SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
PENGERTIAN STASIUN GAS / MRS
Stasiun Gas di Jaringan Distribusi:
1. Mengatur tekanan gas di Jaringan.
2. Mengukur banyaknya gas yang masuk ke sebuah area / cluster,
3. Membagi aliran gas.
Stasiun Gas memiliki peranan penting dalam pengaliran gas ke seluruh
pelanggan, sehingga Staiun Gas diharapkan mampu mengalirkan gas terus
menerus tanpa kendala.
ISOLATING JOINT BERFUNGSI UNTUK MEMUTUS ARUS
ANTARA PIPA JARINGAN (UNDERGROUND/KATODIK)
DENGAN PIPA MRS AKIBAT BEDANYA POTENSIAL.
MELINDUNGI INSTALASI DARI KERUSKAAN AKIBAT
KEBOCORAN ARUS DARI SYSTEM PROTEKSI KATODIK
PADA JARINGAN PIPA DENGAN ADANYA KOMPONEN
PADA IJ YAITU ELEKTRIKAL SEALING (PENAHAN ARUS).
IJ JUGA BIASA DIPASANG DI INLET OTLET PADA
METERING REGULATING YANG MANA DISITU TERDAPAT
SYSYTEM PROTEKSI KATODIK
ISOLATING
JOIN
RESIKO
Isolating joint tidak bisa menahan arus dari
jaringan.
Indikasi Failure
e
SISTEM PROTEKSI TERGANGGU
INSULATING JOINT DAPAT DIGUNAKAN PADA
LOKASI-LOKASI BERIKUT:
1. Tempat dimana pipa terjadi perubahan kepemilikan seperti meter station
dan well head
2. Pada percabangan pipa
3. Pada inlet dan outlet Meter dan regulating station
4. Pada pipa suction dan discharge pada compressor station atau
pumping station
5. Stray current area
6. Koneksi pipa yang terbuat dari material logam yang berbeda
7. Sambungan antara pipa yang tercoating dan pipa yang tidak dicoating
8. Perbatasan antara pipa dinas dan pipa yang masuk ke MR/S pelanggan
9. Lokasi dimana terdapat electrical grounding, seperti penangkal petir,
instrument dll
BALL VALVE
 Ball Valve Berfungsi untuk membuka tutup
valve secara manual mekanik.
 Ball Valve bersifat Mandiri tidak
menggunakan sistem penggerak.
 Cara Pengoperasian : Membuka Valve
berlawanan arah jarum jam, dan untuk
menutup valve searah jarum jam.
RESIKO
Passing / Bocor, dan Macet.
Indikasi Failure
e
Operasional Offtake Terganggu
JENIS JENIS VALVE YANG ADA DI METERING
1. Ball Valve ( Hanya bisa dibuka dan tutup 100 %)
2. Globe valve Terdapat Pada PCV (bisa mengatur bukaan diantara 0 – 100
%)
3. Gate Valve Terdapat Pada Meter Orifice (sliding valve)
4. Check Valve Terpasang di valve outlet Biasa dipasang diakhir instalasi
untuk menahan Aliran balik dari jaringan Dwonstream menuju ke
Upstream
KALSIFIKASI VALVE BERDASARKAN GERAK
 Actuator berfungsi untuk membuka tutup valve lebih cepat,
dengan menggunakan cara peneumatik dan hidraulik.
 Actuator tidak bisa membuka / menutup valve secara remote
( dari control penggerak )
 Menutup actuator hanya dengan menarik (push boutton) dan
untuk membuka Valve cukup dengan menekan Push
 Actuator Hanya disetting Otomatis Memblok Untuk Tekanan
Yang Mencapai LoLo
ACTUATOR
ACTUATOR
P N E U M A T I C H I D R O L I K
DI TEKAN (BUKA) DAN DITARIK (TUTUP) DIUNGKIT DENGAN TUAS
NORMAL OPERASIONAL ACTUATOR
Valve Hidrolik Posisi Open
Valve Drain Close Air suplay Posisi open
Indikator Valve Open
Cara menggunakan actuator
secara peneumatic
1. Buka main gas suply No.1.
2. Buka Valve No. 2.
3. Lihat indikator No.3 sampai
mencapai 100psi.
4. Buka valve No.4 yg ada dibelakang
pompa hidraulik.
5. Tutup valve bypas no.7
6. Lihat indikator No. 6 pastikan posisi
valve actuator open atau close.
7. Jika kita ingin membuka valve maka
tekan tombol peneumatik No.5
sampai indikator No.6 Open.
8. Jika kita ingin menutup valve maka
tarik tombol peneumatik No.5 sampai
indikator No.6 closed.
1
2
4
4
7
6
6
5
3
Cara menggunakan actuator
secara hidraulik.
1. Tutup main gas suply N0.1.
2. Tutup valve No.2.
3. Tutup valve No.3 yg ada
dibelakang pompa hidraulik.
4. Buka valve No.4.
5. Jika kita ingin membuka valve
actuator geser kan kuncian ke
kanan. Jika ingin menutup
geserkan kuncian ke kiri.
6. Lalu pompa tuas hidraulik No. 6
sampai indikator No. 7 open
atau close.
7. Bila sudah selesai kembalikan
kuncian No. 5 ke arah netral
(tengah) lagi.
1
2
3
3
4
5
6
7
7
RESIKO
Tekanan Kurang dari 100 Psig Pada indikator Ias
Indikasi Failure
e
Operasional Offtake Terganggu
PRESSURE
GAUGE
 Instrument analog
Pengukur tekanan
Gas
 Pressure Gauge
hanya dapat
mengukur tidak dapat
mengirim data ke
scada seperti
transmitter.
 Satuan yang dipakai
biasanya Psig
RESIKO
Angka berbeda lebih dari 10 PSIG denga
Pressure Transmitter
Indikasi Failure
e
Tidak Bisa Memonitor Tekanan
PRESSURE
TRANSMITTER
 Instrument digital pengukur
tekanan gas (terintegrasi
dengan RTU SCADA)
 transmiter selain untuk
mengukur alat ini juga
sebagai sensor untuk
mengirimkan data ke
pusat pengolahan data
(Flowcom) sehingga bisa
tampil di HMI.
JENIS JENIS TRANSMITTER
DIFERENSIAL PRESSURE TRANSMITTER
PRESSURE
TRANSMITTER
TEMPERATURE
TRANSMITTER
FUNGSI JENIS2 TRANSMITTER
1. Pressure Transmitter Berfungsi Mengukur tekanan Yang lewat
2. Diferensial Pressure Transmitter Berfungsi Mengukur Perbedaan
Tekenan dari
Upsatrem dengan Downstream.
3. Temperature Transmitter Berfungsi Mengukur Besar Suhu pada pipa
bertekanan.
RESIKO
Angka berbeda lebih dari 10 PSIG dengan Pressure Gauge
Indikasi Failure
e
Data SCADA Terganggu
FILTER
 Filter Berfungsi Untuk
menyaring gas yang lewat
dari partikel partikel yang
dapat menghambat aliran
gas dan mengotori gas.
 Contoh : Kerikil, Pasir, Besi
karat akibat korosi, Batu, dll
INDIKASI FILTER KOTOR
RESIKONYA
Filter Kotor dapat dilihat dari nilai Dp Filter Transmitter menunjukan Angka
300 Mbar / 0.3 bar / 5 Psig
Cara lainya dapat dengan membandingkan pressure Transmitter Pada inlet
dan Pressure transmitter pada meter Memiliki perbedaan diatas 30 Psig
Contoh Jika PT inlet 250 Psig dan PT Meter 250 = Normal
Jika PT inlet 250 Psig dan PT Meter 220 Psig atau lebih dari ini filter dalam
keadaan kotor, segera lakukan pergantian filter.
Resiko Jika Filter kotor adalah Gas Kotor masuk ke jaringan downstream /
Pelanggan.
METER ORIFICE
 Orifice Berfungsi untuk
mengukur volume gas yang
lewat, selain itu berfungsi
juga untuk menciptakan
perbedaan tekanan antara
downstream dan upstream.
 Orifice ada 2 jenis yaitu
Senior(2 chamber) dan
Junior(1 chamber).
RESIKO
Aliran gas Ada Tetapi Nilai Dp (flow) 0
Indikasi Failure
e
Gas Tidak dapat Terukur.
CHART RECORDER
(BARTON)
 Flow Recorder berfungsi untuk
mencatat gas yang lewat,
Membackup perhitungan meter
ketika aliran listrik mati.
 Dilengkapi dengan 3 warna
jarum merah, biru, hijau (
tekanan, temperatur, Flowrate)
yang bisa di kalibrasi.
 Dilengkapi dengan pencatatan 7
hari atau 24 jam.
RESIKO
Macet , Tinta habis , dan
Hasil Rekam Jauh berbeda dengan transmitter
Indikasi Failure
e
Tidak ada back up Meter Untuk
perhitungan Volume Gas.
RUMUS BARTON
Pressure ( Tinta Biru )
Satuan :
Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Pressure = x2 / 100 dikali 750
Puluhan :
Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Pressure = x / 100 dikali 750
Dp / Flow ( Tinta Merah)
Satuan :
Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Dp = x2 / 100 dikali 250
Puluhan :
Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Dp = x / 100 dikali 250
Temperature ( Tinta Hijau)
Satuan :
Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Temperature = x2 / 100 dikali 200
Puluhan :
Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Temperature = x / 100 dikali 200
PSDV
(SHUT DOWN VALVE)
 Berfungsi untuk memblok
aliran gas jika terjadi over
presure sesuai dengan set
point yang di setting, selain
itu berfungsi untuk
mengamankan system
yang ada dibelakangnya.
 Dilengkapi dengan system
manual peneumatik dan
hidraulik.
SYSTEM PSDV
SAAT NILAI PRESSURE OUTLET MENCAPAI SETTING HIHI / LOLO PSDV
,PRESSURE TRANSMITTER 2 OF 3 AKAN MEMBERI SINYAL KEPADA PLC ,
YANG MANA KARENA NILAI PRESSURE MELEWATI ANGKA HIHI/LOLO ,
PLC MEMERINTAHKAN KEPADA PSDV UNTUK MENUTUP (BLOK) GAS /
ALIRAN SECARA OTOMATIS.
RESIKO
Tidak Bekerja secara Otomatis
Indikasi Failure
e
Tidak dapat mengamankan jaringan
secara otomatis
PCV
(CONTROL VALVE)
 PCV berfungsi untuk
mengatur tekanan outlet.
 Dilengkapi system
manual dan auto.
 Dilengkapi dengan hand
wheel untuk membuka
valve secara manual
mekanik.
RESIKO
tekanan tidak seusai dengan set point (20 psig)
Indikasi Failure
e
PRESSURE OUTLET TIDAK SESUAI
PERMINTAAN.
KOMPONEN KOMPONEN PCV
Jarum Indikator auto/manual Jarum indikator bukaan valve
INDIKATOR AUTOINDIKATOR MANUAL
OPEN 100 %
CLOSE 100
%
SKALA 1 : 10
SYSTEM PCV
PRESSURE TRANSMITTER DEKAT PCV MEMBERI SINYAL DATA KEPADA
PLC , DAN
PLC MENGONTROL PCV DARI JARAK JAUH DENGAN MENGATUR
BUKAAN (TEKANAN) PADA POSITIONER.
POSITIONER
Positioner PCV berfungsi
untuk mengatur bukaan
valve pada PCV agar tetap
stabil di set point yang di
tentukan.
SELENOID
Selenoid berfungsi sebagai
yang menentukan buka atau
tutup valve jika terjadi fail.
Jika selenoid dalam kondisi
normal
AIR SUPLAY VALVE
 Air Suply valve berfungsi
untuk menyuply gas ke
tubing – airlock –
positioner – seleniod.
 Jika valve ini di tutup
maka positioner tidak
akan bisa bergerak (lock
position) dan berhenti di
posisi terakhir.
AIRLOCK
Airlock berfungsi
Untuk Mengunci /
memblok udara (gas)
yang masuk ke
diafragma PCV agar
tekanan tetap pada last
posisi.
2 JENIS PCV PADA SISTEM PERPIPAAN
A I R T O O P E N ( F I E L D
T O C L O S E )
Yaitu Jenis PCV
yang
Menggunakan
udara (gas) untuk
membuka valve
melalui aktuator.
A I R T O C L O S E ( F I E L D
T O O P E N )
Yaitu Jenis PCV
yang
Menggunakan
udara (gas) untuk
menutup valve
melalui aktuator.
Cara Mengoperasikan PCV secara manual
Membuka PCV secara manual biasanya digunakan jika terjadi kondisi
yang terdesak dan tidak ada alternatif lain ( Gas mati ).
Cara membuka PCV secara manual.
1. Harus ada 2 operator yang melakukan. 1 operator memantau
tekanan di presure indikator, 1 nya lagi memutar hand wheel ke
arah manual.
2. Tutup valve air suply yang berada di samping PCV.
3. Putar hand wheel ke kanan atau ke kiri sampai ada suara gas
berdesis, dan jarum indikator ke arah manual. Tetap pantau
tekanan karena sytem manual mekanik tekanannya tidak bisa kita
atur bisa jadi tekanan di pipa jaringan drop, bisa juga over.
4. Jika selesai menggunakan harus langsung posisikan PCV ke auto
kembali. Dan buka valve air suply kembali.
RELIFE VALVE
Salah satu safety valve yang berfungsi merilis /
mengeluarkan gas dari instalasi saat tekanan
setting terlampaui secara otomatis.
Relife yang tidak ada komponen setting bukan
termasuk relife valve, itu hanya vent stuck.
Vent stuck Dapat Juga membuang gas tetapi
dengan cara manual mekanik.
RESIKO
Macet dan Bocor tidak membuang secara otomatis
Indikasi Failure
e
Tidak dapat mengamankan jaringan
secara otomatis.
CHECK VALVE
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat
aliran Gas hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak
terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan Gas
hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk mengatur
aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran
Gas itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering
digunakan sebagai pengaman dari sebuah
equipment dalam sistem perpipaan.
RESIKO
Check Valve tidak dapat Menahan Aliran Balik
Indikasi Failure
e
DAPAT MERUSAK INSTRUMEN YANG ADA
DIBELAKANGNYA KARENA ALIRAN YANG BESAR
DARI OUTLET.
TRANSMITTER 2 OF 3
Instrument digital pengukur tekanan gas yang digunakan
sebagai trigger Shutdown Valve untuk memberi sinyal ke
PLC agar memerintahkan PSDV untuk memblok aliran
saat Tekanan outlet Mencapai Nilai settingan HIHI/LoLo
PSDV.
RESIKO
Nilai Tidak sama Maksimal 5 PSIG
Transmitter Mati akibat power failure / Lupa MOS saat
Kalibrasi.
Indikasi Failure
e
Fungsi PSDV Terganggu
PSDV TUTUP / CLOSE KARENA DIANGGAP TEKANAN MENCAPAI
NILAI LOLO.
FORATTENTION

More Related Content

What's hot

Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikIrwanWitono
 
pump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxpump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxKrisnaIrawan1
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Permasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapPermasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapErna Pratiwi
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Andika Wahyu Al Amin
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatikWahyu Pram
 
Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixnisa faraz
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanAl Marson
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Muhammad Febriyan Firdaus
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU JenepontoStandar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jenepontomuhammad azhar
 

What's hot (20)

Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatikPpt sistem hidrolik dan pneumatik
Ppt sistem hidrolik dan pneumatik
 
pump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxpump & compressor.pptx
pump & compressor.pptx
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Sistem pelumas
Sistem pelumasSistem pelumas
Sistem pelumas
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Permasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapPermasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uap
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
Pompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fixPompa dan perhitungannya fix
Pompa dan perhitungannya fix
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
 
Pertemuan 5 boiler ok
Pertemuan 5 boiler okPertemuan 5 boiler ok
Pertemuan 5 boiler ok
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU JenepontoStandar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
 

Similar to Metering and regulating system

Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorElisabeth Anri
 
Sistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSaoloan Naiborhu
 
Sterilizer Control System Overview.pptx
Sterilizer Control System Overview.pptxSterilizer Control System Overview.pptx
Sterilizer Control System Overview.pptxRizkyRamadhan140142
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikAriyandi Yuda Prahara
 
How to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadHow to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadumammuhammad27
 
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptxPressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptxRayHerlambang
 
3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf
3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf
3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdfFajrulIqbal3
 
matering device
matering devicematering device
matering devicelekolekobp
 
Automatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemAutomatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemFatahillah Ata
 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrolketutjuan
 
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxYusufAfif2
 
Unrika sistem kontrol dan plc
Unrika sistem kontrol dan plcUnrika sistem kontrol dan plc
Unrika sistem kontrol dan plcPamor Gunoto
 
Controller Sensor
Controller SensorController Sensor
Controller SensorDaus Jai
 
ppt modul 9.pptx
ppt modul 9.pptxppt modul 9.pptx
ppt modul 9.pptxRezkyAndrii
 
materi komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power pointmateri komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power pointmahandika37
 

Similar to Metering and regulating system (20)

Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai Aktuator
 
Sistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumatic
 
Sterilizer Control System Overview.pptx
Sterilizer Control System Overview.pptxSterilizer Control System Overview.pptx
Sterilizer Control System Overview.pptx
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
 
How to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadHow to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammad
 
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptxPressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
Pressure Valve dan aplikasi di gedung bertingkat.pptx
 
3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf
3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf
3 - Opened Loop _ Closed Loop.pdf
 
matering device
matering devicematering device
matering device
 
3.2 e olss pump
3.2 e olss pump3.2 e olss pump
3.2 e olss pump
 
Valve sebagai aktuator
Valve sebagai aktuatorValve sebagai aktuator
Valve sebagai aktuator
 
Modul Dasar Otomasi
Modul Dasar OtomasiModul Dasar Otomasi
Modul Dasar Otomasi
 
Automatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemAutomatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank system
 
Belajar kontrol
Belajar kontrolBelajar kontrol
Belajar kontrol
 
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
 
Unrika sistem kontrol dan plc
Unrika sistem kontrol dan plcUnrika sistem kontrol dan plc
Unrika sistem kontrol dan plc
 
Controller Sensor
Controller SensorController Sensor
Controller Sensor
 
ppt modul 9.pptx
ppt modul 9.pptxppt modul 9.pptx
ppt modul 9.pptx
 
Proses pencampuran udara
Proses pencampuran udaraProses pencampuran udara
Proses pencampuran udara
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
materi komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power pointmateri komponen pneumatik.ppt power point
materi komponen pneumatik.ppt power point
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Metering and regulating system

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN STASIUN GAS / MRS Stasiun Gas di Jaringan Distribusi: 1. Mengatur tekanan gas di Jaringan. 2. Mengukur banyaknya gas yang masuk ke sebuah area / cluster, 3. Membagi aliran gas. Stasiun Gas memiliki peranan penting dalam pengaliran gas ke seluruh pelanggan, sehingga Staiun Gas diharapkan mampu mengalirkan gas terus menerus tanpa kendala.
  • 3. ISOLATING JOINT BERFUNGSI UNTUK MEMUTUS ARUS ANTARA PIPA JARINGAN (UNDERGROUND/KATODIK) DENGAN PIPA MRS AKIBAT BEDANYA POTENSIAL. MELINDUNGI INSTALASI DARI KERUSKAAN AKIBAT KEBOCORAN ARUS DARI SYSTEM PROTEKSI KATODIK PADA JARINGAN PIPA DENGAN ADANYA KOMPONEN PADA IJ YAITU ELEKTRIKAL SEALING (PENAHAN ARUS). IJ JUGA BIASA DIPASANG DI INLET OTLET PADA METERING REGULATING YANG MANA DISITU TERDAPAT SYSYTEM PROTEKSI KATODIK ISOLATING JOIN
  • 4. RESIKO Isolating joint tidak bisa menahan arus dari jaringan. Indikasi Failure e SISTEM PROTEKSI TERGANGGU
  • 5. INSULATING JOINT DAPAT DIGUNAKAN PADA LOKASI-LOKASI BERIKUT: 1. Tempat dimana pipa terjadi perubahan kepemilikan seperti meter station dan well head 2. Pada percabangan pipa 3. Pada inlet dan outlet Meter dan regulating station 4. Pada pipa suction dan discharge pada compressor station atau pumping station 5. Stray current area 6. Koneksi pipa yang terbuat dari material logam yang berbeda 7. Sambungan antara pipa yang tercoating dan pipa yang tidak dicoating 8. Perbatasan antara pipa dinas dan pipa yang masuk ke MR/S pelanggan 9. Lokasi dimana terdapat electrical grounding, seperti penangkal petir, instrument dll
  • 6. BALL VALVE  Ball Valve Berfungsi untuk membuka tutup valve secara manual mekanik.  Ball Valve bersifat Mandiri tidak menggunakan sistem penggerak.  Cara Pengoperasian : Membuka Valve berlawanan arah jarum jam, dan untuk menutup valve searah jarum jam.
  • 7. RESIKO Passing / Bocor, dan Macet. Indikasi Failure e Operasional Offtake Terganggu
  • 8. JENIS JENIS VALVE YANG ADA DI METERING 1. Ball Valve ( Hanya bisa dibuka dan tutup 100 %) 2. Globe valve Terdapat Pada PCV (bisa mengatur bukaan diantara 0 – 100 %) 3. Gate Valve Terdapat Pada Meter Orifice (sliding valve) 4. Check Valve Terpasang di valve outlet Biasa dipasang diakhir instalasi untuk menahan Aliran balik dari jaringan Dwonstream menuju ke Upstream
  • 10.  Actuator berfungsi untuk membuka tutup valve lebih cepat, dengan menggunakan cara peneumatik dan hidraulik.  Actuator tidak bisa membuka / menutup valve secara remote ( dari control penggerak )  Menutup actuator hanya dengan menarik (push boutton) dan untuk membuka Valve cukup dengan menekan Push  Actuator Hanya disetting Otomatis Memblok Untuk Tekanan Yang Mencapai LoLo ACTUATOR
  • 11. ACTUATOR P N E U M A T I C H I D R O L I K DI TEKAN (BUKA) DAN DITARIK (TUTUP) DIUNGKIT DENGAN TUAS
  • 12. NORMAL OPERASIONAL ACTUATOR Valve Hidrolik Posisi Open Valve Drain Close Air suplay Posisi open Indikator Valve Open
  • 13. Cara menggunakan actuator secara peneumatic 1. Buka main gas suply No.1. 2. Buka Valve No. 2. 3. Lihat indikator No.3 sampai mencapai 100psi. 4. Buka valve No.4 yg ada dibelakang pompa hidraulik. 5. Tutup valve bypas no.7 6. Lihat indikator No. 6 pastikan posisi valve actuator open atau close. 7. Jika kita ingin membuka valve maka tekan tombol peneumatik No.5 sampai indikator No.6 Open. 8. Jika kita ingin menutup valve maka tarik tombol peneumatik No.5 sampai indikator No.6 closed. 1 2 4 4 7 6 6 5 3
  • 14. Cara menggunakan actuator secara hidraulik. 1. Tutup main gas suply N0.1. 2. Tutup valve No.2. 3. Tutup valve No.3 yg ada dibelakang pompa hidraulik. 4. Buka valve No.4. 5. Jika kita ingin membuka valve actuator geser kan kuncian ke kanan. Jika ingin menutup geserkan kuncian ke kiri. 6. Lalu pompa tuas hidraulik No. 6 sampai indikator No. 7 open atau close. 7. Bila sudah selesai kembalikan kuncian No. 5 ke arah netral (tengah) lagi. 1 2 3 3 4 5 6 7 7
  • 15. RESIKO Tekanan Kurang dari 100 Psig Pada indikator Ias Indikasi Failure e Operasional Offtake Terganggu
  • 16. PRESSURE GAUGE  Instrument analog Pengukur tekanan Gas  Pressure Gauge hanya dapat mengukur tidak dapat mengirim data ke scada seperti transmitter.  Satuan yang dipakai biasanya Psig
  • 17. RESIKO Angka berbeda lebih dari 10 PSIG denga Pressure Transmitter Indikasi Failure e Tidak Bisa Memonitor Tekanan
  • 18. PRESSURE TRANSMITTER  Instrument digital pengukur tekanan gas (terintegrasi dengan RTU SCADA)  transmiter selain untuk mengukur alat ini juga sebagai sensor untuk mengirimkan data ke pusat pengolahan data (Flowcom) sehingga bisa tampil di HMI.
  • 19. JENIS JENIS TRANSMITTER DIFERENSIAL PRESSURE TRANSMITTER PRESSURE TRANSMITTER TEMPERATURE TRANSMITTER
  • 20. FUNGSI JENIS2 TRANSMITTER 1. Pressure Transmitter Berfungsi Mengukur tekanan Yang lewat 2. Diferensial Pressure Transmitter Berfungsi Mengukur Perbedaan Tekenan dari Upsatrem dengan Downstream. 3. Temperature Transmitter Berfungsi Mengukur Besar Suhu pada pipa bertekanan.
  • 21. RESIKO Angka berbeda lebih dari 10 PSIG dengan Pressure Gauge Indikasi Failure e Data SCADA Terganggu
  • 22. FILTER  Filter Berfungsi Untuk menyaring gas yang lewat dari partikel partikel yang dapat menghambat aliran gas dan mengotori gas.  Contoh : Kerikil, Pasir, Besi karat akibat korosi, Batu, dll
  • 23. INDIKASI FILTER KOTOR RESIKONYA Filter Kotor dapat dilihat dari nilai Dp Filter Transmitter menunjukan Angka 300 Mbar / 0.3 bar / 5 Psig Cara lainya dapat dengan membandingkan pressure Transmitter Pada inlet dan Pressure transmitter pada meter Memiliki perbedaan diatas 30 Psig Contoh Jika PT inlet 250 Psig dan PT Meter 250 = Normal Jika PT inlet 250 Psig dan PT Meter 220 Psig atau lebih dari ini filter dalam keadaan kotor, segera lakukan pergantian filter. Resiko Jika Filter kotor adalah Gas Kotor masuk ke jaringan downstream / Pelanggan.
  • 24. METER ORIFICE  Orifice Berfungsi untuk mengukur volume gas yang lewat, selain itu berfungsi juga untuk menciptakan perbedaan tekanan antara downstream dan upstream.  Orifice ada 2 jenis yaitu Senior(2 chamber) dan Junior(1 chamber).
  • 25. RESIKO Aliran gas Ada Tetapi Nilai Dp (flow) 0 Indikasi Failure e Gas Tidak dapat Terukur.
  • 26. CHART RECORDER (BARTON)  Flow Recorder berfungsi untuk mencatat gas yang lewat, Membackup perhitungan meter ketika aliran listrik mati.  Dilengkapi dengan 3 warna jarum merah, biru, hijau ( tekanan, temperatur, Flowrate) yang bisa di kalibrasi.  Dilengkapi dengan pencatatan 7 hari atau 24 jam.
  • 27. RESIKO Macet , Tinta habis , dan Hasil Rekam Jauh berbeda dengan transmitter Indikasi Failure e Tidak ada back up Meter Untuk perhitungan Volume Gas.
  • 28. RUMUS BARTON Pressure ( Tinta Biru ) Satuan : Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Pressure = x2 / 100 dikali 750 Puluhan : Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Pressure = x / 100 dikali 750 Dp / Flow ( Tinta Merah) Satuan : Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Dp = x2 / 100 dikali 250 Puluhan : Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Dp = x / 100 dikali 250 Temperature ( Tinta Hijau) Satuan : Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Temperature = x2 / 100 dikali 200 Puluhan : Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Temperature = x / 100 dikali 200
  • 29. PSDV (SHUT DOWN VALVE)  Berfungsi untuk memblok aliran gas jika terjadi over presure sesuai dengan set point yang di setting, selain itu berfungsi untuk mengamankan system yang ada dibelakangnya.  Dilengkapi dengan system manual peneumatik dan hidraulik.
  • 30. SYSTEM PSDV SAAT NILAI PRESSURE OUTLET MENCAPAI SETTING HIHI / LOLO PSDV ,PRESSURE TRANSMITTER 2 OF 3 AKAN MEMBERI SINYAL KEPADA PLC , YANG MANA KARENA NILAI PRESSURE MELEWATI ANGKA HIHI/LOLO , PLC MEMERINTAHKAN KEPADA PSDV UNTUK MENUTUP (BLOK) GAS / ALIRAN SECARA OTOMATIS.
  • 31. RESIKO Tidak Bekerja secara Otomatis Indikasi Failure e Tidak dapat mengamankan jaringan secara otomatis
  • 32. PCV (CONTROL VALVE)  PCV berfungsi untuk mengatur tekanan outlet.  Dilengkapi system manual dan auto.  Dilengkapi dengan hand wheel untuk membuka valve secara manual mekanik.
  • 33. RESIKO tekanan tidak seusai dengan set point (20 psig) Indikasi Failure e PRESSURE OUTLET TIDAK SESUAI PERMINTAAN.
  • 34. KOMPONEN KOMPONEN PCV Jarum Indikator auto/manual Jarum indikator bukaan valve INDIKATOR AUTOINDIKATOR MANUAL OPEN 100 % CLOSE 100 % SKALA 1 : 10
  • 35. SYSTEM PCV PRESSURE TRANSMITTER DEKAT PCV MEMBERI SINYAL DATA KEPADA PLC , DAN PLC MENGONTROL PCV DARI JARAK JAUH DENGAN MENGATUR BUKAAN (TEKANAN) PADA POSITIONER.
  • 36. POSITIONER Positioner PCV berfungsi untuk mengatur bukaan valve pada PCV agar tetap stabil di set point yang di tentukan.
  • 37. SELENOID Selenoid berfungsi sebagai yang menentukan buka atau tutup valve jika terjadi fail. Jika selenoid dalam kondisi normal
  • 38. AIR SUPLAY VALVE  Air Suply valve berfungsi untuk menyuply gas ke tubing – airlock – positioner – seleniod.  Jika valve ini di tutup maka positioner tidak akan bisa bergerak (lock position) dan berhenti di posisi terakhir.
  • 39. AIRLOCK Airlock berfungsi Untuk Mengunci / memblok udara (gas) yang masuk ke diafragma PCV agar tekanan tetap pada last posisi.
  • 40. 2 JENIS PCV PADA SISTEM PERPIPAAN A I R T O O P E N ( F I E L D T O C L O S E ) Yaitu Jenis PCV yang Menggunakan udara (gas) untuk membuka valve melalui aktuator. A I R T O C L O S E ( F I E L D T O O P E N ) Yaitu Jenis PCV yang Menggunakan udara (gas) untuk menutup valve melalui aktuator.
  • 41. Cara Mengoperasikan PCV secara manual Membuka PCV secara manual biasanya digunakan jika terjadi kondisi yang terdesak dan tidak ada alternatif lain ( Gas mati ). Cara membuka PCV secara manual. 1. Harus ada 2 operator yang melakukan. 1 operator memantau tekanan di presure indikator, 1 nya lagi memutar hand wheel ke arah manual. 2. Tutup valve air suply yang berada di samping PCV. 3. Putar hand wheel ke kanan atau ke kiri sampai ada suara gas berdesis, dan jarum indikator ke arah manual. Tetap pantau tekanan karena sytem manual mekanik tekanannya tidak bisa kita atur bisa jadi tekanan di pipa jaringan drop, bisa juga over. 4. Jika selesai menggunakan harus langsung posisikan PCV ke auto kembali. Dan buka valve air suply kembali.
  • 42. RELIFE VALVE Salah satu safety valve yang berfungsi merilis / mengeluarkan gas dari instalasi saat tekanan setting terlampaui secara otomatis. Relife yang tidak ada komponen setting bukan termasuk relife valve, itu hanya vent stuck. Vent stuck Dapat Juga membuang gas tetapi dengan cara manual mekanik.
  • 43. RESIKO Macet dan Bocor tidak membuang secara otomatis Indikasi Failure e Tidak dapat mengamankan jaringan secara otomatis.
  • 44. CHECK VALVE Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran Gas hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan Gas hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran Gas itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.
  • 45. RESIKO Check Valve tidak dapat Menahan Aliran Balik Indikasi Failure e DAPAT MERUSAK INSTRUMEN YANG ADA DIBELAKANGNYA KARENA ALIRAN YANG BESAR DARI OUTLET.
  • 46. TRANSMITTER 2 OF 3 Instrument digital pengukur tekanan gas yang digunakan sebagai trigger Shutdown Valve untuk memberi sinyal ke PLC agar memerintahkan PSDV untuk memblok aliran saat Tekanan outlet Mencapai Nilai settingan HIHI/LoLo PSDV.
  • 47. RESIKO Nilai Tidak sama Maksimal 5 PSIG Transmitter Mati akibat power failure / Lupa MOS saat Kalibrasi. Indikasi Failure e Fungsi PSDV Terganggu PSDV TUTUP / CLOSE KARENA DIANGGAP TEKANAN MENCAPAI NILAI LOLO.