SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
KUANTOR
______________________________________________ 31
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
KUANTOR
SMTS 1101 / 3SKS
LOGIKA MATEMATIKA
Disusun Oleh :
Dra. Noeryanti, M.Si
KUANTOR
______________________________________________ 32
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
DAFTAR ISI
Cover pokok bahasan .............................................................. 31
Daftar isi. ................................................................................... 32
Judul Pokok Bahasan ................................................................. 33
2.1. Pengantar ...................................................................... 33
2.2. Kompetensi ..................................................................... 33
2.3 Uraian Materi ................................................................. 33
2.3.1 Semesta Pembicaraan ............................................ 33
2.3.2 Variabel dan Konstanta ............................................ 34
2.3.3. Pernyataan Terbuka ................................................... 36
2.3.4 Kuantor Universal dan Ekstensial................................ 37
2.3.5 Negasi suatu pernyataan ......................................... 40
2.3.6 Fungsi Pernyataan .................................................. 41
Rangkuman ............................................................................ 44
Soal-soal Latihan ................................................................. 46
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 33
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
KUANTOR
2.1 Pengantar
Dalam modul ini akan mempelajari konsep dasar tentang semesta
pembicaraan, kalimat terbuka, kuantor universal dan kuantor eksistensial, sebagai
konsep penalaran dalam logika matematika.
2.2 Kompetensi
Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan:
a. Terampil dalam menggunakan konsep dasar semesta pembicaraan, kalimat
terbuka, penggunaan kuantor.
b. Terampil dalam membedakan kuantor universal dan kuantor eksistensial.
c. Terampil dalam mengerjakan contoh soal kuis / latihan
2.3 Uraian Materi
Pentingnya persiapan sebelum mempelajari pokok bahasan ini merupakan
langkah awal keberhasilan kompetensi yang diharapkan. Kuantor yang akan dibahas
disini hanya salah satu cara dalam merubah suatu pernyataan terbuka (yang belum
punya nilai kebenaran) menjadi suatu pernyataan yang mempunyai nilai
kebenaranya.
Dalam logika matematika, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui
sebelum membahas kuantor, misalnya perlunya pergertian semesta pembicaraan,
variabel, konstanta dan pernyataan/kalimat terbuka.
2.3.1. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicara itu menguraikan sifat-sifat dari, dan hubungan antara
obyek-obyek. Obyek-obyek ini dapat berupa apa saja, seperti orang-orang, benda-
benda, binatang, bilangan dan lain sebagainya. Keseluruhan obyek-obyek yang
dibicarakan disebut “semesta pembicara” disingkat semesta saja.
KUANTOR
______________________________________________ 34
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Pada setiap pembicaraan matematika, orang selalu mulai dengan
menetapkan lebih dahulu semesta pembicara nya. Sebab benar atau salahnya suatu
ucapan tergantung pada semesta pembicara nya.
Contoh(2.1):
Suatu pernyataan x2
+ 1 = 0 mempunyai penyelesaian” tidak mempunyai
nilai benar atau salah sebelum terlebih dahulu ditentukan semesta pembicara nya.
Jika semesta pembicaranya himpunan bilangan-bilangan riil (nyata), maka
pernyataan di atas bernilai salah. Tetapi jika semesta pembicaranya himpunan
bilangan-bilangan kompleks, maka pernyataan bernilai benar.
2.3.2. Variabel dan Konstanta
Definisi (2.1):
Variabel adalah simbol yang menunjukan suatu anggota yang belum
spesifik dalam semesta pembicaraan. Sedangkan konstanta adalah simbol yang
menunjukan suatu anggota tertentu (yang sudah spesifik) dalam semesta
pembicaraan
Untuk dapat berbicara tentang anggota tertentu dari semestanya,
diperlukan suatu simbol atau tanda yaitu suatu nama dari anggota tersebut.
Contoh(2.1):
Misalnya ada pernyataan “Niken”, “Ais”, “Aji” adalah nama orang, dimana
semestanya adalah himpunan orang-orang.
Jika semestanya himpunan bilangan-bilangan, maka angka 5, angka 211 adalah
suatu simbol untuk bilangan-bilangan yang disajikan.
Simbol seperti itu disebut Konstanta. Jadi konstanta adalah suatu simbol
atau tanda yang diucapkan atau ditulis untuk menunjukkan tentang anggota tertentu
dari semestanya.
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 35
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Jika hendak berbicara tentang anggota sembarang dari semestanya, maka
diperlukan suatu tanda-tanda lain dari konstanta. Tanda demikian yang dimaksud
adalah variabel (atau perubah). Jadi variabel adalah suatu simbol atau tanda yang
digunakan untuk menunjuk pada anggota sembarang dari semesta pembicaranya.
Contoh (2.2):
Misalnya semesta pembicaranya terdiri atas mereka yang kuliah pada
sebuah universitas (perguruan tinggi) maka kata “mahasiswa” menunjuk pada
anggota sembarang dari semesta pembicaranya.
Contoh (2.3):
Pehatikan beberapa pernyataan berikut:
(a). Manusia makan nasi
(b). Manusia memakai sepatu
(c). 4 + x = 7
(d). p < 5
Suatu pernyataan mempunyai nilai benar atau salah tergantung pada
kesesuaian kalimat tersebut dengan keadaan sesungguhnya. Bernilai benar jika
keadaan sesungguhnya sesuai dengan realita yang ada, jika sebaliknya bernilai
salah. Pernyataan seperti ini biasanya disebut pernyataan faktual.
Jika pernyataan (a) manusia diganti Tony, maka pernyataannya menjadi
“Toni makan nasi”. Pernyataan ini jelas bernilai benar saja atau salah saja,
tergantung realitasnya. Demikian juga untuk pernyataan (b) akan menjadi
pernyataan “Tony memakai sepatu” pernyataan ini akan menjadi jelas nilainya, yaitu
benar atau salah tergantung realitasnya.
Pada pernyataan (c) jika x diganti 3, akan bernilai benar. tetapi jika x
diganti 4 akan bernilai salah. Demikian juga untuk pernyataan (d) jika p diganti “0
atau 1, atau 2, atau 3, atau 4” akan bernilai benar untuk semesta pembicaraan
himpunan bilangan cacah, tetapi jika semestanya himpunan bilangan asli, maka
pernyataan akan bernilai salah.
KUANTOR
______________________________________________ 36
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Kata-kata “manusia”, “x” , “p” pada pernyataan diatas disebut variabel.
Sedangkan pengganti katanya yaitu “Tony”, “3”, “4”, dan “0,1,2,3,4” disebut
konstanta.
Jika semesta pembicaranya bilangan-bilangan maka variabel yang
dimaksudkan adalah variabel numerik. Dalam hal ini, variabel adalah tanda-tanda,
yang biasanya dipilih huruf kecil dari abjad “x”, “y” dan seterusnya.
2.3.3. Pernyataan Terbuka.
Pernyataan-pernyataan dalam contoh (2.3) di atas disebut kalimat
(pernyataan) terbuka. Jika variabel dalam kalimat terbuka sudah diganti dengan
konstanta yang sesuai, maka pernyataan yang terjadi dikatakan sebagai pernyataan
tertutup.
Definisi (2.2):
Pernyataan terbuka adalah suatu pernyataan yang memuat variabel, dan
jika variabel tersebut diganti konstanta yang sesuai dengan semestanya maka
pernyataanya akan bernilai benar saja atau salah saja.
Jadi pernyataan terbuka merupakan pernyataan yang belum mempunyai
nilai kebenaran, belum bernilai benar atau salah.
Kita misalkan pernyataan terbuka ini dengan simbol/notasi “p(x)”. Huruf
“p”, “q” , ….dan seterusnya disini hanyalah sebuah simbol/notasi dalam pengkajian
suatu sifat, hanya untuk mempermudah dalam pembicaraan selanjutnya. Misalnya:
“p (x)” ini merupakan kalimat terbuka, dan diucapkan sebagai “obyek x mempunyai
sifat p”. Variabel yang terdapat dalam rangkaian tanda “p(x)” disebut variabel bebas.
Disini “p(x)” , tidak bernilai benar atau salah. Pernyataan ini disebut
pernyataan terbuka.
Agar pernyataan terbuka “p(x)” ini mempunyai nilai salah atau benar (yaitu
menjadi pernyataan deklaratif), maka jika perlu semua variabel bebas di dalamnya
diganti dengan suatu konstanta. Ada cara yang lazim digunakan untuk merubah
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 37
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
pernyataan terbuka ini menjadi pernyataan deklaratif, yaitu dengan membubuhkan
suatu kuantor. Yang dimaksud kuantor disini adalah kuantor universal atau kuantor
eksistensial di depan pernyataan “p(x)”.
2.3.4. Kuantor Universal Dan Kuantor Eksistensial.
a. Fungsi Pernyataan
Suatu fungsi pernyataan adalah suatu pernyataan terbuka di dalam
semesta pembicaraannya. Fungsi pernyataan merupakan suatu kalimat terbuka
yang dinyatakan sebagai “p(x)” yang bersifat bahwa p(a) bernilai benar atau salah
tetapi tidak keduanya untuk setiap a ∈semesta pembicaraannya. Ingat disini p(a)
suatu pernyataan.
Contoh (2.4):
Misalnya: fungsi pernyataan “p(x) = 1+ x > 5”
Disini p(x) akan merupakan fungsi pernyatan pada A = himpunan bilangan
asli. Tetapi p(x) bukan merupakan fungsi pernyataan pada K = himpunan bilangan
kompleks.
Contoh (2.5):
a) Jika p(x) = 1 + x > 5 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, maka
p(x) bernilai benar untuk x = 5,6,7, ...
b) Jika q(x) = x + 3 < 1 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, tidak
ada x yang menyebabkan q(x) bernilai benar.
c) Jika r(x) = x + 3 > 1 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, maka
r(x) bernilai benar untuk x = 1,2,3, ...
Dari contoh di atas terlihat bahwa fungsi pernyataan p(x) yang didefinisikan
pada suatu himpunan tertentu akan bernilai benar untuk semua anggota semesta
KUANTOR
______________________________________________ 38
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
pembicaraan, beberapa anggota semesta pembicaraan, atau tidak ada anggota
semesta pembicaraan yang memenuhi.
b. Kuantor Umum (Universal)
Simbol ∀ yang dibaca “untuk semua” atau “untuk setiap”disebut kuantor
umum (universal). Jika p(x) adalah fungsi proposional pada suatu himpunan A
(himpunan A adalah semesta pembicaraanya) maka (∀x ∈ A) p(x) atau ∀x, p(x)
atau ∀x p(x) adalah suatu pernyataan yang dapat dibaca sebagai “Untuk setiap x
elemen dalam himpunan A, p(x) merupakan pernyataan yang benar”. atau “Untuk
semua x, berlaku p(x)”.
Beberapa macam ucapan-ucapan yang mempunyai arti sama diantaranya:
(∀x ∈ A) p(x) dibaca : • Untuk setiap x ∈ A berlakulah x mempunyai sifat p
• Semua x, berlaku p(x)
• Tiap-tiap x, x memenuhi sifat p(x).
Contoh (2.6):
Misalnya pernyataan p(x) = x tidak kekal
p(manusia) = Manusia tidak kekal
maka ∀x p(x) atau ∀x, p(x) atau ∀x x∈{manusia}, p(x) = semua manusia
tidak kekal (Benar).
Perhatikan:
Bahwa p(x) merupakan kalimat terbuka (tidak mempunyai nilai kebenaran).
Tetapi ∀x p(x) merupakan pernyataan (mempunyai nilai benar atau salah tetapi
tidak kedua-duanya).
Contoh (2.7): ∀x r(x) = ∀x (x+3>1) pada A = {bilangan asli} bernilai benar.
Contoh (2.8): ∀x q(x) = ∀x (x+3<1) pada A = {bilangan asli} bernilai salah.
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 39
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
c. Kuantor Khusus (Eksistensial)
Simbol ∃ dibaca “ada” atau “untuk beberapa” atau “untuk paling sedikit
satu” disebut kuantor khusus. Jika p(x) adalah fungsi pernyataan pada himpunan
tertentu A (himpunan A adalah semesta pembicaraanya) maka (∃x ∈ A) p(x) atau
∃x! p(x) atau ∃x p(x) adalah suatu pernyataan yang dibaca “Ada x elemen A,
sedemikian hingga p(x) merupakan pernyataan benar” atau “Untuk beberapa x,
p(x)”. Ada yang menggunakan simbol ∃x! untuk menyatakan “Ada hanya satu”.
Beberapa macam ucapan-ucapan yang mempunyai arti sama diantaranya:
(∃x) P(x) dibaca : • Terdapat x∈ A, x bersifat p(x)
• Ada x ∈ A sedemikian hingga x mempunyai sifat p.
• Sekurang-kurangnya satu x ∈ A mempunyai sifat p
• Beberapa x, x mempunyai sifat p.
Contoh (2.9):
Misalkan suatu pernyataan p(x) = x adalah anita
p(pewira ABRI) = perwira ABRI adalah wanita
Maka ∃x p(x) = ∃x! p(x) = ∃x ∈ {perwira ABRI}, p(x) = Ada perwira ABRI
wanita (Benar).
Contoh (2.10): ∃x p(x) = ∃x ( x + 1 < 5 ) pada A = {bilangan asli}
maka pernyataan itu bernilai salah.
Contoh (2.11): ∃x r(x) = ∃x (3 + x > 1) pada A = {bilangan asli}
maka pernyataan itu bernilai salah.
KUANTOR
______________________________________________ 40
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Contoh(2.12): Tentukan nilai kebenaran dari setiap pernyataan berikut dengan
mengambil semesta pembicaraannya adalah himpunan semua
bilangan riil.
(1) ∀x, x = x (4). ∃x ; x + 2 = x
(2) ∃x, x2
= x (5). ∃x x = 0
(3) ∀x ; x + 1 > x
Jawab :
(1) Bernilai salah, sebab jika x0 = -3, maka |x0| ≠ x0
(2) Bernilai benar, sebab ada x0 = 1, sedemikian sehingga berlaku x0
2
=x0
(3) Benar, sebab tiap-tiap bilangan riil selalu memenuhi pertidaksamaan
x+1 > x
(4) Salah, sebab tidak ada pemecahan untuk x + 2 = x
(5) Bernilai benar, sebab ada x0 = 0, sehingga |x0| = 0
2.3.5. Negasi Suatu Pernyataan yang Memuat Kuantor.
Negasi dari “Semua manusia tidak kekal” adalah “tidak benar bahwa
semua manusia tidak kekal ” atau “Beberapa manusia tidak kekal”
Jika p(x) adalah manusia (=x) tidak kekal, maka “Semua manusia adalah
tidak kekal” atau x∀ ( )p x bernilai benar dan “beberapa manusia tidak kekal” atau
x∃ ( )p x bernilai salah.
Jadi ingkaran dari kuantor universal (∀x) p(x) dinyatakan dengan simbol
logika [ x p(x)] x p(x)∀ ≡ ∃: : atau ( x) p(x) ( x) p(x)∀ ≡ ∀ ( x) p(x)≡ ∃
Jadi negasi dari suatu pernyataan yang memuat kuantor universal adalah
ekivalen dengan pernyataan yang memuat kuantifikasi eksistensial (fungsi
pernyataan yang dinegasikan)
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 41
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Dan sebaliknya
Ingkaran dari kuantor eksistensial (∃x) p(x) dinyatakan dengan ( x) p(x)∃
dinyatakan dengan simbol logika [ x p(x)] x p(x)∃ ≡ ∀: : atau
( x) p(x) ( x) p(x)∃ ≡ ∃ ( x) p(x)≡ ∀
Jadi negasi dari suatu pernyataan yang memuat kuantor eksistensial
adalah ekivalen dengan pernyataan yang memuat kuantifikasi universal (fungsi
pernyataan yang dinegasikan)
Contoh(2.13):
Tentukan ingkaran-ingkaran dari setiap pernyataan soal contoh (2.12) diatas
Penyelesaian:
(1) x, x x x, x x x, x x∀ = ≡ ∃ = ≡ ∃ ≠
(2) 2 2 2
x, x x x, x x x, x x=∃ ≡ ∀ = ≡ ∀ ≠
(3) 1 1 1 1x, x x x, x x x, x x x, x x∀ + > ≡ ∃ + > ≡ ∃ + > ≡ ∃ + ≤/
(4) 2 2 2x, x x x, x x x, x x∃ + = ≡ ∀ + = ≡ ∀ + ≠
(5) x, x 0 x, x 0 x, x 0∃ = ≡ ∀ = ≡ ∀ ≠
2.3.6. Fungsi Pernyataan yang memuat lebih dari satu variabel
Didefinisikan himpunan 1 2 3 nA , A , A , ... ,A . Suatu fungsi pernyataan yang
memuat variabel pada himpunan 1 2 3 nA A A ... A× × × × merupakan kalimat
tebuka p(x1, x2, x3, ... , xn) yang mempunyai sifat p(a1, a2, a3, ... , an) ernilai benar
atau salah (tidak keduanya) untuk (a1, a2, a3, ... , an) anggota semesta pembicaraan
1 2 3 nA A A ... A× × × × .
KUANTOR
______________________________________________ 42
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Contoh (2.14):
Diketahui P = {pria}, W = {wanita}. “x menikah dengan y” ≡ M(x,y) adalah
fungsi pernyataan pada P x W.
Contoh (2.15):
Diketahui A = {bilangan asli}. “2x – y + 5z < 10” ≡ K(x,y,z) adalah fungsi
pernyataan pada A x A x A.
Suatu fungsi pernyataan yang bagian depannya dibubuhi dengan suatu
kuantor untuk setiap variabel seperti berikut ini:
∀x ∃x p(x,y) atau ∃x ∃y ∀z p(x,y,z)
merupakan suatu pernyataan dan mempunyai nilai kebenaran.
Contoh (2.16):
Misalnya: P = {Nyoman, Agus, Darman} dan W = {Rita, Farida}, serta p(x,y)
= x adalah kakak y.
Maka
∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) dibaca “Untuk setiap x di P dan y di W
sedemikian hingga x adalah kakak y” berarti bahwa setiap
anggota P adalah kakak dari Rita atau Farida.
Jika pernyataan itu ditulis sebagai ∃y ∈ W ∀x ∈ P p(x,y) dibaca “Ada
y di W untuk setiap x di P sedemikian hingga x adalah kakak y” berarti
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 43
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
bahwa ada (paling sedikit satu) wanita di W mempunyai kakak semua
anggota P.
Misalnya negasi dari pernyataan yang memuat kuantor dapat
ditentukan sebagai berikut ini:
~[∃x {∀y p(x,y)} ] ≡ ∀x ~ [∀y p(x,y)] ≡ ∀x ∃y ~ p(x,y)
atau
x { y p(x,y)} y p(x,y) y p(x,y) y p(x,y)x x x∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∀ ∃
Contoh (2.17):
Diketahui P = {Nyoman, Agus, Darman} dan W = {Rita, Farida} serta
p(x,y) = x adalah kakak y.
Tuliskan negasi dari pernyataan: ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y)
Jawab: Negasi dari pernyataan ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) adalah:
~[∀x ∈ P {∃y ∈ W, p(x,y)} ] ≡ ∃x ∈ P, ~[∃y ∈ W, p(x,y)]
≡ ∃x ∈ P, ∀y ∈ W, ~p(x,y)
atau
{ , ( , )} ( ) { , ( , )}x P y W p x y x P y W p x y∀ ∈ ∃ ∈ ≡ ∀ ∈ ∃ ∈
KUANTOR
______________________________________________ 44
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
( ) ( , )x P y W p x y≡ ∃ ∈ ∃ ∈
( ) ( , )x P y W p x y≡ ∃ ∈ ∀ ∈
Jika kita baca pernyataan semula adalah: “Setiap anggota P adalah
kakak dari paling sedikit satu anggota W”
Negasi dari pernyataan itu adalah “Tidak benar bahwa setiap
anggota P adalah kakak dari paling sedikit satu anggota W” yang ekivalen
dengan “Ada anggota P yang bukan kakak dari semua anggota W”.
Rangkuman
1. Keseluruhan obyek-obyek yang dibicarakan disebut “semesta pembicara”
2. Variabel adalah suatu simbol atau tanda yang digunakan untuk menunjuk pada
anggota sembarang dari semesta pembicaranya.
3. Konstanta adalah suatu simbol atau tanda yang diucapkan atau ditulis untuk
menunjukkan tentang anggota tertentu dari semestanya.
4. Pernyataan terbuka adalah suatu pernyataan yang belum mempunyai nilai
kebenaran, belum bernilai benar atau salah ditulis p(x).
5. Kuantor universal yang dinyatakan sebagai (∀x) dan kuantor eksistensial
dinyatakan sebagai (∃x).
6. Pernyataan (∀x) p(x) dibaca : (1). Semua x mempunyai sifat p. (2). Untuk
setiap x berlakulah x mempunyai sifat p. (3).Tiap-tiap x, x mempunyai sifat p.
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 45
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
Pernyataan (∃x) p(x) dibaca : (1). Terdapat x, x mempunyai sifat p. (2). Ada x
sedemikian hingga x mempunyai sifat p. (3). Sekurang-kurangnya satu x
mempunyai sifat p. (4). Beberapa x, x mempunyai sifat p
7. Ingkaran dari pernyataan (∀x) p(x) ditulis ( x) p(x) ( x) p(x)∀ ≡ ∀ ( x) p(x)≡ ∃
8. Ingkaran dari pernyataan(∃x) p(x ditulis ∃ ≡ ∃( x)P(x) ( x)P(x) ( x) p(x)≡ ∀
9. negasi dari pernyataan ∃x ∈ W, ∀y ∈ P, p(x,y) adalah
~[∃x {∀y p(x,y)} ] ≡ ∀x ~ [∀y p(x,y)] ≡ ∀x ∃y ~ p(x,y) atau
x { y p(x,y)} y p(x,y) y p(x,y) y p(x,y)x x x∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∀ ∃
10. Negasi dari pernyataan ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) adalah:
~[∀x ∈ P {∃y ∈ W, p(x,y)} ] ≡ ∃x ∈ P, ~[∃y ∈ W, p(x,y)]
≡ ∃x ∈ P, ∀y ∈ W, ~p(x,y)
atau
{ , ( , )} ( ) { , ( , )}x P y W p x y x P y W p x y∀ ∈ ∃ ∈ ≡ ∀ ∈ ∃ ∈
( ) ( , ) ( ) ( , )x P y W p x y x P y W p x y≡ ∃ ∈ ∃ ∈ ≡ ∃ ∈ ∀ ∈
KUANTOR
______________________________________________ 46
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Manakah yang merupakan kalimat terbuka
(a) Jika saya lapar maka saya tidak bisa belajar
(b) Mahasiswa Jurusan matematika rajin-rajin
(c) Segitiga sama sisi adalah segi tiga yang ketiga sisinya sama panjang.
(d). x – 5 < 7
(e). Agus kuliah di UGM
(f). Diagonal bujur sangkar saling berpotongan dan tegak lurus
2. Misalkan 1 2 3 4 5{ , , , , }A = merupakan himpunan semesta, tentukan nilai
kebenaran dari pernyataan-pernyataan berikut, kemudian carilah negasinya
(a). (∃x ∈ A), x + 3 = 10 (e). (∃x ∈ A), x + 3 < 5
(b). (∀x ∈ A), x + 3 < 10 (f). (∀x∈ A), x + 3 ≤ 7
(c). 4 10( )x x∀ + < (g). 4 8( )x x∃ + >
(d). 4 7( )x x∃ + = (h). 4 7( )x x∀ + ≤
3. Tuliskan pernyataan-pernyataan berikut ini dalam bentuk simbolik, kemudian
tentukan negasinya
(a). Setiap bilangan kuadrat lebih besar atau sama dengan nol
(b). Ada segi tiga sama kaki yang bukan segi tiga sama sisi
(c). Tidak ada manusia yang hidup abadi
(d). Di perguruan tinggiku ada profesor wanita
4. Tentukan negasi pernyataan-pernyataan berikut ini:
(a). 3 5, ( )x x∃ + = dalam himpunan 1 2 3{ , , , ...}X =
(b). 2 5( )n n∀ + > dalam himpunan bilangan asli
(c). 2
0( ) ( )x R x∀ ∈ ≥ ; R = {bilangan cacah}
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 47
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
(d). 0x x∃ ≠ dalam himpunan bilangan riel
(e). 2
( ) ( )x R x x∃ ∈ > ; R = {bilangan riel}
5. Ingkarilah (cari negasi) pernyataan-pernyataan berikut ini,
(a). ( ) ( )x p x y q y∃ ∧ ∀ (g). ( , )x y p x y∀ ∀
(b). ( ) ( )x p x y q y∀ → ∀ (h). ( , )x y p x y∀ ∃
(c). ( ) ( )x p x y q y∀ ∨ ∃ (i). [ ( ) ( )]x y p x q y∃ ∀ ∧
(d). ( ) ( ( ))x p x y q y∃ → ∃ : (j). [ ( ) ( )]x y p x q y∀ ∀ ∨:
(e). ( ) ( )x p x y q y∀ ∧ ∃ (k). [ ( ) ( )]x y p x q y∃ ∀ →
(f). ( ) ( )x p x y q y∃ ∨ ∀ (l). ( , , )x y z p x y z∀ ∀ ∃
6. Ambil M = {1, 2, 3} adalah himpunan universal, tentukan nilai kebenaran dari
setiap pernyataan berikut ini :
(a). 1( )x y x y∀ ∃ + = (k) ( )( ) 2 2
12x y x y∃ ∃ + <
(b) 1( )x y x y∃ ∀ + = (l) ( )( ) 2 2
12x y x y∀ ∃ + <
(c). 1( )x y x y∃ ∃ + = (m) 2 2
, x + y 20x y∀ ∀ <
(d). 2
1( )x y x y∀ ∃ < + (n) 132 2
, x + yx y∀ ∃ <
(e). 2
1( )x y x y∃ ∃ < + (o) 132 2
, x + yx y∃ ∃ <
(f). 2
1( )x y x y∃ ∀ < + (p) 132 2
, x + yx y∃ ∀ <
(g). 2
, x + 2y < 10x y∀ ∃ (q) 22 2
, x + yx y z z∃ ∃ ∀ <
(h) 2
, x + 2y > 10x y∃ ∀ (r). 22 2
, x + yx y z z∃ ∀ ∃ <
(i) ( )( ) 2 2
12x y x y∀ ∀ + < (s). 22 2
, x + yx y z z∀ ∃ ∃ <
(j) ( )( ) 2 2
12x y x y∃ ∀ + < (t). 22 2
, x + yx y z z∃ ∃ ∃ <
KUANTOR
______________________________________________ 48
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
7. Tentukan ingkaran dari soal no 6
8. Tiadakanlah pernyataan berikut ini :
(1) (∃x) (∀y), p(x,y) (7). (∃x) (∀y) (p(x) .∨.q(y))
(2) (∀x) (∀y), p(x,y) (8). (∀x) (∃y), (p(x, y) → q (y))
(3) (∃x) (∃y) (∀z), P(x,y,z) (9). (∃x) (∃y), (p(x) . ∧ . q(y))
(4) (∀x) (∃y), (p(x) . ∨ . q(y)) (10). (∀x) p(x) ∧ (∃x) q(x)
(5) (∃x) ∀y), (p(x,y) → q (x,y)) (11). (∃y) p(y) ∧ (∀x)q(x)
(6) (∃y) (∃x), (p(x) ∧q(y)) (12). (∃x)p(x). ∨ .∀x q(x)
Kunci jawaban
No 1: (a). bukan (b) ya (c) bukan (d) ya (e) bukan (f) bukan
(coba cari alasannya)
No 2:
(a). Salah, sebab tidak ada bilangan dalam A yang memenuhi persamaan
x+3=10
(b) Benar, sebab tiap-tiap bilangan dalam A memenuhi pertidaksamaan x+
3<10
(e) Benar, sebab jika x0 = 1, maka x0 + 3 < 5, yakni1 adalah pemecahannya.
(f) Salah, sebab jika x0 = 5, maka x0 + 3 > 7
(cobalah untuk soal yang lainnya)
Negasinya
(a) ( ) ( ) ( )3 10 3 10 3 10x A , x x A , x x A , x∃ ∈ + = ≡ ∀ ∈ + = ≡ ∀ ∈ + ≠
(b) ( ) ( ) ( )3 10 3 10 3 10x A ,x x A , x x A , x∀ ∈ + < ≡ ∃ ∈ + < ≡ ∃ ∈ + ≥
(e) ( ) ( ) ( )3 5 3 5 3 5x A ,x x A , x x A , x∃ ∈ + < ≡ ∀ ∈ + < ≡ ∀ ∈ + ≥
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 49
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
(f) ( ) ( ) ( )3 7 3 7 3 7x A , x x A , x x A , x∀ ∈ + ≤ ≡ ∃ ∈ + ≤ ≡ ∃ ∈ + >
(cobalah untuk soal yang lainnya)
No 5:
(a) ( ) ( ) ( ) ( )x p(x) y q(y) x p(x) y q(y)∃ ∧ ∀ ≡ ∃ ∨ ∀
( ) ( )y p(x) y q(y)≡ ∀ ∨ ∃
(e) ( ) ( ) ( ) ( )x p(x) y q(y) x p(x) y q(y)∀ ∧ ∃ ≡ ∀ ∨ ∃
( ) ( )y p(x) y q(y)≡ ∃ ∨ ∀
(cobalah untuk soal yang lainnya)
No 6:
• Untuk menjawab (d), (e), (f)
Diselidiki M = {1, 2, 3}, apakah sifat x2
< y + 1 akan dipenuhi?
↓
x = 1, y = 1 12
< 1 + 1
y = 2 12
< 2 + 1
y = 3 12
< 3 + 1
x = 2, y = 1 22
</ 1 + 1
y = 2 22
</ 2 + 1
y = 3 22
</ 3 + 1
x = 3, y = 1 32
</ 1 + 1
y = 2 32
</ 2 + 1
y = 3 32
</ 3 + 1
Jadi
(d) ( )( ) 2
1x y x y salah∀ ∃ < + →
KUANTOR
______________________________________________ 50
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
(e) ( )( ) 2
1x y x y salah∃ ∃ < + →
(f) ( )( ) 2
1x y x y benar∃ ∀ < + →
• Untuk menjawab (g) dan (h)
Diselidiki apakah sifat x2
+ 2y < 10 dipenuhi?
x = 1, y = 1 12
+ 2.1 < 10
y = 2 12
+ 2.2 < 10
y = 3 12
+ 2.3 < 10
x = 2, y = 1 22
+ 2.1 < 10
y = 2 22
+ 2.2 < 10
y = 3 22
+ 2.3 = 10
x = 3, y = 1 32
+2.1 > 10
y = 2 32
+2.2 > 10
y = 3 32
+2.3 > 10
(g) ( )( ) 2
2 10x y x y salah∀ ∃ + < →
(h) ( )( ) 2
2 10x y x y benar∃ ∀ + > →
• Untuk menjawab (i), (j), (k), (l)
Diselidiki apakah sifat 2 2
12x y+ < akan dipenuhi?
x = 1, y = 1 12
+ 12
< 12
y = 2 12
+ 22
< 12
Dra. Noeryanti, M.Si
______________________________________________ 51
MODUL LOGIKA MATEMATIKA
y = 3 12
+32
< 12
x = 2, y = 1 22
+ 12
</ 12
y = 2 22
+ 22
</ 12
y = 3 22
+ 32
</ 12
x = 3, y = 1 32
+12
< 12
y = 2 32
+ 22
</ 12
y = 3 32
+ 32
</ 12
Jadi
(i) ( )( ) 2 2
12x y x y salah∀ ∀ + < →
(j) ( )( ) 2 2
12x y x y benar∃ ∀ + < →
(k) ( )( ) 2 2
12x y x y benar∃ ∃ + < →
(l) ( )( ) 2 2
12x y x y salah∀ ∃ + < →
(cobalah untuk soal yang lainnya)

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Modul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsdModul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsd
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
 
Modul logika-matematika
Modul logika-matematikaModul logika-matematika
Modul logika-matematika
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Paper logika kabur muliani
Paper logika kabur mulianiPaper logika kabur muliani
Paper logika kabur muliani
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.ITLogika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
Logika Matematika - Wahyu Fuadi, ST, M.IT
 
New microsoft power point presentation 1
New microsoft power point presentation 1New microsoft power point presentation 1
New microsoft power point presentation 1
 
Lazarevac
LazarevacLazarevac
Lazarevac
 
Lazarevac - prezentacija
Lazarevac - prezentacijaLazarevac - prezentacija
Lazarevac - prezentacija
 
Lazarevac-prezentacija
Lazarevac-prezentacijaLazarevac-prezentacija
Lazarevac-prezentacija
 
Pravilni mnogouglovi
Pravilni mnogougloviPravilni mnogouglovi
Pravilni mnogouglovi
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Cara Membuat Magnet
Cara Membuat MagnetCara Membuat Magnet
Cara Membuat Magnet
 
Perbandingan & skala
Perbandingan & skalaPerbandingan & skala
Perbandingan & skala
 
Piramida formule
Piramida formulePiramida formule
Piramida formule
 
Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika Kompetensi Matematika
Kompetensi Matematika
 
Brojevnapoluprava
BrojevnapolupravaBrojevnapoluprava
Brojevnapoluprava
 
četvorougao zoranaraicevic
četvorougao zoranaraicevicčetvorougao zoranaraicevic
četvorougao zoranaraicevic
 
Perjuangan meraih kemerdekaan
Perjuangan meraih kemerdekaanPerjuangan meraih kemerdekaan
Perjuangan meraih kemerdekaan
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Logika matematika 2
Logika matematika 2Logika matematika 2
Logika matematika 2
 
Valjak i kupa
Valjak i kupaValjak i kupa
Valjak i kupa
 
Geografska i kartografska mreža lj đ
Geografska i kartografska mreža lj đGeografska i kartografska mreža lj đ
Geografska i kartografska mreža lj đ
 
Matematika-geometrija-8. razred-formule
Matematika-geometrija-8. razred-formuleMatematika-geometrija-8. razred-formule
Matematika-geometrija-8. razred-formule
 
Lazarevac prezentacija
Lazarevac prezentacijaLazarevac prezentacija
Lazarevac prezentacija
 

Similar to 880 bab 2_kuantor

Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Modul nilai mutlak
Modul nilai mutlakModul nilai mutlak
Modul nilai mutlakHafidz Gress
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
Akar dan Pangkat
Akar dan PangkatAkar dan Pangkat
Akar dan Pangkatmia amelia
 
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Linda Rosita
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuMhd Syahrul Ramadhan
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikNida Shafiyanti
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanLangit Papageno
 
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Rusmianty
 

Similar to 880 bab 2_kuantor (20)

Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
logika_pedikat.ppt
logika_pedikat.pptlogika_pedikat.ppt
logika_pedikat.ppt
 
Modul prolin 1
Modul prolin 1Modul prolin 1
Modul prolin 1
 
Modul nilai mutlak
Modul nilai mutlakModul nilai mutlak
Modul nilai mutlak
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Limit
LimitLimit
Limit
 
Akar dan Pangkat
Akar dan PangkatAkar dan Pangkat
Akar dan Pangkat
 
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Aljabar sma 1
Aljabar sma 1Aljabar sma 1
Aljabar sma 1
 
Definisi 1
Definisi 1Definisi 1
Definisi 1
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

880 bab 2_kuantor

  • 1. KUANTOR ______________________________________________ 31 MODUL LOGIKA MATEMATIKA KUANTOR SMTS 1101 / 3SKS LOGIKA MATEMATIKA Disusun Oleh : Dra. Noeryanti, M.Si
  • 2. KUANTOR ______________________________________________ 32 MODUL LOGIKA MATEMATIKA DAFTAR ISI Cover pokok bahasan .............................................................. 31 Daftar isi. ................................................................................... 32 Judul Pokok Bahasan ................................................................. 33 2.1. Pengantar ...................................................................... 33 2.2. Kompetensi ..................................................................... 33 2.3 Uraian Materi ................................................................. 33 2.3.1 Semesta Pembicaraan ............................................ 33 2.3.2 Variabel dan Konstanta ............................................ 34 2.3.3. Pernyataan Terbuka ................................................... 36 2.3.4 Kuantor Universal dan Ekstensial................................ 37 2.3.5 Negasi suatu pernyataan ......................................... 40 2.3.6 Fungsi Pernyataan .................................................. 41 Rangkuman ............................................................................ 44 Soal-soal Latihan ................................................................. 46
  • 3. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 33 MODUL LOGIKA MATEMATIKA KUANTOR 2.1 Pengantar Dalam modul ini akan mempelajari konsep dasar tentang semesta pembicaraan, kalimat terbuka, kuantor universal dan kuantor eksistensial, sebagai konsep penalaran dalam logika matematika. 2.2 Kompetensi Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan: a. Terampil dalam menggunakan konsep dasar semesta pembicaraan, kalimat terbuka, penggunaan kuantor. b. Terampil dalam membedakan kuantor universal dan kuantor eksistensial. c. Terampil dalam mengerjakan contoh soal kuis / latihan 2.3 Uraian Materi Pentingnya persiapan sebelum mempelajari pokok bahasan ini merupakan langkah awal keberhasilan kompetensi yang diharapkan. Kuantor yang akan dibahas disini hanya salah satu cara dalam merubah suatu pernyataan terbuka (yang belum punya nilai kebenaran) menjadi suatu pernyataan yang mempunyai nilai kebenaranya. Dalam logika matematika, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum membahas kuantor, misalnya perlunya pergertian semesta pembicaraan, variabel, konstanta dan pernyataan/kalimat terbuka. 2.3.1. Semesta Pembicaraan Semesta pembicara itu menguraikan sifat-sifat dari, dan hubungan antara obyek-obyek. Obyek-obyek ini dapat berupa apa saja, seperti orang-orang, benda- benda, binatang, bilangan dan lain sebagainya. Keseluruhan obyek-obyek yang dibicarakan disebut “semesta pembicara” disingkat semesta saja.
  • 4. KUANTOR ______________________________________________ 34 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Pada setiap pembicaraan matematika, orang selalu mulai dengan menetapkan lebih dahulu semesta pembicara nya. Sebab benar atau salahnya suatu ucapan tergantung pada semesta pembicara nya. Contoh(2.1): Suatu pernyataan x2 + 1 = 0 mempunyai penyelesaian” tidak mempunyai nilai benar atau salah sebelum terlebih dahulu ditentukan semesta pembicara nya. Jika semesta pembicaranya himpunan bilangan-bilangan riil (nyata), maka pernyataan di atas bernilai salah. Tetapi jika semesta pembicaranya himpunan bilangan-bilangan kompleks, maka pernyataan bernilai benar. 2.3.2. Variabel dan Konstanta Definisi (2.1): Variabel adalah simbol yang menunjukan suatu anggota yang belum spesifik dalam semesta pembicaraan. Sedangkan konstanta adalah simbol yang menunjukan suatu anggota tertentu (yang sudah spesifik) dalam semesta pembicaraan Untuk dapat berbicara tentang anggota tertentu dari semestanya, diperlukan suatu simbol atau tanda yaitu suatu nama dari anggota tersebut. Contoh(2.1): Misalnya ada pernyataan “Niken”, “Ais”, “Aji” adalah nama orang, dimana semestanya adalah himpunan orang-orang. Jika semestanya himpunan bilangan-bilangan, maka angka 5, angka 211 adalah suatu simbol untuk bilangan-bilangan yang disajikan. Simbol seperti itu disebut Konstanta. Jadi konstanta adalah suatu simbol atau tanda yang diucapkan atau ditulis untuk menunjukkan tentang anggota tertentu dari semestanya.
  • 5. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 35 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Jika hendak berbicara tentang anggota sembarang dari semestanya, maka diperlukan suatu tanda-tanda lain dari konstanta. Tanda demikian yang dimaksud adalah variabel (atau perubah). Jadi variabel adalah suatu simbol atau tanda yang digunakan untuk menunjuk pada anggota sembarang dari semesta pembicaranya. Contoh (2.2): Misalnya semesta pembicaranya terdiri atas mereka yang kuliah pada sebuah universitas (perguruan tinggi) maka kata “mahasiswa” menunjuk pada anggota sembarang dari semesta pembicaranya. Contoh (2.3): Pehatikan beberapa pernyataan berikut: (a). Manusia makan nasi (b). Manusia memakai sepatu (c). 4 + x = 7 (d). p < 5 Suatu pernyataan mempunyai nilai benar atau salah tergantung pada kesesuaian kalimat tersebut dengan keadaan sesungguhnya. Bernilai benar jika keadaan sesungguhnya sesuai dengan realita yang ada, jika sebaliknya bernilai salah. Pernyataan seperti ini biasanya disebut pernyataan faktual. Jika pernyataan (a) manusia diganti Tony, maka pernyataannya menjadi “Toni makan nasi”. Pernyataan ini jelas bernilai benar saja atau salah saja, tergantung realitasnya. Demikian juga untuk pernyataan (b) akan menjadi pernyataan “Tony memakai sepatu” pernyataan ini akan menjadi jelas nilainya, yaitu benar atau salah tergantung realitasnya. Pada pernyataan (c) jika x diganti 3, akan bernilai benar. tetapi jika x diganti 4 akan bernilai salah. Demikian juga untuk pernyataan (d) jika p diganti “0 atau 1, atau 2, atau 3, atau 4” akan bernilai benar untuk semesta pembicaraan himpunan bilangan cacah, tetapi jika semestanya himpunan bilangan asli, maka pernyataan akan bernilai salah.
  • 6. KUANTOR ______________________________________________ 36 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Kata-kata “manusia”, “x” , “p” pada pernyataan diatas disebut variabel. Sedangkan pengganti katanya yaitu “Tony”, “3”, “4”, dan “0,1,2,3,4” disebut konstanta. Jika semesta pembicaranya bilangan-bilangan maka variabel yang dimaksudkan adalah variabel numerik. Dalam hal ini, variabel adalah tanda-tanda, yang biasanya dipilih huruf kecil dari abjad “x”, “y” dan seterusnya. 2.3.3. Pernyataan Terbuka. Pernyataan-pernyataan dalam contoh (2.3) di atas disebut kalimat (pernyataan) terbuka. Jika variabel dalam kalimat terbuka sudah diganti dengan konstanta yang sesuai, maka pernyataan yang terjadi dikatakan sebagai pernyataan tertutup. Definisi (2.2): Pernyataan terbuka adalah suatu pernyataan yang memuat variabel, dan jika variabel tersebut diganti konstanta yang sesuai dengan semestanya maka pernyataanya akan bernilai benar saja atau salah saja. Jadi pernyataan terbuka merupakan pernyataan yang belum mempunyai nilai kebenaran, belum bernilai benar atau salah. Kita misalkan pernyataan terbuka ini dengan simbol/notasi “p(x)”. Huruf “p”, “q” , ….dan seterusnya disini hanyalah sebuah simbol/notasi dalam pengkajian suatu sifat, hanya untuk mempermudah dalam pembicaraan selanjutnya. Misalnya: “p (x)” ini merupakan kalimat terbuka, dan diucapkan sebagai “obyek x mempunyai sifat p”. Variabel yang terdapat dalam rangkaian tanda “p(x)” disebut variabel bebas. Disini “p(x)” , tidak bernilai benar atau salah. Pernyataan ini disebut pernyataan terbuka. Agar pernyataan terbuka “p(x)” ini mempunyai nilai salah atau benar (yaitu menjadi pernyataan deklaratif), maka jika perlu semua variabel bebas di dalamnya diganti dengan suatu konstanta. Ada cara yang lazim digunakan untuk merubah
  • 7. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 37 MODUL LOGIKA MATEMATIKA pernyataan terbuka ini menjadi pernyataan deklaratif, yaitu dengan membubuhkan suatu kuantor. Yang dimaksud kuantor disini adalah kuantor universal atau kuantor eksistensial di depan pernyataan “p(x)”. 2.3.4. Kuantor Universal Dan Kuantor Eksistensial. a. Fungsi Pernyataan Suatu fungsi pernyataan adalah suatu pernyataan terbuka di dalam semesta pembicaraannya. Fungsi pernyataan merupakan suatu kalimat terbuka yang dinyatakan sebagai “p(x)” yang bersifat bahwa p(a) bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya untuk setiap a ∈semesta pembicaraannya. Ingat disini p(a) suatu pernyataan. Contoh (2.4): Misalnya: fungsi pernyataan “p(x) = 1+ x > 5” Disini p(x) akan merupakan fungsi pernyatan pada A = himpunan bilangan asli. Tetapi p(x) bukan merupakan fungsi pernyataan pada K = himpunan bilangan kompleks. Contoh (2.5): a) Jika p(x) = 1 + x > 5 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, maka p(x) bernilai benar untuk x = 5,6,7, ... b) Jika q(x) = x + 3 < 1 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, tidak ada x yang menyebabkan q(x) bernilai benar. c) Jika r(x) = x + 3 > 1 didefinisikan pada A = himpunan bilangan asli, maka r(x) bernilai benar untuk x = 1,2,3, ... Dari contoh di atas terlihat bahwa fungsi pernyataan p(x) yang didefinisikan pada suatu himpunan tertentu akan bernilai benar untuk semua anggota semesta
  • 8. KUANTOR ______________________________________________ 38 MODUL LOGIKA MATEMATIKA pembicaraan, beberapa anggota semesta pembicaraan, atau tidak ada anggota semesta pembicaraan yang memenuhi. b. Kuantor Umum (Universal) Simbol ∀ yang dibaca “untuk semua” atau “untuk setiap”disebut kuantor umum (universal). Jika p(x) adalah fungsi proposional pada suatu himpunan A (himpunan A adalah semesta pembicaraanya) maka (∀x ∈ A) p(x) atau ∀x, p(x) atau ∀x p(x) adalah suatu pernyataan yang dapat dibaca sebagai “Untuk setiap x elemen dalam himpunan A, p(x) merupakan pernyataan yang benar”. atau “Untuk semua x, berlaku p(x)”. Beberapa macam ucapan-ucapan yang mempunyai arti sama diantaranya: (∀x ∈ A) p(x) dibaca : • Untuk setiap x ∈ A berlakulah x mempunyai sifat p • Semua x, berlaku p(x) • Tiap-tiap x, x memenuhi sifat p(x). Contoh (2.6): Misalnya pernyataan p(x) = x tidak kekal p(manusia) = Manusia tidak kekal maka ∀x p(x) atau ∀x, p(x) atau ∀x x∈{manusia}, p(x) = semua manusia tidak kekal (Benar). Perhatikan: Bahwa p(x) merupakan kalimat terbuka (tidak mempunyai nilai kebenaran). Tetapi ∀x p(x) merupakan pernyataan (mempunyai nilai benar atau salah tetapi tidak kedua-duanya). Contoh (2.7): ∀x r(x) = ∀x (x+3>1) pada A = {bilangan asli} bernilai benar. Contoh (2.8): ∀x q(x) = ∀x (x+3<1) pada A = {bilangan asli} bernilai salah.
  • 9. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 39 MODUL LOGIKA MATEMATIKA c. Kuantor Khusus (Eksistensial) Simbol ∃ dibaca “ada” atau “untuk beberapa” atau “untuk paling sedikit satu” disebut kuantor khusus. Jika p(x) adalah fungsi pernyataan pada himpunan tertentu A (himpunan A adalah semesta pembicaraanya) maka (∃x ∈ A) p(x) atau ∃x! p(x) atau ∃x p(x) adalah suatu pernyataan yang dibaca “Ada x elemen A, sedemikian hingga p(x) merupakan pernyataan benar” atau “Untuk beberapa x, p(x)”. Ada yang menggunakan simbol ∃x! untuk menyatakan “Ada hanya satu”. Beberapa macam ucapan-ucapan yang mempunyai arti sama diantaranya: (∃x) P(x) dibaca : • Terdapat x∈ A, x bersifat p(x) • Ada x ∈ A sedemikian hingga x mempunyai sifat p. • Sekurang-kurangnya satu x ∈ A mempunyai sifat p • Beberapa x, x mempunyai sifat p. Contoh (2.9): Misalkan suatu pernyataan p(x) = x adalah anita p(pewira ABRI) = perwira ABRI adalah wanita Maka ∃x p(x) = ∃x! p(x) = ∃x ∈ {perwira ABRI}, p(x) = Ada perwira ABRI wanita (Benar). Contoh (2.10): ∃x p(x) = ∃x ( x + 1 < 5 ) pada A = {bilangan asli} maka pernyataan itu bernilai salah. Contoh (2.11): ∃x r(x) = ∃x (3 + x > 1) pada A = {bilangan asli} maka pernyataan itu bernilai salah.
  • 10. KUANTOR ______________________________________________ 40 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Contoh(2.12): Tentukan nilai kebenaran dari setiap pernyataan berikut dengan mengambil semesta pembicaraannya adalah himpunan semua bilangan riil. (1) ∀x, x = x (4). ∃x ; x + 2 = x (2) ∃x, x2 = x (5). ∃x x = 0 (3) ∀x ; x + 1 > x Jawab : (1) Bernilai salah, sebab jika x0 = -3, maka |x0| ≠ x0 (2) Bernilai benar, sebab ada x0 = 1, sedemikian sehingga berlaku x0 2 =x0 (3) Benar, sebab tiap-tiap bilangan riil selalu memenuhi pertidaksamaan x+1 > x (4) Salah, sebab tidak ada pemecahan untuk x + 2 = x (5) Bernilai benar, sebab ada x0 = 0, sehingga |x0| = 0 2.3.5. Negasi Suatu Pernyataan yang Memuat Kuantor. Negasi dari “Semua manusia tidak kekal” adalah “tidak benar bahwa semua manusia tidak kekal ” atau “Beberapa manusia tidak kekal” Jika p(x) adalah manusia (=x) tidak kekal, maka “Semua manusia adalah tidak kekal” atau x∀ ( )p x bernilai benar dan “beberapa manusia tidak kekal” atau x∃ ( )p x bernilai salah. Jadi ingkaran dari kuantor universal (∀x) p(x) dinyatakan dengan simbol logika [ x p(x)] x p(x)∀ ≡ ∃: : atau ( x) p(x) ( x) p(x)∀ ≡ ∀ ( x) p(x)≡ ∃ Jadi negasi dari suatu pernyataan yang memuat kuantor universal adalah ekivalen dengan pernyataan yang memuat kuantifikasi eksistensial (fungsi pernyataan yang dinegasikan)
  • 11. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 41 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Dan sebaliknya Ingkaran dari kuantor eksistensial (∃x) p(x) dinyatakan dengan ( x) p(x)∃ dinyatakan dengan simbol logika [ x p(x)] x p(x)∃ ≡ ∀: : atau ( x) p(x) ( x) p(x)∃ ≡ ∃ ( x) p(x)≡ ∀ Jadi negasi dari suatu pernyataan yang memuat kuantor eksistensial adalah ekivalen dengan pernyataan yang memuat kuantifikasi universal (fungsi pernyataan yang dinegasikan) Contoh(2.13): Tentukan ingkaran-ingkaran dari setiap pernyataan soal contoh (2.12) diatas Penyelesaian: (1) x, x x x, x x x, x x∀ = ≡ ∃ = ≡ ∃ ≠ (2) 2 2 2 x, x x x, x x x, x x=∃ ≡ ∀ = ≡ ∀ ≠ (3) 1 1 1 1x, x x x, x x x, x x x, x x∀ + > ≡ ∃ + > ≡ ∃ + > ≡ ∃ + ≤/ (4) 2 2 2x, x x x, x x x, x x∃ + = ≡ ∀ + = ≡ ∀ + ≠ (5) x, x 0 x, x 0 x, x 0∃ = ≡ ∀ = ≡ ∀ ≠ 2.3.6. Fungsi Pernyataan yang memuat lebih dari satu variabel Didefinisikan himpunan 1 2 3 nA , A , A , ... ,A . Suatu fungsi pernyataan yang memuat variabel pada himpunan 1 2 3 nA A A ... A× × × × merupakan kalimat tebuka p(x1, x2, x3, ... , xn) yang mempunyai sifat p(a1, a2, a3, ... , an) ernilai benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1, a2, a3, ... , an) anggota semesta pembicaraan 1 2 3 nA A A ... A× × × × .
  • 12. KUANTOR ______________________________________________ 42 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Contoh (2.14): Diketahui P = {pria}, W = {wanita}. “x menikah dengan y” ≡ M(x,y) adalah fungsi pernyataan pada P x W. Contoh (2.15): Diketahui A = {bilangan asli}. “2x – y + 5z < 10” ≡ K(x,y,z) adalah fungsi pernyataan pada A x A x A. Suatu fungsi pernyataan yang bagian depannya dibubuhi dengan suatu kuantor untuk setiap variabel seperti berikut ini: ∀x ∃x p(x,y) atau ∃x ∃y ∀z p(x,y,z) merupakan suatu pernyataan dan mempunyai nilai kebenaran. Contoh (2.16): Misalnya: P = {Nyoman, Agus, Darman} dan W = {Rita, Farida}, serta p(x,y) = x adalah kakak y. Maka ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) dibaca “Untuk setiap x di P dan y di W sedemikian hingga x adalah kakak y” berarti bahwa setiap anggota P adalah kakak dari Rita atau Farida. Jika pernyataan itu ditulis sebagai ∃y ∈ W ∀x ∈ P p(x,y) dibaca “Ada y di W untuk setiap x di P sedemikian hingga x adalah kakak y” berarti
  • 13. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 43 MODUL LOGIKA MATEMATIKA bahwa ada (paling sedikit satu) wanita di W mempunyai kakak semua anggota P. Misalnya negasi dari pernyataan yang memuat kuantor dapat ditentukan sebagai berikut ini: ~[∃x {∀y p(x,y)} ] ≡ ∀x ~ [∀y p(x,y)] ≡ ∀x ∃y ~ p(x,y) atau x { y p(x,y)} y p(x,y) y p(x,y) y p(x,y)x x x∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∀ ∃ Contoh (2.17): Diketahui P = {Nyoman, Agus, Darman} dan W = {Rita, Farida} serta p(x,y) = x adalah kakak y. Tuliskan negasi dari pernyataan: ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) Jawab: Negasi dari pernyataan ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) adalah: ~[∀x ∈ P {∃y ∈ W, p(x,y)} ] ≡ ∃x ∈ P, ~[∃y ∈ W, p(x,y)] ≡ ∃x ∈ P, ∀y ∈ W, ~p(x,y) atau { , ( , )} ( ) { , ( , )}x P y W p x y x P y W p x y∀ ∈ ∃ ∈ ≡ ∀ ∈ ∃ ∈
  • 14. KUANTOR ______________________________________________ 44 MODUL LOGIKA MATEMATIKA ( ) ( , )x P y W p x y≡ ∃ ∈ ∃ ∈ ( ) ( , )x P y W p x y≡ ∃ ∈ ∀ ∈ Jika kita baca pernyataan semula adalah: “Setiap anggota P adalah kakak dari paling sedikit satu anggota W” Negasi dari pernyataan itu adalah “Tidak benar bahwa setiap anggota P adalah kakak dari paling sedikit satu anggota W” yang ekivalen dengan “Ada anggota P yang bukan kakak dari semua anggota W”. Rangkuman 1. Keseluruhan obyek-obyek yang dibicarakan disebut “semesta pembicara” 2. Variabel adalah suatu simbol atau tanda yang digunakan untuk menunjuk pada anggota sembarang dari semesta pembicaranya. 3. Konstanta adalah suatu simbol atau tanda yang diucapkan atau ditulis untuk menunjukkan tentang anggota tertentu dari semestanya. 4. Pernyataan terbuka adalah suatu pernyataan yang belum mempunyai nilai kebenaran, belum bernilai benar atau salah ditulis p(x). 5. Kuantor universal yang dinyatakan sebagai (∀x) dan kuantor eksistensial dinyatakan sebagai (∃x). 6. Pernyataan (∀x) p(x) dibaca : (1). Semua x mempunyai sifat p. (2). Untuk setiap x berlakulah x mempunyai sifat p. (3).Tiap-tiap x, x mempunyai sifat p.
  • 15. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 45 MODUL LOGIKA MATEMATIKA Pernyataan (∃x) p(x) dibaca : (1). Terdapat x, x mempunyai sifat p. (2). Ada x sedemikian hingga x mempunyai sifat p. (3). Sekurang-kurangnya satu x mempunyai sifat p. (4). Beberapa x, x mempunyai sifat p 7. Ingkaran dari pernyataan (∀x) p(x) ditulis ( x) p(x) ( x) p(x)∀ ≡ ∀ ( x) p(x)≡ ∃ 8. Ingkaran dari pernyataan(∃x) p(x ditulis ∃ ≡ ∃( x)P(x) ( x)P(x) ( x) p(x)≡ ∀ 9. negasi dari pernyataan ∃x ∈ W, ∀y ∈ P, p(x,y) adalah ~[∃x {∀y p(x,y)} ] ≡ ∀x ~ [∀y p(x,y)] ≡ ∀x ∃y ~ p(x,y) atau x { y p(x,y)} y p(x,y) y p(x,y) y p(x,y)x x x∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∃ ∀ ≡ ∀ ∃ 10. Negasi dari pernyataan ∀x ∈ P, ∃y ∈ W, p(x,y) adalah: ~[∀x ∈ P {∃y ∈ W, p(x,y)} ] ≡ ∃x ∈ P, ~[∃y ∈ W, p(x,y)] ≡ ∃x ∈ P, ∀y ∈ W, ~p(x,y) atau { , ( , )} ( ) { , ( , )}x P y W p x y x P y W p x y∀ ∈ ∃ ∈ ≡ ∀ ∈ ∃ ∈ ( ) ( , ) ( ) ( , )x P y W p x y x P y W p x y≡ ∃ ∈ ∃ ∈ ≡ ∃ ∈ ∀ ∈
  • 16. KUANTOR ______________________________________________ 46 MODUL LOGIKA MATEMATIKA SOAL-SOAL LATIHAN 1. Manakah yang merupakan kalimat terbuka (a) Jika saya lapar maka saya tidak bisa belajar (b) Mahasiswa Jurusan matematika rajin-rajin (c) Segitiga sama sisi adalah segi tiga yang ketiga sisinya sama panjang. (d). x – 5 < 7 (e). Agus kuliah di UGM (f). Diagonal bujur sangkar saling berpotongan dan tegak lurus 2. Misalkan 1 2 3 4 5{ , , , , }A = merupakan himpunan semesta, tentukan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan berikut, kemudian carilah negasinya (a). (∃x ∈ A), x + 3 = 10 (e). (∃x ∈ A), x + 3 < 5 (b). (∀x ∈ A), x + 3 < 10 (f). (∀x∈ A), x + 3 ≤ 7 (c). 4 10( )x x∀ + < (g). 4 8( )x x∃ + > (d). 4 7( )x x∃ + = (h). 4 7( )x x∀ + ≤ 3. Tuliskan pernyataan-pernyataan berikut ini dalam bentuk simbolik, kemudian tentukan negasinya (a). Setiap bilangan kuadrat lebih besar atau sama dengan nol (b). Ada segi tiga sama kaki yang bukan segi tiga sama sisi (c). Tidak ada manusia yang hidup abadi (d). Di perguruan tinggiku ada profesor wanita 4. Tentukan negasi pernyataan-pernyataan berikut ini: (a). 3 5, ( )x x∃ + = dalam himpunan 1 2 3{ , , , ...}X = (b). 2 5( )n n∀ + > dalam himpunan bilangan asli (c). 2 0( ) ( )x R x∀ ∈ ≥ ; R = {bilangan cacah}
  • 17. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 47 MODUL LOGIKA MATEMATIKA (d). 0x x∃ ≠ dalam himpunan bilangan riel (e). 2 ( ) ( )x R x x∃ ∈ > ; R = {bilangan riel} 5. Ingkarilah (cari negasi) pernyataan-pernyataan berikut ini, (a). ( ) ( )x p x y q y∃ ∧ ∀ (g). ( , )x y p x y∀ ∀ (b). ( ) ( )x p x y q y∀ → ∀ (h). ( , )x y p x y∀ ∃ (c). ( ) ( )x p x y q y∀ ∨ ∃ (i). [ ( ) ( )]x y p x q y∃ ∀ ∧ (d). ( ) ( ( ))x p x y q y∃ → ∃ : (j). [ ( ) ( )]x y p x q y∀ ∀ ∨: (e). ( ) ( )x p x y q y∀ ∧ ∃ (k). [ ( ) ( )]x y p x q y∃ ∀ → (f). ( ) ( )x p x y q y∃ ∨ ∀ (l). ( , , )x y z p x y z∀ ∀ ∃ 6. Ambil M = {1, 2, 3} adalah himpunan universal, tentukan nilai kebenaran dari setiap pernyataan berikut ini : (a). 1( )x y x y∀ ∃ + = (k) ( )( ) 2 2 12x y x y∃ ∃ + < (b) 1( )x y x y∃ ∀ + = (l) ( )( ) 2 2 12x y x y∀ ∃ + < (c). 1( )x y x y∃ ∃ + = (m) 2 2 , x + y 20x y∀ ∀ < (d). 2 1( )x y x y∀ ∃ < + (n) 132 2 , x + yx y∀ ∃ < (e). 2 1( )x y x y∃ ∃ < + (o) 132 2 , x + yx y∃ ∃ < (f). 2 1( )x y x y∃ ∀ < + (p) 132 2 , x + yx y∃ ∀ < (g). 2 , x + 2y < 10x y∀ ∃ (q) 22 2 , x + yx y z z∃ ∃ ∀ < (h) 2 , x + 2y > 10x y∃ ∀ (r). 22 2 , x + yx y z z∃ ∀ ∃ < (i) ( )( ) 2 2 12x y x y∀ ∀ + < (s). 22 2 , x + yx y z z∀ ∃ ∃ < (j) ( )( ) 2 2 12x y x y∃ ∀ + < (t). 22 2 , x + yx y z z∃ ∃ ∃ <
  • 18. KUANTOR ______________________________________________ 48 MODUL LOGIKA MATEMATIKA 7. Tentukan ingkaran dari soal no 6 8. Tiadakanlah pernyataan berikut ini : (1) (∃x) (∀y), p(x,y) (7). (∃x) (∀y) (p(x) .∨.q(y)) (2) (∀x) (∀y), p(x,y) (8). (∀x) (∃y), (p(x, y) → q (y)) (3) (∃x) (∃y) (∀z), P(x,y,z) (9). (∃x) (∃y), (p(x) . ∧ . q(y)) (4) (∀x) (∃y), (p(x) . ∨ . q(y)) (10). (∀x) p(x) ∧ (∃x) q(x) (5) (∃x) ∀y), (p(x,y) → q (x,y)) (11). (∃y) p(y) ∧ (∀x)q(x) (6) (∃y) (∃x), (p(x) ∧q(y)) (12). (∃x)p(x). ∨ .∀x q(x) Kunci jawaban No 1: (a). bukan (b) ya (c) bukan (d) ya (e) bukan (f) bukan (coba cari alasannya) No 2: (a). Salah, sebab tidak ada bilangan dalam A yang memenuhi persamaan x+3=10 (b) Benar, sebab tiap-tiap bilangan dalam A memenuhi pertidaksamaan x+ 3<10 (e) Benar, sebab jika x0 = 1, maka x0 + 3 < 5, yakni1 adalah pemecahannya. (f) Salah, sebab jika x0 = 5, maka x0 + 3 > 7 (cobalah untuk soal yang lainnya) Negasinya (a) ( ) ( ) ( )3 10 3 10 3 10x A , x x A , x x A , x∃ ∈ + = ≡ ∀ ∈ + = ≡ ∀ ∈ + ≠ (b) ( ) ( ) ( )3 10 3 10 3 10x A ,x x A , x x A , x∀ ∈ + < ≡ ∃ ∈ + < ≡ ∃ ∈ + ≥ (e) ( ) ( ) ( )3 5 3 5 3 5x A ,x x A , x x A , x∃ ∈ + < ≡ ∀ ∈ + < ≡ ∀ ∈ + ≥
  • 19. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 49 MODUL LOGIKA MATEMATIKA (f) ( ) ( ) ( )3 7 3 7 3 7x A , x x A , x x A , x∀ ∈ + ≤ ≡ ∃ ∈ + ≤ ≡ ∃ ∈ + > (cobalah untuk soal yang lainnya) No 5: (a) ( ) ( ) ( ) ( )x p(x) y q(y) x p(x) y q(y)∃ ∧ ∀ ≡ ∃ ∨ ∀ ( ) ( )y p(x) y q(y)≡ ∀ ∨ ∃ (e) ( ) ( ) ( ) ( )x p(x) y q(y) x p(x) y q(y)∀ ∧ ∃ ≡ ∀ ∨ ∃ ( ) ( )y p(x) y q(y)≡ ∃ ∨ ∀ (cobalah untuk soal yang lainnya) No 6: • Untuk menjawab (d), (e), (f) Diselidiki M = {1, 2, 3}, apakah sifat x2 < y + 1 akan dipenuhi? ↓ x = 1, y = 1 12 < 1 + 1 y = 2 12 < 2 + 1 y = 3 12 < 3 + 1 x = 2, y = 1 22 </ 1 + 1 y = 2 22 </ 2 + 1 y = 3 22 </ 3 + 1 x = 3, y = 1 32 </ 1 + 1 y = 2 32 </ 2 + 1 y = 3 32 </ 3 + 1 Jadi (d) ( )( ) 2 1x y x y salah∀ ∃ < + →
  • 20. KUANTOR ______________________________________________ 50 MODUL LOGIKA MATEMATIKA (e) ( )( ) 2 1x y x y salah∃ ∃ < + → (f) ( )( ) 2 1x y x y benar∃ ∀ < + → • Untuk menjawab (g) dan (h) Diselidiki apakah sifat x2 + 2y < 10 dipenuhi? x = 1, y = 1 12 + 2.1 < 10 y = 2 12 + 2.2 < 10 y = 3 12 + 2.3 < 10 x = 2, y = 1 22 + 2.1 < 10 y = 2 22 + 2.2 < 10 y = 3 22 + 2.3 = 10 x = 3, y = 1 32 +2.1 > 10 y = 2 32 +2.2 > 10 y = 3 32 +2.3 > 10 (g) ( )( ) 2 2 10x y x y salah∀ ∃ + < → (h) ( )( ) 2 2 10x y x y benar∃ ∀ + > → • Untuk menjawab (i), (j), (k), (l) Diselidiki apakah sifat 2 2 12x y+ < akan dipenuhi? x = 1, y = 1 12 + 12 < 12 y = 2 12 + 22 < 12
  • 21. Dra. Noeryanti, M.Si ______________________________________________ 51 MODUL LOGIKA MATEMATIKA y = 3 12 +32 < 12 x = 2, y = 1 22 + 12 </ 12 y = 2 22 + 22 </ 12 y = 3 22 + 32 </ 12 x = 3, y = 1 32 +12 < 12 y = 2 32 + 22 </ 12 y = 3 32 + 32 </ 12 Jadi (i) ( )( ) 2 2 12x y x y salah∀ ∀ + < → (j) ( )( ) 2 2 12x y x y benar∃ ∀ + < → (k) ( )( ) 2 2 12x y x y benar∃ ∃ + < → (l) ( )( ) 2 2 12x y x y salah∀ ∃ + < → (cobalah untuk soal yang lainnya)