Dokumen tersebut membahas tentang konsep manajemen strategik, termasuk proses manajemen strategik, pengertian strategi, elemen-elemen manajemen strategik, dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam perumusan strategi."
3. Ilustrasi
3
Suatu ketika ada dua orang direktur perusahaan yang bersaing dalam industri
yang sama. Kedua direktur ini memutuskan untuk berkemah guna
mendiskusikan kemungkinan merjer.
Mereka berjalan jauh masuk ke dalam hutan.
Tiba2, mereka berhadapan dengan seekor beruang grizzly yang berdiri
dengan kaki belakangnya dan menggeram.
Segera, direktur pertama menurunkan ranselnya dan mengeluarkan sepatu
untuk lari.
Direktur yang kedua berkata, “Hai, beruang itu pasti dapat berlari lebih cepat
dari pada kamu”.
Direktur pertama menjawab, “Mungkin aku tidak dapat berlari lebih cepat
ketimbang beruang itu, tetapi aku pasti lebih cepat ketimbang kamu !”.
Cerita ini menangkap pentingnya manajemen strategi.
4. Pengertian Strategi
4
Alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter-1985).
Respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman
eskternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi
organisasi (Argyris et. al.-1985).
Kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, manajer, karyawan,
konsumen, kontinuitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung
maupu tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh
semua tindakan yang dilakukan perusahaan (Adrew-1980).
Tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus
dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapka oleh para
pelanggan di masa depan (Hamel & Prahald-1995).
5. A. PENGERTIAN
Fred R David
adalah Seni dan Pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
obyektifnya.
Hunger dan Wheelen
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
6. Dimensi Keputusan Strategis
6
Masalah Strategis Memerlukan Keputusan Manajemen
Puncak. Karena keputusan strategis mencakup berbagai
bidang operasi suatu perusahaan, maka keputusan itu
memerlukan keterlibatan manajemen puncak.
Masalah Strategis Memerlukan Sumber Daya
Perusahaan Dalam Jumlah Besar. Keputusan strategis
melibatkan alokasi yang substansial atas SDM, aset fisik,
atau dana yang harus dialihkan dari sumber2 internal atau
diperoleh dari luar perusahaan.
7. 7
Masalah Strategis Sering Kali Memengaruhi
Kesejahteraan Jangka Panjang Perusahaan.
Keputusan strategis biasanya membuat perusahaan
memiliki komitmen dalam jangka panjang, biasanya
dalam ukuran 5 tahun.
Masalah Strategis Berorientasi Masa Depan.
Keputusan strategis dibuat berdasarkan apa yang
diprediksikan oleh manajer, bukan berdasarkan apa
yang mereka ketahui.
8. 8
Masalah Strategis Biasanya Memiliki Konsekuensi
Multifungsi atau Multibisnis. Keputusan strategis
memiliki implikasi yang rumit terhadap hampir seluruh
bidang perusahaan.
Masalah Strategis Memerlukan Pertimbangan atas
Lingkungan Eksternal Perusahaan. Perusahaan
memengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi2
eksternal yang sebagian besar berada di luar kendali
perusahaan.
10. Model Rencana Strategis Antar Bidang
Rencana strategis sumber
daya informasi
Rencana strategis
sumber daya manusia
Rencana strategis sumber
daya manufaktur
Rencana strategis
sumber daya keuangan
Rencana strategis
sumber daya pemasaran
12. Mengapa Manajemen Strategi itu
Penting?
12
Memberikan arah pencapaian tujuan
perusahaan.
Membantu memikirkan kepentingan berbagai
pihak.
Mengantisipasi setiap perubahan secara
merata.
Efisiensi dan efektivitas.
14. Proses Manajemen Strategik
Analysis
Lingkungan
Menetapkan
visi dan Misi
Organisasi
Menetapkan
Tujuan
Menyusun
Strategi
Implementasi
dan Eksekutif
Strategi
Evaluasi,
monitoring,
perbaikan
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5
14
15. Proses Manajemen Strategik
1. Mendefinisikan kegiatan utama organisasi (core business), menetapkan visi dan misi
organisasi
2. Menetapkan tujuan organisasi yang terukur
3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan
4. Mengimplementasikan dan mengeksekusi strategi
5. Melakukan evaluasi
Menetapkan Visi Strategik
Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang
akan datang
Visi merupakan cita-cita perusahaan
Visi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan where we are going?
15
16. VISI DAN MISI BISNIS
Pernyataan Misi menjawab
Pertanyaan,
“ Apakah Bisnis Kita ? “
Pernyataan Visi menjawab Pertanyaan,
“Ingin Menjadi apakah Kita ? “
17. Tiga Alternatif Menyusun VMS
1. The Chief Architect Approach
2. The Delegation Approach
3. The Collaborative or Team Approach
17
18. Pengertian :
Misi, keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan
dari tujuan startegik untuk mewujudkan visi
organisisasi.
Visi, adalah gambaran kondisi masa depan dari
suatu organisasi yang belum tampak sekarang
tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca
oleh setiap organisasi (anggota organisasi).
19. Pentingnya Pernyataan Misi
Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi tersebut.
Menjadi landasan atau standar dalam mengalokasikan sumber daya
organisasi.
Menciptakan nada dan iklim organisasi yang sama.
Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah
organisasi, dan membatasi mereka yang tidak memahami tujuan dan arah
organisasi tersebut secara lebih jauh turut serta dalam kegiatan orgainsasi.
Memfasilitasi penerjemahan tujuan-tujuan organisasi ke struktur kerja
termasuk penugasan kerja kepada bagian-bagian yang bertanggung jawab
dalam orginasasi.
Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi dan memterjemahkan tujuan-tujuan
tersebut menjadi beberapa sasaran kegiatan yang memiliki parameter biaya,
waktu, dan kinerja yang dapat dinilasi dan diawasi.
20. 8 hal yang perlu ada dalam misi
Pelanggan
Produk
Pasar
Teknologi yang digunakan
Komitmen terhadap pertumbuhan,
keuntungan atau stabilitas
Konsep perusahaan
Komitmen terhadap stakeholder
20
21. MISI DALAM PERUSAHAAN JASA
MENCAKUP
Segmen Pasar mencakup mengidentifikasi karakteristik-karakteristik
umum pasar, kebutuhan penting pasar dan kekuatan pesaing yang
ada.
Konsep Jasa mencakup upaya-upaya untuk menanamkan dalam
pikiran konsumen, karyawan, pemegang saham dan persepsi jasa
itu sendiri.
Strategi Operasi perlu dikembangkan dengan tidak mengabaikan
peran operasi, keuangan, pemasaran dan kualitas serta biaya dari
jasa tersebut.
Sistem Penyajian jasa harus dibangun dengan memperjelas peran
orang (karyawan/konsumen) versus tehnologi, membuat spesifikasi
peralatan, layout, dan prosedur yang harus digunakan dalam
menyajikan jasa, serta mempertahankan standar kualitas dan cara
penyajian yang sudah baik.
22. HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI DALAM
MERUMUSKAN MISI :
Jangan terlalu luas, misal Perusahaan Taxi
merumuskan misinya sebagai Perusahaan Jasa
Transportasi (mencakup Darat, Laut, dan Udara untuk
konteks bisnisnya.
Jangan terlalu sempit, misal Hotel Berbintang yang
hanya merumuskan misinya sebagai penyedia jasa
penginapan para tamunya.
23. Prinsip-Prinsip Penyusunan
Tujuan
Suitable/cocok/sesuai
Feasible/Layak
Achievable/dapat dicapai
Flexible/lentur
Motivating/memotivasi
Understandable/dapat dimengerti
Linkage/terkait dengan misi
Measurable/dapat diukur
23
24. So,manajemen strategi :
Manajemen strategi terdiri dari tiga proses:
1. Pembuatan strategi, yang meliputi
pengembangan misis dan tujuan jangka
panjang, mengidentifikasi peluang dan
ancaman dari luar serta kekuatan dan
kelemahan org
2. Penerapan strategi, meliputi penentuan
sasaran opearsional tahunan, alokasi SD
3. Evaluasi strategi
25. Faktor-Faktor yang berpengaruh
dalam rancang bangun Manajemen
Strategik
1. Tipe dan struktur organisasi
2. Gaya manajerial
3. Kompleksitas lingkungan internal dan
eksternal
4. Hakikat masalah yang dihadapi
26. Tipe dan Struktur Organisasi
1. Tipe hirarkhikal atau piramidal
Tipe ini cocok untuk organisasi besar,
kompleks dan kultur organisasi
membenarkan berlakunya jarak kekuasaan
2. Tipe organik
Organisasi tidak sekedar wadah dimana
berbagai kegiatan berlangsung, akan tetapi
sebagai wahana yang efektif bagi para
anggotanya untuk berinteraksi dan
berhubungan.
27. Gaya Manajerial
Kepemimpinan yang efektif adalah
kepemimpinan yang situasional
Gaya manajerial yang tepat ditentukan oleh
tingkat kedewasaan atau kematangan para
anggota organisasi
Para manajer diharapkan mampu memainkan
berbagai jenis peran.
28. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan
rencana jangka panjang untuk manajemen
efektif dari kesempatan dan ancaman
lingkungan, dilihat dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Perumusan strategi
meliputi menentukan visi, misi organisasi,
tujuan, pengembangan strategi dan
penetapan pedoman kebijakan.
29. Strategi Organisasi
1. Strategi tingkat organisasi
2. Strategi tingkat bidang satuan kerja
3. Strategi tingkat fungsional
“Strategi merupakan keputusan dasar yang
dinyatakan secara garis besar”
30. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perumusan strategi:
1. Landasan filosofis organisasi
2. Profil organisasi yang menyangkut
kemampuan yang dimiliki dan kondisi
internal organisasi
3. Lingkungan eksternal organisasi
4. Analisis terhadap kekuatan, kelemahan,
peluang dan hambatan
31. Lanjutan…..
5. Kesesuaian dengan tujuan dan sasaran organisasi
6. Tingkat operasionalisasi strategi
7. Tenaga kerja yang dibutuhkan
8. Teknologi yang dimanfaatkan
9. Bentuk, tipe dan struktur organisasi
10. Diskresi dalam organisasi
11. Sistem pengawasan yang dibutuhkan
32. Diskusi
1. Apa yang membedakan keputusan strategis
dari tipe keputusan yang lain?
2. Informasi apa yang dibutuhkan untuk dapat
merumuskan strategi yang tepat?
Mengapa?
3. Pro dan kontra apa dari perencanaaan
strategis bottom up dibandingkan dengan
top down?
35. Strategi direksional
Haruskah perusahaan melakukan
ekspansi, pemotongan, atau tidak
melakukan perubahan operasi?
Haruskah perusahaan memusatkan
kegiatan hanya dalam industri
sekarang atau berekspansi ke
industri lain?
Apabila perusahaan ingin tumbuh dan
berkembang secara nasional ataupun
global, haruskan perusahaan
melakukannya melalui pengembangan
internal atau eksternal, merger, atau
usaha patungan?
36. Strategi direksional perusahaan terdiri dari orientasi umum
(seringkali disebut grand strategies) :
Strategi pertumbuhan
ekspansi kegiatan perusahaan.
Strategi stabilitas
tidak merubah kegiatan perusahaan.
Strategi pengurangan
mengurangi tingkat kegiatan perusahaan.
37. STRATEGI PERTUMBUHAN
Perusahaan yang melakukan bisnis harus terus
tumbuh agar dapat bertahan.
Pertumbuhan yang berkelanjutan berarti penjualan
yang meningkat
Perusahaan dapat tumbuh melalui pengembangan
internal dengan melakukan ekspansi secara
global atau secara domestik
1. Merger
2. Akuisisi
3. Aliansi strategis
39. Kontroversi
dalam pertumbuhan direksional
Apakah pertumbuhan vertikal lebih baik daripada
pertumbuhan horisontal ?
Apakah pertumbuhan inrernal lebih baik dari
pertumbuhan eksternal ?
Berkenaan dengan strategi diversifikasi maka
penelitian menyimpulkan bahwa hubungan antara
keterkaitan dan kinerja adalah kurva linier
40. Jenis jenis strategi dalam perusahaan
1. Strategi stabilitas
2. Strategi berhenti sejenak atau berlanjut dengan
waspada
3. Strategi tidak berubah
4. Strategi laba
5. Strategi pengurangan
6. Strategi berputar
7. Strategi perusahaan terikat
8. Strategi jual habis atau divestasi
9. Strategi kebangkrutan atau likuidasi
41. Analisa portofolio
Merupakan alat bantu dalam mengembangkan
strategi perusahaan pada perusahaan
multibisnis.
Manajemen puncak menganggap bahwa unit
bisnis mereka sebagai rangkaian investasi yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang
maximal.
42. Konsep pendekatan yang sering dilaksanakan pada analisa
portofolio adalah :
o Matrik pertumbuhan pangsa BCG:
o Layar bisnis GE ( general elektrik )
43. Matrik pertumbuhan pangsa BCG:
o Alat analisis bisnis yang digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan
peluang pertumbuhan dengan perencanaan
strategis jangka panjang dan meninjau portofolio
produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil
keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan
atau menghentikan produknya.
o Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam
menentukan pengalokasian sumber daya dan
sebagai alat analisis dalam pemasaran merek,
manajemen produk, manajemen strategis dan
analisis Portofolio
44. Contoh:
Matriks BCG terdiri dari matriks yang
berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri
dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada
dasarnya mewakili 4 kategori portofolio
produk perusahaan dari 2 dimensi
klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market
Share (pangsa pasar relatif) dan Market
Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar).
Kategori-kategori tersebut masing-masing
diwakili oleh:
Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows),
Peluang Tinggi
Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya (Question
Marks). Tinggi tapi tidak sustainable
45. Layar bisnis GE ( general elektrik )
Konsep didiversifikasi produk untuk menambah nilai,
sehingga bisa sustainable.
Contoh : GE membuat lokomotif, bola lampu, pabrik-
pabrik daya, dan kulkas, GE Mengelola lebih banyak
kartu kredit daripada American Express, GE memiliki
pesawat yang lebih komersil dibanding American
Airlines.
46. Corporate parenting
Pengembangan strategi corporate parenting meliputi 3
hal
1. Memeriksa faktor faktor penting kesuksesan dari
masing masingunit bisnis
2. Memeriksa bidang dari masing masing unit bisnis
dimana kinerja dapat ditingkatkan
3. Menganalisa seberapa baik induk perusahaan memiliki
kesesuaian denganunit bisnis
49. Analisis SWOT
Tools Analisis untuk menggambarkan situasi yang
sedang/akan dihadapi oleh organisasi,
Bukan “Magic Tools” yang dapat memberikan solusi
masalah organisasi secara kilat
Dibuat oleh Albert Humphrey yang berasal dari
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan
1970-an
52. PENGERTIAN SWOT
Proses melibatkan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek
Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak mendukung
dalam mencapai tujuan tersebut.
53. PENERAPAN SWOT (1)
Menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada,
54. PENERAPAN SWOT (2)
Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat/menciptakan ancaman (threats)
56. Orientasi Penciptaan Nilai
1. Membantu penjualan produk dan jasa
kepada customer
2. Meningkatkan profit/deviden bagi pemegang
saham
3. Meningkatkan kepuasan karyawan dalam
bekerja
4. Memberikan manfaat bagi lingkungan
masyarakat
57. STRATEGI PENCIPTAAN NILAI
Definisi:
To create sustainable, long-term, and long
lasting growth of value for customers,
shareholders, and all employees (Penciptaan
pertumbuhan nilai secara berkelanjutan
dalam jangka panjang bagi konsumen,
pesaham dan tenaga kerja)
Contoh: Penciptaan efesiensi dan efektifitas untuk
keberlanjutan usaha, misalnya pada masa krisis lalu sektor
riel dan pertanian dapat bertahan karena adanya value
added.
58. Strategi Penciptaan Nilai
1.Customer
Menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi
konsumen daripada nilai yang diciptakan
oleh pihak pesaing
2.Karyawan/Organisasi
• Menciptakan nilai kepuasan bagi karyawan
dalam bekerja di perusahaan
59. Strategi Penciptaan Nilai bagi Shareholder
1. Nilai ditentukan oleh permodalan yang
bergantung pada Arus Kas.
2. Kemampuan perusahaan untuk menjaga
pengelolaan arus kas akan menjaga
kontinuitas permodalan
60. Ekspektasi Pemegang Saham
Ekspektasi cash flow masuk melebihi
jumlah modal yang diinvestasikan
Sehingga investasi tersebut akan
memberikan kontribusi terhadap
pencapaian nilai pemegang saham.
61. Strategi Bersaing
• Berkaitan dengan lingkungan di sekitar
perusahaan
• Lingkungan persaingan perusahaan
adalah industri dimana perusahaan
tersebut bersaing
• Lingkungan perusahaan juga meliputi
kondisi sosial dan ekonomi
62. Faktor Strategi Bersaing
Eksternal
Struktur industri berpengaruh dalam menentukan aturan
permainan persaingan
Internal
Perusahaan harus memiliki strategi-strategi potensial untuk
menghadapi persaingan
63. Klasifikasi Industri
1. Market Leader 40% pasar
2. Market Challenger 30% pasar
3. Market Follower 20% pasar
4. Market Niche 10% pasar
64. STRATEGI KERJA
SAMA
1. Kerjasama menjadi strategi
2. Saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Berorientasi kepada penciptaan nilai bagi
pelanggan
65. KERJASAMA ANTAR PERUSAHAAN
Untuk membantu diversifikasi jenis produk
yang ditawarkan; atau
Untuk melayani pasar
Dilakukan dalam bentuk Aliansi Strategis
66. ALIANSI STRATEGIS
1. Hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama pada
rentang waktu tertentu
2. Bukanlah pesaing langsung
3. Aliansi dapat berupa produk, saluran distribusi,
kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek dst
4. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi
dengan tujuan muncul sinergi.
67. KEUNTUNGAN ALIANSI
STRATEGIS
Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada
aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya
Pembelajaran dan pengembangan kompetensi yang
mungkin untuk memperluas akses pasar
Memperoleh kecukupan sumber daya dan
kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat
hidup.
68. TIPE ALIANSI STRATEGIS
Joint venture berbagi sumber daya dan kapabilitas
Equity strategic alliance Dua atau lebih perusahaan
membentuk perusahaan dengan kepemilikan bersama
Nonequity strategic alliance Dua atau lebih perusahaan
memiliki hubungan kontraktual tanpa berbagi ekuitas
Global Strategic Alliances Partnerships antara dua atau
lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri
69. ALIANSI STRATEGIS DI PERUSAHAAN
1. Diversifikasi
2. Sinergistik
3. Waralaba (Franchising)
70. Aliansi Strategis Diversifikasi
Memungkinkan suatu perusahaan untuk
memperluas ke produk atau wilayah pasar baru
tanpa melakukan merger atau akuisisi
Contoh: Business Partner berdasarkan wilayah
71. Aliansi Strategis Sinergistik
Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama
antara dua atau lebih perusahaan
Contoh: Sinergi sesama Anak Perusahaan yang
berada dalam satu grup holding
72. Aliansi Strategis Waralaba
Merupakan salah satu alternatif dalam
diversifikasi yang merupakan strategi kerja
sama berdasarkan relasi kontraktual
Contoh: Franchise Bebek Slamet, Indomaret,
Alfamart, Snappy, dst.
73. Strategi Bisnis Generik
Low Cost Leadership
Differentiation Strategy
Focus Market Segment
With Low Cost
Focus On Market
Segment Using
Differentiation
74. Low Cost Leadership
1. Kompetisi Harga di antara penjual saingan sangat kuat
2. Produk merupakan komoditas yang banyak dijual
3. Masih tersedia beberapa cara untuk membedakan
produk yang memiliki nilai bagi pengguna.
4. Pembeli dapat beralih ke penjual yang lebih murah
5. Pembeli dalam jumlah besar dan bisa meminta harga
turun.
75. Differentiation Strategy
1. Diferensiasi produk dapat membuat harga premium
untuk produknya
2. Loyalitas merek dapat memenangkan persaingan.
3. Biaya diferensiasi kurang dari harga premium yang
dapat diperoleh.
76. Focus Strategy
Focus on Market Segment with low cost and
Differentiation. Use Focus Strategy when:
1. The segment is large enough to be profitable
2. The segment is not important to major competitors
3. The Segment has good potential for growth
4. The Company can provide excellent service and
good will within the segment
78. Dimensi Keputusan Strategis
78
Masalah Strategis Memerlukan Keputusan Manajemen
Puncak. Karena keputusan strategis mencakup berbagai
bidang operasi suatu perusahaan, maka keputusan itu
memerlukan keterlibatan manajemen puncak.
Masalah Strategis Memerlukan Sumber Daya
Perusahaan Dalam Jumlah Besar. Keputusan strategis
melibatkan alokasi yang substansial atas SDM, aset fisik,
atau dana yang harus dialihkan dari sumber2 internal atau
diperoleh dari luar perusahaan.
79. 79
Masalah Strategis Sering Kali Memengaruhi
Kesejahteraan Jangka Panjang Perusahaan.
Keputusan strategis biasanya membuat perusahaan
memiliki komitmen dalam jangka panjang, biasanya
dalam ukuran 5 tahun.
Masalah Strategis Berorientasi Masa Depan.
Keputusan strategis dibuat berdasarkan apa yang
diprediksikan oleh manajer, bukan berdasarkan apa
yang mereka ketahui.
80. 80
Masalah Strategis Biasanya Memiliki Konsekuensi
Multifungsi atau Multibisnis. Keputusan strategis
memiliki implikasi yang rumit terhadap hampir seluruh
bidang perusahaan.
Masalah Strategis Memerlukan Pertimbangan atas
Lingkungan Eksternal Perusahaan. Perusahaan
memengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi2
eksternal yang sebagian besar berada di luar kendali
perusahaan.
82. Model Rencana Strategis Antar Bidang
Rencana strategis sumber
daya informasi
Rencana strategis
sumber daya manusia
Rencana strategis sumber
daya manufaktur
Rencana strategis
sumber daya keuangan
Rencana strategis
sumber daya pemasaran
83. Mengapa Manajemen Strategi itu
Penting?
83
Memberikan arah pencapaian tujuan
perusahaan.
Membantu memikirkan kepentingan berbagai
pihak.
Mengantisipasi setiap perubahan secara
merata.
Efisiensi dan efektivitas.
85. Proses Manajemen Strategik
Analysis
Lingkungan
Menetapkan
visi dan Misi
Organisasi
Menetapkan
Tujuan
Menyusun
Strategi
Implementasi
dan Eksekutif
Strategi
Evaluasi,
monitoring,
perbaikan
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5
85
86.
87. Proses Manajemen Strategik
Analysis
Lingkungan
Menetapkan
visi dan Misi
Organisasi
Menetapkan
Tujuan
Menyusun
Strategi
Implementasi
dan Eksekutif
Strategi
Evaluasi,
monitoring,
perbaikan
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Perbaikan
apabila perlu
Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5
87
91. Implementasi strategi seringkali disebut sebagai
rencana operasional (operational planning) karena terdiri
dari sejumlah aktivitas (program) yang melibatkan SDM
perusahaan (people) dan didukung prosedur
pelaksanaan yang terstandarisasi (procedure) serta
anggaran perusahaan yang layak (budget)
Implementasi strategi menjelaskan unsur-unsur yang
disingkat menjadi 3P + 1B yaitu Program (Sejumlah
kegiatan yang akan dilaksanakan), People (departemen
dan personalia yang bertanggungjawab melaksanakan
kegiatan) dan Procedure (procedure standar operasi
untuk melaksanakan kegiatan) serta Budget (anggaran
yang dialokasikan untuk melaksanakan program)
92. Pemahaman
Implementasi strategi merupakan penugasan atau
penugasan kembali kepada para pemimpin
perusahaan, baik pada tingkat corporate maupun
tingkat unit bisnis untuk mengkomunikasikan dan
mengimplementasikan strategi bersama sama
karyawan.
93. Formulasi Strategi Implementasi Strategi
Memfokuskan pada sumber daya
yang akan digunakan
Memfokuskan pada sumber daya
yang digunakan selama organisasi
berjalan
Memfokuskan pada efektivitas Memfokuskan pada efisiensi
Proses intelektual Proses operasional
Membutuhkan keterampilan intuitif
dan analisis
Membutuhkan keterampilan motivasi
dan kepemimpinan
Mengkoordinasi beberapa individu
dalam organisasi
Mengkoordinasi seluruh individu
dalam organisasi
Hakikat Implementasi Strategi
94. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Manajemen
Strategis
Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman, metode, prosedur,
aturan, bentuk, dan praktik administratif spesifik
yang ditetapkan untuk mendukung dan
mendorong upaya menuju pencapaian tujuan
tersurat
Kebijakan menetapkan batas-batas, hambatan,
dan limit atas beragam jenis tindakan
administratif yang dapat diambil untuk memberi
sanksi dan penghargaan atas perilaku individu
95. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya merupakan kegiatan utama
dari manajemen strategis.
Faktor yang menghambat alokasi sumber daya yang
efektif:
Perlindungan berlebihan atas sumber daya
Penekanan yang terlalu besar pada kriteria keuangan
jangka pendek
Politik organisasi
Sasaran strategi yang kabur
Keengganan mengambil risiko
96. Manajemen Konflik
Konflik dapat lahir di mana saja, kapan saja, dan
melibatkan siapa saja dalam manajemen strategis
Tiga pendekatan dalam manajemen konflik:
Penghindaran (avoidance): pengabaian persoalan dengan
harapan konflik akan selesai dengan sendirinya; bisa
dilakukan juga dengan memisahkan aktor yang berkonflik
Defusi (defusion): tidak menekankan perbedaan
antarpihak yang berkonflik; kompromi; medias.
Konfrontasi: mempertukarkan pihak-pihak yang berkonflik
sebagai pembelajaran
97. Kecocokan Struktur dan
Strategi
Struktur akan memengaruhi alokasi sumber daya
Ciri-ciri struktur yang tidak efektif:
Terlalu banyak hirarki
Terlalu banyak rapat yang diikuti oleh terlalu banyak
peserta
Terlalu banyak perhatian yang difokuskan untuk
menyelesaikan konflik-konflik antar departemen
Terlalu luas rentang kendali
Terlalu banyak tujuan yang tidak dapat dicapai
98. Restrukturisasi dan Reengineering
Restrukturisasi pada dasarnya merupakan kegiatan
mengurangi struktur yang ada dalam organisasi
Restrukturisasi sering dilakukan dengan menggunakan
istilah berbeda-beda:
Downsizing (perampingan) Cth: Regroup atau PHK
Rightsizing (penataan) Cth. Holding
Delayering (pengelompokkan kembali )
Restrukturisasi dalam sektor publik potensial melahirkan
konflik
99. Reengineering (Rekayasa Ulang)
Reengineering menyangkut menyusun ulang atau
merancang ulang tugas, kerja, dan proses demi
peningkatan atau perbaikan biaya, kualitas, layanan,
dan kecepatan.
Secara teoritis, potensi konflik pada proses
reengineering lebih kecil daripada restrukturisasi.
100. Gaji dengan Strategi
Tidak ada hubungan yang pasti antara sistem
penggajian dengan kinerja strategi
Akan tetapi, memberikan bonus atas pencapaian
tujuan tahunan dan tujuan jangka panjang
merupakan hal yang lazim
101. Mengelola Resistensi pada Perubahan
Mengelola resistensi dapat dilakukan dengan:
Strategi perubahan paksa (force change strategy)
Dilakukan penerapan ancaman atau pemaksaan
terhadap orang yang resisten terhadap perubahan.
Strategi perubahan edukatif (educative change strategy)yaitu
perubahan dapat juga ditanggulangi dengan menyekolahkan
mereka untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Strategi perubahan rasional (rational or self-interest change
strategy) yaitu perubahan melalui hasil test atau reseacrch.
102. Mengelola Budaya Organisasi
Budaya organisasi yang memengaruhi strategi dapat
dibentuk dengan memperhatikan hal-hal berikut:
Filosofi pendirian organisasi
Desain ruang dan bangunan
Memberi teladan, pengajaran, pelatihan oleh pimpinan
Sistem kompensasi dan status Kisah, legenda, mitos, dan
perumpamaan mengenai orang-orang dan kejadian
penting
Apa yang diperhatikan, diukur, dikendalikan pimpinan
Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting
104. IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN
a) Mengubah kepemimpinan saat sekarang pada tingkatan yang tepat
b) Memperkuat motivasi para manajer melalui pemberian insentif
c) Melibatkan pengembangan karir para penyusun strategi dimasa
depan
105. IMPLEMENTASI
KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan ( policy ) adalah pedoman pelaksanaan
tindakan-tindakan tertentu. Kebijasanaan merupakan
kumpulan keputusan yang :
a.Menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi
yang dipilih akan dilaksanakan,
b.Mengatur suatu mekanisme tindakan lanjutan untuk
membuat yakin atas strategi yang dipilih dan
kebijaksanaan yang diputuskan Implementasi
kebijaksanaan melibatkan :
1. Penyebaran sumber-sumber
2. Pengembangan kebijaksanaan
106. KEBIJAKAN YANG DIKEMBANGKAN MELIPUTI
:
1.Kebijaksanaan manajemen produksi
2.Kebijaksanaan pemasaran
3.Kebijaksanaan Litbang
4.Kebijaksanaan logistik
5.Kebijaksanaan personalia
6.Kebijaksanaan keuangan dan akuntansi
108. Perbedaan antara formulasi strategi dengan
implementasi strategi
Formulasi strategi Implementasi Strategi
1. Pemosisian kekuatan
sebelum melakukan
tindakan
2. Memfokuskan pada
suatu efektivitas
3. mengutamakan suatu
proses intelektual
4. Inisiatif yang bagus dan
keterampilan analitis
5. Memerlukan koordinasi
diantara individu yang
sedikit
1. Pengaturan kekuatan
selama melakukan
tindakan
2. Memfokuskan pada
suatu efisiensi
3. Mengutamakan suatu
proses operasional
4. Motivasi khusus dan
keterampilan
kepemimpinan
5. Memerlukan koordinasi
antar banyak orang
109. Pada dasarnya Struktur organisasi dapat
dikelompokan menjadi 4 yaitu:
1. Organisasi primitif
2. Organisasi fungsional
3. Organisasi divisional
4. Organisasi matrik
110. Organisasi primitif
Pada perusahaan kecil yang tidak mempunyai berbagai
macam kegiatan dan hanya memiliki karyawan relatif
sedikit.
Atasan dapat langsung mengarahkan dan sekaligus
mengawasi para karyawannya.
111. Struktur fungsional : dalam organisasi
fungsional setiap manajer bertanggungjawab
terhadap salah satu dari berbagai fungsi yang
ada dalam perusahaan
Kebaikan struktur fungsional :
1. Sederhana
2. Mendorong spesialisasi tenaga kerja
3. Mendorong efisiensi
4. Meminimalkan kebutuhan akan sistem
pengendalian yang rumit
5. Keputusan dapat diambil dengan cepat
112. Kekurangan struktur fungsional
1. Memusatkan tanggung jawab dipusat
2. Meminimalkan pengembangan karir
3. Sulit menentukan kontribusi dan
tanggung jawab setiap manajer dalam
pencapaian tujuan
4. Pendelegasian wewenang kurang
113. ProduksiKeuangan Teknik Akuntansi
Penjualan &
Pemasaran
SDM
Chief Executive Officer
Keuangan
Perusahaan
R&D
Perusahaan
Pemasaran
Perusahaan
SDM
Perusahaan
Perencanaan
Stratejik
114. Struktur divisional
Dalam organisasi divisional manajer divisi
dapat mengembangkan suatu strategi untuk
bisnisnya masing-masing.
Struktur divisional dapat diorganisasikan
dalam 4 cara, yaitu :
Menurut wilayah geografi
Menurut produk
Menurut pelanggan
Menurut proses
115. Kebaikan struktur Divisional
1. Mendorong pengembangan karir
sehingga bisa memotivasi karyawan
2. Lebih mudah mengendalikan operasi
kegiatan
3. Menciptakan persaingan dilokasi
yang berbeda
Kelemahan
Investasi mahal
116. Divisi Divisi Divisi Divisi
Produksi
Keuangan
Teknik Akuntansi
Penjualan &
Pemasaran
SDM
Chief Executive Officer
Keuangan
Perusahaan
R&D
Perusahaan
Pemasaran
Perusahaan
Perencanaan
Stratejik
SDM
Perusahaan
117. Struktur Matrik
Dalam organisasi matrik biasanya ada
manajer fungsional dan manajer proyek
yang harus mampu menkoordinasikan
kegiata-kegiatan fungsi dengan proyek-
proyek yang dilaksanakan sehingga
tujuan proyek dapat dicapai
118. Struktur organisasi bisa dikatakan baik jika cocok
dengan :
1. Ukuran perusahaan
2. Perubahan-perubahan dalam perusahaan
3. Kompleksitas perusahaan
4. Karakteristik personel
5. Ketergantungan perusahaan pada lingkungan
120. Pengertian
Evaluasi strategi merupakan tahapan proses
manajemen strategi dimana manajer puncak
menentukan apakah implementasi strategi dari strategi
yang dipilih mencapai tujuan-tujuan perusahaan
121. KEGIATAN DASAR EVALUASI STRATEGI
1. Mengkaji landasan strategi perusahaan
2. Membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan
bahwa kinerja sesuai dengan rencana
122. Kriteria untuk mengevaluasi strategi
Menurut Richard Rumelt ada 4 hal yaitu:
1. Konsistensi
2. Konsonansi (kesesuaian)
3. Kelayakan
4. Keunggulan
123. Teknik – teknik analisis keuntungan strategi
1. Analisis portfolio matrik BCG (Boston
Consulting Group’s)
2. Strategi stoplight general electric’s (GE)
3. Analisis Hofer’s
124. KASUS PT ASTRA
INTERNATIONAL INCOPORATED
(PT AI)
Tahun 1995: 125 perusahaan;
105 ribu karyawan; net omset
Rp 12,6 trilyun; aset Rp 15,6
trilyun
Struktur organisasi divisional
dengan 7 divisi:
Otomotif:
• Mobil: Toyota,
Daihatsu, Nissan, BMW,
Peugeot, Renault
• Spd motor: Honda
Jasa keuangan
Peralatan berat
Berbasis kayu
Agribisnis
Elektronika
Lain2 (e.g. MSG, TV, lemari
es)
Sistem holding company:
Tidak hanya berfungsi
kepemilikan tapi koordinasi &
pengendalian cabang
perusahaan
Sistem kontrol dg Astra TQC
sejak 1983:
• Kontrol kualitas yg
komprehensif
• Kontrol kualitas produksi
• Kontrol kualitas non-
produksi (penjualan,
akuntansi, perencanaan,
pengembangan)
• Rapat pimpinan: para
manajer perusahaan afiliasi
125. KASUS PT ASTRA
INTERNATIONAL INCOPORATED
(PT AI)
Budaya
Korporat
Menjadi aset negara
Memberikan
pelayanan terbaik
kepada pelanggan
Menghargai individu
& mengembangkan
kerja tim
Terus mencapai yang
terbaik
Managerial & struktur
kepemilikan:
1970-87: kepemilikan
eksklusif oleh keluarga pendiri
(William S+4anak)
1988: kepemilikan oleh
manajer yg memiliki
hubungan darah (keluarga)
1989: IFC mulai masuk
1990: go public di BEJ
Sejak 1993: multiple
ownership
• Pemodal swasta domestik
• Organisasi keuangan
pemerintah
• Pemodal asing
• Publik (masyarakat)
• Manajer & organisasi
karyawan AI
126. Kesimpulan
Dalam menjalankan Bisnis, perusahaan harus
senantiasa:
- Menganalisis dinamika kondisi perusahaan,
- Mengetahui existing condition; dan
- Memilih strategi bisnis yang tepat untuk diterapkan
agar diperoleh keunggulan bersaing.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing
jadi sebuah fungsi dari harapan pasar modal dari kemampuan perusahaan untuk memberikan arus kas bebas dimasa yang akan datang. Nilai sekarang dari harapan arus kas masuk akan melebihi jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga investasi tersebut akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian nilai pemegang saham.
mengembangkan sistem dan pemikiran yang dibutuhkan untuk menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya
Nilai sekarang dari harapan arus kas masuk akan melebihi jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga investasi tersebut akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian nilai pemegang saham.
jadi sebuah fungsi dari harapan pasar modal dari kemampuan perusahaan untuk memberikan arus kas bebas dimasa yang akan datang. Nilai sekarang dari harapan arus kas masuk akan melebihi jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga investasi tersebut akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian nilai pemegang saham.
penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing
jadi sebuah fungsi dari harapan pasar modal dari kemampuan perusahaan untuk memberikan arus kas bebas dimasa yang akan datang. Nilai sekarang dari harapan arus kas masuk akan melebihi jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga investasi tersebut akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian nilai pemegang saham.
penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing
jadi sebuah fungsi dari harapan pasar modal dari kemampuan perusahaan untuk memberikan arus kas bebas dimasa yang akan datang. Nilai sekarang dari harapan arus kas masuk akan melebihi jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga investasi tersebut akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian nilai pemegang saham.
1. Market Leader menguasai 40% pasar
2. Market Challanger menguasai 30% pasar
Menetapkan sasaran straregi lawan.
Memilih strategi penyerangan.
3. Market Follower menguasai 20% pasar
4. Market Nicher menguasai 10% pasar
Strategi kerja sama (cooperative strategy) adalah suatu strategi dimana perusahaan – perusahaan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan dari strategi kerja sama ini adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dimana nilai harus melebihi biaya untuk mendapatkan nilai tersebut dan untuk membangun posisi relatif untuk bersaing.
Keuntungan aliansi strategis antara lain:
Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya
Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar
Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.
Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan kapabilitas dengan mengkombinasikan sebagian aktiva mereka untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas unik tanpa berbagi ekuitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri.
Aliansi Strategis Diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi.
Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.
Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.
Aliansi Strategis Diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi.
Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.
Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.
Aliansi Strategis Diversifikasi. Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas ke produk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atau akuisisi.
Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau lebih perusahaan.
Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.