SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Hermawanto, M.Pd
OLEH:
NAME : HERMAWANTO, M.Pd
NIP : 19830219 200604 1 011
UNIT KERJA : SMAN 1 BATU
LISTRIK DINAMIS
Listrik dinamis
Listrik arus searah
Energi listrik Arus Bolak Balik
Rangkaian listrik
Hukum Ohm
Hukum kirchoff Rangkaian
hambatan
Sumber tegangan
Kuat arus dan
tegangan
Hambatan listrik
Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff II
Penerapan Hukum
Kirchoff
Hermawanto, M.Pd
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir
dalam suatu penghantar per satuan waktu.
Hermawanto, M.Pd
Secara matematis dinyatakan sebagai :
t
Q
I 
I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
Q= muatan listrik ( Coulomb )
t = waktu ( detik )
Hermawanto, M.Pd
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat
mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup.
Hermawanto, M.Pd
Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan
(diumpakan) seperti aliran air.
Hermawanto, M.Pd
Mengukur kuat arus listrik
• Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter
atau ammeter.
• Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan
diukur kuat arusnya.
Hermawanto, M.Pd
Sumber Tegangan
• Supaya arus listrik dapat terus
mengalir dalam suatu
penghantar, maka pada ujung
– ujung penghantar itu harus
selalu ada beda potensial.
• Alat yang dapat mengadakan
selisih atau beda potensial
disebut sumber tegangan atau
sumber arus listrik.
• Beberapa macam sumber
tegangan antara lain :
Hermawanto, M.Pd
Mengukur Beda Potensial
( tegangan listrik )
• Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter
• Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang
akan diukur beda potensialnya.
VP
OLT METER
ARAREL
Hermawanto, M.Pd
Mengukur arus listrik dan beda potensial
Hermawanto, M.Pd
Hukum Kirchoff
I
I1
I2
I3
Pada rangkaian bercabang kuat arus
yang masuk ke titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar
dari titik percabangan tersebut. (Hk.
Kirchoff I)
Hermawanto, M.Pd
100 mA
40 mA
20 mA
I1 I2 I3
Dari gambar disamping
tentukan kuat arus pada
I1, I2 dan I3.
contoh
Jawab
100 = 40 + I1 + 20
100 = 60 + I1
I1 = 40 mA
I1 + 20 = I2
40 + 20 = I2
I2 = 60 mA
I2 + 40 = I3
40 + 60 = I3
I3 = 100 mA
P Q R
Cabang P Cabang Q Cabang R
Hermawanto, M.Pd
Rangkaian seri
Hermawanto, M.Pd
Rangkaian Seri
• Beberapa hambatan bila disusun seri akan
memiliki hambatan lebih besar namun
tegangan pada masing-masing hambatan
menjadi lebih kecil.
Hermawanto, M.Pd
Hambatan Pengganti
Beberapa hambatan yang disusun seri dapat
diganti dengan hambatan sebesar jumlah
semua hambatan tersebut
R1 R2 R3
R
R = R1 + R2 + R3
Hermawanto, M.Pd
R1 R2 R3
Bila R1 = 30 Ohm, R2 = 40 ohm dan R3= 10 ohm,
berapakah hambatan pengganti dari rangkaian di atas?
Jawab :
Karena rangkaian seri, maka
R = R1 + R2 + R3
R = 30 + 40 + 10
R = 80 ohm
Contoh
Hermawanto, M.Pd
Tegangan pada rangkaian seri
V2 V3
V1
V
V = V1 + V2 + V3
Hermawanto, M.Pd
Kuat arus pada rangkaian seri
I1 I2 I3
I
I = I1 = I2 = I3
Hermawanto, M.Pd
Baterai
ABG
ARUS LISTRIK TETAP
A
B
C
D
E
VAB = VCD + VDE
RTotal = R1+R2
Hermawanto, M.Pd
Sifat rangkaian seri
Hermawanto, M.Pd
Rangkaian Paralel
Hermawanto, M.Pd
Rangkaian Paralel
• Bila beberapa hambatan disusun secara
paralel maka hambatan totalnya menjadi
lebihkecil dari masing-masing
hambatan, tetapi tegangannya tetap
Hermawanto, M.Pd
Baterai
ABG
A
B
C
D
VAB = VCD
ITotal = IR1 + IR2 + IR3
3
2
1
1
1
1
1
R
R
R
RTotal



Hermawanto, M.Pd
Hambatan pengganti pada rangkaian
paralel
R2
R3
R1
R
1
R
1
R1
1
R2
1
R3
= + +
Hermawanto, M.Pd
R2
R3
R1
Contoh
Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 =
30 ohm, berapakah hambatan
pengganti dari rangkaian diatas?
1
R
1
R1
1
R2
1
R3
= + +
Jawab
Karena rangkaiannya adalah paralel maka:
1
R
1
10
1
15
1
30
= + +
1
R =
3 + 2 + 1
30
=
=
6
30
R = 30
6
R = 5 ohm
Hermawanto, M.Pd
Tegangan pada rangkaian paralel
V3
V2
V1
V
V = V1 = V2 = V3
Hermawanto, M.Pd
Kuat arus pada rangkaian paralel
I3
I2
I1
I
I = I1 + I2 + I3
Hermawanto, M.Pd
Sifat rangkaian paralel
Hermawanto, M.Pd
Sifat Rangkaian Paralel
Hermawanto, M.Pd
= +
Rangkaian campuran
10 Ω
30 Ω
15 Ω
5 Ω
5 Ω
10 Ω Rp
Berapakah hambatan total dari
rangkaian di samping?
jawab
1
Rp
1
30
1
15
=
1+2
30
= 3
30
Rp =
30
3
Rp = 10Ω
R = 10 + Rp + 5
R= 10 + 10 + 5
R = 25 Ω
Hermawanto, M.Pd
= +
10 Ω
20 Ω
8 Ω 7 Ω
Berapakah hambatan total
dari rangkaian di samping?
Rs1 = 8 + 7
Rs1 = 15 ohm
Rs2 = 20 + 10
Rs2 = 30 ohm
1
R
1
Rs1
1
Rs2
1 1
15 30
= +
=
2 + 1
30
=
3
30
R =
30
3
R = 10 ohm
Rs2
Rs1
Jawab
Hermawanto, M.Pd
Latihan
Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing
memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing
rangkaian?
1. 2.
3. 4.
Hermawanto, M.Pd
SUSUNAN HAMBATAN
S E R I
 i = i1 = i2 = i3 = ....
 VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ...
 RS = R1 + R2 + R3 + ...
 3
2
1
3
2
1 :
:
:
: R
R
R
V
V
V 
Hermawanto, M.Pd
SUSUNAN HAMBATAN
PARAREL
 Beda potensial pada masing-masing
ujung tahanan besar ( VA = VB ).
 i = i1 + i2 + i3 + ....


1 1 1 1
1 2 3
R R R R
p
   ...
3
2
1
3
2
1
1
:
1
:
1
:
:
R
R
R
i
i
i 
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
RANGKAIAN SERI-PARAREL
A
B
5 ohm
3 ohm
4
ohm
5 ohm
3 ohm
6
ohm
7 ohm
7 ohm
9
ohm
6 ohm
12 ohm
8
ohm
4 ohm
10 ohm
5
ohm
4 ohm
2 ohm
Hitunglah hambatan pengganti di atas.
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
RANGKAIAN SERI-PARAREL
A
B
5 ohm
3 ohm
4
ohm
5 ohm
3 ohm
6
ohm
7 ohm
7 ohm
9
ohm
6 ohm
12 ohm
8
ohm
4 ohm
10 ohm
5
ohm
4 ohm
2 ohm
Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena
arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG.
5 4 3 12
s
R ohm
   
1 1 1
6 12
12
4
2 1
p
p
R
R ohm
 
 

7 7 4 18
s
R ohm
   
1 1 1
9 18
18
6
2 1
p
p
R
R ohm
 
 

6 6 12 24
s
R ohm
   
1 1 1
8 24
24
6
3 1
p
p
R
R ohm
 
 

10 4 6 20
s
R ohm
   
1 1 1
5 20
20
4
4 1
p
p
R
R ohm
 
 

4 2 4 10
s
R ohm
   
Hermawanto, M.Pd
RANGKAIAN HAMBATAN
SEGITIGA - BINTANG
R1
RA
RB
RC
1 2
1 2 3
.
A
R R
R
R R R

 
2 3
1 2 3
.
B
R R
R
R R R

 
1 3
1 2 3
.
C
R R
R
R R R

 
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG
12 ohm 6 ohm
10
ohm
4 ohm 2 ohm
6 ohm 10 ohm
6 ohm 2 ohm
6
ohm
Hitunglah hambatan pengganti.
Hitunglah hambatan pengganti.
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG
12 ohm 6 ohm
10
ohm
4 ohm 2 ohm
6 ohm 10 ohm
6 ohm 2 ohm
6
ohm
Jika besar perkalian silang hambatan sama :
Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone
hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan
karena tidak ada arus yang melalui hambatan
tersebut.
12 6 18
s
R ohm
   4 2 6
s
R ohm
  
1 1 1
18 6
p
R
 
18
4,5
3 1
p
R ohm
 

RA
RB
RC
6.6
2
6 6 6
A B C
R R R ohm
   
 
2 10 12
s
R ohm
   2 2 4
s
R ohm
  
1 1 1
12 4
p
R
 
12
3
1 3
p
R ohm
 

3 2 5
s
R ohm
   Hermawanto, M.Pd
ALAT UKUR
JEMBATAN WHEATSTONE
untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar
•Bila arus yang lewat G = 0, maka :
R
R R
R
X  1 3
2
.
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
JEMBATAN WHEATSTONE
Suatu hambatan yang belum diketahui besar-
nya ialah Rx dipasang pada jembatan Wheat-
stone. Hambatan-hambatan yang diketahui
adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome
ter yang dipasang menunjukkan angka nol.
Hitunglah Rx.
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
JEMBATAN WHEATSTONE
2 1 3
. .
x
R R R R

1 3
2
.
x
R R
R
R

3.10
15
2
x
R ohm
 
Hermawanto, M.Pd
Susunan seri paralel sumber tegangan
Ggl ( gaya gerak listrik)
Beda potensial antara ujung – ujung kutub – kutub sumber arus listrik ketika
sumber arus listrik tersebut tidak mengalirkan arus listrik(saklar belum
terhubung)
Tegangan jepit
Beda potensial antara ujung – ujung kutub – kutub sumber arus listrik ketika
sumber arus listrik tersebut mengalirkan arus listrik(saklar terhubung)
r
I
vjepit .

 
R
I
vjepit .
 r
R
I



Hermawanto, M.Pd
Sumber tegangan disusun secara seri
E1 ,r1
E2 ,r2
E3 ,r3
R
Etot = E1 + E2 +E3
rtot = r1 + r2 + r3
tot
tot
tot
r
R
I



Hermawanto, M.Pd
Sumber tegangan disusun paralel
Etot = E
3
2
1
1
1
1
1
r
r
r
rtot



tot
tot
tot
r
R
I



E1 ,r1
E2 ,r2
E3 ,r3
R
Hermawanto, M.Pd
ALAT UKUR
AMPERMETER/GALVANOMETER
Dipakai untuk mengukur kuat arus.
Mempunyai hambatan yang sangat kecil.
Dipasang seri dengan alat yang akan diukur.
Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi
batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan
Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt
disebut AMMETER)
•untuk mengukur arus yang
kuat arusnya n x i Ampere harus
dipasang Shunt sebesar :
R
n
R
S d


1
1
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
AMPERMETER/GALVANOMETER
Sebuah galvanometer dengan hambatan
5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna-
kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A.
pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala
maksimum.
Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
AMPERMETER/GALVANOMETER
Rv
Rshunt
0,1
0,02
5
maks
maks
v
i amper
R
  
50
2.500
0,02
diukur
maks
i
n
i
  
1
.5 0,002
2500 1
shunt
R ohm ohm
 

i
Hermawanto, M.Pd
ALAT UKUR
VOLTMETER
Dipakai untuk mengukur beda potensial.
Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar.
Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur
potensialnya.
Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya,
dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter.
Untuk mengukur beda potensial
n x batas ukur maksimumnya,
harus dipasang tahanan depan
(RV):
Rv = ( n - 1 ) Rd
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
VOLTMETER
Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan
1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po-
tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt-
meter= = 6 volt.
Berapa besar hambatan Multiplier agar
pengukuran dapat dilakukan ?
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
VOLTMETER
Rv
Rdepan
120
20
6
diukur
maks
V
n
V
   ( 1)
multiplier v
R n R
 
(20 1)1000 19.000
multiplier
R ohm
  
Hermawanto, M.Pd
ENERGI LISTRIK
HUKUM JOULE
Karena gerakan muatan-muatan bebas yang
menumbuk partikel yang tetap dalam penghantar,
maka terjadi perpindahan energi kinetik menjadi
energi kalor, sehingga penghantar menjadi panas.
t
r
V
t
i
V
t
r
i
w
2
2
.
.
.
. 


W = Jumlah Kalor (Joule).
i = Kuat arus yang mengalir (Ampere).
r = Tahanan kawat penghantar (Ohm).
t = Waktu (detik).
V = Beda potensial antara dua titik A dan B.
1 kalori = 4,2 Joule dan
1 Joule = 0,24 Kalori
W = 0,24 i2 . r . t
= 0,24 V . i . t Kalori
Hermawanto, M.Pd
D A Y A
adalah banyaknya usaha listrik (energi Listrik)
yang dapat dihasilkan tiap detik
DAYA
USAHA
WAKTU

( )
. .
.
P
V i t
t
V i
 
P
dw
dt
V i
  .
SATUAN : joule/detik = Volt -Ampere = Watt
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Sebuah tungku listrik yang mempunyai daya
144 watt, 120 volt. Ketika digunakan untuk
memasak 500 gram air dari 30 C hingga men
didik, pada saat itu tegangan rumah 100 watt
Berapa detik waktu yang dibutuhkan ?
o
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
2
1 1
2
2 2
P V
P V

2
2
2
144 120
100
P
 2
144.10.000
100
14400
P watt
 
. . .
m c t P t
 
100. 500.4,2.(100 30)
t  
147000
1470det 24,5
100
t ik menit
  
Hermawanto, M.Pd
GAYA GERAK LISTRIK (GGL)
adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi
bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan
melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus
persatuan muatan.
dq
dW

 ( Joule/Coulomb = Volt )
Hermawanto, M.Pd
• Elemen Primer
( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang)
1. Elemen Volta, terdiri dari komponen :
Larutan asam
sulfat encer
Lempeng seng
Batang tembaga
+
-
Hermawanto, M.Pd
2. Elemen Kering ( batu baterai )
Beda potensial = 1,5 V
Prinsip Kerja
Hermawanto, M.Pd
Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )
 Akkumulator (aki )
Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia
Bagia
n –
bagia
n dari
aki
Prinsip Kerja
Hermawanto, M.Pd
Hermawanto, M.Pd
Exit

More Related Content

Similar to RANGKAIAN LISTRIK

Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxyuvent1
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxyuvent1
 
Listrik Arus Searah.ppt
Listrik Arus Searah.pptListrik Arus Searah.ppt
Listrik Arus Searah.pptkasmudi smoody
 
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian KelistrikanRangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikanfairuz059
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikStudent
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rspumammuhammad27
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohmudiajjah
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeterZara Neur
 
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzlistrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzsmaaisyiyah01plg
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )Dody Swastiko
 
Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)Nana Dibra
 
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxRANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxAuliaAgisnaRahmatika
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptFaizinKamali
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
 

Similar to RANGKAIAN LISTRIK (20)

Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
 
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsxElektronik Dasar-resistor.ppsx
Elektronik Dasar-resistor.ppsx
 
Listrik Arus Searah.ppt
Listrik Arus Searah.pptListrik Arus Searah.ppt
Listrik Arus Searah.ppt
 
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian KelistrikanRangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohm
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzlistrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
 
Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)Listrik arus searah (dc)
Listrik arus searah (dc)
 
Resistor.pdf
Resistor.pdfResistor.pdf
Resistor.pdf
 
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptxRANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx
 
listrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptxlistrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptx
 
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.pptPPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.ppt
 
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMISBAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 

Recently uploaded

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (10)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

RANGKAIAN LISTRIK

  • 1. Hermawanto, M.Pd OLEH: NAME : HERMAWANTO, M.Pd NIP : 19830219 200604 1 011 UNIT KERJA : SMAN 1 BATU LISTRIK DINAMIS
  • 2. Listrik dinamis Listrik arus searah Energi listrik Arus Bolak Balik Rangkaian listrik Hukum Ohm Hukum kirchoff Rangkaian hambatan Sumber tegangan Kuat arus dan tegangan Hambatan listrik Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff II Penerapan Hukum Kirchoff Hermawanto, M.Pd
  • 3. Pengertian Arus Listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu. Hermawanto, M.Pd
  • 4. Secara matematis dinyatakan sebagai : t Q I  I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere) Q= muatan listrik ( Coulomb ) t = waktu ( detik ) Hermawanto, M.Pd
  • 5. Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup. Hermawanto, M.Pd
  • 6. Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air. Hermawanto, M.Pd
  • 7. Mengukur kuat arus listrik • Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau ammeter. • Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya. Hermawanto, M.Pd
  • 8. Sumber Tegangan • Supaya arus listrik dapat terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung – ujung penghantar itu harus selalu ada beda potensial. • Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus listrik. • Beberapa macam sumber tegangan antara lain : Hermawanto, M.Pd
  • 9. Mengukur Beda Potensial ( tegangan listrik ) • Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter • Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya. VP OLT METER ARAREL Hermawanto, M.Pd
  • 10. Mengukur arus listrik dan beda potensial Hermawanto, M.Pd
  • 11. Hukum Kirchoff I I1 I2 I3 Pada rangkaian bercabang kuat arus yang masuk ke titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. (Hk. Kirchoff I) Hermawanto, M.Pd
  • 12. 100 mA 40 mA 20 mA I1 I2 I3 Dari gambar disamping tentukan kuat arus pada I1, I2 dan I3. contoh Jawab 100 = 40 + I1 + 20 100 = 60 + I1 I1 = 40 mA I1 + 20 = I2 40 + 20 = I2 I2 = 60 mA I2 + 40 = I3 40 + 60 = I3 I3 = 100 mA P Q R Cabang P Cabang Q Cabang R Hermawanto, M.Pd
  • 14. Rangkaian Seri • Beberapa hambatan bila disusun seri akan memiliki hambatan lebih besar namun tegangan pada masing-masing hambatan menjadi lebih kecil. Hermawanto, M.Pd
  • 15. Hambatan Pengganti Beberapa hambatan yang disusun seri dapat diganti dengan hambatan sebesar jumlah semua hambatan tersebut R1 R2 R3 R R = R1 + R2 + R3 Hermawanto, M.Pd
  • 16. R1 R2 R3 Bila R1 = 30 Ohm, R2 = 40 ohm dan R3= 10 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian di atas? Jawab : Karena rangkaian seri, maka R = R1 + R2 + R3 R = 30 + 40 + 10 R = 80 ohm Contoh Hermawanto, M.Pd
  • 17. Tegangan pada rangkaian seri V2 V3 V1 V V = V1 + V2 + V3 Hermawanto, M.Pd
  • 18. Kuat arus pada rangkaian seri I1 I2 I3 I I = I1 = I2 = I3 Hermawanto, M.Pd
  • 19. Baterai ABG ARUS LISTRIK TETAP A B C D E VAB = VCD + VDE RTotal = R1+R2 Hermawanto, M.Pd
  • 22. Rangkaian Paralel • Bila beberapa hambatan disusun secara paralel maka hambatan totalnya menjadi lebihkecil dari masing-masing hambatan, tetapi tegangannya tetap Hermawanto, M.Pd
  • 23. Baterai ABG A B C D VAB = VCD ITotal = IR1 + IR2 + IR3 3 2 1 1 1 1 1 R R R RTotal    Hermawanto, M.Pd
  • 24. Hambatan pengganti pada rangkaian paralel R2 R3 R1 R 1 R 1 R1 1 R2 1 R3 = + + Hermawanto, M.Pd
  • 25. R2 R3 R1 Contoh Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas? 1 R 1 R1 1 R2 1 R3 = + + Jawab Karena rangkaiannya adalah paralel maka: 1 R 1 10 1 15 1 30 = + + 1 R = 3 + 2 + 1 30 = = 6 30 R = 30 6 R = 5 ohm Hermawanto, M.Pd
  • 26. Tegangan pada rangkaian paralel V3 V2 V1 V V = V1 = V2 = V3 Hermawanto, M.Pd
  • 27. Kuat arus pada rangkaian paralel I3 I2 I1 I I = I1 + I2 + I3 Hermawanto, M.Pd
  • 30. = + Rangkaian campuran 10 Ω 30 Ω 15 Ω 5 Ω 5 Ω 10 Ω Rp Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? jawab 1 Rp 1 30 1 15 = 1+2 30 = 3 30 Rp = 30 3 Rp = 10Ω R = 10 + Rp + 5 R= 10 + 10 + 5 R = 25 Ω Hermawanto, M.Pd
  • 31. = + 10 Ω 20 Ω 8 Ω 7 Ω Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? Rs1 = 8 + 7 Rs1 = 15 ohm Rs2 = 20 + 10 Rs2 = 30 ohm 1 R 1 Rs1 1 Rs2 1 1 15 30 = + = 2 + 1 30 = 3 30 R = 30 3 R = 10 ohm Rs2 Rs1 Jawab Hermawanto, M.Pd
  • 32. Latihan Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing rangkaian? 1. 2. 3. 4. Hermawanto, M.Pd
  • 33. SUSUNAN HAMBATAN S E R I  i = i1 = i2 = i3 = ....  VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ...  RS = R1 + R2 + R3 + ...  3 2 1 3 2 1 : : : : R R R V V V  Hermawanto, M.Pd
  • 34. SUSUNAN HAMBATAN PARAREL  Beda potensial pada masing-masing ujung tahanan besar ( VA = VB ).  i = i1 + i2 + i3 + ....   1 1 1 1 1 2 3 R R R R p    ... 3 2 1 3 2 1 1 : 1 : 1 : : R R R i i i  Hermawanto, M.Pd
  • 35. CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL A B 5 ohm 3 ohm 4 ohm 5 ohm 3 ohm 6 ohm 7 ohm 7 ohm 9 ohm 6 ohm 12 ohm 8 ohm 4 ohm 10 ohm 5 ohm 4 ohm 2 ohm Hitunglah hambatan pengganti di atas. Hermawanto, M.Pd
  • 36. JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL A B 5 ohm 3 ohm 4 ohm 5 ohm 3 ohm 6 ohm 7 ohm 7 ohm 9 ohm 6 ohm 12 ohm 8 ohm 4 ohm 10 ohm 5 ohm 4 ohm 2 ohm Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG. 5 4 3 12 s R ohm     1 1 1 6 12 12 4 2 1 p p R R ohm      7 7 4 18 s R ohm     1 1 1 9 18 18 6 2 1 p p R R ohm      6 6 12 24 s R ohm     1 1 1 8 24 24 6 3 1 p p R R ohm      10 4 6 20 s R ohm     1 1 1 5 20 20 4 4 1 p p R R ohm      4 2 4 10 s R ohm     Hermawanto, M.Pd
  • 37. RANGKAIAN HAMBATAN SEGITIGA - BINTANG R1 RA RB RC 1 2 1 2 3 . A R R R R R R    2 3 1 2 3 . B R R R R R R    1 3 1 2 3 . C R R R R R R    Hermawanto, M.Pd
  • 38. CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm 10 ohm 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm 6 ohm 2 ohm 6 ohm Hitunglah hambatan pengganti. Hitunglah hambatan pengganti. Hermawanto, M.Pd
  • 39. JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm 10 ohm 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm 6 ohm 2 ohm 6 ohm Jika besar perkalian silang hambatan sama : Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan karena tidak ada arus yang melalui hambatan tersebut. 12 6 18 s R ohm    4 2 6 s R ohm    1 1 1 18 6 p R   18 4,5 3 1 p R ohm    RA RB RC 6.6 2 6 6 6 A B C R R R ohm       2 10 12 s R ohm    2 2 4 s R ohm    1 1 1 12 4 p R   12 3 1 3 p R ohm    3 2 5 s R ohm    Hermawanto, M.Pd
  • 40. ALAT UKUR JEMBATAN WHEATSTONE untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar •Bila arus yang lewat G = 0, maka : R R R R X  1 3 2 . Hermawanto, M.Pd
  • 41. CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE Suatu hambatan yang belum diketahui besar- nya ialah Rx dipasang pada jembatan Wheat- stone. Hambatan-hambatan yang diketahui adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome ter yang dipasang menunjukkan angka nol. Hitunglah Rx. Hermawanto, M.Pd
  • 42. JAWABAN CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE 2 1 3 . . x R R R R  1 3 2 . x R R R R  3.10 15 2 x R ohm   Hermawanto, M.Pd
  • 43. Susunan seri paralel sumber tegangan Ggl ( gaya gerak listrik) Beda potensial antara ujung – ujung kutub – kutub sumber arus listrik ketika sumber arus listrik tersebut tidak mengalirkan arus listrik(saklar belum terhubung) Tegangan jepit Beda potensial antara ujung – ujung kutub – kutub sumber arus listrik ketika sumber arus listrik tersebut mengalirkan arus listrik(saklar terhubung) r I vjepit .    R I vjepit .  r R I    Hermawanto, M.Pd
  • 44. Sumber tegangan disusun secara seri E1 ,r1 E2 ,r2 E3 ,r3 R Etot = E1 + E2 +E3 rtot = r1 + r2 + r3 tot tot tot r R I    Hermawanto, M.Pd
  • 45. Sumber tegangan disusun paralel Etot = E 3 2 1 1 1 1 1 r r r rtot    tot tot tot r R I    E1 ,r1 E2 ,r2 E3 ,r3 R Hermawanto, M.Pd
  • 46. ALAT UKUR AMPERMETER/GALVANOMETER Dipakai untuk mengukur kuat arus. Mempunyai hambatan yang sangat kecil. Dipasang seri dengan alat yang akan diukur. Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut AMMETER) •untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar : R n R S d   1 1 Hermawanto, M.Pd
  • 47. CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Sebuah galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna- kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A. pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala maksimum. Berapa besar hambatan shunt tersebut ? Hermawanto, M.Pd
  • 48. JAWABAN CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Rv Rshunt 0,1 0,02 5 maks maks v i amper R    50 2.500 0,02 diukur maks i n i    1 .5 0,002 2500 1 shunt R ohm ohm    i Hermawanto, M.Pd
  • 49. ALAT UKUR VOLTMETER Dipakai untuk mengukur beda potensial. Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur potensialnya. Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter. Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang tahanan depan (RV): Rv = ( n - 1 ) Rd Hermawanto, M.Pd
  • 50. CONTOH SOAL VOLTMETER Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po- tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt- meter= = 6 volt. Berapa besar hambatan Multiplier agar pengukuran dapat dilakukan ? Hermawanto, M.Pd
  • 51. JAWABAN CONTOH SOAL VOLTMETER Rv Rdepan 120 20 6 diukur maks V n V    ( 1) multiplier v R n R   (20 1)1000 19.000 multiplier R ohm    Hermawanto, M.Pd
  • 52. ENERGI LISTRIK HUKUM JOULE Karena gerakan muatan-muatan bebas yang menumbuk partikel yang tetap dalam penghantar, maka terjadi perpindahan energi kinetik menjadi energi kalor, sehingga penghantar menjadi panas. t r V t i V t r i w 2 2 . . . .    W = Jumlah Kalor (Joule). i = Kuat arus yang mengalir (Ampere). r = Tahanan kawat penghantar (Ohm). t = Waktu (detik). V = Beda potensial antara dua titik A dan B. 1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 Kalori W = 0,24 i2 . r . t = 0,24 V . i . t Kalori Hermawanto, M.Pd
  • 53. D A Y A adalah banyaknya usaha listrik (energi Listrik) yang dapat dihasilkan tiap detik DAYA USAHA WAKTU  ( ) . . . P V i t t V i   P dw dt V i   . SATUAN : joule/detik = Volt -Ampere = Watt Hermawanto, M.Pd
  • 54. CONTOH SOAL ENERGI DAN DAYA LISTRIK Sebuah tungku listrik yang mempunyai daya 144 watt, 120 volt. Ketika digunakan untuk memasak 500 gram air dari 30 C hingga men didik, pada saat itu tegangan rumah 100 watt Berapa detik waktu yang dibutuhkan ? o Hermawanto, M.Pd
  • 55. JAWABAN CONTOH SOAL ENERGI DAN DAYA LISTRIK 2 1 1 2 2 2 P V P V  2 2 2 144 120 100 P  2 144.10.000 100 14400 P watt   . . . m c t P t   100. 500.4,2.(100 30) t   147000 1470det 24,5 100 t ik menit    Hermawanto, M.Pd
  • 56. GAYA GERAK LISTRIK (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dq dW   ( Joule/Coulomb = Volt ) Hermawanto, M.Pd
  • 57. • Elemen Primer ( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang) 1. Elemen Volta, terdiri dari komponen : Larutan asam sulfat encer Lempeng seng Batang tembaga + - Hermawanto, M.Pd
  • 58. 2. Elemen Kering ( batu baterai ) Beda potensial = 1,5 V Prinsip Kerja Hermawanto, M.Pd
  • 59. Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )  Akkumulator (aki ) Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia Bagia n – bagia n dari aki Prinsip Kerja Hermawanto, M.Pd