Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian rangkaian operational amplifier sebagai penguat tak membalik dan pembalik serta pembading. Praktikum ini menunjukkan bagaimana operational amplifier dapat digunakan sebagai penguat sinyal dengan perbesaran yang dihitung berdasarkan nilai resistor dan bagaimana sifat kerjanya sebagai pembading sinyal.
1. Nama
: Astri Prihatiningrum
No.Reg
: 5215111713
Prodi
: Pendidikan Teknik Elektronika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3
Non-Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
Vin (Volt) RF
(KΩ)
R1
(KΩ)
A
Vout
(Volt);
teori
1
2
3
4
5
5
5
5
5
5
10
6,8
4,7
3,3
2,2
2
2,47
3,12
4,03
5,16
10
12,35
15,6
20,15
25,8
10
10
10
10
10
II. Analisa
1. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = 1 + RF/R1
= 1 + 10/10
=2
= 1 + 10/3,3
= 4,03
= 1 + 10/6,8
= 2,47
= 1 + 10/2,2
= 5,16
= 1 + 10/4,7
= 3,12
2. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 2
= 10 V
= 5V . 4,03
= 20,15 V
9V
6,85
6,8
6,76
6,73
6,69
Vout
(Volt);
praktik
15 V
12,55
12,53
12,48
12,44
12,39
20 V
19,24
19,22
19,21
19,20
19,16
2. Nama
: Randi Setiawan
No.Reg
: 5215111746
Prodi
: Pendidikan Teknik Elektronika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3
Non-Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
R1
(KΩ)
A
1
2
3
4
5
II.
Vin (Volt) RF
(KΩ)
Vout
(Volt);
teori
5
5
5
5
5
10
6,8
4,7
3,3
2,2
2
2,47
3,12
4,03
5,16
10
12,35
15,6
20,15
25,8
10
10
10
10
10
Analisa
3. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = 1 + RF/R1
= 1 + 10/10
=2
= 1 + 10/3,3
= 4,03
= 1 + 10/6,8
= 2,47
= 1 + 10/2,2
= 5,16
= 1 + 10/4,7
= 3,12
4. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 2
= 10 V
= 5V . 4,03
= 20,15 V
9V
6,85
6,8
6,76
6,73
6,69
Vout
(Volt);
praktik
15 V
12,55
12,53
12,48
12,44
12,39
20 V
19,24
19,22
19,21
19,20
19,16
3. Nama
: Hendra Friansa
No.Reg
: 5215111752
Prodi
: Pendidikan Teknik Elektronika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3
Non-Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
R1
(KΩ)
A
1
2
3
4
5
II.
Vin (Volt) RF
(KΩ)
Vout
(Volt);
teori
5
5
5
5
5
10
6,8
4,7
3,3
2,2
2
2,47
3,12
4,03
5,16
10
12,35
15,6
20,15
25,8
10
10
10
10
10
Analisa
5. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = 1 + RF/R1
= 1 + 10/10
=2
= 1 + 10/3,3
= 4,03
= 1 + 10/6,8
= 2,47
= 1 + 10/2,2
= 5,16
= 1 + 10/4,7
= 3,12
6. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 2
= 10 V
= 5V . 4,03
= 20,15 V
9V
6,85
6,8
6,76
6,73
6,69
Vout
(Volt);
praktik
15 V
12,55
12,53
12,48
12,44
12,39
20 V
19,24
19,22
19,21
19,20
19,16
4. Nama
: Dyan Prabowo
No.Reg
: 5215111757
Prodi
: Pendidikan Teknik Elektronika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3
Non-Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
1
2
3
4
5
II.
Vin (Volt) RF
(KΩ)
5
5
5
5
5
10
10
10
10
10
Analisa
7. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R1
(KΩ)
10
6,8
4,7
3,3
2,2
Vout
(Volt);
teori
A
2
2,47
3,12
4,03
5,16
10
12,35
15,6
20,15
25,8
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = 1 + RF/R1
= 1 + 10/10
=2
= 1 + 10/3,3
= 4,03
= 1 + 10/6,8
= 2,47
= 1 + 10/2,2
= 5,16
= 1 + 10/4,7
= 3,12
8. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 2
= 10 V
= 5V . 4,03
= 20,15 V
9V
6,85
6,8
6,76
6,73
6,69
Vout
(Volt);
praktik
15 V
12,55
12,53
12,48
12,44
12,39
20 V
19,24
19,22
19,21
19,20
19,16
5. Nama
: Vikis Susanto
No.Reg
: 5215111749
Prodi
: Pendidikan Teknik Elektronika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3
Non-Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
1
2
3
4
5
Vin (Volt) RF
(KΩ)
5
5
5
5
5
10
10
10
10
10
II. Analisa
9. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R1
(KΩ)
10
6,8
4,7
3,3
2,2
Vout
(Volt);
teori
A
2
2,47
3,12
4,03
5,16
10
12,35
15,6
20,15
25,8
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = 1 + RF/R1
= 1 + 10/10
=2
= 1 + 10/3,3
= 4,03
= 1 + 10/6,8
= 2,47
= 1 + 10/2,2
= 5,16
= 1 + 10/4,7
= 3,12
10. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 2
= 10 V
= 5V . 4,03
= 20,15 V
9V
6,85
6,8
6,76
6,73
6,69
Vout
(Volt);
praktik
15 V
12,55
12,53
12,48
12,44
12,39
20 V
19,24
19,22
19,21
19,20
19,16
6. Nama
: Jacka Aditama H
No.Reg
: 5215083403
Prodi
: Pendidikan Teknik Elektronika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 3
Non-Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
1
2
3
4
5
Vin (Volt) RF
(KΩ)
5
5
5
5
5
10
10
10
10
10
II. Analisa
11. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R1
(KΩ)
10
6,8
4,7
3,3
2,2
Vout
(Volt);
teori
A
2
2,47
3,12
4,03
5,16
10
12,35
15,6
20,15
25,8
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = 1 + RF/R1
= 1 + 10/10
=2
= 1 + 10/3,3
= 4,03
= 1 + 10/6,8
= 2,47
= 1 + 10/2,2
= 5,16
= 1 + 10/4,7
= 3,12
12. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 2
= 10 V
= 5V . 4,03
= 20,15 V
9V
6,85
6,8
6,76
6,73
6,69
Vout
(Volt);
praktik
15 V
12,55
12,53
12,48
12,44
12,39
20 V
19,24
19,22
19,21
19,20
19,16
7. = 5V . 2,47
= 12,35 V
= 5V . 5,16
= 25,8 V
= 5V . 3,12
= 15,6 V
III. Kesimpulan
1. Op amp dapat digunakan sebagai penguat tak membalik (non – inverting op amp)
dengan penguat rata-rata adalah 3,3 kali dari RF dan R1 yang digunakan.
2. Semakin kecil nilai R1, maka semakin kecil pula nilai Vout.
IV. Saran
Alat dan bahan praktikum yang tidak berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki
atau diganti.
Disarankan untuk menggunakan IC yang baru agar teruji kualitasnya.
Jalur pada project board harus teruji dengan benar.
V. Keterkaitan antar percobaan
1. Percobaan ini merupakan dasar dari op-amp dan sangat berkaitan dengan materi yang
akan dibahas selanjutnya yaitu inverting op-amp.
8. Inverting Operational Amplifier
I.
Data Percobaan
No
Vin (Volt) RF
(KΩ)
R1
(KΩ)
A
Vout
(Volt);
teori
1
2
3
4
5
5
5
5
5
5
10
6,8
4,7
3,3
2,2
1
1,47
2,12
3,03
4,16
5
7,35
10,6
15,15
20,8
10
10
10
10
10
II. Analisa
1. Perhitungan nilai A
Resistor yang digunakan :
RF = 10 KΩ
R1 = 10 KΩ
R2 = 6,8 KΩ
R3 = 4,7 KΩ
R4 = 3,3 KΩ
R5 = 2,2 KΩ
A = RF/R1
= 10/10
=1
= 10/3,3
= 3,03
= 10/6,8
= 1,47
= 10/2,2
= 4,16
= 10/4,7
= 2,12
13. Perihitungan nilai Vout
=
.A
= 5 volt
= 5V . 1
=5V
= 5V . 3,03
= 15,15 V
= 5V . 1,47
= 7,35 V
= 5V . 4,16
= 20,8 V
= 5V . 2,12
= 10,6 V
Vout
(Volt) ;
praktik
15 Volt
1,93
1,94
1,94
1,94
1,94
9. III. Kesimpulan
1. Op amp dapat digunakan sebagai penguat pembalik (inverting op amp) dengan
penguat rata-rata adalah 2,35 kali dari RF dan R1 yang digunakan.
2. Berdasarkan praktikum Vout dengan resistor yang berbeda-beda adalah sama.
IV. Saran
1. Alat dan bahan praktikum yang tidak berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau
diganti.
2. R. 407 , L1 mempunyai grounding yang kurang baik, sebaiknya diperbaiki grounding
nya karena grounding sangat berpengaruh dalam keberhasilan sebuah percobaan.
V. Keterkaitan antar percobaa
Percobaan ini sangan berkaitan dengan percobaan sebelumnya yaitu non-inverting opamp, kedua rangkaian ini merupakan hal yang sangat mendasar yang harus di kuasai
dalam penerapan op-amp pada percobaan selanjutnya atau pada rangkaian-rangkaian
lainnya.
10. Comparator (pembanding)
I.
Data percobaan
V1
1
2
3
4
5
II.
V2
5
5
5
5
5
Led 1
0
0
0
0
0
Led 2
0
0
0
0
0
Data percobaan dengan Multisim
V1
1
2
3
4
5
III.
V2
5
5
5
5
5
Led 1
0
0
0
0
1
Led 2
0
0
1
1
0
Analisa
Pada percobaan praktek, lampu tidak menyala sama sekali, hal ini terjadi kemungkinan IC
op-amp yang rusak.
Setelah dicoba di simulasikan pada software multi sim, diperoleh data seperti diatas,
analisanya adalah saat tegangan V1 diberi nilai 3V dan 4V maka led 1 mati dan led 2
menyala, sedangkan ketika nilai V1 diberi tegangan 5V maka led 1 menyala dan led 2 mati.
Ini membuktikan bahwa nyalanya led dipengaruhi dari nilai V1 dengan membandingkannya
dengan V2.
IV.
V.
VI.
Kesimpulan
saat tegangan V1 diberi nilai 3V dan 4V maka led 1 mati dan led 2 menyala,
sedangkan ketika nilai V1 diberi tegangan 5V maka led 1 menyala dan led 2 mati.
nyalanya led dipengaruhi dari nilai V1 dengan membandingkannya dengan V2.
Saran
Alat dan bahan praktikum yang tidak berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau
diganti.
Disarankan untuk menggunakan IC yang baru agar teruji kualitasnya.
Jalur pada project board harus teruji dengan benar.
Keterkaitan antar percobaan
Percobaan ini berkaitan dengan percobaan-percobaan sebelumnya
11. Low Pass Filter
Table HasilPercobaan Low Pass Filter
No
F in (Hz)
R (KΩ)
C (µF)
RF (KΩ)
RI(KΩ)
Fc (Hz)
1
2
3
4
5
6
6
6
6
6
10
10
10
10
10
1
1
1
1
1
10
10
10
10
10
10
6,8
4,7
3,3
2,2
16
16
16
16
16
Vout (1)
(Volt)
0,84
1,87
1,68
1,83
1,83
1. ANALISA
A. Analisa perhitungan secara teori
Menentukan cut frekuensi ( )
Mencari Tegangan di rangkaian seri RC (Vout RC) Yang dirumuskan
Mencari besar penguatan dari rangkaian non – inverting amplifier (Untuk
percobaan pertama dengan besar R1 = 10 K ohm) .
Maka Vout Gain :
= 2 (Dibulatkan)
Maka Vout = Voltage Gain x Vin (Vout dari Filter RC) = 2 x 5,6 Volt = 11,2 Volt
Vout (2)
(Volt)
0,86
0,81
0,89
0,75
0,63
12. 2. KESIMPULAN
Rangkaian low pas filter diatas berfungsi meneruskan frekuensi rendah dan
menghambat frekuensi tinggi. Op amp padarangkaian diatas berfungsi sebagai
penguat sinyal dari keluaran sinyal pada filter RC. Jadi keluaran atau Vout dari
rangkaian filter RC adalah Vin atau masukan untuk Op Amp. Vout dari Filter RC
akan dikuatkan sinyalnya oleh Op Amp tersebut.
3. SARAN
1. peralatan praktikum khususnya protoboard harus di ganti karena sudahtua
karena menyebabkan ketika praktik hasilny atidak sesuai
2. komponen – komponen yang digunakan harus baru.
3. grounding padagedung harus diperbaiki karena grounding pada gedung elektro
tidak bagus
4. KETERKAITAN DENGAN PERCOBAAN LAIN
- keterkaintan percobaan ini dengan percobaan 1, 2 dan 3 Adalah bahwa Op Amp
berfungsi sebagai penguat sinyal
- pada praktikum ini berkaitan dengan praktikum op – amp Non Invering karena op
amp pada rangkaian tersebut dirangkai sebagai rangkaian non – inverting dimana
masukan (-) di ground kan.