan baling-baling dan
anemometer termal. Jenis baling-baling yang berputar pada dasarnya adalah
sebuah alat mekanik dimana baling-baling berputar itu terselubung seperti
kincir angin, dengan jarum jam yang halus bersiap untuk mencatat dengan
jarum jam yang halus bersiap untuk mencatat jumlah putaran baling-baling
pada tombol multi-titik. Anemometer ini merekam pergerakan linier udara
melewati instrumen dalam meter atau kaki selama dipegang di aliran udara.
Dengan mencatatwaktu dengan stop watch kecepatan dalam m/s atau ft/min
dapat ditentukan. Dalam anemometer yang lebih baru karena setiap bilah
baling-baling yang berputar melewati, ini 'dihitung' secara elektronik, sinyal
masuk ke sirkuit elektronik dengan basis waktunya sendiridan menampilkan
kecepatan yang terukur secara langsung dan seketika tanpa memerlukan
waktu eksternal.
Kepala anemometerbiasanya berukuran 100 mm, tapi terdapat juga kepala
sekecil 16 mm.
Hal ini dapat digunakan pada saluran yang lebih besar untuk melintasi
duktus untuk mendapatkankecepatan saluran rata-rata seperti pada tabung
tegak statis.
Jelas kepala ukuran lebih besar (bila dibandingkan dengan tabung statis)
mengganggu aliran udara di saluran yang lebih kecil sehingga menyebabkan
kecepatan saluran lokal meningkat menjadi efek yang signifikan. Gambar 11
menunjukkan peningkatan khas dalam pembacaan kecepatan saat
ditempatkan pada saluran ukuran yangberbeda. Hal ini dimungkinkan untuk
memiliki satu kepala anemometer yang berlokasi di duktus uji sendiri dan
dikalibrasi secara independen untuk laju alir volume.
Aliran udara Anemometer yang berputar 100mm dapat dipasang dengan
aliran Aircone yang memungkinkan laju alir volume melalui kisi-kisi kecil
diukur dengan mudah dan akurat.
Tingkat aliran volume dapat diukur dengan menggunakan ATP600
mengukur aliran udara untuk kisai yang berukuran lebih besar.
Sebagai alternatif, direkomendasikanbahwa 'kardus'minimal 2 x panjang sisi
terpendek ditempelkan di sekitar kisi-kisi dan anomometer yang dilalui
dilakukan di pintu masuk 'kardus' untuk mendapatkan kecepatan rata-rata.
17
Gambar 11:-100 mm EFEK SUMBATAN PADA BAGIAN ANEMOMETER.
AREA SUMBATAN (sq.metres)
18
Gambar 12. LCA30iS secara intrinsik aman pada baling-baling anemometer.
19Gambar 13: Berbagai baling-baling Anemometers dari aluran udara
20
Gambar 15: Arus Pengambilan Aliran Udara ProHood.
[4]. ANEMOMETER TERMAL.
Jari basah di udara akan mendeteksi arah angin karena setetes suhu terasa
di permukaan yang menghadap angin. Anemometer termal bertindak dengan
cara yang sama, sehingga perjalanan udara mengeluarkan panas dari elemen
yang dipanaskan pada tingkat yang bergantung pada kecepatan. Unsur ini
dipasang pada ujung probe yang bisa dimasukkan ke dalam aliran udara.
Pembacaan kecepatan langsung dan seketika.
Metode memanaskanelemen(yangbisa berupa kawat tipis tipis, termokopel
sederhana atau thermister) dan teknik baca menentukan kualitas instrumen.
Karena itu adalah perangkat termal, penting untuk mengkompensasi variasi
suhu lingkungan, tekanan, dan komposisi gas / udara yang diukur.
21
Probe biasanya kecil mirip dengan tabung pitot statis, dan sangat sesuai
untuk digunakan pada kecepatan rendah dimana anemonometer baling-
baling (karena efek gesekan mekanis) atau tabung pitot-statis tidak akan
cukup sensitif.
Kerugian utamanya adalah bahwa mereka hanya membaca satu titik
kecepatan dan melintasi diperlukan untuk mendapatkan pembacaan
kecepatan rata-rata.
Figure 16: TA35 Anemometer termal.
[5]. Aliran Jaringan Listrik Wilson.
Aliran jaringan listrik wilsonterdiri dari sederet tabung parallel dengan
ujung tertutup yang bentuknya bisa digambarkan seperti “pagar terbuka”
22
yang melintasi saluran di sudut kanan ke sumbu aliran. Beberapa tabung
dilubangi dengan lubang kecil yang menghadap ke hulu (untuk merasakan
tekanan total), sementara tabung lainnya memiliki lubang di sisi hilir untuk
merasakan tekanan sub-statis . Kedua set tabung ini dihubungkan ke
manifold yang terpisah untuk memberikan dua sinyal rerata tekanan.
Perbedaan antara kedua sinyal merupakan sebuah penambahan sinyal
output yang ditingkatkan..
Figure 17. Jaringan Aliran Wilson.
Kehadiran 'jaringan listrik' pada saluran, membuat penyumbatan sebagian
di daerah penampang melintang sehingga menghasilkan kecepatan lokal di
antara tabung. Tekanan positif berasal dari tekanan total yang diambil dari
saluran lubang yang menghadap ke depan. Tekanan negatif berasal dari
kombinasi tekanan statis antara tabung dan zona hisap tepat di belakang
tabung.
Lubang di dalam tabung diposisikan sedemikian rupa sehingga sistem
pengambilan sampel yang diterima dapat digunakan.
Sinyal output dapat dibandingan dengan kecepatan tekanan rata-rata
saluran yang ada dalam saluran tanpa ‘jaringan listrik’ yang diberikan. Hal
ini biasa disebut faktor pembesaran. Sinyal outputjuga dapat diplotterhadap
23
laju alir volume dalam saluran. Hal ini dimungkinkan karena setiap aliran
jaringan listrik Wilson dibuat agar sesuai dengan ukuran saluran tertentu.
Ada kemungkinan untu menggunakan tabung 'ganda' tunggal di bagian
saluran, tapi karena tidak ada manifold yang efektif, bacaannya bisa sedikit
tidak menentu. Perlu juga dicatat bahwa tipe tabung tunggal hanya
merasakan laju alir dalam satu bidang dimana itu tidak ideal.
24
Tabel konversi untu tekanan dan laju alir volume.
Dalam tabel di bawah ini, saya telah mencoba memasukkan semua
kombinasi yangpalingpopuler, dengan satuan 'S.I.' yang ditampilkan dengan
warna biru.
Laju Alir Volume.
1 m³/s = 999.97 l/s = 3600 m³/h = 2118.9 cfm = 60 m³/min
1 l/s = 3.60 m³/h = 2.119 cfm = 0.06 m³/min = 0.001 m³/s
1 m³/h = 0.5886 cfm = 0.01667 m³/min= 0.00028 m³/s = 0.2778 l/s
1 cfm = 0.0283 m³/min = 0.000472 m³/s = 0.4719 l/s = 1.699 m³/h
1 m³/min = 0.01667 m³/s = 16.67 l/s = 60 m³/h = 35.315 cfm
KECEPATAN.
1 m/s = 196.85ft/min
1 ft/min = 0.00508 m/s
TEKANAN.
1 Pa = 0.01 mbar = 0.004015 in.wg = 0.10197 mm.wg = 0.000145 psi.
1 mbar = 0.4015 in.wg = 10.197 mm.wg = 0.0145 psi. = 100 Pa.
1 in.wg. = 25.4 mm.wg = 0.0361 psi. = 249.089 Pa. = 2.49089 mbar.
1 mm.wg = 0.00142 psi. = 9.80665 Pa. = 0.09807 mbar = 0.03937 in.wg.
1 psi. = 6894.76 Pa. = 68.9476 mbar = 27.68 in.wg. = 703.07 mm.wg.
Disarankan agar kelipatan dan sub-kelipatan berikut dengan satuan S.I.
yang digunakan dalam teknologi kipas angin :
Tekanan: kilopascal = kPa = 1000Pa.
Tekanan Barometric: millibar = mbar = 100 Pa.
Volume laju Air: litre per second = l/s = 10-3 m3/s

More Related Content

What's hot

pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidaRian Irvandi
 
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterPengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterintanandryani
 
95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-penduga95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-pendugaBenny Padly
 
Venturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotVenturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotNur Latifah
 
Tekanan pipa
Tekanan pipaTekanan pipa
Tekanan pipawidareko
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluidapraptome
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratHelmi Wijaya
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapFransiska Puteri
 

What's hot (17)

pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
 
flow
flowflow
flow
 
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterPengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
 
95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-penduga95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-penduga
 
Chapter flow
Chapter flowChapter flow
Chapter flow
 
Venturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotVenturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitot
 
Tekanan pipa
Tekanan pipaTekanan pipa
Tekanan pipa
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
 
7 pengukuran level
7 pengukuran level7 pengukuran level
7 pengukuran level
 
Pressure
PressurePressure
Pressure
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
 
Flow ( aliran)
Flow ( aliran)Flow ( aliran)
Flow ( aliran)
 
4 pressure
4 pressure4 pressure
4 pressure
 
3 flow
3 flow3 flow
3 flow
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Pengukuran bobot mati
Pengukuran bobot matiPengukuran bobot mati
Pengukuran bobot mati
 

Similar to MENGUKUR ALASAN

PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxYusufAfif2
 
eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2DEDI RIWANTO
 
Metering and regulating system
Metering and regulating system Metering and regulating system
Metering and regulating system mohamad ansorullah
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungzaramalia33
 
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptxPressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptxRayHerlambang
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptRickyAzrofiSamara3
 
Badrawada 2092
Badrawada 2092Badrawada 2092
Badrawada 2092idnasam
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMarfizal Marfizal
 
Maklumat reza bernaz ana uul
Maklumat reza bernaz ana uulMaklumat reza bernaz ana uul
Maklumat reza bernaz ana uulMuhammad Rezza
 
Pertemuan ketiga tekanan dan fluida statik
Pertemuan ketiga tekanan dan fluida statikPertemuan ketiga tekanan dan fluida statik
Pertemuan ketiga tekanan dan fluida statikGede Arda
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Health Polytechnic of Bandung
 

Similar to MENGUKUR ALASAN (20)

PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
 
Tekanan
TekananTekanan
Tekanan
 
about manometer
 about manometer about manometer
about manometer
 
barometer.ppt
barometer.pptbarometer.ppt
barometer.ppt
 
eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2
 
bab 4
bab 4bab 4
bab 4
 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
 
Metering and regulating system
Metering and regulating system Metering and regulating system
Metering and regulating system
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembung
 
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptxPressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
 
Badrawada 2092
Badrawada 2092Badrawada 2092
Badrawada 2092
 
Kp
KpKp
Kp
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 
Maklumat reza bernaz ana uul
Maklumat reza bernaz ana uulMaklumat reza bernaz ana uul
Maklumat reza bernaz ana uul
 
Pengenalan sensor tekanan
Pengenalan sensor tekananPengenalan sensor tekanan
Pengenalan sensor tekanan
 
Pertemuan ketiga tekanan dan fluida statik
Pertemuan ketiga tekanan dan fluida statikPertemuan ketiga tekanan dan fluida statik
Pertemuan ketiga tekanan dan fluida statik
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
Bab ii sistem_vakum
Bab ii sistem_vakumBab ii sistem_vakum
Bab ii sistem_vakum
 

More from umammuhammad27

More from umammuhammad27 (20)

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resume
 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandul
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)
 
Ohm law i
Ohm law iOhm law i
Ohm law i
 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntir
 
Magnetic field
Magnetic fieldMagnetic field
Magnetic field
 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction styles
 
Capacitors
CapacitorsCapacitors
Capacitors
 
Calorimeter
CalorimeterCalorimeter
Calorimeter
 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurement
 
Atwood aircraft
Atwood aircraftAtwood aircraft
Atwood aircraft
 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridge
 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibel
 
Project board
Project boardProject board
Project board
 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supply
 
Ohm law ii
Ohm law iiOhm law ii
Ohm law ii
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
Moment inertia
Moment inertiaMoment inertia
Moment inertia
 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diode
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

MENGUKUR ALASAN

  • 1. BAGAIMANA CARA MENGUKUR TEKANAN BAGAIMANA CARA MENGUKUR ALIRAN oleh G.J.Matthews
  • 2. 2 ©Airflow Developments Limited Bagaimana Mengukur Tekanan. Prinsip-Prinsip Dasar. Karena kedalaman atmosfer bumi, udara di sekitar kita memberi sebuah tekanan, yang dikenal sebagai tekanan atmosfir. Hal ini dapat diukur dengan sebuah barometer dan bervariasi tergantung kondisi cuaca. Tekanan juga bervariasi sesuai ketinggian di atas atau di bawah permukaan lauttempatnya. Pengukuran tekanan pada sistem pemanas biasanya relatif dilakukan terhadap tekanan atmosfir, dan dapat ditetapkan dalam 'Kondisi Standar' yang memungkinkan menjadi perbandingan antara pembacaan pengukuran. secara internasional telah disepakati 'Kondisi Standar' untuk massa jenis udara adalah 1,2 kg / m³. (Atmosferudara pada suhu 16 ° C, tekanan 100.000 Pa dan kelembaban relatif 65% memiliki massa jenis 1,2 kg / m³, namun kondisi ini bukan bagian dari definisi.) Satu-satunya tekanan yang bekerja pada titik tertentu dalam cairan stasioner adalah Hidrostatik, tekanan yang bekerja sama besar ke segala arah. Jika cairan disetel dalam gerak tekanan masih bertahan (dalam kondisi sama), namun bisa berubah magnitudonya. Jika kita meninjau sebuah piringan yang sangat tipis yang ditempatkan di dalam cairan, dan bergerak dengannya, maka tekanan statis yang seperti disebutkan tadi akan bertindak pada dua permukaan piringan.
  • 3. 3 Jika piringan diam, maka tekanan yang bekerja pada dua permukaan adalah sama asalkan adanya piringan tersebut tidak menganggu aliran. Namun jika piringan yang diam tadi diputar sampai 90 ° permukaan depannya maka piringan tidak hanya dikenai tekanan statis, tapi juga ditambah dengan tekanan dinamis yang besarnya sama dengan kecepatan tekanan pada arus yang mampat, yang disebabkan oleh suatu benturan. INFINITELY THIN DISC. PS PS NO DISTURBANCE PS PS
  • 4. 4 PS V PD = MASSA JENIS FLUIDA Kecepatan tekanan seluruhnya disebabkan oleh gerakan arus dan bergantung pada kecepatan dan densitas (massa jenis) fluida. Jumlah aljabar dari tekanan statis dan kecepatan tekanan disebut tekanan total. MENGUKUR TOTAL DAN TEKANAN STATIS. Sebuah tabung yang diletakkan pada saluran yang menghadap ke arah arus akan mengukur tekanan total di saluran. Jika kerugian friksi diabaikan, total rata-rata tekanan pada setiap penampang di seluruh sistem saluran adalah konstan. Tekanan statis hanya bisa ditentukan secara akurat dengan mengukurnya dengan sedemikiancara dimana kecepatan tekanan tidak berpengaruh sama sekali terhadap pengukuran. Hal ini dilakukan dengan cara mengukurnya melalui lubang kecil di dinding saluran; atau serangkaian lubang yang diposisikan pada sudut kanan ke arah aliran di permukaan terbentang sejajar dengan garis aliran. Tabung statis pitot adalah adalah salah satu contohnya. Gambar 1 menunjukkan prinsip tabung statis pitot Figure 1. Prinsip dari pitot pada tabung statis. PD = ½ x x V²
  • 5. 5 Akan terlihat ketika menghubungkan tabung ke manometer akan terjadi pengukuran tekanan. INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR TEKANAN. [1]. Manometertabung U. Meskipun kiranya metode tertua dalam mengukur tekanan rendah, Tabung U sederhana ini memiliki banyak dipercaya. Jika tabung kaca berbentuk U setengah diisi dengan cairan, seperti air, dan sebuah tekanan diaplikasikan ke salah satu ujung tabung, yang lainnya terbuka terhadap atmosfir, cairan akan bergerak menyeimbangkan tekanan. Massa dari cairan yang terabaikan akan sebandingdengan tekanan yang diterapkan. Dari perbedaan ketinggian dua kolom cairan dan densitasnya diketahui tekanan bisa dihitung. Setiap milimeter perbedaan tingginya air kolom mewakili sekitar 10 Pascal.
  • 6. 6 Figure 2. Prinsip Manometer U-Tube. Kerugian dari tabung U adalah skala harus terus-menerus dipindahkan sehingga sejajar dengan memindahkan skala nol atau alternative lainnya dengan skala nol diambil di titik tengah, panjang skala terbelah dua dengan resolusi berikutnya. [2]. MANOMETER KACA ZAT CAIR Kelemahan dari manometer tabung U sederhana telah diatasi dengan keuntungan lainnya yang tergabung dalam manometer industri ekstremitas tunggal di mana ia hanya perlu membaca satu ketinggian cairan. Dalam satu desain seperti itu, salah satu tungkai tabung U diganti dengan reservoir, sehingga secara substansial meningkatkan luas permukaan. Tekanan yang diterapkan terhadap reservoir menyebabkan ketinggian cairan untuk berpindah adalah kecil dan dapat dihitung. Volume cairan yang sama yang terabaikan dalam tungkai kaca menghasilkancukup banyak perubahan pada ketinggian. Ini hampir menggandakan resolusi dibandingkan manometer tabung U untuk instrumen vertikal dan memberi lebih banyak pembesaran saat anggota badan condong ke salah satu sisi.
  • 7. 7 Cairan dalam manometer bisa dengan air biasa, tapi masalah bisa timbul dari pertumbuhan alga di dalam tabung yang menyebabkan kerapatan cairan berubah. Campuran khusus dari parafin sering digunakan dan ini memiliki beberapa keuntungan: bergerak bebas meniskus, tidak ada pewarnaan tabung, dan timbangan yang meluas karena relatif rendah kepadatan. Bila diperlukan tekanan yang lebih tinggi, cairan yang lebih rapat digunakan, salah satunya adalah merkuri yang sering digunakan. Untuk tekanan yang sangat rendah, tubuh manometer cenderung memperbaiki resolusi lebih lanjut. Ketepatan yang lebih bisa dicapai dengan tungkai jarak jauh yang dapat disetel dan memang mudah untuk mencapai 0 - 125 Pa sampai 0 - 5000 Pa dengan hanya dua anggota tubuh manometer. Figure 4: Contoh Single Limb Manometers
  • 8. 8 Figure 3. Manometer portabel presisi di tetapkan. [3]. DIAL GAUGES. Alat pengukurtekanan putar terutama digunakan untuk membaca tekanan tinggi. Pada tekanan yang sangat rendah, mereka cenderung menunjukkan kesalahan histeresis yang tidak dapat diterima kecuali instrumen kualitasnya sangat tinggi. Karena panjang pendeknya, resolusinya biasanya tidak terlalu bagus. [4]. TEKANAN dan TRANSDUCERS Sebagai alternatif dari manometer portabel berisi cairan fundamental, instrumen berbasis transduser bertekanan elektronik tersedia untuk keperluan laboratorium atau situs. Mereka umumnya kompak untuk berpegang tangan, dan menghilangkan penggunaan cairan, memberikan tingkat akurasi yang dapat diterima untuk pengukuran pergerakan udara ventilasi dan pengukuran udara yang normal.
  • 9. 9 Transduser kapasitansi menggunakan diafragma presisi yang bergerak di antara elektroda tetap. Hal ini menyebabkan perubahan kapasitansi sebanding dengan tekanan diferensial. Sensor tekanan resistif piezo mengandung chip silikon dengan diafragma penginderaanintegral dan empatresistor piezo; Tekanan yangdioleskan pada diafragma menyebabkannya melenturkan perubahan resistensi; Hal ini menyebabkan tegangan output tingkat rendah sebanding dengan tekanan. Instrumen berbasis transduser tekanan memungkinkan pemantauan terus menerus menggunakan perekam, atau masukan ke peralatan penyimpanan atau kontrol elektronik. Gambar 6. Manometer Pocket DB2. Teknologi mikroprosesor memungkinkan pembacaan tekanan diubah menjadi pembacaan kecepatan saat menggunakan tabung statis pitot. Dalam beberapa kasus, ketelitian faktor kalibrasi dapat dimasukkan secara terpisah sehingga memungkinkan alat pengukur tekanan lainnya untuk digunakan dengan pembacaan kecepatan langsung. Beberapa bacaan dapat disimpan, dengan fungsi atau rumus MIN, MAX dan AVE. Dalam beberapa kasus, daerah yang berada didalamnya dapat diinput untuk memungkinkan pengukuran aliran volume langsung
  • 10. 10 Gambar 7. Aliran Udara MEDM 5K Mikromanometer.
  • 11. 11 Figure 8. PVM100 Micromanometer. Bagaiamana mengukur arus volume. CARA MENGUKUR VOUME ALIRAN Rumus: Volume laju aliran = massa laju aliran / massa jenis atau Volume laju aliran = kecepatan x saluran persilangan Tingkat alir volume dalam suatu sistem dapat diukur pada pintu masuk ke sistem, pada pintu keluar dari sistem, atau di suatu tempat di dalam sistem itu sendiri. Ini bisa melibatkan pengukuran laju alir total atau laju aliran di
  • 12. 12 sebagian sistem. Dimanapunitu diukur, harus menjadi prasyaratbahwa arus harus bebas dari putaran. Ada beberapa metode dimana laju alir dapat diukur. [1]. Di barisan flowmeter (Standar Perangkat Utama) BS1042 Bagian 1: 1990 menggambarkan perangkat seperti nosel venturi, pelat lubang, dan inlet berbentuk kerucut. Nosel venturi dan pelat lubang dapat digunakan pada saluran masuk masuk atau keluar dari sistem dan juga antara dua bagian jalan nafas. Inlet berbentuk kerucut menarik udara dari ruang 'bebas' di pintu masuk sebuah sistem. Berkenaan dengan pengukuran laju alir volume, persyaratan BS1042 berkenaan dengan panjang aliran lurus hulu dari flow meter berkurang dan BS848 Bagian 1: 1980 menjelaskan perubahan ini bersamaan dengan ketidakpastian pengukuran yang terkait. Persamaan umum untuk flowmeter diferensial ini adalah : 𝑞 𝑚 = 𝛼 𝜀 [ 𝜋𝑑2 4 ]√2𝜌 𝑢∆𝑃 Dimana : 𝑞 𝑚 = massa laju alir (kg/s) 𝛼 = koefisien alir 𝜀 = factor ekspansibilitas d = diameter saluran 𝜌 𝑢 = Kerapatan Hulu (kg/m3) ∆𝑃 = perbedaan tekanan (Pa.) Hal ini tidak diusulkan untuk ke terlalu banyak detail dengan perangkat ini karena kedua BS1042 dan BS848 adalah dokumen lengkap dan harus dirujuk. [2]. Pitot - Melintasi Tabung Statis. Metode yang umum digunakan untuk menentukan laju alir udara secara akurat dalam saluran adalah dengan melintasi saluran tabung statis pitot yang terhubung ke manometer presisi. Bagian saluran yang mudah dijangkau harus dipilih; sebaiknya di mana ada bagian paralel lurus dari saluran paling sedikit 5 diameter hilir dari setiap tikungan, penyumbatan atau perubahan bagian yang mendadak.
  • 13. 13 Pembacaan kecepatan diperlukan pada titik yang ditentukan seperti yang ditunjukkan pada gambar 6 dan 7. Kecepatan udara pada titik pengukuran dapat dengan mudah dihitung dari pembacaan tekanan kecepatan sesuai dengan rumus berikut: Rumus standar untuk menghitung kecepatan dari tekanan kecepatan adalah: 𝑉 = 1.291 √ 𝑃𝑣 ( 𝑚 𝑠 ) Ini hanya berlaku untuk standar udara 1,2 kg / m³ Untuk kondisi udara tidak standar, Rumus menjadi: V = 1.291 √ {100000/pa} {T/289} {100000/(100000+ps)} {pv} (m/s) Dimana : V = kecepatan air (m/s) Pv = kecepatan tekanan (Pa.) Pa = tekanan atmosphere (Pa.) Ps = tekanan statis (Pa.) T = temperature mutlak ( K ) (= t + 273) T = temperature aliran udara ( °C ) Ekspresi {100000 / pa}, {T / 289} dan {100000 / (100000 + ps)} adalah koreksi tekanan atmosfir, suhu udara, dan tekanan duktus untuk menghasilkan nilai pv yang terukur setara dengan standar udara. Jika tekanan saluran statis kurang dari 2500 Pa, biasanya dapat diabaikan. Demikian pula, dua ungkapan lainnya dapat diabaikan selama pengujian di lokasi jika tidak memengaruhi Pv setara dengan 2 atau 3%. Ketika rata-rata pembacaan yang diambil pada jalur yang dilalui itu benar-benar tepat untuk rata-rata kecepatan udara (yang setara dengan rata-rata akar kuadrat dari tekanan kecepatan). Namun, dalam praktiknya, tidak ada kesalahan besaryangakan diperkenalkandengan mengambilrata- rata tekanan kecepatansederhanasaatmenghitungkecepatanrata-rata dari tekanan kecepatan saat menghitung kecepatan rata-rata sebagian besar tidak menyediakan bacaannya.
  • 14. 14 Bervariasi lebih dari ± 25% dari nilai rata-rata.
  • 15. 15 Gambar 9. Mengukur pada saat saluran melingkar. Log aturan linear untuk melintasi pada saat 3 diameter.. Gambar 10. Mengukur pada saat saluran persegi panjang. Log aturan Techebycheff..
  • 16. 16 [3]. Saluran yang dilalui Anemometer. Anemometer adalah instrumen yang mengukur kecepatan udara. Dua jenis populer adalah anemometer yang berputar dengan baling-baling dan anemometer termal. Jenis baling-baling yang berputar pada dasarnya adalah sebuah alat mekanik dimana baling-baling berputar itu terselubung seperti kincir angin, dengan jarum jam yang halus bersiap untuk mencatat dengan jarum jam yang halus bersiap untuk mencatat jumlah putaran baling-baling pada tombol multi-titik. Anemometer ini merekam pergerakan linier udara melewati instrumen dalam meter atau kaki selama dipegang di aliran udara. Dengan mencatatwaktu dengan stop watch kecepatan dalam m/s atau ft/min dapat ditentukan. Dalam anemometer yang lebih baru karena setiap bilah baling-baling yang berputar melewati, ini 'dihitung' secara elektronik, sinyal masuk ke sirkuit elektronik dengan basis waktunya sendiridan menampilkan kecepatan yang terukur secara langsung dan seketika tanpa memerlukan waktu eksternal. Kepala anemometerbiasanya berukuran 100 mm, tapi terdapat juga kepala sekecil 16 mm. Hal ini dapat digunakan pada saluran yang lebih besar untuk melintasi duktus untuk mendapatkankecepatan saluran rata-rata seperti pada tabung tegak statis. Jelas kepala ukuran lebih besar (bila dibandingkan dengan tabung statis) mengganggu aliran udara di saluran yang lebih kecil sehingga menyebabkan kecepatan saluran lokal meningkat menjadi efek yang signifikan. Gambar 11 menunjukkan peningkatan khas dalam pembacaan kecepatan saat ditempatkan pada saluran ukuran yangberbeda. Hal ini dimungkinkan untuk memiliki satu kepala anemometer yang berlokasi di duktus uji sendiri dan dikalibrasi secara independen untuk laju alir volume. Aliran udara Anemometer yang berputar 100mm dapat dipasang dengan aliran Aircone yang memungkinkan laju alir volume melalui kisi-kisi kecil diukur dengan mudah dan akurat. Tingkat aliran volume dapat diukur dengan menggunakan ATP600 mengukur aliran udara untuk kisai yang berukuran lebih besar. Sebagai alternatif, direkomendasikanbahwa 'kardus'minimal 2 x panjang sisi terpendek ditempelkan di sekitar kisi-kisi dan anomometer yang dilalui dilakukan di pintu masuk 'kardus' untuk mendapatkan kecepatan rata-rata.
  • 17. 17 Gambar 11:-100 mm EFEK SUMBATAN PADA BAGIAN ANEMOMETER. AREA SUMBATAN (sq.metres)
  • 18. 18 Gambar 12. LCA30iS secara intrinsik aman pada baling-baling anemometer.
  • 19. 19Gambar 13: Berbagai baling-baling Anemometers dari aluran udara
  • 20. 20 Gambar 15: Arus Pengambilan Aliran Udara ProHood. [4]. ANEMOMETER TERMAL. Jari basah di udara akan mendeteksi arah angin karena setetes suhu terasa di permukaan yang menghadap angin. Anemometer termal bertindak dengan cara yang sama, sehingga perjalanan udara mengeluarkan panas dari elemen yang dipanaskan pada tingkat yang bergantung pada kecepatan. Unsur ini dipasang pada ujung probe yang bisa dimasukkan ke dalam aliran udara. Pembacaan kecepatan langsung dan seketika. Metode memanaskanelemen(yangbisa berupa kawat tipis tipis, termokopel sederhana atau thermister) dan teknik baca menentukan kualitas instrumen. Karena itu adalah perangkat termal, penting untuk mengkompensasi variasi suhu lingkungan, tekanan, dan komposisi gas / udara yang diukur.
  • 21. 21 Probe biasanya kecil mirip dengan tabung pitot statis, dan sangat sesuai untuk digunakan pada kecepatan rendah dimana anemonometer baling- baling (karena efek gesekan mekanis) atau tabung pitot-statis tidak akan cukup sensitif. Kerugian utamanya adalah bahwa mereka hanya membaca satu titik kecepatan dan melintasi diperlukan untuk mendapatkan pembacaan kecepatan rata-rata. Figure 16: TA35 Anemometer termal. [5]. Aliran Jaringan Listrik Wilson. Aliran jaringan listrik wilsonterdiri dari sederet tabung parallel dengan ujung tertutup yang bentuknya bisa digambarkan seperti “pagar terbuka”
  • 22. 22 yang melintasi saluran di sudut kanan ke sumbu aliran. Beberapa tabung dilubangi dengan lubang kecil yang menghadap ke hulu (untuk merasakan tekanan total), sementara tabung lainnya memiliki lubang di sisi hilir untuk merasakan tekanan sub-statis . Kedua set tabung ini dihubungkan ke manifold yang terpisah untuk memberikan dua sinyal rerata tekanan. Perbedaan antara kedua sinyal merupakan sebuah penambahan sinyal output yang ditingkatkan.. Figure 17. Jaringan Aliran Wilson. Kehadiran 'jaringan listrik' pada saluran, membuat penyumbatan sebagian di daerah penampang melintang sehingga menghasilkan kecepatan lokal di antara tabung. Tekanan positif berasal dari tekanan total yang diambil dari saluran lubang yang menghadap ke depan. Tekanan negatif berasal dari kombinasi tekanan statis antara tabung dan zona hisap tepat di belakang tabung. Lubang di dalam tabung diposisikan sedemikian rupa sehingga sistem pengambilan sampel yang diterima dapat digunakan. Sinyal output dapat dibandingan dengan kecepatan tekanan rata-rata saluran yang ada dalam saluran tanpa ‘jaringan listrik’ yang diberikan. Hal ini biasa disebut faktor pembesaran. Sinyal outputjuga dapat diplotterhadap
  • 23. 23 laju alir volume dalam saluran. Hal ini dimungkinkan karena setiap aliran jaringan listrik Wilson dibuat agar sesuai dengan ukuran saluran tertentu. Ada kemungkinan untu menggunakan tabung 'ganda' tunggal di bagian saluran, tapi karena tidak ada manifold yang efektif, bacaannya bisa sedikit tidak menentu. Perlu juga dicatat bahwa tipe tabung tunggal hanya merasakan laju alir dalam satu bidang dimana itu tidak ideal.
  • 24. 24 Tabel konversi untu tekanan dan laju alir volume. Dalam tabel di bawah ini, saya telah mencoba memasukkan semua kombinasi yangpalingpopuler, dengan satuan 'S.I.' yang ditampilkan dengan warna biru. Laju Alir Volume. 1 m³/s = 999.97 l/s = 3600 m³/h = 2118.9 cfm = 60 m³/min 1 l/s = 3.60 m³/h = 2.119 cfm = 0.06 m³/min = 0.001 m³/s 1 m³/h = 0.5886 cfm = 0.01667 m³/min= 0.00028 m³/s = 0.2778 l/s 1 cfm = 0.0283 m³/min = 0.000472 m³/s = 0.4719 l/s = 1.699 m³/h 1 m³/min = 0.01667 m³/s = 16.67 l/s = 60 m³/h = 35.315 cfm KECEPATAN. 1 m/s = 196.85ft/min 1 ft/min = 0.00508 m/s TEKANAN. 1 Pa = 0.01 mbar = 0.004015 in.wg = 0.10197 mm.wg = 0.000145 psi. 1 mbar = 0.4015 in.wg = 10.197 mm.wg = 0.0145 psi. = 100 Pa. 1 in.wg. = 25.4 mm.wg = 0.0361 psi. = 249.089 Pa. = 2.49089 mbar. 1 mm.wg = 0.00142 psi. = 9.80665 Pa. = 0.09807 mbar = 0.03937 in.wg. 1 psi. = 6894.76 Pa. = 68.9476 mbar = 27.68 in.wg. = 703.07 mm.wg. Disarankan agar kelipatan dan sub-kelipatan berikut dengan satuan S.I. yang digunakan dalam teknologi kipas angin : Tekanan: kilopascal = kPa = 1000Pa. Tekanan Barometric: millibar = mbar = 100 Pa. Volume laju Air: litre per second = l/s = 10-3 m3/s