Pipa venturimeter tanpa manometer digunakan untuk mengukur kecepatan aliran cairan melalui pipa dengan ukuran berbeda. Percobaan mengukur kecepatan aliran pada pipa besar dan pipa kecil menggunakan prinsip Bernoulli untuk mendapatkan hasil kecepatan 3,39 cm/detik dan 13,56 cm/detik pada aliran sedang, serta 2,29 cm/detik dan 9,16 cm/detik pada aliran deras.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Β
eksperimen fisika 2
1. PIPA VENTURIMETER TANPA MANOMTER
A. Teori
Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan mengalir. Fluida, misalnya zat
cair dan gas. Zat cair mempunyai kerapatan mendekati zat padat dan letak
partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikel lemah. Zat gas
memiliki interaksi antar partikel sangat lemah dan kerapatannya lebih kecil
sehingga dapat diabaikan.
Fluida dibagi menjadi dua yaitu fluida dinamis dan ideal. Fluida dinamis
adalah fluida yang berada dalam kedaan bergerak. Gerakan fluida dipandang
sebagai fungsi tempat dan waktu. Fluida dinamis berhubungan erat dengan fluida
ideal. Fluida dinamis banyak diterapkan dalam kehidupan sehari β hari salah satu
penerapan fluida dinamis dengan konsep asas kontinuitas dan asas Bernouli yaitu
pada venturimeter.
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran
fluida yang melalui suatu pipa. Venturimeter dibedakan menjadi dua macam yaitu
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometer.
a. Venturimeter tanpa manometer
Venturi tanpa manometer adalah venturimeter untuk megukur kelajuan
aliran dalam sebuah pipa. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki
penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan
dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada
sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas
penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada
bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian
tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu
akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit,
dengan demikian maka akan terjadi perubahan kecepatan. Apabila kecepatan
2. aliran yang melalui penampang lebih besar adalah π£1 dan kecepatan aliran yang
melalui pipa sempit adalah π£2 , maka kecepatan yang lewat pipa sempit akan
memiliki laju yang lebih besar (π£1 < π£2). Dengan cara demikian tekanan yang
ada pada bagian pipa lebih sempit akan menjadi lebih kecil dari pada tekanan
pada bagian pipa yang berpenampang lebih besar. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. 1.1 Pipa venturimeter Tanpa Manometer
berdasarkan persamaan Bernouli, maka pada venturimeter belaku persamaan
sebagai berikut.
............................................( 1 )
oleh karena β1 = β2, maka persamaan Bernouli menjadi sebagai berikut.
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦...( 2 )
berdasarkan persamaan kontinuitas π΄1 π1 = π΄2 π2 , maka belaku persamaan berikut.
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.( 3 )
3. adapun kelajuan aliran Fluida π1 dirumuskan sebagai berikut.
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦...( 4 )
dan kelajuan aliran Fluida π2 dirumuskan sebagai berikut.
π£2 =
π΄1
π΄2
Γ π£1 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..........................................( 5 )
Prinsip Kerja Venturimeter tanpa manometer ini berdasar pada Asas Bernoulli
yang berbunyi: Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida yang paling besar
adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah
pada bagian kelajuan alirnya paling besar.
B. Tujuan
Untuk menghitung besarnya kecepatan alir zat cair pada pipa berpenampang
besar (A1 ) dan pipa berpenampang kecil (A2 )
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mistar ( 30 cm ) : 1 buah
b. Pipa paralon ( 50 cm ) : 3 buah
c. Penyambung pipa L : 5 buah
d. Bauat : 2 buah
e. Ember : 1 buah
f. Kran : 1 buah
g. Pipa kaca ( 40 cm ) : 2 buah
2. Bahan
a. Lem korea : 1 buah
b. Lem pipa : 1 buah
c. Lem lilin : 1 buah
d. Pembalut pipa : 1 buah
e. Air : secukupnya
4. f. Spidol : 1 buah
g. Korek api : 1 buah
h. Pisau : 1 buah
D. Langkah Kerja
a. Menyusun atau merangkai alat seperti dibawah ini!
b. Meletakkan rangkaian pada posisi horizontal atau datar kemudian memasukkan
air kedalam pipa venturimeter kran dalam kedaan tertutup.
c. Menentukan ketinggian awal air pada pipa kapiler yaitu ( β1 = 10 ππ )
kemudian kran air dibuka sedikit melambat setelah itu ditunggu sampai aliran
airnya mencapai garis yang sudah ditentukan pada ketinggian pipa kapiler β1
kemudian diukur ketinggian akhir air pada pipa kapiler ( β2 ).
d. Dari hasil yang diperoleh catat pada tabel pengamatan.
e. Ulangi lang c dan d dengan membuka kran air secara keseluruhan.
E. Hasil Pengamatan
Diameter pipa besar ( π1) = 6 ππ
Diameter pipa besar ( π2) = 3 ππ
π Sedang Keras
π π ππ ππ ππ ππ
π π ππ, ππ ππ ππ, ππ ππ
βπ π, π ππ π, ππ ππ
6. π£1 =
β
2πββ
π΄1
2
π΄2
2
β 1
π£1 = β
(2)(1000
ππ
π 2 )(0,05 ππ )
(28,26 ππ2)2
(7,065 ππ2)2
β 1
π£1 = β
100
ππ2
π 2
798,6276 ππ4
49,9142 ππ4
β 1
π£1 = 2,29
ππ2
π 2
π£2 =
π΄1
π΄2
Γ π£1
π£2 =
28,26 ππ2
7,065 ππ2 Γ 2,29
ππ2
π 2
π£2 = 9,16
ππ2
π 2
G. Pembahasan
Dalam percobaan ini dilakukan pengambilan data sebanyak dua kali dengan
cara yang berbeda yaitu pada pengambilan data pertama aliran fluida dengan
kecepatan sedang dan pada data kedua aliran fluida dengan kecepatan keras. Pada
kedua percobaan ini diperoleh data yang berbeda yaitu pada data pertama untuk
keadaan sedang telebih dahulu kita menentukan ketinggian awal air pada pipa
kapiler yaitu ( β1 = 10 ππ ) kemudian kran air dibuka sedikit melambat setelah
itu ditunggu sampai aliran airnya mencapai bata garis yang sudah ditentukan pada
ketinggian pipa kapiler β1 kemudian diukur ketinggian akhir air pada pipa kapiler
( β2 ), dan diperoleh nilai β2 = 10,05 ππ maka diperoleh
ββ = 0,05 ππ . Dengan cara yang sama kita menentukan ketinggian awal air pada
pipa kapiler yaitu ( β1 = 10 ππ ), sehingga akan diperoleh nilai β2 =
7. 10,5 ππ, dan nilai ββ = 0,1 ππ. Kedua data yang diperoleh akan dipergunakan
untuk mencari nilai kelajuan aliran fluida untuk keadaan sedang dan keras pada
percobaan tersebut, yaitu pada percobaan 1 yang aliran fluidanya sedang
kecepatan pada pipa yang besar sebagai π£1 sebesar 3,39
ππ2
π 2 dan untuk pipa kecil
sebagai π£2 sebesar 13,56
ππ2
π 2 . Sedangkan untuk percobaan 2 yang aliran
fluidanya keras kecepatan pada pipa yang besar sebagai π£1 sebesar 2,29
ππ2
π 2 dan
untuk pipa kecil sebagai π£2 sebesar 9,16
ππ2
π 2 .
Pada percobaan ini dapat dikatakan bahwa sudah sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa semakin besar luas penampangnya maka laju aliran fluida pada
pipa kapiler akan semakin lambat dan sebaliknya semakin kecil luas penampang
maka laju aliran fluida akan semakin besar (π£1 < π£2 )
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa nilai kecepatan alir zat cair pada pipa berpenampang besar dan kecil yaitu
π£1 sebesar 3,39
ππ2
π 2 dan π£2 sebesar 13,56
ππ2
π 2 untuk percobaan 1. Sedangkan
pada percobaan kedua diperoleh nilai kecepatan alir zat cair pada pipa
berpenampang besar dan kecil yaitu π£1 sebesar 2,29
ππ2
π 2 dan untuk π£2 sebesar
9,16
ππ2
π 2 .
I. Daftar Pustaka
Alga Nawangsih Fauziah. 2015. Master Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika
Edisi Tebaru. Surabaya: Pustaka Tanah Air.
Hendri Hartanto. 2013. Cara Cepat dan Mudah Menguasai Fisika Sma Edisi
Kedua. Yogyakarta: Indonesia Tera
8. LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA 2
( Pipa Venturimeter Tanpa Manomter )
Disusun Oleh :
DEDI RIWANTO
1412042006
PENDIDIKAN FISIKA / A
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016/2017