SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Politeknik Negeri Malang

Unit 1

1

Prinsip-prinsip Dasar Listrik

Tujuan
Setelah selesai mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan akan mampu :
 Menjelaskan konsep dasar tentang arus listrik, tegangan dan tahanan (resistansi).
 Menjelaskan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
 Menjelaskan perbedaan antara arus konvensional dan arus elektron.

1.1 Arus Listrik
Listrik adalah suatu bentuk energi, mempelajari listrik adalah mempelajari energi,
pengubahannya dari suatu bentuk ke bentuk lain dan transmisinya sari satu tempat ke
tempat lain. Mesin listrik adalah alat pengubah energi, dan rangkaian listrik adalah alat
pengirim energi.
Dalam bahan konduktor, sebagian elektron bebas bergerak secara bebas dan sebarang
atau berpindah dari atom ke atom. Jika di samping gerak sebarang ini terdapat suatu
aliran (drift) atau gerakan elektron sepanjang konduktor, hal ini disebut arus listrik.
Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa listrik sebagai aliran elektron dari atom ke atom
dalam konduktor. Aliran elektron ini disebut arus dan diukur dalam ampere.
Atom-atom beberapa bahan logam seperti tembaga, seng, perak, dan aluminium
mempunyai banyak elektron bebas. Bahan yang demikian disebut konduktor. Atom-atom
dari bahan bukan logam seperti kaca, mika dan porselen mempunyai elektron yang terikat
kuat pada intinya sehingga mempunyai sedikit elektron bebas. Bahan-bahan tersebut
disebut isolator. Bahan lain seperti germanium dan silikon bukan konduktor maupun
isolator yang baik. Bahan-bahan ini disebut semikonduktor.
Arus Searah (DC)
Arus searah adalah aliran elektron yang bergerak dalam arah yang sama
sepanjang konduktor . Elektron bergerak dari negatif ke positif dengan tekanan (tegangan
) yang diciptakan antara muatan negatif dan positif yang besar. Menyambungkan baterai
ke rangkaian menghasilkan arus searah (Gambar 1.1a).

06. TeoriListrik Terapan

Abdul Manaf

1/7/2014
Politeknik Negeri Malang

2

A
3
2

_

+

1
0

2

1

3
W a ktu

4

5

6

7 s

b. Grafik arus searah

a.. Rangkaian arus searah

Gambar 1-1. Aliran arus searah melalui rangkaian

Arus Bolak-balik (AC)
Arus Bolak-balik adalah aliran elektron yang membalik arah pada interval yang
reguler sepanjang konduktor (lihat Gambar 1-2). Arus pertama kali akan mengalir dalam
satu arah dan kemudian akan mengalir pada arah yang lain.
A
2

G e r a k a n e le k t r o n
d a la m s u a t u a r a h

1
0

0 ,0 1 5
0 ,0 0 5

W a ktu

-1
-2

06. TeoriListrik Terapan

0 ,0 2 s

0 ,0 1

G e r a k a n e le k t r o n
d a la m a r a h y a n g l a i n

Abdul Manaf

1/7/2014
Politeknik Negeri Malang

3

Gambar 1.2

Grafik arus bolak-balik

Arus bolak-balik umumnya digunakan dalam rumah-rumah untuk memberi daya
pada penerangan, mesin cuci dan peralatan rumah tangga yang lain.dan dihasilkan oleh
generator arus bolak-balik (alternator).

Arus Konvensional dan Arus Elektron
Aliran arus listrik dari positif ke negatif ini dikenal sebagai arus konvensional
Teori konvensional arus telah digunakan sekian lama dan masih digunakan hingga
sekarang. Walaupun ini salah, tidak menjadi masalah kearah mana aliran arus melalui
rangkaian. Pada akhirnya, perlu waktu teori elektron akan digunakan menggantikan teori
konvensional. Sampai saat ini kita harus menyadari keberadaan kedua teori tersebut
mengapa dan kapan mereka digunakan.

A ra h a ru s

P e m b a n g k it t e g a n g a n
+ A r a h a r u s e le k t r o n
s e c a ra t e k n ik
-

R
Beban

Gambar 1.3 Arus elektron dan arus konvensional (arus secara teknik).

1.2 Tegangan (Beda Potensial)
Aliran arus listrik melalui sebuah konduktor dapat digambarkan dengan aliran air
melalui pipa. Untuk menyebabkan air mengalir, harus ada perbedaan tekanan air.
Demikian juga dengan listrik, harus ada perbedaan tekanan listrik guna menyebabkan
arus listrik mengalir antara dua titik dalam rangkaian listrik. Perbedaan tekanan listrik
disebut beda potensial atau tegangan (voltage) dan diukur dalam volt.

06. TeoriListrik Terapan

Abdul Manaf

1/7/2014
Politeknik Negeri Malang

4

1.3 Resistansi (Tahanan)
Tahanan listrik (resistansi) didefinisikan sebagai perlawanan (hambatan) yang diberikan
oleh bahan terhadap aliran arus listrik. Satuan praktis dari pengukuran tahanan adalah
ohm yang dinyatakan dengan simbol Ω (omega).
Tahanan tidak hanya tergantung pada jenis bahan yang digunakan, tetapi juga
pada ukuran (panjang dan luas penampangnya dan juga temperatur.

Tahanan penghantar

R=

R
ρ
l
A

ρ.l
A

tahanan penghantar dalam Ω
tahanan jenis dalam Ω.mm2/m
panjang penghantar dalam m
luas penampang dalam mm2

Contoh :
1. Suatu penghantar dengan luas penampang 10 mm2.
Berapa besarnya tahanan untuk panjang 500 m, jika digunakan
penghantar a) tembaga
b) alumunium ?
Diketahui : A = 10 mm2
l = 500 m
ρCu = 0,0178 Ω.mm2/m
ρAl = 0,0278 Ω.mm2/m
Hitunglah : Rcu , RAl
Jawab : a) R Cu =

ρ Cu . l
;
A

R Cu =

0,0178

Ω . mm 2
. 500 m
m
= 0,89 Ω
10 mm 2

ρ Al . l
;
A
Ω . mm 2
0,0278
. 500 m
m
=
= 1,39 Ω
10 mm 2

b) R Al =

R Al

Daya hantar adalah kebalikan tahanan
Daya hantar =

06. TeoriListrik Terapan

1
Tahanan

Abdul Manaf

1/7/2014
Politeknik Negeri Malang

5

Satuan SI yang ditetapkan untuk daya hantar adalah Siemens.
Simbol formula untuk daya hantar adalah G.
Simbol satuan untuk Siemens adalah S.
Daya hantar

G =

1
R

G daya hantar listrik dalam S

Tahanan

R =

1
G

R tahanan listrik dalam Ω

Daya hantar jenis adalah kebalikan tahanan jenis.
Simbol formula untuk daya hantar jenis adalah γ (gamma) atau ada juga yang
menggunakan simbol x.
1

Daya Hantar jenis = Tahanan jenis
Daya hantar jenis

γ=

Tahanan jenis

ρ=

1
ρ

γ atau x adalah daya hantar jenis
m
dalam
Ω . mm 2

1

ρ tahanan jenis dalam

γ

Ω . mm 2
m

Untuk beberapa pemikiran sangatlah tepat, menghitung dengan menggunakan daya
hantar ataupun daya hantar jenis.
Dengan bantuan daya hantar jenis diperoleh rumus perhitungan untuk tahanan kawat
sebagai berikut :
Tahanan penghantar

R=

l
γ .A

R tahanan penghantar dalam Ω
γ hantar jenis dalam m/Ω.mm2
l panjang penghantar dalam m
A luas penampang dalam mm2

Contoh :

1. Berapa besarnya daya hantar untuk tahanan berikut ini :
5 Ω; 0,2 Ω; 100 Ω ?

06. TeoriListrik Terapan

Abdul Manaf

1/7/2014
Politeknik Negeri Malang
Jawaban :
G=

6
G=

1
;
R

1
=5S;
0,2 Ω

G=
G=

1
= 0,2 S
5Ω

1
= 0,01 S = 10 m S
100 Ω

Tahanan tergantung pada suhu
Tahanan panas yang baru Rp terdiri atas tahanan dingin Rd dan perubahan tahanan ∆R.
Tahanan panas

Rp tahanan panas dalam Ω

Rp = Rd + ∆R
Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd

Contoh:
1. Lilitan tembaga suatu mesin pada suhu 20 oC terukur tahan-annya
serbesar 30 Ω. Selama beroperasi temperatur tahan-annya naik menjadi
80 oC.
Berapa sekarang besarnya tahanan kumparan ?
Diketahui: Rd = 30 Ω;

ϑ1 = 20 oC;

ϑ2 = 80 oC;

α = 0,0039 1/K

Hitunglah: Rp
Jawaban:

Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd

Rp = 30 Ω + 0,0039 1/K . 60 K . 30 Ω = 30 Ω + 7,02 Ω = 37,02 Ω

06. TeoriListrik Terapan

Abdul Manaf

1/7/2014
Politeknik Negeri Malang
Jawaban :
G=

6
G=

1
;
R

1
=5S;
0,2 Ω

G=
G=

1
= 0,2 S
5Ω

1
= 0,01 S = 10 m S
100 Ω

Tahanan tergantung pada suhu
Tahanan panas yang baru Rp terdiri atas tahanan dingin Rd dan perubahan tahanan ∆R.
Tahanan panas

Rp tahanan panas dalam Ω

Rp = Rd + ∆R
Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd

Contoh:
1. Lilitan tembaga suatu mesin pada suhu 20 oC terukur tahan-annya
serbesar 30 Ω. Selama beroperasi temperatur tahan-annya naik menjadi
80 oC.
Berapa sekarang besarnya tahanan kumparan ?
Diketahui: Rd = 30 Ω;

ϑ1 = 20 oC;

ϑ2 = 80 oC;

α = 0,0039 1/K

Hitunglah: Rp
Jawaban:

Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd

Rp = 30 Ω + 0,0039 1/K . 60 K . 30 Ω = 30 Ω + 7,02 Ω = 37,02 Ω

06. TeoriListrik Terapan

Abdul Manaf

1/7/2014

More Related Content

What's hot (20)

Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Lkpd listrik statis
Lkpd listrik statisLkpd listrik statis
Lkpd listrik statis
 
“LINE FOLLOWER ANALOG”
“LINE FOLLOWER ANALOG” “LINE FOLLOWER ANALOG”
“LINE FOLLOWER ANALOG”
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik Kirchoff
 
Mesin listrik
Mesin listrikMesin listrik
Mesin listrik
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Rangkaian Listrik R-L
Rangkaian Listrik R-LRangkaian Listrik R-L
Rangkaian Listrik R-L
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Konduktor
Konduktor Konduktor
Konduktor
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v giPemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMISBAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Rumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikRumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balik
 

Similar to Unit 1 prinsip dasar listrik

P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikStudent
 
Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01eko swi
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisResti3
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01Rianda Ecoel
 
1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrik1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrikWicah
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9Mustahal SSi
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
 

Similar to Unit 1 prinsip dasar listrik (20)

Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
Teori dasar electric
Teori dasar electricTeori dasar electric
Teori dasar electric
 
Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01
 
dasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrikdasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
listrik dinamis sma
listrik dinamis smalistrik dinamis sma
listrik dinamis sma
 
1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrik1.teori dasar listrik
1.teori dasar listrik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.3 kls 9
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
dasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikandasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikan
 

More from Indra S Wahyudi

Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...
Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...
Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...Indra S Wahyudi
 
Power system and communication network co simulation for smart grid applications
Power system and communication network co simulation for smart grid applicationsPower system and communication network co simulation for smart grid applications
Power system and communication network co simulation for smart grid applicationsIndra S Wahyudi
 
Impact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systems
Impact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systemsImpact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systems
Impact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systemsIndra S Wahyudi
 
vsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power system
vsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power systemvsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power system
vsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power systemIndra S Wahyudi
 
Circuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modeling
Circuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modelingCircuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modeling
Circuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modelingIndra S Wahyudi
 
Teknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scada
Teknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scadaTeknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scada
Teknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scadaIndra S Wahyudi
 
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiDasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiIndra S Wahyudi
 
petunjuk praktis penelitian ilmiah
petunjuk praktis penelitian ilmiahpetunjuk praktis penelitian ilmiah
petunjuk praktis penelitian ilmiahIndra S Wahyudi
 
Unit 6 rangkaian tiga fase
Unit 6  rangkaian tiga faseUnit 6  rangkaian tiga fase
Unit 6 rangkaian tiga faseIndra S Wahyudi
 
Unit 6 rangkaian tiga fase
Unit 6  rangkaian tiga faseUnit 6  rangkaian tiga fase
Unit 6 rangkaian tiga faseIndra S Wahyudi
 
Unit 4 rangkaian satu fase
Unit 4  rangkaian satu faseUnit 4  rangkaian satu fase
Unit 4 rangkaian satu faseIndra S Wahyudi
 

More from Indra S Wahyudi (16)

Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...
Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...
Effect of converter dc fault on the transient stability of a multi machine po...
 
Power system and communication network co simulation for smart grid applications
Power system and communication network co simulation for smart grid applicationsPower system and communication network co simulation for smart grid applications
Power system and communication network co simulation for smart grid applications
 
Impact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systems
Impact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systemsImpact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systems
Impact of dynamic system modelling on the power stability of hvdc systems
 
vsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power system
vsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power systemvsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power system
vsc hvdc fuzzy controller for improving the stability of acdc power system
 
Circuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modeling
Circuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modelingCircuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modeling
Circuit analysis i with matlab computing and simulink sim powersystems modeling
 
Teknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scada
Teknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scadaTeknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scada
Teknologi sistem pengendalian tenaga listrik berbasis scada
 
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiDasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
 
petunjuk praktis penelitian ilmiah
petunjuk praktis penelitian ilmiahpetunjuk praktis penelitian ilmiah
petunjuk praktis penelitian ilmiah
 
teknik tenaga listrik
teknik tenaga listrikteknik tenaga listrik
teknik tenaga listrik
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Unit 6 rangkaian tiga fase
Unit 6  rangkaian tiga faseUnit 6  rangkaian tiga fase
Unit 6 rangkaian tiga fase
 
Unit 6 rangkaian tiga fase
Unit 6  rangkaian tiga faseUnit 6  rangkaian tiga fase
Unit 6 rangkaian tiga fase
 
Unit 5 daya ac
Unit 5  daya acUnit 5  daya ac
Unit 5 daya ac
 
Unit 4 rangkaian satu fase
Unit 4  rangkaian satu faseUnit 4  rangkaian satu fase
Unit 4 rangkaian satu fase
 
Unit 3 dasar listrik ac
Unit 3  dasar listrik acUnit 3  dasar listrik ac
Unit 3 dasar listrik ac
 
Unit 2 rangkaian dc
Unit 2  rangkaian dcUnit 2  rangkaian dc
Unit 2 rangkaian dc
 

Recently uploaded

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Unit 1 prinsip dasar listrik

  • 1. Politeknik Negeri Malang Unit 1 1 Prinsip-prinsip Dasar Listrik Tujuan Setelah selesai mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan akan mampu :  Menjelaskan konsep dasar tentang arus listrik, tegangan dan tahanan (resistansi).  Menjelaskan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).  Menjelaskan perbedaan antara arus konvensional dan arus elektron. 1.1 Arus Listrik Listrik adalah suatu bentuk energi, mempelajari listrik adalah mempelajari energi, pengubahannya dari suatu bentuk ke bentuk lain dan transmisinya sari satu tempat ke tempat lain. Mesin listrik adalah alat pengubah energi, dan rangkaian listrik adalah alat pengirim energi. Dalam bahan konduktor, sebagian elektron bebas bergerak secara bebas dan sebarang atau berpindah dari atom ke atom. Jika di samping gerak sebarang ini terdapat suatu aliran (drift) atau gerakan elektron sepanjang konduktor, hal ini disebut arus listrik. Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa listrik sebagai aliran elektron dari atom ke atom dalam konduktor. Aliran elektron ini disebut arus dan diukur dalam ampere. Atom-atom beberapa bahan logam seperti tembaga, seng, perak, dan aluminium mempunyai banyak elektron bebas. Bahan yang demikian disebut konduktor. Atom-atom dari bahan bukan logam seperti kaca, mika dan porselen mempunyai elektron yang terikat kuat pada intinya sehingga mempunyai sedikit elektron bebas. Bahan-bahan tersebut disebut isolator. Bahan lain seperti germanium dan silikon bukan konduktor maupun isolator yang baik. Bahan-bahan ini disebut semikonduktor. Arus Searah (DC) Arus searah adalah aliran elektron yang bergerak dalam arah yang sama sepanjang konduktor . Elektron bergerak dari negatif ke positif dengan tekanan (tegangan ) yang diciptakan antara muatan negatif dan positif yang besar. Menyambungkan baterai ke rangkaian menghasilkan arus searah (Gambar 1.1a). 06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 1/7/2014
  • 2. Politeknik Negeri Malang 2 A 3 2 _ + 1 0 2 1 3 W a ktu 4 5 6 7 s b. Grafik arus searah a.. Rangkaian arus searah Gambar 1-1. Aliran arus searah melalui rangkaian Arus Bolak-balik (AC) Arus Bolak-balik adalah aliran elektron yang membalik arah pada interval yang reguler sepanjang konduktor (lihat Gambar 1-2). Arus pertama kali akan mengalir dalam satu arah dan kemudian akan mengalir pada arah yang lain. A 2 G e r a k a n e le k t r o n d a la m s u a t u a r a h 1 0 0 ,0 1 5 0 ,0 0 5 W a ktu -1 -2 06. TeoriListrik Terapan 0 ,0 2 s 0 ,0 1 G e r a k a n e le k t r o n d a la m a r a h y a n g l a i n Abdul Manaf 1/7/2014
  • 3. Politeknik Negeri Malang 3 Gambar 1.2 Grafik arus bolak-balik Arus bolak-balik umumnya digunakan dalam rumah-rumah untuk memberi daya pada penerangan, mesin cuci dan peralatan rumah tangga yang lain.dan dihasilkan oleh generator arus bolak-balik (alternator). Arus Konvensional dan Arus Elektron Aliran arus listrik dari positif ke negatif ini dikenal sebagai arus konvensional Teori konvensional arus telah digunakan sekian lama dan masih digunakan hingga sekarang. Walaupun ini salah, tidak menjadi masalah kearah mana aliran arus melalui rangkaian. Pada akhirnya, perlu waktu teori elektron akan digunakan menggantikan teori konvensional. Sampai saat ini kita harus menyadari keberadaan kedua teori tersebut mengapa dan kapan mereka digunakan. A ra h a ru s P e m b a n g k it t e g a n g a n + A r a h a r u s e le k t r o n s e c a ra t e k n ik - R Beban Gambar 1.3 Arus elektron dan arus konvensional (arus secara teknik). 1.2 Tegangan (Beda Potensial) Aliran arus listrik melalui sebuah konduktor dapat digambarkan dengan aliran air melalui pipa. Untuk menyebabkan air mengalir, harus ada perbedaan tekanan air. Demikian juga dengan listrik, harus ada perbedaan tekanan listrik guna menyebabkan arus listrik mengalir antara dua titik dalam rangkaian listrik. Perbedaan tekanan listrik disebut beda potensial atau tegangan (voltage) dan diukur dalam volt. 06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 1/7/2014
  • 4. Politeknik Negeri Malang 4 1.3 Resistansi (Tahanan) Tahanan listrik (resistansi) didefinisikan sebagai perlawanan (hambatan) yang diberikan oleh bahan terhadap aliran arus listrik. Satuan praktis dari pengukuran tahanan adalah ohm yang dinyatakan dengan simbol Ω (omega). Tahanan tidak hanya tergantung pada jenis bahan yang digunakan, tetapi juga pada ukuran (panjang dan luas penampangnya dan juga temperatur. Tahanan penghantar R= R ρ l A ρ.l A tahanan penghantar dalam Ω tahanan jenis dalam Ω.mm2/m panjang penghantar dalam m luas penampang dalam mm2 Contoh : 1. Suatu penghantar dengan luas penampang 10 mm2. Berapa besarnya tahanan untuk panjang 500 m, jika digunakan penghantar a) tembaga b) alumunium ? Diketahui : A = 10 mm2 l = 500 m ρCu = 0,0178 Ω.mm2/m ρAl = 0,0278 Ω.mm2/m Hitunglah : Rcu , RAl Jawab : a) R Cu = ρ Cu . l ; A R Cu = 0,0178 Ω . mm 2 . 500 m m = 0,89 Ω 10 mm 2 ρ Al . l ; A Ω . mm 2 0,0278 . 500 m m = = 1,39 Ω 10 mm 2 b) R Al = R Al Daya hantar adalah kebalikan tahanan Daya hantar = 06. TeoriListrik Terapan 1 Tahanan Abdul Manaf 1/7/2014
  • 5. Politeknik Negeri Malang 5 Satuan SI yang ditetapkan untuk daya hantar adalah Siemens. Simbol formula untuk daya hantar adalah G. Simbol satuan untuk Siemens adalah S. Daya hantar G = 1 R G daya hantar listrik dalam S Tahanan R = 1 G R tahanan listrik dalam Ω Daya hantar jenis adalah kebalikan tahanan jenis. Simbol formula untuk daya hantar jenis adalah γ (gamma) atau ada juga yang menggunakan simbol x. 1 Daya Hantar jenis = Tahanan jenis Daya hantar jenis γ= Tahanan jenis ρ= 1 ρ γ atau x adalah daya hantar jenis m dalam Ω . mm 2 1 ρ tahanan jenis dalam γ Ω . mm 2 m Untuk beberapa pemikiran sangatlah tepat, menghitung dengan menggunakan daya hantar ataupun daya hantar jenis. Dengan bantuan daya hantar jenis diperoleh rumus perhitungan untuk tahanan kawat sebagai berikut : Tahanan penghantar R= l γ .A R tahanan penghantar dalam Ω γ hantar jenis dalam m/Ω.mm2 l panjang penghantar dalam m A luas penampang dalam mm2 Contoh : 1. Berapa besarnya daya hantar untuk tahanan berikut ini : 5 Ω; 0,2 Ω; 100 Ω ? 06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 1/7/2014
  • 6. Politeknik Negeri Malang Jawaban : G= 6 G= 1 ; R 1 =5S; 0,2 Ω G= G= 1 = 0,2 S 5Ω 1 = 0,01 S = 10 m S 100 Ω Tahanan tergantung pada suhu Tahanan panas yang baru Rp terdiri atas tahanan dingin Rd dan perubahan tahanan ∆R. Tahanan panas Rp tahanan panas dalam Ω Rp = Rd + ∆R Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd Contoh: 1. Lilitan tembaga suatu mesin pada suhu 20 oC terukur tahan-annya serbesar 30 Ω. Selama beroperasi temperatur tahan-annya naik menjadi 80 oC. Berapa sekarang besarnya tahanan kumparan ? Diketahui: Rd = 30 Ω; ϑ1 = 20 oC; ϑ2 = 80 oC; α = 0,0039 1/K Hitunglah: Rp Jawaban: Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd Rp = 30 Ω + 0,0039 1/K . 60 K . 30 Ω = 30 Ω + 7,02 Ω = 37,02 Ω 06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 1/7/2014
  • 7. Politeknik Negeri Malang Jawaban : G= 6 G= 1 ; R 1 =5S; 0,2 Ω G= G= 1 = 0,2 S 5Ω 1 = 0,01 S = 10 m S 100 Ω Tahanan tergantung pada suhu Tahanan panas yang baru Rp terdiri atas tahanan dingin Rd dan perubahan tahanan ∆R. Tahanan panas Rp tahanan panas dalam Ω Rp = Rd + ∆R Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd Contoh: 1. Lilitan tembaga suatu mesin pada suhu 20 oC terukur tahan-annya serbesar 30 Ω. Selama beroperasi temperatur tahan-annya naik menjadi 80 oC. Berapa sekarang besarnya tahanan kumparan ? Diketahui: Rd = 30 Ω; ϑ1 = 20 oC; ϑ2 = 80 oC; α = 0,0039 1/K Hitunglah: Rp Jawaban: Rp = Rd + α . ∆ϑ . Rd Rp = 30 Ω + 0,0039 1/K . 60 K . 30 Ω = 30 Ω + 7,02 Ω = 37,02 Ω 06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 1/7/2014