SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BAB IX
PENGKURAN ALIRAN FLUIDA
9.1. PENDAHULUAN
Piranti yang telah digunakan dalam praktek perekayasaan untuk mengukur
aliran fluida.
Pengukuran kecepatan dilakukan dengan :
tabung pitot.,
meteran arus, dan
anemometer putar
Cara-cara fografi seringkali digunakan dalam mempelajari model.
Pengukuran besaran telah dilaksanakan dengan menggunakan :
mulut sempit (orifices),
tabung-tabung, nosel-nosel,
venturi meter,
dan saluran-saluran bendungan-bendungan.
Bermacam-macam modifikasi dari alat-alat tersebut dan berbagai meteran yang
telah dipatenkan.
06/14/14 1srihanto
Lanjutan.
• Agar dapat memakai pelaratan hidraulik secara ahli, penggunaan
persamaan bernoulli dan pengetahuan tambahan mengenai sifat-dan
kofisien dari setiap alat menjadi sangat penting.
• Dalam hal dimana tidak tersedia harga dan koefisien yang bisa dipercaya,
sebuah piranti harus dikalibrasi untuk kondisi-kondisi penggunaan yang
diharapkan.
• Rumus-rumus yang telah dikembangkan untuk fluida tak kompresibel bisa
digunakan untuk fluida kompresibel bilamana perbedaan tekanan dengan
tekanan totalnya relatif kecil.
06/14/14 2srihanto
9.2.TABUNG PITOT
• Tabung pitot mengukur kecepatan disuatu titik berdasarkan kenyataan bahwa
tabung tersebut mengukur tekanan dengan staknasinya, yang melampaui
tekanan statik setempat sebesar ρ(V2
/ 2 ).
• Dalam suatu arus fluida terbuka, karena tekanan setempatnya adalah nol
meteran, maka head kecepatanya diukur sesuai dengan ketinggian mana
cairanya naik dalam tabung tersebut.
9.3. KOEFISIEN PEMBUANGAN
Koefisien pembuangan (C) adalah perbandingan dari pembuangan sebenarnya
dari alat tersebut terhadap pembuangan idealnya.
06/14/14 3srihanto
Koefisien itu dapat dinyatakan sebagai :
06/14/14 4srihanto
Koefisien pembuangan tidaklah tetap. Untuk suatu piranti tertentu, berubah-
ubah bersama bilangan Reynolds. Dalam apendiks akan dijumpai keterangan
berikut ini ;
1. Tabel 7 berisi koefisien pembuangan untuk mulut-sempit bundar yang
membuang air kira-kira 15,6o
C kedalam admosfir.
2. Diagram C menunjukkan perubahan c1 bersama bilangan Reynolds, untuk
tiga perbandingan pipa mulut-sempit. Tidak terdapat data yang bisa
dipercaya dibawah bilangan reynolds sebesar kira-kira 10.000.
3. Diagram D memperlihatkan perubahan c bersama bilangan reynolds, untuk
tiga perbandingan aliran nosel berjari-jari panjang ( nosel-nosel jalur pipa ).
4. Diagram E menunjukkan perubahan c bersama bilangan reynolds, untuk
lima ukuran venturi meter dgn perbandingan garis tengah sebesar 0.500.
06/14/14 5srihanto
9.4. KOEFISIEN KECEPATAN
06/14/14 6srihanto
9.5. HEAD TURUN
Head turun dalam mulut-sempit, tabung, nosel dan venturimeter dinyatakan
sebagai :
head turun dalam meter fluidanya = 1/2cc – 1 V2
semburan (6)
2 g
Bila pernyataan ini diterapkan kesebuah venturimeter,
V sembura n = kecepatan leher dan cv = c .
06/14/14 7srihanto
9.6. BENDUNGAN
Bendungan-bendungan (weirs ) mengukur aliran cairan pada saluran-
saluran terbuka, biasanya air.
Sejumlah rumus-rumus empiris terdapat dalam literatur teknik, masing-
masing dalam batasanya sendiri.
06/14/14 srihanto 8
Koefisien itu dapat dinyatakan sebagai :
06/14/14 9srihanto
Kebanyakan bendungan berbentuk segi empat : bendungan tertahan tanpa
penyusutan pinggir dan umumnya digunakan untuk aliran yang lebih besar,
06/14/14 10srihanto
Dimana :
Q = aliran m3
/ dtk
c= koefisien ( ditentukan dalam percobaan )
b = panjang puncak bendungan dalam meter
h = head pada bendungan dalam meter (tinggi permukaan cairan di atas
puncak )
V = kecepatan pendekatan rata-rata dalam m/dtk
9.7. RUMUS FRANCIS
Rumus Fransic, yang didasarkan atas percobaan-percobaan pada
bendungan segiempat yang panjangnya dari 1.07 m sampai 5.18 di bawah
head sebesar 183 mm sampai 488mm, adalah:
06/14/14 11srihanto
Q = 1,85 ( b-nH/10 ) [ ( H+V2
/ 2g )3/2
- ( V2
/2g )3/2
]
Dimana keteranganya sama seperti diatas dan :
n = 0 untuk suatu bendungan tertahan
n = 1 untuk suatu bendungan dengan satu penyusutan
n = 2 untuk suatu bendungan yang susut sepenuhnya
9.7. RUMUS BAZIN.
Rumus bazin (panjang dari 0.5 m sampai 2.0 m dibawah head dari 50
mm sampai 600 m ) adalah :
Q = 0,5518( 3,25 + 0,021 61 ) [ 1 + 0,55 ( H ) 2
] bH
H H + Z
06/14/14 12srihanto
Dimana Z = tinggi puncak bendungan di atas dasar saluran
06/14/14 13srihanto
9.8.9.8. RUMUS BENDUNGAN SEGITIGARUMUS BENDUNGAN SEGITIGA
(dikembangkan dalam soal 30 ) adalah :(dikembangkan dalam soal 30 ) adalah :
06/14/14 14srihanto
Dimana m = faktor percobaan, biasanya dari studi model.
WAKTU KE TANGKI-TANGKI KOSONG dengan menggunakan bendungan
dihitung dengan menggunakan :
t = 2AT/mL ( H1
-1/2
- H2-1/2
)……………….(17)
WAKTU dan MEMBUAT LIRAN dalam sebuah jalur pipa adalah
t = LVf 1n ( Vf + V ) (18)
2gH Vs - V
06/14/14 15srihanto
Soal-soal :
1. Sebuah tabung pilot yang mempunyai koefisien 0.98 digunakan untuk
mengukur kecepatan air ditengah sebuah pipa. Head tekanan stagnasinya
adalah 5,61 m da head tekanan statik dalam pipa tersebut adalah 4,72 m.
Berapakah kecepatanya?
Jawab:
Jika tabung dibentuk dan berkedudukan tepat, sebuah titik kecepatan nol
(titik stagnasi)dibuat di b didepan ujung tabung yang terbuka ( lihat gbr 9-
1 ).
Dengan menerapkan teorema bernoulli dari A di dalam cairan yang tak
terganggu ke b memberikan :
( Pa/pg + V2
A/2g + 0 ) - tanpa penurunan = (PB / pg + 0 + 0 ) (1)
06/14/14 16srihanto
Maka, untuk suatu fluida “tanpa gesekan” yang ideal
06/14/14 17srihanto
Soal2;
Sebuah mulut sempit patokan bergaris tengah 102 mm membuang aair
dibawah suatu head sebesar 6,1 m. Berapakah alirannya dalam m3
/dt?
Penyelesaian :
Dengan menerapkan Bernoulli , A ke B datum B.
(Pa/ρg +V2
/2g + H )- (1/cv2
-1)V2
semb./2g.= V2
semb./2g + Pb/ρg +o
bila Pb = nol. Maka diperoleh :
V semb = vc Ѵ 2g x 6,1.
Dan Q = A semburasn x V semburan.
= (CcAb) x Cv Ѵ 2g x 6,1.
= c A0 Ѵ 2g x 6,1.
06/14/14 srihanto 18
A
B
6,1m
Soal 3.
Sebuah bendungan susut, tingginya 1,22 m, harus didirikan pada saluran yang
lebarnya 2,44 m. Kecepatan aliran = 0,237 m/dt. Bila kedalaman total
belakang bendungan 2,13 m. Berapakah panjang bendungan yang harus
didirikan jika m ( faktor percobaan) = 1,85?
Penyelesaian :
kapasitas aliran Q = V.A. ( penurunan head kecepatan diabaikan).
Rumus Prancis :
Q = 1,85 (b-2/10 H)(H)3/2
.
maka b = ……………… m ( didapat.).
06/14/14 19srihanto
Latihan 1 :
Suatu Aliran fluida melalui pipa diameter 100mm pada laju 0,027 m3
/dt,
tekanan 4 bar. kemudian melalui sebuah nosel yang dipasang di ujung
pipa bergaris tengan 50mm, tekanan keluatan 1 bar. Koefisien kecepatan
0,950. dan koefisien penyusutan 0,930. Hitung berapa kecepatan aliran
di pipa dan nosel seta kapasitas penbuangan ?
gunakan : Hk bernoulli !!.
06/14/14 srihanto 20
Latihan 2.
Pembuangan dari mulut sempit bergaris tengah 150 mm, dibawah head 3,05
m , c = 0,6 mengalir ke dalam sebauh saluran bendungan segi empat dan
melewati sebuah bendungan susut. Saluran tersebut lebarnya 1,83 m,
dan untuk bendungan Z (kedalaman) =1,50m dan b= 0,31 m.
Tentukanlah kedalaman air dalam saluran tersebut jika m = 1,82.
06/14/14 srihanto 21
Z
H
Q= cAѴ2gh.
Q=m(b-2/10H)H3/2
06/14/14 srihanto 22

More Related Content

What's hot (18)

3 flow
3 flow3 flow
3 flow
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Flow ( aliran)
Flow ( aliran)Flow ( aliran)
Flow ( aliran)
 
Pressure measurement
Pressure measurementPressure measurement
Pressure measurement
 
Manometer
ManometerManometer
Manometer
 
How to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadHow to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammad
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
Pengukuran Tekanan
Pengukuran TekananPengukuran Tekanan
Pengukuran Tekanan
 
Pengukuran tekanan pada manometer
Pengukuran tekanan pada manometerPengukuran tekanan pada manometer
Pengukuran tekanan pada manometer
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
 
Kp
KpKp
Kp
 
Tekanan pipa
Tekanan pipaTekanan pipa
Tekanan pipa
 
flow
flowflow
flow
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
 
about manometer
 about manometer about manometer
about manometer
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
 
Chapter flow
Chapter flowChapter flow
Chapter flow
 

Viewers also liked

PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICE
PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICEPENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICE
PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICEAlbert Agri
 
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)Ditaprobosusanti
 
Azas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkunganAzas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Nurul Afdal Haris
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )Zayyin Nihayah
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Rizka Lubis
 

Viewers also liked (6)

PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICE
PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICEPENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICE
PENGUKURAN ALIRAN DENGAN PLATE ORIFICE
 
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
PPT Dita Probo (ttg Modul, Buku Teks, dan LKS)
 
Azas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkunganAzas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkungan
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 

Similar to PENGUKURAN ALATAN

Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisRenny Aniwarna
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Mega Dharma Putra
 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxGRMD
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Soal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisSoal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisRenny Aniwarna
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxZHENAHARYOP
 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaVicky Hidayat
 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapanRuudi Sies
 
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxanisa321586
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptxSudrajatDadan
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group eIndiana Agak
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxUmiKalsum53666
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 

Similar to PENGUKURAN ALATAN (20)

Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
 
Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2
 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Soal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisSoal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamis
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolika
 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapan
 
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group e
 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 

PENGUKURAN ALATAN

  • 1. BAB IX PENGKURAN ALIRAN FLUIDA 9.1. PENDAHULUAN Piranti yang telah digunakan dalam praktek perekayasaan untuk mengukur aliran fluida. Pengukuran kecepatan dilakukan dengan : tabung pitot., meteran arus, dan anemometer putar Cara-cara fografi seringkali digunakan dalam mempelajari model. Pengukuran besaran telah dilaksanakan dengan menggunakan : mulut sempit (orifices), tabung-tabung, nosel-nosel, venturi meter, dan saluran-saluran bendungan-bendungan. Bermacam-macam modifikasi dari alat-alat tersebut dan berbagai meteran yang telah dipatenkan. 06/14/14 1srihanto
  • 2. Lanjutan. • Agar dapat memakai pelaratan hidraulik secara ahli, penggunaan persamaan bernoulli dan pengetahuan tambahan mengenai sifat-dan kofisien dari setiap alat menjadi sangat penting. • Dalam hal dimana tidak tersedia harga dan koefisien yang bisa dipercaya, sebuah piranti harus dikalibrasi untuk kondisi-kondisi penggunaan yang diharapkan. • Rumus-rumus yang telah dikembangkan untuk fluida tak kompresibel bisa digunakan untuk fluida kompresibel bilamana perbedaan tekanan dengan tekanan totalnya relatif kecil. 06/14/14 2srihanto
  • 3. 9.2.TABUNG PITOT • Tabung pitot mengukur kecepatan disuatu titik berdasarkan kenyataan bahwa tabung tersebut mengukur tekanan dengan staknasinya, yang melampaui tekanan statik setempat sebesar ρ(V2 / 2 ). • Dalam suatu arus fluida terbuka, karena tekanan setempatnya adalah nol meteran, maka head kecepatanya diukur sesuai dengan ketinggian mana cairanya naik dalam tabung tersebut. 9.3. KOEFISIEN PEMBUANGAN Koefisien pembuangan (C) adalah perbandingan dari pembuangan sebenarnya dari alat tersebut terhadap pembuangan idealnya. 06/14/14 3srihanto
  • 4. Koefisien itu dapat dinyatakan sebagai : 06/14/14 4srihanto
  • 5. Koefisien pembuangan tidaklah tetap. Untuk suatu piranti tertentu, berubah- ubah bersama bilangan Reynolds. Dalam apendiks akan dijumpai keterangan berikut ini ; 1. Tabel 7 berisi koefisien pembuangan untuk mulut-sempit bundar yang membuang air kira-kira 15,6o C kedalam admosfir. 2. Diagram C menunjukkan perubahan c1 bersama bilangan Reynolds, untuk tiga perbandingan pipa mulut-sempit. Tidak terdapat data yang bisa dipercaya dibawah bilangan reynolds sebesar kira-kira 10.000. 3. Diagram D memperlihatkan perubahan c bersama bilangan reynolds, untuk tiga perbandingan aliran nosel berjari-jari panjang ( nosel-nosel jalur pipa ). 4. Diagram E menunjukkan perubahan c bersama bilangan reynolds, untuk lima ukuran venturi meter dgn perbandingan garis tengah sebesar 0.500. 06/14/14 5srihanto
  • 7. 9.5. HEAD TURUN Head turun dalam mulut-sempit, tabung, nosel dan venturimeter dinyatakan sebagai : head turun dalam meter fluidanya = 1/2cc – 1 V2 semburan (6) 2 g Bila pernyataan ini diterapkan kesebuah venturimeter, V sembura n = kecepatan leher dan cv = c . 06/14/14 7srihanto
  • 8. 9.6. BENDUNGAN Bendungan-bendungan (weirs ) mengukur aliran cairan pada saluran- saluran terbuka, biasanya air. Sejumlah rumus-rumus empiris terdapat dalam literatur teknik, masing- masing dalam batasanya sendiri. 06/14/14 srihanto 8
  • 9. Koefisien itu dapat dinyatakan sebagai : 06/14/14 9srihanto
  • 10. Kebanyakan bendungan berbentuk segi empat : bendungan tertahan tanpa penyusutan pinggir dan umumnya digunakan untuk aliran yang lebih besar, 06/14/14 10srihanto
  • 11. Dimana : Q = aliran m3 / dtk c= koefisien ( ditentukan dalam percobaan ) b = panjang puncak bendungan dalam meter h = head pada bendungan dalam meter (tinggi permukaan cairan di atas puncak ) V = kecepatan pendekatan rata-rata dalam m/dtk 9.7. RUMUS FRANCIS Rumus Fransic, yang didasarkan atas percobaan-percobaan pada bendungan segiempat yang panjangnya dari 1.07 m sampai 5.18 di bawah head sebesar 183 mm sampai 488mm, adalah: 06/14/14 11srihanto
  • 12. Q = 1,85 ( b-nH/10 ) [ ( H+V2 / 2g )3/2 - ( V2 /2g )3/2 ] Dimana keteranganya sama seperti diatas dan : n = 0 untuk suatu bendungan tertahan n = 1 untuk suatu bendungan dengan satu penyusutan n = 2 untuk suatu bendungan yang susut sepenuhnya 9.7. RUMUS BAZIN. Rumus bazin (panjang dari 0.5 m sampai 2.0 m dibawah head dari 50 mm sampai 600 m ) adalah : Q = 0,5518( 3,25 + 0,021 61 ) [ 1 + 0,55 ( H ) 2 ] bH H H + Z 06/14/14 12srihanto
  • 13. Dimana Z = tinggi puncak bendungan di atas dasar saluran 06/14/14 13srihanto
  • 14. 9.8.9.8. RUMUS BENDUNGAN SEGITIGARUMUS BENDUNGAN SEGITIGA (dikembangkan dalam soal 30 ) adalah :(dikembangkan dalam soal 30 ) adalah : 06/14/14 14srihanto
  • 15. Dimana m = faktor percobaan, biasanya dari studi model. WAKTU KE TANGKI-TANGKI KOSONG dengan menggunakan bendungan dihitung dengan menggunakan : t = 2AT/mL ( H1 -1/2 - H2-1/2 )……………….(17) WAKTU dan MEMBUAT LIRAN dalam sebuah jalur pipa adalah t = LVf 1n ( Vf + V ) (18) 2gH Vs - V 06/14/14 15srihanto
  • 16. Soal-soal : 1. Sebuah tabung pilot yang mempunyai koefisien 0.98 digunakan untuk mengukur kecepatan air ditengah sebuah pipa. Head tekanan stagnasinya adalah 5,61 m da head tekanan statik dalam pipa tersebut adalah 4,72 m. Berapakah kecepatanya? Jawab: Jika tabung dibentuk dan berkedudukan tepat, sebuah titik kecepatan nol (titik stagnasi)dibuat di b didepan ujung tabung yang terbuka ( lihat gbr 9- 1 ). Dengan menerapkan teorema bernoulli dari A di dalam cairan yang tak terganggu ke b memberikan : ( Pa/pg + V2 A/2g + 0 ) - tanpa penurunan = (PB / pg + 0 + 0 ) (1) 06/14/14 16srihanto
  • 17. Maka, untuk suatu fluida “tanpa gesekan” yang ideal 06/14/14 17srihanto
  • 18. Soal2; Sebuah mulut sempit patokan bergaris tengah 102 mm membuang aair dibawah suatu head sebesar 6,1 m. Berapakah alirannya dalam m3 /dt? Penyelesaian : Dengan menerapkan Bernoulli , A ke B datum B. (Pa/ρg +V2 /2g + H )- (1/cv2 -1)V2 semb./2g.= V2 semb./2g + Pb/ρg +o bila Pb = nol. Maka diperoleh : V semb = vc Ѵ 2g x 6,1. Dan Q = A semburasn x V semburan. = (CcAb) x Cv Ѵ 2g x 6,1. = c A0 Ѵ 2g x 6,1. 06/14/14 srihanto 18 A B 6,1m
  • 19. Soal 3. Sebuah bendungan susut, tingginya 1,22 m, harus didirikan pada saluran yang lebarnya 2,44 m. Kecepatan aliran = 0,237 m/dt. Bila kedalaman total belakang bendungan 2,13 m. Berapakah panjang bendungan yang harus didirikan jika m ( faktor percobaan) = 1,85? Penyelesaian : kapasitas aliran Q = V.A. ( penurunan head kecepatan diabaikan). Rumus Prancis : Q = 1,85 (b-2/10 H)(H)3/2 . maka b = ……………… m ( didapat.). 06/14/14 19srihanto
  • 20. Latihan 1 : Suatu Aliran fluida melalui pipa diameter 100mm pada laju 0,027 m3 /dt, tekanan 4 bar. kemudian melalui sebuah nosel yang dipasang di ujung pipa bergaris tengan 50mm, tekanan keluatan 1 bar. Koefisien kecepatan 0,950. dan koefisien penyusutan 0,930. Hitung berapa kecepatan aliran di pipa dan nosel seta kapasitas penbuangan ? gunakan : Hk bernoulli !!. 06/14/14 srihanto 20
  • 21. Latihan 2. Pembuangan dari mulut sempit bergaris tengah 150 mm, dibawah head 3,05 m , c = 0,6 mengalir ke dalam sebauh saluran bendungan segi empat dan melewati sebuah bendungan susut. Saluran tersebut lebarnya 1,83 m, dan untuk bendungan Z (kedalaman) =1,50m dan b= 0,31 m. Tentukanlah kedalaman air dalam saluran tersebut jika m = 1,82. 06/14/14 srihanto 21 Z H Q= cAѴ2gh. Q=m(b-2/10H)H3/2