SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
PENGUKURAN LAJU ALIRAN GAS ALAM MENGGUNAKAN ORIFICE METER
DENGAN AGA-3 DAN AGA-8
1. Definisi Orifice Meter
Orifice Plate dapat di definisikan sebagai logam berbentuk lempengan tipis dengan
lubang sirkular yang konsentrik dengan internal diameter dari meter tube ketika terpasang.
Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai komponen utama
dalam pengukuran natural gas (Gambar 3.1). Dalam penggunaan orifice meter yang difungsikan
sebagai pengukuran maka sangatlah penting terlebih dahulu mengkalibrasi secara empiris.
Lempengan orifice sebagai standart pengukuran dan kalibrasi yang ekstentif telah dilakukan
sehingga telah diterima secara luas sebagai standart pengukuran fluida. Sebuah orifice dalam
pipa ditunjukkan dengan manometer untuk mengukur penurunan dari tekanan d ifferensial dari
fluida yang dihasilkan oleh orifice.
Gambar 1. Orifice Meter
Prinsip Kerja Orifice Meter
Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan tekanan yang
dihasilkan oleh orifice plate. Pada mulanya aliran gas alam yang melewati pipa kemudian
melewati straightening vanes, yang fungsinya adalah agar putaran dari aliran gas tersebut lebih
beraturan yang kemudian aliran gas tersebut membentur orifice sehingga terjadi perbedaan
tekanan antara aliran sebelum melewati orifice yang kita sebut dengan upstream dan setelah
melewati orifice yang kita sebut dengan downstream (Gambar 3.2)
(a)
(b)
Gambar 1.1 (a), System Orifice Meter (b) Skematik
Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang yang disebut pressure taps dengan ukuran
dan penempatan terukur pada holding device di mana tekanan gas dari kedua sisi antara sebelum
dan sesudah melewati orifice disensor. Melalui pressure taps inilah perbedaan tekanan antara
tekanan pada upstream (high pressure) dan downstream (low pressure) disensor oleh sebuah
differential pressure transmitter (DPT). Dari DPT tersebut terjadi perubahan parameter teka nan
menjadi parameter arus (mA), dimana DPT tersebut hanya dapat mentransmisikan sinyal hanya
dalam range (mA) tertentu sesuai dengan spesifikasi dari DPT itu sendiri. Selain itu pada meter
tube tepatnya pada sisi downstream dipasang temperature transmitter (TT) untuk mengetahui
besar temperature aliran gas yang lewat pada meter tube tersebut. Hasil data dari ketiga
transmitter tersebut kemudian masuk ke flow computer dimana pada pembahasan ini
menggunakan scanner 2000. Yang kemudian diubah ke dalam parameter volume flow rate (Q)
dengan menggunakan persamaan yang sudah terprogram didalamnya. Orifice meter akan yang
dibahas adalah FE-1006A1, FE-1006A2, FE-1006A3 (Gambar 3.3)
Gambar 1.2. Orifice Meter pada FE-1006A1
Dan untuk skematik pemasangan dan spesifikasi komponen-komponennya terlampir pada
lampiran I
2. Komponen Orifice Meter dan Fungsinya
Sistem orifice meter terdiri atas tiga komponen utama, yaitu primary component,
secondary component dan tertiery component.
2.1. Primary Component
Merupakan komponen-komponen yang berhubungan langsung dengan aliran gas.
Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi mengkondisikan aliran sehingga bisa di ukur
oleh secondary component.
a. Meter Tube
Suatu pipa/tube lurus dengan dimensi tertentu yang meliputi bagian upstream dan
downstream. Bahan serta ukuran dari meter tube harus sesuai dengan standart AGA-3, yaitu
dengan beta ratio (β) maksimum yang diijinkan adalah 0,7, tetapi untuk mengantisipasi agar
tidak mendekati batas maksimum beban kerja maka beta ratio (β) maksimum yang diijinkan
adalah 0,6.
Untuk menentukan ukuran dari meter tube, maka perhatikan beberapa hal di bawah ini :
 Maksimum flow
 Minimum flow
 Kondisi awal pengukuran
 Densitas relative
 Temperature gas yang mengalir
 Tekanan
 Perbandingan antara diameter lubang orifice (d) dengan diameter meter tube (D) yang
disebut beta ratio (β). Standart ukuran untuk menentukan panjang daripada meter
tube baik upstream maupun downstream bisa didapatkan pada lampiran II.
Instalasi secara teori, meter tube dapat dipasang pada berbagai macam posisi, baik
horizontal maupun vertical. Tapi, pemasangan secara horizontal adalah posisi terbaik karena
kondisinya yang lurus dan steady mendukung sistem dari orifice meter. Pemasangan secara
horizontal ini diperlukan juga pembuatan trap pada daerah upstream untuk menghindari
pengumpulan cairan pada orifice.
b.Orifice Plate Holding Devices
Orifice Plate Holding Devices merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk
menahan orifice plate tetap pada posisi yang konsentris terhadap aliran gas. Terdapat dua macam
orifice plate holding devices yang umum digunakan, yaitu tipe single chamber dan tipe dual
chamber (gambar 3.4)
Tipe single chamber hanya memiliki satu ruangan dimana dalam proses penggantian atau
pengecekan orifice maka harus menghentikan aliran pada meter tube atau jika sistem
pemasangannya menggunakan by pass maka tinggal dilewatkan saja melalui by pass tersebut.
Sedangkan pada tipe dual chamber memiliki dua ruangan jadi memungkinkan bahwa saat
mengganti atau melakukan pengecekan terhadap orifice tidak harus mematikan atau melewatkan
aliran pada by pass.
Gambar 2. Orifice Fitting
c. Orifice Plates
Orifice plates adalah pelat datar dengan lubang konsentrik bersisi tajam yang didesain
dengan dimensi khusus yang membentuk penghalang yang terkalibrasi terhadap aliran gas alam
yang melalui meter tube sehingga menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan sebelum dan
sesudah melewati orifice tersebut. Perbedaan tekanan inilah yang kemudian diukur dan dihitung
untuk mendapatkan flow rate.
Ada beberapa macam tipe orifice, antara lain :



Konsentris
Eksentris
Segmental
Yang biasanya digunakan dan paling efisien dalam pengukuran gas adalah jenis
konsentris, karena ukuran dari meter tube-nya yang relative kecil. Selain itu di lapangan jenis-
jenis orifice plate ini dikelompokkan menjadi dua macam orifice yaitu standart dan universal.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada ada atau tidaknya tankai nomor seri orifice. Orifice
standart mempunyai tangkai dan nomor seri yang terletak pada tangkai tersebut. Sedangkan
orifice universal, tidak mempunyai tangkai, jadi nomor serinya terletak di tepi badan orifice atau
di pinggir, orifice jenis inilah yang biasanya dipakai pada orifice dual chamber.
d.Pressure Taps
Merupakan lubang dengan ukuran dan penempatan terukur pada meter tube atau pada
holding device, dimana tekanan gas dari kedua sisi orifice tersebut disensor. Ada beberapa
macam penempatan pada pressure taps, yaitu :
 Flange Taps
Jenis ini banyak digunakan dan biasanya terletak 1 inchi dari orifice sisi upstream dan 1
inchi juga dari tube downstream. Flange taps tidak dianjurkan untuk tube dengan
diameter kurang dari 2 inchi karena vena kontrakta mungkin kurang dari 1 inchi dari
orifice. Orifice taps biasanya berukuran ½ inchi pada flange dan minimum rating 300
psig.




Corner Taps
Terletak secara langsung pada permukaan orifice plate. Mode ini biasanya digunakan di
Eropa dan biasanya digunakan untuk meter tube yang diameternya lebih kecil dari 2
inchi, sehingga vena kontrakta terjadi dekat sekali dengan orifice plate.
Vena Contracta
Dibuat di lokasi yang secara teori menguntungkan karena bisa mendapatkan ΔP terbesar
dari orifice. Satu lubang terletak di upstream dan satu lagi di vena kontrakta.
Radius Taps
Menyerupai vena kontrakta taps, yaitu satu lubang terletak di upstream dan satu lubang
lagi terletak ½ diameter dari pipa downstream.
Pipe Taps
Disebut juga full flow taps, terletak 2 ½ diameter pipa upstream dan 8 diameter pipa
downstream. Mode ini lebih dimungkinkan untuk terjadi error dan membutuhkan pipa
lurus yang lebih panjang. Tetapi mempunyai kemampuan mengukur flow rate yang lebih
besar.
Macam- macam tipe Pressure Taps dapat kita lihat seperti pada gambar 3.5
Gambar 2.1 Tipe-tipe Pressure Taps
e. Straightening Vanes
Straightening vanes adalah suatu alat yang biasanya berbentuk beberapa pipa silinder
kecil yang direkatkan bersama dan membentuk suatu pola tertentu (Gambar 3.6). Pemasangan
straightning vanes pada sisi upstream dari meter tube harus dengan sangat presisi dan harus
diletakkan dengan sangat hati- hati dan bertujuan untuk mengurangi putaran tekanan yang tak
beraturan dari fluida ketika akan melewati orifice plate.
(a)
(b)
Gambar 2.2 Straightening Vanes (a) Tipe Line (b) Macam-macam Pola
Berdasarkan cara pemasangannya straightening vanes memiliki dua tipe, yaitu :


Tipe flange
Pada tipe ini sistem pemasangannya adalah dengan cara dijepit pada flange
Tipe Line
Pada tipe ini pemasangan dibaut pada dinding tube upstream.
Pada pemasangannya straightening vanes juga harus dipastikan lurus, tidak bengkok
sedikitpun dan harus diletakkan pada posisi yang tepat dan aman sehingga mereka tidak bergetar
atau bergeser. Sebelum dipasang secara permanent, tube pada straightening vanes harus benar-
benar dibersihkan sehingga pada saat pemakaian tidak ada benda asing yang tersangkut dan
menyumbat straightening vanes.
3.3.2 Secondary Component
Adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat ukur pada sistem orifice meter,
dimana komponen ini tidak terhubung langsung dengan fluida, tetapi terhubung dengan primary
component. Komponen-koponen ini umumnya berupa transmitter.
a. Differential Pressure Trans mitter (DPT)
Merupakan sebuah sensor yang mendeteksi perbedaan tekanan antara upstream dan
downstream yang kemudian mentransmisikan ke flow computer berupa signal digital (Gambar
3.7)
Gambar 2.3 Differential Pressure Transmitter
b.Pressure Trans mitter (PT)
Merupakan sebuah transmitter yang mendeteksi tekanan statis dari fluida yang kemudian
dikonversi menjadi satuan arus listrik (4-20 mA) dan dihubungkan dengan salah satu pressure
taps, yang kemudian ditransmisikan ke flow computer. Berikut merupakan contoh gambar
skematik dan contoh real produk dari pressure transmitter (Gambar 3.8)
Gambar 2.4 Pressure Transmitter
c. Temperature Trans mitter (TT)
Merupakan komponen dengan sensor yang mendeteksi peruba han temperature dan
kemudian dikonversi menjadi satuan arus (4-20 mA). Sensor ini berfungsi untuk mengukur
temperature yang lewat dari fluida untuk kemudian ditransmisikan ke flow computer. Transmitter
ini menggunakan sensor RTD (Resistance Temperature Detector), RTD tersebut dibungkus
langsung dengan thermowheel agar tidak bersentuhan langsung dengan fluida. Ini dilakukan
untuk menghindari kerusakan RTD. Sedangkan RTD sendiri adalah sensor yang nilai tahanannya
berubah-ubah secara linier sesuai dengan perubahan suhu.
d.Gage Lines
Komponen ini berupa sebuah tube yang menghubungkan antara pressure taps dengan
transmitter (chart recorder). Gage lines ini berukuran kecil, antara 1/4 – 1/2 inchi dan yang
kebanyakan dipakai adalah 3/8 inchi. Bahan dari gage lines ini harus berkualitas, tidak mudah
korosi ataupun memiliki hambatan gesek yang tinggi sehingga tidak mengura ngi keakurasian
pembacaan flow yang terbaca pada transmitter. Ukuran panjang dari gage line harus diusahakan
sependek mungkin, untuk menghindari error dan posisinya harus memiliki slope yang relative
kecil terhadap sumbu horizontal.
e.Chart Recorder
Komponen ini berfungsi untuk mencatat tekanan absolute, perbedaan tekanan dan
temperature, sebagai backup dari hasil pengukuran flow computer (Gambar 3.10). Alat ini juga
digunakan untuk memonitoring keakuratan dari meter flow. Chart recorder untuk temperature
dan pressure adalah sistem yang terpisah. Chart recorder pada umumnya berbentuk lingkaran
dengan diameter 2 inchi dan tipe yang biasa digunakan dalam industri gas adalah tipe uniform
scale dan square root chart. Prinsip kerja dari chart recorder adalah mengubah besaran fisis ke
gerakan mekanik yang nantinya mekanik ini secara otomatis akan “menggambar” di kertas.
Untuk setiap besaran fisis yang diukur tinta yang digunakan berbeda, dimana merah untuk
differential pressure dan biru atau hitam untuk tekanan statis dan merah biasanya untuk suhu.
Gambar 2.5 Chart Recorder

More Related Content

What's hot

Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Marfizal Marfizal
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigaslombkTBK
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 
Definisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaDefinisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaoilandgas24
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipatyoabdi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Chaed Al Habibah
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaRock Sandy
 

What's hot (20)

Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
 
Definisi sifat fluida
Definisi sifat fluidaDefinisi sifat fluida
Definisi sifat fluida
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipa
 
Process flow diagram pg
Process flow diagram pgProcess flow diagram pg
Process flow diagram pg
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Materi pompa
Materi pompaMateri pompa
Materi pompa
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluida
 
Pompa sentrifugall
Pompa sentrifugallPompa sentrifugall
Pompa sentrifugall
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 

Similar to Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter

Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)Frenki Niken
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Asep Subagja
 
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangAlat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangOkky Prasetiyo
 
ORIFICE PLATE.pptx
ORIFICE PLATE.pptxORIFICE PLATE.pptx
ORIFICE PLATE.pptxPipinAripin9
 
How to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadHow to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadumammuhammad27
 
Fernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptx
Fernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptxFernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptx
Fernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptxFershaal
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.Eko Soeripno
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapFransiska Puteri
 

Similar to Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter (20)

Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)Pengukuran aliran a.(differential)
Pengukuran aliran a.(differential)
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Kp
KpKp
Kp
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Alat ukur tekanan
Alat ukur tekananAlat ukur tekanan
Alat ukur tekanan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 SemarangAlat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
Alat reparasi pendingin UnnesTronik 085640049191 Semarang
 
ORIFICE PLATE.pptx
ORIFICE PLATE.pptxORIFICE PLATE.pptx
ORIFICE PLATE.pptx
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
Laporan perancangan (1)
Laporan perancangan (1)Laporan perancangan (1)
Laporan perancangan (1)
 
Modul Dasar Otomasi
Modul Dasar OtomasiModul Dasar Otomasi
Modul Dasar Otomasi
 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
 
How to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadHow to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammad
 
Fernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptx
Fernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptxFernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptx
Fernando Shafier Alam - Instrument Selection - Pressure.pptx
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
 
Isi pneumatik
Isi pneumatikIsi pneumatik
Isi pneumatik
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter

  • 1. PENGUKURAN LAJU ALIRAN GAS ALAM MENGGUNAKAN ORIFICE METER DENGAN AGA-3 DAN AGA-8 1. Definisi Orifice Meter Orifice Plate dapat di definisikan sebagai logam berbentuk lempengan tipis dengan lubang sirkular yang konsentrik dengan internal diameter dari meter tube ketika terpasang. Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai komponen utama dalam pengukuran natural gas (Gambar 3.1). Dalam penggunaan orifice meter yang difungsikan sebagai pengukuran maka sangatlah penting terlebih dahulu mengkalibrasi secara empiris. Lempengan orifice sebagai standart pengukuran dan kalibrasi yang ekstentif telah dilakukan sehingga telah diterima secara luas sebagai standart pengukuran fluida. Sebuah orifice dalam pipa ditunjukkan dengan manometer untuk mengukur penurunan dari tekanan d ifferensial dari fluida yang dihasilkan oleh orifice. Gambar 1. Orifice Meter Prinsip Kerja Orifice Meter Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh orifice plate. Pada mulanya aliran gas alam yang melewati pipa kemudian melewati straightening vanes, yang fungsinya adalah agar putaran dari aliran gas tersebut lebih beraturan yang kemudian aliran gas tersebut membentur orifice sehingga terjadi perbedaan
  • 2. tekanan antara aliran sebelum melewati orifice yang kita sebut dengan upstream dan setelah melewati orifice yang kita sebut dengan downstream (Gambar 3.2) (a) (b) Gambar 1.1 (a), System Orifice Meter (b) Skematik Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang yang disebut pressure taps dengan ukuran dan penempatan terukur pada holding device di mana tekanan gas dari kedua sisi antara sebelum dan sesudah melewati orifice disensor. Melalui pressure taps inilah perbedaan tekanan antara tekanan pada upstream (high pressure) dan downstream (low pressure) disensor oleh sebuah differential pressure transmitter (DPT). Dari DPT tersebut terjadi perubahan parameter teka nan menjadi parameter arus (mA), dimana DPT tersebut hanya dapat mentransmisikan sinyal hanya dalam range (mA) tertentu sesuai dengan spesifikasi dari DPT itu sendiri. Selain itu pada meter tube tepatnya pada sisi downstream dipasang temperature transmitter (TT) untuk mengetahui besar temperature aliran gas yang lewat pada meter tube tersebut. Hasil data dari ketiga
  • 3. transmitter tersebut kemudian masuk ke flow computer dimana pada pembahasan ini menggunakan scanner 2000. Yang kemudian diubah ke dalam parameter volume flow rate (Q) dengan menggunakan persamaan yang sudah terprogram didalamnya. Orifice meter akan yang dibahas adalah FE-1006A1, FE-1006A2, FE-1006A3 (Gambar 3.3) Gambar 1.2. Orifice Meter pada FE-1006A1 Dan untuk skematik pemasangan dan spesifikasi komponen-komponennya terlampir pada lampiran I 2. Komponen Orifice Meter dan Fungsinya Sistem orifice meter terdiri atas tiga komponen utama, yaitu primary component, secondary component dan tertiery component. 2.1. Primary Component Merupakan komponen-komponen yang berhubungan langsung dengan aliran gas. Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi mengkondisikan aliran sehingga bisa di ukur oleh secondary component. a. Meter Tube Suatu pipa/tube lurus dengan dimensi tertentu yang meliputi bagian upstream dan downstream. Bahan serta ukuran dari meter tube harus sesuai dengan standart AGA-3, yaitu dengan beta ratio (β) maksimum yang diijinkan adalah 0,7, tetapi untuk mengantisipasi agar tidak mendekati batas maksimum beban kerja maka beta ratio (β) maksimum yang diijinkan adalah 0,6.
  • 4. Untuk menentukan ukuran dari meter tube, maka perhatikan beberapa hal di bawah ini :  Maksimum flow  Minimum flow  Kondisi awal pengukuran  Densitas relative  Temperature gas yang mengalir  Tekanan  Perbandingan antara diameter lubang orifice (d) dengan diameter meter tube (D) yang disebut beta ratio (β). Standart ukuran untuk menentukan panjang daripada meter tube baik upstream maupun downstream bisa didapatkan pada lampiran II. Instalasi secara teori, meter tube dapat dipasang pada berbagai macam posisi, baik horizontal maupun vertical. Tapi, pemasangan secara horizontal adalah posisi terbaik karena kondisinya yang lurus dan steady mendukung sistem dari orifice meter. Pemasangan secara horizontal ini diperlukan juga pembuatan trap pada daerah upstream untuk menghindari pengumpulan cairan pada orifice. b.Orifice Plate Holding Devices Orifice Plate Holding Devices merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk menahan orifice plate tetap pada posisi yang konsentris terhadap aliran gas. Terdapat dua macam orifice plate holding devices yang umum digunakan, yaitu tipe single chamber dan tipe dual chamber (gambar 3.4) Tipe single chamber hanya memiliki satu ruangan dimana dalam proses penggantian atau pengecekan orifice maka harus menghentikan aliran pada meter tube atau jika sistem pemasangannya menggunakan by pass maka tinggal dilewatkan saja melalui by pass tersebut. Sedangkan pada tipe dual chamber memiliki dua ruangan jadi memungkinkan bahwa saat mengganti atau melakukan pengecekan terhadap orifice tidak harus mematikan atau melewatkan aliran pada by pass.
  • 5. Gambar 2. Orifice Fitting c. Orifice Plates Orifice plates adalah pelat datar dengan lubang konsentrik bersisi tajam yang didesain dengan dimensi khusus yang membentuk penghalang yang terkalibrasi terhadap aliran gas alam yang melalui meter tube sehingga menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan sebelum dan sesudah melewati orifice tersebut. Perbedaan tekanan inilah yang kemudian diukur dan dihitung untuk mendapatkan flow rate. Ada beberapa macam tipe orifice, antara lain :    Konsentris Eksentris Segmental Yang biasanya digunakan dan paling efisien dalam pengukuran gas adalah jenis konsentris, karena ukuran dari meter tube-nya yang relative kecil. Selain itu di lapangan jenis- jenis orifice plate ini dikelompokkan menjadi dua macam orifice yaitu standart dan universal. Pengelompokkan ini berdasarkan pada ada atau tidaknya tankai nomor seri orifice. Orifice standart mempunyai tangkai dan nomor seri yang terletak pada tangkai tersebut. Sedangkan orifice universal, tidak mempunyai tangkai, jadi nomor serinya terletak di tepi badan orifice atau di pinggir, orifice jenis inilah yang biasanya dipakai pada orifice dual chamber. d.Pressure Taps Merupakan lubang dengan ukuran dan penempatan terukur pada meter tube atau pada holding device, dimana tekanan gas dari kedua sisi orifice tersebut disensor. Ada beberapa macam penempatan pada pressure taps, yaitu :  Flange Taps Jenis ini banyak digunakan dan biasanya terletak 1 inchi dari orifice sisi upstream dan 1 inchi juga dari tube downstream. Flange taps tidak dianjurkan untuk tube dengan
  • 6. diameter kurang dari 2 inchi karena vena kontrakta mungkin kurang dari 1 inchi dari orifice. Orifice taps biasanya berukuran ½ inchi pada flange dan minimum rating 300 psig.     Corner Taps Terletak secara langsung pada permukaan orifice plate. Mode ini biasanya digunakan di Eropa dan biasanya digunakan untuk meter tube yang diameternya lebih kecil dari 2 inchi, sehingga vena kontrakta terjadi dekat sekali dengan orifice plate. Vena Contracta Dibuat di lokasi yang secara teori menguntungkan karena bisa mendapatkan ΔP terbesar dari orifice. Satu lubang terletak di upstream dan satu lagi di vena kontrakta. Radius Taps Menyerupai vena kontrakta taps, yaitu satu lubang terletak di upstream dan satu lubang lagi terletak ½ diameter dari pipa downstream. Pipe Taps Disebut juga full flow taps, terletak 2 ½ diameter pipa upstream dan 8 diameter pipa downstream. Mode ini lebih dimungkinkan untuk terjadi error dan membutuhkan pipa lurus yang lebih panjang. Tetapi mempunyai kemampuan mengukur flow rate yang lebih besar. Macam- macam tipe Pressure Taps dapat kita lihat seperti pada gambar 3.5
  • 7. Gambar 2.1 Tipe-tipe Pressure Taps e. Straightening Vanes Straightening vanes adalah suatu alat yang biasanya berbentuk beberapa pipa silinder kecil yang direkatkan bersama dan membentuk suatu pola tertentu (Gambar 3.6). Pemasangan straightning vanes pada sisi upstream dari meter tube harus dengan sangat presisi dan harus diletakkan dengan sangat hati- hati dan bertujuan untuk mengurangi putaran tekanan yang tak beraturan dari fluida ketika akan melewati orifice plate. (a)
  • 8. (b) Gambar 2.2 Straightening Vanes (a) Tipe Line (b) Macam-macam Pola Berdasarkan cara pemasangannya straightening vanes memiliki dua tipe, yaitu :   Tipe flange Pada tipe ini sistem pemasangannya adalah dengan cara dijepit pada flange Tipe Line Pada tipe ini pemasangan dibaut pada dinding tube upstream. Pada pemasangannya straightening vanes juga harus dipastikan lurus, tidak bengkok sedikitpun dan harus diletakkan pada posisi yang tepat dan aman sehingga mereka tidak bergetar atau bergeser. Sebelum dipasang secara permanent, tube pada straightening vanes harus benar- benar dibersihkan sehingga pada saat pemakaian tidak ada benda asing yang tersangkut dan menyumbat straightening vanes. 3.3.2 Secondary Component Adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat ukur pada sistem orifice meter, dimana komponen ini tidak terhubung langsung dengan fluida, tetapi terhubung dengan primary component. Komponen-koponen ini umumnya berupa transmitter. a. Differential Pressure Trans mitter (DPT)
  • 9. Merupakan sebuah sensor yang mendeteksi perbedaan tekanan antara upstream dan downstream yang kemudian mentransmisikan ke flow computer berupa signal digital (Gambar 3.7) Gambar 2.3 Differential Pressure Transmitter b.Pressure Trans mitter (PT) Merupakan sebuah transmitter yang mendeteksi tekanan statis dari fluida yang kemudian dikonversi menjadi satuan arus listrik (4-20 mA) dan dihubungkan dengan salah satu pressure taps, yang kemudian ditransmisikan ke flow computer. Berikut merupakan contoh gambar skematik dan contoh real produk dari pressure transmitter (Gambar 3.8) Gambar 2.4 Pressure Transmitter
  • 10. c. Temperature Trans mitter (TT) Merupakan komponen dengan sensor yang mendeteksi peruba han temperature dan kemudian dikonversi menjadi satuan arus (4-20 mA). Sensor ini berfungsi untuk mengukur temperature yang lewat dari fluida untuk kemudian ditransmisikan ke flow computer. Transmitter ini menggunakan sensor RTD (Resistance Temperature Detector), RTD tersebut dibungkus langsung dengan thermowheel agar tidak bersentuhan langsung dengan fluida. Ini dilakukan untuk menghindari kerusakan RTD. Sedangkan RTD sendiri adalah sensor yang nilai tahanannya berubah-ubah secara linier sesuai dengan perubahan suhu. d.Gage Lines Komponen ini berupa sebuah tube yang menghubungkan antara pressure taps dengan transmitter (chart recorder). Gage lines ini berukuran kecil, antara 1/4 – 1/2 inchi dan yang kebanyakan dipakai adalah 3/8 inchi. Bahan dari gage lines ini harus berkualitas, tidak mudah korosi ataupun memiliki hambatan gesek yang tinggi sehingga tidak mengura ngi keakurasian pembacaan flow yang terbaca pada transmitter. Ukuran panjang dari gage line harus diusahakan sependek mungkin, untuk menghindari error dan posisinya harus memiliki slope yang relative kecil terhadap sumbu horizontal. e.Chart Recorder Komponen ini berfungsi untuk mencatat tekanan absolute, perbedaan tekanan dan temperature, sebagai backup dari hasil pengukuran flow computer (Gambar 3.10). Alat ini juga digunakan untuk memonitoring keakuratan dari meter flow. Chart recorder untuk temperature dan pressure adalah sistem yang terpisah. Chart recorder pada umumnya berbentuk lingkaran dengan diameter 2 inchi dan tipe yang biasa digunakan dalam industri gas adalah tipe uniform scale dan square root chart. Prinsip kerja dari chart recorder adalah mengubah besaran fisis ke gerakan mekanik yang nantinya mekanik ini secara otomatis akan “menggambar” di kertas. Untuk setiap besaran fisis yang diukur tinta yang digunakan berbeda, dimana merah untuk differential pressure dan biru atau hitam untuk tekanan statis dan merah biasanya untuk suhu.
  • 11. Gambar 2.5 Chart Recorder