Stasiun gas berperan penting dalam mengalirkan gas ke pelanggan dengan mengatur tekanan, mengukur aliran, dan membagi aliran gas. Komponen kunci stasiun gas meliputi isolating joint, insulating joint, valve, actuator, pressure gauge, pressure transmitter, filter, meter orifice, chart recorder, PSDV, PCV, dan check valve—masing-masing berfungsi untuk mengisolasi sistem katodik, mengukur dan mengatur aliran gas, menyaring kontaminan, dan mengamankan sistem
2. PENGERTIAN STASIUN GAS / MRS
Stasiun Gas di Jaringan Distribusi:
1. Mengatur tekanan gas di Jaringan.
2. Mengukur banyaknya gas yang masuk ke sebuah area / cluster,
3. Membagi aliran gas.
Stasiun Gas memiliki peranan penting dalam pengaliran gas ke seluruh
pelanggan, sehingga Staiun Gas diharapkan mampu mengalirkan gas terus
menerus tanpa kendala.
3. ISOLATING JOINT BERFUNGSI UNTUK MEMUTUS ARUS
ANTARA PIPA JARINGAN (UNDERGROUND/KATODIK)
DENGAN PIPA MRS AKIBAT BEDANYA POTENSIAL.
MELINDUNGI INSTALASI DARI KERUSKAAN AKIBAT
KEBOCORAN ARUS DARI SYSTEM PROTEKSI KATODIK
PADA JARINGAN PIPA DENGAN ADANYA KOMPONEN
PADA IJ YAITU ELEKTRIKAL SEALING (PENAHAN ARUS).
IJ JUGA BIASA DIPASANG DI INLET OTLET PADA
METERING REGULATING YANG MANA DISITU TERDAPAT
SYSYTEM PROTEKSI KATODIK
ISOLATING
JOIN
5. INSULATING JOINT DAPAT DIGUNAKAN PADA
LOKASI-LOKASI BERIKUT:
1. Tempat dimana pipa terjadi perubahan kepemilikan seperti meter station
dan well head
2. Pada percabangan pipa
3. Pada inlet dan outlet Meter dan regulating station
4. Pada pipa suction dan discharge pada compressor station atau
pumping station
5. Stray current area
6. Koneksi pipa yang terbuat dari material logam yang berbeda
7. Sambungan antara pipa yang tercoating dan pipa yang tidak dicoating
8. Perbatasan antara pipa dinas dan pipa yang masuk ke MR/S pelanggan
9. Lokasi dimana terdapat electrical grounding, seperti penangkal petir,
instrument dll
6. BALL VALVE
Ball Valve Berfungsi untuk membuka tutup
valve secara manual mekanik.
Ball Valve bersifat Mandiri tidak
menggunakan sistem penggerak.
Cara Pengoperasian : Membuka Valve
berlawanan arah jarum jam, dan untuk
menutup valve searah jarum jam.
8. JENIS JENIS VALVE YANG ADA DI METERING
1. Ball Valve ( Hanya bisa dibuka dan tutup 100 %)
2. Globe valve Terdapat Pada PCV (bisa mengatur bukaan diantara 0 – 100
%)
3. Gate Valve Terdapat Pada Meter Orifice (sliding valve)
4. Check Valve Terpasang di valve outlet Biasa dipasang diakhir instalasi
untuk menahan Aliran balik dari jaringan Dwonstream menuju ke
Upstream
10. Actuator berfungsi untuk membuka tutup valve lebih cepat,
dengan menggunakan cara peneumatik dan hidraulik.
Actuator tidak bisa membuka / menutup valve secara remote
( dari control penggerak )
Menutup actuator hanya dengan menarik (push boutton) dan
untuk membuka Valve cukup dengan menekan Push
Actuator Hanya disetting Otomatis Memblok Untuk Tekanan
Yang Mencapai LoLo
ACTUATOR
11. ACTUATOR
P N E U M A T I C H I D R O L I K
DI TEKAN (BUKA) DAN DITARIK (TUTUP) DIUNGKIT DENGAN TUAS
13. Cara menggunakan actuator
secara peneumatic
1. Buka main gas suply No.1.
2. Buka Valve No. 2.
3. Lihat indikator No.3 sampai
mencapai 100psi.
4. Buka valve No.4 yg ada dibelakang
pompa hidraulik.
5. Tutup valve bypas no.7
6. Lihat indikator No. 6 pastikan posisi
valve actuator open atau close.
7. Jika kita ingin membuka valve maka
tekan tombol peneumatik No.5
sampai indikator No.6 Open.
8. Jika kita ingin menutup valve maka
tarik tombol peneumatik No.5 sampai
indikator No.6 closed.
1
2
4
4
7
6
6
5
3
14. Cara menggunakan actuator
secara hidraulik.
1. Tutup main gas suply N0.1.
2. Tutup valve No.2.
3. Tutup valve No.3 yg ada
dibelakang pompa hidraulik.
4. Buka valve No.4.
5. Jika kita ingin membuka valve
actuator geser kan kuncian ke
kanan. Jika ingin menutup
geserkan kuncian ke kiri.
6. Lalu pompa tuas hidraulik No. 6
sampai indikator No. 7 open
atau close.
7. Bila sudah selesai kembalikan
kuncian No. 5 ke arah netral
(tengah) lagi.
1
2
3
3
4
5
6
7
7
16. PRESSURE
GAUGE
Instrument analog
Pengukur tekanan
Gas
Pressure Gauge
hanya dapat
mengukur tidak dapat
mengirim data ke
scada seperti
transmitter.
Satuan yang dipakai
biasanya Psig
17. RESIKO
Angka berbeda lebih dari 10 PSIG denga
Pressure Transmitter
Indikasi Failure
e
Tidak Bisa Memonitor Tekanan
18. PRESSURE
TRANSMITTER
Instrument digital pengukur
tekanan gas (terintegrasi
dengan RTU SCADA)
transmiter selain untuk
mengukur alat ini juga
sebagai sensor untuk
mengirimkan data ke
pusat pengolahan data
(Flowcom) sehingga bisa
tampil di HMI.
20. FUNGSI JENIS2 TRANSMITTER
1. Pressure Transmitter Berfungsi Mengukur tekanan Yang lewat
2. Diferensial Pressure Transmitter Berfungsi Mengukur Perbedaan
Tekenan dari
Upsatrem dengan Downstream.
3. Temperature Transmitter Berfungsi Mengukur Besar Suhu pada pipa
bertekanan.
22. FILTER
Filter Berfungsi Untuk
menyaring gas yang lewat
dari partikel partikel yang
dapat menghambat aliran
gas dan mengotori gas.
Contoh : Kerikil, Pasir, Besi
karat akibat korosi, Batu, dll
23. INDIKASI FILTER KOTOR
RESIKONYA
Filter Kotor dapat dilihat dari nilai Dp Filter Transmitter menunjukan Angka
300 Mbar / 0.3 bar / 5 Psig
Cara lainya dapat dengan membandingkan pressure Transmitter Pada inlet
dan Pressure transmitter pada meter Memiliki perbedaan diatas 30 Psig
Contoh Jika PT inlet 250 Psig dan PT Meter 250 = Normal
Jika PT inlet 250 Psig dan PT Meter 220 Psig atau lebih dari ini filter dalam
keadaan kotor, segera lakukan pergantian filter.
Resiko Jika Filter kotor adalah Gas Kotor masuk ke jaringan downstream /
Pelanggan.
24. METER ORIFICE
Orifice Berfungsi untuk
mengukur volume gas yang
lewat, selain itu berfungsi
juga untuk menciptakan
perbedaan tekanan antara
downstream dan upstream.
Orifice ada 2 jenis yaitu
Senior(2 chamber) dan
Junior(1 chamber).
25. RESIKO
Aliran gas Ada Tetapi Nilai Dp (flow) 0
Indikasi Failure
e
Gas Tidak dapat Terukur.
26. CHART RECORDER
(BARTON)
Flow Recorder berfungsi untuk
mencatat gas yang lewat,
Membackup perhitungan meter
ketika aliran listrik mati.
Dilengkapi dengan 3 warna
jarum merah, biru, hijau (
tekanan, temperatur, Flowrate)
yang bisa di kalibrasi.
Dilengkapi dengan pencatatan 7
hari atau 24 jam.
27. RESIKO
Macet , Tinta habis , dan
Hasil Rekam Jauh berbeda dengan transmitter
Indikasi Failure
e
Tidak ada back up Meter Untuk
perhitungan Volume Gas.
28. RUMUS BARTON
Pressure ( Tinta Biru )
Satuan :
Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Pressure = x2 / 100 dikali 750
Puluhan :
Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Pressure = x / 100 dikali 750
Dp / Flow ( Tinta Merah)
Satuan :
Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Dp = x2 / 100 dikali 250
Puluhan :
Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Dp = x / 100 dikali 250
Temperature ( Tinta Hijau)
Satuan :
Perhitungan (x) pangkat 2 dibagi 100 dikali Range Temperature = x2 / 100 dikali 200
Puluhan :
Perhitungan (x) dibagi 100 dikali Range Temperature = x / 100 dikali 200
29. PSDV
(SHUT DOWN VALVE)
Berfungsi untuk memblok
aliran gas jika terjadi over
presure sesuai dengan set
point yang di setting, selain
itu berfungsi untuk
mengamankan system
yang ada dibelakangnya.
Dilengkapi dengan system
manual peneumatik dan
hidraulik.
30. SYSTEM PSDV
SAAT NILAI PRESSURE OUTLET MENCAPAI SETTING HIHI / LOLO PSDV
,PRESSURE TRANSMITTER 2 OF 3 AKAN MEMBERI SINYAL KEPADA PLC ,
YANG MANA KARENA NILAI PRESSURE MELEWATI ANGKA HIHI/LOLO ,
PLC MEMERINTAHKAN KEPADA PSDV UNTUK MENUTUP (BLOK) GAS /
ALIRAN SECARA OTOMATIS.
32. PCV
(CONTROL VALVE)
PCV berfungsi untuk
mengatur tekanan outlet.
Dilengkapi system
manual dan auto.
Dilengkapi dengan hand
wheel untuk membuka
valve secara manual
mekanik.
33. RESIKO
tekanan tidak seusai dengan set point (20 psig)
Indikasi Failure
e
PRESSURE OUTLET TIDAK SESUAI
PERMINTAAN.
35. SYSTEM PCV
PRESSURE TRANSMITTER DEKAT PCV MEMBERI SINYAL DATA KEPADA
PLC , DAN
PLC MENGONTROL PCV DARI JARAK JAUH DENGAN MENGATUR
BUKAAN (TEKANAN) PADA POSITIONER.
38. AIR SUPLAY VALVE
Air Suply valve berfungsi
untuk menyuply gas ke
tubing – airlock –
positioner – seleniod.
Jika valve ini di tutup
maka positioner tidak
akan bisa bergerak (lock
position) dan berhenti di
posisi terakhir.
40. 2 JENIS PCV PADA SISTEM PERPIPAAN
A I R T O O P E N ( F I E L D
T O C L O S E )
Yaitu Jenis PCV
yang
Menggunakan
udara (gas) untuk
membuka valve
melalui aktuator.
A I R T O C L O S E ( F I E L D
T O O P E N )
Yaitu Jenis PCV
yang
Menggunakan
udara (gas) untuk
menutup valve
melalui aktuator.
41. Cara Mengoperasikan PCV secara manual
Membuka PCV secara manual biasanya digunakan jika terjadi kondisi
yang terdesak dan tidak ada alternatif lain ( Gas mati ).
Cara membuka PCV secara manual.
1. Harus ada 2 operator yang melakukan. 1 operator memantau
tekanan di presure indikator, 1 nya lagi memutar hand wheel ke
arah manual.
2. Tutup valve air suply yang berada di samping PCV.
3. Putar hand wheel ke kanan atau ke kiri sampai ada suara gas
berdesis, dan jarum indikator ke arah manual. Tetap pantau
tekanan karena sytem manual mekanik tekanannya tidak bisa kita
atur bisa jadi tekanan di pipa jaringan drop, bisa juga over.
4. Jika selesai menggunakan harus langsung posisikan PCV ke auto
kembali. Dan buka valve air suply kembali.
42. RELIFE VALVE
Salah satu safety valve yang berfungsi merilis /
mengeluarkan gas dari instalasi saat tekanan
setting terlampaui secara otomatis.
Relife yang tidak ada komponen setting bukan
termasuk relife valve, itu hanya vent stuck.
Vent stuck Dapat Juga membuang gas tetapi
dengan cara manual mekanik.
43. RESIKO
Macet dan Bocor tidak membuang secara otomatis
Indikasi Failure
e
Tidak dapat mengamankan jaringan
secara otomatis.
44. CHECK VALVE
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat
aliran Gas hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak
terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan Gas
hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk mengatur
aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran
Gas itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering
digunakan sebagai pengaman dari sebuah
equipment dalam sistem perpipaan.
45. RESIKO
Check Valve tidak dapat Menahan Aliran Balik
Indikasi Failure
e
DAPAT MERUSAK INSTRUMEN YANG ADA
DIBELAKANGNYA KARENA ALIRAN YANG BESAR
DARI OUTLET.
46. TRANSMITTER 2 OF 3
Instrument digital pengukur tekanan gas yang digunakan
sebagai trigger Shutdown Valve untuk memberi sinyal ke
PLC agar memerintahkan PSDV untuk memblok aliran
saat Tekanan outlet Mencapai Nilai settingan HIHI/LoLo
PSDV.
47. RESIKO
Nilai Tidak sama Maksimal 5 PSIG
Transmitter Mati akibat power failure / Lupa MOS saat
Kalibrasi.
Indikasi Failure
e
Fungsi PSDV Terganggu
PSDV TUTUP / CLOSE KARENA DIANGGAP TEKANAN MENCAPAI
NILAI LOLO.