SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
Logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate calculus) atau first order
predicate logic.
Logika predikat berperan penting dengan beberapa alasan, yakni :
Pertama : logika predikat memberi alasan logis yang mendasari bahasa
pemrograman logika, misalnya Prolog dan LISP.
Kedua : logika predikat mampu mendorong pengembangan kebutuhan aplikasi
komputer.
Ketiga : logika predikat mampu berperan di bagian pembuktian tentang masalah
“correctness” sehingga dapat secara tepat mengetahui kondisi program
yang menghasilkan keluaran yang benar.
Logika predikat digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat
direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi.
LOGIKA PREDIKAT
Logika predikat sebenarnya logika proposisional juga ditambah dengan hal-
hal yang baru yakni tentang penguantoran, kemudian ditambah istilah-istilah
baru, misalnya kuantor, universe of discourse, term, predikat fungsi dan lain-
lain. Sehingga apa saja yang ada pada logika proposisional juga digunakan
oleh predikat dengan penyesuaian tambahan pengertian-pengertian tersebut.
Jadi, pada dasarnya logika predikat adalah juga logika proposisional
ditambah persoalan kuantifikasi yang mempermasalahkan jumlah yang
ditunjukkan dengan suatu kata pada pernyataan dalam argumen tersebut,
misalnya kata “semua”, “beberapa”, “ada” dan lain-laina.
Oleh karena itu ada yg menyebutkan logika predikat dengan “Teori
Kuantifikasi” (quantification theory) karena masalah utamanya adalah pada
kuantifikasi tersebut.
LOGIKA PREDIKAT
LOGIKA PREDIKAT
 Logika Predikat adalah logika proposisi yang bersifat
universal/umum
 Logika Predikat adalah perluasan dari logika proposisi dimana
objek yang dibicarakan dapat berupa anggota kelompok.
 Logika proposisi, menganggap proposisi sederhana (kalimat)
sebagai entitas tunggal.
 Sebaliknya, logika predikat membedakan subjek dan predikat dalam
sebuah kalimat.
Contoh : Ani makan apel  makan (Ani,apel)
3 + 3  +(3,3)
• Suatu proposisi/ premis dibagi menjadi 2 bagian yaitu
ARGUMEN/TERM (objek) atau PREDIKAT(keterangan)
o Argumen adalah individu / objek yang membuat keterangan
o Predikat adalah frase kata kerja yang menjelaskan properti objek atau
hubungan antara beberapa objek
22/07/2017 3
• Dalam suatu proposisi predikat bisa berupa kata kerja / bagian dari
kata kerja
• Bentuk umum :
PREDIKAT [individu(objek)1, individu(objek)2]
• Misal:
– Mobil berada dalam garasi,
Kalkulus predikat: di dalam (mobil,garasi)
mobil=argumen (objek)
garasi=argumen(objek)
– Proposisi : Hanif rajin belajar
Kalkulus predikat : rajin (Hanif, belajar)
– Proposisi : Pintu terbuka
Kalkulus predikat : buka(pintu)
22/07/2017 4
LOGIKA PREDIKAT
• Variabel :
– huruf bisa menggantikan argumen yang tidak dikaitkan
dengan individual tertentu
– “simbol” juga bisa digunakan untuk merancang
beberapa objek / individu
– misal : x = Hanif dan y=belajar
proposisinya : rajin(x,y)
22/07/2017 5
• Fungsi :
– Kalkulus Predikat menggunakan simbol untuk
mewakili fungsi-fungsi
– Misal : Wilis adalah ibu dari Hanan.
Ibu (Wilis, Hanan)
I = Ibu
h = Hanan
w = Wilis
I(h, w)
– Misal : B(x,y,z) = “x memberikan pada y nilai z”, maka
jika x=“Ahmad”, y=“Rahmat”, z=“A”, maka B(x,y,z) =
“Ahmad memberi Rahmat nilai A.”
22/07/2017 6
LOGIKA PREDIKAT
• Operasi
– operator yang sama seperti pada logika proporsional
– misal:
• proposisi : Rizki makan bakso, makan(Rizki, bakso)
• proposisi : Iwan makan bakso, makan(Iwan, bakso)
• Dioperasikan dengan operator/konektif dan (^)
• makan(Rizki, bakso) ^ makan(Iwan, bakso)
22/07/2017 7
LOGIKA PREDIKAT
TERM
Term pada logika predikat adalah ekspresi yang
merupakan objek, dibangun berdasarkan aturan :
1. Konstanta : adalah term
2. Variabel : adalah term
3. Jika t1, t2, . . . , tn adalah term, dimana n>1
dan F suatu simbol fungsi dari aritas n, maka
aplikasi : F(t1, t2, . . . , tn) adalah suatu term
4. Jika P suatu kalimat dan s dan t adalah term,
maka kondisinal if P then s else t adalah
suatu term
22/07/2017 8
LOGIKA PREDIKAT
Kalimat Atomik
Kalimat atomik =predikat (term1,...,termn)
atau term1 = term2
Term =fungsi (term1,...,termn)
atau konstanta atau variabel
• Contoh:
Brother(John, Richard)
Married(Father(Richard), Mother(John))
22/07/2017 9
LOGIKA PREDIKAT
Kalimat Kompleks
• Kalimat kompleks dibuat dari kalimat-
kalimat atomik dengan menggunakan
konektif
S, S1  S2, S1  S2, S1  S2, S1  S2
Contoh:
Sibling(KingJohn, Richard)  Sibling(Richard, KingJohn)
>(1,2)  ≤ (1,2)
>(1,2)   >(1,2)
22/07/2017 10
LOGIKA PREDIKAT
Kebenaran dalam Logika Predikat
• Kalimat benar jika berkaitan dengan model dan
interpretasi
• Model berisi objek-objek dan relasi antar objek
• Interpretasi menspesifikasikan :
Simbol konstanta → objek
Simbol predikat → relasi
Simbol fungsi → relasi fungsional
• Sebuah kalimat atomik predikat(term1,...,termn) benar
jika dan hanya jika objek-objek yang menjadi acuan bagi
term1,...,termn berada dalam relasi-relasi yang diacu oleh
predikat
22/07/2017 11
B. LOGIKA PREDIKAT
Logika predikat digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang tidak
dapat direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi yang
dikenal dengan nama WFF (Well-Formed Formula).
 Representasi Fakta Sederhana
Misal diketahui fakta-fakta sebagai berikut :
- Andi adalah seorang lelaki : A
- Ali adalah seorang lelaki : B
- Amir adalah seorang lelaki : C
- Anto adalah seorang lelaki : D
- Agus adalah seorang lelaki : E
Semua kalimat di atas dapat ditulis dengan singkat sebagai berikut :
Lelaki(X) di mana X adalah variabel yang bisa disubstitusikan dengan
Andi, Ali, Amir, Agus dan lain-lain.
LOGIKA PREDIKAT
LOGIKA PREDIKAT
Contoh lain :
a. “semua anak lelaki suka permen”
Pernyataan di atas dapat ditulis dengan logika predikat
sebagai berikut :
x : (anak lelaki(x) → suka(x, permen)
b. “beberapa anak lelaki suka bermain layangan”
Pernyataan di atas dapat ditulis dengan logika predikat
sebagai berikut :
x : (anak lelaki(x) Λ suka(x, bermain layangan)
LOGIKA PREDIKAT
• Logika predikat (kalkulus predikat) merupakan bagian dari
komputasi logika yang juga mencakup aljabar Boole (logika
proposisional), dimana fakta dan aturan dinyatakan melalui
predikat seperti:
– lelaki(Joko) // fakta
– menikah(Joko, Tuti) // fakta
– x y [menikah(x,y) Λ lelaki(x)] → ~ lelaki(y) // aturan
– y x [orang(y) → ibu(x,y) // aturan
LOGIKA PREDIKAT
• Kalimat pertama menunjukkan adanya fakta bahwa Joko adalah
seorang lelaki, dan kalimat kedua menyatakan bahwa Joko
menikah dengan Tuti.
• Kalimat ketiga dan kalimat keempat menunjukkan suatu aturan
atau kaidah yang umum berlaku, bahwa untuk setiap pasang orang
x dan y, jika x menikah dengan y dan x adalah lelaki, maka dapat
dipastikan bahwa y adalah bukan seorang lelaki.
• Sedangkan kalimat terakhir menyatakan bahwa untuk setiap y, ada
x sehingga jika y adalah orang, maka y mempunyai seorang ibu x (x
ibu dari y).
• Simbol predikat yang digunakan dalam kalimat-kalimat tersebut
adalah lelaki, menikah, orang dan ibu yang sering disebut sebagai
relasi, sedangkan Joko dan Tuti disebut sebagai simbol
konstanta.
LOGIKA PREDIKAT
BAHASA DEKLARATIF
• Bahasa yang digunakan adalah Prolog
(Programming Logic).
• Prolog digunakan karena bersifat deskriptif atau
deklaratif, sedang bahasa lain umumnya bersifat
prosedural atau imperatif.
• Sebagai bukti bahwa Prolog merupakan bahasa
deklaratif adalah dalam menyatakan fakta dan
aturan seperti berikut :
LOGIKA PREDIKAT
BAHASA DEKLARATIF
1. Jika ingin menyatakan bahwa Prawiro adalah bapak dari
Joko, maka dalam Prolog dituliskan sebagai:
– bapak(prawiro, joko).
2. Jika ingin menerangkan suatu kaidah bahwa A adalah kakek
dari Z maka harus dibuat dahulu logika dalam bahasa
Indonesia sehingga menjadi suatu aturan seperti berikut:
– A adalah kakek dari Z jika A adalah bapak dari X dan X
adalah bapak Z
atau
– A adalah kakek dari Z jika A adalah bapak dari X dan X
adalah ibu Z
• Aturan tersebut ditulis dalam Prolog sebagai:
– kakek(A,Z) :- bapak(A,X), bapak(X,Z).
– kakek(A,Z) :- bapak(A,X), ibu(X,Z).
LOGIKA PREDIKAT
• Contoh Representasi Pengetahuan Dalam Bahasa Prolog
Tree di atas dapat dibuat representasi secara logika sbb :
• Putra(labiba, raihan)
• Putra(raihan, afif)
• Putra(afif, farhan)
• Putra(afif, arfan)
• Putri(raihan, farah)
• Putri(farah, naura)
LOGIKA PREDIKAT
• Pertanyaan sederhana pada basis data
pengetahuan
Secara logika dapat diberikan pertanyaan dari
fakta-fakta yang sudah direpresentasikan.
Bentuk pertanyaan “siapa putri dari farah?”
untuk representasi secara logikanya, dapat
dinyatakan sbb:
– putri (farah, D)
– D = naura
D adalah sebuah variabel yang digunakan untuk
menampung jawaban dari pertanyaan siapa putri dari
farah. Pertanyaan yang direpresentasikan secara
logika putri(farah, D) didapatkan jawaban adalah D
= naura.
LOGIKA PREDIKAT
Kalimat logika predikat atau First Order Logic yang
merupakan well-formed formula (wff) didefenisikan
sebagai berikut :
1. Jika P(t1, t2, …, tn) adalah suatu predikat n-ary
maka P adalah formula atomic
2. Sebuah formula atomic adalah WFF
3. Jika P dan Q adalah WFF maka P  Q, P V Q, ¬P,
P → Q, adalah juga WFF
4. Jika P adalah suatu WFF dan X bukan sebuah
quantified variable dalam P maka P tetap sebuah
WFF bahkan setelah quantifikasi. Misalnya x P
atau x P adalah WFF
LOGIKA PREDIKAT
Nyatakan kembali kalimat di bawah ini ke dalam logika predikat :
1. coconut-crunchy adalah sebuah biscuit
2. Neneng adalah anak kecil yang mengambil coconut-crunchy
3. Ali menyayangi anak-anak kecil yang mengambil biscuit
4. Ali menyayangi neneng
Pernyataan di atas dapat direpresentasikan dalam logika predikat
menggunakan quantifiers X dan Y sebagai berikut :
1. Biskuit(coconut-crunchy)
2. Anak kecil(neneng)  ambil(neneng, coconut crunchy)
3. x : ((anak kecil(x)  y :(ambil(x,y)  biscuit (y))) →
sayang(Ali, x)
4. Sayang (Ali, Neneng)
LOGIKA PREDIKAT
Konversi ke CNF
(CNF=conjunctive normal form)
• 1. Eliminasi bikondisional atau implikasi
x ((anak kecil(x) Λ y (ambil(x,y) Λ biskuit(y)))  sayang(Ali,x)
• 2. Reduksi scope  di depan quantifier menggunakan
pilihan formula sbb :
a. x p ≡ x p d. (p V q) = p Λ q
b.  x p ≡ x p e. (p Λ q) = p V q
c. ( p) ≡ p
mis.
x ((anak kecil(x) Λ y (ambil(x,y) Λ biskuit(y))) V sayang(Ali,x)
=> x ((anak kecil(x) V y ( ambil(x,y) V  biskuit(y))) V sayang(Ali,x)
3. Standarkan variabel: setiap quantifier harus
menggunakan variabel yang berbeda (pindahkan ke
bagian depan dari kalimat)
x y  anak kecil (x) V  ambil (x, y) V  biskuit (y) V sayang (Ali,
x)
4. Skolemisasi: bentuk yang lebih general dari instansiasi
eksistensial
Setiap variabel eksistensial diganti dengan fungsi Skolem dari
variabel dengan quantifier universal
5. Hapus quantifier universal :
 anak kecil (x) V  ambil (x, y) V  biskuit (y) V sayang (Ali, x)
Konversi ke CNF
(CNF=conjunctive normal form)
 Resolusi Dalam Logika Predikat
Resolusi merupakan suatu teknik pembuktian
yang lebih efisien, sebab fakta-fakta yang akan
dioperasikan terlebih dahulu dibawa ke bentuk
yang sering disebut dengan nama klausa.
Pembuktian suatu pernyataan dilakukan dengan
cara menegasikan pernyataan tersebut,
kemudian dicari kontradiksinya dari pernyataan-
pernyataan yang sudah ada.
LOGIKA PREDIKAT
Pembuktian teorema Logika Predikat dengan Prinsip Resolusi
Pada dasarnya pembuktian teorema resolusi dalam logika predikat
sama dengan resolusi dalam logika proposisi. Bedanya, resolusi
predikat ditambah dengan unifikasi.
Misalnya ingin dibuktikan suatu teorema (Th) dari sekumpulan aksioma,
maka kita menunjukkannya dengan : {A1,A2,…An}_Th
Contohnya :
A1 = Biskuit(coconut crunchy)
A2 = Anak kecil(neneng) Λ Ambil(neneng, coconut-crunchy)
A3 = x (anak kecil(X) Λ Y (ambil(X,Y) Λ Biskuit(Y)))→ Sayang(Ali, X)
dan Teoremanya : sayang(Ali, Neneng) = A4
Buktikan teorema bahwa sayang (Ali, Neneng) !
LOGIKA PREDIKAT
Pembuktian teorema Logika Predikat dengan Prinsip
Resolusi
Penyelesaiannya :
Konversikan semua aksioma di atas ke dalam bentuk CNF
seperti di bawah ini:
A1 = Biskuit(coconut crunchy)
A2 = Anak kecil(Neneng)
A3 = Ambil(Neneng, coconut-crunchy)
A4 = ¬anak kecil(X) V ¬ ambil(X,Y) V ¬ biscuit (Y) V
sayang(Ali, X)
A5 = ¬Sayang(Ali, Neneng)
LOGIKA PREDIKAT
Graph resolusi untuk membuktikan bahwa
sayang(Ali, Neneng)
LOGIKA PREDIKAT
¬Sayang(Ali, Neneng) ¬anak kecil (x) V ¬ ambil(x,y) V ¬ biscuit (y) V sayang(Ali, x)
¬anak kecil(x) V ¬ ambil(x,y) V ¬ Biskuit (y) Biskuit(coconut crunchy)
¬anak kecil (x) V ¬ ambil (neneng, coconut crunchy) Anak kecil (Neneng)
¬ ambil (neneng, coconut crunchy) ambil (neneng, coconut crunchy)
φ
Latihan (1)
1. Konversikan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam logika predikat :
a. Mandala seorang manusia
b. Mandala berasal dari Papua
c. Semua orang Papua adalah orang Indonesia
d. Raja adalah pembuat aturan
e. Semua orang Indonesia loyal kepada raja atau membencinya
f. Tiap orang loyal kepada seseorang
g. Warga hanya membunuh pembuat aturan yang mereka tidak
loyal padanya
h. Mandala membunuh raja
2. Buktikan dengan resolusi apakah Mandala membeni raja?
Latihan (2)
All people who are not poor and are smart are
happy. Those people who read are not stupid. John
can read and is wealthy. Happy people have
exciting lives. Can anyone be found with an exciting
life?
Latihan (2)
All people who are not poor and are smart are
happy. Those people who read are not stupid. John
can read and is wealthy. Happy people have
exciting lives. Can anyone be found with an exciting
life?
x (Poor(x)  Smart(x)  Happy(x))
y (Read(y)  Smart(y))
Read(John)  Wealthy(John)
z (Happy(z)  Exciting(z))
Goal: Exciting(w)
Resolusi - Kasus
Transformasi kalkulus predikat ke disjungsi kalimat:
Poor(x)   Smart(x)  Happy(x)
 Read(y)  Smart(y)
Read(John)
 Poor(John)
 Happy(z)  Exciting(z))
 Exciting(w)
 Exciting(w)  Happy(z)  Exciting(z))
 Happy(z) Poor(x)   Smart(x)  Happy(x)
Poor(x)   Smart(x)  Read(y)  Smart(y)
Poor(y)   Read(y)
 Poor(John)
Read(John)
{z/w}
{x/z}
{y/x}
{John/y}
 Read(John)
{ }
{z/w} pada contoh ini berarti z mensubstitusi w
Latihan (3)
Anyone passing his history exam and winning the
lottery is happy. But anyone who studies or is lucky
can pass all his exams. John did not study but he is
lucky. Anyone who is lucky wins the lottery. Is John
happy?
Latihan (3)
Anyone passing his history exam and winning the
lottery is happy. But anyone who studies or is lucky
can pass all his exams. John did not study but he is
lucky. Anyone who is lucky wins the lottery. Is John
happy?
x (Pass(x, History)  Win(x, Lottery)  Happy(x)) 1
x y (Study(x)  Lucky(x)  Pass(x,y)) 2 3
 Study(John)  Lucky(John) 4 5
x (Lucky(x)  Win(x, Lottery)) 6
Goal: Happy(John) 7
C. POHON
Pohon merupakan struktur penggambaran secara hirarki. Struktur pohon
terdiri dari node-node yang menunjukkan obyek dan arc (busur) yang
menunjukkan hubungan antar obyek.
A
G H I J M
L
K
B C D
F
E
D. JARINGAN SEMANTIK
Jaringan Semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang
menunjukkan hubungan berbagai obyek. Obyek di sini bisa berupa
benda atau peristiwa.
Salah satu keuntungan jaringan semantik ini adalah bisa mewariskan
obyek-obyek tersebut.
pagi roda
Sekolah sepeda
Budi
buku
merah
Ani
laki2
Si kancil
dua
baju
binatang
Makhluk
hidup
wanita
Contoh jaringan semantik
masuk
adalah
adalah
berjudul
adalah
membaca
memakai
kakak
berwarna
berwarna
punya
jumlahnya
naik
adalah
adalah
pergi
D. FRAME
 Frame merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu obyek tertentu,
peristiwa, lokasi, situasi dan lain-lain.
 Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian dan karkteristik obyek.
 Frame digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan yang
didasarkan pada karakteristik yang sudah dikenal berupa pengalaman-
pengalaman.
Trans. Darat
Slot solar
Slot Sedan
Slot mobil
Slot bensin
Frame alat2 transportasi
Frame macam2 angkut darat
Frame macam2 mobil
Frame jenis bahan bakar
E. NASKAH (SCRIPT)
 Naskah : Skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame,
yakni merepresenasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang
sudah dikenal sebagai pengalaman-pengalaman
 Perbedaannya dengan frame :
Frame menggambarkan obyek sedangkan naskah menggambarkan
urutan peristiwa
 Elemen-elemen naskah meliputi:
a. kondisi input, yaitu kondisi yg harus dipenuhi sebelum terjadi peristiwa
dalam naskah
b. Track, varisi yang mungkin terjadi dalam suatu naskah
c. Prop, berisi obyek-obyek pendukung yang digunakan selama
peristiwa terjadi
d. Role, peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa
e. Scene, yaitu adegan yang dimainkan dalam peristiwa tersebut
f. Hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam naskah
terjadi.
E. NASKAH (SCRIPT)
contoh kejadian yang ada di “UTS KB”
• Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah
Kecerdasan Buatan
• Role (peran) : mahasiswa, pengawas
• Prop (pendukung) : lembar soal, lembar
jawab, presensi, pena, dll
• Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk
mengikuti ujian
E. NASKAH (SCRIPT)
contoh kejadian yang ada di “UTS KB”
• Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas
– Pengawas menyiapk an lembar soal
– Pengawas menyiapkan lembar jawab
– Pengawas menyiapkan lembar presensi
• Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan
– Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk
– Pengawas membagikan lembar soal
– Pengawas membagikan lembar jawab
– Pengawas memimpin doa
• Adegan – 3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian
– Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab
– Mahasiswa menandatangai lembar jawab
– Mahasiswa mengerjakan soal
– Mahasiswa mengecek jawaban
E. NASKAH (SCRIPT)
contoh kejadian yang ada di “UTS KB”
• Adegan – 4 : Mahasiswa telah selesai ujian
– Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan
– Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab
– Mahasiswa keluar ruangan
• Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab
– Pengawas mengurutkan lembar jawab
– Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi
– Pengawas meninggalkan ruangan
E. NASKAH (SCRIPT)
contoh kejadian yang ada di “UTS KB”
• Hasil :
– • Mahasiswa merasa senang dan lega
– • Mahasiswa merasa kecewa
– • Mahasiswa pusing
– • Mahasiswa memaki – maki
– • Mahasiswa sangat bersyukur
F. SISTEM PRODUKSI
 Secara umum, sistem produksi terdiri dari komponen-komponen
sebagai berikut :
a. Ruang keadaan,
yang berisi berisi keadaan awal, tujuan dan kumpulan aturan yang
digunakan untuk mencapai tujuan
b. Strategi kontrol,
yang berguna untuk mengarahkan bagai-mana proses pencarian akan
berlangsung dan megnendalikan arah eksplorasi.
 Representasi pengetahuan denan sistem produksi pada dasarnya
berupa aplikasi (rule) yang berupa :
a. Antecedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis
(Pernyataan berawalan IF)
b. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu
atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai
benar (pernyataan berawalan THEN).

More Related Content

What's hot

Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Sukma Puspitorini
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatikasaid zulhelmi
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06KuliahKita
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukDantik Puspita
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & TautologiHuzairi Zairi
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaDeviGayatri
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08KuliahKita
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 

What's hot (20)

8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik InformatikaMakalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
Makalah Kegunaan Matematika Diskrit pada Teknik Informatika
 
Kuantor
 Kuantor Kuantor
Kuantor
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 

Similar to Logika predikat. logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate calculus) atau first order predicate logic.

Konsep dasar logic programming
Konsep dasar logic programmingKonsep dasar logic programming
Konsep dasar logic programmingRiZki 'mmc' SaTria
 
Bab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat DeklaratifBab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat DeklaratifMustahal SSi
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 4.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 4.docxKecerdasan Buatan Diskusi 4.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 4.docxHendroGunawan8
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAdie Suryadi
 
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.pptLSPP1SMKN1Gondang
 
Makalah logika informatika
Makalah logika informatikaMakalah logika informatika
Makalah logika informatikaCidals Ferry
 
Meet 1 - Introduction of OOP.pdf
Meet 1 - Introduction of OOP.pdfMeet 1 - Introduction of OOP.pdf
Meet 1 - Introduction of OOP.pdfSamFChaerul
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanLangit Papageno
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaBudi Darmawan
 
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxPPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxAdhikaPramitaWidyass
 
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019Sukma Puspitorini
 
pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2 pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2 yanthi Ncenk
 

Similar to Logika predikat. logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate calculus) atau first order predicate logic. (20)

Konsep dasar logic programming
Konsep dasar logic programmingKonsep dasar logic programming
Konsep dasar logic programming
 
Ai 4
Ai 4Ai 4
Ai 4
 
Ai 4
Ai 4Ai 4
Ai 4
 
Bab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat DeklaratifBab I. Kalimat Deklaratif
Bab I. Kalimat Deklaratif
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Kecerdasan Buatan Diskusi 4.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 4.docxKecerdasan Buatan Diskusi 4.docx
Kecerdasan Buatan Diskusi 4.docx
 
Bab 1 (1)
Bab 1 (1)Bab 1 (1)
Bab 1 (1)
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
 
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
22. LOGIKA_MATEMATIKA Toto Bara Setiawan Ok.ppt
 
Logika temu 1
Logika temu 1Logika temu 1
Logika temu 1
 
Makalah logika informatika
Makalah logika informatikaMakalah logika informatika
Makalah logika informatika
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
logika_pedikat.ppt
logika_pedikat.pptlogika_pedikat.ppt
logika_pedikat.ppt
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Meet 1 - Introduction of OOP.pdf
Meet 1 - Introduction of OOP.pdfMeet 1 - Introduction of OOP.pdf
Meet 1 - Introduction of OOP.pdf
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxPPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
 
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
Bab 1 dasar dasar logika ta 2019
 
pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2 pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

Logika predikat. logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate calculus) atau first order predicate logic.

  • 1. Logika predikat disebut juga kalkulus predikat (predicate calculus) atau first order predicate logic. Logika predikat berperan penting dengan beberapa alasan, yakni : Pertama : logika predikat memberi alasan logis yang mendasari bahasa pemrograman logika, misalnya Prolog dan LISP. Kedua : logika predikat mampu mendorong pengembangan kebutuhan aplikasi komputer. Ketiga : logika predikat mampu berperan di bagian pembuktian tentang masalah “correctness” sehingga dapat secara tepat mengetahui kondisi program yang menghasilkan keluaran yang benar. Logika predikat digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi. LOGIKA PREDIKAT
  • 2. Logika predikat sebenarnya logika proposisional juga ditambah dengan hal- hal yang baru yakni tentang penguantoran, kemudian ditambah istilah-istilah baru, misalnya kuantor, universe of discourse, term, predikat fungsi dan lain- lain. Sehingga apa saja yang ada pada logika proposisional juga digunakan oleh predikat dengan penyesuaian tambahan pengertian-pengertian tersebut. Jadi, pada dasarnya logika predikat adalah juga logika proposisional ditambah persoalan kuantifikasi yang mempermasalahkan jumlah yang ditunjukkan dengan suatu kata pada pernyataan dalam argumen tersebut, misalnya kata “semua”, “beberapa”, “ada” dan lain-laina. Oleh karena itu ada yg menyebutkan logika predikat dengan “Teori Kuantifikasi” (quantification theory) karena masalah utamanya adalah pada kuantifikasi tersebut. LOGIKA PREDIKAT
  • 3. LOGIKA PREDIKAT  Logika Predikat adalah logika proposisi yang bersifat universal/umum  Logika Predikat adalah perluasan dari logika proposisi dimana objek yang dibicarakan dapat berupa anggota kelompok.  Logika proposisi, menganggap proposisi sederhana (kalimat) sebagai entitas tunggal.  Sebaliknya, logika predikat membedakan subjek dan predikat dalam sebuah kalimat. Contoh : Ani makan apel  makan (Ani,apel) 3 + 3  +(3,3) • Suatu proposisi/ premis dibagi menjadi 2 bagian yaitu ARGUMEN/TERM (objek) atau PREDIKAT(keterangan) o Argumen adalah individu / objek yang membuat keterangan o Predikat adalah frase kata kerja yang menjelaskan properti objek atau hubungan antara beberapa objek 22/07/2017 3
  • 4. • Dalam suatu proposisi predikat bisa berupa kata kerja / bagian dari kata kerja • Bentuk umum : PREDIKAT [individu(objek)1, individu(objek)2] • Misal: – Mobil berada dalam garasi, Kalkulus predikat: di dalam (mobil,garasi) mobil=argumen (objek) garasi=argumen(objek) – Proposisi : Hanif rajin belajar Kalkulus predikat : rajin (Hanif, belajar) – Proposisi : Pintu terbuka Kalkulus predikat : buka(pintu) 22/07/2017 4 LOGIKA PREDIKAT
  • 5. • Variabel : – huruf bisa menggantikan argumen yang tidak dikaitkan dengan individual tertentu – “simbol” juga bisa digunakan untuk merancang beberapa objek / individu – misal : x = Hanif dan y=belajar proposisinya : rajin(x,y) 22/07/2017 5
  • 6. • Fungsi : – Kalkulus Predikat menggunakan simbol untuk mewakili fungsi-fungsi – Misal : Wilis adalah ibu dari Hanan. Ibu (Wilis, Hanan) I = Ibu h = Hanan w = Wilis I(h, w) – Misal : B(x,y,z) = “x memberikan pada y nilai z”, maka jika x=“Ahmad”, y=“Rahmat”, z=“A”, maka B(x,y,z) = “Ahmad memberi Rahmat nilai A.” 22/07/2017 6 LOGIKA PREDIKAT
  • 7. • Operasi – operator yang sama seperti pada logika proporsional – misal: • proposisi : Rizki makan bakso, makan(Rizki, bakso) • proposisi : Iwan makan bakso, makan(Iwan, bakso) • Dioperasikan dengan operator/konektif dan (^) • makan(Rizki, bakso) ^ makan(Iwan, bakso) 22/07/2017 7 LOGIKA PREDIKAT
  • 8. TERM Term pada logika predikat adalah ekspresi yang merupakan objek, dibangun berdasarkan aturan : 1. Konstanta : adalah term 2. Variabel : adalah term 3. Jika t1, t2, . . . , tn adalah term, dimana n>1 dan F suatu simbol fungsi dari aritas n, maka aplikasi : F(t1, t2, . . . , tn) adalah suatu term 4. Jika P suatu kalimat dan s dan t adalah term, maka kondisinal if P then s else t adalah suatu term 22/07/2017 8 LOGIKA PREDIKAT
  • 9. Kalimat Atomik Kalimat atomik =predikat (term1,...,termn) atau term1 = term2 Term =fungsi (term1,...,termn) atau konstanta atau variabel • Contoh: Brother(John, Richard) Married(Father(Richard), Mother(John)) 22/07/2017 9 LOGIKA PREDIKAT
  • 10. Kalimat Kompleks • Kalimat kompleks dibuat dari kalimat- kalimat atomik dengan menggunakan konektif S, S1  S2, S1  S2, S1  S2, S1  S2 Contoh: Sibling(KingJohn, Richard)  Sibling(Richard, KingJohn) >(1,2)  ≤ (1,2) >(1,2)   >(1,2) 22/07/2017 10 LOGIKA PREDIKAT
  • 11. Kebenaran dalam Logika Predikat • Kalimat benar jika berkaitan dengan model dan interpretasi • Model berisi objek-objek dan relasi antar objek • Interpretasi menspesifikasikan : Simbol konstanta → objek Simbol predikat → relasi Simbol fungsi → relasi fungsional • Sebuah kalimat atomik predikat(term1,...,termn) benar jika dan hanya jika objek-objek yang menjadi acuan bagi term1,...,termn berada dalam relasi-relasi yang diacu oleh predikat 22/07/2017 11
  • 12. B. LOGIKA PREDIKAT Logika predikat digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi yang dikenal dengan nama WFF (Well-Formed Formula).  Representasi Fakta Sederhana Misal diketahui fakta-fakta sebagai berikut : - Andi adalah seorang lelaki : A - Ali adalah seorang lelaki : B - Amir adalah seorang lelaki : C - Anto adalah seorang lelaki : D - Agus adalah seorang lelaki : E Semua kalimat di atas dapat ditulis dengan singkat sebagai berikut : Lelaki(X) di mana X adalah variabel yang bisa disubstitusikan dengan Andi, Ali, Amir, Agus dan lain-lain. LOGIKA PREDIKAT
  • 13. LOGIKA PREDIKAT Contoh lain : a. “semua anak lelaki suka permen” Pernyataan di atas dapat ditulis dengan logika predikat sebagai berikut : x : (anak lelaki(x) → suka(x, permen) b. “beberapa anak lelaki suka bermain layangan” Pernyataan di atas dapat ditulis dengan logika predikat sebagai berikut : x : (anak lelaki(x) Λ suka(x, bermain layangan)
  • 14. LOGIKA PREDIKAT • Logika predikat (kalkulus predikat) merupakan bagian dari komputasi logika yang juga mencakup aljabar Boole (logika proposisional), dimana fakta dan aturan dinyatakan melalui predikat seperti: – lelaki(Joko) // fakta – menikah(Joko, Tuti) // fakta – x y [menikah(x,y) Λ lelaki(x)] → ~ lelaki(y) // aturan – y x [orang(y) → ibu(x,y) // aturan
  • 15. LOGIKA PREDIKAT • Kalimat pertama menunjukkan adanya fakta bahwa Joko adalah seorang lelaki, dan kalimat kedua menyatakan bahwa Joko menikah dengan Tuti. • Kalimat ketiga dan kalimat keempat menunjukkan suatu aturan atau kaidah yang umum berlaku, bahwa untuk setiap pasang orang x dan y, jika x menikah dengan y dan x adalah lelaki, maka dapat dipastikan bahwa y adalah bukan seorang lelaki. • Sedangkan kalimat terakhir menyatakan bahwa untuk setiap y, ada x sehingga jika y adalah orang, maka y mempunyai seorang ibu x (x ibu dari y). • Simbol predikat yang digunakan dalam kalimat-kalimat tersebut adalah lelaki, menikah, orang dan ibu yang sering disebut sebagai relasi, sedangkan Joko dan Tuti disebut sebagai simbol konstanta.
  • 16. LOGIKA PREDIKAT BAHASA DEKLARATIF • Bahasa yang digunakan adalah Prolog (Programming Logic). • Prolog digunakan karena bersifat deskriptif atau deklaratif, sedang bahasa lain umumnya bersifat prosedural atau imperatif. • Sebagai bukti bahwa Prolog merupakan bahasa deklaratif adalah dalam menyatakan fakta dan aturan seperti berikut :
  • 17. LOGIKA PREDIKAT BAHASA DEKLARATIF 1. Jika ingin menyatakan bahwa Prawiro adalah bapak dari Joko, maka dalam Prolog dituliskan sebagai: – bapak(prawiro, joko). 2. Jika ingin menerangkan suatu kaidah bahwa A adalah kakek dari Z maka harus dibuat dahulu logika dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi suatu aturan seperti berikut: – A adalah kakek dari Z jika A adalah bapak dari X dan X adalah bapak Z atau – A adalah kakek dari Z jika A adalah bapak dari X dan X adalah ibu Z • Aturan tersebut ditulis dalam Prolog sebagai: – kakek(A,Z) :- bapak(A,X), bapak(X,Z). – kakek(A,Z) :- bapak(A,X), ibu(X,Z).
  • 18. LOGIKA PREDIKAT • Contoh Representasi Pengetahuan Dalam Bahasa Prolog Tree di atas dapat dibuat representasi secara logika sbb : • Putra(labiba, raihan) • Putra(raihan, afif) • Putra(afif, farhan) • Putra(afif, arfan) • Putri(raihan, farah) • Putri(farah, naura)
  • 19. LOGIKA PREDIKAT • Pertanyaan sederhana pada basis data pengetahuan Secara logika dapat diberikan pertanyaan dari fakta-fakta yang sudah direpresentasikan. Bentuk pertanyaan “siapa putri dari farah?” untuk representasi secara logikanya, dapat dinyatakan sbb: – putri (farah, D) – D = naura D adalah sebuah variabel yang digunakan untuk menampung jawaban dari pertanyaan siapa putri dari farah. Pertanyaan yang direpresentasikan secara logika putri(farah, D) didapatkan jawaban adalah D = naura.
  • 21. Kalimat logika predikat atau First Order Logic yang merupakan well-formed formula (wff) didefenisikan sebagai berikut : 1. Jika P(t1, t2, …, tn) adalah suatu predikat n-ary maka P adalah formula atomic 2. Sebuah formula atomic adalah WFF 3. Jika P dan Q adalah WFF maka P  Q, P V Q, ¬P, P → Q, adalah juga WFF 4. Jika P adalah suatu WFF dan X bukan sebuah quantified variable dalam P maka P tetap sebuah WFF bahkan setelah quantifikasi. Misalnya x P atau x P adalah WFF LOGIKA PREDIKAT
  • 22. Nyatakan kembali kalimat di bawah ini ke dalam logika predikat : 1. coconut-crunchy adalah sebuah biscuit 2. Neneng adalah anak kecil yang mengambil coconut-crunchy 3. Ali menyayangi anak-anak kecil yang mengambil biscuit 4. Ali menyayangi neneng Pernyataan di atas dapat direpresentasikan dalam logika predikat menggunakan quantifiers X dan Y sebagai berikut : 1. Biskuit(coconut-crunchy) 2. Anak kecil(neneng)  ambil(neneng, coconut crunchy) 3. x : ((anak kecil(x)  y :(ambil(x,y)  biscuit (y))) → sayang(Ali, x) 4. Sayang (Ali, Neneng) LOGIKA PREDIKAT
  • 23. Konversi ke CNF (CNF=conjunctive normal form) • 1. Eliminasi bikondisional atau implikasi x ((anak kecil(x) Λ y (ambil(x,y) Λ biskuit(y)))  sayang(Ali,x) • 2. Reduksi scope  di depan quantifier menggunakan pilihan formula sbb : a. x p ≡ x p d. (p V q) = p Λ q b.  x p ≡ x p e. (p Λ q) = p V q c. ( p) ≡ p mis. x ((anak kecil(x) Λ y (ambil(x,y) Λ biskuit(y))) V sayang(Ali,x) => x ((anak kecil(x) V y ( ambil(x,y) V  biskuit(y))) V sayang(Ali,x)
  • 24. 3. Standarkan variabel: setiap quantifier harus menggunakan variabel yang berbeda (pindahkan ke bagian depan dari kalimat) x y  anak kecil (x) V  ambil (x, y) V  biskuit (y) V sayang (Ali, x) 4. Skolemisasi: bentuk yang lebih general dari instansiasi eksistensial Setiap variabel eksistensial diganti dengan fungsi Skolem dari variabel dengan quantifier universal 5. Hapus quantifier universal :  anak kecil (x) V  ambil (x, y) V  biskuit (y) V sayang (Ali, x) Konversi ke CNF (CNF=conjunctive normal form)
  • 25.  Resolusi Dalam Logika Predikat Resolusi merupakan suatu teknik pembuktian yang lebih efisien, sebab fakta-fakta yang akan dioperasikan terlebih dahulu dibawa ke bentuk yang sering disebut dengan nama klausa. Pembuktian suatu pernyataan dilakukan dengan cara menegasikan pernyataan tersebut, kemudian dicari kontradiksinya dari pernyataan- pernyataan yang sudah ada. LOGIKA PREDIKAT
  • 26. Pembuktian teorema Logika Predikat dengan Prinsip Resolusi Pada dasarnya pembuktian teorema resolusi dalam logika predikat sama dengan resolusi dalam logika proposisi. Bedanya, resolusi predikat ditambah dengan unifikasi. Misalnya ingin dibuktikan suatu teorema (Th) dari sekumpulan aksioma, maka kita menunjukkannya dengan : {A1,A2,…An}_Th Contohnya : A1 = Biskuit(coconut crunchy) A2 = Anak kecil(neneng) Λ Ambil(neneng, coconut-crunchy) A3 = x (anak kecil(X) Λ Y (ambil(X,Y) Λ Biskuit(Y)))→ Sayang(Ali, X) dan Teoremanya : sayang(Ali, Neneng) = A4 Buktikan teorema bahwa sayang (Ali, Neneng) ! LOGIKA PREDIKAT
  • 27. Pembuktian teorema Logika Predikat dengan Prinsip Resolusi Penyelesaiannya : Konversikan semua aksioma di atas ke dalam bentuk CNF seperti di bawah ini: A1 = Biskuit(coconut crunchy) A2 = Anak kecil(Neneng) A3 = Ambil(Neneng, coconut-crunchy) A4 = ¬anak kecil(X) V ¬ ambil(X,Y) V ¬ biscuit (Y) V sayang(Ali, X) A5 = ¬Sayang(Ali, Neneng) LOGIKA PREDIKAT
  • 28. Graph resolusi untuk membuktikan bahwa sayang(Ali, Neneng) LOGIKA PREDIKAT ¬Sayang(Ali, Neneng) ¬anak kecil (x) V ¬ ambil(x,y) V ¬ biscuit (y) V sayang(Ali, x) ¬anak kecil(x) V ¬ ambil(x,y) V ¬ Biskuit (y) Biskuit(coconut crunchy) ¬anak kecil (x) V ¬ ambil (neneng, coconut crunchy) Anak kecil (Neneng) ¬ ambil (neneng, coconut crunchy) ambil (neneng, coconut crunchy) φ
  • 29. Latihan (1) 1. Konversikan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam logika predikat : a. Mandala seorang manusia b. Mandala berasal dari Papua c. Semua orang Papua adalah orang Indonesia d. Raja adalah pembuat aturan e. Semua orang Indonesia loyal kepada raja atau membencinya f. Tiap orang loyal kepada seseorang g. Warga hanya membunuh pembuat aturan yang mereka tidak loyal padanya h. Mandala membunuh raja 2. Buktikan dengan resolusi apakah Mandala membeni raja?
  • 30. Latihan (2) All people who are not poor and are smart are happy. Those people who read are not stupid. John can read and is wealthy. Happy people have exciting lives. Can anyone be found with an exciting life?
  • 31. Latihan (2) All people who are not poor and are smart are happy. Those people who read are not stupid. John can read and is wealthy. Happy people have exciting lives. Can anyone be found with an exciting life? x (Poor(x)  Smart(x)  Happy(x)) y (Read(y)  Smart(y)) Read(John)  Wealthy(John) z (Happy(z)  Exciting(z)) Goal: Exciting(w)
  • 32. Resolusi - Kasus Transformasi kalkulus predikat ke disjungsi kalimat: Poor(x)   Smart(x)  Happy(x)  Read(y)  Smart(y) Read(John)  Poor(John)  Happy(z)  Exciting(z))  Exciting(w)  Exciting(w)  Happy(z)  Exciting(z))  Happy(z) Poor(x)   Smart(x)  Happy(x) Poor(x)   Smart(x)  Read(y)  Smart(y) Poor(y)   Read(y)  Poor(John) Read(John) {z/w} {x/z} {y/x} {John/y}  Read(John) { } {z/w} pada contoh ini berarti z mensubstitusi w
  • 33. Latihan (3) Anyone passing his history exam and winning the lottery is happy. But anyone who studies or is lucky can pass all his exams. John did not study but he is lucky. Anyone who is lucky wins the lottery. Is John happy?
  • 34. Latihan (3) Anyone passing his history exam and winning the lottery is happy. But anyone who studies or is lucky can pass all his exams. John did not study but he is lucky. Anyone who is lucky wins the lottery. Is John happy? x (Pass(x, History)  Win(x, Lottery)  Happy(x)) 1 x y (Study(x)  Lucky(x)  Pass(x,y)) 2 3  Study(John)  Lucky(John) 4 5 x (Lucky(x)  Win(x, Lottery)) 6 Goal: Happy(John) 7
  • 35. C. POHON Pohon merupakan struktur penggambaran secara hirarki. Struktur pohon terdiri dari node-node yang menunjukkan obyek dan arc (busur) yang menunjukkan hubungan antar obyek. A G H I J M L K B C D F E
  • 36. D. JARINGAN SEMANTIK Jaringan Semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan berbagai obyek. Obyek di sini bisa berupa benda atau peristiwa. Salah satu keuntungan jaringan semantik ini adalah bisa mewariskan obyek-obyek tersebut. pagi roda Sekolah sepeda Budi buku merah Ani laki2 Si kancil dua baju binatang Makhluk hidup wanita Contoh jaringan semantik masuk adalah adalah berjudul adalah membaca memakai kakak berwarna berwarna punya jumlahnya naik adalah adalah pergi
  • 37. D. FRAME  Frame merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu obyek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi dan lain-lain.  Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian dan karkteristik obyek.  Frame digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan yang didasarkan pada karakteristik yang sudah dikenal berupa pengalaman- pengalaman. Trans. Darat Slot solar Slot Sedan Slot mobil Slot bensin Frame alat2 transportasi Frame macam2 angkut darat Frame macam2 mobil Frame jenis bahan bakar
  • 38. E. NASKAH (SCRIPT)  Naskah : Skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yakni merepresenasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman-pengalaman  Perbedaannya dengan frame : Frame menggambarkan obyek sedangkan naskah menggambarkan urutan peristiwa  Elemen-elemen naskah meliputi: a. kondisi input, yaitu kondisi yg harus dipenuhi sebelum terjadi peristiwa dalam naskah b. Track, varisi yang mungkin terjadi dalam suatu naskah c. Prop, berisi obyek-obyek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi d. Role, peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa e. Scene, yaitu adegan yang dimainkan dalam peristiwa tersebut f. Hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam naskah terjadi.
  • 39. E. NASKAH (SCRIPT) contoh kejadian yang ada di “UTS KB” • Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan • Role (peran) : mahasiswa, pengawas • Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll • Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian
  • 40. E. NASKAH (SCRIPT) contoh kejadian yang ada di “UTS KB” • Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas – Pengawas menyiapk an lembar soal – Pengawas menyiapkan lembar jawab – Pengawas menyiapkan lembar presensi • Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan – Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk – Pengawas membagikan lembar soal – Pengawas membagikan lembar jawab – Pengawas memimpin doa • Adegan – 3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian – Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab – Mahasiswa menandatangai lembar jawab – Mahasiswa mengerjakan soal – Mahasiswa mengecek jawaban
  • 41. E. NASKAH (SCRIPT) contoh kejadian yang ada di “UTS KB” • Adegan – 4 : Mahasiswa telah selesai ujian – Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan – Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab – Mahasiswa keluar ruangan • Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab – Pengawas mengurutkan lembar jawab – Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi – Pengawas meninggalkan ruangan
  • 42. E. NASKAH (SCRIPT) contoh kejadian yang ada di “UTS KB” • Hasil : – • Mahasiswa merasa senang dan lega – • Mahasiswa merasa kecewa – • Mahasiswa pusing – • Mahasiswa memaki – maki – • Mahasiswa sangat bersyukur
  • 43. F. SISTEM PRODUKSI  Secara umum, sistem produksi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : a. Ruang keadaan, yang berisi berisi keadaan awal, tujuan dan kumpulan aturan yang digunakan untuk mencapai tujuan b. Strategi kontrol, yang berguna untuk mengarahkan bagai-mana proses pencarian akan berlangsung dan megnendalikan arah eksplorasi.  Representasi pengetahuan denan sistem produksi pada dasarnya berupa aplikasi (rule) yang berupa : a. Antecedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis (Pernyataan berawalan IF) b. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).