SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT ALAT UKUR
JEMBATAN WHEATSONE
Disusun Oleh:
SOFIA CHRISTINE SAMOSIR
RSA1C316011
Dosen Pengampuh:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
I. Judul : JEMBATAN WHEASTONE
II. Tujuan : 1. memahami konsep kerja jemabatan wheastone.
2. menunjukkan persyaratan-persyaratan yang berlaku pada jembatan wheastone.
3. menghitung besarnya nilai sebuah hambatan denan jembatan wheastone.
III. Landasan Teori
Jembatan wheastone merupakan salah satu model rangkaian hambatan listrik. Contoh
model rangkaian ini dapat dilihat seperti gambar 6.9. rangakain tersebut jadi menarik karena
memliki sifat yang khusus. Sifat itu telah di jelaskan oleh wheastone sehingga di namakan
jembatan wheastone.
Apabila arus listrik yang melalui rangakain di ubah-ubah atau beda potensial di uab-
ubah maka, pada saat potensial di titik c sama dengan potensial di titik D (vcd=0) akan
memenuhi sifat:
β€œperkalian silang hambatan-hambatan bernilai sama”.
VcD=0 R1R3=R2.R4
Sifat persamaan di atas dapat dibuktikan melalui eksperimen untuk mengkur
keadaan V0=Vc(VCD=0). Maka hambatan Rs dapat di ganti galvanometer menunujukan nol
atau lampu indikator akan padam.
( Ari Damari,2001: 77)
Prinsip kerja jemabatan wheastone.
Prinsip jembatan wheastone di pakai untuk mengukur besar tahanan suatu
penghantar.
Jembatan wheastone terdiri dari 4 tahanan di susun segi empat dan
galvanometer dengan syarat:
A) R1 dan R2 biasanya di ketahui besarnya.
B) R3 tahanan dapat di ukur besarnya sehingga tidak ada arus yang mengalir lewat
rangkaian B-C-G (galvanometer)
C) R2 tahanan yang akan di ukur besarnya. Bila arus yang mengalir lewat G=0, maka:
RXR2=R1R3
RX= R1R3
( sugiyono. 1998. Hal : 125)
Untuk membuktikan perumusan sifat jembatan wheastone dapat di rancang
alat rangkaian alat. Rangakian hambatan menggunakan R1dan R2 dan sebuah resistor yang
nilainya sudah di ketahui. Agar nilai nya dapat di ubah-ubah maka dua hambatan yang alin di
gunakan kawat penghantar. Setiap penghantar akan memiliki hambatan yang sebanding
dengan panjang kawat R-L. Keudian untuk mengetahui keadaan beda potensial di titik C dan
titik D, di pasangalh galvanometer. Galvanometer juga di ganti amperemeter atau lampu
indikator.
Jika posisi kabel titik C(c’) di geser-geser sehingga galvanometer
menunjukan angka nol, maka pada rangkain iu berlaku perkalian silang yang sama seperti
berikut:
R1RCB=RXRAC
R-L berarti RCB-LC dan Rac-L1, sehingga persamaan di atas dapat di buktikan dengan
menggunakan kesamaan dua perkalian di atas.
( Ari Damari, 2002: hal 46)
Rumus untuk jemabatan wheastone yaitu, R1*R4=R2*R3. Jemabatan
wheastone berguna untuk mengukur hamabtan yang sangat teliti. Jika skalar S di hubungkan
dengan menggeser-geser kontak k kita bisa membuat galvanometer angka nolyang di
sebutangka setimabang.
(yohanes surya,2004: hal3)
Jembatan wheastone adalah sebuah metode untuk menyelesaikan perhitungan hamabatan
pengganti pada rangakaian metode yang bisa di pakai yaitu:
R1R3=R2R4
Dengan demikian, kita bisa mendapatkan hambatan penggantinya sebagai
berikut:
R=(R1+R2)( R3+R4)
R1+R2+R3+R4
Namun, jika syarat tidak terpenuhi maka, metode ini tidak bisa di pakai.
( utomo, 2003: hal :6).
Permasalahan yang timbul biasanya adalah bahwa tahanan pengukur
regangan juga berubah oleh perubahan suhu dan oleh karenanya suatu cara untuk
mengkompresikan suhu harus disediakan sedemikian rupa sehungga output jembatan
wheastone benar-benar hanya merupakan fungsi dari regangan. Hal ini dapat di lakukan
dengan memasang sebuah pengikur tegangan palsu pada sisi jembatan wheastone benar-benar
hanya meruapakan fungsi dari regangan. Hal ini dapat di lakuakn denagn memasang sebuah
pengukur teganagan. Salah satu alternatif yang umum di pakai adalah dengan memasang
empat pengukur aktif sebagai sisi jembatan wheastone dan menatanya sedemukian rupa,
sehingga salah satunya pasangan lainnya termampatkan. Hal ini tidak saja menghasilkan
kompensasi suhu namun, juga memberikan perubahan output yang ajuh lebih besar ketika
peregangan di terapkan.
( wiliam burton, 1952. Hal: 88).
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Jemabatan wheastone.
2. Galvanometer.
3. Multimeter digital
4. Power supply
5. Resistor.
6. Potensiometer.
7. Kabel penghubung.
8. Bredboard.
V. PROSEDUR KERJA
1. Susun alat-alat seperti gambar, dengan R adalah resostance box, RX hamabatan
tunggal, hamabatan paralel akan di ukur, (r) adalah power supply DC, RS adalah
rhesistance, g adalah galvanometer.
2. Periksakan rangkaian pada pembimbimng praktikum anda.
3. Geser perlahan-lahan ujung konektor ke kiri atau ke kanan sehingga jarum jam
galvanometer tepat menunjuk nol.
4. Kemudian catat panjang l1 dan l2, serta kuat arus pada amperemeter, catat pula nilai k
yang di gunakan.
5. Ulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan kuat arus yang berbeda sebanyak 5 kali,
dengan kuat arus yang berbeda.
6. Ulangi percobaan masing-masing 5 kali untuk RX yang lain.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1.Hasil
NO RANGKAIAN L1 L2
1 SERI 7,7 cm 7,7 cm
2 PARALEL 5,2 cm 10,2 cm
6.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu percobaan jembatan Wheatstone yang bertujuan untuk
memahami prinsip kerja jembatan wheatstone. Menghitung nilai hambatan menggunakan
jembatan wheatstone. Dan yang terakhir ialah menunjukkna persyaratan-persyaratan yang
berlaku pada jembata whearstone. Adapun alat dan komponen yang kita butuhkan ialah
tahanan geser,galvanometer,multimeter digital, resistor, beberapa kabel penghubung dan
penggaris. Adapun prosedur kerja yang kita lakukan awal yaitu kita menggunakan rangkaian
seri dahulu. Langkah kerja kita mulai dari membuat rangkaian secara seri, menggunakan dua
resistor, diamana satu resistor tidak diketahuo nilainya dan resistor kedua, R=120𝛺 . kita
hubungkan kabel penghubung dari galvanometer negatif ke lengan tahanan geser dan
positifnya ke tengah rangkaian seri resistor. Penghubung negatif pada resisitor tidak diketahui
dan positif pada resistor tidak diketahui negataf sumber tegangan(6,72Volt), hubungkan pada
negatif tahanan geser dan positifnya pada positif tahanan geser. Kemudian kita putar
galvanometer sampai berada tepat dititik nol. Lalu setelah berada di titik nol kita ukur
panjang lengan L1 dan L2 menggunakan penggaris. Adapun hasil yang kita dapat ialah L1=
7,7cm L2= 7,7cm. Kemudian kita hitung niali rangkaaian seri dengan : Rs= Rx+_R1
Diamana Rx belum diketahui maka kita harus menghitung nilai Rx dengan :
Rx.L2=R1.L1
Rx.7,7=120.7,7
Rx=120 𝛺
Maka, nilai rangkaian Serio ialah
Rs=R1+Rx
Rs=240 𝛺
Setelah kita hitung nilai dari rangkaian seri kita lanjutkan ke nilai pada rangkaian paralel.
Kira rangkai pada rangkaian paralel, sama seperti tadi hanya kita tambahkan satu resistor
dimana R1=120 𝛺 kita hitung nilai L1 dan l2 yaitu:
L1= 5,2cm
L2= 10,2 cm
Kemudian kita hitung nilai dari rangkaian paralel, yaitu
1
𝑅 𝑝π‘₯
=
1
𝑅π‘₯
+
1
𝑅2
Maka :
Rpx.L2=R1.L1
Rpx.10,2=120.5,2
Rpx=61,17 𝛺
Maka,
1
𝑅 𝑝π‘₯
=
1
𝑅π‘₯
+
1
𝑅2
1
𝑅π‘₯
=
1
61,17
+
1
120
1
𝑅π‘₯
=
120 βˆ’ 61,17
7340,4
Rx= 124,77 𝛺
Setelah kita dapat nilai dari kedua ramngkaian kita hitung ketelitiannya, yaitu:
Pada rangkaian seri
Ketelitian = (1-(
𝑅π‘₯βˆ’π‘…1
𝑅1
)) x 100%
Ketelitian = (1-(
120βˆ’120
120
)) x 100%
Ketelitian = 100%
Kita hitung nilai untuk ketelitian pada rangkaian paralel yaitu:
Ketelitian = (1-(
𝑅π‘₯βˆ’π‘…1
𝑅1
)) x 100%
Ketelitian = (1-(
124,77βˆ’120
120
)) x 100%
Ketelitian = 96%
Pada percobaan ke-2 atau pada rangkaian paralel kita tidak dapatkan 100%
Karena pada pengukuran L1 dan L2 kita kurang teliti, seharusnya kita dapat Rt=15cm
seharusnya saat membaca hasil dari L1 da L2 kita harus lebih teliti supaya nilai ketelitian
yang kita dapatkan 100%.
VII. Kesimpulan
1. Jembatan wheatstone adalah suatu alat pengukur , alat ini digunakan untuk
memperoleh ketelitian dalam pelaksanaan pengukuran terhadap suatu tahanan yang
nilainya relatif kecil.
2. Syarat yang berlaku terhadap jambatan whetstone adalah mengukur arus yang
mengalir pada galvanometer hingga sama dengan nol karena potensial pada kedua
ujungnya sama besar.
3. Jembatan wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3 dimana tahanan yang diketahui
nilainya dengan teliti dan dapat di atur. Serta menghitung Rx dengan menggunakan
rumus :
𝑅π‘₯ = 𝑅3
𝑅2
𝑅1
DAFTAR PUSTAKA
Burton, wiliam. 1952. Programable logic controcler(plc) sebuah penghantar Edisi
ketiga. Jakarta: Alfabeta
Damari, ari. 2001.Kupas tuntas fisika SMA kelas 1,2,&3.Jakarta: Wahyu media
Sugiyono.1998.Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung : CV alfabeta
Surya, Yohanes.2009.Listrik dan magnet. Tanggerang: Tim PT. Kendal
Utomo,Pratiadi.2003.Fisika interaktif. Jakarta: gramedia.
Lampiran Hitung
1. Rangkaian Rx seri
Rxs.L2 = R1.L1
Rxs =
𝑅1. 𝐿1
𝐿2
Rxs =
120 Ω .7,7 π‘π‘š
7,7 π‘π‘š
= 120 Ω
2. Rangkaian Rx Paralel
Rxp.L2 = R1.L1
Rxp =
𝑅1. 𝐿1
𝐿2
Rxp =
120 Ω .5,2 π‘π‘š
10,2 π‘π‘š
= 61,17 Ω
1
𝑅π‘₯𝑝
=
1
𝑅π‘₯
+
1
𝑅1
1
𝑅π‘₯
=
1
𝑅π‘₯𝑝
+
1
𝑅1
1
𝑅π‘₯
=
1
61,17 Ω
+
1
120 Ω
Rx = 124, 77 Ω
3. Ketelitian seri dan paralel
a) Ketelitian Seri = 1 βˆ’ (
𝑅π‘₯βˆ’π‘…1
𝑅1
) 𝑋 100%
Ketelitian Seri = 1 βˆ’ (
120βˆ’120
120
) 𝑋 100%
Ketelitian Seri = 1 βˆ’ (0) 𝑋 100%
Ketelitian Seri = 100 %
b) Ketelitian Paralel = 1 βˆ’ (
𝑅π‘₯βˆ’π‘…1
𝑅1
) 𝑋 100%
Ketelitian Paralel = 1 βˆ’ (
124,77βˆ’120
120
) 𝑋 100%
Ketelitian Paralel = 1 βˆ’ (0,04 ) 𝑋 100%
Ketelitian Paralel = 96 %

More Related Content

What's hot

Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Nailul Hasibuan
Β 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
Β 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
Β 
[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] buku[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] bukuHastih Leo
Β 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURLSimon Patabang
Β 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete timeRumah Belajar
Β 
3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyiRachmat Syukur
Β 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiAsjar Zitus
Β 
Tekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatika
Tekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatikaTekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatika
Tekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatikaIndirani Zahra II
Β 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringDavi Conan
Β 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Ajir Aja
Β 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
Β 
02 listrik statis 2
02 listrik statis 202 listrik statis 2
02 listrik statis 2Ari Yanti
Β 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
Β 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi GelombangRyani Andryani
Β 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
Β 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newtonAfista Galih Pradana
Β 

What's hot (20)

Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Β 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Β 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
Β 
[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] buku[Material elektroteknik] buku
[Material elektroteknik] buku
Β 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
Β 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
Β 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
Β 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
Β 
3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi
Β 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Β 
Tekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatika
Tekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatikaTekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatika
Tekanan hidrostatis dan hukum utama hidrostatika
Β 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
Β 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]
Β 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
Β 
02 listrik statis 2
02 listrik statis 202 listrik statis 2
02 listrik statis 2
Β 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
Β 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
Β 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Β 
Makalah arus ac
Makalah arus acMakalah arus ac
Makalah arus ac
Β 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
Β 

Similar to Jembatan wheastone (1)

jembatan wheatstone
jembatan wheatstonejembatan wheatstone
jembatan wheatstoneZara Neur
Β 
Alat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikAlat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikIndra Waliyuda
Β 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searahSimon Patabang
Β 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenanggawibisono91
Β 
listrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptlistrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptDITADF
Β 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptfelliafebriyanti
Β 
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9MuchamadSolehPratono
Β 
Jembatan wheatstone-l3
Jembatan wheatstone-l3Jembatan wheatstone-l3
Jembatan wheatstone-l3Gmasdarwis Dua
Β 
Jembatan wheatstone-l3 (3)
Jembatan wheatstone-l3 (3)Jembatan wheatstone-l3 (3)
Jembatan wheatstone-l3 (3)andreas127
Β 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisResti3
Β 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeterZara Neur
Β 
Makalah penggunaan rlc bridge
Makalah penggunaan rlc bridgeMakalah penggunaan rlc bridge
Makalah penggunaan rlc bridgeMagfur Ramdhani
Β 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
Β 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
Β 

Similar to Jembatan wheastone (1) (20)

jembatan wheatstone
jembatan wheatstonejembatan wheatstone
jembatan wheatstone
Β 
Alat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikAlat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrik
Β 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
Β 
Soal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-finalSoal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-final
Β 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Β 
listrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptlistrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.ppt
Β 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
Β 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
Β 
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
Β 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
Β 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
Β 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
Β 
Jembatan wheatstone-l3
Jembatan wheatstone-l3Jembatan wheatstone-l3
Jembatan wheatstone-l3
Β 
Jembatan wheatstone-l3 (3)
Jembatan wheatstone-l3 (3)Jembatan wheatstone-l3 (3)
Jembatan wheatstone-l3 (3)
Β 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Β 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
Β 
Makalah penggunaan rlc bridge
Makalah penggunaan rlc bridgeMakalah penggunaan rlc bridge
Makalah penggunaan rlc bridge
Β 
LAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETERLAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETER
Β 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Β 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Β 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
Β 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
Β 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Β 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Β 

Jembatan wheastone (1)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ALAT ALAT UKUR JEMBATAN WHEATSONE Disusun Oleh: SOFIA CHRISTINE SAMOSIR RSA1C316011 Dosen Pengampuh: FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
  • 2. I. Judul : JEMBATAN WHEASTONE II. Tujuan : 1. memahami konsep kerja jemabatan wheastone. 2. menunjukkan persyaratan-persyaratan yang berlaku pada jembatan wheastone. 3. menghitung besarnya nilai sebuah hambatan denan jembatan wheastone. III. Landasan Teori Jembatan wheastone merupakan salah satu model rangkaian hambatan listrik. Contoh model rangkaian ini dapat dilihat seperti gambar 6.9. rangakain tersebut jadi menarik karena memliki sifat yang khusus. Sifat itu telah di jelaskan oleh wheastone sehingga di namakan jembatan wheastone. Apabila arus listrik yang melalui rangakain di ubah-ubah atau beda potensial di uab- ubah maka, pada saat potensial di titik c sama dengan potensial di titik D (vcd=0) akan memenuhi sifat: β€œperkalian silang hambatan-hambatan bernilai sama”. VcD=0 R1R3=R2.R4 Sifat persamaan di atas dapat dibuktikan melalui eksperimen untuk mengkur keadaan V0=Vc(VCD=0). Maka hambatan Rs dapat di ganti galvanometer menunujukan nol atau lampu indikator akan padam. ( Ari Damari,2001: 77) Prinsip kerja jemabatan wheastone.
  • 3. Prinsip jembatan wheastone di pakai untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar. Jembatan wheastone terdiri dari 4 tahanan di susun segi empat dan galvanometer dengan syarat: A) R1 dan R2 biasanya di ketahui besarnya. B) R3 tahanan dapat di ukur besarnya sehingga tidak ada arus yang mengalir lewat rangkaian B-C-G (galvanometer) C) R2 tahanan yang akan di ukur besarnya. Bila arus yang mengalir lewat G=0, maka: RXR2=R1R3 RX= R1R3 ( sugiyono. 1998. Hal : 125) Untuk membuktikan perumusan sifat jembatan wheastone dapat di rancang alat rangkaian alat. Rangakian hambatan menggunakan R1dan R2 dan sebuah resistor yang nilainya sudah di ketahui. Agar nilai nya dapat di ubah-ubah maka dua hambatan yang alin di gunakan kawat penghantar. Setiap penghantar akan memiliki hambatan yang sebanding dengan panjang kawat R-L. Keudian untuk mengetahui keadaan beda potensial di titik C dan titik D, di pasangalh galvanometer. Galvanometer juga di ganti amperemeter atau lampu indikator. Jika posisi kabel titik C(c’) di geser-geser sehingga galvanometer menunjukan angka nol, maka pada rangkain iu berlaku perkalian silang yang sama seperti berikut: R1RCB=RXRAC R-L berarti RCB-LC dan Rac-L1, sehingga persamaan di atas dapat di buktikan dengan menggunakan kesamaan dua perkalian di atas. ( Ari Damari, 2002: hal 46) Rumus untuk jemabatan wheastone yaitu, R1*R4=R2*R3. Jemabatan wheastone berguna untuk mengukur hamabtan yang sangat teliti. Jika skalar S di hubungkan
  • 4. dengan menggeser-geser kontak k kita bisa membuat galvanometer angka nolyang di sebutangka setimabang. (yohanes surya,2004: hal3) Jembatan wheastone adalah sebuah metode untuk menyelesaikan perhitungan hamabatan pengganti pada rangakaian metode yang bisa di pakai yaitu: R1R3=R2R4 Dengan demikian, kita bisa mendapatkan hambatan penggantinya sebagai berikut: R=(R1+R2)( R3+R4) R1+R2+R3+R4 Namun, jika syarat tidak terpenuhi maka, metode ini tidak bisa di pakai. ( utomo, 2003: hal :6). Permasalahan yang timbul biasanya adalah bahwa tahanan pengukur regangan juga berubah oleh perubahan suhu dan oleh karenanya suatu cara untuk mengkompresikan suhu harus disediakan sedemikian rupa sehungga output jembatan wheastone benar-benar hanya merupakan fungsi dari regangan. Hal ini dapat di lakukan dengan memasang sebuah pengikur tegangan palsu pada sisi jembatan wheastone benar-benar hanya meruapakan fungsi dari regangan. Hal ini dapat di lakuakn denagn memasang sebuah pengukur teganagan. Salah satu alternatif yang umum di pakai adalah dengan memasang empat pengukur aktif sebagai sisi jembatan wheastone dan menatanya sedemukian rupa, sehingga salah satunya pasangan lainnya termampatkan. Hal ini tidak saja menghasilkan kompensasi suhu namun, juga memberikan perubahan output yang ajuh lebih besar ketika peregangan di terapkan. ( wiliam burton, 1952. Hal: 88). IV. ALAT DAN BAHAN 1. Jemabatan wheastone. 2. Galvanometer. 3. Multimeter digital
  • 5. 4. Power supply 5. Resistor. 6. Potensiometer. 7. Kabel penghubung. 8. Bredboard. V. PROSEDUR KERJA 1. Susun alat-alat seperti gambar, dengan R adalah resostance box, RX hamabatan tunggal, hamabatan paralel akan di ukur, (r) adalah power supply DC, RS adalah rhesistance, g adalah galvanometer. 2. Periksakan rangkaian pada pembimbimng praktikum anda. 3. Geser perlahan-lahan ujung konektor ke kiri atau ke kanan sehingga jarum jam galvanometer tepat menunjuk nol. 4. Kemudian catat panjang l1 dan l2, serta kuat arus pada amperemeter, catat pula nilai k yang di gunakan. 5. Ulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan kuat arus yang berbeda sebanyak 5 kali, dengan kuat arus yang berbeda. 6. Ulangi percobaan masing-masing 5 kali untuk RX yang lain. VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1.Hasil NO RANGKAIAN L1 L2 1 SERI 7,7 cm 7,7 cm 2 PARALEL 5,2 cm 10,2 cm 6.2 Pembahasan Pada percobaan kali ini yaitu percobaan jembatan Wheatstone yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja jembatan wheatstone. Menghitung nilai hambatan menggunakan jembatan wheatstone. Dan yang terakhir ialah menunjukkna persyaratan-persyaratan yang berlaku pada jembata whearstone. Adapun alat dan komponen yang kita butuhkan ialah tahanan geser,galvanometer,multimeter digital, resistor, beberapa kabel penghubung dan penggaris. Adapun prosedur kerja yang kita lakukan awal yaitu kita menggunakan rangkaian
  • 6. seri dahulu. Langkah kerja kita mulai dari membuat rangkaian secara seri, menggunakan dua resistor, diamana satu resistor tidak diketahuo nilainya dan resistor kedua, R=120𝛺 . kita hubungkan kabel penghubung dari galvanometer negatif ke lengan tahanan geser dan positifnya ke tengah rangkaian seri resistor. Penghubung negatif pada resisitor tidak diketahui dan positif pada resistor tidak diketahui negataf sumber tegangan(6,72Volt), hubungkan pada negatif tahanan geser dan positifnya pada positif tahanan geser. Kemudian kita putar galvanometer sampai berada tepat dititik nol. Lalu setelah berada di titik nol kita ukur panjang lengan L1 dan L2 menggunakan penggaris. Adapun hasil yang kita dapat ialah L1= 7,7cm L2= 7,7cm. Kemudian kita hitung niali rangkaaian seri dengan : Rs= Rx+_R1 Diamana Rx belum diketahui maka kita harus menghitung nilai Rx dengan : Rx.L2=R1.L1 Rx.7,7=120.7,7 Rx=120 𝛺 Maka, nilai rangkaian Serio ialah Rs=R1+Rx Rs=240 𝛺 Setelah kita hitung nilai dari rangkaian seri kita lanjutkan ke nilai pada rangkaian paralel. Kira rangkai pada rangkaian paralel, sama seperti tadi hanya kita tambahkan satu resistor dimana R1=120 𝛺 kita hitung nilai L1 dan l2 yaitu: L1= 5,2cm L2= 10,2 cm Kemudian kita hitung nilai dari rangkaian paralel, yaitu 1 𝑅 𝑝π‘₯ = 1 𝑅π‘₯ + 1 𝑅2 Maka : Rpx.L2=R1.L1 Rpx.10,2=120.5,2
  • 7. Rpx=61,17 𝛺 Maka, 1 𝑅 𝑝π‘₯ = 1 𝑅π‘₯ + 1 𝑅2 1 𝑅π‘₯ = 1 61,17 + 1 120 1 𝑅π‘₯ = 120 βˆ’ 61,17 7340,4 Rx= 124,77 𝛺 Setelah kita dapat nilai dari kedua ramngkaian kita hitung ketelitiannya, yaitu: Pada rangkaian seri Ketelitian = (1-( 𝑅π‘₯βˆ’π‘…1 𝑅1 )) x 100% Ketelitian = (1-( 120βˆ’120 120 )) x 100% Ketelitian = 100% Kita hitung nilai untuk ketelitian pada rangkaian paralel yaitu: Ketelitian = (1-( 𝑅π‘₯βˆ’π‘…1 𝑅1 )) x 100% Ketelitian = (1-( 124,77βˆ’120 120 )) x 100% Ketelitian = 96% Pada percobaan ke-2 atau pada rangkaian paralel kita tidak dapatkan 100% Karena pada pengukuran L1 dan L2 kita kurang teliti, seharusnya kita dapat Rt=15cm seharusnya saat membaca hasil dari L1 da L2 kita harus lebih teliti supaya nilai ketelitian yang kita dapatkan 100%.
  • 8. VII. Kesimpulan 1. Jembatan wheatstone adalah suatu alat pengukur , alat ini digunakan untuk memperoleh ketelitian dalam pelaksanaan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil. 2. Syarat yang berlaku terhadap jambatan whetstone adalah mengukur arus yang mengalir pada galvanometer hingga sama dengan nol karena potensial pada kedua ujungnya sama besar. 3. Jembatan wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3 dimana tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat di atur. Serta menghitung Rx dengan menggunakan rumus : 𝑅π‘₯ = 𝑅3 𝑅2 𝑅1
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Burton, wiliam. 1952. Programable logic controcler(plc) sebuah penghantar Edisi ketiga. Jakarta: Alfabeta Damari, ari. 2001.Kupas tuntas fisika SMA kelas 1,2,&3.Jakarta: Wahyu media Sugiyono.1998.Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung : CV alfabeta Surya, Yohanes.2009.Listrik dan magnet. Tanggerang: Tim PT. Kendal Utomo,Pratiadi.2003.Fisika interaktif. Jakarta: gramedia.
  • 10. Lampiran Hitung 1. Rangkaian Rx seri Rxs.L2 = R1.L1 Rxs = 𝑅1. 𝐿1 𝐿2 Rxs = 120 Ω .7,7 π‘π‘š 7,7 π‘π‘š = 120 Ω 2. Rangkaian Rx Paralel Rxp.L2 = R1.L1 Rxp = 𝑅1. 𝐿1 𝐿2 Rxp = 120 Ω .5,2 π‘π‘š 10,2 π‘π‘š = 61,17 Ω 1 𝑅π‘₯𝑝 = 1 𝑅π‘₯ + 1 𝑅1 1 𝑅π‘₯ = 1 𝑅π‘₯𝑝 + 1 𝑅1 1 𝑅π‘₯ = 1 61,17 Ω + 1 120 Ω Rx = 124, 77 Ω 3. Ketelitian seri dan paralel a) Ketelitian Seri = 1 βˆ’ ( 𝑅π‘₯βˆ’π‘…1 𝑅1 ) 𝑋 100% Ketelitian Seri = 1 βˆ’ ( 120βˆ’120 120 ) 𝑋 100% Ketelitian Seri = 1 βˆ’ (0) 𝑋 100% Ketelitian Seri = 100 % b) Ketelitian Paralel = 1 βˆ’ ( 𝑅π‘₯βˆ’π‘…1 𝑅1 ) 𝑋 100% Ketelitian Paralel = 1 βˆ’ ( 124,77βˆ’120 120 ) 𝑋 100% Ketelitian Paralel = 1 βˆ’ (0,04 ) 𝑋 100% Ketelitian Paralel = 96 %